Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid19 Bab 8
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== Sebuah gerbang ke Dunia Lain telah muncul di langit diatas ibukota suci. Menyaksikan pemandangan yang mengejutkan tersebut, Kamito dan rekan-rekannya kembali ke kuil utama untuk saat ini. Lalu, mereka menjelaskan situasi saat ini pada Reicha dan para Ratu yang kebingungan. Kegelapan Dunia Lain merusak para Elemental Lord. Sacred Maiden Areishia yang telah bangkit di gurun. Dan juga, kebenaran tentang keinginan Holy Lord untuk membuka gerbang ke Dunia Lain dan memperoleh kekuatan dari para malaikat– Setelah mendengar mereka, keempat Ratu tertegun, tak bisa berkata apa-apa. "Holy Lord ingin membuka gerbang ke Dunia Lain...." "Tidak mungkin.....!" "Meskipun sulit dipercayai, aku bisa memastikan pada kalian bahwa ini memang benar." Fianna memberitahu mereka. "Tidak, kami tidak meragukan kata-katamu. Bagaimanapun juga, sudah ada peringatan sebelumnya." Reicha menggelengkan kepala. "Namun, jumlah informasinya mencengangkan....." "Ya, itu benar. Gimanapun juga, kami tiba-tiba menyebutkan gerbang ke Dunia Lain dan para malaikat–" Mendengar apa yang dikatakan Fianna.... "........." Keempat Ratu saling menatap satu sama lain dengan penampilan ragu. ".....Ada apa?" "Tidak, uh...." Ratu Angin Sylpha berbicara secara ambigu. "Sebenarnya, kami tau soal eksistensi para malaikat." "Apa!?" "....Soal apa ini?" Claire dan Fianna berseru. "Meskipun dogma Divine Ritual Institute tak menyebutkan makhluk semacam itu, yang mana artinya kami tidak boleh berbicara tentang mereka, kami para Ratu telah melihat para malaikat itu." "Bagaimana tepatnya, dimana–" Dipertengahan kalimat, Kamito menyadarinya. "Aku paham, mimpi para Elemental Lord....!" "Tepat." Reicha mengangguk. Benar, para Ratu ini merupakan para kontraktor yang menerima perintah Elemental Lord secara langsung. Mengasumsikan itu memungkinkan untuk berbagi mimpi dari para Elemental Lord yang menjadi gila karena dirasuki Kegelapan Dunia Lain, tak mengejutkan kalau mereka bisa melihat pasukan malaikat yang ada didalam kegelapan. "Setelah mendengar ceritamu, aku akhirnya mengerti." "....Soal apa?" "Kebenaran tentang gerbang yang muncul di langit diatas ibukota suci." "...!?" Reicha melihat sekelilingnya. "Pilar hitam itu pada dasarnya adalah tubuh dari seorang Elemental Lord." "Apa?" "menggunakan seorang Elemental Lord sebagai gerbang....?" Kamito dan rekan-rekannya saling bertatapan. "Sebelumnya, segel roh milikku menunjukkan reaksi yang kuat. Yang kutakutkan adalah Elemental Lord Api merupakan korbannya yang digunakan untuk menciptakan gerbang itu." "Jadi begitu." Rubia, yang bersandar di dinding, mendengarkan dalam diam, akhirnya berbicara. "Holy Lord bangsat itu menggunakan para Elemental Lord yang dirasuki oleh kegelapan, huh?" "Jika demikian, alasan kenapa ibukota suci dipindahkan ke kuil Elemental Lord–" "Ya, untuk tujuan ini." Mendengar gumaman Claire, Rubia mengangguk. ''(Jadi begitu, aku sudah melihat pasukan malaikat didalam kegelapan itu....)'' Itu adalah karena para Elemental Lord berfungsi sebagai gerbang ke Dunia Lain. ''(....Aku harusnya menyadarinya. Makna dari pemandangan yang kulihat.)'' Menggunakan dirinya sendiri sebagai korban, Millennia Sanctus memanggil seorang malaikat di Akademi. Kalau seorang Elemental Lord yang dikorbankan, seberapa besar gerbang yang akan terbuka? "Tapi jika demikian, kenapa baru sekarang Holy Lord membuka gerbangnya?" Claire mengeluarkan sebuah pertanyaan. "–Kemungkinan besar, dia menunggu." Rubia menatap segel roh miliknya dan berkata. "Menunggu kegelapan itu semakin merusak, menunggu para Elemental Lord menjadi tak stabil. Tidak, mungkin memicu masalah di benua adalah untuk tujuan itu....?" "Memang, kerusuhan di alam manusia akan sangat berpengaruh pada kondisi para Elemental Lord yang bertanggung jawab atas stabilitas dunia." Reicha sependapat. "Holy Lord Alexandros—" Mata merah milik Rubia dipenuhi kobaran api kemarahan. Misalkan kerusuhan di Ordesia dan Teokrasi, dua Perang Ranbal, dan dikala Elemental Lord Api mengamuk, semua ini merupakan bagian dari rencana Holy Lord– Maka Holy Lord merupakan musuh Rubia Elstein. "...Tapi meski demikian, masih ada harapan." Reicha mengangkat wajahnya dan menatap wajah semua orang satu per satu. "....Apa maksudmu?" "Hanya satu gerbang yang dibuka sampai saat ini, kan?" "itu artinya bahwa gerbang ke Dunia Lain masih belum lengkap!" Ratu Tanah Nia Roshka berdiri. "Itu benar!" tambah Kamito. Holy Lord mengatakan dunia akan berakhir tiga hari lagi. Dengan kata lain, gerbang saat ini masih belum sempurna, tak mampu memanggil pasukan malaikat. "Maka itu artinya masih ada peluang untuk menghentikan rencana Holy lord–" Claire bergumam sambil menopang dagunya. "Tapi gimana caranya kita menghentikannya?" "Hmm, kalau saja ada cara untuk mendekati gerbang itu...." "Ya, itu benar...." Mengangguk, Kamito menempatkan tangannya di kedua gagang pedang yang ada di pinggangnya. ''(...Jadi aku harus menyerbu ibukota suci dan membunuh Sacred Maiden, huh?)'' "–Aku punya ide." kata Fianna. "Apa itu?" "Misalkan gerbang ke Dunia Lain terbentuk dari para Elemental Lord, maka bukankah sebuah tarian persembahan kagura bisa menenangkan jiwa mereka?" "Aku paham." Claire mengangguk. "....Itu akan sangat efektif." Ratu Air Feirei Sin Quina bergumam, mengangguk. "Tapi senpai, itu bukanlah tugas yang mudah." Reicha menggeleng. "Kami disini sudah mempersembahkan kagura pada para Elemental Lord berkali-kali namun masih tak bisa menekan amarah mereka–" Bahkan Rubia, terkenal sebagai Ratu paling hebat dalam sejarah, tak berhasil meredakan amarah Elemental Lord Api. "Memang benar, tapi tarian pedang yang dipersembahkan Kamito-ku–Ren Ashbell-sama dalam turnamen Blade Dance berhasil menenangkan kemarahan Elemental Lord, meski untuk waktu yang tidak lama, kan?" "...!?" "Jadi kau mau kami mempersembahkan tarian pedang pada para Elemental Lord?" Mendengar Claire, Fianna mengangguk. "Ya, sebuah tarian pedang dari Tim Scarlet, pemenang turnamen Blade Dance, pastinya bisa membuat para Elemental Lord memulihkan stabilitasnya." "Memang, kami para Ratu sangat tersentuh oleh tarian pedang kalian." kata Reicha. "itu layak dicoba." "Kalaupun gagal juga gak masalah." Ellis dan Rinslet setuju. "Ya, kalau begitu, kami juga akan membantu." kata Ratu Air Feirei Sin Quina. "Seseorang harus memimpin tarian pedang kagura, kan?" "Tepat." "Rubia, gimana menurutmu?" Lalu, Kamito menoleh pada Rubia yang bersandar di dinding dan bertanya. Dengan tatapan serius, Rubia menyilangkan tangannya. "...Kurasa itu layak dicoba. Setidaknya itu bisa mengulur waktu." "Kalau begitu sudah diputuskan." Claire sangat bersemangat. ".....Ngomong-ngomong, dimana kita harus mempersembahkan tarian pedang?" "Hmm, pastinya mereka tak akan membiarkan kita mendekat dan melakukannya tepat didepan gerbang, kan?" singgung Ellis. Memang, susah dibayangkan musuh akan membiarkan mereka melakukan tarian pedang tepat didepan wilayah musuh. "Dipusat Ragna Ys, masih ada arena yang digunakan untuk Blade Dance tiga tahun lalu." ucap Ratu Angin Sylpha. "Itu adalah panggung dimana Ren Ashbell menang tiga tahun lalu!" "Ya, tarian pedang dari disana mungkin masih bisa mencapai para Elemental Lord." "Dimengerti. Kalau begitu ayo kesana." Mendengar perkataan Claire, para cewek Tim Scarlet mengangguk. "Aku akan memerintahkan Divine Ritual Institute untuk mempersiapkan sebuah kapal. Harap bersabar."
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information