Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid14 Bab 5
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 6=== Pada saat ini, bahkan Kamito perlahan-lahan semakin terpojok oleh para ksatria yang mengepung dia. "T-Tutup lorongnya!" "Raja Iblis Malam Hari itu pasti ada disekitar sini!" (....Est, dimana kau? Jawab aku!) Sambil menggunakan dinding untuk menyembunyikan dirinya sendiri, Kamito memanggil Est secara mental. Namun, segel roh di tangan kanannya tidak bereaksi sama sekali. Est mungkin terpenjara dalam bentuk pedang di suatu penghalang isolasi. Mencoba untuk menemukan satu pedang di fasilitas yang luas ini layaknya mencari jarum ditumpukan jerami. (....Pada tingkat ini, mereka akan mengepungku.) Kamito menempatkan ksatria yang runtuh di kakinya di tengah-tengah lorong semencolok mungkin. Ini adalah seorang ksatria yang dia sergap sambil menghapus hawa keberadaannya. Cewek itu sepenuhnya tak sadarkan diri. (....Ini sudah yang kelima. Aku sudah membuat keributan sebesar itu, jadi harusnya itu sudah hampir waktunya—) Kamito menarik perhatian sebanyak mungkin untuk suatu tujuan. Wajarnya, pertama, dia ingin memudahkan Claire dan yang lainnya melarikan diri. Yang kedua— Inilah saatnya. Telinga sensitif milik Kamito menangkap suara banyak langkah kaki. Kira-kira empat atau lima orang. Tidak kurang dari tiga orang. (Waduh, akhirnya mereka mengambil tindakan huh....) Kamito bergumam dalam hatinya dan menyembunyikan dirinya lagi, memfokuskan pikirannya pada suara langkah kaki. Sebelumnya, para ksatria bertindak sendiri-sendiri, mungkin meremehkan kekuatan Kamito dalam keputusan untuk memprioritaskan efesiensi pencarian. Sekarang, mereka membentuk tim kecil untuk mengalahkan Kamito— Tidak, tak peduli seberapa takutnya mereka pada kekuatan Kamito, mengerahkan lima ksatria untuk menangani seorang lawan yang gak memiliki elemental waffe itu keterlaluan. Untuk mencari Kamito dalam fasilitas sebesar ini, tindakan itu sangat tidak efesien. Tujuan dari tim ini mungkin untuk menjaga sesuatu bukannya memburu Kamito. Dibawah situasi seperti itu, hanya ada satu objek hingga para Imperial Knight mengirim lima ksatria untuk berjaga. Tepatnya adalah sesuatu yang tidak boleh jatuh ke tangan Kamito—Demon Slayer. Memang, ini adalah tujuan lain dari Kamito. Untuk membuat para ksatria merasa krisis dalam menghadapi Kamito dan mengirim orang untuk menjaga Est— Kamito memfokuskan perhatiannya pada langkah kaki di kejauhan dan mulai mengikuti mereka. (....Tetapi lima ksatria roh huh. Menghadapi mereka secara langsung akan sedikit terlalu ribet.) Sejujurnya, ini adalah pertaruhan. Skenario terbaiknya adalah menemukan lokasi Est sembari para Imperial Knight masih meremehkan dia. Membuat mereka waspada tinggi hingga mereka memperketat keamanan sudah pasti bukanlah rencana terbaik. Bahkan setelah mengambil kembali Est, itu akan sia-sia kalau dia tak bisa keluar dari pengepungan itu. Namun— (....Selama aku punya Est ditanganku, akan selalu ada jalan.) Kamito yakin dia bisa melarikan diri setelah dia mendapatkan kembali Demon Slayer, meskipun dia harus menghadapi semua ksatria roh didalam fasilitas itu. Menghapus hawa keberadaannya, dia mengikuti para ksatria dengan hati-hati. Para knight tidak terlalu waspada, kemungkinan menurunkan kewaspaan mereka setelah membentuk tim. Mereka tidak tampak menyadari Kamito mendekati mereka. Segera, tim ksatria itu berhenti didepan sebuah pintu tertentu. Sebuah pintu logam besar terukir dengan lingkaran sihir. Sebuah penghalang isolasi mungkin telah dipasang didalamnya. Denyut—Kamito merasakan rasa nyeri pada segel roh di tangan kanannya. (...Est?) Bersembunyi didalam bayangan, Kamito segera memfokuskan pikirannya pada tangan kanannya. ....Tak ada jawaban. Tetapi dia sudah pasti bisa merasakan keberadaan Est. (...Sudah kuduga, dia disini huh—) Est ada disini—Tepat seperti yang Kamito percayai dengan pasti.... "—Ada seseorang disana!?" Seorang ksatria yang menjaga pintu berteriak tajam. "...!" Kamito secara reflek meninggalkan tempatnya di bayangan itu. Dalam detik berikutnya, sebuah panah cahaya ditembakkan ke tempat persembunyiannya, meledak dalam cahaya yang menyilaukan. —Sepertinya karena membentuk membentuk ulang hubungannya dengan Est, para ksatria bisa merasakan kehadiran samar dari divine power. "K-Kau adalah—" Melihat Kamito muncul, si ksatria yang menembakkan panah cahaya tersebut berseru terkejut. "O baja, berilah aku kekuatan engkau—Weapon Works!" Kamito menciptakan sebuah belati dimasing-masing tangannya menggunakan sihir roh dan menendang tanah untuk berakselerasi. Jaraknya hanya sembilan langkah. Namun, itu merupakan jarak yang sangat jauh ketika menghadapi para ksatria yang terlatih dengan baik. (Delapan langkah, tujuh langkah—) Berkonsentrasi sampai pada batasnya, Kamito merasakan saat-saat yang sulit ketika sekelilingnya melambat. Menilai dari pergerakan, dia bisa bilang bahwa mereke berlima kemungkinan adalah sebuah tim elit yang dipilih secara hati-hati dari para ksatria. Mereka berada pada standart yang jauh lebih tinggi daripada orang-orang yang dia kalahkan sebelumnya, meskipun mereka semua adalah para ksatria. Sebuah panah cahaya ditembakkan lagi pada Kamito ketika dia mendekat. Dia segera melemparkan belatinya, sedikit membelokkan lintasan panah tersebut. Melewati wajahnya, panah itu kemudian meledak dibelakang dia. (Enam langkah, lima langkah, empat langkah—) Para ksatria yang memiliki pedang dan tombak bersiap ketika elemtal waffe mereka tepat berada didepan dia. Dalam pertarungan langsung, belati yang dibuat menggunakan sihir roh sudah pasti akan hancur berkeping-keping ketika bertabrakan. Satu ksatria mengayunkan pedangnya. Tepat sebelum pedang dan belati itu membuat kontak, Kamito berhenti bergerak maju. Tak mampu menghentikan momentumnya tepat waktu, pedang milik ksatria itu menghantam lantai. Ujung pedang itu melewati ujung hidung Kamito, memotong beberapa helai rambut dari dari poninya. (Kalau sedekat ini—) Kamito mengulurkan tangannya kearah pintu. Dia menuangkan divine power dalam jumlah yang besar kedalam segel roh sambil merapalkan kata-kata pelepasan roh terkontraknya. "—Ratu Baja yang tidak memihak, pedang suci yang menghancurkan kejahatan! —Sekarang jadilah pedang baja dan jadilah kekuatan ditanganku!" Segel roh itu mengeluarkan petir yang menyilaukan, membuat penglihatannya menjadi putih. Perasaan tersambung pada Est memang tidak salah lagi. "—A-Apa!?" Si ksatria yang ada didepan dia mengerang dengan tampilan terkejut dimatanya. Demon Slayer—Terminus Est—adalah roh pedang terkuat. Namun, kontraknya dengan Kamito tidaklah sempurna, dengan demikian menghasilkan pembatasan jarak fisik dalam hubungan mereka. Tanpa suplai divine power dari Kamito, Demon Slayer tak lebih dari pedang yang relatif lebih tajam. Namun, setelah mereka terhubung— (Menghancurkan sebuah penghalang isolasi setingkat ini akan sangat mudah—) Pintu baja itu yang diperkuat dengan sihir perlindungan dihancurkan seketika dari dalam. Apa yang menghancurkan pintu itu adalah petir hitam legam ganas yang memancar dari pusat ruangan. "M-Mustahil—!"<br/> "Apa, petir hitam menakutkan ini adalah—" Para ksatria didekat pintu terhantam oleh petir hitam yang mengamuk, jatuh satu per satu. Para ksatria mungkin menganggap dari turnamen Blade Dance bahwa roh pedang milik Kamito adalah sebuah senjata jarak dekat saja. Mereka berpikir bahwa itu tak bisa menunjukkan kekuatannya kecuali pedang itu ada di tangan Kamito. (—Inilah alasan kekalahan kalian.) Saat ini, Eat bukan sekedar Demon Slayer— Lebih tepatnya, dia adalah Terminus Est Zwei, Pedang Raja Iblis yang telah mewarisi kekuatan Restia. Kamito meluncur ketengah-tengah petir hitam yang mengamuk dan memegang gagang Est yang berada didalam ruangan itu. "Terimakasih sudah menunggu, Est—" ''‘Ya, Kamito.’'' Dengan hubungannya dipulihkan sepenuhnya, suara Est bergema dalam pikirannya. Dengan itu, Kamito mencabut Demon King's Sword yang bilahnya telah menjadi hitam. mungkin menyadari suara yang keras itu, suara langkah kaki dalam jumlah yang banyak mendekat dari segala arah. "Maaf, aku harus memasukkan kamu kedalam pertunjukkan segera setelah kami bangun, Est—" [[Image:STnBD V14 150.jpg|thumb]] ''‘Ya, Kamito. Aku adalah pedangmu, keinginanmu adalah perintah bagiku.’''
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information