Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid19 Bab 5
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== "......!?" Terbangun– "...Ugh!" Squeeze. Dia merasakan sensasi menyenangkan di tangan kanannya. ''(.....Nggak mungkin!?)'' Mempertahankan postur tangannya yang terulur, Kamito bertanya-tanya dalam keadaan pikirannya yang masih belum sepenuhnya terbangun. Dia mendengar jeritan manis– Squeeze. Squeeze. "....mm... D-Dasar bajingan... A-Apa yang... kau lakukan!?" "...Huh?" Akhirnya menyadari bahwa dia telah bangun dari mimpinya, Kamito membuka matanya secara paksa. Dan melihat, didepan tangan kanannya yang terulur– "–Apa kau mau berubah jadi arang saat ini juga?" Seorang cewek cantik mengenakan seragam militer. Pundaknya gemetaran seraya dia menatap Kamito penuh kemarahan. "Woah, Rubia!?" Kamito dengan panik menarik tangannya, hampir terjatuh dari ranjang. Dia gak menyangka tangan yang dia ulurkan saat bermimpi telah menyentuh dada Rubia. ....Kalau gitu, suara manis barusan berasal dari dia? ''(....Tidak, tunggu sebentar, kenapa Rubia ada disini!?)'' Apa dia masih bermimpi? Masih dalam keadaan bingung, Kamito melihat sekeliling. Karpet berbulu yang terbuat dari kulit hewan. Dinding berwarna krem. Sebuah lampu kecil disamping bantal berbentuk seperti kepala serigala. Ini adalah kamar di kediaman sekunder Laurenfrost dimana Milla Basset memandu dia kesini. ''(....Kayaknya ini bukan mimpi.)'' Kamito memalingkan tatapannya kembali ke Rubia yang duduk di ranjang. "Pastinya, kau memang Raja Iblis Malam Hari. Mungkin kau harus dilenyapkan saat ini juga." Dengan mata menakutkan, dia menatap dingin Kamito. "T-Tunggu, aku nggak sengaja...!" Merasa nyawanya betul-betul dalam bahaya, Kamito berbicara dengan panik. "....Ngomong-ngomong, kenapa kau ada disini!?" Saat dia bertanya, Rubia menggigit bibirnya gak senang. "Aku datang untuk memastikan apakah kekuatan Elemental Lord Kegelapan menggerogotimu." "....Huh?" "Saat pertempuran untuk merebut kembali Akademi Roh Areishia, kau pasti menggunakan banyak divine power, kan?" Berkata begitu, Rubia memasang ekspresi serius saat dia mengamati mata Kamito. "–Matamu kenapa?" "....." Dia mungkin bertanya tentang mata kirinya yang masih agak sakit. Mungkin segel roh Ren Ashbell muncul lagi. "Kau menyadarinya? Gak ada yang bisa lolos darimu huh?" Kamito menyerah dan mengangkat bahu. "Apa itu segel roh milik Elemental Lord Kegelapan?" "....Ya." Kamito mengangguk. Rubia sedikit kaget. "Aku gak menyangka sudah sampai tahap ini–" "Aku bermimpi tentang ingatan dari Elemental Lord Kegelapan barusan. Meskipun saat ini Restia menekannya, sejujurnya, kurasa itu gak akan bertahan lama." Menatap tangan kirinya yang memakai sarung tangan kulit, Kamito menggeleng. "Begitukah?" Mendengar itu, Rubia menunduk dan menggigit bibirnya. Berbagi mimpi dengan roh. Dia tau betul apa maksudnya. "Sudah kuduga, datang kesini untuk memeriksa situasinya adalah hal yang tepat." ".....?" Mendengar gumamannya– Kamito mengernyit. "Apa maksudmu...?" "Pejamkan matamu sebentar, Ren Ashbell." "...!?" Lalu, Kamito merasa bahunya dipegang. Dia ditarik. Wajah Rubia berada tepat didepan dia. Mata jernih yang seperti rubi. Bibir merah yang menggemaskan. Mungkin dia baru mandi. Aroma sabun memasuki hidung Kamito. ''(.....D-Dekat banget!)'' Kamito merasa jantungnya berdetak gak karuan. ".....! Rubia! A-Apa yang–" "Jangan buat aku mengulanginya. Pejamkan matamu. Dan juga, jangan berisik." "...!?" "Aku seorang wanita. Aku juga merasa malu." Suaranya yang agak serak berbisik ditelinga Kamito. Kamito bisa merasakan sensasi dari payudara Rubia yang kecil namun berisi dibalik seragam militer itu. "Apa....." Seolah untuk menyela perkataan Kamito– Bibir Rubia mengunci bibir Kamito. ''(!?)'' Gedubrak– Jantungnya berdetak semakin gak karuan. Disaat yang sama, divine power dalam jumlah besar mengalir ke seluruh jaringan di tubuhnya. Sirkulasi divine power didalam dirinya sepertinya telah diperbarui. "Mm..." Dengan erangan manis, Rubia perlahan memisahkan bibirnya dari bibir Kamito. Dengan pipi yang merah dan mata berair, dia menatap mata Kamito. "A-Apa...." "–Segel rohnya sudah menghilang." Berkata begitu, Rubia menyentuh bibirnya dengan jarinya yang ramping. "Ah....." Saat itulah Kamito menyadari. Rasa sakit di mata kirinya telah menghilang sepenuhnya. "....Apa yang kau lakukan?" Masih bingung, Kamito bertanya. Seluruh tubuhnya terasa nyaman, seolah dia melayang. "Ini adalah sebuah sihir ritual milik princess maiden. Itu menyebabkan divine power hitam didalam dirimu mengalir ke tubuhku." Rubia berbicara dengan nafas tersengal-sengal. "Harusnya ini akan sedikit mengurangi bebanmu...." Berkata begitu, Rubia mencengkeram dadanya kesakitan, seolah dia akan pingsan. "H-Hei, apa kau baik-baik saja!?" Kamito dengan panik menangkap dia. Pundak Rubia terasa sangat panas saat disentuh, hampir seperti sebuah tungku yang menyala. "Membiarkan divine power hitam beredar? Apa itu berbahaya?" "....Itu cuma akan membuat tubuh sedikit tegang..." Seraya Rubia berada di pelukan Kamito, wajahnya mengernyit kesakitan. "Tegang, kau–" "Pastinya, ada batasan terhadap tubuhku yang telah kehilangan kesucian dari seorang princess maiden, kurasa–" Terengah-engah, dia bergumam mengejek diri. ".....! Kau, jangan berlebihan...." "...Ini bukan masalah besar. Meskipun ini adalah pertama kalinya, itu berhasil–" Dengan wajah merah, Rubia menundukkan kepalanya. "...Pertama kali?" Apa yang dia maksudkan? Sesaat Kamito gak paham. Segera menutupi bibirnya dengan tangannya, Rubia menggeleng rusuh. "B-Bukan apa-apa, gak usah dipikirkan....!" ".....?" Sikapnya yang aneh membuat Kamito semakin bingung. –Lalu. <—nal... Cardinal, bisakah kau mendengarku! Aku punya laporan penting—!> Statis–suara serak terdengar. Itu adalah Lily Flame dari Sekolah Instruksional. Rubia langsung memasang ekspresi serius dan mengeluarkan sebuah jimat dari saku dada seragam militernya. Voice Print Talisman–Ini adalah alat sihir yang digunakan oleh para princess maiden untuk menyampaikannya suara dalam jarak tertentu. "Aku dengar. Ada apa?" Mendengar balasan tenang dari Rubia– Lily berbicara dengan suara berguncang. <—Ibukota Suci Alexandria. Telah menghilang.>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information