Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Bagian 2 === Akhirnya dilepaskan, Kamito berdiri tegak sambil menghembuskan nafas kelegaan. Membersihkan sisa debu di jasnya, ia bergerak masuk kedalam kantor. Setelah kamito menutup pintu di belakangnya, Greyworth mengangkat bahunya. “Dia adalah putri dari keluarga bangsawan Fahrengart. Ksatria yang handal, meski agak keras kepala.” “Apa gadis tadi murid disini juga? Dia mengenakan armor diatas seragamnya.” “Dia adalah pemimpin dari Ksatria Sylphid, kelompok yang mengurus semua yang mengganggu aturan dalam Akademi.” “Seperti Komite moral publik saja. Kalau begitu, mereka harus bisa bertindak lebih tegas lagi!” Kamito mengingat kembali, apa yang terjadi di dalam hutan saat ia menemui gadis berambut merah seperti bara api itu. ......Meninggalkannya begitu saja mungkin adalah hal yang buruk, dalam banyak hal. “Fu, akan kupertimbangkan itu. Ngomong ngomong Kamito, kenapa kamu kelihatan kucel? Seolah olah kamu baru diserang di Hutan Roh.” “.....Nggak, aku dicakar seekor kucing. Kucing betina yang berapi api.” Kamito menjawab seenaknya dengan wajah masam, Greyworth mengangkat bahunya. “Kamu lebih baik berhati-hati, ada rumor kalau bagian terdalam <Hutan Roh> yang bahkan Komite Investigasi Spirit tak mau memasukinya, ada Roh Level-S yang masih tertidur disana. Sekali bertemu dengannya, nyawamu jadi taruhannya--- dalam kasusmu, bisakah kamu menjinakkannya?” “Tolong hentikan. Aku tak mau berurusan dengan Roh Level-S lagi.” “Yah, '''dengan dirimu yang sekarang''', kamu akan jadi gumpalan daging dalam hitungan detik.” “Bahkan tak sampai sedetik. Sebetulnya, kalau dengan Roh Terkontrak, aku mungkin bisa bertahan setidaknya tujuh detik.” “Fu----'''Dengan Roh Terkontrak'''?” Greyworth mengarahkan tatapannya pada telapak tangan kanan Kamito. “Luka itu. Apa ''itu'' juga disebabkan oleh cakaran kucing?” “Ini-----“ Luka----di tangan kanannya, itulah dimana Segel Roh tertempa beberapa saat yang lalu. Kamito diam diam mengigit lidahnya --- tidak, apapun yang ia lakukan, sia-sia saja menyembunyikannya dari sang Penyihir Senja. “Yah, bagaimana bilangnya ya. Ini hanya kebetulan. Aku membuat Kontrak dengan seekor Roh. Warnanya ultra-ungu, kalau aku gagal membuat kontrak, aku tak mungkin berada disini saat ini.” “Ha, kamu memang banyak berubah, bahwa kamu menjalin kontrak dengan Roh selain ''dia''.” Mata keabu abuan dibalik kacamatanya, memicing dengan tajam. “Akhirnya kamu mengucapkan selamat tinggal pada hantu itu, begitukah?” “.....Guh!” Nada sindiran itu membuat emosi Kamito seolah akan meledak. “Dia bukan hantu! Dia itu........” Kamito mengeluarkan secarik kertas dari dalam kantongnya, lalu menaruhnya di depan meja. Sang Penyihir cantik tak bergeming sedikitpun. Ketenangan yang tak tergoyahkan. Kamito menggigit bibirnya, lalu bertanya pada Greyworth. “Ini, kau mengirimkan ini padaku, apa ini memang benar?” “Ah, itu benar. Penyihir tak pernah berbohong.” “Itu.....memang, kau belum pernah berbohong. Tapi kau belum pernah berbicara jujur juga.” Kamito mengujarkan semua yang ia ingin katakan. “Yah, terserahlah..........Katakan padaku semua yang kau tahu.” “Oh, anak muda. Itukah sikap seseorang saat bertanya pada Penyihir? Tiga tahun lalu kamu lebih manis.” “Kucing akan berubah menjadi Harimau dalam tiga tahun. Jangan pikir aku akan terus menjadi piaraanmu selamanya.” “Kucing tak berubah menjadi Harimau dan tak akan pernah.” Greyworth sengaja mengangkat bahunya dan menatap lekat lekat ke arah mata Kamito. Kamito merasa sangat tertekan oleh tekanan dari tatapan luar biasanya itu. “Yang tertulis disana itu benar. '''Roh Terkontrakmu masih hidup'''.” “.....Guh!” Kamito menelan kembali nafasnya. Penyihir tak berbicara jujur. Namun ia juga tak akan berkata bohong. “Dia........Restia, bagaimana kau bisa tahu?” Kamito meninggikan suaranya, menyandarkan badannya di salah satu meja kantor. Sang Penyihir tanpa menggerakkan alisnya, menjatuhkan setumpuk dokumen di depan hidung Kamito. “.......Apa ini semua?” “Surat persetujuan. Tanda tanganlah disini.” “Ini tak masuk akal. Apa maksudmu?” “Tak ada yang tak bisa kau pahami. Kau pikir untuk tujuan apa aku memanggilmu kesini? Apa kamu paham kalau aku, sang Penyihir Senja, akan begitu saja memberikanmu informasi karena kebaikan hati?” “Aku sangat paham kalau kau tak punya apa apa selain kelicikan.” Kamito meraih selembar dokumen, lalu membantingnya ke meja depannya. Dibundel dengan klip, Surat Pemberitahuan Akademi Roh Areishia. Tertulis disana, tak diragukan lagi – Profil latar belakang Kamito. “Lelucon macam apa lagi ini?” “Hari ini kamu adalah siswa Akademi ini. Jangan khawatir, aku sudah mengurus semua prosedur yang diperlukan.” “Bagaimana aku bisa tenang! Apa maksudmu dengan semua ini, jelaskan!” “Aku memerlukanmu. Itu saja.” “Ha?” Kata kata si Penyihir selalu diluar dugaan. Seperti hembusan angin di musim panas. “Apa yang kau bicarakan? Maksudku, akademi ini, adalah taman bagi para gadis perawan.” “Bukan masalah. Hal semacam itu bukanlah hal besar dengan menggunakan kekuasaanku.” “Itu sendiri sudah jadi masalah! '''Sekarang berbeda dari tiga tahun yang lalu'''!” Terprovokasi oleh Kamito ---- “Jangan salah paham, pria muda. Kau tak punya hak untuk memilih.” Greyworth mengucapkannya dengan nada dingin dan mengintimidasi. “.....Ugh!” “Sampai sekarang aku sudah membiarkanmu berkeliaran dengan bebas. Aturannya, Kontraktor Roh harus berada dibawah naungan Organisasi. Kamu paham hal itu, bukan?” “Itu----“ Di kerajaan Orudeshia, Kontraktor Roh diberikan sejumlah fasilitas, namun sebagai gantinya mereka harus bekerjasama dengan Organisasi. Kalau ada Kontraktor Roh bebas yang memiliki ideologi bertentangan dengan Kerajaan, hal itu akan sangat membahayakan negara. “Mereka akan mengendus keberadaanmu cepat atau lambat. Jangan remehkan Ksatria Roh negara ini, kita tak tahu apa yang akan terjadi dari tiga tahun lalu, namun dengan kondisimu saat ini, kau pasti akan kalah telak, selain itu-----“ Kemudian, senyuman Iblis muncul di wajah Greyworth. “Mungkin saja ada kesempatan buatku untuk membocorkan rahasiamu.” “.......Apa apaan itu! Ini sih sama saja dengan pemerasan!” “Syukurlah kalau kamu bisa memahaminya dengan cepat.” “Caramu sungguh memalukan.” Kamito meluncurkan kalimat kekesalan, Greyworth seolah menyesal mengangkat bahunya. “Fu, kenapa kamu tidak puas? Seorang pria dalam institusi dimana para putri putri berkumpul. Bukankah ini seperti kerajaan harem yang super mewah?” “Oh, tolonglah, aku......” “Kalau mau, kamu boleh mengambil salah satu siswa dari Akademi dan perlakukan dia sesukamu. Misalnya Ellis Fahrengart yang barusan tadi – memang keras kepala, tapi dia adalah tipe yang akan sangat patuh jika sudah dilatih. Aku yakin dia akan mau menanggapi apapun permainan radikal mesum yang ada dalam kepalamu.” “Apa aku kelihatan seperti maniak seks?” “Cuma bercanda. Tak mungkin aku punya kekuasaan untuk melakukan itu.” “Aku tak mau menanggapi leluconmu......” Kamito menggerutu sambil memegangi jidatnya. “Aku senang kita bisa cepat mencapai persetujuan.” “Karena tak ada gunanya melawan Penyihir sepertimu.” Dengan balasan kasual, Greyworth tersenyum--- “Dalam dua bulan, Blade Dance (Tarian Pedang) akan diselenggarakan di Astral Zero. Aku sudah mendaftarkanmu sebagai peserta di kompetisi itu.” “Apa katamu??????!!!!!!” --- Festival Tarian Pedang Roh. Sekali setiap beberapa tahun, merupakan ritual Kagura[http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Seirei_Tsukai_no_Blade_Dance:Buku1_Catatan_Penerjemah#Bab_2 [1<nowiki>]</nowiki>] terbesar yang diselenggarakan di Astral Zero. Para Kontraktor Roh berkumpul dari sepanjang benua, dan menampilkan Tarian Pedang sebagai persembahan pada Lima Raja Elemental Besar. Singkat kata, itu adalah Festival Bela Diri terbesar untuk sesama Kontraktor Roh. Negara dari kelompok pemenang akan diberi beberapa tahun perlindungan dewa oleh Raja Elemental, hadiah yang sangat menggiurkan bagi setiap negara. Bersama dengan hadiah utama bagi sang pemenangnya. Satu <Permintaan> akan dikabulkan. “Menangkanlah, Kamito. Meskipun '''sekarang''' ini mungkin masih mustahil bagimu.” “Aku-----“ Kamito mengigit bibirnya, menggenggam tinjunya dengan keras. Bukan tangan kanannya dimana Segel Roh tertempa – namun tangan kirinya yang terbungkus oleh sarung tangan kulit. <nowiki>*Zukiri*</nowiki> Rasa sakit mendadak muncul di dadanya. “A-Aku sudah memutuskan kalau aku tak akan pernah ikut serta Festival Tarian Pedang lagi.” “Tidak, kau tetap harus ikut serta. Kalau tidak, akan muncul masalah lagi.” Greyworth meletakkan kedua tangannya di meja kantor, perlahan mengguncang kepalanya. “Karena, tak seorangpun selain kamu, bisa menang melawan Penari Tarian Pedang Terkuat.” “Ap.....a....?” Saat mendengar nama itu, wajah Kamito membeku. Sang Terkuat --- Kontraktor Roh yang menerima titel ini, saat ini, hanya ada satu di seluruh benua. Tiga tahun lalu, gadis yang masih berumur empat belas tahun berhasil mendominasi pertandingan individual Festival Tarian Pedang Roh. “-----Itu benar. '''Dia''' telah kembali.” Sepasang mata abu abu Grayworth, menusuk tajam ke arah mata Kamito. “Penari Pedang Roh Terkuat – Ren Ashbell.” <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | Back to [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab1|Bab 1]] | Return to [[Seirei Tsukai no Blade Dance Indonesia|Halaman Utama]] | Forward to [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab3|Bab 3]] |- |}
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information