Editing
No Game No Life:Volume 5 Bagian 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Part 7=== “…Senpai, apakah kamu sudah bangun?” - Badanku begitu berat, itu adalah pikiran pertama Azrael saat dia terbangun. Sayapku tidak dapat bergerak, danaku sepertinya tidak dapat menggunakan kekuatan - tidak! Dia sadar bahwa dia tidak pernah tahu bagaimana rasanya menggunakan kekuatan badannya sendiri. Bagaimana badanku bergerak? Bukankan sama saja seperti berteleportasi? Yang disebut bumi - inikah caranya untuk membatasi kehadiran akan keberadaanku? Mengangkat kepalanya yang terasa seberat batu, Azrael melihat ke bawah pada bayangannya sendiri. Dan yang melihat ke bawah ke arahnya adalah Jibril - dan dua Imanity Sora dan Shiro. Rangking terendah diantara 「Enam Belas Ras」, spesies terlemah memandang ke bawah padanya dan berkata. “Kamu mencoba untuk memainkan sebuah ''game'' dengan status 「Aku yang Terkuat」, kemudian kamu memutuskan bahwa itu adalah permainan yang jelek setelah satu kekalahan, sungguh lucu sekali.” Shiro tersenyum juga saat dia mendengar perkataan Sora - meski begitu Azrael tidak dapat mengerti apa yang mereka maksud – “Sekarang kamu akan memainkan ulang permainan dengan status 「Terlemah」, dan jika kamu masih berpikir bahwa itu sebuah permainan yang jelek –“ “…Kami akan bermain bersamamu…sebanyak yang dibutuhkan…” Dia mengerti bahwa 「Roh Kata」 yang digunakan padanya – membatasi kemampuannya sampai sama dengan seorang Imanity. Senyuman dari dua bersaudara itu mengatakan ini - Azrael menundukkan kepalanya dan tersenyum pahit. - Jadi, dia tidak dapat terbang, dia tidak punya sihir, dan dia bahkan tidak dapat melihat roh-roh. Jarak, gravitasi, semua konsep-konsep yang dia tidak pernah alami sebelumnya sekarang mengekangnya. Dia berguling ke samping, mengumpulkan kekuatannya pada lengannya yang terbatas dan mengulurkan ke langit. - Begitu tinggi, langit begitu tinggi, dan bumi begitu luas. Sebuah kekuatan yang mempengaruhi badannya seakan adalah sebuah tembok yang dibangun diantara dia dan langit dan bumi. Dia bahkan tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya 「Terbang」 lagi. Bahkan jika seseorang memberitahu dia dapat terbang, dia tidak punya niat sedikitpun untuk melakukannya. Dan itu menakutkan. Sementara dua Imanity yang juga sama-sama terbatas - tertawa saat mereka membumbung tinggi di angkasa, dan telah berkata mereka telah menipunya. “…Rasanya bumi…tidak begitu buruk…kan?” “Jika kamu tidak jatuh, kamu tidak akan pernah memiliki keinginan untuk terbang lagi.” Mereka melayang di angkasa begitu bebas, dan mereka masih bisa berkata bahwa jatuh sekali tidaklah buruk. “- Benar, kamu dapat berdiri lagi setelah kamu jatuh, jadi selalu ada kesempatan selanjutnya, bukankah begitu?” Sora tersenyum saat dia menjulurkan tangannya padanya - untuk itulah apa yang mereka lakukan selama ini. - Akhirnya, di dalam pikiran Azrael, semuanya tersambung mulus dan dia tidak dapat menahan senyuman. Terlalu terlambat, dia hanya terlalu terlambat, memang masuk akal jika mereka memanggilnya idiot, Azrael berpikir sambil meraih pada tangan yang terjulur. “…Otak Senpai hanya terlalu keras kepala.” Jibril melihatnya dengan mata setengah terbuka namun menyiratkan rasa sayang, dan menyambul Azrael saat dia berdiri. Karya terakhir Artosh - unit tak sempurna. Dia adalah 「Unit Spesial」, dan 「Unit Akhir」. Ketaksempurnaannya hanya berarti bahwa - dia akan berjuang untuk menjadi sempurna. Karena dia tak sempurna, dia secara alami akan berjuang untuk tak diketahui, masa depan dan harapan. - Azrael akhirnya mengerti - alasan mengapa Jibril bersikeras untuk beroperasi sendirian. “…Otak Jii-chan terlalu aktif-nyan…” Dia telah menghancurkan kota para Elf dan membawa kembali semua buku-buku tersebut dengan penuh senyum bahkan tanpa diperintahkan. Dia menaklukkan semua spesies yang berangking lebih tinggi sendirian walaupun sudah diberitahu bahwa itu mustahil, dan telah kembali nyaris mati setiap kalinya. Dia meninggalkan dewan, pergi dari kampung halamannya, dan bahkan membawa Master baru saat dia kembali - Ini benar-benar karena dia tak sempurna - itulah mengapa dia akan - menjadi lebih kuat dari siapapun. “…Begitu, jadi benar-benar ada suatu hal yang tidak dapat dimengerti hanya dari membaca-nyan…” Yang disebut mengerti bukanlah hanya bergantung pada hafalan dan peningkatan pengetahuan. Melainkan melalui aktualisasi, pengalaman pribadi, hanya jika itu terasimilasi ke dalam roh-mu dia dapat benar-benar mengerti sesuatu. Sesuatu yang baik Artosh maupun Azrael tidak dapat mengerti - 「Tak diketahui」. Itu adalah 「Kemungkinan」- karakteristik yang dapat mengubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Itu tepat karena merekalah yang kuat, tepat karena mereka benar-benar tidak dapat gagal, tepat karena mereka tidak dapat kalah - bahwa mereka tidak dapat mengerti ini. Sementara itu – “Jelas bahwa saat seseorang menjadi pihak yang kalah menjadi tidak lagi sempurna…namun aku…selalu takut itu-nyan.” Hanya Jibril yang perlahan mengerti bahwa setiap kali dia nyaris kalah. - Kapanpun mereka kalah, tidak peduli Flügel atau Avant Heim, mereka tidak dapat menggapai ketaksempurnaan ini. Sementara - tidak sekalipun ragu dalam langkahnya, bukanlah kejutan bahwa Jibril pergi. Para Flügel – Azrael dan lainnya hanya dapat mengumpulkan pengetahuan. Hanya Jibril yang dengan bebas mengejar kepenasarannya, menciptakan pengetahuan, dan meninggalkan semua hal yang dia butuhkan untuk tahu. Dia benar-benar orang yang kuat, namun dia selalu berjuang pada tujuan yang jauh lebih hebat - dia bahkan menghormati 「Tak Diketahui」. - Itu hanya dapat berarti satu hal. “Nyahaha, nyahahahaha…betapa membosankan, aku tidak pernah terpikir bahwa itu akan menjadi semembosankan ini setelah aku mengerti.” Dia melihat ke bawah, dan dia hanya dapat tertawa - yang berarti… “Apakah kamu akhirnya mengerti?” “Ya, sekarang aku paham - tidak ada hal yang khusus untuk dimengerti-nyan.” - Bagaimana bisa dia tidak menertawakan hal itu? Jawaban yang mereka telah cari selama lebih dari enam ribu tahun - pada akhirnya adalah 「Tidak ada jawabannya sama sekali」- “Yang tak diketahui akan jelas-jlas tidak pernah dibalik menjadi pengetahuan, karena pengetahuan kita lambat laun akan berubah menjadi tak diketahui, tidak akhir untuk ini seperti apa yang menjadi pengetahuan umum kemarin mungkin tidak menjadi pengetahuan umum hari ini.” Itu karena dia tidak pernah kalah, jadi setelah kekalahan pertamanya, dia benar-benar dapat takut akan - yang tak diketahui. Semakin dia berusaha untuk mengerti, semakin jauh itu menghilang dari dia. “Jadi hal yang penting adalah tidak 「Menghafal」, melainkan 「Mempelajari」- dan bahkan nikmati risiko yang datang dengan beradaptasi pada situasi.” Demikin - satu-satunya jalan untuk terus berjuang maju – “Alasan mengapa kita kalah dalam Perang Besar adalah kita tidak dapat menyelesaikan itu. Azrael-senpai, saat aku kalah pada Master dan berlutut di depan mereka untuk mengakui pengabdianku, perintah terakhir Artosh - terselesaikan.” Azrael melihat ke bawah dan bergumam: “…Artosh-sama…apakah aku telah menyelesaikan perintah terakhirmu juga?” - Apakah dia tidak harus berbohong lagi? Azrael melihat ke atas pada langit jauh sekali lagi saat dia menghapus air matanya. Dia tidak pernah menyadari bahwa dia memiliki kemampuan untuk meneteskan air mata - apakah ini cukup untuk menentramkan Artosh-sama? Sora melihat wajah dia. “…Aku tidak begitu yakin kamu kerasukan apa, tapi ekspresi itu tidaklah buruk.” Akhirnya - Sora berbicara pada Azrael dengan senyum di wajahnya. “…Bolehkan aku bertanya empat pertanyaan? Imanity – bukan, So-chan, Shi-chan.” - Tidak ada jawabnya pada awalnya, mereka hanyalah harus kembali ke kotak pertama - yang berarti bahwa dia memiliki sesuatu untuk dipastikan. “Kalian berdua…kalian hidup untuk apa?” “Untuk Shiro, tentu.” “…Untuk Nii.” “Bagaimana jika salah satu dari kalian mati?” “Jika kita mati, kita mati bersama, jadi itu bukanlah masalah.” “…Bersama.” “Mengapa…apa yang membuatmu tetap hidup?” “Aku tidak kepikiran!” “…Tuhan tahu!” “Kami tidak punya wkatu untuk mempertimbangkan hal semacam ini, lagipula kami berbeda darimu, hidup itu pendek.” “…Sibuk…” - Mereka tidak ragu-ragu, Sora membalas dengan senyum di wajahnya sementara Shiro membalas lebih serius. Tapi - itu bukanlah jawabannya yang dia harapkan - itu hanya dapat menjadi referensi baginya. Jadi para akhirnya - Azrael bertanya: “Dapatkah aku…dapatkah aku menjadi seperti Jii-chan juga?” “Itu tidak mungkin, kamu hanya bisa menjadi dirimu sendiri.” - Mereka membalas tanpa keraguan juga, yang sudah dapat ditebak. Dia telah mengetahuinya sejak lama, tapi saat Azrael mulai terlihat semakin melankolis, Sora malah - “Tapi apa yang salah dengan itu?” Benar-benar ceria - senyumnya, tidak salah lagi - “Ekspresimu sekarang sangat sempurna, aku menyukainya saat kamu seperti ini.” - Dia berbicara dengan senyum selebar angkasa. … …Nyahahaha. “Jawaban yang kami cari selama ini ternyata adalah 「Kembali lagi ke kotak pertama」, Aku tidak bisa menerima ini, bahkan orang-orang yang dapat hidup selamanya bisa capek kau tahu-nyan.” Ya – berpikir untuk diri sendiri, adalah jawaban - mereka. Dia harus mencarinya untuk dirinya sendiri, kemudian menemukan jawabannya sendiri yang merupakan miliknya dan hanya dia seperti milik Jibril. - Sepanjang dia tahu dia dapat menyelesaikan ini - itu sudah cukup. Azrael berkata dengan capek, meskipun begitu – Tiba-tiba, dia mendengar Jibril meminta maaf pada Sora. “…Master, I telah mempertaruhkan nyawaku di ujung tanduk berdasarkan pendirianku sendiri, dan bahkan aku harus bergantung pada kekuatanmu pada akhirnya…Aku memohon ma–“ “Ah~ Tentang itu, Jibril.” Sora menggaruk kepalanya, seperti tidak mengetahui dimana akan memulai dan berkata: “Kawan kita disana itu tidak memiliki hak untuk memerintahkan semua Flügel untuk bunuh diri!” “-------Apa!?” Mengabaikan Jibril yang bengong, Azrael berkata dengan pahit: “Huh? Anak panah telah dilepaskan!<ref>TL Note : Dari peribahasa Indonesia : Anak panah yang sudah terlepas dari busurnya, tak dapat dikembalikan lagi (Rahasia harus disimpan baik-baik, sekali terbuka tak akan dapat tertutup lagi)</ref>” Dia menjulurkan lidahnya dengan jahat dan tertawa. “Melarang tindakan bunuh diri tanpa ijin - tidak berarti aku dapat memerintahkan kalian semua untuk bunuh diri! Hmm~ Aku tidak pernah berpikir bahwa kebohongan ini tidak akan diketahui selama lebih dari enam ribu tahun, nyahahaha ♪” Shiro melanjutkan bahkan lebih langsung - “…Dan bahkan dia melakukannya…Jibril milik…Nii dan Shiro…” - Dia telah membawa tuannya masuk, dan dia telah bersiap untuk mati - Saat sora menyadari bahwa bahu Jibril mulai bergetar marah, dia menghela dan berkata: “- Tapi jika itu hanya Azrael saja, dia dapat melakukannya.” Jibril menghela tajam saat dia mendengar itu, sementara Azrael cepat-cepat menghapus senyumnya. “Kawan disana itu mempertaruhkan dirinya sendiri dan hanya dirinya sendiri dari awal, tidak pedulu apapun konsekuensinya dia telah bersiap untuk mati sendiri. Kakak macam apa yang akan mengatakankan pada imouto tercintanya untuk membunuh dirinya sendiri? Dia adalah kakak terpercaya Jibril bagaimanapun juga!” - Azrael tetap diam, kemudian menghela dan membalas. Dan balasan itu lebih meyakinkan dari bentuk protes apapun yang dia pernah buat. Jika ada sebuah 「Jawaban」, dan jika para Flügel dapat menemukan jawaban itu, bahkan jika dia menggunakan haknya untuk semuanya bunuh diri, tidak seorangpun akan ingin mati. Bahkan jika tidak jawaban, dengan Jibril sebagai kepala mereka, jika mereka semua dapat menemukan alasan untuk terus hidup, mereka tidak akan mau untuk membunuh diri mereka sendiri juga pula. - Saat itu, Azrael yang tujuan hidupnya adalah mencegah semua orang dari bunuh diri, telah menyelesaikan misinya. “…So-chan, apakah kamu pernah sebal pada orang-orang agar tidak mengurusi urusanmu sendiri?” “Ya…, sering kali, dan aku sebal sekali pada mereka juga. Namun aku telah memutuskan dari lama bahwa aku tidak akan membiarkan siapapun mati dalam dunia (game) ini, jadi –“ - Dia mendengarkan satu tepukan. “Ayo bermain game.” Sora menepuk tangannya dan berbicara sambil tertawa. “Akan sangat menyebalkan jika kita harus mulai dari nol, huh?” - Tidak salah, jadi ayo bermain game. “Jadi, hal-hal menjadi mudah sekarang, omong-omong ayo bertukar permainan dulu.” - Ini jelas akan menjadi permainan yang sangat menarik sekali. “Kami ingin membuat dunia ini - lebih lebih menarik.” - Sebauh permainan yang tidak pernah jadi membosankan. “Apakah bisa atau tidak kita melakukannya - jadi, sisi mana yang akan kamu pegang?” … -….. “Nyaha…nyahahah, nyahahahahahhahahahah!!” Dalam enam ribu tahun, tidak, kemungkinan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia tertawa lepas. Mungkin karena kemampuan fisknya dikekang oleh Imanity - dia tertawa terlalu keras sampai dimana perutnya mulai sakit. Azrael tertawa begitu emosional bahkan sampai dia mulai menangis, dan dia mengangkat kepalanya - dan kemudian - - Dia meraih Sora dan menciumnya. “Ugh!?” “…!?” “Apa – M, Master!? A-Azrael-senpai!!” …Untuk beberapa detik penuh, lidah Azrael mencium Sora dan berhenti. “Nyahaha~ jika kedua sisi bertaruh bahwa 「Itu mungkin」, taruhannya tidak akan sah ♥” “”…”” Sora terlihat kalah, sementara dua lainnya melihat mereka dengan pandangan yang dapat membunuh, dan Azrael berbicara, mengabaikan mereka: “Kami...khusus untukku yang ingin mati, kamu memberiku kesempatan untuk bersenang-senang dengan kalian semua, dan aku benar-benar senang bahagia atas permintaanmu-nyan. Tapi – aku belum meiliki hak untuk berjalan berdampingan dengan So-chan seperti Jii-chan.” Dia melambai dan berbalik untuk pergi…dia merasakan gravitasi yang mengekang badannya dan terus maju. Adiknya khawatir terhadapnya, Imanity khawatir terhadapnya, menghiburnya, dan bahkan mencegahnya dari bunuh diri. Tidak peduli apa yang akan kamu katakan - jika ini terus berlanjut, aku akan bergantung pada mereka terlalu banyak, dan dia tersenyum pahit. “Tapi ini juga tidak apa-apa, karena aku bertaruh itu 「Mungkin」 juga-nyan? Sebelum hasilnya ekluar - aku akan berusaha sebaik mungkin untuk itu, karna Jii-chan percaya padaku-nyan, Aku harap kamu semua dapat menungguku sebentar lagi.”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information