Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===3-6=== Di dalam kelas keesokan harinya, Yuigahama begitu bersemangat. Daripada pergi ke tempat biasanya saat jam istirahat, Yuigahama menyodorkan beberapa buah roti dan sekaleng minuman untukku. Bersama, kami memulai rapat strategi panjang lebar kami. “Aku akan pergi bertanya-tanya untuk sekarang… j-jadi kamu tidak perlu mendesak dirimu, Hikki. Malah, kamu sama sekali tidak perlu melakukan apa-apa.” “Oh, keren. Sangat kuhargai. Apa yang membuatmu begitu termotivasi…?” tanyaku. Dia tidak memakai cara yang setengah-setengah. “A-ada lah, kamu tahu kan? 'K-Karna Yukinon memintaku, ya!” Kesetiaannya pada Yukinoshita agak mengharukan. Namun, aku menjadi lelah hanya dengan melihatnya saja. Sebuah perasaan tidak enak muncul di benakku. “Itu bagus untuk termotivasi, tapi apa sebenarnya yang akan kamu lakukan?” “Hmm, Aku akan mencoba mendengarkan pengrumpian para gadis. Ketika berbicara tentang hal-hal seperti hubungan orang dalam kelas, para gadis membicarakannya dengan lebih mendalam. Dan mereka benar-benar terserap ke dalamnya ketika kamu mengangkat topik tentang seseorang yang kalian berdua benci.” “Whoa, ngerumpi para gadis begitu menakutkan. Sial.” Musuh dari musuhku adalah temanku, itu singkatnya. Siapa sangka mereka memakai taktik berlevel tinggi semacam itu…? “Tidak sejahat itu! Itu hanya mengkomplain – atau lebih seperti bertukar informasi?” “Bukan masalah apa yang kamu bilang tapi masalah bagaimana kamu mengatakannya, memang benar.” “Pokoknya! Kamu lemah dalam hal semacam itu, Hikki. Biarkan aku yang melakukannya saja.” Tapi ada sedikit kebenaran dalam apa yang dikatakan Yuigahama. Jujur saja, itu bukan sifatku untuk menarik informasi dari orang dengan berbicara dengannya. Lebih seperti pas ketika aku berbicara pada mereka, mereka akan curiga denganku. Segera setelah aku menanyakan sebuah pertanyaan pada mereka, mereka akan bertanya, “Siapa kamu?” balik padaku. Tidak sepertiku, Yuigahama memiliki status di dalam kelas dan dia disukai orang. Ditambah lagi, dia itu pandai bersosialisasi. Kesuksesannya ini adalah karena dia mengasah kemampuannya sejak dia kecil. Kemampuan mencari-cari sebuah tempat untuk menyesuaikan diri memang merupakan sebuah kemampuan yang berguna. “Ya, kamu benar… maaf. Aku akan serahkan ini padamu. Semoga beruntung!” “Mmm! Yap!” Yuigahama menyatakan dengan semangat membara, sebelum mendekati para gadis yang bersahabat dengan kelompok Hayama. Dia berjalan ke arah kelompok Miura. “Maaf aku terlalu lama!” “Oh, Yui. Apa yang membuatmu begitu lama?” Miura, pemimpin kelompok itu, berbicara dengan malas. “Hei, ente tahu, Tobecchi, Oooka-kun dan Yamato-kun menjadi begitu aneh akhir-akhir ini. Mereka semua macam seperti, kamu tahu. Maksudku-” Ya Tuhan! Aku mendengus saat aku menangkap kata-kata Yuigahama. Sebuah lemparan lurus! Dan lemparan melengkung dalam saat yang bersamaan! Jika masalah kekuatan, dia mudah saja mendapatkan peringkat S. Tapi pengendaliannya hancur bukan main – pasti dapat peringkat F. “Huh… jadi kamu itu tipe penggosip, Yui…” kata seorang gadis, mundur sedikit. Aku rasa namanya itu Ebina-san, mungkin. Dengan satu pandangan menyamping, Miura berpaling pada Yui, matanya berbinar-binar. “Sekarang dengarkan aku, Yui. Tidak baik mengatakan hal-hal semacam itu, k'mu tahu? Tidak baik menjelek-jelekkan temanmu!” Menurut kata-kata menabjubkan tersebut, Miura adalah sebuah lambang kebaikan yang gemilang. Atau, lebih akuratnya, Yuigahama telah mendarat pada sebuah situasi dimana dia menjadi orang jahatnya. Apa yang sedang dia lakukan? Namun, Yuigahama mengusahakan yang terbaik untuk meyakinkan mereka bahwa dia tidak salah. “Tidak! Kalian tidak mengerti! Aku hanya, macam, tertarik pada mereka.” “Apa, kamu suka salah satu dari mereka?” “Tidak mungkin! Ada seseorang yang kusuka tapi… yah… huh?!” Pada kira-kira saat yang sama Yuigahama memiliki tampang “oh lontong!” terpampang di seluruh wajahnya, Miura memasang senyum penuh arti. “Oho… jadi ada seseorang yang kamu sukai, Yui? Beberkan semuanya, saudaraku. Akui saja. Kami bisa membantumu!” “Seperti yang kubilang! Bukan itu maksudku! Aku tertarik dengan mereka bertiga, paham? Macam, kupikir mereka semua bertingkah aneh dengan satu sama lain!” “Oh, itu saja? Sungguh membosankan.” Minat Miura tiba-tiba hilang. Dia membuka telepon gengamnya dan mulai bermain-main dengannya. Tapi Ebina-san masih tertarik. “Aku mengerti… kamu juga tertarik, Yui… sebenarnya, begitu juga denganku!” “Ya, ya! Mereka itu, macam, canggung dan semacamnya!” “Aku juga berpikir begitu,” Ebina-san menyatakan dengan helaan serius. “Dari yang aku lihat, Tobe itu pastilah seorang uke! Dan Yamato adalah seme yang percaya diri. Oh, dan Oooka-kun itu uke penggodanya. Pasti ada sesuatu yang terjadi di antara mereka bertiga. <ref> Istilah gay. Seme = penyerang. Uke = penerima. Seme di atas, uke di bawah. </ref>” “Oh, kamu mengerti,” kata Yuigahama pada awalnya. Dan lalu, “…huh?” “Tapi kamu tahu! Mereka bertiga semua pasti mengincar Hayato-kun! Eeeeek, Aku mendapat firasat mereka semua menahan diri demi teman mereka. Aku dilanda oleh perasaan tersebut!” Wow, yang benar saja? Siapa sangka Ebina-san memiliki kepribadian yang begitu hiper? Hidungnya sedang mimisan. Yuigahama disana tergagap-gagap dan bingung total, sementara Miura membuat helaan penderitaan panjang. “Mulai lagi. Itu penyakit Ebina. Astaga, kamu akan terlihat imut jika kamu menjaga mulutmu tetap terkunci, jadi tutup mulutmu dan cepat usap hidungmu.” “Ahahaha…” Yuigahama tertawa dengan begitu canggungnya. Ketika dia menyadari aku sedang melihatnya, dia menepuk tangannya bersama, menandakan kegagalannya. Maaf! …ya, tidak mengejutkan karena keseluruhan pendekatannya itu penuh celah. Bahkan jika Ebina-san tidak ada disana, itu tidak akan berakhir mulus. Jadi pada akhirnya, aku yang harus melakukannya. Tapi meski kukatakan begitu, bergaul dengan teman sekelasku dan bertanya-tanya itu mustahil untukku. Jadi apa yang sebaiknya kulakukan untuk mendapatkan informasi dari orang? Jawabannya jelas. Aku cukup tidak melakukan apapun selain mengamati mereka. Jika aku tidak bisa terlibat dalam sebuah percakapan – tidak, ''karena'' aku tidak bisa terlibat dalam percakapan, aku perlu memakai cara lain untuk mengumpulkan informasi. Dikatakan bahwa pada dasarnya tiga puluh persen dari semua komunikasi manusia itu dilakukan melalui bahasa. Tujuh puluh persen informasi yang kita dapatkan itu dari gerakan mata dan isyarat-isyarat kecil. Pepatah bahwa “sebuah gambar melambangkan seribu kata” datang dari pentingnya jenis komunikasi non-verbal ini. Benar? Benarkan? Kalau begitu sekarang, lihatlah salah satu dari 108 kemampuan spesialku: “Pengamatan Manusia”. Kemampuanku yang lain adalah menembak dengan sebuah senapan. Itulah mengapa aku kurang lebih mirip Nobit@-kun. Menjalankan pengamatan manusia itu begitu konyolnya sederhana: 1) Pasang ''earphone''mu tapi matikan musiknya jadi kamu bisa berfokus pada sekelilingmu.<br/> 2) Bertingkahlah seakan kamu sedang melamun, tapi sebenarnya, memperhatikan dengan cermat pada ekspresi wajah masing-masing anggota kelompok Hayama.<br/> Itu saja. Hayama dan yang lain sedang berada di sekitar tempat duduk jendela. Hayama sedang bersandar pada dinding, dikelilingi oleh Tobe, Yamato, dan Oooka. Itu saja sebenarnya sudah mengungkapkan banyak hal. Itu mudah untuk memahami bahwa Hayama memiliki pengaruh terbesar dalam kelompok itu. Itu karena dia menyandarkan punggungnya pada dinding, yang memiliki pertahanan terbesar, bahwa dia itu sesuai menjadi seorang raja. Kemungkinan besar, mereka sendiri tidak menyadari apa yang sedang mereka lakukan. Tapi karena mereka tidak ada kesadaran-diri dan mereka semua memakai insting sehingga semua itu sangat mudah disadari. Aku dapat mengetahui bahwa mereka bertiga semua memiliki peran mereka yang sudah ditentukan sebelumnya untuk dimainkan. “Yo, men. Pelatih kami mulai mulai memukulkan bola nyasar ke klub rugby! Tidak bagus! Dan juga itu semua bola keras!” “…ya, pelatih kami begitu cemas akan itu.” “Sungguh menjengkelkan! K'mu tahu, yang tim rubgy itu masih lumayan. Tim sepak bola kami hancur. Meeen, itu parah. Itu benar-benar parah ketika bolanya keluar dari garis lapangan. ''Fast and Furious''!” Ooka membuat leluconnya dan Yamato melanjutkannya. Lalu Tobe meneriakkan kalimat lucunya. Itu seperti menonton sebuah sandiwara yang sudah latihan bagus. Shakespeare berkata, “Semua belahan dunia itu adalah sebuah panggung,” tapi tentu kamu juga bisa mengatakan bahwa orang hanya memainkan peran yang diberikan pada mereka. Juga, sutradara dan penonton sandiwara itu adalah Hayama. Hayama terkadang tertawa mendengar cerita mereka, terkadang menyarankan topik pembicarannya dan terkadang bersemangat tinggi bersama mereka. Aku menyadari banyak hal dari mengamati mereka semua: ''Oh, pria itu tadi meng-tsk dengan pelan agar kamu tidak bisa melihatnya.'' ''Pria itu akan terdiam setiap kali pria di samping mereka mulai menceritakan kisahnya.'' ''Pria itu akan bermain dengan teleponnya dengan tampang bosan di wajahnya dan tidak benar-benar mengikuti topik pembicaraannya.'' ''Setiap kali sebuah lelucon yang agak kotor muncul, pria itu akan tersenyum samar – sungguh perjaka menyedihkan. Tidak diragukan lagi. Sumber: aku.'' (Aku heran mengapa setiap kali sebuah lelucon kotor tiba-tiba muncul, orang-orang berpura-pura mengetahui segalanya tidak peduli tentang apa yang benar-benar mereka rasakan…?) …Aku mendapat firasat bahwa potongan informasi terakhir itu sepenuhnya tidak relevan. Kelihatannya tidak ada banyak informasi lagi untuk kulanjutkan. Selagi pemikiran itu melintas di benakku, aku menghela. “’ermisi, Maaf,” Hayama berkata saat dia meninggalkan tempat duduknya dan melihat ke arahku. Kelihatannya aku sedang melotot begitu keras pada Hayama sehingga dia menyadarinya. Jantungku mulai berdetak pada pemikiran bahwa salah satu dari mereka akan bertanya “apa lu lihat-lih't? Lu mau' berkelahi?” atau sesuatu semacam itu. Hayama datang ke sebelahku. “Apa?” tanyaku dengan kaku, takut akan pemikiranku yang paling dalam itu. Dari tanggapannya, Hayama tidak begitu terlihat jengkel, dia tidak juga mencengkram kemejaku atau meminta uang recehanku. Dia hanya tersenyum dengan gemilang. “Oh, aku hanya ingin tahu apakah kamu mendapatkan sesuatu.” “Nah…” Paling banyak kuketahui hanyalah Ebina-san itu seorang fujoshi <ref> Perempuan yang suka gay. </ref> dan Oooka itu seorang perjaka. Selagi aku memikirkan itu, aku melirik ke arah Oooka dan yang lain, hanya untuk menemukan sebuah pemandangan yang mengejutkan sedang terjadi. Mereka bertiga bermain dengan telepon gengam mereka dengan lesu. Dan kadang-kadang, mereka semua akan melirik ke arah Hayama. Jawabannya muncul di benakku pada saat itu. Itu adalah sebuah kilatan inspirasi seperti ditembak di belakang tengkuk dengan sebuah jarum bius.<ref> Referensi Detektif Conan. </ref> “Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Hayama, bingung. Aku menyeringai balik padanya. “Aku sudah memecahkan seluruh misterinya!” Tentu saja, penjelasan di balik pengungkapannya akan datang setelah pesan-pesan berikut ini. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information