Editing
Seri Monogatari:Koyomimonogatari:Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
== 005 == Hari berikutnya. Kelas di pagi hari, aku menyampaikan kata-kata dari Oshino Meme sang spesialis yang melihat segalanya, pada gadis SMA yang terlalu cerdas Hanekawa Tsubasa, dalam sesaat, "Aha !" sepertinya ia telah mengerti semuanya. Apa-apaan kedua orang ini. Mengerikan Begitulah menurutku yang awam ini, tentu saja tidak ada yang kumengerti, setelah itu, untuk mendengarkan yang sebenarnya terjadi dari Hanekawa, sebisa mungkin jangan mengatakan hal-hal yang kasar, biasanya, "Apanya ?" Dan menahan bertanya. "Mmm ? Ah, tidak, masalah kali ini hanya ceritaku yang terlalu khawatir———ah, aku jadi menunjukkan sesuatu yang memalukan pada Oshino serta Araragi. Rasanya sia-sia, seperti memukul namun ''strike out''. "Tidak, kamu sama sekali tidak menyampaikannya......tapi, sesuatu yang memalukanmu ? Ada hal yang kuabaikan kah ? Makanya itu apa ?" "Begini. Meski ini akan jadi alasan, pada awalnya bukannya aku tidak memiliki keraguan. Jika memercayainya, bukannya akan memercayai yang lebih layak ?———hanya saja, objek yang asal disembah, kuil kecil yang asal-asalan, karena cacat itulah yang mendorong pada apa kata Oshino menakutkan, kata Araragi menjijikan, tanpa pikir panjang aku jadi khawatir. Untunglah tidak terjadi apa-apa." "Hanekawa. Semangat ! Kalau kamu, harusnya bisa menjelaskannya supaya aku mengerti" "Biarpun kau bilang semangat ......" Hanekawa tersenyum kecut. Sepertinya caraku memohon agak aneh. "Makanya, ketika menyusun berbagai bagian yang tidak pasti, kesimpulan yang tenang bisa diperoleh. Aku dan Araragi juga kan sampai saat ini melihat batu sebagai pusatnya ?" "Eh ? Ah, ya. ......tapi, ke arah selain batu...... memangnya ada ?" "Karena itu kuil kecilnya. Kuil kecil." "Kuil kecil......?" "Yep. Kuil kecil. Seandainya kita mempertimbangkan kuil kecil sebagai pusatnya, bukannya batu kita tidak akan menyusahkan Oshino." Biar menyusahkan atau apapun, orang itu berada di gedung yang tidak terpakai, hanya mendengarkan ceritaku...... "Biar kau katakan untuk mempertimbangkan kuil kecil sebagai pusatnya pun...... Jika kita lakukan itu apa yang terjadi ? Kuil kecil yang compang-camping itu———." "Mm. Dengan kata lain yang mudah dimengerti, mungkin, batu itu tidak dimasukkan di kuil kecil karena itu dipuja———batu itu dipilih ''untuk dimasukkan ke kuil kecil''." "......dua hal itu memangnya berbeda?" "Sangat berbeda. Sampai akhir kuil kecil itu hanya wadah, karenanya itu sendiri bukanlah sasaran kepercayaan———paling tidak, pangkal masalah ini, garis dimana kepercayaan aneh menjerat jadi tidak ada." "Tapi, biarpun begitu, bukannya sama saja ? Jika kita katakan sebaliknya kepercayaan tidak membelitnya, tapi seseorang mencoba memalsukan kepercayaan, lalu bagaimana ?" "Tidak, itu salah pengertian." Kata Hanekawa. "''Karena pada awalnya saat itu dibuat, kuil kecil itu bukanlah kuil kecil''" "............?" "Apa kurikulum SMA Naoetsu———ya, meski aku belum memeriksanya lagi, karena sebelum mengikuti ujian masuk aku pernah memeriksanya sekali, tiba-tiba aku mengerti" Memangnya ia melakukan hal-hal seperti itu ? Ketakutan mengalir. "Lihat, saat kelas satu, pemilihan pelajaran kesenian ada kan ? Walau saat itu aku memilih seni murni, tapi, pelajaran kesenian itu, selain seni murni, ada juga kaligrafi dan keterampilan kan ? Seandainya Oshino memeriksanya, secara tidak langsung menunjukkan apa kurikulum pelajaran keterampilan itu, begitu menurutku" "Keterampilan......?" "Ya. Nah, pelajarannya seperti pengerjaan kayu. Lalu, dalam kurikulum itu, sepertinya———ada ''kebebasan membuat rumah kecil<!--bisa juga dibaca sebagai kandang, tapi sepertinya rumah kecil lebih cocok-->''." "............" "Karena kenyataannya aku tidak mendapat pelajaran itu, walaupun tidak benar-benar pasti, intinya, pada pelajaran itu, rumah kecil yang dibuat adalah kuil kecil itu, menurutku." "............" "Terlebih lagi, sebatas melihat pada hasilnya saja itu adalah produk gagal———meski hanya perkiraan, secara umum, yang terjadi adalah perasaan seperti ini kurasa. Seorang siswa, mencoba menciptakan rumah kecil pada jam keterampilan dan gagal. Meski gagal, karena itu adalah karya yang dibuat saat pelajaran, ia disuruh untuk membawanya pulang ke rumah. Tapi karena ia hanya bisa membuangnya bahkan jika membawanya pulang ke rumah, ia menuju ke tempat pembuangan sampah untuk membuangnya diam-diam di sekolah. Lalu, saat itu ia melewati sekitar petak bunga." Tentu. Di dekat petak bunga itu, ada tempat pembuangan sampah. Jika membuang sampah sebesar itu, tidak bisa membuangnya di tempat sampah di kelas, biasanya akan memilih untuk langsung membuangnya. "Saat melewatinya, tanpa sengaja ia melihat batu yang dipermasalahkan———tidak, mungkin hampir tersandung sepertiku. Apapun itu, menemukan batu dengan ukuran yang pas, jika meletakkan batu itu di dalamnya, produk gagal ini pun, tak disangka-sangka jadi dapat dipertunjukkan kan ?" Bukannya karena ada kuil kecil———batunya jadi kelihatan seperti patung batu. Karena ada batu———potongan kayu itu jadi kelihatan seperti kuil kecil. Gejala ''simulacrum''———mungkin berbeda dari itu. Kegagalan. Produk gagal, yang jadi bukan produk gagal. "Sebaliknya———maksudnya kebalikannya ya ?" Dengan suara yang bergetar, akhirnya aku mengatakannya. "Ya. Tentu saja, walaupun kejelekannya tidak berubah, paling tidak, dari produk gagal yang ingin dibuang, kuil kecil———rumah kecil itu jadi terlihat, lalu begitu saja, siswa itu pulang ke rumah. Kemudian, seakan-akan ia mendapat kepercayaan, patung batu itu sempurna." "Altarnya...... , kue murahan sesajennya bagaimana ?" Mengenai altarnya, mirip seperti itu juga. Entah pelajaran ataukah aktivitas ekskul, saat apapun itu, membuat 'produk gagal', jika siswa yang pulang meletakkannya sebelum kuil kecil maka tidak terlihat seperti altar kan ?...... kue murahannya sudah bukan kegagalan saat pelajaran lagi, orang yang merawat petak bunga, atau siswa yang tidak sengaja melaluinya, memiliki itu di tangannya, mungkin hanya meletakkannya tanpa alasan apa-apa." "......jadi kepercayaan itu sama sekali tidak dibesar-besarkan, tapi hanya karena itu mirip, entah bagaimana jadi mempersembahkannya ?" "Soal mempersembahkan itu, sisa-sisa kue yang dibawa ke sekolah diletakkan lalu pulang......sejak awal, meski kemungkinan itu barangkali ada, bahwa asal-usul batu itu bukanlah kepercayaan, ya, kemungkinan itu yang paling tinggi." Jadi begitu...... kue murahan tanpa uang receh, artinya 'karena tersisa jadi diletakkan' rasanya, sangat tinggi...... "Urusan petak bunga...... siapa yang melakukannya aku tidak tahu, meski begitu, jika tiba-tiba ada kuil kecil, sepertinya pengurusnya yang bertugas membuangnya......" "Tidak. Jika ia memiliki akal sehat, ia tidak akan segera menghancurkan benda yang terlihat seperti kuil kecil. Karena ia berpikir akan kualat atau tidak." "Pastinya itu......" Kemudian segera, akan jadi 'jelas'———kah ? Asal-usulnya tidak dipertanyakan. Di sana jelas ada hal yang 'disyukuri'. "......" "Ah betapa leganya !" Mengatakan itu, Hanekawa meluruskan badannya dengan perasaan nyaman. Untuk watak seperti ia, keadaan 'ada hal yang tidak kuketahui' ini sepertinya benar-benar menjadi stres, senyumannya kelihatan benar-benar telah lega. "Begitukah......, aku masih tidak mengerti, atau bisa dikatakan ada macam-macam hal yang kupikirkan, yang kurasakan, bagaimana jika hanya kesimpulannya———" "Bukan begitu. Ini berkat Araragi kan." "Eh ? Berkatku ?" "Sebab, kamu mengatakan seperti 'entah bagaimana ada ingatan soal kuil kecil' pada Oshino, Oshino pun langsung mengerti kebenarannya kan ? Bahkan Oshino pun tidak bisa berpikir seperti itu jika tidak ada bahan pertimbangannya———karena harusnya ia tidak bisa memperkirakan kurikulum sekolah sebagai 'tempat tertutup'. Jika tidak ada ingatan mengenai meniru sesuatu pun, jika pada pelajaran telah membuat hal yang sama, jadi teringat kan ? Araragi mengambil seni murni kan, pelajaran kesenian itu, artinya ada keterampilan kan ?" "......Yah, begitulah. Hal-hal seperti itu." Bukannya melihat kuil di jalan. Yang kulihat adalah———ruang kerja keterampilan. Oshino pun, mungkin hanya ingin mengetahui bentuk kuil kecilnya saat memintaku untuk menggambar———melihat tanggapan 'mengingat saat menggambar' saat itu,ia mengira-ngira kebenarannya———seperti itulah. Itulah alasannya. "Nah, dengan ini permasalahan selesai kan———Araragi. Kemana sekarang ? Pelajaran sudah dimulai kan ? Ah, hey, dilarang berlari di lorong~"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information