Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 9 Bab 10
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===10-5=== Aku berjalan di pekarangan sekolah. Hari menjadi larut karena kami harus bersih-bersih setelah acara kolaborasi Natal berakhir. Sebagai bagian dari bersih-bersihnya, alat-alat dan beraneka ragam barang-barang yang dipakai selama acarnya diangkut ke ruang OSIS, tapi karena di sana sudah diisi dengan barang-barang pribadi Isshiki sampai penuh, kami kebingungan mengenai mau ke mana barang-barang itu disimpan. <!--stuck--> Aku mencoba untuk membuang umbaian tinsel dan ornamen-ornamennya, tapi aku <!--denied the chance-->tidak mendapat kesempatan itu karena Isshiki menyarankan bahwa itu semua mungkin akan dapat berguna lagi di masa depan. Itu disebut menjadi seorang penimbun barang, kamu tahu… Karena tidak ada pilihan lain, itu diputuskan Klub Servis akan menyimpan barang-barangnya untuk sementara di ruang klub dan sisanya diserahkan pada Yukinoshita dan Yuigahama. Setelah itu, aku dibawa serta untuk menyusun ruang OSIS sejak beberapa saat yang lalu, tapi aku akhirnya dilepaskan dari sana. Apa yang tersisa adalah untuk melaporkan penyelesaian dari permintaan itu pada mereka berdua yang pergi terlebih dulu ke klub dan mengakhiri klubnya untuk hari ini.<!--call it a day--> Karena kami sekarang sedang ditengah liburan musim dingin, tidak ada orang lain selain aku yang berjalan di lorong bangunan spesial. Di dalam lorong yang hening ini, langkah kakiku bergema dengan lumayan keras sekali. Aku meletakkan tanganku pada pintu menuju ruang klub tersebut. Persis saat itu, ada suatu bau dari aroma yang samar, tapi sedap. Setelah memasuki ruangan itu, di sana sedikit hangat. “Ah, selamat datang kembali.” “Kerja bagus.” Yuigahama duduk di tempat duduk biasanya dan Yukinoshita baru saja mulai menuang teh. Ketika aku duduk di tempat dudukku sendiri, aku menatap ke arah peralatan teh di atas meja. Kehangatan dan bau itu mungkin berasal dari sana. Itu terasa sangat nostalgik, telah tidak melihat <!--this very scenery-->pemandangan ini pada satu bulan ini. “Yuigahama-san, aku sudah menuang tehnya.” Ketika Yukinoshita selesai menuangkan tehnya, dia memanggil Yuigahama. Di atas meja, ada sebuah gelas dengan cetakan gambar seekor anjing lesu dan sebuah cangkir teh yang sedang terletak di atas sebuah piring cawan. Pemiliknya masing-masing mengambil cangkir mereka. Dan gelas terakhir yang tersisa itu yang dicetak dengan “Panda Pan-san” adalah sebuah gelas teh. Sekepul uap melayang ke atas dari gelas teh yang tidak diambil oleh siapapun. “Eh, ada apa dengan ini<!--what's this all about-->?” Itu mungkin porsi tehku, tapi biasanya itu seharusnya dituangkan ke dalam gelas plastik. Ketika aku menanyakannya, suara Yuigahama dan suara Yukinoshita menimpa satu sama lain saat mereka menjawab. “Itu hadiah Natal!” “Itu cukup boros jika hanya satu orang yang memakai gelas plastik.” Alasan yang mereka berdua berikan jelas sekali berbeda dari satu sama lain… Apa jawaban yang benar, huh? Aku melihat ke arah Yuigahama dan dia terlihat gembira sebab dia memberikan penjelasan selagi terlihat bersenang-senang. “Kami berdua membelikannya untukmu! Aku memilih bentuknya dan Yukinon memilih desainnya!” Sudah kuduga<!--I thought so-->… Fakta bahwa sebuah gelas teh dengan Pan-san tercetak di atasnya yang diplih hanya untuk meminum teh sudah cukup untuk memberitahuku apa yang sedang terjadi. Namun, apa yang tidak kupahami adalah mereka menggelar acara bertukar hadiah tanpa kusadari. Walau aku tidak pernah mendapat undangan? “Tunggu, kamu bilang hadiah, tapi aku sendiri tidak menyiapkan apapun…” Aku mengatakan itu selagi aku menggaruk pipiku dengan rasa bersalah pada pertukaran hadiah sepihak ini, tapi Yukinoshita meletakkan cangkirnya pada piring cawan dan berkata dengan kalem. “Kamu tidak perlu menguatirkan itu. Itu hanya untuk menggantikan gelas plastiknya.” Baik, jadi pada akhirnya kamu akan memakai penjelasan gelas plastik itu, huh…? Yah, itu tidak masalah juga. Itu mungkin hanya sebuah pengganti untuk gelas plastiknya, tapi aku tidak cukup busuk untuk berkeras kepala mengenai itu dan menerimanya. “…Terima kasih. Untuk memberiku gelas tehnya.” “Sama-sama!” Ketika aku mengucapkan terima kasih pada mereka dengan kata-kata yang lumayan jujur dari aku<!--coming from me-->, Yuigahama membalaskan sebuah senyuman dengan sebuah gelak tawa. Juga, jika aku mau memberikan ucapan terima kasihku, juga ada satu hal lagi. “Terus… Untuk permintaannya juga. Aah… Terima kasih. Kalian benar-benar membantuku. Aku dapat menyelesaikannya dengan aman tanpa banyak masalah berkat kalian berdua.” Aku segera membungkukan kepalaku dan tetap seperti itu untuk sesaat. Acara yang kupikir tidak dapat kulihat akhirnya atau malahan, acara yang kupikir akan berakhir dengan cara yang tidak memikul tanggung jawab itu mampu diselesaikan dengan aman karena meminta bantuan dari mereka berdua. Aku tidak yakin apa aku secara pribadi bertanggung jawab atas itu<!--owed up to the responsibility-->, tapi meski begitu, aku membungkukan kepalaku karena aku ingin mengucapkan terima kasih pada mereka dengan semestinya. “Permintaannya masih belum usai, bukan?” Kata Yukinoshita padaku dengan kepalaku masih membungkuk. Aku mengangkat kepalaku sebagai balasan terhadap jawaban yang tidak setuju dengan apa yang kukatakan. Ketika aku melakukannya, Yukinoshita sedang menyusuri pinggiran cangkir tehnya dengan jemarinya dan tersenyum dengan ekspresi yang sedikit risau dan terkejut. “…Aku bilang aku menerima permintaanmu, ingat?” “Tidak, itu seharusnya sudah selesai. Apa ini, teka-teki?” Ketika aku menanyakannya, Yukinoshita membuat tawa yang mendadak dan riang. “Kurasa begitu, itu mungkin sebuah teka-teki.” Senyuman dan suara seperti-menggodanya itu polos. Itu sepenuhnya berlawanan dengan gambaran dewasanya yang biasanya dan aku merasa bahwa aku dapat mengenal sisi lain dari dirinya yang tidak kusadari. Namun, jawaban teka-tekinya itu adalah sesuatu yang masih belum kumengerti. Melihat percakapan kami dengan linglung, Yuigahama tiba-tiba menyeru “ah” dengan suara kecil. Kemudian, dengan pandangan yang tidak sedang melihat ke manapun, dia menyelipkan sebuah gugaman keluar. “Aku rasa… Aku agak mengerti… Walau itu mungkin tidak apa-apa kalau Hikki tidak mengerti.” “Ah?” “Yah, mengesampingkan itu!” Ketika aku mencoba menanyakan mengenai itu, Yuigahama dengan semangat menghantam mejanya dan berdiri dari kursinya. “Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk hari Natal? Macam, setelahnya! Ah, atau macam besok! Itu juga masih Natal! Ayo kita berpesta!” “Tidak, kita tidak akan melakukan itu…” Walaupun aku mengatakan itu, Yuigahama tidak terliht seperti dia mendengarkanku dan menghadap Yukinoshita. “Yukinon, apa kamu… ada rencana apa-apa?” Suara gugupnya mungkin karena kuatir mengenai suatu kali itu ketika dia bertanya mengenai rencana Natalnya dalam percakapan masa bodoh dan dangkal itu. Yukinoshita membalaskan sebuah senyuman yang lembut dan samar. [[File:YahariLoveRom-v9-427.png|thumbnail|200px]] “…Kalau kita akan melakukan itu, aku akan mambuat waktu luang<!--open my schedule-->.” Sebagai balasan atas itu, wajah Yuigahama segera menjadi berseri-seri. “Sungguh!? Yey! Oke, sudah diputuskan kalau begitu<!--it's decided then-->.” “Jadi kalau begitu kamu tidak akan menanyakanmu mengenai rencanaku… Atau mungkinkah itu kamu sedang mencoba secara tidak langsung mengatakan aku tidak diundang?” “Maksudku, toh Hikki sudah pasti tidak ada yang perlu dilakukan… Ah, jadi macam, pestanya! Aku ingin makan kue Yukinon!” “Namun kue yang barusan kamu makan itu kue yang kubuat… Juga, aku tidak mau melakukannya. Aku tidak mau melakukan sesuatu seperti itu untuk sementara waktu…” Kelihatannya, itu pastilah benar-benar sulit sebab Yukinoshita menunjukkan ekspresi muak. Uh, walau aku mendapat perasaan kamu benar-benar menyukainya ketika kamu sedang membuat itu semua… Melihat ke arah Yukinoshita yang enggan, Yuigahama mengerang. “Kalau Yukinon tidak akan membuatnya… Ka-kalau begitu aku bisa membuatnya saja?” Yuigahama menunjuk ke arah dirinya seakan itu adalah “ide yang paling menabjubkan!” dan mengatakannya, tapi ekspresi Yukinoshita menjadi patah semangat<!--sank-->. “Kalau kamu akan mengatakan itu, bahkan jika aku tidak mau, kalau begitu tidak ada pilihan bagiku selain untuk membuatnya…” “Tidakkah itu agak kejam!? Ah, kalau begitu kita bisa membuatnya bersama atau semacamnya!” Yuigahama mengintip ke arah Yukinoshita sambil tersenyum dan Yukinoshita tersedak akan kata-katanya. Dia kemudian membuat helaan pendek seakan dia menyerah dan tersenyum. “…Baiklah kurasa. Kalau begitu itu mungkin tidak terlalu mustahil.” Dia jatuh… Meliht mereka saling menukarkan senyuman mereka, aku membuat senyuman masam dan berpaling. Persis saat itu, aku melihat ke luar jendela dan matahari yang sedang terbenam itu terang. Sebelum matahari senja tenggelam ke dalam laut, ia menunjukkan kecemerlangannya yang terakhir dan hanya untuk sesaat sekali saja, ruangan itu diselubungi oleh sinar matahari. Meski begitu, pada akhirnya malam akan tiba dan hari akan menjadi dingin. Tapi hari ini adalah Natal dan aku merasa optimis bahwa malam-malam sekarang ini masih agak hangat. Jika apa yang kuharapkan dikabulkan padaku, jika apa yang kuinginkan diberikan padaku. Maka, seperti yang kuduga, aku tidak dapat mengharapkan apapun maupun menginginkan apapun. Karena hal-hal yang dikabulkan padamu dan hal-hal yang diberikan itu sudah pasti penipuan yang akan hilang suatu hari. Hal yang kamu igninkan itu tidak berbentuk dan hal yang kamu inginkan itu tidak bisa disentuh. Atau mungkin, itu semua barangkali harta paling menabjubkan yang pernah ada yang akan menjadi hampa jika kamu menyentuh itu semua. Di atas panggung yang berkilau itu, apa yang dilihat mataku<!--laid upon--> adalah kesimpulan dari “cerita” tersebut. Di sinilah aku, tidak tahu apa yang terjadi di luar itu.<!--beyond--> Itulah mengapa aku sudah pasti akan terus mencarinya untuk waktu yang lama. <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | '''Mundur ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 9 Bab 9|Bab 9]] | '''Kembali ke''' [[Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteru (Indonesia)|Halaman Utama]] | '''Lanjut ke''' [[Oregairu (Indonesia):Catatan Penulis|Catatan Penulis]] |- |}
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information