Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===1-5=== Dia mungkin menguatirkan tentang ketidak-mampuanku untuk mengucapkan sesuatu yang masuk akal. ''Tapi tunggu dulu!'' Jika dia benar-benar sekuatir itu tentangku, dia sepatutnya memulainya dengan tidak menanyakan orang tersebut apakah ada sesuatu yang salah. “Tidak begitu<!--Not really-->,” kataku. Ekpresi meragukan Yuigahama tidak berubah. …yah, supaya adil, tingkah laku aku mungkin sedikit berbeda dari biasanya. Aku sedang waspada dengan Yuigahama Yui saat itu. <!--I was on my guard against Yuigahama Yui right then.-->Sekarang setelah kami menekan tombol ulang dalam hubungan kami, mungkin itu tepat untuk mengatakan bahwa aku tidak tahu bagaimana cara untuk mempertahankan perasaan jarak<!--sense of distance--> di antara kami. Mencoba untuk mengingat kembali percakapan biasa kami, aku memilih untuk menutupinya<!--play things off--> selembut mungkin<!--lightly-->. “Aku menjadi seperti itu ketika cuacanya panas,” kataku pada akhirnya. “Maksudku, rahangku mengendur dan semacamnya. Rel kereta api memuai dan, macam, anjing juga benar-benar memuai. Kamu tahu tentang pemuaian?” “Itu tidak ada hubungannya dengan anjing. Oh, tapi anjing kami benar-benar merentangkan tubuhnya dan semacamnya<!--but our dog is all stretched out and stuff-->.” “Kalau begitu itu ''memang'' ada hubungannya dengan anjing…” Itu mengingatkanku akan sesuatu. “Siapa nama anjingmu lagi? Hebat dalam pukulan beresiko… Sab… Saburo?” “Namanya Sable!” Jadi namanya Sable, huh? Oh, iya, Saburo itu nama pemain bisbol. Dia kembali ke Chiba Lotte Marines tahun ini, jadi aku menantikan hal-hal hebat darinya. Omong-omong, jadi anjing sering merentangkan tubuh mereka, begitu ya<!--I see-->. Tidak hanya tubuh mereka tapi juga lidah mereka. Juga, Chiba-kun<ref> Chiba-kun itu maskot Prefektur Chiba. </ref> benar-benar kelewatan melakukannya, menjulurkan lidahnya sepanjang tahun. Dia perlu menarik kembali lidahnya atau lidahnya akan kering. “Dipikir-pikir lagi, Hikki, kenapa kamu tidak tahan dengan musim panas meski kamu lahir di musim panas?” tanya Yuigahama padaku. Aku meletakkan tanganku pada mulutku. “Aku heran, bagaimana kamu bisa tahu aku lahir di musim panas?” jawabku, dengan sedikit angkuh. “Apa kamu seorang penguntit?” “Apaan itu?! Meniru Yukinon<!--A Yukinon impression-->?! Kamu agak berhasil melakukannya<!--You kinda nailed it-->!” Yuigahama tertawa terbahak-bahak. Tapi kalau Yukinoshita ada disini, tewas kami.<!--we’d be dead.--> Tapi aku berhasil melakukannya, huh? Hasil dari latihan di depan cermin setiap kali aku masuk ke kamar mandi sedang membuahkan hasil. Pak, apa yang sedang kulakukan dengan hidupku? “Tapi serius, bagaimana kamu bisa tahu itu? Itu menyeramkan<!--It’s creepy-->.” “Nah, kamu memakainya sebagai kalimat kode-kodean<!--pick up line--> ketika kita pergi ke karaoke hari itu.” “Ka-kamu tolol! Aku tidak memakai kalimat kode apapun! Aku tidak sedang berusaha untuk secara tidak langsung memberitahu Totsuka hari ulang tahunku!” “Kamu sedang mengincar Sai-chan?!” teriak Yuigahama ngeri. Ay'lah, pada siapa lagi aku akan memakai kalimat kode-kodean? “Yah, kamu pasti <!--in the first place-->tahu bagaimana rasanya waktu kamu lahir di musim panas. Satu-satunya masa kamu dimanjakan orangtuamu adalah masa kamu baru lahir, jadi aku dibesarkan dengan AC dan tidak pernah belajar bagaimana menahan cuaca panas. Alhasil, aku tidak ada daya tahan terhadapnya.” “Aha. Aku paham itu<!--I see how it is-->.” Untuk beberapa alasan, dia mengangguk dengan wajah berbinar-binar.<!--she nodded along brightly-->. Itu mengangguku bahwa dia benar-benar mempercayai sesuatu yang sudah jelas sekali asal-asalan kukarang<!--pulled out of my arse-->. “Jadi omong-omong, ulang tahunmu sudah akan tiba, Hikki, jadi ayo kita gelar pesta ulang tahun!” “Tidak. Ditolak. Hentikan.” “Cepat sekali kamu menolakku! Dan kamu melakukannya tiga kali!” “Maksudku, lihat… <!--generally speaking-->biasanya, itu teramat memalukan sekali bagi seorang gadis untuk menggelar pesta ulang tahun bagi seorang lelaki yang sudah SMA, jadi menyerah sajalah<!--so give it up-->.” Lebih dari apapun<!--More than anything-->, aku tidak tahu ekspresi seperti apa untuk ditunjukkan jika sesuatu seperti itu terjadi. Apa aku seharusnya tersenyum? Dulu waktu SMP, aku telah berlatih membuat reaksi kaget yang berlebih-lebihan, berpikir bahwa yang lain sudah mempersiapkan sebuah pesta kejutan untukku, tapi aku sudah berhenti sepenuhnya setelah menyadari bahwa tidak ada kemungkinan hal tersebut bisa terjadi. “Ah, jika kamu tidak mau pesta, kalau begitu ayo kita semua jalan-jalan bersama, oke?” “Siapa yang kamu maksud dengan ‘semua’?” Jika aku tidak membuat semuanya jelas sebelumnya, aku akan dalam masalah besar.<!--serious trouble--> Ada suatu kali ini sesaat setelah aku memasuki SMA dimana aku diundang untuk berjalan-jalan dengan orang-orang yang jauh lebih suka mengoceh dariku. Aku berakhir hampir tidak mengenal siapapun di sana. Ditambah lagi, itu adalah acara paling pertama setelah kelas dimulai, jadi kamu segera disajikan hidangan penyendiri jika kamu tidak berbicara, tanpa diizinkan hidangan pendamping. Dalam kehidupan pelajar, “ayo kita semua jalan-jalan bersama” adalah kode untuk Fumie<ref> Fumie (bahasa Jepang: 踏み絵, fumi 'menginjak' + e 'gambar') adalah citra Yesus atau Maria yang, oleh para petinggi keagamaan pada masa pemerintahan Shogun Tokugawa di Jepang, diharuskan untuk diinjak oleh orang-orang yang dicurigai sebagai penganut agama Kristen sebagai bukti bahwa mereka bukanlah anggota dari agama terlarang itu. [https://id.wikipedia.org/wiki/Fumie Fumie] </ref><!--religious branding-->. Pertama-tama, kamu antara ada diundang atau tidak, dan jika kamu memang bagian dari kelompok yang diundang, kamu akan diperingkatkan berdasarkan hubunganmu dengan yang lain. “Yukinon dan Komachi-chan dan Sai-chan, kurasa?” usul Yuigahama. Aku paham itu<!--I see how it is-->. Jadi Zaimokuza disingkirkan, huh. Yah, itu wajar dia akan berakhir seperti itu.<!--that way.--> Aku juga akan menjadi yang pertama menyingkirkannya. Aku tidak menjawab untuk beberapa detik. Kemudian Yuigahama berkata, “Ji-jika kamu tidak suka itu, kalau begitu… kita bisa pergi berdua…” Dia melirik ke arahku, memainkan jari jemarinya selagi dia melirikku. Ketika aku melihat caranya melihat ke arahku, detak jantungku meningkat. Mataku melesat ke samping dan aku mengangkat kepalaku. “Tidak seperti aku benar-benar menentangnya. Malah <!--more like-->aku sangat menyetujuinya, terutama bagian Totsuka!” “Persisnya sesuka apa kamu dengan<!--Just how much do you like--> Sai-chan?!” “A-Aku sama sekali tidak menyukainya! Aku hanya agak terpikat dengannya!” “Itu hampir sama saja!” teriak Yuigahama, membenamkan kepalanya dalam tangannya. Oh pak… Fokusku teralihkan dan aku menjadi terbawa suasana Yuigahama<!--and got swept up in Yuigahama’s pace-->. Aku sudah dengan sengaja mencoba untuk mempertahankan jarak di antara kami untuk mencegah kesalahpahaman, jadi ini cukup menguatirkan. Tapi jalan-jalan dengan Totsuka ke suatu tempat itu sebuah rencana hebat. Hari ini aku melihat ke arahnya secara langsung namun merasa itu tidak mungkin untuk memanggilnya. Astaga! Aku pengecut! Aku lemah! Sampah! “Jadi apa yang mau kamu lakukan?” tanyaku. “Pertunjukan kembang api!” jawab Yuigahama dengan wajah berbinar-binar. “Ayo kita pergi ke pertunjukan kembang api!” “Aku bisa melihat kembang api lautnya dari rumah. Aku tidak mau bersusah payah pergi ke luar.” “Sungguh egois!” Dia mengacungkan jarinya padaku dengan menunding. Yuigahama membuat erangan yang dipanjang-panjangkan, dan kemudian berpikir untuk sejenak. “Kalau begitu bagaimana dengan uji keberanian!” “Aku takut dengan hantu, jadi tidak.” “Itu alasanmu?!” Maksudku, lokasi berhantu di Chiba itu tidak main-main, umumnya<!--relatively speaking-->… ketika aku menemukannya di internet di tengah malam aku jujur saja tidak bisa tidur. Ada Ojagaike atau Tokyo Wan Kannon atau Kuburan Yahashira. Ada tanda-tanda sebuah eksekusi di depan suatu universitas tertentu dan ada suatu tempat dimana sinyal radio menghilang. Meskipun Totsuka melilitkan lengannya padaku karena suatu kebetulan yang membahagiakan, ada kemungkinan besar<!--higher probability--> aku-lah yang akan ketakutan. Meskipun aku telah menolaknya, Yuigahama meneruskan, tak mengenal takut. “Yah baiklah kalau begitu, bagaimana dengan pantai…? atau mungkin kolam renang?” “…er, uh, itu agak, kamu tahu. Itu terlalu memalukan, jadi sebaiknya<!--let's--> kita jangan kesana.” “Ya… Aku juga akan agak merasa malu…” Yuigahama merinding dan melihat ke bawah, merona. Oh ayolah, jangan usulkan itu jika itu memalukan. Walau, itu memang mengurangi rasa maluku.<!--It did make me feel less embarrassed, though.--> “Tidak ada lagi?” “Aku tahu<!--I've got it-->! Berkemah!” “Banyak serangganya, jadi itu tidak akan mungkin terjadi. Hanya serangganya saja membuat itu tidak mungkin, jujur saja. Maaf<!--Just the bugs rule it out-->.” “Kamu begitu pilih-pilih! Dan kamu malas! Aku nyerah! Kamu tolol, bodoh!” Yuigahama menggali dalam-dalam kosakatanya yang cetek untuk mencercaku. Sambil mendengus, dia memalingkan punggungnya ke arahku dengan geram dan mulai berjalan pergi dengan marah. “…kamu tahu, kita tidak harus melakukan sesuatu yang semuanya berbau musim panas. Cukup sesuatu yang biasa saja.” Kaki Yuigahama berhenti di tempat. Ketika dia menoleh ke belakang bahunya, semua amarahnya sudah terhanyut pergi, digantikan oleh tanda sebuah senyuman yang samar. “Ohh… baiklah. ‘ke, Aku akan meneleponmu nanti.” “Uhh, itu berakhir menjadi tidak jelas,” ujarku padanya. Yuigahama sudah telah berpaling kembali dan berlari dengan cepat ke arah Miura, Miura, yang memiliki ekspresi luar biasa bosan di wajahnya, terlihat begitu tidak senang, tapi dia kelihatannya amat ceria ketika Yuigahama menepuk kedua tangannya bersama untuk meminta maaf. Dia menyodok kepala Yuigahama sambil bergurau, dan kemudian mereka berdua mulai berjalan pergi bersama-sama. Setelah aku melihat mereka pergi, aku beranjak pulang. Gumpalan awan raksasa yang terbentang di atas kepalaku sedang berubah menjadi warna merah tua. Hembusan dingin mulai bertiup. Itu persisnya yang kubutuhkan untuk mengobati wajah meronaku. Aku memutuskan untuk berjalan ke rumah bersama dengan udara sejuk yang dibawa oleh angin sore. Petang merupakan campuran biru nila dan merah tua. Masih akan perlu beberapa saat sebelum aku dapat melirik apa yang terbentang<!--what lay beyond--> di baliknya, kelihatannya. <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | '''Mundur ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Prolog|Resensi Buku]] | '''Kembali ke''' [[Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteru (Indonesia)|Halaman Utama]] | '''Lanjut ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Bab 2|Bab 2]] |- |}
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information