Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid15 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 8=== "Kamito, jangan lepaskan tanganku apapun keadaannya—" "Ya, aku tau—" Kamito mengangguk. Akan berakhir kalau dia melepasnya, dia akan jatuh ke tanah. "T-Tentu saja, maksudku bukan selamanya atau semacamnya!" "C-Coba katakan lagi?" Meliuk-liuk melewati tembakan artileri yang diarahkan pada mereka, Ellis mengendalikan sihir angin untuk terbang secara akrobatik. Dengan kecepatannya yang luar biasa, dia mendekati formasi dari kapal yang ada didepan Revenant. Kamito bisa melihat kondisi diatas dek musuh. Mungkin tak mengduga seorang elementalis tunggal menyerang secara langsung, para Ksatria Angkatan Udara jatuh dalam keadaan bingung. Hampir semua ksatria dikapal-kapal itu merupakan para elementalis yang mengendalikan roh-roh terbang, tetapi dalam hal kecepatan, Kamito akan mencapai dek lebih cepat daripada serangan yang bisa mereka keluarkan. "T-Tembak mereka!" Berdiri dalam formasi diatas dek, para ksatria menembakkan panah sihir roh yang tak terhitung jumlahnya. "—Serangan datang, Kamito, berhati-hatilah agar tidak tertembak!" "Itu susah... Whoa!" Ellis melepaskan angin untuk berakselerasi lebih cepat. Dia bergerak zigzag di udara untuk menghindari serangan proyektil sihir roh. Dengan bidang pandangnya yang berputar-putar, tak mampu membedakan mana atas mana bawah, Kamito berusaha sebaik mungkin untuk berpegangan pada tangan Ellis. Meskipun sebuah anak panah melintasi pipinya, menakuti dia selama sesaat— Namun, Ellis menghindarinya dengan sangat sempurna. "Bagus Ellis, langit adalah kekuasaanmu!" "Tapi mustahil untuk mendekati kapal kalau seperti ini—!" Sambil menghindari tembakan sihir gelombang kedua, Ellis berteriak. Memang, jika mereka tertahan disini, para Ksatria Angkatan Udara akan mengeluarkan elemental waffe mereka untuk menghadang mereka secara langsung. Bahkan bagi Kamito, para Ksatria Angkatan Udara tidaklah mudah untuk ditangani. Pada saat itu, anak panah sihir dalam jumlah yang besar terbang kearah mereka berdua... ....Dijatuhkan oleh hujan panah yang datang dari belakang, meledak diudara. Kamito melihat kebelakang, dan melihat— Rinslet berdiri di haluan Revenant, memegang busur panah es miliknya. Secara luar biasa, dia mampu menembak dari jarak sejauh itu untuk menjatuhkan setiap anak panah musuh. Dia melambaikan rambut pirang platinumnya yang panjang dan mengangkat jenpol dengan bangga. Setelah turnamen Blade Dance, kemampuan memanah milik Rinslet meningkat secara drastis. Kristal-kristal kecil dari es yang hancur menyebar diudara, menutupi pandangan Kamito dan Ellis. Dengan terhadangnya hujan anak panah, tak ada alasan untuk tidak mengambil keuntungan dari hal itu— "Sekaranglah saatnya untuk menyerang, Kamito!" "Ya, aku mengandalkanmu!" Ellis mengayunkan Ray Hawk sebagai tanggapan pada suara Kamito. "Kamito, pegangan pada gagang tombak—" "Huh?" "Cepat—" Kamito melakukan seperti yang dikatakan dan memegang Ray Hawk. "Kalau begitu, waktunya kau pergi—" Sebuah badai ganas mulai berkumpul diujung tombak itu. Mengetahui apa yang akan dilakukan Ellis, Kamito mau tak mau berteriak. "Tunggu, apa kau serius!?" "Tentu saja. Menembus angin—gaya tombak Fahrengart, Flying Strike!" Ellis menggunakan semua kekuatan suci didalam tubuhnya untuk meluncurkan Ray Hawk bersama Kamito yang berpegangan pasa tombak itu. "O-Ohhhhhhhhhh!" Kekuatan angin yang terkonsentrasi pada tombak itu dilepaskan sekaligus, mengubahnya menjadi sebuah proyektil berkecepatan dewa. Strike. Ujung tombak itu menembus permukaan dek—Lalu, suatu ledakan terjadi. BOOOOOOOOOOOOOOOOM! Dengan suara ledakan tersebut, kapal raksasa itu berguncang. Lantai kayu terangkat dalam pola radial, terhempas dari dek disertai puing-puing yang berhamburan. Sebelum terjadi tabrakan, Kamito sudah melepaskan pegangannya dan mendarat dengan posisi berjongkok. Setelah menghindari gelombang kejut, dia segera berdiri. ''(...Metode yang cukup gila, tapi yah, itu cukup efesien—)'' Sambil tersenyum masam, dia segera memeriksa sekelilingnya. Di dekat pusat ledakan, para Ksatria Angkatan Udara telah tumbang setelah menerima ledakan. Mereka mungkin tak memiliki waktu yang cukup untuk merapal sihir defensif. Berdiri tegak dikapal, Ray Hawk berubah menjadi partikel cahaya dan menghilang. Tugas Ellis telah selesai. Selanjutnya— Kamito menghunus kedua Demon King's Sword, masing-masing tangan memegang satu pedang. "K-Kepung dia!" "Musuh hanyalah satu pria!" Satu demi satu, para ksatria yang tak terkena gelombang kejut mulai mengepung Kamito dengan elemental waffe ditangan mereka. Akan tetapi, itu adalah keputusan yang buruk. "Absolute Blade Arts, Bentuk Ketiga—Shadowmoon Waltz!" Tebasan-tebasan berwarna hitam dan putih memebentuk garis melengkung untuk menyerang para ksatria disekitar. Dengan mudah menerobos pengepungan, Kamito berlari kearah bagian belakang dari kapal militer tersebut. ''(Dimana komandannya?)'' Sambil menjatuhkan para ksatria yang ada dijalannya, Kamito mencari komandannya. Berbicara secara logis, para ksatria Ordesia akan bersiri secara pribadi didek untuk memberi arahan. Lalu pada saat itu— ''(—Ketemu.)'' Seorang ksatria berambut pirang berdiri secara terbuka di anjungan kapal. Meskipun dikepung kekacauan, dia tetap diam dan tak terguncang. Kemungkinan besar, dia adalah Dame Arakeel dari Numbers. Menghempaskan proyektil-proyektil yang berkilauan dari sihir roh yang datang dari segala arah, Kamito menendang lantai untuk berakselerasi. "Oh? Datang seorang diri, bodoh sekali—" Si ksatria Numbers—Dame Arakeel—tertawa ringan dan melompat dari anjungan kapal. "Jadilah kekuatan ditanganku—roh pandai besi Vulcanus!" Ketika dia berteriak, gauntlet dan perisai bergabung dan muncul ditangannya. Armor berat itu menyebabkan lantai kapal itu penyok. Menilai dari bentuk elemental waffenya, tampaknya dia adalah seorang elementalis tipe kekuatan. ''(Aku nggak bisa membuang terlalu banyak waktu—)'' Kamito menutup jarak dalam sekejap dan menyerang badannya. Menargetkan celah diantara armor tersebut, dia mengayunkan kedua Demon King's Sword. Akan tetapi, Arakeel segera menyiapkan perisai miliknya dan dengan mudah memblokir serangan Kamito. ''(Sudah kuduga, serangan-serangan dengan kekuatan yang relatif lebih rendah nggak akan berhasil huh—)'' Kamito mendecak lidah. Lalu— Arakeel mengayunkan tinju yang berbalut gauntlet. "...!" Kamito melompat kesamping untuk menghindari serangan tersebut. Akan tetapi, gelombang serangan yang selanjutnya menghantam dia. Kamito terlempar. ''(...A-Apa-apaan kekuatan gila ini!?)'' Kamito segera memperbaiki kuda-kudanya dan menyiapkan pedang kembar itu. Arakeel menyerang dengan momentum yang tepat, melepaskan pukulan ganas. Kamito menuangkan kekuatan suci kedalam pedang kembar miliknya, memperkuatnya untuk memblokir pukulan tersebut. Percikan api lansung berhamburan. ''(...Lumayan, itu begitu berat—)'' Menyaksikan kekuatan dari pasukan terkuat di Kekaisaran, Numbers, Kamito mendecakkan lidahnya. Ini bukanlah sebuah pukulan yang menggunakan kekuatan saja. Sebaliknya, itu adalah puncak seni bela diri yang menggabungkan serangan dan pertahanan menjadi satu. "Bagus sekali, bocah. Kalau kau bukan musuh, aku ingin menikmati ini secara menyeluruh." Ksatria tangguh dengan wajah yang tegas itu menunjukkan seringai kejam. Tampaknya Ellis memang tepat menyebut dia seorang ksatria berotak kabel. Kesan yang dia dapatkan sangat berbeda dari Leschkir. Creak creak creak creak... Sembari memblokir pukulan yang tekanannya terus meningkat, Kamito berbicara. "....Katakanlah, bisakah kau sebentar saja menutup mata pada kapal itu?" "Apa lagi sekarang? Apa kau memohon ampun?" "Arneus adalah boneka Kerajaan Suci. Kalau kau memiliki kepentingan Kekaisaran dalam benakmu—" "Hmph, kau benar-benar dibutakan oleh upaya pembujukan. Setiap generasi dari keluargaku terdiri dari para ksatria yang melayani keluarga kerajaan. Aku hanya akan menerima perintah dari kaisar saja!" "Seperti yang kubikang, kaisar itu adalah—" "Diam!" Tinju Arakeel mengeluarkan cahaya yang terang. Itu adalah cahaya dari kekuatan suci yang besar. "...!?" Kamito menendang gauntlet musuh untuk melompat mundur. Sesaat setelahnya, tinju itu menghancurkan lantai kapal dengan dampak yang cukup kuat untuk mengguncang seluruh kapal terbang tersebut. ''(...Aku mengerti sekarang. Dia benar-benar keras kepala. Tampaknya mustahil untuk meyakinkan dia.)'' Kamito melompat ke tepi kapal. Segera setelahnya, hujan proyektil sihir roh yang berkilauan jatuh kearah dia. Ini bukanlah Arakeel yang menyerang, tetapi tembakan perlindungan dari para ksatria roh. ''(Waktunya menyelesaikan pertandingan ini, jika tidak, aku akan terkepung...)'' Sembari menggunakan pedang kembarnya untuk menepis panah sihir, Kamito mendekat lagi. Pertahanan milik Arakeel sangat kuat—Kuncinya adalah menembusnya. Akan tetapi, itu tak seperti dia bisa menggunakan Absolute Blade Arts berulang kali. Absolute Blade Arts mengkonsumsi kekuatan suci dalam jumlah yang besar untuk memperkuat tubuh. Setelah dia kehabisan kekuatan suci, kekuatan dari Ren Ashdoll mungkin akan mulai melahap dia lagi. ''(—Aku nggak mau menjadi Raja Iblis lagi.)'' Oleh karena itu, dia harus menciptakan celah yang cukup untuk mengalahkan musuh. Dan dia sudah memiliki sebuah ide. "Assassination technique—Twin Snakes!" Mendekat pada musuh dari depan, Kamito melepaskan serangan kombinasi yang tajam. "Tipe serangan seperti ini nggak berguna terhadap Vulcanus milikku!" "Ya, itu mungkin benar—" Arakeel melebarkan matanya. Memang, tebasan kacau balau dari pedang kembar tersebut adalah bagian dari gerakan Kamito untuk membuat lawan meremehkam dia. Memblokir serangan tersebut dengan mudah, Arakeel hendak menyerang balik, lalu— ''(—Est, Mode Shift.)'' ''"Baik, Kamito."'' Bentuk pedang ganda dari Demon King's Sword lenyap. Yang muncul ditangan Kamito adalah Demon Slayer. Ini adalah bentuk sejati dari roh pedang terkuat, Terminus Est. Mata biru milik Arakeel terbuka lebar. Perubahan bentuk yang tiba-tiba dari senjata itu membuat reaksinya melambat. Orang yang mampu menggunakan elemental waffe dengan banyak bentuk sangatlah langka, tetapi orang yang menguasai gaya pedang ganda dan pedang dua tangan secara bersamaan nyaris tidak ada. "Ohhhhhhhhhhhh!" "Guh...!" Serangan berkekuatan penuh dari Kamito diblokir oleh Arakeel secara buru-buru menggunakan gauntletnya. Akan tetapi, dia gagal meredam dampaknya. Sebuah celah muncul dalam kuda-kudanya, lalu— "Absolute Blade Arts, Bentuk Keenam—Crushing Fang!" Teknik Absolute Blade Arts untuk menghancurkan senjata, yang mana mengalahkan Hakua dari Four Gods selama Blade Dance, meledak. Gauntlet yang memblokir pedang itu hancur berkeping-keping. "Gah—" Dihadapkan dengan Arakeel yang telah kehilangan pertahanannya, Kamito dengan cepat mengarahkan pedangnya pada leher Arakeel. Lalu— "Semua kapal, hentikan tembakan kalian! Jika tidak, nyawanya akan melayang!" Dengan suara yang cukup keras hingga mencapai seluruh dek, Kamito berteriak. "Nggak mungkin, Dame Arakeel telah....!?" "T-Terkutuk kau, elementalis laki-laki!" Semua ksatria roh yang mengelilingi Kamito ekspresi mereka berubah. "Lupakan aku! Bunuh pria ini—" Arakeel berteriak keras, tetapi para ksatria bawahannya tidak bergerak. —Tepat seperti yang Kamito perkirakan. Berbicara tentang Numbers dari Ordesia, mereka adalah pahlawan diantara pahlawan, diidolakan oleh masyarakat. Terlebih lagi, ksatria bernama Arakeel ini tampaknya dia sangat dipercaya oleh para bawahannya. Selain itu, misi ini bukanlah misi yang mereka kerjakan secara sukarela. Para Imperial Knight bersumpah setia pada Kekaisaran Ordesia, bukan pada keluarga kerajaan— Mereka tidak akan bertindak sampai begitu jauh dalam mengikuti perintah Arneus sampai-sampai mengorbankan nyawa Arakeel. Artileri kapal perang itu menghentikan penembakan. Segera setelahnya, kapal-kapal pengiring juga menghentikan tembakan meriam mereka. Menggunakan kesempatan ini, Revenant maju dengan tenang. Sembari mengancam Arakeel dengan pedangnya, Kamito berjalan ke tepi kapal. "Kamito, sebelah sini!" Claire melambaikan tangan dari dek Revenant. Kamito menjauhkan pedangnya dari leher Arakeel dan berkata: "Maaf tentang hal itu, mari kita bertarung yang jujur dan adil lain kali—" Mengatakan itu, dia melompat ke dek Revenant yang lewat tepat dibawah kapal perang itu. Dalam situasi yang ideal, sudah sewajarnya untuk mengambil Arakeel sebagai sandra, tetapi menawan seorang ksatria Numbers terus-menerus akan cukup bahaya. Ada kemungkinan bahwa dia mungkin mengamuk di kapal. Dibelakang Revenant, yang mana telah melewati mereka, kapal-kapal Kekaisaran segera mulai berputar. Namun, mustahil bagi mereka untuk mengejar kecepatan penuh dari Revenant yang sudah dimodifikasi. "Bagus, Kamito—" Setelah kembali ke kapal terlebih dahulu, Ellis mengangkat tangannya untuk melakukan tos dengan Kamito. "Ya." "Beneran deh, kau menyelesaikan masalah sendirian..." Claire bergumam pelan. Membawa Kamito dan rekan-rekannya, Revenant terbang dengan cepat diantara awan-awan. "Sebentar lagi, kita akan melintasi peebatasan ke Dragon Duchy of Dracunia...." Fianna menunjuk ke Pegunungan Kelberth yang terlihat didepan. <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | Sebelumnya [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid15 Bab 2|Bab 2]] | Kembali Ke [[Seirei Tsukai no Blade Dance Indonesia|Halaman Utama]] | Selanjutnya [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid15 Bab 4|Bab 4]] |- |} </noinclude>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information