Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Extra 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 8=== Tiba-tiba membelah ruang, sebuah roh raksasa yang mengamuk muncul ditengah alun-alun. Raksasa baja, seluruh tubuhnya dipenuhi bilah-bilah tajam, umumnya dikenal Beast of Gévaudan, itu adalah roh militer yang digunakan oleh Kekaisaran Ordesia di era lama. Kemunculan yang tiba-tiba dari roh itu menyebabkan gelombang jeritan saat kerumunan orang itu masuk kedalam kondisi panik. Badan besar mahluk baja menyapu toko-toko, menghancurkan bangunan-bangunan yang terbuat dari batu. Awan debu naik di area sekitar. Roh-roh terbang di langit kalang kabut. Karena kehilangan rasionalitasnya karena Jester's Vice milik Muir Alenstarl, roh itu saat ini berada dalam kondisi mengamuk. Sebelum hancur karena digunakan, kemungkinan besar roh itu akan terus mengamuk dan menghancurkan alun-alun itu. Para ksatria roh yang menjaga kuil portabel itu langsung muncul. Mengeluarkan elemental waffe mereka, mereka menyerang roh militer yang mengamuk tersebut. ''(Sekaranglah kesempatannya—)'' Pada saat yang sama, Kamito melompat dalam kegelapan. Dia dengan cepat bergerak lewat atap dengan melompat, mendekati kuil portabel yang diselimuti kegelapan. ''(Roh militer milik Muir bisa mengulur waktu selama 30 detik, aku harus menyelesaikan pekerjaannya sebelum waktunya habis—)'' Dalam diam turun ke tanah, dia menggunakan momentumnya untuk menyerang kuil portabel tersebut. Karena awan debu tersebut, pandangannya hampir sepenuhnya terblokir. Akan tetapi, dia sudah mengetahui lokasi targetnya. Kuil-kuil kecil yang ditempatkan di sudut utara, timur, selatam dan barat dari kuil potrabel, dua diantaranya membawa peralatan sihir dimana roh-roh milik Raja Iblis tersegel. Yang perlu dia lakukan adalah mengambil roh-roh milik Raja Iblis tersebut, dia bisa mengabaikan dua kuil kecil yang lainnya. Dengan memanfaatkan kegelapan dan keributan, Kamito melompat ke tepi kuil portabel yang besar tersebut dan berlarinke kuil kecil yang ada diutara yang paling dekat dengan dia— "Rasakan ini!" Pedang iblis itu menusuk pintu kuil kecil itu. Pintunya dengan mudah hancur, mengungkapkan perangkat sihir yang tersimpan didalamnya. Benda yang diabadikan adalah pedang kuno bermata satu. Tersegel didalamnya adalah roh milik Raja Iblis. ''‘—Memang. Yang tersegel disini adalah roh lagu iblis, Siren!’'' Suara Restia bergema didalam pikirannya. Secara paksa membuka penghalangnya, Kamito mengambil perangkat sihir berbentuk pedang itu. Mengamankan pedang besar itu di punggungnya, dia segera bersiap untuk mencuri target berikutnya— Tapi tepat saat itu.... "....! Kau yang disana, apa yang kau lakukan disini!" Sebuah tebasan cepat yang tak terlihat melewati pipi Kamito dari arah kegelapan. Melangkah mundur secara reflek, dia menghadap musuh. ''(....Seorang ksatria roh huh.)'' Berdiri didepan matanya adalah seorang ksatria perempuan menggunakan sebuah elemental waffe berbentuk clurit. Itu membuktikan bahwa hanya tiga ksatria yang pergi untuk menghadapi roh militer milik Muir, sedangkan yang satu tepat disini untuk menjaga tempat ini. "....Ternyata hanya seorang anak kecil!?" Ksatria itu tak bisa mempercayai matanya selama sesaat, berbisik— Tetapi dengan segera, dia menyadari pedang yang ada di punggung Kamito dan memancarkan niat membunuh yang tajam. "R-Rasakan ini—" Berteriak, dia mengayunkan celurit tersebut secara horisontal. Bilahnya menghasilkan pisau angin yang terbang kearah Kamito, mengikis atap dari kuil portabel itu. "...!" Kamito menggunakan pedang iblisnya untuk menangkis pisau angin itu lalu mati-matian bersembunyi didalam kegelapan. Misi utamanya adalah mencuri roh-roh tersegel. Tak ada untungnya melakukan pertarungan yang berlebihan. ''(Roh milik Muir hanya bisa bertahan limabelas detik lagi—)'' "Jangan harap kau bisa kabur dengan melompat!" Diselimuti angin, ksatria itu mengejar dia. Ksatria itu segera berputar-putar didepan Kamito. ''(...Gah, pedang ini sangat berat...!)'' Pedang yang menyegel roh milik Raja Iblis bukanlah beban kecil bagi Kamito yang berpostur relatif kecil. Dibawah kondisi semacam itu, teknik pedang pembunuh yang merupakan keahliannya tak bisa digunakan. "Menyerahlah!" Dihadapkan dengan ayunan celurit itu, Kamito bergegas memblokir dengan Stinger. "G-Gah...!" Suatu benturan pedang. Akan tetapi, Kamito tak punya harapan menang dalam adu kekuatan murni. Dibandingkan dengan senjata milik ksatria itu yang mana merupakan sebuah senjata dari roh terkontrak, pedang iblis milik Kamito tak lebih dari sebuah item perubahan dari Restia yang sesuai dengan kemauan Restia sendiri. Ada perbedaan yang sangat besar diantara mereka berdua. ''‘—Kamu tak berdaya, Kamito. Aku akan membantu.’'' Pada saat ini, pedang iblis itu berbicara. Seketika, petir terpancar dari bilah berwarna hitam legam tersebut—! "...Wha, ah, ahhhhhhhhhhh!" Terhantam oleh petir hitam itu, si ksatria menjerit dan terhempas ke belakang. Memanfaatkan celah ini, Kamito melesat maju— "Hah!" Dia menusukkan pedang iblis itu pada armor si ksatria. "...Guh, ah...!" Suara dari armor yang hancur. Mata terbelalak, si ksatria jatuh kedalam kegelapan. "Huff, huff, huff—" ''‘Kamito, kamu tidak membuhunnya, kan?’'' Suara Restia terdengar cemas tak seperti dirinya yang biasanya. "Aku tak akan melakukan sesuatu sebodoh itu—" Sambil berbisik, Kamito berlari ke sisi selatan dari kuil portabel itu. Sebagai penerus Raja Iblis, Kamito adalah satu-satunya orang di Sekolah Instruksional yang dilarang membunuh manusia meskipun dilatih menjadi seorang pembunuh. Ini karena para tetua mempercayai bahwa orang biasa tak layak menjadi korban pertama dari Raja Iblis. Hanya dengan membunuh seseorang yang paling berharga bagi dia akan memenuhi kondisi untuk kebangkitan Raja Iblis. Akan tetapi, orang berharga yang paling berharga untuk dibunuh—Bagi Kamito yang emosi manusia normalnya telah diambil, sulit untuk membayangkan hari dimana dia menemukan sesuatu seperti itu— ''‘Bagus. Gimanapun juga, orang yang harus kamu bunuh adalah—’'' "Tunggu, ada seseorang didepan kuil itu!?" Bisikan Restia terdominasi oleh suara Kamito. Ditengah-tengah jeritan yang tiada hentinya— Seorang cewek tak terguncang oleh kekacauan disekitarnya, berdiri dalam diam di kegelapan. Dia memiliki rambut crimson yang menyerupai kobaran api. Dengan mata ruby yang membawa tekad membara, dia menatap Kamito. "—Aku nggak tau siapa kau, tapi aku nggak akan membiarkanmu mencuri roh ini!" Dengan kibaran dari rok pakaian upacaranya, gadis itu berbicara dengan serius. ''(....M-Mungkinkah dia sang Princess Maiden Api!?)'' Kamito dalam diam mengerang. Hawa kehadiran cewek itu sepenuhnya tak terduga. Ketika roh militer milik Muir Alenstarl muncul, dia seharusnya telah dievakuasi oleh para ksatria penjaga. ''(...Apa dia tetap berada berada disini, berniat menjaga roh-roh tersegel itu?)'' "Rubia-sama, itu sangat berbahaya, harap kembalilah!" Dibawah kuil portabel itu, para penjaga berteriak. "Tidak, menjaga tempat ini merupakan tugasku sebagai seorang princess maiden. Kalian mundurlah." Mengatakan itu, sang Princess Maiden Api membuka pintu dari kuil kecil yang ada dibelakang dia. Dia mengeluarkan sebuah tongkat dan dalam diam memasang kuda-kuda. Tongkat yang didalamnya tersegel roh milik Raja Iblis itu dihiasi dengan batu permata di ujungnya, mengeluarkan sinar merah terang. ''‘Kamito, awas!’'' "....! Tak mungkin, dia berencana melepaskan roh militer itu?" Princess maiden sudah jelas bukan seorang elementalist yang terlatih dalam pertempuran. Akan tetapi, kekuatan suci miliknya sudah pasti melampaui kekuatan suci milik ksatria roh biasa. Misalkan itu benar, maka mengendalikan roh militer besar seorang diri tidaklah mustahil— ''(Kalau begitu, aku harus bergegas sebelum roh militer itu dilepaskan—)'' Memegang pedang iblis, Kamito meluncur kedepan. Akan tetapi, sebuah lingkaran sihir muncul dikaki princess maiden itu dalam sekejap, mengeluarkan kobaran api. Muncul dari lingkaran sihir itu adalah anjing berkepala dua yang terselimuti api. Dia pasti telah memasang sihir aktivasi secara otomatis sebelumnya sebagai tindakan pencegahan. "—Waktunya berburu, Lava Hound!" Anjing api itu memukul tenggorokan Kamito. Kamito mendecakkan lidah dan mengubah pedang iblis itu menjadi pegangan terbalik— Lalu dia mencabut belati mithril lain dari dadanya. "Assassination technique—Dual Snakes!" Dua tebasan terbang melintasi kegelapan, membelah anjing berkepala dua itu menjadi dua. Akan tetapi, sebelum menghilang, Lava Hound itu berubah menjadi api sihir, mengelilingi Kamito. ''(Mengulur waktu eh—)'' Kamito menghempaskan api tersebut kesamping dengan pedang iblis dan meluncur maju. Pada saat ini, perapalan dari sang Princess Maiden Api hampir selesai. "Salah satu dari budak Raja Iblis, menguasai kobaran api crimson, tunjukkan dirimu disini sekarang—" ''‘—Kamito, ini buruk. Ayo mundur.’'' Suara tajam dari Restia bergema didalam pikirannya. WOOOOOOOOOOOOOOH! Raungan dari seekor mahluk dari sisi lain alun-alun. Entah itu para ksatria roh telah mengalahkan roh militer milik Muir atau roh itu telah hancur karena Jester's Vice, penghancuran diri. ''(...Tapi tujuan misinya adalah untuk mencuri roh-roh milik Raja Iblis.)'' ''‘Kamu sudah mencurinya satu. Harusnya itu sudah cukup—’'' Memang, setelah ketiga ksatria roh yang pergi ke alun-alun kembali, tak ada harapan untuk menang. Terlalu terobsesi pada roh kedua juga membahayakan Muit yang sedang bersembunyi di dekat sini. ''(....Gah, apa peluangnya sudah sirna...?)'' Tepat saat Kamito memutuskan untuk mundur dan hendak berbalik untuk melarikan diri.... ''(....Kakiku!?)'' Saat dia menyadari, cahaya samar berkilauan dibawah kaki. Itu adakah sihir pengikat untuk melumpuhkan seseorang. ''(—Tak bisa dipercaya dia bisa menggunakan sihir roh sambil merapal mantra pelepasan!?)'' Kamito mengerang terkejut... Itu hampir mustahil untuk dipercayai. Mampu mengendalikan sihir roh dengan tingkat setinggi itu pada usia yang muda, bakat ini sudah cukup untuk menyaingi princess maiden paling elit dibenua, para Ratu— Buru-buru, Kamito menikamkan pedang iblis ketanah, menghilangkan sihir tersebut. —Akan tetapi, itu sudah terlambat. Sang Princess Maiden Api sudah mengangkat tongkat itu kearah langit. "Engkau akan menunjukkan ketangguhan dari keganasan yang tak terkendali—roh api neraka bernama Ifrit." Seketika dia merapalkan kata-kata pelepasan.... Tongkat yang ada ditangannya mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. Muncullah seekor archdemon scarlet yang seluruh tubuhnya dikelilingi kobaran api yang ganas. "O manusia bodoh, sesali dosamu dan berubahlah menjadi arang—" Mengatakan itu, sang Princess Maiden Api mengayunkan tongkat itu kebawah. Archdemon itu menarik nafas dalam dan menyemburkan api kearah Kamito. "......!?" Menyebar luas, semburan api itu terlalu luas untuk dihindari. Tepat saat Kamito hendak terlahap oleh api itu— ''‘—Jangan khawatir, Kamito. Aku akan melindungimu.’'' Suara tenang dari Restia terdengar. Stinger menghilang dari tangan Kamito— Lalu muncul didepan matanya adalah sang cewek roh kegelapan, merentangkan kedua sayapnya yang berwarna hitam legam. ".....Roh kegelapan!? Kamu—" Restia dengan ringan mengulurkan tangannya pada kobaran api crimson itu. Dengan lambaian rambutnya yang indah, bulu-bulu hitam legam terhambur dan terbakar. "...Hmm, sungguh... luar biasa, panas.... Seperti yang diduga, roh milik Raja Iblis, ah.... Akan tetapi—" Restia memblokir kobaran api dari Ifrit. Memancarkan racun hitam dari seluruh tubuhnya, dia menghempaskan kobaran api tersebut. "Huff, huff, huff..." "Tak bisa dipercaya, seorang roh humanoid berperingkat tinggi!?" Princess maiden itu berseru terkejut. "Roh kegelapan....!" "Cepat pergi, Kamito—" "Ahhh—" Membawa dia dalam keadaan pingsan dipelukannya, Kamito menghilang kedalam kegelapan.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information