Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid20 Epilog
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
==Epilog== Beberapa minggu telah berlalu setelah mereka kembali ke Akademi. Kamito dan teman-temannya sibuk antara akademik, latihan Blade Dance dan pertandingan turnamen sekolah. Meskipun ujian tertulis merupakan tantangan terbesar baginya, Kamito berhasil mendapatkan kreditnya berkat sesi pelajaran Claire dan pembelajaran khusus dari Rubia. Mata pelajaran Rubia mencakup semuanya. Gimanapun juga, sebagai seorang mantan Ratu, dia mengajar dengan cara yang sangat jelas dan teratur serta mudah dipahami, mirip dengan Claire. Adapun untuk Leonora, dia tinggal selama beberapa waktu sebagai seorang instruktur. Setelah mempengaruhi para princess maiden fansnya dengan kebiasaan gak pakai daleman, dia kembali ke negara asalnya, Dracunia. Dari apa yang Kamito dengar, kebiasaan berpakaiannya saat mengkomando telah menjadi sangat populer diantara para siswi baru-baru ini, menyebabkan Ellis pusing dalam menegakkan moral publik. Yang lebih merepotkan bagi Ellis adalah bahkan Velsaria yang tegas dan keras kepala juga berhenti memakai daleman. Velsaria dan Leonora sepertinya menjadi sangat akrab, dan sepertinya terpengaruh oleh kebiasaan itu setelah menghabiskan waktu yang sangat lama bersama-sama. "Aku betul-betul menantikan untuk bertempur di Blade Dance." Meninggalkan kata-kata itu, Leonora meninggalkan Akademi. Meskipun Kamito menang tiga kali pertandingan latihan saat Leonora berada disini, dia yakin Leonora akan menjadi lebih kuat lagi setengah tahun lagi. .....Dalam hal ini, Kamito sangat sibuk setiap harinya di Akademi. Suatu sore, setelah pelajaran, Kamito kembali ke asrama dan berbaring di ranjang. Menyandarkan Est dan Restia pada dinding, dia tenggelam dalam pemikiran yang dalam. ''(....Hari-hari pertempuran itu terasa seperti sudah lama sekali.)'' Menatap langit-langit yang hitam karena asap pembakaran, dia bergumam pelan. Dia telah mengalami begitu banyak hal sejak datang ke Akademi. Bertemu Claire, membuat kontrak dengan Est. Membentuk Tim Scarlet bersama Claire, Ellis, Fianna dan Rinslet, keempat rekannya, untuk mengikuti Blade Dance. Di Ragna Ys, dia bertemu saingan kuat seperti Shao dan Leonora, dan melawan mereka. Di babak final, dia akhirnya melawan dan mengalahkan Rubia, tapi kehilangan Restia dan kuil Elemental Lord. Setelah itu, Kamito kehilangan ingatannya sementara, terjebak dalam kudeta Ordesia, mengunjungi Dracunia, Teokrasi, Kota Raja Iblis, dan mengambil alih ibukota kekaisaran. Dan akhirnya, dia mengalahkan Holy Lord yang berencana membuat ulang dunia, dengan itu, menyelamatkan benua. ''(...Beneran deh, banyak sekali yang terjadi.)'' Saat dia merenung secara mendalam– "Kamito, kau sudah kembali?" Pintu kamar terbuka pelan. Orang yang membuka pintu itu adalah Claire. Mungkin, dia mandi fi fasilitas pemandian setelah berlatih sebelum kembali ke asrama. "Ya..." Kamito duduk. "H-Hmm, kau sendiri..." Bergumam, Claire melihat sekeliling lalu batuk ringan. Dia masuk ke kamar dan duduk disamping Kamito. Disinari mentari senja, leher pucatnya menjadi berwarna agak merah. "....Waktu berlalu begitu cepat. Pertempuran di Ragna Ys sudah berlalu seminggu lalu." "Ya." Kamito mengangguk. Kehidupan damai saat ini di Akademi terasa seperti sebuah mimpi. ....Setelah itu, Claire terdiam beberapa saat. Mentari senja terbenam di kota Akademi. Ruangan itu mulai semakin gelap. Kamito mau mengaktifkan sebuah kristal roh untuk penerangan. "Tunggu–" Lalu, Claire meraih lengan Kamito dan menghentikan dia. ".....Ada apa?" "Ah, u-uhh..." Claire tersipu sambil memutar-mutar jarinya. "K-Kalau diingat-ingat, bukan hari ini hari itu? Itu sangat memalukan kalau terlalu terang..." Berkata begitu, Claire menggigit bibirnya. Kamito langsung merasa hatinya berdebar-debar. "M-Masih terlalu dini, kan?" "B-Benerkah? Tapi langit sudah gelap." "Tapi yang lainnya gak–" Kamito terkesiap. Segera setelah dia mengucapkan beberapa kata, Claire menempatkan jarinya pada bibir Kamito. "R-Rahasiakan ini dari yang lainnya. Gak ada salahnya memulai ritual lebih awal–" Berkata begitu, Claire menyandarkan tubuh mungilnya pada dada Kamito. "...!?" Ritual–artinya Kagura Kegelapan. Memang, Elemental Lord Kegelapan sudah tiada di dunia, tapi kekuatannya masih bersemayam didalam diri Kamito. Meskipun Kamito gak akan mengamuk dan berubah menjadi Raja Iblis, divine power kegelapan tak terbatas yang bersemayam dalam dirinya tetap memiliki masalah jika tidak diredakan. Pada tingkat ini, dia mungkin secara gak sengaja melepaskan divine power kegelapan saat bertemu lawan yang kuat di Blade Dance setengah tahun mendatang. Oleh karena itu, sampai Kamito menguasai kekuatannya, dia masih membutuhkan ritual Kagura Kegelapan untuk dilakukan setiap beberapa hari. Ritual itu bertempatkan di asrama Kelas Gagak pada malam hari mangkanya menghasilkan banyak rumor. Para siswi sepertinya menyebutnya Tarian Pedang Malam Hari yang diadakan oleh sang Raja Iblis. ....Hal itu semakin memperburuk reputasi Kamito. "....Kamito, pejamkan matamu." Claire mencium pipinya. Itu adalah ciuman malu-malu disertai pergerakan yang gak berpengalaman. "C-Claire!?" "A-Ayolah, rileks..." Tersipu sampai telinganya, Claire berkata penuh ketidaksenangan. Kagura Kegelapan mengharuskan dia menyerahkan tubuhnya dengan kepercayaan penuh pada para princess maiden, jika tidak, itu gak akan berhasil. Dengan kontak fisik yang rekat, dia bisa mendengar nafas Claire. Bahkan ada sensasi dari tonjolan kecil pada lengannya. "A-Aku cuma melakukan ini dengan laki-laki yang kusukai, ngerti–?" Berkata begitu, Claire memeluk erat Kamito. Lalu..... "Claire, kita sudah setuju untuk tidak mencuri start!" "...! Hwah!" Pintunya terbuka secara paksa. Fianna, Ellis, Rinslet masuk ke kamar. "Astaga, aku gak boleh lengah. Dan juga ini masih petang." "Kau melanggar perjanjian." "Ya, sungguh liciknya dirimu mau menguasai dia sendirian." "B-Bukankah kalian masih ada pelajaran?" "Fufu, jangan remehkan intuisi seorang princess maiden." Fianna mengangkat jari telunjuk dan berbicara dengan bangga. "Kita sudah sepakat untuk melakukan ritual Kagura Kegelapan bersama-sama, dan ternyata, ini yang terjadi." "....A-Aku tau, oke?" Wajah Claire merah cerah. Dia memalingkan wajahnya kesamping. "Fufu, makasih udah nunggu, Kamito-kun<span style="color:blue; font-size:120%">'''♪♪'''</span>" Berkata begitu, Fianna melepas sepatunya dan naik ke kasur. "Kau bisa merilekskan tubuhmu." "G-Gak perlu malu." Ellis dan Rinslet naik ke kasur juga. Kasur yang sempit itu langsung penuh. "Tunggu, kalian....!" "Kamito-kun, aku gak pake daleman sekarang." Tersenyum samar, Fianna dengan lembut mengangkat ujung roknya. "...Huh!?" "A-Apa yang kau lakukan!?" "Y-Yang Mulia! Sebagai putri negara, bagaimana bisa anda menjadi begitu bejat–" "Dengar, bukankah ini tren populer diantara para cewek belakangan ini? Dan juga, ini memungkinkan aku untuk secara penuh merasakan divine power milik Kamito-kun dengan kulitku–" "...!?" Kamito gak bisa menghentikan tatapannya dari memperhatikan roknya Fianna, dan melihat dia menggosok-gosokkan lututnya malu-malu. ....Apa dia betul-betul gak pakai apapun dibalik rok itu!? "Tunggu, Fianna, apa yang kau lakukan!?" "–Fufu, bukankah ini menyenangkan? Aku ikutan juga." Bulu-bulu hitam mendarat di kasur bersamaan dengan dia berbicara. "Restia!?" Kamito menengadah, dan melihat cewek mengenakan gaun one-piece hitam mendarat di kasur. "K-Kau itu seorang roh, ritual ini gak ada hubungannya denganmu!" "Astaga, justru sebaliknya. Perlukah aku mengingatkanmu kalau aku bisa menekan kekuatan kegelapan itu?" "Kau mau apa, roh kegelapan?" Lalu, Demon Slayer yang bersandar di dinding bersinar dan berubah ke wujud seorang cewek. Est duduk di pangkuan Kamito. Kasur itu langsung penuh dengan cewek. ".....~! S-Sempit sekali!" "Kamito, maaf payudaraku menabrak....!" "A-Apa ini, sheeeeeesh!" "Fufu, gak mudah menjadi Raja Iblis Malam Hari. Dengan begitu banyak selir, apa yang akan kau lakukan?" Restia terkikih. ....Dia betul-betul menikmatinya. "A-Apa maksudmu, apa yang akan kulakukan–" "Gak usah kuatir. Aku punya solusi yang bagus buat Kamito-kun<span style="color:blue; font-size:120%">'''♪♪'''</span>" Fianna mengangkat jari telunjuknya. "Yang perlu kita lakukan adalah memenangkan Blade Dance dan membangun sebuah kerajaan harem poligami." "...Huh?" ....Ide gila apaan lagi yang diusulkan si putri ini sekarang? "Sebuah kerajaan harem, kau bilang?" "Ya. Meskipun para Elemental Lord sudah kehilangan kemampuan untuk mengabulkan harapan, berbagai negara di benua akan memberi hadiah mewakili mereka, kan? Gimanapun juga, sudah ada negara-negara dimana poligami diijinkan, seperti Teokrasi misalnya, dan secara kebetulan, ada wilayah yang sesuai di Ordesia yang cocok untuk mendirikan sebuah negara baru." "Jangan bilang maksudmu adalah wilayah Elstein?" Claire terkejut. Saat ini, wilayah Elstein dikelola oleh seorang perwakilan yang dikirim dari ibukota kekaisaran. Tapi setelah wilayah itu berubah menjadi tanah gersang karena kehancuran yang diakibatkan oleh Elemental Lord Api, yang tersisa hanyalah sesuatu seperti sumber air panas. Meminta wilayah itu sebagai sebuah hadiah pemenang untuk Blade Dance gak akan berlebihan. "G-Gak bisa kupercaya kau punya ide sebagus itu." "...H-Harem? Tapi..." Ellis terlihat gelisah. "Memang, itu adalah solusi paling damai." Restia tersenyum, tampak puas. "Kamito, harem itu artinya apaan soh?" Est bertanya tanpa ekspresi. "Tunggu! Pertama-tama, akankah harapan semacam itu bisa diterima!?" Blade Dance melibatkan ritual suci kagura dipersembahkan pada para roh sebagai persembahan. Kamito nggak berpikiran bahwa para Elemental Lord akan menyetujui permintaan edan semacam itu. "....Kau ada benarnya. Tunggu sebentar, biar kutanyakan pada Iseria-sama." "Huh?" Rinslet mendekatkan tangan kirinya pada telinganya. Segel mawar es itu langsung bersinar. "....Hmmm, Saya paham.... Baiklah, baik...." Dia terus mengangguk-angguk. "Beliau memberi ijin!" Lalu Rinslet mengangkat jempol dengan kegembiraan yang gak bisa dijelaskan. "Huh!? Hei, Rinslet, kau berkontak langsung dengan seorang Elemental Lord.....?" .....Bukankah hal ini membuat Ratu Air gak berguna? "Sekarang kita sudah dapat ijin dari para Elemental Lord, bagaimana kalau kita menyebutnya ''Nirwana Raja Iblis Malam Hari''?" "Ditolak!" Saat Fianna dengan riang memberi saran, Kamito langsung menolaknya. "Tapi kalau kau mau mendirikan sebuah kerajaan harem, siapa yang akan kau pilih sebagai permaisuri pertama?" Saat Restia menyela seperti ini– Para cewek langsung bertukar tatap satu persatu, dan Kamito berada ditengah-tengahnya. ".....A-Aku bukan yang pertama, tapi aku nggak keberatan." "Memang, aku bisa menerima peran selir." "Aku menginginkan perlakuan setara untuk semuanya." "Y-Ya, sejujurnya, menjadi yang pertama adalah yang terbaik, tentu saja.... T-Tapi aku nggak masalah sejajar dengan yang lainnya." Memerah padam, Claire berbicara terbata-bata. "Kamito, aku adalah pedangmu, keinginanmu adalah perintah bagiku–" Setelah mereka menyampaikan keinginan mereka, diskusi para nona muda itu mencapai puncaknya. "Y-Yang jelas sudah diputuskan, kita harus meraih kemenangan di Blade Dance!" "Ya." "Itu benar!" "Tentu saja." Mengabaikan keinginan Kamito sendiri, para nona muda itu menenggelamkan diri merekq kedalam topik pembangunan kerajaan harem. ''(....Rasanya ini akan serius.)'' Kamito menghela nafas. Akan tetapi, gimana mengatakannya....? Lalu, saat Kamito memperhatikan cewek-cewek itu, disamping telinganya.... "Kamito—" Restia berbisik pelan. "...?" "–Apa kau bahagia sekarang?" Mendengar pertanyaan itu, Kamito terkejut. –Bahagia. Dikala dia berada di Sekolah Instruksional, dia mungkin akan menjawab dia gak tau. Gimanapun juga, kata itu betul-betul asing dalam kehidupannya saat itu. Tapi sekarang, dia dikelilingi oleh rekan-rekan yang berharga. Claire, Ellis, Fianna, Rinslet— Est dan Restia, mereka semua ada disini. Setelah pertempuran-pertempuran sulit, dia berhasil melindungi mereka semua. Dia telah melindungi kehidupan keseharian disini yang mana itu tak tergantikan. Oleh karena itu, jawaban untuk pertanyaan itu.... "Ya—" Kamito tersenyum dan mengangguk. <nowiki>¤ ¤ ¤ ¤</nowiki> –Dimasa lalu, ada seorang anak lelaki yang menyandang gelar "Penari Pedang Terkuat". Kisahnya dimulai dari pertemuannya dengan sebuah pedang, Akademi, dan gadis kucing neraka, dan berakhir disini. Akan tetapi, kisah dari para roh dan para elementalis mungkin akan tetap ada dimasa depan. Raja Iblis dan para princess maiden akan terus menampilkan tarian pedang elementalis. <span style="color:blue; font-size:200%">'''~THE END~'''</span> [[image:STnBD V20 BW10.jpg|thumb]]
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information