Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===4-7=== Kami berlima berjalan ke dalam “Maid Kafé Angel”. Disana, kami menerima sambutan standar “Selamat datang kembali, master! Selamat menikmati!” dan diarahkan ke sebuah meja. Yuigahama dan Yukinoshita sedang mengumpulkan pengalaman ''maid'' mereka, jadi hanya Totsuka, Zaimokuza dan aku yang dituntun ke tempat duduk kami. “Silahkan duduk, master,” kata seorang nona yang memakai kacamata berbingkai merah dan sepasang telinga kucing selagi dia menyerahkan kepada kami sebuah menu. Sekumpulan makanan terdaftar di dalam menu dengan tulisan bersambung seperti “Nasi Omelet Omu Omu” dan “Kari Putih ☆” serta “Kue Kyururun”. Dan selain menu biasa, berbagai pilihan seperti Moe Moe Gunting-Batu-Kertas versi Jalur Tokyo-Chiba juga tertulis di menu. Tapi tunggu, mengapa mereka hanya memberi harga pada pilihan gunting-batu-kertas? Gelembung ekonomi<ref> Menurut yang kubaca, Gelembung ekonomi disebabkan oleh pandangan ekonomi masa depan yang tidak konsisten dan tidak masuk akal. Jadi bisa tiba-tiba tinggi dan tiba-tiba rendah. Kalau salah mohon diberitahu..Haha </ref> kelihatannya hanya diterapkan disini. Aku memutuskan untuk menyerahkan semua tindakan memilih pilihan yang tidak dapat dipahami ini kepada Zaimokuza, yang telah menduduki tempat duduknya. Saat aku menghadapnya, dia melihat sekeliling, jelas terlihat pucat pasi dan meminum air dengan laju yang cepat. Dia belum mengutarakan sepatah katapun selama jangka waktu ini. “Oi, ada apa?” “Hmph… Aku begitu yakin pada diriku sendiri sebelum aku memasuki toko ini, tapi sekarang aku merasa gelisah, karena aku tidak mampu berbincang dengan mulus dengan para ''maid''.” “…begitu ya?” Tangan Zaimokuza bergetar hebat saat dia mengangkat cangkir kacanya, tapi aku memutuskan untuk mengabaikannya. Ada satu karakter lagi yang hanya tidak mau membuka mulutnya, jadi kali ini aku memutuskan untuk berbicara padanya. “Totsuka, kamu berada dalam ''maid'' kafé, kamu tahu.” Totsuka tidak membuat reaksi apapun. “T-Totsuka?” Namun sekali lagi, dia mengabaikanku. Pada hari biasa, dia akan berbincang padaku dan tersenyum padaku, bersinar bagaikan matahari! Totsuka sepenuhnya tsun dan sedang mengabaikanku hari ini, dan dia bahkan tidak mengangguk atau apapun. “Kenapa, apa kamu marah?” Aku bertanya selagi aku segera bersiap-siap untuk mencemplungkan garpuku ke dasar leherku jika dia juga mengabaikanku kali ini. Totsuka akhirnya membuka mulutnya kali ini. “Kamu tidak menyelamatkanku sebelumnya,” katanya setelah diam sejenak. “Huh? Ohh, uh, kamu tahu, itu…” “…kamu ingin aku memakai pakaian imut itu meskipun aku itu seorang laki-laki.” Totsuka melihat padaku, sambil cemberut. (…wajah marahnya itu imut.) Oh, sial. Totsuka seorang laki-laki. Dan ditambah lagi, aku benar-benar tidak senang ketika dia menjadi murka denganku. Kalau begitu kejadiannya, aku bisa menahan diriku untuk tidak mengejeknya lebih jauh lagi. “Itu, yah, kamu tahu, itu semacam lelucon antar lelaki – seperti serigala-serigala memperdaya satu sama lain, kurasa?” “…benar?” “Benar. Aku bersumpah demi kehormatanku sebagai seorang pria.” Yang penting, aku harus memberinya dorongan jantan. Ini adalah perbincangan antar pria, dengan penekanan pada PRIA. “K-Kalau begitu aku akan memaafkanmu…” kata Totsuka pada akhirnya, sambil merona. “Maaf. Aku akan mentraktirmu secangkir kapucino sebagai gantinya. Semua pria Italia meminumnya, kamu tahu.” “Oke, terima kasih!” Aku berhasil memperbaiki suasana hati Totsuka dengan terus melanjutkan rencanaku ini dan dengan memikat kejantanan Totsuka. Sekarang setelah aku menjadi penerima senyum bersinar Totsuka, aku tidak bisa dalam suasana hati yang lebih baik lagi. Aku membunyikan lonceng di meja itu. “Maaf membuatmu menunggu, Master.” “Oh, Aku mau dua kapucino, terima kasih.” “Kami bisa menggambar kucing di atas kopimu, jika itu apa yang kamu inginkan, Master. Apa anda mau itu?” “Er, tidak terima kasih.” Aku menolak tawarannya, tapi tanpa sedikitpun tanda-tanda jengkel, ''maid'' itu tersenyum cerah. “Aku mengerti. Mohon menunggu sejenak,” lantunnya. Dalam kalimat kedai minum, itu agak terasa seperti dia sedang berkata, “Tentu saja, kawan!” Seperti yang bisa kamu duga dari seorang pro. Gerakan mereka selalu giat dan penuh semangat. Alasan mengapa ''maid'' kafé begitu populer mungkin bukan karena kata-kata dangkal seperti “moe moe” atau “master”, tapi karena jenis semangat melayani “mari kita melakukan apapun dan semuanya untuk bersenang-senang” ini di hadapanmu. Bermain gunting-batu-kertas denganmu dan menggambar gambar di atas nasi omeletmu adalah sebuah cara mengekspresikan keramahan mereka. Meski begitu, di antara mereka ada seorang ''maid'' yang begitu mengerikannya buruk dalam semua permainan peran ini. Tangannya bergetar selagi dia memegang nampannya dan dia melangkah dengan kaki tertatih-tatih karena dia dapat dengan jelas melihat cangkirnya tumpah. Jika begini terus, dia akan pasti terjatuh dan aku akan bisa melihat celana dalamnya. Aku sedang berbicara tentang Yuigahama, omong-omong. “M-Maaf sudah membuatmu menunggu,” katanya dengan begitu malu-malu sambil meletakkan cangkirnya ke atas meja. Wajahnya merah terang. “M-Master,” tambahnya setelah diam cukup lama. Dia mengenakan pakaian ''maid'' yang relatif polos dan umum. Jumbai biasa yang berwarna putih hitam juga terpasang, dan ditambah lagi roknya begitu pendek, yang benar-benar menekankan dadanya. [[Image:YahariLoveCom_v2-193.png|thumb|200px]] Timbul keheningan untuk waktu yang lama. “A-Apakah ini sesuai denganku?” Ketika dia meletakkan nampan itu di atas mejanya, dia berputar di tempat dengan kecepatan yang disengajai. Pita dan jumbai dekoratifnya melambai-lambai. “Whoa, kamu begitu imut, Yuigahama-san,” ucap Totsuka. “Benar, Hachiman?” “Hm? Oh, ya. Kurasa,” jawabku dengan tidak jelas. Tapi bahkan dengan pujian setengah hatiku itu, Yuigahama tersenyum dengan senang seakan aku telah memujinya. “Begitu ya… itu terdengar bagus… ehehe, terima kasih.” Jujur saja, aku terkejut. Dia kikuk seperti biasanya, tapi aku mendapat kesan yang sepenuhnya berbeda sekarang setelah aku melihat dia bertingkah patuh dengan semacam tampang malu-malu di wajahnya. “Ya, tapi kamu tahu, rok pada pakaian ''maid'' ini pendek dan kaus kaki ini dikenakan sampai melewati lututnya, jadi pasti benar-benar sulit bagi orang-orang yang memakai ini dulu-dulu. Jika kamu mengenakan ini dan mencoba untuk bersih-bersih, kamu akan diliputi debu pada sekujur tubuhmu seperti Pengelap Cepat.” Aku menarik kembali apa yang kukatakan. Dia hanyalah Yuigahama Yui. “Kamu akan terlihat imut jika kamu tidak membuka mulutmu,” kataku. “Apa-?! Apa yang kamu maksud?!” Dia memukulku dengan kue scone dan nampan. Jadi dia memukul masternya, huh… “Kenapa kalian sedang menghabis-habiskan waktu…?” kata suatu suara dingin, membuatku berpaling. Di belakangku adalah seorang ''maid'' dari era Imperium Britania. Sebuah rok panjang dengan lengan baju panjang berwarna hijau lumut yang agak lebih gelap, dan sebuah pita hitam terikat dalam ikatan kupu-kupu yang rapi. Kesan muramnya, ditambah dengan kode pakaiannya yang sederhana, menghasilkan kesan kemegahan. “Whoa, Yukinon, kamu terlihat menabjubkan! Pakaian itu gila serasi denganmu. Kamu begitu cantik…” Yuigahama menghela dalam akan kekagumannya. Persis seperti yang dikatakan Yuigahama, pakaian itu benar-benar sesuai dengan Yukinoshita. “Ya, tapi kamu lebih memiliki kesan seorang Rottenmeier pada dirimu dibanding seorang ''maid''…” Aku pikir itu adalah sebuah referensi yang cukup bagus, tapi itu ternyata tidak dapat dicerna kepala Yukinoshita dan Yuigahama karena mereka memiringkan kepala mereka karena kebingungan. “Aku sedang mengatakan itu cocok denganmu…” “Oh begitu. Yah, aku rasa itu tidak benar-benar berarti…” Yukinoshita menjawab tanpa peduli. Omong-omong, Rottenmeier adalah penjaga rumah tua dari kisah ''Heidi, Girl of the Alps''. Kamu juga bisa menyebutnya seorang ''maid'', kurasa. Selain dari itu, dia terlihat seperti seseorang dari rumah hantu. “Kawasaki-san tidak terlihat ada di toko ini,” ucap Yukinoshita. “Kamu benar-benar mengerjakan tugasmu, huh…?” “Tentu saja. Aku mengenakan pakaian ini untuk alasan itu.” Yukinoshita adalah satu-satunya yang menganggap serius misi penyusupan ini. Ini adalah awal kelahiran detektif ''maid''. Jadi mengapa aku itu hanya memiliki suasana hati Totsuka dalam pikiranku…? “Jadi dia tidak hanya cuti sehari?” tanya Yuigahama. Yukinoshita menggelengkan kepalanya. “Namanya tidak tercantum dalam jadwal shiftnya. Mempertimbangkan bagaimana dia menerima telepon di rumahnya sendiri, kita bisa mencoret kemungkinan dia sedang memakai sebuah nama palsu.” Jika dia bertindak sejauh itu, dia bukanlah ''maid'' biasa. Dia itu singkatnya seorang ninja ''maid''. “Jadi kalau begitu, kita diberi informasi palsu…” Aku melontarkan pandangan pada Zaimokuza, yang sedang duduk di sampingku. Menghadapi itu, Zaimokuza memiringkan kepalanya dan mulai mengerang. “Sungguh aneh… tidak mungkin bisa begitu…” “Apa yang sedang kamu bicarakan?” “Ahem.” Zaimokuza membatuk sebelum dia melanjutkan. “Seorang gadis tsuntsun yang diam-diam bekerja di sebuah ''maid'' kafé dan berkata, “Meow meow! Selamat datang kembali, Master… huh, apa yang sedang kalian lakukan disini?!’ itu bagaimana seharusnya terjadi – atau seharusnya kukatakan ditakdirkan untuk terjadi?!” “Aku sama sekali tidak paham apa-apaan yang sedang kamu bicarakan.” Aku sama sekali tidak peduli tentang kecenderungan Zaimokuza. Berkat dia, kami menghabiskan waktu sepanjang hari. Hari sudah mulai agak larut, dan tidak akan ada gunanya pulang, hanya untuk pergi keluar lagi. Tapi oh yah, Yuigahama terlihat cukup senang mencoba pakaian ''maid'' dan ditambah lagi aku menemukan kafé yang bagus. Itulah akhirnya untuk sekarang. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information