Editing
Kamachi Crossover 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 7=== '''(11 Jam Kemudian) Pukul 10 dan acara pertunjukan boneka di progam TV edukasi sangat efektif untuk membuat orang tertidur. Beatrice sedang mondar-mandir di dalam ruang teh yang luas. Dia mengelus-elus pundak rampingnya dan berpikir mengenai situasinya. Index dan Misaka Mikoto tidak bisa ditemukan dimanapun. “…” Dia hanya bisa memikirkan beberapa kemungkinan. Yang pertama sudah jelas kalau mereka tertidur dan menjadi korban White Queen. Tidak ada yang bisa dia lakukan jika itu yang terjadi. Tapi kondisi yang lain juga cukup rumit. (Apa mereka sengaja melakukannya?) Bagaimana jika mereka sengaja membuatnya tampak seperti mereka telah tertidur dan menghilang tapi sebenarnya mereka sedang bersembunyi di loteng atau di bawah lantai untuk mengamati segalanya? Hal itu mungkin. Sudah dikatakan berulang-ulang, seluruh insinden (?) merupakan bagian dari turnamen. Hanya satu orang terakhir yang bisa bertahan sebagai sang juara. Jika keduanya sudah menyerah untuk menantang White Queen yang tak terbantahkan, mereka mungkin sedang menunggu di tempat aman sampai yang lainnya tersingkir. Tentu saja, karena hanya ada satu juara, mereka akan bertarung sama lain di akhir nanti jika keduanya bekerja sama. Tapi itu akan membuat mereka bertahan sampai pertarungan final. Jika mereka bersembunyi, mereka tidak memiliki jaminan untuk tidak tertidur saat mereka menunggu, sehingga mereka membutuhkan kawan untuk saling mengawasi. “Apa yang kau lakukan?” Bahu Beatrice terangkat ketika dia mendengar suara dari belakangnya. Itu adalah Aika, gadis dengan bikini bergaris hijau dan putih. Hawa kehadirannya hampir menghilang ketika liger putihnya telah diambil darinya, tapi dia tiba-tiba muncul kembali di sini. Ya. Kenapa bahu Beatrice malah terangkat bukannya merasa lega? Karena ada kemungkinan lain. Hanya Beatrice, Shinobu, Boo Boo, dan Aika yang masih bertahan di turnamen ini. Index dan Mikoto bisa saja sedang bersembunyi di suatu tempat, tetapi bagi Beatrice sebuah kemungkinan lain bisa terjadi. Siapa survivor yang paling terbiasa dengan kekuatan tak terukur White Queen? Bukankah itu seseorang yang berasal dari dunia yang sama dengan White Queen? Ratu itu sepertinya merupakan kawan lama dari Shiroyama Kyousuke dan Aika sepertinya kenal dengan Kyousuke, jadi kemungkinan keduanya berasal dari dunia yang sama. Jika seseorang merasa terpojok, apakah orang itu akan berusaha menghadapi musuhnya secara langsung? Bukankah mereka akan berusaha mati-matian untuk mencari jalan memutar karena mereka telah melihat jalan buntu yang lain? Dengan kata lain... “Jangan bilang...tapi...jangan bilang...” “Jangan bilang apa?” “Index dan Misaka Mikoto... Mereka mungkin adalah kunci terakhir. Jika kita bekerja sama dan menggabungkan berbagai kekuatan gaib yang tidak diketahui White Queen, kita mungkin bisa memaksanya pergi!!” “Tolong jelaskan hal ini secara perlahan.” Dunia Aika mungkin sudah menyerah pada White Queen, jadi tidak ada infomasi apapun yang bisa membantu mereka di sini. Shinobu muda juga berasal dari dunia lain, tapi Beatrice ragu kalau bocah berusia 6 tahun itu akan banyak membantu. Beatrice dan Boo Boo berasal dari dunia yang sama, jadi dia tidak bisa berharap untuk melakukan reaksi kimia aneh atau mutasi dengan melanggar aturan dunia di sini. Jadi...apa artinya itu? Karena Aika telah mengalahkan Index dan Misaka Mikoto secara diam-diam sehingga dirinya bisa bertahan, apakah sekarang keduanya telah benar-benar tewas!? Dan itu artinya Boo Boo serta temannya Shinobu yang berusia 6 tahun akan terjebak dalam bahaya. Tidak ada lagi pertanyaan yang diperlukan. Beatrice tidak akan membiarkan seseorang yang begitu berbahaya untuk menghampiri Boo Boo dan Shinobu muda yang berada di belakangnya. “Dunia macam apa tempat kau dilahirkaaaaannn!?” Keheningan yang diciptakan teriakan Beatrice hanya dipenuhi dengan kemarahan. Dia sudah tidak lagi suci setelah menyingkirkan Armelina dengan serangan kejutan di awal pertandingan, tapi sekarang situasinya sudah benar-benar berbeda. Apakah mereka akan berusaha bertahan dengan melakukan segala cara atau bekerja sama untuk menghadapi ini bersama-sama? Sekarang hal itu sudah bergerak maju, jadi tidak perlu berbasa-basi lagi dan berusaha mengembalikan keadaan ini seperti sebelumnya. Tapi mungkin tidak ada yang berubah dihadapan Aika. Dari awal hingga akhir, apa dia terus terpusat pada ketidakmampuan mereka untuk mengalahkan White Queen? Beatrice tidak merasa ragu untuk menghunuskan Senjata Bersinar rapier miliknya dari sarung pedang di pinggulnya. Tanpa Sihir dalam bentuk peralatan—yaitu penguatan cepat secara Presentase—sebuah tebasan dari pedang itu saja bisa menghanguskan tulang wanita hingga menjadi abu, tapi sekarang bukan itu masalahnya. Dia harus bertindak secepat mungkin. Dia harus mencegah bahaya berbentuk manusia ini mendekati Boo Boo dan Shinobu kecil. “Metal Jet!!” Holy Swordswoman merah berteriak dengan tangan di taruh di dadanya dan pedang terangkat. Beberapa bola cahaya terang mengapung di sekitarnya. Perintah darinya mengarahkan bola-bola itu dan mereka melesat dengan kekuatan yang cukup untuk membelah sebuah tank dari jarak 1 kilometer. Sebanyak delapan beam seperti laser yang amat panas ditembakan. Berbeda dari serangan kejutan ke sisi kepala temannya, ini adalah serangan frontal, tapi tidak ada yang bisa dilakukan gadis berpakaian renang itu. Atau begitulah seharusnya. Akan tetapi... “Apa-!?” Mata Beatrice terbelalak walaupun dialah yang meluncurkan serangan itu. Serangannya telah dibelokkan. Beam berwarna oranye itu seharusnya menusuk area vital Aika dari berbagai arah sekaligus, tapi sesaat sebelum serangan itu mengenai gadis bikini tanpa pertahanan itu, mereka dibelokkan dan menyimpang jauh dari target. Sihir itu menciptakan Metal Jet sepanjang satu kilometer yang bisa membakar dan melubangi sebuah tank dengan diameter belasan sentimeter. Tidak ada metode pertahanan biasa yang bisa menangkisnya. Setelah fakta yang terjadi, Beatrice berusaha menerka kembali ingatannya pada kejadian itu. (…?) Dia menydari kalau Aika telah melakukan sesuatu sebelum terkena serangan. Tetapi dia tidak menciptakan sebuah perisai tak terlihat atau sesuatu semacamnya. Dia telah menjatuhkan benda berbentuk telur ke kakinya. (Sebuah granat? Tapi itu tidak terlihat normal. Apakah itu dimaksudkan menyebar?) “Itu benar…” Beatrice mendengar sebuah suara dan sesuatu mengiris udara. Dia menyadari ada sebuah tongkat sepanjang 150 cm di tangan ramping Aika. Tidak, apa itu termasuk senjata untuk memukul? Itu lebih terlihat seperti stik permen bergaris dengan rasa vanilla dan mint. “Itu benar kalau aku tidak mempunyai vessel tanpa liger. Jadi tidak peduli seberapa keras aku mencoba, aku bahkan tidak bisa men-summon Original Series yang terlemah. Itulah faktanya.” ''Oh, tidak,'' pikir Beatrice saat nalurinya terhadap bahaya terpaksa keluar tanpa diperintahkan. Tadinya dia berpikir kalau Misaka Mikoto telah dipukul dari belakang setelah Aika menghampirinya seperti teman, tapi mungkin bukan begitu kejadiannya. Apakah Aika punya kemampuan untuk menyingkirkan kedua orang itu sebelum mereka sempat mengatakan sesuatu? “Hh!!” Beatrice menghembuskan nafas pendek dan mengayunkan Senjata Bersinar rapier miliknya . Lawannya memiliki semacam kekuatan Sihir dan jelas-jelas punya niatan untuk melukai dirinya. Belum lagi ada Shinobu muda dan Boo Boo di belakangnya. Hanya itu yang perlu dia ketahui. Rasa terkejutnya menandakan kalau dia tidak bisa menganggap ini enteng. Sama seperti lawannya yang sangat peduli pada dirinya sendiri, Beatrice juga sangat peduli pada orang lain. “Fire Throw!!” Api neraka berwarna oranye tersebar dari tengah pedangnya dengan kekuatan seperti semburan air dari retakan di bumi. Serangan sebelumnya terpusat pada ujung serangan, tapi serangan yang satu ini menyebar. Itu tidak akan bisa dihindari dengan mudah. “Tapi Blood-Sign adalah perangkat untuk menyuruh Dewa-dewi dalam bentuk tertulis dan memberi mereka kekuatan dan bentuk yang bisa digunakan manusia.” “Kh.” “Di dalam Artificial Sacred Ground, tidak ada yang lebih mudah daripada mencuri keajaiban yang hanya dibuat oleh manusia.” Aika memutar permen stik vanilla dan mint itu di tangannya. Hanya itu. Dia tidak melakukan apa-apa lagi, akan tetapi api itu berkumpul seperti air bak mandi yang masuk ke dalam pipa pembuangan. Akhirnya, ingatan Beatrice menghubungkan semua kejadian sebelum serangan itu terjadi. Aika telah menjatuhkan sesuatu seperti granat di kakinya dan memasang “medan” spesial, setelah itu dia mengayunkan tangannya di udara kosong. Sesuatu seperti bubuk gula berkilauan. Tepat setelah itu, bubuk itu mencair, kehilangan bentuk, terpilin, dan membentuk sebuah tongkat. Summoner itu berbisik sambil memegang tongkat sihir. “Kau bisa memilikinya kembali.” “Kh!?” Dia menganyunkan tongkatnya secara santai dengan api yang berkumpul di ujungnya. Tepat setelah itu, api itu kembali mengarah kembali ke arah Beatrice dengan kekuatan yang sama seperti sebelumnya. Dia memiliki Tahan Api 100%, tapi dia tidak bisa meniadakan seluruh kerusakan yang diakibatkan api itu. Tanpa hal itu, mungkin dia sudah berubah menjadi debu, begitu pula dengan Boo Boo dan Shinobu yang ada di belakangnya. Dan ini belumlah selesai. Api itu menghilang. Tidak, mereka terbelah. Api yang dipinjam hanyalah tabir asap. Aika dengan Bikini Bergaris melangkah ke depan dengan santai sambil memegang tongkat permen di tangannya. Pada jarak ini, sebuah proyektil dengan daya lenting begitu besar bisa menjadi berbahaya. “Melt Cutting!!” Bilah rapier memanas sambil menyala oranye. Sebuah serangan cahaya dari pedang panas yang bisa melelehkan pintu brankas sebuah bank diayunkannya ke sisi tubuh gadis itu karena dengan begitu serangan itu menjadi sangat sulit untuk dihindari. Aika bahkan tidak berusaha untuk menghindar. Meskipun begitu, dia juga tidak memperagakan seni bela diri. Tongkat permen vanilla dan mint telah bergerak melalui udara kosong. Beatrice telah membuat tebasan langsung, tapi dia tidak membelah perut Aika yang terlihat empuk. Alasan mengapa itu terjadi sudah jelas. Rapier Beatrice hanyalah perangkat Sihir yang mengambil bentuk itu. Benda itu tidak dipasangi bilah tajam, jadi itu hanya menggunakan Sihir untuk memotong sesuatu. Itu artinya tidak ada yang bisa dia lakukan ketika Sihir yang merupakan dasarnya dieserap. Sehingga perut Aika saja bisa menahannya. Dan Sihir itu tidak lenyap begitu saja. Aika telah mengambil alihnya. Sekarang ketajaman yang bisa memotong brangkas bank ada di genggaman Aika. (Tapi pertahananku akan melindungiku dari elemen apiku sendiri!!) Kenyataan bergerak lebih cepat dari pikirannya. Stik permen itu berayun. Itu adalah kebalikan dari yang Beatrice gunakan. Kepingan es tajam ditembakan dengan kekuatan ledakan sebuah shotgun. “Apa-…?” (Dia menyerap bentuk energi itu dan mengubah Sihirnya menjadi Elemen yang berbeda!?) Dan itu membuat serangan ini diluar kekuatan Tahan Api miliknya. Dia tidak bisa meniadakan serangan itu sedikitpun dan serangan itu menghantam dada hingga perutnya. “Khah!?” Percikan api timbul dari armor tipisnya. Dia kesulitan bernafas dan terhuyung beberapa langkah ke belakang. Aika mengikutinya. Dia tidak sedang overconfident. Gadis itu tidak terlalu berbakat dalam pertempuran fisik, sehingga terus berada di hadapan lawan adalah pilihan terbaik baginya. Kaki Beatrice gemetar akibat terkejut karena telah dikalahkan oleh Sihir bukan karena kerusakan yang terjadi. Dia telah menyeret lawannya ke bidang yang dia kuasai tetapi dia malah dipermalukan. Tentu saja itu membuatnya syok. (Pertama White Queen dan sekarang seorang summoner yang mengatakan bisa memanggil segalanya. Dunia macam apa tempat mereka berasal? Seberapa haus darakah dirimu untuk bisa mendapatkan kemampuan semacam itu!?) Beatrice menggertakan giginya karena Sihir lah yang membuat dirinya spesial. Dan yang menerima perintahnya dan mewujudkannya adalah armor tipis yang dia kenakan. Ketika benda itu diambil darinya, dia kembali menjadi seorang gadis yang nyawanya bisa direnggut oleh sebuah pedang biasa. Dia menjadi tak berdaya ketika Sihirnya dicuri. Karena kekuatan supranatural nya telah diambil, Beatrice tidak bisa mengalahkan Aika yang masih bisa menggunakan kekuatan supranatural. Ini adalah fakta yang pasti. Tapi apa dia bisa menerimanya? Setelah begitu banyak konflik yang tak membuahkan apa-apa, para survivor akhirnya memutuskan untuk bekerja sama, tapi serangan mendadak Aika telah mengirim mereka kembali ke dalam konflik ketika dia berencana untuk menusuk Shinobu dan Boo dari belakang agar bisa selamat. Itu mungkin terdengar masuk akal, efektif, dan sangat benar, tapi apakah Beatrice bisa menilai situasi ini hanya dengan menggunakan benar dan salah? Dia tidak bisa. Bagaimana bisa? Dia bukan orang suci, tapi setelah berjuang hingga sejauh ini, dia tidak bisa membiarkan mereka mengulangi kebodohan yang mereka lakukan di awal. Tapi Aika telah melakukannya. Dan tanpa merasa bersalah. Beatrice harus menghentikannya apapun yang terjadi. Pada dasarnya Beatrice mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin, tapi itulah kenapa kemungkinan tertentu terjadi padanya. Ya. Orang biasa tidak bisa menggunakan Sihir, jadi apa yang dia perbuat untuk mempelajarinya? Sementara itu, situasinya juga cukup tidak menyenangkan bagi Aika. Dia adalah seorang summoner. Bahkan jika dia menggunakan trik untuk mengalihkan perhatian lawannya, dia biasanya bertarung dengan memanggil Material dari dunia lain dengan tubuh vessel miliknya selama selang waktu 10 menit di dalam Artificial Sacred Ground. Dia sendiri sama sekali tidak bisa menggunakan kekuatan supranatural. Penyihir yang terus menggunakan kekuatan supranatural itu benar-benar aneh baginya. Dia akan membuat kesalahan dalam pertempuran jangka panjang, tapi dia juga tidak ingin mendekatinya secara sembarangan. Menerjang terlebih dahulu itu seperti melompat ke air jernih. Selama dia tidak terburu-buru, dia tidak perlu mengambil resiko seperti itu lagi. (Itulah kenapa aku tidak suka pergi keluar. Ada terlalu banyak hal yang tidak kuketahui.) Hikikimori itu mengeluh di dalam hatinya, tapi itu tidak akan menghentikan aliran waktu. Aika sebenarnya tidak punya cara untuk mengakibatkan kerusakan nyata. Tidak banyak yang bisa dia lakukan. (Aku bisa mendekatinya secara sembarangan dan menyerang ruang pribadinya untuk menciptakan tekanan dan memaksanya menggunakan Sihir tanpa terkendali. Aku bisa mengontrolnya, mengubahnya menjadi sesuatu selain api yang entah kenapa bisa dia tangkis, dan menyerang balik. Mungkin itu adalah rencana terbaik.) Ada beberapa hal yang tidak bisa dihindari oleh sesorang meskipun dia tahu itu akan datang. Jika bola baseball melayang ke arah wajahnya, orang itu bisa melindungi wajahnya dengan tangan. Dan orang itu akan melakukan hal yang sama bahkan jika yang melayang itu adalah truk sampah raksasa, walau tangan orang itu tidak akan berpengaruh apa-apa. Tubuhnya akan bergerak sendiri, melawan logika maupun efektifitas. Tapi bahkan jika Aika terlihat kebal terhadap Sihir, itu bukanlah hal yang absolut. Dia tidak dikelilingi oleh aura penangkal api seperti Beatrice, sehingga dia akan terbakar hingga menjadi debu jika dia mengacaukan timing nya. Tapi dia tidak bisa meningkatkan penjagaannya begitu saja ketika merasa takut. Jika dia tidak bertingkah seperti tidak mempunyai rasa takut, kakinya akan gemeetar, dia akan gagal untuk mengeluarkan kekuatannya, dan dirinya akan menjadi cukup lambat untuk menghindari kematian. Anggap saja seperti berjalan di atas seutas tali di ketinggian. Gagal untuk memberikan penampilan terbaik berarti mati, tapi kalau terlalu fokus, rasa cemas dan takut akan bertambah dan bisa mengganggunya. Untuk melintasi suetas tali tanpa merasa deg-degan, mereka membutuhkan kombinasi dari tekad dan pengalaman. Semua orang yang bisa melakukan itu telah berjalan satu langkah keluar dari kategori amatir. Aika bisa melakukannya. Sehingga dia tidak merasa ragu untuk melangkah menuju kematian dengan rasa deg-degan yang sama seperti saat dia surfing internet di dalam rumah. Itu membuatnya takut bahwa lawannya bisa menggunakan kekuatan supranatural sesukanya, tetapi kertegantungan terhadap Sihir akan membuat hal ini berakhir. Serangan langsung dari luar sepertinya tidak terlalu efektif, sehingga dia akan menggunakan racun atau kejutan elektrik untuk memberi kerusakan dari dalam. Dia sudah mencobanya dua kali, sehingga dia sudah punya dasar mengenai apa yang harus dia lakukan. Dalam hal, tidak alasan untuk memberi tahu Beatrice cara mengatasinya. Memberikan musuhnya petunjuk hanya akan membantu mereka dalam menemukan solusi. Itulah kenapa Aika punya bentuk perlindungan yang lain walapun itu bukanlah sebuah rencana. (Hikikimori terbiasa untuk terjaga sepanjang malam, jadi jangan remehkan kekuatanku dalam menahan rasa kantuk.) Aika tinggal bersama liger putih, kombinasi aneh dari singa dan macan putih, dan dia menggunakannya sebagai tempat duduk. Ras kucing tertidur selama 20 jam seharinya. Tidak peduli seberapa banyak mereka saling percaya satu sama lain, binatang buas itu bisa terbangun dengan mudah tanpa peringatan dan langsung menyerang. Ini adalah hal yang biasa bahkan di dalam sirkus. Ras kucing lebih sulit daripada ras anjing. Dia lebih sensitif terhadap gelombang tidur daripada kebanyakan orang. Dia bahkan bisa memanipulasi emosi dan tingkat kesadaran si liger untuk membungkusnya dalam tidur sehingga mencegah binatang buas itu bergerak. Dengan kata lain... (Ini adalah tempat aneh dimana tidur berarti mati.) Dia menggerakan jarinya di sepanjang permen stik varnilla dan mint. (Berpikir untuk mendekati White Queen saja sudah membuatku merinding, tapi aku bisa membuat orang tertidur jika aku mau. Aku bisa mengalahkanmu dengan mengganggu kekuatan supranatural yang kau cipatakan, itu adalah salah satu solusi. Tapi jika aku tidak bisa, aku bisa mencampurkan bau harum dan beberapa efek visual untuk menurunkan mental dan mengurangi konsentrasimu secara bertahap. Kau bekerja keras saat sedang sangat kelelahan, sehingga kau jauh lebih mudah untuk tertidur daripada yang kau bayangkan. Ketika kau bekerja sampai lupa waktu, manisnya gula akan sangat terasa. Aku tidak ingin pertempuran yang panjang, tapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Aku membuat seranganku sebagai tujuan utama dan tujuan cadangan untuk menjaminnya!) Dia melangkah mendekati mara bahaya untuk menyerang. Dia melakukan tindakan itu untuk membangkitkan pikirannya dan memastikan tujuannya dengan tenang. (Aku akan menghabisinya di sini.) Dia mengatur gengammnya pada tongkat permen bernama Blood Sign. (Dan akan kuciptakan kedamaian itu sendiri.) Tapi... Sesaat kemudian, Blood Sign sudah terpental keatas dengan kekuatan yang cukup untuk membuatnya bengkok. Aika terlihat bagaikan penghalang yang absolut, tapi sekarang Beatrice melihat rasa tidak percaya dimata Aika. Ini sangat mengejutkan. Sikap Beartrice sama sekali berbeda dari sebelumnya. Dia tidak menggunakan Sihir untuk mementalkan tongkat permen Aika. Dan itu bukanlah satu-satunya senjata Beatrice. “Menurutmu bagaimana kita bisa mempelajari Sihir?” “…Hh…” Aika segera memutar tongkat permen itu dan berusaha menjaga jarak dari Beatrice, tapi itu sudah terlambat. Seorang summoner seperti Aika sangat ahli dalam hal supranatural, tapi sudah jelas kalau dia tidak terlalu terlatih dalam adu kekuatan fisik. Tongkat permen miliknya tidak bisa bertahan ketika rapier menghantamnya dari samping. “Kita berkeliling ke dunia lain dan menggunakan mesin untuk mengkonversi Experience Points ke dalam bentuk yang kita mengerti. Kita bisa memasak makanan untuk mempelajari cara berdansa atau bernyanyi untuk meningkatkan kemampuan lari jarak jauh kita. dan teknik tak kasat mata yang disebut dengan Sihir adalah bentuk utama dari hal tersebut. Tapi,” bisik Beatrice. “Melihat kembali pada tujuan utamanya, tidak alasan untuk tetap bergantung pada Sihir. Aku bisa menggunakan seluruh Experiences Points yang aku kumpulkan di dunia lain yang dikenal dengan nama rumah Jinnai untuk langsung menguasai teknik yang biasanya dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipelajari. Ya, sebagai contohnya...” Apakah itu yang telah melempar tongkat permen Aika ke atas? “Ilmu bela diri dengan menggunakan tangan dan kakikku.” Beberapa suara hantaman terdengar setelahnya. Diulangi lagi, Aika tidak terlalu bebakakat dalam pertarungan fisik yang tidak melibatkan hal supranatural. Dia tidak bisa menyamai pergerakan Beatrice yang telah meningkat pesat. Tekadang itu dari gauntlet tebal, terkadang itu dari sepatu, dan terkadang itu dari kenop pedang yang dipegang seperti knuckles. Rentetan pukulan dari senjata tumpul menghempaskan tongat permen itu semkain jauh ke belakang. Faktanya, keterampilan tak terbatas ini sudah melampaui Lu Niang Lan si Perfect Dragon. Entah itu dari tongkat permen vanilla dan mint bergaris atau gadis itu memang menyebarkan sesuatu, Beatrice mencium arumo yang harum, tapi dia meggunakan Tahan Api 100% saat menangkisnya dengan panas yang luar biasa. Pengeboman dengan napalm adalah satu cara efektif untuk mendekontaminasi efek gas beracun dan senjata biologis. Ketika efeknya hilang, itu akan baik kehilangan kesempatannya untuk menciptakan masalah atau menyebabkan kerusakan serius. Dia tidak perlu menunggu untuk mencari tahu. Dia punya lebih dari sekedar ilmu bela diri. Aika sedang tidak bisa menggunakan tongkat permennya dengan benar dan tubuhnya terbuka tanpa penjagaan, jadi metode yang biasa dia lakukan seharusnya bekerja. Dengan kata lain, Sihir. “Shockwave.” “…!?” Setelah mengucapkan kata itu, mata Aika benar-benar dipenuhi rasa terkejetu dan takut. Sesaat kemudian, tekanan hebat menghantam perut putih yang terbuka diantara pakaian renangnya. Bukan dari api atau panas, serangan ini menggunakan guncangan yang diciptakan sebuah ledakan. Tapi itu cukup kuat untuk membengkokan pintu baja atau menghancurkan gembok tebal. Ledakan itu akan menghasilkan tekanan yang lebih hebat dari pada tendangan dari seorang ahli bela diri. Aika terpental dan beguling-guling di atas tanah yang kotor. Tongkat permen vanilla dan mint bergaris terlepas dari tangannya. Akhirnya, Beatrice merasa kalau dia sudah menyelesaikan semua ini untuk selamanya. Dan Aika berusaha untuk mengucapkan sebuah kata sambil terbaring di tanah. Suaranya terdengar lemah dan kesadaranya sebentar ada sebentar tidak. “...Kau...” Suaranya yang gemeatar sulit untuk dipahami. Tapi akhirnya itu berhasil menyampaikan sebuah makna tertentu. “…Kau…monster…” Betarice tidak tahu apa artinya. Tapi kemudian sesuaut melewatinya. Itu adalah kumpulan pita panjang. Mereka melilit lengan dan kaki Aika karena hantaman di perut telah membuatnya pinggsan, setelah itu mereka menyeret tubuh kecilnya bagaikan ikan yang terpancing. Kemudian dia dibawa melewati kepala Beatrice dan menghilang. “…” Dia ada di sana. Ratu yang menguasai warna putih berada di belakang Beatrice. Beatrice tidak tahu apa yang sedang terjadi di sana, tapi menoleh kebalakang tidak akan berdampak baik. Jawabannya hanya akan membawa penyeselan. Dia menggenggam Senjata Bersinar rapier dengan tangannya dan merasakan jarinya sedang gemetar dengan hebat. Kenapa Aika mengatakan hal itu? Kenapa dia melihat ke arah Beatrice dan memanggilnya monster? ''“Jangan bilang apa?” Ketika dia pertama kali mendengarnya, dia mengira kalau gadis itu pura-pura tidak tahu. ''“Tolong jelaskan ini satu per satu.” Tapi bagaimana jika itu adalah pertanyaan yang jujur? Bagaimana jika dia sebenarnya tidak tahu mengenai hal yang terjadi pada Index dan Misaka Mikoto? Apakah Beatrice telah bertarung pada posisi untuk melindungi White Queen? Apakah Aika tidak ada sangkut pautnya pada kejadian menghilangnya Index dan Misaka Mikoto? Apakah tidak ada konspirasi kejam di balik semua ini? Apakah mereka bertemu dengan White Queen hanya karena kebetulan semata, atau mereka hanya termakan halusinasi? Kalau begitu Aika tidak melakukan hal yang salah. Itu adalah masalah terbesar, tapi Beatrice dihadapkan dengan sesuatu yang membuat permasalahan itu menjadi tidak penting. Darimana warna putih itu datang? Dari belakangnya. Bukankah tadi ada dua orang yang berada di sana? Dan bagaimana jika White Queen berdiri di sana, apa yang terjadi pada mereka berdua? Apa yang tadi dikatakan Aika? Bagaimana kalau dia menyerang Beatrice untuk menghentikan sesuatu yang ada di belakangnya? Kalau begitu menghalangi jalannya telah mengakibatkan itu terjadi dan itulah alasan Aika menyebutnya monster. Dan untuk mendapat bukti terperenci yang mendukung... Then getting in her way had allowed it to happen and that was why Aika had called her a monster. And for some circumstantial evidence to back it up… “Boo…Boo…?” Dia memanggil namanya, tapi tidak ada jawaban. Tak tahan dengan kehingan yang terjadi, dia berbalik walau tahu bahayanya. Dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dia ingin tahu apakah mereka masih aman. Dan… Dia tidak melihat tanda-tanda keberadan boneka binatang bulat bernama Boo Boo ataupun Shinobu muda yang telah menjadi kawannya. Hanya ada satu orang yang sedang berdiri di halaman itu. Itu adalah warna putih.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information