Editing
Kamachi Crossover 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 8=== '''(11 Jam 30 Menit Kemudian) Tidak ada yang tersisa, tak terkecuali Boo atau Shinobu muda. Dia ragu kalau anggota normal dari keluarga Jinnai akan banyak membantu. Beatrice menghadapi White Queen sendirian. Dia tidak akan pernah bisa mengalahkan musuhnya. Menghindari kemarahan adalah tindakan terbaik dan mendapat murka akan memperpendek umurnya. Malapetaka yang begitu besar itu lebih berbahaya daripada asteroid yang bisa menghantam seluruh benua atau memicu terjadinya zaman es. “…” Beatrice menggertakan giginya. Situasinya sangat sulit karena dia telah menggunakan seluruh Experience Points yang dia kumpulkan di rumah Jinnai untuk melawan Aika. Hal itu mencegahnya untuk mempelajari Sihir baru. Bukan berarti dia mengetahui Sihir macam apa yang bisa melukai Ratu yang agung itu. “Oh, sayang.” White Queen sedang bermain-main dengan penebah futon seperti sedang bosan, kemudian dia melihat Beatrice layaknya rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Hal itu membantahkan gagasan mengenai ada hal khusus pada Beatrice yang berhasil bertahan sampai akhir. Karena sebuah kebetulan, dia berhasil menyelinap ke titik yang tidak bisa dijangkau oleh malapetaka. Tapi itu artinya dia tidak mengatasinya dengan kekuatannya sendiri. “Kau yang di sana, apa kau tahu kemana perginya kakakku?” “…” Beatrice kebingungan dalam memilih kata-kata. Beberapa pilihan muncul di benaknya dan dia memilih satu. “Tadi malam, kau tidur berjalan dan menyeretnya ke dalam ruangan terlarang.” “Oh, sayang. Oh sayang, oh sayang, oh sayang. konyolnya aku! Aku membiarkan kekasihku melihat bagaimana buruknya aku saat tertidur. Itu sangat tidak pantas bagiku.” Ratu itu tertawa dengan senang, tapi hanya itu. Dia tidak terlihat mau menyerang. Rasanya seperti dia akan mengakhiri percakapan ini di sini dan pergi. Ini mungkin hanya kebetulan semata, tapi Beatrice adalah kontestas yang bertahan sampai akhir. Meskipun begitu, White Queen sama sekali tidak tertarik pada dirinya. Kalau begitu dunia berwarna apa di hadapan matanya? Beatrice mengangat Senjata Bersinar rapier miliknya dengan sangat hati-hati, tapi itu membuatnya takut karena rasanya benda itu tidak bisa diandalkan. Dia merasa seperti segala sesuatu yang telah dia bangun sudah ditolak mentah-mentah. Sebelumnya, Aika adalah perwujudan manusia dari dunia sang Ratu berasal dan dia bisa mengambil alih kekuatan Sihir Beatrice. Jika makhluk ini berada di atas Dewa, seberapa jauh dia bisa melanggar aturann? Dia adalah massa menakutkan yang tidak diketahui asal-usulnya. Ini bukan rasa takut yang dia rasakan ketika ditodongkan pisau di hadapan matanya. Ini adalah rasa takut ketika mengintip sumur yang terlihat tak berdasar. Beatrice berusaha keras untuk mencegah suaranya bergertar. “Apakah kita...akan melakukannya?” “Aku tidak melihat adanya alasan untuk itu.” Tidak seperti si Holy Swordswoman, nada White Queen terdengan tenang dan sangat biasa. “Aku bersedeia untuk mengikuti beberapa aturan anak-anak untuk bisa mendapat waktu indah bermain bersama kakakku, tapi dia sudah tidak lagi berada di sini dan permainan bertahan hidupnya sudah berakhir. Selamat, Beatrice. Kau telah menjadi juara dalam Turnamen Anti Ngantuk pertama. Clap, clap, clap, clap. ...Jadi? Apa kau benar-benar ingin menantang dungeon tersembunyi yang bagaikan neraka? Tanpa alasan yang jelas???” Untuk sekejap—sekejap saja— tekad lemah Beatrice hampir tersapu ke jawaban yang lebih mudah. Dia tidak bisa menolaknya. “Bahkan jika kau tidak punya alasan...” Tapi dia menghentikan dirinya. Dia menggunakan seluruh kekutannya untuk menjaga tekadnya. “Aku punya banyak alasan untuk bertarung! Apa yang telah terjadi pada yang lainnya? Apa yang telah terjadi pada Boo Boo yang tadi sedang tertawa di sini!?” “Oh, sayang.” White Queen dengan perlahan memiringkan kepalanya dan memutar-muta penebah futon di tangannya. Dan dia berbicara. “Apa kau benar-benar ingin mengetahui sesuatu yang begitu kejam?” “…!!!???” Dia berbicara seperti sedang menujuk ke kotoran penganggau di pegunungan yang gelap, sehingga seluruh tubuh Beatrice mendidih. Dia dikelilingi suara tak menyenangkan dari api yang memakan oksigen, tapi Ratu itu sama sekali tak tergganggu. Sebuah api unggun di permukaan bisa mengakibtakan kebakaran hutan jika tidak ditangani dengan benar, tapi lautan api di permukaan tidak akan berdampak pada matahari yang bersinar. “Pertama-tama, aku hanya mengikuti aturan anak itu untuk bermain dengan kakakku yang tercinta, tapi aku akan memberimu beberapa informasi sebagai hadiah karena telah bertahan sampai akhir. “…?” “Bahkan jika kau bisa mengalahkanku, apa yang akan kalu lakukan setelahnya? Lebih tepatnya, bagaimana caramu untuk kembali ke dunia aslimu?” Beatrice dipenuhi oleh sesuatu yang lain daripada rasa takut biasa. Itu adalah rasa kesepian yang begitu hebat karena kehidupannya dihabiskan dengan berjalan sendirian di angkasa luas yang sangat, sangat luas. White Queen mengangkat jari telunjuknya dengan riang dan berkedip. “Dan mungkin ini terlihat seperti poin kedua, tapi sebenarnya ini sangat berhubungan. Kau pikir kemana perginya teman-temanmu yang menghilang? Oh, sayang. Kau pasti tidak berpikir kalau mereka sebenarnya ada di balik tembok ruang terlarang, ‘kan? “Jangan bilang kalau…” “Aku tidak punya alasan untuk mengejarmu. Kaulah yang punya alasan untuk mengejarku. Aku bertinda sebagai penjaga gerbang antara dimensi lain yang memenuhi ruang terlarang di rumah Jinnai. Dengan Kata Lain.” White Queen mendramatisir gerakan bibir lembutnya. “Jika kau ingin pulang ke rumah, kau harus membuatku melemparmu ke ruang terlarang. Itulah yang ingin aku katakan☆” Beatrice bahkan tidak punya air liur lagi untuk ditelan. Tenggorokannya benar-benar kering. Ini adalah pilihan yang paling sulit. Tentu saja ada kemungkinan kalau White Queen sedang berbohong. Kalau berdasarkan fakta, sepertinya memang begitu. Jika ada orang aneh yang meletakan pistol di atas meja dan mengatakan kalau benda itu bisa membawamu pergi ke mimpi yang ingin kau rasakan, siapa yang berani mengarahkan moncong pistol itu ke mulutnya dan menarik pelatuk? Tidak ada. Tidak satu pun. Ketika itu sudah sangat jelas, sangat bodoh untuk mempercayainya. Tapi itu benar kalau dia tidak mengetahui cara untuk kembali setelah mengalahkan White Queen. Belum lagi bahwa dia merasa kalau langkah awal yang dibutuhkan untuk membalik keadaan ini dan mengalahkan White Queen tidak mungkin dilakukan oleh dirinya. “Kau punya tiga opsi,” bisik White Queen. “Kau bisa bertarung dengan pemandumu yang kuat dan dihancurkan, kau bisa membunuh pemandu kuat itu dan berkelana untuk selamanya, atau kau akan membiarkan pemandu yang kuat itu menujukan jalannya. Semua orang telah kembali ke rumah masing-masing, jadi aku tidak adanya alasan bagimu untuk terus berjuang. Dia tidak akan tahu jawabannya sampai dia mencobanya. Ini mungkin adalah teka-teki yang terburuk, tapi Beatirce melihat sekeping harapan. “Kalau begitu kenapa kau menyerang Zashiki Warashi dan Jinnai Shinobu yang sedari awal tinggal di sini?” “Oh, sayang.” “Jika mereka semua dikirim pulang, kalau begitu keduanya akan kembali lagi ke sini. Tapi mereka tidak. Itu adalah kekurangan dari pernyataanmu.” Beatrice mengayunkan Senjata Bersinar rapier miliknya dengan perlahan dan memegangnya dengan kuat. “Jadi aku memilih Opsi ke 4: Kalahkan pemandu yang kuat dan paksa dia untuk memberitahuku cara untuk kembali!”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information