Editing
Shinmai Maou no Keiyakusha (Indonesia):Sweet! Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== “Sensei, apa kau baik-baik saja?” “Aku baik-baik saja. Tapi, sebentar... sebentar lagi, maafkan aku...” Lima belas menit setelah menonton film “Lost Day Memorial”, di lobi. Mata Hasegawa memerah. Setelah melepas kacamatanya, dia menyeka matanya dengan sapu tangan. Saputangan sudah basah kuyup, tapi air matanya belum berhenti. Dan ini adalah kondisi yang sudah lebih baik. Di paruh kedua film, dia terus menangis. Agar tidak mengganggu pelanggan lain yang datang dan pergi, Basara dan Hasegawa berdiri di sudut lobi. Setelah beberapa saat, Hasegawa akhirnya mengenakan kacamatanya kembali, dan menghela napas dalam-dalam. Itu bukan desahan, tapi itu semacam aksi untuk semua perasaan puas di dadanya. “Itu adalah cerita yang bagus. Sejujurnya, kupikir aku merasa menyesal karena berpikir tadi itu mungkin kekanak-kanakan” Katanya dengan sungguh-sungguh. “Pahlawan yang harus pergi dalam perjalanan untuk mewujudkan mimpinya. Meskipun ketika mereka berpisah mereka mungkin tidak bertemu lagi. Meski begitu, si protagonis... laki-laki itu memperhatikan perempuan itu pergi.” Air mata mengalir keluar darinya lagi. “Itu menyakitkan. Betapa mereka saling merindukan. Hasilnya bagus. Ciuman terakhir...mereka mengekspresikan hasrat tersembunyi. Hasilnya.” “Aku juga berpikir begitu... Aku senang kau menyukai filmnya” Basara menyeka air mata Hasegawa dengan saputangannya sendiri. “Hasegawa-sensei, kau menjadi emosional begini sangat tak terduga.” “Dengan hamburger tadi juga, menurutmu wanita seperti apa aku ini?” Dia bertanya dengan wajah cemberut. “Aku perempuan juga” Pada satu serangan, sebuah senyum, Hasegawa meraih tangan Basara. “Jadi, terima kasih sudah menunggu. Mari kita lanjutkan kencan kita” “Y-ya” Saat Hasegawa menyeretnya, Basara berjalan di pusat perbelanjaan. “Ah!” Sambil menyatakan itu, Hasegawa berlari menuju salah satu toko. “Jadi, bagaimana menurutmu soal ini?” Ini toko kacamata. Hasegawa mencoba menggunakan kacamata. Ini adalah tipe dengan bingkai khas, berbeda dari kacamata bingkai bawahnya yang biasa. “Itu kesan yang berbeda—” “Selanjutnya di sini” Tanpa menunggu jawaban Basara, dia mengembalikan sampel dan membidik toko yang berbeda. Kali ini, itu adalah toko pakaian. “Sesuatu seperti ini... Pasti terlalu ketat ya?” Apa yang ada di tangan Hasgeawa adalah pakaian dengan tampilan manis yang lebih kuat dari pakaian yang dia kenakan. Berkibar-kibar dengan banyak hiasan, itu memiliki nuansa kekanak-kanakan. “Bagaimana menurutmu?” “Itu cantik tapi...” “Ah, toko itu juga” Haseagwa yang langsung pergi ke toko sepatu, meninggalkan Basara untuk mengejarnya. “Aku tidak benci memakai sepatu kets tapi, bagaimana menurutmu? Sepatu ini juga...” “Tunggu sebentar” Dia menghentikan Hasegawa, yang sekali lagi pergi tanpa menunggu jawabannya. “Apa? Apa kau sudah lelah?” Hasegawa yang berbalik dengan senyum pahit, berhenti ketika dia melihat ekspresi Basara. “Apa terjadi sesuatu?” Dia bertanya sambil memegang tangannya. “Apa maksudmu dengan sesuatu?” “Kau sangat segar hari ini Hasegawa-sensei. Seorang sensei yang berbeda dari biasanya juga bagus, kurasa. Aku telah melihat sisi tak terduga darimu. Tapi...sepertinya kau berusaha terlalu keras untuk menunjukkan itu” Wajah Basara serius. “Toujou...” Hasegawa mengalihkan pandangannya dari mata itu. “Memang benar, kau memang begitu. Karena, bahkan Tachibana dan yang lainnya...” “Tachibana?” “Tidak, itu tidak berhubungan. Betul…” Hasegawa tampak bingung tapi, dia mengangkat wajahnya dan menatap wajah Basara. Lalu dia membuka bibirnya. “Pada Hari Valentine, aku sebagai guru, untuk lingkunganmu... Tidak, menyaksikan waktu berlalu oleh murid selain kau juga. Di tempat yang sama, waktu yang sama, hari yang sama, mereka hidup. Bagiku, itu pemandangan yang tepat. Lagipula, aku hidup di masa yang berbeda darimu. Bukan hanya dari zaman kita.” Hasegawa melihat jauh. “Aku seorang Togami. Bukan manusia normal. Tidak seperti kalian para murid, aku tidak menghabiskan waktu di dunia ini. Yah, kau memiliki sedikit sejarah khusus tapi... Meski begitu. Aku berbeda dari kalian.” Ekspresinya sepertinya dikalahkan. “Itu sebabnya... Hanya untuk entah bagaimana, mengalami saat yang sama denganmu. Aku pikir aku ingin mencoba sesuatu seperti itu. Bahkan bukan sebagai guru dan murid, tapi sampai kegagalan kencan di mal... Bukankah itu aneh?” Ada kesepian juga. “Selanjutnya,” lanjut Hasegawa. “Ada waktu di mana aku akan terpisah darimu” “Itu...” “Memikirkan itu, aku takut, itu menyakitkan. Itu sebabnya, aku terlalu tersentuh oleh film tadi” “Hasegawa-sensei” Hasegawa membelalakkan matanya karena terkejut. Basara membawanya ke pelukan dengan erat. “Aku tidak akan melepaskanmu” Basara memeluknya, sampai-sampai dia merasa sedikit sakit. Dari jarak dekat, Basara fokus pada Hasegawa. Ekspresi terkejutnya berubah menjadi kasih sayang. “Bodoh... Kita di luar hari ini, meskipun kita bisa mengatakan tidak ada murid dari sekolah kita di sini hari ini” Ketika pipinya berwarna, Hasegawa mengatakan itu, dan lingkungan di sekitar mereka berubah. Kerumunan menghilang, dan yang tersisa hanyalah pusat perbelanjaan kosong. Dia telah memotongnya, membuat penghalang yang meniru tempat itu. Hasegawa semakin dekat dengan Basara yang memeganginya. Menggosok, menyatukan tubuh mereka, bentuk putingnya di balik pakaian manis berubah. “Mmm,” suara Hasegawa bocor. “Toujou...aku ingin kau mengingat semuanya tentangku” Dia mengatakan ucapan dari film sebelumnya. Ucapan yang dibuat-buat melalui si protagonis, dari perempuan yang seharusnya pergi. Ketika tubuh mereka bersatu, tangan mereka berada di satu sama lain, jemari terjerat. Tubuh dan tubuh, tangan dan tangan disatukan, di atasnya, dia meletakkan pahanya di antara kaki Basara. Tidak ada situasi di mana mereka bisa lebih dekat, dan Hasegawa mengambil bibir Basara. “Mm...Mm chuu (♥) Mmm” Bibir mereka yang bersentuhan mendorong dengan kuat. Kemudian, lidah Hasegawa mendorong di antara bibir Basara, dan dia menjawabnya. Lidah mereka saling mengingini, terjerat dan membuat suara-suara cabul. “Chuu, nnn, fuu....Nnnn (♥)” Kedua air liur mereka mengalir, bercampur menjadi satu dalam ciuman lebat. Saat mereka berciuman, Hasegawa mengarahkan tangan Basara ke perutnya menuju selangkangannya. “Sentuh aku” Ucapnya, di antara ciuman. Basara menurut, mencicipi tubuh Hasegawa dengan telapak tangannya di atas pakaiannya. Di balik pakaian musim dingin yang tebal dan hangat, pasti tubuhnya. Kelembutan khusus wanita, kehangatan yang melampaui kain di antara mereka. “Aah, nn...Haaah (♥) Toujou...” Berpisah dari ciuman itu, Hasegawa menghela napas kesakitan. Tangan Basara membelai perutnya, mencengkeram pinggangnya dan kemudian meraih pantatnya dari balik roknya. “Fuuah, aah.... (♥) Di sana. Raba… Raba aku lagi, nn, haah” Bibir Basara sekali lagi tertutup pada bibirnya. “Nn, nn” Terlibat dalam ciuman dengan mata menyihir, Hasegawa memperlihatkan dadanya yang besar. Dia mengundang tangan Basara. Tangan Basara menyelinap masuk dan ruang pakaian yang tidak sepenuhnya terbuka itu berbeda dari biasanya. Dengan lembut, tangannya menempel di kulit yang basah oleh keringat. “Nn... Aaah” Saat tangannya bergerak lebih jauh, dengan itu, bibir Hasegawa yang ditumpuk dengan ciuman menghembuskan napas yang tajam, terangsang. Basara tiba di lembah di antara keduanya. Melepas pakaiannya sepenuhnya, payudara yang ditekan menciptakan lembah yang lebih dalam dari biasanya. Jari Basara, pergi ke tempat menyembul tersebut. “Aah, ah (♥)” Hasegawa tanpa bisa terus mencium, memegang lebih kuat ke tangan Basara. Membimbing tangannya di dadanya, dan begitu selesai tugasnya, lengannya menempel ke tubuh kokohnya. “Toujou, lebih, lebih dalam... Uh, aaah (♥)” “Aku mengerti” Tangan Basara berlanjut lebih dalam, memasukkan dirinya ke dalam bra, memegangnya langsung di dalam. Dia menyentuh puting susu yang ditekan dengan ujung jarinya. “Ah, aaaah, nn! Nnn (♥)” Bibir Hasegawa mengeluarkan suara lebih keras, ditutup oleh suara Basara. Jari dan jari, tubuh dan tubuh, lidah dan lidah terjerat rapat. Suhu dan napas yang sama, perasaan semua tercampur menjadi satu. “Sangat cantik. Sensei. Pakaian itu, dan sensei hari ini juga” “Nn....kau tidak menganggapku, aneh (♥) aku senang” Basara dan Hasegawa saling merasakan segalanya. “Sensei...bukan, Afureia, aku ada di sini” Basara mengatakan nama asli Hasegawa Chisato. “Aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku sudah berjalan di waktu yang sama denganmu” “Toujou...” Mata Hasegawa menyipit dalam kebahagiaan. Sekali lagi, mereka berciuman. Ciuman yang sangat panjang. “Nn...” Setelah itu, Hasegawa berpisah darinya. “Maafkan aku” Dia melepaskan tubuhnya yang terpaku erat pada Basara. Secara spontan melepaskan tangannya. “Sensei?” “Kalau begini terus, aku tidak bisa menahan diri” Hasegawa tersenyum pahit. Basara tampak kosong, tapi dengan cepat beralih ke senyum pahit yang sama. “Memang, itu juga sama bagiku” “Itu sebabnya, Toujou. Mulai dari sini... Ayo menjadi seperti biasa? Bukan sebagai aku yang cemburu pada mereka yang hidup di waktu yang sama... Tapi sebagai aku yang berjalan bersama dengan Toujou Basara.” “Ya. Kau cantik sensei hari ini, tapi sensei yang biasa juga bagus” “Aku hanya akan mengatakan ini, tapi dipanggil cantik itu memalukan” Dia mengalihkan pandangannya. Hasegawa mengenakan pakaiannya kembali, dan membiarkan matanya berkeliaran. Dalam sekejap dengan itu, kerumunan kembali. Penghalang diturunkan. “Jadi, seperti biasa... Ayo pergi ke kamarku.” Saat dia mengatakan itu, dia menghubungkan tangannya dengan tangan Basara. “Ya. Ayo pergi, Hasegawa-sensei” Bersama dengan Hasegawa, Basara berjalan menuju pintu keluar pusat perbelanjaan. “Hei, Toujou” Hasegawa berkata segera setelah itu. Melihat Basara dengan mata nakal. “Katakan sekali lagi, namaku” Meskipun sedikit terkejut, Basara dengan cepat menyesuaikan ekspresinya. “Ayo pergi. Afureia” Basara dan Hasegawa sekali lagi menghabiskan waktu bersama. Meskipun mereka tidak menghabiskannya pada saat yang sama, mereka berjalan bersama. Tidak melepaskan tangan masing-masing. Pada Hasegawa, dan pada Basara, perasaan itu terukir di hati mereka.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information