Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===3-7=== Orang-orang yang berkumpul di dalam ruangan klub setelah sekolah adalah Yukinoshita, Yuigahama dan aku. Oh, dan juga Hayama. “Apa yang kamu temukan?” Yukinoshita menuntut laporan informasinya dari Yuigahama dan aku. Yuigahama tertawa malu-malu. “Maaf! Aku bertanya pada para gadis apakah mereka tahu sesuatu, tapi hasilnya nihil!” dia meminta maaf dengan lembut. Ya, tapi itu tak terelakkan. Itu juga karena tingkah Ebina yang terus bergugam-gugam tentang hal-hal yang benar-benar tidak perlu diketahui Yuigahama seperti memasangkan uke dan semenya dan sebagainya. Usaha Yuigahama untuk mendapatkan informasi tidak membuahkan hasil. Yukinoshita menurunkan kepalanya dan menatap ke bawah langsung pada Yuigahama. Tapi dia tidak terlihat marah. “Begitu ya? Kalau demikian, aku tidak keberatan.” “Huh? Apa kamu tidak ada masalah dengan itu?” “Sebaliknya, hari ini kamu menemukan bahwa para gadis tersebut tidak tertarik dan tidak ada hubungannya dengan mereka. Itu menjadikannya sebuah masalah yang murni mengenai kelompok Hayama. Yuigahama-san, kamu melakukannya dengan baik.” “Y-Yukinon…” mata Yuigahama bergelinang dengan penuh emosi. Yukinoshita dengan cekatan menghindari pelukan Yuigahama. Dahi Yuigahama membentur dinding dengan suara duk dan matanya penuh dengan air mata. Tercengang, Yukinoshita mengobati dahi Yuigahama. Pada saat yang sama, dia melihat ke arahku. “Jadi, bagaimana denganmu?” “Maaf, aku tidak menemukan petunjuk akan identitas pelakunya.” “…Begitu ya.” Aku pikir dia akan merenggut kepalaku, tapi Yukinoshita hanya membuat helaan pasrah. Kemudian dia melihatku dengan mata yang penuh dengan rasa kasihan. “Tidak ada yang mau berbicara denganmu.” “Bukan, bukan itu…” Memang benar aku tidak yakin ada orang yang akan menjawabku jika aku berbicara pada mereka. Tindakan berbicara pada orang dan membuka subjek pembicaraan memakai sejumlah besar kalori mental. Itu akan menghabiskan ''MP'' sebanyak ''Magic Burst''<ref> Skill dalam Dragon Quest yang memakai semua MP pemain yang tersisa untuk melancarkan serangan pada semua musuh. </ref> “Aku tidak menemukan siapa pelakunya, tapi aku menemukan satu hal,” kataku. Yukinoshita, Yuigahama dan Hayama semua mencondong ke depan. Mata yang meragukan, mata penuh ekspektasi, mata yang tertarik – selagi aku menerima pandangan mereka satu per satu, aku membuat satu batukan. Seakan itu isyaratnya, Yukinoshita bertanya, “Aku ingin tahu, apa yang kamu temukan?” “Kelompok itu adalah kelompok Hayama.” “Huh? Tidakkah kamu sedang menyatakan sesuatu yang jelas?” kata Yuigahama dengan penuh semangat seakan aku adalah seorang idiot. Semua yang bisa kulihat dari matanya adalah, “Siapa perjaka ini? Oooka?” Hei, jangan libatkan Oooka dalam hal ini. “Uhh… Hikitani-kun, apa yang kamu maksud?” “Oh, Aku salah mengutarakan kalimatnya. Aku mengatakan ‘kelompok Hayama’ dalam artian kepemilikan. Dengan kata lain, kelompok itu dimiliki oleh Hayama dan dibuat demi dirinya.” “Nah, Aku benar-benar tidak merasa demikian…” kata Hayama, tapi itu hanya karena kurangnya kesadaran-dirinya. Kalau begitu, mungkin tiga orang dalam kelompok itu sama tidak sadarnya dengan dia. Tapi karena aku itu orang luar, perbedaannya untukku itu sejelas seperti siang dan malam. “Hayama, apakah kamu pernah melihat mereka bertiga saat kamu tidak bersama mereka?” “Tidak, tidak pernah…” “Tidak usah dibilangpun jelas,” kata Yukinoshita seakan aku adalah seorang idiot. “Itu tidak seperti kamu bisa melihat sesuatu jika kamu tidak ada disana.” Aku mengangguk. “Itulah alasan satu-satunya mengapa Hayama tidak pernah menyadarinya. Mereka bertiga berhenti bergaul sama sekali segera sesaat hanya tersisa mereka bertiga saja. Untuk menyederhanakannya, mereka semua menganggap Hayama sebagai ‘teman’ mereka, tapi yang lain dianggap ‘temannya teman mereka’.” Yuigahama satu-satunya yang bereaksi terhadap apa yang kukatakan. “Oh. Oooohhh. Aku benar-benar paham. Itu canggung ketika orang yang menjaga percakapannya tetap mengalir tidak ada disana. Aku tidak pernah tahu apa yang perlu kukatakan sehingga aku berakhir bermain dengan ponselku…” Dia terlihat muram, seakan mengingat sesuatu yang tidak mengenakkan. Yukinoshita mencondongkan dirinya pada Yuigahama yang berwajah muram. “Apa… itu bagaimana rasanya?” dia berbisik pelan pada telinga Yuigahama, menarik lengan bajunya dengan ragu-ragu. Yuigahama menyilangkan lengannya dan mengangguk untuk membenarkannya. Itulah Yukinoshita. Dia tidak ada pengalaman dengan teman, dan jadi dia juga tidak memiliki pengalaman dengan temannya teman. Hayama hanya terdiam, seakan merenungkan kata-kataku. Tapi ini adalah suatu hal yang tidak dapat diperbaiki Hayama. Baginya, mereka benar-benar merupakan temannya. Tapi hubungan itu tidak mencakup di antara mereka bertiga semua – mereka hanya perlu pura-pura cocok dengan satu sama lain. Menjadi teman seseorang berarti berusaha keras untuk membantu atau menyenangkan mereka. Jadi tidak dalam kondisi apapun aku merasa memiliki banyak teman itu suatu hal yang mengagumkan. Hayama sekarang ini terjebak dalam situasi canggung dan kompleks tersebut. Melarikan diri juga bukan pilihannya disini. Dalam istilah ''Dragon Quest'' itu berarti “But Thou Must”<ref> Literal : Tapi Anda Harus. </ref>. Namun, aku tahu sebuah jalan untuk keluar dari situasi tersebut. “Anggap kamu itu benar, Hikigaya-kun, motif mereka hanya akan menjadi lebih kuat.” Yukinoshita meletakkan tangannya pada dagunya sambil merenung. “Mungkin tidak ada cara untuk menentukan siapa yang melakukannya di antara mereka bertiga. Situasinya tidak dapat dikendalikan kecuali pelakunya dilenyapkan. Lebih banyak alasan lagi untuk mencurigai mereka bertiga…” Melenyapkan orang, membuat semuanya normal – Yukinoshita itu orang yang menakutkan. Sudahkah dia melenyapkan Sagawa-san dan Shimoda-san dari masa lalunya? Omong-omong, menendang orang keluar dari sekolah merupakan sesuatu hal mengerikan untuk dilakukan, jadi aku menyarankan pendekatan lain. “Nah, tidak perlu melenyapkan pelakunya. Ada cara yang lebih baik,” kataku. Yukinoshita memiringkan kepalanya dan menatap padaku dengan bingung. Tidak dapat disalahkan kebijaksanaan di balik tindakan pelenyapan pelaku ketika sebuah kejahatan dilakukan. Tapi pilihan lain tetap ada. Dalam kasus sebuah pencurian perhiasan, kejahatan itu tidak akan pernah terjadi jika perhiasannya tidak ada. Hilangkan perhiasan yang akan dicuri sebelumnya. Aku, dengan kemampuan ninjaku, memilih cara si ''phantom thief'' daripada cara si detektif<ref> Detective Conan. </ref>. “Hayama, kamu bisa menyelesaikan hal ini jika kamu mau. Kamu tidak perlu mencari pelakunya dan situasinya tidak akan semakin heboh lagi – dan dengan cara ini, mereka mungkin bisa menjadi teman yang lebih baik.” Aku ingin tahu tampang semacam apa yang kupasang pada wajahku ketika aku mengatakannya. Aku sedang tersenyum, setidaknya. Dan itu adalah sebuah senyuman yang begitu tampannya sampai-sampai membuat Yuigahama mundur karena ngeri. Tanpa kusengajai, aku mulai terkekeh seperti Zaimokuza. Jika ada setan yang mengejar manusia untuk membuat perjanjian licik dengan mereka, dia mungkin terlihat sepertiku pada saat itu. “Kamu ingin tahu?” tanyaku. Hayama, si domba yang tersesat dan kasihan, mendengarkan tawaran si setan dan mengangguk dengan penuh bersemangat sebagai jawabannya. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information