Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid18 Bab 7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== Dipimpin oleh para serigala hutan melewati jalan pintas, kelompok Kamito segera melihat pemandangan yang familiar dari kota Akademi. Dikelilingi oleh dinding kota, pusat kota tersebut menampilkan penggunaan dari cahaya-cahaya pengawasan. Itu adalah lokasi dari bangunan sekolah Akademi Roh Areishia. Barikade yang dibuat oleh para siswi yang melakukan perlawanan berada di distrik Undine dimana bioskop kecil, kafe-kafe, toko-toko pakaian dan berbagai fasilitas hiburan yang lain berada. Ini adalah bagian kota yang paling familiar bagi para siswi. Kamito dan rekan-rekannya sering pergi kesana untuk berbelanja dan bahkan pernah mengadakan pesta di sebuah restoran. Masih banyak waktu sebelum fajar menjelang. Diatas kepala ada roh-roh militer terbang sambil membawa lampu sorot. "Jangan lihat keatas, hati-hati jangan sampai terlihat." Di bawah bayangan pepohonan, Claire berbisik. "Hmph, sebagai seorang bangsawan, aku nggak suka menyelinap diam-diam. Biar aku tunjukkan padamu bagaimana menembak jatuh roh itu." Rinslet menarik busurnya dengan percaya diri. "Tahan—Hentikan itu!" Claire buru-buru menarik dia mundur dengan menjambaknya. Suara leher gemeretak bisa terdengar. "Sakit sekali! Apa yang kau lakukan!?" Rinslet memprotes sambil berlinang air mata. "Para roh militer yang berpatroli semuanya saling terhubung. Segera setelah kau menyerang, tentara akan tau dimana kita berada." Melihat mereka, Muir berkata dengan jengkel. "Tingkat keamanan segini mah cuma mainan anak kecil. Ayo cepat." "Tunggu, Muir. Kau sendiri sih gak masalah, tapi dengan orang sebanyak ini, kita pasti akan ketahuan kalau kita bergerak bersama-sama." "Astaga, Onii-sama, tinggal bunuh saja siapapun yang melihat kita." Muir membalas dengan polos. ....Orang-orang yang berasal dari Sekolah Instruksional semuanya memang seperti ini. Kamito menghela nafas. Gak ada yang perlu dikatakan tentang kemampuan Kamito dan Muir. Claire dan Ellis sepertinya bisa melakukan operasi penyusupan, tapi Rinslet dan Velsaria gak kelihatan cocok untuk operasi penyusupan. "Fufu, sepertinya ini giliranku untuk memasuki panggung—" Lalu, Restia kembali ke wujud aslinya dan membentangkan sayapnya yang hitam legam. "Apa kamu punya solusi?" Mendengar pertanyaan Kamito, Restia mulai merapal sihir roh. "O kegelapan malam, balut aku dengan jubah hitam—Darkness Mist." Kelompok Kamito segera diselimuti kabut hitam. "Hyah! A-Apa ini!?" "Betul-betul gelap gulita!" "Sihir roh dari elemen kegelapan. Dengan ini, kalian bisa maju tanpa terlihat, tersembunyi didalam kegelapan." "Tapi pandanganku juga gelap. Gimana caranya kami melakukan sesuatu dengan ini?" "Matamu akan segera terbiasa." Sama seperti yang dikatakan Restia, kegelapan yang menyelimuti pandangan mereka perlahan-lahan menjadi jelas. Sepertinya memungkinkan untuk melihat keluar kabut tersebut. "Aku mengerti, ini betul-betul berguna." Kamito berseru. Diselimuti kabut hitam, kelompok Kamito menggunakan sihir angin untuk mendarat di dinding kota. Tak terlihat oleh roh-roh militer yang berpatroli, mereka bergerak ke arah distrik Undine. Selain menyembunyikan mereka dari pandangan, sihir Darkness Mist sepertinya menghapus jejak kaki dan hawa kehadiran juga. Saat mereka mencapai sebuah dinding yang memisahkan distrik— "....Seseorang mendekat." Kamito berbalik dan menghentikan kelompoknya. ....suara langkah kaki dari beberapa orang yang berlari terdengar mendekat. "Imperial Knight?" Claire bertanya pelan. "Siapa yang tau? Bukannya suara sepatu militer, suara itu terdengar agak ringan—" ".....Tunggu, suara ini familiar." Ellis terkejut. Dia merapal sihir roh angin untuk mengumpulkan suara disekitar. "Ini adalah suara Rakka. Dan juga para Sylphid Knight—" "Sungguh?" "Ya, gak salah lagi—" Ellis mengangguk pada pertanyaan Claire. Segera setelahnya, para cewek berseragam Akademi muncul. Mengenakan armor Sylphid Knight diatas seragam, mereka familiar bagi Kamito. "Rakka! Dan Reishia—" Segera setelah Ellis memanggil mereka, kabut hitam itu secara otomatis terlepas. "....Kapten!?" Ellis aslinya satu tim dengan Rakka sebelum bergabung dengan Tim Scarlet untuk mengikuti Blade Dance. Rakka bergegas mendekat. "Aku minta maaf karena membuatku kuatir." "Kau selamat, Kapten—" Sama seperti para mantan anggota tim Ellis yang lain, Reishia berlinang air mata. "Maaf Kapten, kenapa kau dan timmu ada disini?" Lalu Rakka bertanya. Dengan demikian, Ellis memberi penjelasan singkat dan sederhana tentang apa yang membuat mereka datang untuk merebut kembali Akademi. "Aku paham. Itu melegakan." Reishia menjawab dengan gembira. "Semua orang akan sangat termotivasi sekarang karena tim pemenang Blade Dance telah kembali ke Akademi." "Lalu kenapa kalian ada disini? Bukankah semua orang ada di distrik Undine?" "Kami datang untuk mengumpulkan persediaan. Bagaimanapun juga, gerbang-gerbang kota telah ditutup." Rakka menjawab pertanyaan Claire. Meskipun distrik Undine sendiri memiliki banyak restoran dan nggak kekurangan makanan, sebagian besar kebutuhan harian harus diambil dari distrik Sylph, lokasi mereka saat ini. "Tentu saja, kami mencatat semua toko tempat kami meminjam persediaan. Sylphid Knight akan membayar setiap hutangnya." "Gimanapun juga ini adalah keadaan darurat. Kau tak punya pilihan." Mendengar penjelasan Reishia, Ellis mengangguk. "Berapa banyak Imperial Knight yang ditempatkan di Akademi?" Tanya Kamito. "Kurang lebih seratus ksatria reguler. Komandannya adalah Dame Alendora dari Number." "Dame Alendora huh—" Velsaria menyilangkan tangannya dan bergumam. "Kau tau dia, Velsaria?" "Number ketujuh. Aku dengar dia cukup handal." "Seratus ksatria roh, dan lagi seorang anggota Number huh..." Mengingat masing-masing ksatria roh adalah seorang prajurit tangguh, bisa dikatakan bahwa Kekaisaran Ordesia telah mengumpulkan kekuatan militer yang besar disini. Selain itu, mereka mungkin memiliki banyak roh militer. "Di pihak siswi, nggak banyak orang yang bisa bertarung. Mayoritas adalah guru merupakan para peneliti dan para siswi yang menggunakan roh terkontrak yang berorientasi tempur sangat sedikit. Hanya masalah waktu saja sampai penghalang dan barikadenya bisa ditembus—" Rakka yang biasanya riang, berbicara dengan nada serius. "Yang penting sekarang kita ke barikade dulu. Tunjukkan jalannya." "Ya, lewat sini!" "Semua orang pasti akan menyambutmu, Kapten." Mendengar Ellis, Rakka dan Reishia mengangguk. Lalu, bilah Demon Slayer bersinar. "Kamito, aku merasakan aura yang gak menyenangkan." "Est?" "Ya, aku juga merasakannya—" Restia menyetujuinya. "Apa itu!?" Restia menunjuk ke udara. "....Apa-apaan Itu!?" Kamito membelalakkan matanya terkejut. Pilar cahaya besar muncul di bangunan sekolah Akademi. Pilar cahaya itu menembus awan, membuka lubang besar di langit. Cahaya merah menakutkan keluar dari celah awan, memerangi kota. Disaat yang sama.... Ada suara ledakan berulang-ulang di kejauhan. "Suara apa itu?" "—Barikadenya ada diarah sana!" Rakka berteriak dan mulai berlari ke arah suara tersebut. <center> {| class="wikitable" width="50%" |- |align="center" width="33%" |[[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid18 Bab 6|Sebelumnya]]||align="center" width="34%" |[[Seirei Tsukai no Blade Dance Indonesia|Halaman Utama]]||align="center" width="33%" |[[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid18 Bab 8|Selanjutnya]] |- |} </center>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information