Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Extra 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== Pasarnya berlokasi didekat gerbang timur ibukota kekaisaran dimana para pedagang berkumpul dari seluruh benua. Selama Festival Roh Agung, ini adalah tempat dimana massa dalam jumlah yang besar seringkali membuka toko terbuka. "Princess maiden tahun ini sepertinya adalah putri teetua Duke Elstein—" "Dia adalah seorang anak ajaib yang memasuki Divine Ritual Institute di usia termuda. Festival Roh Agung tahun ini pasti akan sukses!" Berbaur dengan keramaian, dua orang sedang berjalan-jalan di jalanan. "Kamito, tatapanmu terlalu tajam." "Berisik..." Membantah tak senang, Kamito mempercepat langkahnya. Mereka berdua mengenakan jubah panjang sembari kepala mereka tertutup tudung. Ini adalah pakaian khas dari pedagang gurun. Karena banyaknya jumlah imigran dari Alpha Theocracy yang tinggal di wilayah timur Ibukota kekaisaran, berpakaian seperti ini didalam kerumunan tidaklah aneh. "Hei, tunggu. Penyamaran kita adalah sepasang saudara!" Mendengar itu, Kamito berhenti dan melihat kebelakang. "....Kau dan aku bepergian bersama hanya karena sebuah misi. Jangan halangi aku." Mengatakan itu, dia bersiap untuk mulai berjalan lagi. "Oke, hati-hati atau kita akan terpisah." "Jangan sentuh aku, roh kegelapan!" Restia mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Kamito, tetapi Kamito menepis dia dengan paksa. Para pejalan kaki disekitar menatap mereka dengan bingung. "Maaf, abaikan saja kami..." Restia membuka tudungnya dan menatap sekeliling. Matanya yang berwarna senja menghasilkan cahaya misterius. Sekejap setelahnya, orang-orang melanjutkan perjalanan mereka, mengabaikan mereka berdua seolah tak ada yang terjadi. "Oke, ayo pergi—" "......." Dengan penampilan yang sangat enggan, Kamito mengikuti dibelakang dia. Jalanan utama dipenuhi dengan musik yang meriah. Aroma buah-buahan bisa tercium dari toko-toko terbuka. Mengikuti Restia kedalan sebuah restoran, mereka berdua memilih tempat duduk yang menghadap ke jalan. ".....Fiuh, sebuah festival sudah pasti sangat menyengkan. Seribu tahun aku nggak sebebas ini." Duduk di kursi, cewek roh kegelapan itu merentangkan tangannya. Sudah pasti, dia tak mewujudkan sayap hitam legam di punggungnya. Ditempatkan di meja adalah dua buah parfait yang dia pesan. Kamito tidak menyentuhnya, hanya menatap Restia. "Kenapa aku harus berkelompok denganmu? Aku bisa melakukannya sendiri." "Kalau kamu sendirian, Kamito, kau pasti ditangkap oleh para Imperial Knight dalam sekejap, disiksa dan di interogasi di Penjara Balsas sekarang ini." Sambil memakan parfait stroberi, dia menatap bangunan yang menjulang tinggi di tengah ibukota kekaisaran. Dikatakan bahwa didalam Penjara Balsas merupakan sebuah prnjatau yang dikhususkan untuk memenjarakan para elementalist. Setelah tertangkap, bahkan petarung dari Sekolah Instruksional pun mustahil untuk melarikan diri. "Penyiksaan tak berpengaruh padaku." "....Bukan itu masalahnya." Restia mendesah jengkel. "Tampaknya memang tepat bagiku untuk mengikutimu—" Mengatakan itu, dia meletakkan parfait satunya didepan Kamito. "Ini, makanlah." "Aku cukup ini saja. Ini cukup untuk tiga hari." Kamito menggeleng dan mengeluarkan kantong kecil dari saku jubahnya. Dia mengeluarkan dua atau tiga pil dari kantong tersebut. Ini adalah makanan yang dibuat dengan perpaduan beberapa herbal dengan madu dan dikeringkan. Para petarung Sekolah Instruksional juga membawa makanan ini secara personal selama misi yang panjang. "....Seperti yang aku bilang, bukan itu masalahnya. Kamu akan meningkatkan kecurigaan disekitarmu." ".....?" Mendengar itu, Kamito mendongak dengan wajah terkejut. Pasangan-pasangan disekitar manatap mereka dengan mata curiga. Restia dalam diam mengulurkan tangannya dan mengambil kantong pil tersebut dari bawah meja. "......" Menatap parfait itu, Kamito menundukkan kepalanya tanpa bergerak. "Ada apa?" Melihat Kamito membeku, Restia bertanya. "....Gimana, cara yang benar?" "Huh?" "....Ini, gimana memakannya." Sambil berpaling karena malu, Kamito bertanya pelan. Restia terkikih lalu berkata: "Baiklah, biar aku ajari." Menyendok satu sendok penuh es krim, dia mengarahkan kedepan Kamito. "Buka mulutmu." "....B-Berhenti bercanda, aku bisa makan sendiri!" "Nggak boleh. Kita nggak akan seperti pasangan, kan?" Restia menarap pasangan yang ada dimeja sebelah. ....Cewek itu menyuruh anak laki-laki untuk mengatakan "ah~" "Huh!? Kupikir penyamaran kita adalah sebagai saudara—" Berteriak panik, Kamito segera mendapati mulutnya dijejali sendok milik Restia. "......!" "Gimana rasanya?" ''(....Apa-apaan itu!?)'' Hampir lupa akan rasa manis, Kamito terpesona sesaat— "—Tahun ini, Rubia-oneesama yang memimpin upacaranya." Tiba-tiba, suara dari dua cewek yang berjalan dijalanan dikuar restoran bisa terdengar. "Festival Roh Agung tahun ini pasti akan sukses. Dalam beberapa tahun, aku akan membuat ritual persembahan pada para Elemental Lord yang agung juga!" "Selalu gugup didepan banyak orang, kamu nggak akan bisa melakukannya." "I-Itu nggak benar, aku pasti akan menjadi seperti Nee-sama dimasa depan—" "....Lihat itu. Lihat, sudah dimulai—" Segera, dua cewek itu lenyap di kejauhan. Mendengar suara mereka— Kamito kembali memasang wajah serius seperti seorang petarung. "—Mengkonfirmasi tindakan selanjutnya." Dia merendahkan suaranya seolah bergumam pada dirinya sendiri. "Setelah sang Princess Maiden Api memulai upacaranya, roh militer milik Muir akan bertindak. Ketika para Imperial Knight sedang kacau balau, kita akan mencuri roh-roh tersegel yang dimaksudkan untuk digunakan dalam ritual—" Restia tersenyum samar dan menyeka es krim yang menempel di pipi Kamito. "...!?" "Waktunya bergerak—" "Masih ada banyak waktu sebelum misi dimulai." "Apa yang kau bicarakan? Nggak setiap hari kau bisa menikmati festival, lho?" Restia mengulurkan tangannya pada Kamito yang masih duduk di kursinya. "Ayolah, bergegaslah." "......" "Penyamarannya adalah saudara, kan?" Menundukkan kepalanya, Kamito memegang tangan Restia. "....Hanya karena misi."
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information