Editing
HEAVY OBJECT:Volume 1 Bagian 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Bagian 7 === Saat matahari sudah tenggelam, ini adalah saatnya untuk makan malam. Daripada pergi menuju mes aula, Quenser menuju tempat di mana salju turun. Dia akan mengadakan barbekyu malam ini. Dia sudah menangkap seekor rusa, Heivia tentu saja akan ikut, dan sepertinya atasan mereka, Froleytia, juga akan ada di tempat ini dengan alasan dia sangat peduli dengan keadaan bawahannya. Semua orang merasa bosan karena semua urusan tentang perang telah diserahkan kepada Object. Kalau mereka menawari acara ini ke orang lain, mungkin 800 orang tentara yang ada di sini juga akan ikut, tapi Froleytia bilang bahwa acara ini adalah acara pribadi khusus untuk mereka bertiga saja. Lagi pula mereka hanya memiliki daging yang terbatas. Dan akhirnya mereka bertiga memulai acara barbekyu-nya. Mereka membuat acara ini di luar markas area perawatan. Zona markas ini tidak lebih dari kumpulan beberapa kendaraan besar dan mereka secara sembunyi-sembunyi berkumpul di sebuah tempat kosong yang dikelilingi fasilitas ini, jadi angin dingin tidak akan terlalu banyak menganggu mereka. Di sini, mereka membuat sebuah api unggun dan meletakkan pelat metal di atasnya. Froleytia, atasan mereka, adalah orang pertama yang datang ke tempat ini dan sedang menghangatkan tangannya di api yang dia buat. Dia mungkin adalah orang yang sangat berharap pada acara api unggun ini. “Bahkan ketika aku menghangatkan diriku, udara dingin masih terasa di tubuhku. Aku perlu makan makanan berlemak agar tubuh bagian dalamku juga merasa hangat.” Quenser melongok ke kaki Froleytia. “Bukannya memakai stocking lebih hangat daripada melepasnya?” “Apa kau ingin aku memakaikan stoking ini di kepalamu supaya kamu bisa merasakanya, Quenser? Stoking ini cuma buat penampilanku saja. Tak lebih. Memangnya aku memilih menggunakan stoking ini supaya aku tidak kedinginan, begitu? Aku iri sama kalian yang selalu memakai celana panjang itu seharian,” kata perempuan dengan rok ketat itu sebelum berbalik melihat Heivia. “Kerja bagus Heivia, berkatmu, sekarang landasan ini bisa dipakai untuk lepas landas kapan saja. Aku yakin grup STOL dari unit angkatan udara juga berterima kasih padamu.” “Heh heh. Tidak masalah.” “Tapi angkatan udara itu memang sangat tidak berguna. Para pengecut itu mengangkat semua senjata mereka dari pesawatnya dan menyatakan hal itu bisa menambah kelincahan dan kesenyapannya. Aku yakin kalau mereka semua itu takut ditembak oleh musuh jika dilihat membawa senjata dan dianggap sebagai ancaman. Mereka semua dengan bangga mengaku kalau mereka spesialis di bidang intelijen, tapi hampir semua informasi Object yang ada didapat dari pertarungan sang Putri.” “Brengsek!! Aku sudah merasa kalau pekerjaanku ini sia-sia, tapi yang lebih membuatku kesal lagi adalah ketika aku mendengar kalau pekerjaan ini benar-benar sia-sia!! Dan dari yang kudengar, salju akan turun lagi besok pagi!!” “Yah, masa-masa pesawat tempur juga sudah berakhir ketika Chemical Oxygen Iodine Laser mulai dipasang di pesawat-pesawat bomber. ...Unit itu terlalu besar untuk dipasang di pesawat tempur. Saat cahaya laser itu mulai bermain, terbang dengan kecepatan bukan lagi sebuah hambatan . Lalu Object tinggal membidiknya. Object memiliki beberapa jenis laser. Mereka bisa menembaknya di semua arah dan sisi. Sangat sulit untuk melawan serangan seperti itu dengan pesawat tempur biasa. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan angkatan udara sekarang adalah mengantar piza dari wilayah negara aman sebelum piza itu dingin.” “...Itu ada 700 meter. Aku membersihkan landasan pacu sepanjang 700 meter itu sendirian dengan tenagaku sendiri!!” Saat Heivia masih penuh dengan rasa marah, Froleytia merasa cukup mendengar suara Heivia dan berpura-pura tidak melihatnya. Dia kemudian berbicara kepada Quenser dengan suara yang lebih bersahabat dibandingkan pada saat dia memberikan perintah para bawahannya. “Omong-omong, aku dengar kamu mengobrol dengan sang putri di luar wilayah markas,” tanya sang atasan super cantik Heivia yang dengan hati-hati merawat kukunya walau dia sendiri berada di garis depan. Suaranya terdengar seperti hal ini lebih penting daripada kenyataan bahwa Quenser telah melanggar perintah. “Umm, apa itu masalah? Aku berbicara dengannya beberapa kali di bagian perawatan, jadi aku hanya berinteraksi dengannya seperti biasa. Apa aku harus menceritakan lagi soal posisi kami?” “Aku tidak ada masalah dengan itu. Dan kudengar, pihak medis memberikan dia ransum yang lebih buruk dari milik kita yang katanya membantu tubuhnya agar tidak menderita, tapi kalau menurutku hal itu malah membuatnya tambah stres karena harus makan makanan yang sangat buruk itu setiap saat.” “Bukannya Putri Elite itu memiliki gedung rekreasi khusus? Dari yang kudengar, tempat itu memiliki peralatan penyembuh digital,” kata Heivia dengan begitu sopan yang jarang sekali dia gunakan sehari-hari. Froleytia mengambil sepotong bagian daging rusa yang lembut dengan sumpit yang dia gunakan sebagai gambaran obsesinya dengan Jepang. “Barang-barang seperti itu menghabiskan banyak uang, tapi tidak ada keuntungan yang bisa diambil. Apa kau pikir kau bisa bersenang-senang dengan materi pelajaran yang diberikan oleh gurumu di sekolah? Sepertinya, sang putri sudah pernah sekali ke tempat itu dan tidak pernah kembali ke sana lagi.” “Jadi begitu ya,” jawab Quenser saat dia teringat akan perbincangannya dengan sang putri di pagi hari tadi. Dia tidak bisa membayangkan apa yang bisa membuat sang gadis tersenyum. Itu adalah gadis yang berkata padanya bahwa mungkin dia tidak bisa memenangkan pertempuran berikutnya. Saat kalimat itu menguap di pikirannya, Quenser bertanya, “Apa kau pernah kalah, Froleytia?” “Ya,” dia langsung mengkonfirmasikannya sambil berangan-angan kalau ada bir yang bisa dia minum sambil memakan daging ini. “Aku sudah kalah 3 kali saat mengomando unit dari jauh dan sekali dengan unit aku yang tempati. Itu sangat buruk. Kritik yang datang saat aku kembali pulang lebih buruk dari yang aku bayangkan. Tapi aku tidak terlalu terkejut karena aku kehilangan senjata yang digunakan untuk rencana strategi nasional.” “Eh? Object itu bersinonim dengan perang, bukan? Apa yang kau lakukan ketika pihak musuh menghancurkan Objectmu? Aku ragu kau bisa melawan balik dengan tank dan pesawat,” tanya Heivia dengan rasa penasaran. “Sederhana. Kau mengibarkan bendera putih.” “Hah?” “Perang saat ini sudah bukan perang habis-habisan. Saat Object musuh sudah hancur, pemenang sudah bisa ditentukan. Dan sang pemenang tidak perlu capek-capek mengejar unit infanteri yang berlarian ketakutan. Tidak pernah ada perjanjian yang pernah dibuat untuk menyatakan penyerahan, tapi salah satu fakta perangnya adalah bahwa tidak perlu ada lagi pihak yang perlu melawan balik. Saat sebuah unit mundur dan menyerahkan wilayahnya, tidak perlu lagi membuat masalah semakin rumit dengan mengejar unit yang tersisa.” Melihat mulut yang terbuka dari kedua prajurit tersebut, Froleytia tersenyum ramah. “Ha ha. Aku mengerti kalau kalian terkejut dengan hal itu. Saat mereka melatihmu, mereka tidak ingin menurunkan tekanannya, jadi mereka tidak pernah membicarakan masalah itu denganmu. Tapi lihat aku, aku bergabung dengan militer sejak umur 13 tahun dan aku telah terjun dalam berbagai penyerangan, tapi aku sama sekali tidak memiliki bekas luka sedikit pun. Untuk menghindari kematian yang tidak diperlukan, kita menggunakan Object yang mengumpulkan semua kekuatan militer menjadi satu daripada menyebarkannya. Kulitku yang cantik ini menunjukkan sebuah ‘medan perang yang aman’.” Froleytia memutar sumpitnya sedikit. “Apa kau tahu alasan utama kenapa seorang tentara dikirim kembali ke tempat mereka berasal, itu bukan karena tertembak oleh musuh atau menginjak ladang ranjau kau tahu? Sebenarnya alasan utama mengapa banyak yang dipulangkan adalah pertengkaran antara laki-laki dan perempuan. Di medan perang modern, kau harus lebih khawatir dengan masalah asmara daripada peluru. Bukankah tempat ini sangatlah damai?” Quenser setuju dengan pendapat Froleytia tapi kemudian dia memiliki sebuah pertanyaan yang muncul di benaknya. “Tunggu, tapi Froleytia, bukannya kau melancarkan serangan meriam ke arah markas musuh dengan menggunakan Object milik sekutu kita di pasifik pagi tadi?” “Kau memiliki ingatan yang bagus, Quenser. Itu bukanlah perang melawan pasukan negara lain. Perang melawan gerilyawan dan teroris tidak lebih dari sebuah latihan bagi kita. Jadi operasi seperti itu tidak dihitung sebagai perang. ...Dengar dan ingat ini. Rencana paling efisien dalam operasi seperti ini adalah dengan menggunakan Object. Negara-negara besar memerlukan pasukan dengan kekuatan dan kecakapan yang tinggi untuk menekan pasukan musuh.” Saat percakapan ini merusak rasa makanannya, Quenser memutuskan untuk mengganti tema pembicaraan mereka. Tema yang lain yang muncul selain Object adalah dengan membicarakan makanan yang sedang mereka makan saat ini. Quenser melihat ke arah daging rusa yang berperan sebagai hidangan utama makan malam mereka lalu berpaling ke arah Heivia yang telah memburunya. “Jadi apakah tentara dilatih untuk berburu? Aku hanya berada di tingkatan di mana aku hanya bisa menangkap seekor salmon dalam 3 jam.” “Senapan modern tidak hanya memiliki teropong. Mereka juga memiliki kamera inframerah dan mikrofon untuk mencari musuh. Dengan itu, kau bisa mencari dan melacak targetmu dalam berbagai cara. Sebenarnya sih aku pasti bisa mendapatkan sesuatu di luar sana bahkan jika hanya memiliki tongkat pancing saja. Meskipun sebenarnya produksi senapan sendiri merupakan pemborosan pajak karena semua pertarungan dan perang diserahkan kepada Object.” Froleytia kemudian berbicara sambil menunjukkan dirinya yang sangat handal menggunakan sumpit. “Kecuali kalau garis suplai terpotong, kita akan terus mendapat makanan dari negara kita. Dan markas ini tidak akan bisa diambil selama kita memiliki Object di tangan kita. Bahkan jika aku adalah prajurit baru, mereka tidak selalu melatih kita untuk berburu binatang. Setidaknya, itu bukan keterampilan yang dibutuhkan seorang zeni perang.” “Zeni perang...hm? Aku tidak terbiasa dengan istilah itu.” “Manajemen dari markas ini tergantung dari pajak. Jika kita tidak memberikan pekerjaan kepada para murid yang selalu menganggur, itu bisa mempengaruhi suara yang didapat dari para politisi itu. puncak dari pemilihan umum sudah dekat di negara kita dan Konselor Flide mulai khawatir.” Ada banyak jenis dari zeni perang, tapi yang dipilih oleh Quenser dan kawannya itu adalah tentara yang menangani ledakan. Namun, mereka tidak profesional dalam hal tersebut terutama untuk membunuh tentara lawan. Maka dari itu, mereka menggunakan kemampuan itu dalam menghancurkan jembatan untuk menghancurkan jalur musuh atau meledakkan batuan untuk menghalangi jalan lawan. Untuk murid yang penuh dengan pengetahuan yang tidak lazim dan tidak memiliki keberanian untuk menembak seseorang, peran ini sangatlah sempurna. Ada juga kursus untuk menjadi tenaga medis, tapi Quenser lebih akrab dengan mesin daripada benda hidup. “Tapi markas kita kan adalah sebuah pangkalan bergerak, jadi kita bisa membangun markas kita di manapun kita inginkan, dan kita juga memiliki Object. Tidak banyak yang bisa dilakukan bagi zeni perang seperti kami.” “Itu bukan hanya untuk zeni perang. Hal itu juga sama saja bagi semua tentara di markas,” kata Froleytia saat dia menggunakan sumpitnya untuk mengambil beberapa potong salmon. “Sial, ini adalah dunia yang sangat damai. Rasanya pistolnya berkarat lebih cepat dan aku cepat jerawatan karena terlalu banyak nutrisi yang aku makan.” “Aku tahu. Selama kita memiliki Object, kita aman. Setelah tiga tahun di markas ini, aku telah memiliki tiket untuk penghargaan yang menungguku di rumah dan Quenser bisa kembali ke rumahnya dan menjadi sarjana terkemuka di sana,” kata Heivia dengan senyum saat dia menepuk Quenser di bahunya. “Bocah seperti kalian membuatku iri,” ejek Froleytia, tapi dia sama sekali tidak cemburu terhadap mereka. dia lebih memilih dipromosikan sebagai seorang pejabat politik setelah lepas dari kemiliteran. “Yah,” kata Quenser. “Selama kita memiliki Object, bahkan orang lemah seperti kita bisa ikut berperang di dalam perang.” Kata-kata Quenser menyiratkan satu-satunya kebenaran di muka bumi ini. Itu benar ''selama mereka memiliki Object.''
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information