Editing
High School DxD (Indonesia):Jilid 1 Life 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== ''[…BANGUN ATAU KUBUNUH KAU!… BANGUN, ATAU KUCABIK-CABIK KAU!]'' Sewaktu aku bangun, hari sudah pagi. Apa artinya ini? …Apa aku mimpi buruk lagi? Itu pasti mimpi, tapi terasa terlalu nyata. Sekarang aku di sini, tidur di kasurku. Aku terbangun oleh jam weker dengan suara ''yandere''. Sepertinya aku bermimpi. Kali ini, itu bukanlah Yuuma-chan, tapi seorang pria aneh yang mengejarku. Tetap saja mereka berdua bersayap hitam. Aku menggeleng. Tenangkan dirimu, ''diriku''. Kenapa aku terus melihat mimpi semacam ini? Kalau aku ingat benar, kemarin aku pergi ke sekolah seperti biasa dan normal seperti biasa. Usai sekolah, aku pergi ke rumah Matsuda dan maraton porno dengan dia serta Motohama. Lalu aku pulang ke rumah. Di perjalanan pulang, aku diserang oleh orang aneh dengan sayap— Lalu aku menyadari keadaan yang tak biasa. —Aku telanjang. Aku tak mengenakan sehelai pun. Apa-apaan ini? Aku sampai tak memakai kancutku! Aku telanjang bulat! Aku tak ingat itu. Aku tak ingat pulang ke rumah. Apa aku kehilangan ingatan pada usia dini? Aku juga tak punya kebiasaan tidur telanjang. “…''Unnn''” —! Aku mendengar suara manis. Lalu aku melihat ke sebelahku dengan hati-hati. “…''Suu~suu''.” Ada seorang gadis berambut crimson tidur di sebelahku. Dan dia telanjang… kulit seputih saljunya terlalu terang bagi mataku. Kulitnya tampak sangat halus dan itu sangat buruk bagi mataku. … Bagaimanapun dilihat, itu Senpai. Idola akademi kami. Rambut crimsonnya tersebar di bantal terlihat sangat indah. Rias Gremory-senpai. … Huh? Tunggu, huh? Tenang, aku. Oh ya, pada saat seperti ini ada baiknya untuk menghitung bilangan prima supaya tenang. 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23… Daaaah!! Aku tak bisa! Aku tak bisa tenang! Kenapa aku tidur dengan Rias-senpai!? Apa yang sudah terjadi!? Apa yang sudah terjadi!? Tidak, apa yang sudah kulakukan!? Apa aku sudah melakukan sesuatu!? Aku tak ingat! Aku tak ingat sedikit pun! Kenapa!? Aku harus ingat apa yang sudah kulakukan! Tidak! Kenapa aku dalam situasi ini!? Apa aku berhubungan seks dengan Senpai!? Eh? Apa orang-orang kehilangan keperjakaan mereka seperti ini!? Tidak mungkin! Itu mustahil! Ingatlah, ''diriku''! Coba ingat-ingat kenangan berharga itu, ''diriku''! Apa yang kulakukan!? Apa hal yang mampu kulakukan!? Kepalaku bakal meledak gara-gara kebingungan ini, tapi aku terpojok sewaktu berikutnya. “Ise! Bangun! Sudah waktunya untuk sekolah!” “Kaa-san, apa Ise masih di kamarnya?” “Sepertinya begitu Tou-san, sepatunya di pintu masuk jadi dia sudah pulang. Ya ampun! Main di rumah teman sampai telat pulang! Apa lagi, terlambat untuk sekolah! Kaa-san takkan mengampuni!” Percakapan antara orangtuaku di lantai satu bahkan dapat didengar di sini. Lalu diikuti oleh langkah kaki menaiki tangga. Jejak yang membawa suara kemarahan. Ini berbeda dari jejak yang biasa. Ibu dalam perjalanan! Tunggu! Tunggu dulu! Kalau dia melihat situasi ini, maka akan sangat buruk! “Tunggu! Aku sudah bangun! Aku akan berdiri dulu!” “Ya ampun! Kaa-san takkan mengampunimu lagi! Kita perlu bicara sebentar masalah ini!” Ibu marah! Dia datang! Ibu datang ke kamarku! Mana mungkin aku membiarkan dia melihat situasiku ini! “Unn… apa sudah pagi?” —!? Senpai menyeka matanya di sebelahku! Dia bangun! Dia bangun! ''GATCHA!'' Pintu terbuka. Pada saat yang sama Senpai juga mengangkat tubuh bagian atasnya. Mataku dan mata Ibu bertemu. Dia terlihat marah. Dia terlihat sangat marah! “Selamat pagi.” Senpai menyapa ibuku dengan senyum. Mata Ibu bergerak dariku pada Senpai. Lalu, wajah Ibu membeku. Dia menggerakkan matanya padaku lagi. Aku menghindari kontak mata.[[Image:HSDxD_vol_01_057.jpg|thumb|]] “…CEPAT BANGUN.” Sambil menggunakan suara layaknya mesin, Ibu menutup pintu perlahan. Setelah beberapa saat, aku mendengar suara keras dari kakinya menuju tangga. “''O-O-O-O-Oooooo''! Otou-san!” “Ada apa Kaa-san? Kamu kelihatan baru melihat hantu? Apa Ise melakukan hal mesum lagi?” “Seeeeeeee, seksssssssssss!! Ise ''lakukan''~! Dengan orang asing~!!” “—!? K-Kaa-san!? Kaa-san, apa yang terjadi!?” “Internasionaaaaal~! Ise ''lakukan''!!” “Kaa-san!? Kaa-san!? Tenanglah!! Kaa-saaaaan!” Aku cuma bisa menutupi wajahku dengan kedua tangan. Sangat mudah untuk membayangkan apa yang terjadi di bawah. Bagaimana ini bisa terjadi? Pasti setelah ini akan menjadi diskusi keluarga! Apa alasan yang bisa kugunakan untuk menjelaskan situasi saat ini!? “Keluargamu bersemangat juga pagi-pagi begini.” Senpai bangkit dari tempat tidur dan mengambil seragamnya di mejaku. Senpai yang telanjang. Tubuh telanjang bulat dari seorang gadis cantik. …Ummm, kamu tahu aku bisa melihat banyak hal… Pinggul yang kecil. Kaki putih panjang. Pahanya. Bokongnya yang berbentuk bagus dan ''oppai''-nya yang sangat besar… aku bahkan bisa melihat putingnya dengan jelas! Kenapa kamu tidak menyembunyikannya!? Kenapa kamu tidak menunjukkan tanda-tanda menyembunyikan itu!? Kalau aku punya “Three-size Scouter” Motohama, aku bisa dengan mudah mendapatkan pengukurannya secara akurat. Sekarang, aku menyesali kenyataan bahwa aku tak punya kemampuan itu. Tapi aku tahu satu hal. Aku sudah melihat banyak tubuh telanjang perempuan dari majalah dan video, tapi keindahan tubuh Senpai ini jauh lebih hebat dari hal-hal itu. Bagaimana aku harus mengatakannya? Seni? Badan dengan bentuk dan kurva yang sempurna. Seperti sebuah lukisan atau patung tubuh telanjang yang ditampilkan di museum. Sempurna. Satu-satunya hal yang bisa kukatakan adalah “wanita cantik itu masih menakjubkan meski menanggalkan pakaiannya”. Tapi menatapnya membuatku merasa tak enak. Aku tak bisa menjadi mesum sempurna. “S-Senpai!” Mau tak mau aku mengatakan itu. “Apa?” “''O''-''Oppai''… aku bisa melihat semuanya!” Aku mengatakan itu sambil berpaling darinya. Aku ingin melihatnya, tapi yah. Aku harus bertahan. “Kalau kamu ingin melihatnya, lihat saja.” Senpai mengatakan itu dengan berani selagi memakai seragamnya. Dia menyeringai. —!! Memangnya ada kata-kata Jepang seperti itu!? Sengatan listrik melewati tubuhku! Air mata mengalir dari mataku karena kalimat yang tak pernah bisa kamu pelajari di sekolah. Aku sangat terharu dengan kalimat indah itu. “Apakah perutmu baik-baik saja?” Senpai bertanya. Perut? Aku menyentuh perutku sambil menatap Senpai berpakaian. “Kamu ditikam kemarin.” —! Dengan pernyataan itu, sepenuhnya aku waspada. …Benar juga, kemarin di taman aku ditikam oleh seorang pria dengan sayap. Aku ditikam oleh tombak yang tampaknya terdiri dari cahaya, tapi tak ada tanda-tanda yang tersisa di perutku. Aku yakin ada lubang… ini bukan jenis luka yang akan sembuh dalam sehari. Ada begitu banyak darah yang keluar dari situ. Itu bukan mimpi? Ataukah itu mimpi? “Omong-omong, insiden kemarin itu bukan mimpi.” …Celetuk Senpai seakan membaca pikiranku. “A-Aku yakin aku terluka…” “Aku menyembuhkannya. Itu penting, tapi berkat tubuh kerasmu, itu bisa disembuhkan dengan kekuatanku semalaman. Aku membagi kekuatan iblisku denganmu sambil merangkulmu selagi kita telanjang. Aku bisa melakukannya karena kita dari klan yang sama.” Apa yang… dia katakan? Hah? Merangkul selagi telanjang? … Eeeeeeeeeeeeeeeeh! Tunggu, apakah itu berarti…! “Tenang saja, aku masih perawan kok.” Dia mengatakan hal itu seakan dia membaca pikiranku lagi. Ah, begitu. Aku merasa lega. Atau aku harus lega? “Jangan bermuka aneh begitu. Dunia ini dikelilingi oleh hal-hal yang lebih misterius dari yang kamu bayangkan.” Senpai mendekatiku sambil memakai celana dalamnya. Dia mulai menepuk pipiku dengan jari rampingnya. Wajahku jadi merah. Apa boleh buat kalau wajahku jadi merah karena gadis cantik seperti dia melakukannya. “Aku Rias Gremory. Aku sesosok Iblis.” —Iblis? Hah? Bercanda? Aku benar-benar tidak tahu… “Dan aku majikanmu. Senang bertemu denganmu, Hyoudou Issei-kun. Boleh aku memanggilmu Ise?” …Tapi senyum iblisnya tampak nyata.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information