Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===1-5=== Tanpa telepon gengamnya untuk menghabiskan waktu, Yuigahama terkulai malas dan bersandar pada punggung kursinya. Melakukan itu membuat dadanya terbusung tanpa disengajainya, yang benar-benar membuatku merasa panas dan terganggu, jadi aku mengalihkan pandanganku pada Yukinoshita, yang dadanya tidak menginspirasikan reaksi semacam itu. Yukinoshita, yang dadanya merupakan lambang kejayaan ''Safe For Work''<ref> Literal : Baik untuk pekerjaan anda. Artinya : Konten internet yang pantas dilihat oleh bos dan rekan kerja. </ref>, menutup bukunya. “Kalau begitu kenapa tidak kamu pergi belajar jika kamu tidak ada sesuatu yang bisa dilakukan?” dia berkata pada Yuigahama dengan nada ketidaksetujuan di dalam suaranya. “Toh, ujian Semester sudah akan segera sampai.” Dari cara dia berbicara, Yukinoshita tidak memiliki perasaan gawat sedikitpun. Baginya, itu seluruhnya merupakan masalah orang lain. Tapi itu masuk akal juga – bagi Yukinoshita, ujian semester tidak lebih dari sebuah hal yang rutin dikerjakan. Gadis ini merupakan murid peringkat satu dalam hampir setiap hal yang bisa diuji. Tidak usah dikatakan lagi bahwa ujian semester pun tidak bisa membuatnya gelisah. Yuigahama menolak sarannya dan terlihat agak sedikit gelisah, seakan dia juga sadar akan itu. “Apa gunanya belajar?” dia bergugam dari sudut mulutnya. “Tidak ada orang yang memakainya dalam kehidupan nyata…” “Kamu baru saja mengucapkan kalimat standar orang dungu!” seruku. Itu hanya begitu mengerikannya dapat diperkirakan sampai-sampai itu membuatku terkejut. Serius apakah masih ada orang yang mengatakan hal semacam itu sekarang ini? Meradang karena disebut “dungu”, Yuigahama mati-matian mempertahankan perkataannya. “Tidak ada gunanya belajar, aku serius! Kehidupan masa SMA itu pendek dan hal-hal semacam itu hanya buang-buang waktu saja! Kamu hanya bisa hidup sekali, ente tahu?” “Tapi itu berarti kamu tidak boleh gagal.” “Oh ya Tuhan, kamu begitu perusak kesenangan!” “Aku cenderung berpikir jangka panjang.” “Dalam kasusmu,” kata Yukinoshita, “kamu gagal dalam setiap aspek kehidupan masa SMA.” Kurang lebih begitu. Kamu tidak bisa selalu memenangkan segalanya. Tunggu, ayolah! Apakah dia sedang mengatakan aku tidak memiliki kehidupan? Bahwa aku seharusnya mengecek eksistensi duniawiku seperti orang sedang ''check out'' dari hotel? “Kamu tahu apa? Aku tidak gagal… Aku hanya berbeda dari orang lain. Itu kepribadianku! Semua orang itu berbeda, semua orang itu bagus!” “Y-ya! Itu kepribadianku! Tidak pandai belajar itu bagian dari kepribadianku!” Kami berdua meneriakan klise bodoh persis pada waktu yang bersamaan. Tapi benar, “kepribadian” merupakan sebuah kata yang cocok. “Kaneko Misuzu akan berpaling di dalam kuburannya jika dia mendengar itu… <ref> Kaneko Misuzu adalah penyair yang menulis ''Watashi to Kotori to Suzu to'' (lit. Lonceng, Burung, dan Diriku), yang memiliki kalimat , “Semua orang itu berbeda, semua orang itu bagus.” Itu adalah sebuah puisi yang bagus mengenai menerima perbedaan setiap orang</ref>.” Yukinoshita menghela, menepuk wajahnya. “Yuigahama-san, apa yang kamu katakan tadi mengenai belajar itu tidak berguna itu tidak benar. Faktanya, belajar adalah sebuah tindakan mencari arti dalam dirimu. Karena itu, setiap orang mungkin memiliki alasan yang berbeda untuk belajar, tapi tidak ada alasan untuk menolak semua tujuan dari belajar.” Itu adalah sebuah argumen yang masuk akal. Begitu masuk akal, sebenarnya, sampai-sampai itu akan pergi melewati kepala orang dewasa – yang maksudnya akan masuk ke telinga kiri dan keluar dari telinga kanan. Bahkan sebuah kalimat yang terlihat sederhana tapi menyesatkan seperti “Sebenarnya apa itu belajar?” akan menyebabkan efek ini. Jadi semua orang yang mencoba untuk menjadi orang dewasa tidak akan menangkap amanatnya. Sebenarnya, aku tidak hanya menunjukkan seberapa pintar diriku sekali lagi dengan menarik kesimpulan itu. Orang yang benar-benar percaya ke dalamnya adalah Yukinoshita, kelihatannya. “Tapi kamu itu pintar, Yukinon…” Yuigahama berkata dengan suara kecil. “Aku hanya tidak cocok untuk belajar… dan lagi tidak ada orang di dalam kelompokku yang belajar…” Mata Yukinoshita tiba-tiba menyipit. Menyadari bahwa suhu di dalam ruangannya sudah turun setidaknya sepuluh derajat berkat keheningan membekukan Yukinoshita, Yuigahama mengunci mulutnya, merasa kaget. Kelihatan seakan dia masih ingat dengan semua hal-hal keji yang dituturkan Yukinoshita padanya sekali sebelumnya. Dia menyerah atas kehendaknya sendiri. “’k-ke, Aku akan belajar dengan sungguh-sungguh!” dia menekankan dengan suara keras. “O-Omong-omong! Hikki, apa kamu ada belajar sedikitpun?!” Oooh, jadi dia telah mengelak kemarahan Yukinoshita. Kelihatannya rencana liciknya adalah untuk mendesakkan hantaman serangannya padaku. Usaha yang bagus, Yuigahama. “Ya, aku belajar,” kataku. “Pengkhianat! Aku pikir kamu itu dungu seperti aku!” “Pelacur, yang benar saja. Aku mendapat peringkat ketiga dalam bahasa Jepang.” Aku berhenti sejenak untuk menghasilkan efek. “Dan lagi, aku juga tidak begitu hancur dalam bidang yang lain.” “Tidak mungkin… aku tidak tahu sama sekali…” Sekedar info, mereka tidak mengumumkan hasil ujian di sekolah ini. Mereka hanya memberitahu peringkat dan nilaimu langsung pada orangnya. Sebagai hasilnya, sementara orang-orang mengungkapkan peringkat mereka pada satu sama lain, tidak ada orang yang tahu peringkatku – karena tidak ada orang yang bisa kuberitahu. Hampir tidak ada yang menanyakan peringkatku. Tentu saja, umumnya tidak ada orang yang bertanya padaku mengenai sesuatu tentang diriku. “Jadi apakah itu berarti kamu itu sebenarnya pintar, Hikki?!” “Tidak banyak yang bisa dibanggakan,” kata Yukinoshita. “…kenapa kamu yang menjawab untukku?” Yah, ''tentu saja'' nilaiku tidak ada apa-apanya dibanding dengan nilai Yukinoshita, tapi nilaiku jauh dari hancur. Itu berarti Yuigahama-lah yang paling paling dungu di antara kita bertiga. “Aww,” dia merengek. “Jadi hanya aku karakter yang dungu disini.” “Jangan melompat pada kesimpulan itu, Yuigahama-san.” Nada dan ekspresi kaku Yukinoshita sudah mencair, dan matanya menunjukkan keyakinan yang jelas. Setelah mendengar kata-kata itu, Wajah Yuigahama menjadi cerah seperti sebuah lampu bohlam. “Y-Yukinon!” “Kamu bukanlah seorang karakter fiksi. Kedunguanmu itu sifat alamimu.” “Waaaaaah!” Yuigahama menghantamkan tangannya pada belahan depan Yukinoshita. Terlihat seakan dia sama sekali tidak tahu bagaimana bereaksi dengan itu, Yukinoshita menghela pendek dan dipaksa-paksa.. “Apa yang sedang coba kukatakan adalah mengukur nilai seseorang hanya dari nilai ujian dan peringkatnya itu bodoh. Bahkan di antara murid peringkat tinggi ada manusia yang sungguh inferior.” “Hei, kenapa kamu melihat ke arahku saat kamu mengatakannya?” tanyaku. Selama sesaat, aku dilihat dari segala arah. “Aku akan mengatakannya untuk jaga-jaga saja, tapi kalian ''memang'' tahu aku belajar itu karena aku menyukainya?” “Itu begitu…” “Itu karena kamu tidak ada hal yang lebih baik untuk dikerjakan.” Dua gadis itu berkata serempak. Yuigahama mengutarakan kalimat keterkejutan yang pendek, sementara kalimat yang lebih panjang itu dari Yukinoshita. Dahi mereka menekan satu sama lain tanpa bahkan disadari mereka. “Ya, tapi kamu juga tidak,” aku berkata Yukinoshita. “Tapi kamu tidak menyangkalnya,” sahutnya. “Cepat menyangkal saja! Itu membuatku merasa agak sedih!” teriak Yuigahama. Yukinoshita berkata sedingin biasanya, tapi Yuigahama terbakar dengan rasa empati. Yuigahama memeluk Yukinoshita dengan hangat, seakan dia sedang mencoba untuk meringankan luka di dalam hati Yukinoshita. Di seluruh wajah Yukinoshita terpampang “…tidak bisa bernafas!” namun tidak mengutarakan sepatah katapun untuk mengungkapkan ketidaknyamanannya. Selama sejenak Yuigahama terus meremasnya erat-erat. [[Image:YahariLoveCom_v2-047.png|thumb|200px]] Oi, ayolah! Bagaimana denganku?! Aku juga tidak ada hal yang lebih baik untuk dikerjakan daripada belajar! Pikirku saat sudah jelas bahwa tidak ada pelukan atau remasan yang datang ke arahku. Yah, aku rasa itu akan membuatku canggung jika dia memelukku, dipikir-pikir lagi. Tapi serius, mengapa para makhluk riajuu itu begitu suka sentuh-sentuhan dengan satu sama lain? Apakah sentuhan kulit itu kejadian yang begitu alami, huh? Apa mereka pikir mereka itu orang Amerika, huh? Mereka menghabis-habiskan waktu mereka dan memukul satu sama lain sebagai lelucon, tapi jika ada sesuatu yang serius terjadi, mereka akan memeluk satu sama lain seakan itu merupakan hal yang benar-benar cerdas untuk dilakukan. Jika pria-pria dan wanita-wanita itu pernah memiloti sebuah Eva, mereka tidak akan pernah bisa menggunakan sebuah lapangan AT. Tidak ada batas pada kebaikan di dalam hati mereka.<ref> Referensi pada kemampuan khusus yang digunakan oleh pilot Eva dalam ''Neon genesis Evangelion''. Semakin hancur kondisi kejiwaanmu, semakin kuat lapangan AT yang bisa kamu hasilkan. </ref> <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information