Editing
Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 2 Chapter 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== “Tidakkah itu menakutkan?” Ketika mereka keluar dari ruangan dan berjalan melewati koridor, Ohtomo berbisik kepada Harutora dan Touji, seolah-olah memberitahukan rahasia buruk. “Uh? Apanya yang menakutkan?” “Tentu saja kepala sekolah…… Tidakkah kau mengetahuinya? Wanita tua itu memang terlihat seperti seorang kepala sekolah, tapi sebenarnya dia adalah figure penting yang berada dibalik-sisi industri ini.” “Apa? Kau membicarakan tentang kepala sekolah?” “Benar…… Disisi lain, bukankah kau Tsuchimikado? Bagaimana kau tidak mengetahui hal sekecil ini?” Ohtomo kebingungan, namun Harutora tak bisa berkata apa-apa, tak mengerti apa yang dimaksud olehnya. “Ah.” Perkataan Ohtomo malah mendapatkan reaksi dari Touji yang ada disebelah Harutora. “Jadi itu Kurahashi yang dimaksud……” Gumam Touji. “Benar.” Ohtomo membenarkan. Sepertinya dalam pembicaraan ini hanya Harutora yang tak mengerti, dan ia pun memberikan tatapan tak puas ke arah Touji. Namun, Touji hanya membalasnya dengan menatap balik yang seolah-olah berkata: ‘akan kujelaskan nanti’. “Kalian harus berhati-hati, shikigami kepala sekolah ada dimana-mana di akademi ini, jadi kau akan tertangkap jika kau coba-coba untuk membolos kelas. Tapi jika kau ingin membolos kelas karena ada urusan, kalian bisa datang kepadaku. Aku berbicara seperti ini karena aku adalah seorang spesialis, jadi aku bisa memberikanmu tips bagaimana untuk menghindari mata dan telinga kepala sekolah.” Guru semacam ini yang secara terang-terang berbicara tentang membolos kelas ketika pertama kali menemui muridnya terlihat seperti seorang guru yang tidak dapat diandalkan. Harutora pun hanya menjawab ‘yah’ secara acuh tak acuh, dan Touji pun hanya mengerutkan keningnya. Namun sepertinya ia memberikan reaksi seperti ini karena ia tak yakin orang macam apa sebenarnya gurunya ini. “Bagaimanapun, kepala sekolah telah memberitahukan situasi kalian kepadaku. Jika kau berada dalam masalah, jangan ragu untuk membicarakannya denganku.” Ucap Ohtomo riang, benar-benar berbeda dengan penampilannya. Seperti yang diduga dari Akademi Onmyou, kepala sekolah dan bahkan gurunya pun unik. …Dengan demikian, mungkinkah murid-murid disini juga aneh? Harutora pun ternggelam dalam renungannya. Tiba-tiba, ia membuka mulutnya, bertanya: “Ah, iya, sensei, bisakah aku bertanya sesuatu?” “Yah? Secepat itukah dirimu dalam masalah?” “Tidak, aku tak bisa menyebutnya masalah – Kepala sekolah mengatakan hal aneh ketika dia pertama kali menemui kami, apakah kau tahu ‘Hishamaru’ dan ‘Kakugyouki’ itu apa?” Ketika Ohtomo yang mana ada didepan mereka berjalan sambil tertatih-tatih, mendengar pertanyaan tersebut. Ia pun berhenti. Ia pun berbalik, wajahnya bertanya-tanya – menatap Harutora, dengan tatapan menyelidik. Lalu, ia mengalihkan tatapan bingungnya kearah Touji. Touji hanya mengangkat bahu, berkata: “Bukankah kau telah mendengar situasi kami? Orang ini sebenarnya adalah seorang Tsuchimikado, tapi jelasnya, dia hanyalah orang yang tidak mengetahui apa-apa tentang Onmyoudo.” “…Ah? Bagaimana kau bisa berbicara seperti itu Touji, mungkinkah kau mengetahui hal tersebut?” Tanya Harutora, namun Touji hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya. Melihat interaksi mereka berdua, Ohtomo pun hanya dapat bergumam: “……Begitu.” Seketika, wajahnya pun berubah serius. “Harutora-san, Hishamaru dan Kakugyouki yang dimaksud adalah nama dari shikigami.” “Shikigami?” “Benar, keduanya adalah shikigami milik Tsuchimikado Yakou.” “Hah?” Harutora tercengang, dan Ohtomo pun hanya menunjukan senyum suram yang sedikit berbeda dari sebelumnya. “Dikatakan bahwa Yakou setidaknya memiliki ribuan shikigami, namun diantara shikigami tersebut hanya dua dari mereka yang selalu ada disisi kanan dan kiri tuannya…… Hishamaru dan Kakugyouki.” “Shikigami……” Harutora akhirnya mengerti maksud dari perkataan kepala sekolah yang diucapkannya. Hishamaru dan Kakugyouki Natsume. Kepala sekolah bukan hanya membandingkan Natsume dengan Yakoou, namun ia juga memberikan penilaian yang sama terhadap Harutora dan Touji. Dengan kata lain…… …Kepala sekolah juga memercayai bahwa rumor tersebut adalah benar? Udara dingin pun seolah mengusap punggungnya “……Kedua shikigami tersebut menjadi petugas Onmyou dimasa militer jepang dulu, dan bahkan disaat perang, shikigami memiliki pangkat dan pelayanan yang luar biasa. Tapi, kekuatan dari kedua shikigami tersebut sangatlah kuat, dan mereka pun masih menjadi objek kekaguman sampai sekarang.” Setelah selesai menjelaskan, Ohtomo kembali berjalan dengan kaki lumpuhnya. Harutora dengan segera mengikuti, dan Touji dengan diam turut melangkahkan kakinya. Setelah penjelasan tersebut, Ohtomo yang tadinya banyak berbicara terdiam seribu bahasa. Mereka turun dengan elevator, berjalan melewati koridor dengan petunjuk Ohtomo. Tak lama setelahnya – “Sampai.” Ohtomo berhenti didepan sebuah pintu. Suara bising pun datang dari balik pintu, jelas seperti perkumpulan anak muda yang berusia setara, memberikan atmosfer khas dari sebuah ‘ruang kelas sekolah’. ...Ini dia. Harutora sangat familiar dengan perasaan seperti ini, walau kini ia berada diarea Akademi Onmyou yang berbeda, namun kegelisahannya menambahkan rasa tegangnya, bahkan lebih. Seperti sebuah ‘sindrom siswa pindahan’. Harutora tingal ditempat yang sama sejak ia kecil, jadi ia tak pernah mengalami berpindah sekolah sejak ia sekolah dasar. Ia pun lamat-lamat memandang ke arah Touji, menyadari bahwa ia masih bersikap acuh tak acuh. Ia pun akhirnya mencoba bersikap tenang, namun ia tak bisa menyembunyikan detak jantungnya yang berdetak kencang di dadanya. Ohtomo menaruh tangannya pada gagang pintu, membalikkan badannya dan berkata sambil tersenyum: “Apa kalian sudah siap?!” Ketika pintu terbuka, suara bising tadi dengan segera mereda – yang kemudian menjadi sunyi. “Baiklah~ Maaf telah membuat kalian menunggu, aku membawa murid baru yang kalian tunggu-tunggu~” Ohtomo memasuki kelas dengan tak peduli, dan Harutora pun mengikutinya dari belakang dengan gelisah. Ruang kelas tersebut cukup luas dan lebar, dan langit-langitnya pun cukup tinggi, dengan konfigurasi ruang kelas yang benar-benar berbeda dengan sekolah umum menengah atas lainnya. Lantainya berundak-undak jadi bagian belakangnya lebih tinggi dari bagian depan, dengan meja yang tetap dan kursi yang tersebar, memberikan kesan kepada Harutora seperti sebuah aula konser sederhana dibandingkan sebuah kelas. Lalu— Beberapa lelaki dan perempuan yang berumur sama mengenakan seragam Akademi Onmyou, duduk dibarisan bangku yang berundak dan menatapnya. Seragam untuk laki-laki berwarna hitam legam, dan perempuannya berwarna putih bersih. Mungkiin dikarenakan gaya desain yang unik, hal itu memberikan kesan aneh seperti sebuah kelompok gagak hitam dan putih. …Uwah! Tatapan mereka tertuju padanya dari berbagai sudut di ruang kelas. Walaupun itu hanya sebuah tatapan , semakin banyak orang yang menatapnya semakin membuatnya terasa gugup. Ia, yang terbiasa menggunakan tameng pada dirinya dengan bersikap acuh tak acuh untuk melindungi dirinya yang pemalas, sekarang merasa seolah-olah ia dipaksa untuk melepas tameng yang biasa ia gunakan. “Baiklah, semuanya perhatikan~ kedua orang ini adalah murid ini akan bergabung dengan kelas ini mulai hari ini, Tsuchimikado Harutora dan Ato touji-san. Oke, silahkan sambutannya.” “……A-aku Tsuchimikado Harutora.” “Aku Ato Touji.” “Yah – Hey, perkenalanmu terlalu pendek. Kesan pertama sangatlah penting, kau setidaknya harus lebih mengekspresikannya.” Ohtomo menggelengkan kepalanya, terlihat ia sudah mulai bosan. Mungkin Touji tidak peduli dengan hal tersebut, namun Harutora merasa tak berdaya, dan ia sangat khawatir dengan tatapan yang tertuju padanya saat ini, juga murid-murid akademi yang akan ia temui nanti. ...’Berhati-hatilah untuk tidak ‘dimakan’.’ Ia pun teringat peringatan yang diberikan Touji. Harutora tidak pernah bisa menilai tatapan seperti apa yang ditujukan olehnya – apakah tatapan tersebut berisi dengan kedengkian atau hanya rasa penasaran, atau mungkin hanya ingin mengecek wajah baru. Namun peringatan Touji terngiang-ngiang di pikirannya, dan tatapan yang tertuju padanya sepert mereka memiliki maksud jahat. Yang lebih penting, mampukah orang luar seperti dirinya dibandingkan dengan ruang kelas yang seperti ini, dimana berisi murid-murid yang berasal dari berbagai tempat dan telah menetapkan tujuannya untuk menjadi Onmyouji? Lututnya bergetar, gugup. Tenggorokannya sangatlah terasa kering. Dan kemudian…… Bakatora! …Hah? Ia seperti mendengar seseorang berbicara, namun tentu saja itu tak mungkin terjadi. Sebenarnya, ia hanya mendengar bisik-bisik para murid dan suara Ohtomo yang terdengar santai. Namun disaat yang bersamaan, ia juga menyadari tatapan tersebut. Kedua mata yang memerhatikannya, dan tatapan hangat serta tulus yang menyertainya. Ia pun membalas menatapnya – Natsume. [[File:Tr2 057.png|thumbnail]] Natsume di depan matanya. Punggungnya tegak sebagaimana ia duduk di ujung ruang kelas tersebut, melihat lurus hanya kepadanya. Ia hanya terdiam duduk ditempatnya, ia terlihat begitu mencolok hingga ia terkejut bahwa ia tidak menyadari keberadaanya lebih dahulu. Rambut hitam halusnya diikat dengan pita merah muda, dan paras cantiknya bagaikan bunga segar yang ditempatkan di tengah sinar matahari, yang dilindungi dengan bayangan pucat mimpi. Disisi lain, ia juga bisa langsung melihat semangat, rasa bangga, dan sifat-sifat menakjubkan lainnya yang tersembunyi jauh didalam dirinya. Natsume juga memberikan aura unik dibandingkan dengan murid lain, seolah-olah keberadaannya berbeda dengan yang lainnya. …Benar, disini…… Awalnya ia berpikir bahwa tempat ini tak lain dan tak bukan merupakan tempat dimana segala musuh berkumpul, dengan tanpa satu orang pun yang tidak dikenal dan belum pernah ia temui. Namun, itu bukanlah masalahnya. Natsume ada di Akademi Onmyou. Ia adalah teman masa kecil Harutora, tuan yang harus ia layani sebagai shikigami. Memasuki Akademi Onmyou sama dengan datang untuk berada disisi Natsume. Tubuh dan pikirannya yang gugup pun menjadi tenang ketika ia berpikir seperti itu. Disisi lain, ekspresi apa itu? Ia tidak melakukan aksi yang mencolok, dan hanya duduk di tempat duduknya, melihat Harutora dan Touji yang ada di depan kelas. Namun, mata bulatnya memancarkan kegembiraan. Wajah putihnya sedikit memerah, dan ia dapat melihat bahwa ia bernapas dengan cepat. Seperti ketika ia masih kecil – ia seperti seorang anak yang tak bisa menyembunyikan kegembiraanya ketika bertemu kembali dengan kawan lamanya. Untuk beberapa saat, Harutora lupa dengan posisinya, kemudian tersenyum kecut. Setengah tahun ini, menanggung tatapan yang ditujukan kepadanya seorang diri, hingga sampai akhirnya saat ini datang – untuk menyapa kawan lamanya. Karena hal tersebut, Natsume yang biasanya bersikap tenang kini terlihat senang dan bersemangat. …Aku telah membuatmu menunggu. Harutora membalas tatapan Natsume dengan perasaan seperti itu. Mungkin ia terlalu berlebihan, namun ia melihat cahaya yang ada di mata Natsume semakin lama semakin cantik serta cuping hidungnya yang mengembang-kempis dengan lemah lembut. Tentu saja, jika ia bertanya nanti padanya, ia tentu akan menyangkalnya dengan wajah memerah: ‘Tidak mungkin itu terjadi!’ Namun— Ia benar-benar tidak terbiasa melihat cara berpakaiannya. Teman masa kecil yang ada di depannya, tuannya, Natsume. Hanya saja penampilan dirinya terlihat berbeda dengan Natsume yang dikenal oleh Harutora. Gadis dari keluarga utama tersebut, kini mengenakan seragam hitam – seragam lelaki, rambutnya ia ikat ekor kuda. Ini merupakan kali kedua ia melihat Natsume berpakaian seperti ini dengan mata kepalanya. …Jadi memang ada tradisi semacam ini…… Pewaris keluarga Tsuchimikado harus bertingkah seperti seorang lelaki bagi orang yang melihatnya. Sama seperti tradisi dimana ‘anggota keluarga cabang diharuskan menjadi shikigami keluarga utama’ yang Harutora jalani, sepertinya hal tersebut memanglah sebuah tradisi yang ada di keluarga utama. Natsume terikat dengan tradisi tersebut, memasuki Akademi Onmyou sebagai seorang lelaki dimana ia harus menyembunyikan identitasnya. Harutora mengetahui hal ini di hari pertama ketika ia sampai ke Tokyo – tepatnya kemarin. …Bagaimana dirinya bisa tidak ketahuan, terlebih lagi ia membiarkan rambutnya tetap panjang. Ia tidak akan memberitahukan Natsume walaupun ia diancam mati, namun untungnya tubuh rampingnya saat ini tidak terlalu ‘feminin’. Namun, wajahnya lebih kecil dibandingkan dengan seorang pria, dan jika ia berbicara dengan suara aslinya, tentu saja akan memicu banyak kecurigaan. Dan bahkan ia menggunakan pita berwarna merah muda untuk mengikat rambutnya, sepertinya ia benar-benar tidak mengerti bagaimana caranya menyamar. Sebenarnya, penampilan natsume terlihat seperti ‘seorang perempuan yang bergaya seperti lelaki’ bagaimanapun harutora melihatnya, memberikannya penampilan gadis sekolah menengah atas yang berusaha keras untuk berpadu dengan sekolah laki-laki, dengan pakaiannya yang sedikit tidak natural. …Mungkin itu disebabkan karena Natsume tidak memiliki teman disini. Natsume yang Harutora kenal sangatlah pemalu dan kurang bisa sosialisasi, dan ditambah dengan rumor yang menyatakan bahwa dirinya adalah reinkarnasi Yakou, ia mungkin tidak memiliki satu pun orang yang dapat dianggapnya sebagai teman, sehingga identitas aslinya tidak terbongkar. Berapa lama ia bisa menyembunyikannnya? Natsume memang gadis yang berwajah androgini, namun saat ini ia baru berumur enam belas tahun dan akan menjadi lebih dan lebih feminin kedepan nanti, baik luar maupun dalam. Bisakah ia benar-benar menyembunyikan rahasianya seperti itu? Kini perasaan gelisah pun muncul di dalam hati Harutora, namun berbeda dengan yang sebelumnya. “Mereka masuk satu semester lebih lambat dari yang lainnya dan mungkin mereka tidak bisa mengikuti pelajaran kelas dari awal, jadi semuanya mohon bantuannya.” Ucap Ohtomo dengan seringai ringan. Intinya, saat ini perkenalan telah selesai. Namun, baru saja Ohtomo selesai berbicara, lengan baju seputih salju pun terangkat. Sebuah tangan terangkat dari tengah-tengah kelas. Tatapan Harutora pun berbelok, bergerak menjauh dari Natsume. …Oh, sangat lucu. Perempuan berseragam putih pun dengan diam mengangkat tangannya. Rambut coklatnya yang telihat sedikit ikal diikat, dengan sebagian helaian rambut yang membingkai wajahnya. Tatapannya jelas dan tajam, bulu matanya panjang dan lentik, dan bibirnya yang diberikan sedikit sentuhan lipstick, serasi dengan kulit sehatnya dan memberikan kesan imut namun tak berlebihan. Wajahnya mungil, tidak kalah dengan Natsume, dan tubuhnya jauh lebih terlihat anggun. Dibandingkan dengan Natsume yang androgini, ia sungguhlah gadis cantik yang feminin, dan tak akn sulit untuk membandingkannya sebagai anggota grup idol -atau bahkan leadernya. “Ohtomo-sensei, aku punya pertanyaan.” Gadis itu bertanya dengan suara khas perempuannya. Ohtomo, dengan senang meresponnya: “Kyouko-kun?” sepertinya namanya adalah Kyouko. “Silakanlah bertanya, seperti tiga ukurannya…… tidak, abaikan tiga ukuran laki-laki, coba tanya mengenai kesukaaannya atau tentang punya tidaknya ia seorang pacar……” Tidakkah ia menjawab sedikit sembarang? Harutora menatap Ohtomo dengan tidak setuju. Namun— “Tidakkah ini aneh untuknya dengan tiba-tiba pindah ke sekolah ini di waktu yang seperti ini? Itu melanggar peraturan Akademi Onmyou. Bukankah seharusnya mereka harus menunggu sampai tahun depan untuk masuk ke sekolah ini?” Ucapan gadis itu – Kyouko – bagai panah yang tepat sasaran. Terdengar jelas nada bicaranya menunjukan ketidaksukaannya – Tidak, bukan ketidaksukaan yang jahat, namun rasa kesal atas ketidaksukaannya. …Ah, orang ini. Satu orang telah muncul, pikir Harutora. Touji sudah lama menduga akan ada murid yang bereaksi seperti ini. Harutora pun semakin gugup, namun senyum dingin malah muncul dari wajah Touji. Disisi lain, sikap Ohtomo masih terlihat santai, tanpa adanya rasa malu pada ekspresinya. “Benar, sebenarnya situasinya sedikit rumit, memaksa mereka untuk masuk akademi diwaktu yang tak biasa.” “Bisakah aku bertanya situasi macam apa?” “Kau tahu, situasi yang seperti itulah.” “Apakah itu situasi yang tak bisa dipublikasikan?” “Itu benar.” Ohtomo tersenyum dari bawah, dan wajah Kyouko pun dengan segera memerah. “Kami berusaha untuk masuk Akademi Onmyou dengan berusaha sekeras mungkin dalam ujian yang hanya diadakan satu tahun sekali! Bagaimana orang itu dengan mudahnya masuk hanya karena sebuah alasan yang tidak bisa dipublikasikan?” “Mereka juga mengerjakan ujian.” “Walaupun begitu, bukankah ujian tersebut terlihat dibuat khusus untuk mereka? Itu tidak adil sama sekali!” “Pada akhirnya, keberuntungan juga termasuk bentuk dari suatu kekuatan.” “Tolong jangan abaikan aku dengan candaan!” Kyouko menegurnya, kesal. Lalu, ia menarik napasnya dalam seolah-olah Ohtomo memaksanya untuk melakukan seperti itu, menenangkan dirinya. Walaupun hanya sementara, tatapan Kyouko yang bertaut dengan Ohtomo tiba-tiba terarah pada Harutora. Tatapan mereka bertemu, dan dengan segera ia melepas tatapannya, ekspresi tak suka pun terpapar dengan jelas, yang kemudian ia kembali menatap Ohtomo. Lalu, ia bertanya, dengan tenang dan suara yang keras: “……Apakah karena ia seorang Tsuchimikado?” Seketika suasana ruang kelas menegang karena perkataan tersebut. “Anggota keluarga Tsuchimikado bisa mendapatkan pelayanan khusus? Tidakkah itu tidak adil?” …Seperti yang diduga…… Semua terjadi seperti yang telah diduga Touji. Harutora pun dengn segera menjadi pusat perhatian, dan ia rasanya tak bisa untuk tak ingin menangis. Ia melirik sekilas pada tatapan yang diberikan oleh Touji, keduanya pun saling bersitatap satu sama lain. Ia tahu tanpa harus bertanya tentu saja tatapannya adalah tatapan mengejek, seolah berkata ‘kau cukup disambut rupanya’. Jika dipikir baik-baik, walaupun Touji bukanlah seorang Tsuchimikado, seharusnya ia merasa bermasalah dengan diskusi tersebut, namun tatapan senang yang muncul ketika masalah datang. Benar-benar tak peduli. …Namun…… Bukannya ia tak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Kyouko. Pelayanan khusus yang didapatkan Harutora dan Touji akan terlihat tidak menyenangkan bagi murid yang bersusah payah dalam menyiapkan persiapan ujian masuk Akademi Onmyou. Namun, meskipun ia tahu ketidaksukaannya sampai-sampai ia harus menantangnya di depan kelas seperti ini, Harutora benar-benar tak tahu bagaimana harus meresponnya, dan mungkin akan lebih mudah jika ia mempermasalahkan hal tersebut dengannya secara pribadi. …Apa yang harus ia lakukan? Ketika nama Tsuchimikado disebutkan, bisik-bisik dalam kelas pun terhenti. Ohtomo bergumam lirih, bingung bagaimana harus menanggapi. Bagaimanapun juga, ia harus meluruskan pernyataan tidak adil tersebut! Pikir harutora, namun mungkin laki-laki itu merasa kalau ini terlihat cukup menarik. Sepertinya kini semua bergantung padanya. Ketika Harutora berpikiran seperti itu…… “Jangan berlebihan.” Sebuah suara pun memecah keheningan suasana kelas. Suara itu datang dari Natsume. Ia berdiri, tangannya diletakkan di atas meja. Bukan hanya Harutora yang terlihat terkejut, dimana Kyouko dan seisi kelas pun juga terkejut. Semua yang ada di kelas – termasuk Ohtomo – melihat ke sumber suara dengan terkejut. Namun, Natsume tak menghiraukan reaksi yang ada disekitarnya. “Kurahashi Kyouko, bisakah aku mengetahui alasanmu mengungkit-ungkit nama Tsuchimikado? Sebagai sesama Tsuchimikado, aku harus mengklarifikasi bahwa keluarga Tsuchimikado sama sekali tidak mendapatkan pelayanan khusus dari Akademi Onmyou. Jika kau hanya mengatakannya secara sembarang, maka itu merupakan sebuah penghinaan besar untuk keluarga Tsuchimikado. Tolong tarik ucapanmu dan minta maaf kepadanya.” Suaranya terdengar tegas namun tidak benar-benar kasar, seperti sebuah asahan pisau tajam. Seisi kelas pun terdiam, seluruh murid menahan napasnya. Dengan komentar Natsume yang demikian, wajah Kyouko pun kehilangan warnanya, bagaikan ia telah menerima sebuah serangan. Namun, ia tak mau mengalah mengenai hal tersebut. “Ba-bagaimanapun juga, tolong jelaskan situasinya.” Ia malah bersikap ofensif, menantang Natsume. “Tidak ada penjelasan yang meyakinkan! Jika kau tidak dapat menjelaskan, bukankah kebanyakan orang akan mengira-ngira bahwa kekuatan dari keluarga Tsuchimikado mungkin saja berada dibaliknya? Juga—“ Kyouko tiba-tiba berdiri, menatap Natsume sambil menunjuk Harutora yang berada di podium. Harutora baru saja ingin berbicara, namun didahului oleh Kyouko yang lanjut berbicara. “Natsume-kun, bukankah ia adalah shikigamimu? Kau mungkin saja membiarkannya masuk ke Akademi Onmyou untuk membuat shikigamimu agar bisa bersamamu – tidakkah orang-orang akan mengira seperti itu?” Ucapan Kyouko pun menimbulkan bisik-bisik yang tadi terhenti muncul kembali, dan Harutora terkejut. Selama ini ia berpikir bahwa hanya Natsume, Touji dan dirinyalah yang mengetahui hal tersebut. “Bukankah itu terlalu kuno untuk membuat manusia sebagai shikigami, tapi hal itu sepertinya sesuatu yang akan dilakukan oleh seorang Tsuchimikado.” Ucap Kyouko, sengaja memberikan senyum dingin. Penampilan yang mengesankan yang tak bisa dianggap enteng bagaimanapun juga. Namun Natsume tidaklah kalah dalam hal mengesankan. “Tak masuk akal. Memang Harutora adalah shikigamiku, namun tak ada hal yang membuktikan bahwa ia melakukan hal curang untuk memasuki Akademi Onmyou. Bukankah itu wajar? Lagipula, mengapa juga Akademi Onmyou mau untuk melakukan pelayanan khusus pada murid biasa? Dia adalah shikigamiku, itu mungkin alasan mengapa ia masuk, namun itu tak ada hubungannya dengan kenapa ia baru masuk sekarang. Cukup sudah dengan omong kosongmu.” Natsume terdengar rasional dan tak beremosi. Kyouko pun menyerang kembali, tak membiarkan Natsume pergi. “Hanya murid biasa? Kau adalah pewaris dari keluarga Tsuchimikado—“ “Kalau begitu biarku luruskan sendiri berdasar dengan ucapanmu. Untuk ‘pewaris keluarga Tsuchimikado’, bukan? Apakah kau percaya jika fasilitas pelatihan terkemuka Onmyouji senasional akan memberikan pertolongan khusus pada siswa yang tak pantas dan malah akan menghancurkan repitasinya sendiri nanti? Kau seharusnya juga tahu bahwa keluarga Tsuchimikado saat ini mengalami penurunan. Jika kau benar-benar meragukannya, mungkin keluargamu sendirilah yang harusnya patut dicurigakan, bukan?” Ucap Natsume, dingin. Dan wajah Kyouko pun memucat. “Intinya, seperti yang kukatakan, rahasia apa yang membuatnya harus masuk di waktu yang ganjil seperti ini?” “Tidakkah kau mendengar apa kata sensei? Sensei telah bilang kalau ia tak dapat menginformasikannya.” “Aku tak bisa menerima itu!” “Itu bukan pilihanmu. Terlebih lagi, mau kau menerimanya atau tidak, itu bukanlah urusan kami ataupun Akademi Onmyou. Masalah ini tak ada hubungannya denganmu, dan kau tak ada hak untuk tahu.” “Ap……!” “Jika kau menghalangi jalannya kelas ini dengan spekulasi tak mendasar lagi, kusarankan sebaiknya kau keluar dari kelas. Akademi Onmyou adalah tempat untuk belajar Onmyodou, jadi jangan gunakan sebagai alat untuk memuaskan keinginanmu.” Berdasarkan telinga observer dari sudut pandang ketiga seperti Harutora, ini adalah celaan terang-terangan. Walaupun ia merasa senang kalau Natsume membelanya seperti itu, ia tak bisa untuk tidak tercengang dan berpikir: ‘tak heran jika orang ini tak memiliki teman.’ …Terlebih lagi idiot itu menganggap dirinya telah ‘menang’, dan menunjukan tatapan penuh kemenangan…… Walaupun Natsume berpura-pura bersikap tenang, Harutora dapat melihat dengan sekilas kalau ia terlihat bersemangat mengenai hal ini. Khususnya, adu lidah yang ia telah berikan untuk membela Harutora terlihat memberikan efek yang berbeda dari yang ia kira, sama seperti halnya membuatkannya sekelompok musuh saat ia memasuki akademi ini. Harutora pun melihat ke arah Ohtomo seolah-olah ia teringat sesuatu. “……Kau tak akan menghentikan mereka?” “Hah? ……Oh ya! Aku lupa!” Guru ini bukan hanya tak dapat diandalkan, ia bahkan tak memerhatikan apapun. Harutora pun mencoba melirik ke arah teman satu-satunya, Touji. Meskipun Touji sengaja menunjukan sikap acuh tak acuh, ekspresinya menunjukan kegembiraan yang tersembunyi. Masa yang akan datang akan sulit. Harutora melihat kedua gadis yang sedang berargumen dan mampu menimbulkan suati percikan – salah satu dari mereka adalah perempuan yang mengenakan seragam lelaki – dan merasakan masa depan yang suram terbentang dihadapannya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information