Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid2 Bab4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== “Kuu, nggak bisa kupercaya ada cara lain untuk menggunakan alat pengupas sayuran......” Sambil Kamito mengutuk, ia berjalan ke sudut Fianna kali ini. Ada sejumlah luka baret seperti cakaran kucing di pipinya. “Meski nggak bisa memakai alat-alat dapur, dia berhasil menggunakannya sebagai senjata mematikan.” Kalau terus begini, hari ketika Senjata Elemental Claire menjadi pengupas dari cambuk juga akan dekat. ''Berubah jadi sereal bonito<ref>Kira-kira sama dengan Koko Krunch. Itu lho, sereal cokelat yang dituangi susu</ref>.....? Masa depan yang mengerikan?'' Sambil mengusap pipinya, yang menderita rasa sakit memilukan, dia memikirkan hal seperti itu. “—Hmm, kalian berdua akrab sekali.” Mengangkat tatapannya dari papan iris, Fianna berujar dengan mata setengah terbuka. Entah kenapa, dia sepertinya tampak kurang senang. “Apa kelihatannya begitu? Tuan Putri, sepertinya ada yang salah dengan matamu.” “Itu memang seperti kata-kata yang Gadis Tuan Putri dari [Institut Upacara Kedewaan] akan katakan.” Kamito mengangkat bahunya dan berdiri di samping Fianna. Fianna tengah mengiris wortel dengan ritme ketukan yang harmonis. Karena dia adalah pakar [Kagura], yang menghibur Roh, sudah pasti keahliannya sangat hebat. “Kamu sepertinya sangat percaya diri.” “Tentu saja. Selama masih berada di [Institut Upacara Kedewaan], meski ada Upacara untuk menawarkan makanan yang dimasak pada Roh Peringkat Tinggi sebulan sekali, mereka semua puas hanya dengan makanan yang kusajikan dan kembali ke Astral Zero.” “Sungguh? Hebat dong.” Kamito jujur saja sangat kagum. Itu adalah pencapaian yang hebat. Alaminya, karena penampilan lebih penting daripada rasa untuk makanan yang disajikan pada Roh, Kamito penasaran apa ada bedanya dengan makanan yang biasa disantap manusia. “Ngomong-ngomong, botol apa itu yang baru saja kamu tuangkan kedalam panci?” “Lada. Aku memakainya untuk bumbu pedas.” “Begitu, bumbu pedas.” Bumbu pedas. Kuah dalam panci memang menjadi merah dan membuat bahan masakannya terlihat pedas. Namun, apakah bumbu pedas memiliki makna tertentu? “.....Apa tak apa-apa?” “Ya, warnanya terlihat cerah dan indah, kan?” ......Entah kenapa hal itu mengundang kecemasannya namun Kamito memilih tak memikirkannya. Fianna mengangguk, sepertinya puas, dan mengarahkan tatapannya ke papan iris kembali. Sambil mendengarkan suara ritme ketukan pisaunya, Kamito menatap profil wajah Fianna. Ia memiliki pupil mata hitam, alis panjang, dan kulit putih seperti wanita salju. Rambut hitamnya, yang mencapai pinggangnya, saat ini tengah diikat agar tidak jatuh. Tengkuknya yang putih entah kenapa sangat erotis. Tanpa berpikir, Kamito merasa terpesona oleh profil wajahnya yang nampak dewasa. ''Dengan hanya mengikat rambutnya, kesannya jadi berubah drastis.....?'' Rambutnya yang diikat. Ada sesuatu yang tersangkut dalam pikiran Kamito. ''.....Gadis ini, mungkinkah, aku pernah bertemu dengan dia sebelumnya?'' Meski seharusnya mereka baru bertemu untuk pertama kali, gadis itu entah kenapa mengenal identitas sejati Kamito. ''Namun, aku nggak punya kenalan Tuan Putri.....'' Terasa menjengkelkan karena ia merasa mengingat sesuatu namun nyatanya tak bisa mengingat apa-apa. Ia tengah menatap profil wajah Fianna dengan cara seperti itu— “Hei, Kamito-kun? Kenapa kamu terus mencabuliku secara visual sejak tadi?” Fianna menoleh ke arahnya dengan wajah sedikit cemberut. “Ah, bukan.......pencabulan visual?” “Misalnya seperti mengubah Tuan Putri jatuh ini menjadi tak berdaya, atau melatihnya seperti budak. Kamito-kun, kamu memang bebas menjadikan itu semua sebagai ilusi mesummu tapi......begini, jujur saja, aku merasa nggak nyaman kalau dijadikan ilusi kenikmatan pria pubertas sepertimu.” “Kamu pikir aku ini orang macam apa?” “Ah, sebaiknya kamu tak menganggap enteng Gadis Tuan Putri, yang melayani Raja Elemental dari [Institut Upacara Kedewaan]. Aku bisa membaca pikiranmu seperti memungut sesuatu.” Setelah mengatakan itu, Fianna mendekatkan wajahnya dan dengan lembut menaruh tangannya di dahi Kamito. Ia secara refleks terkejut oleh sensasi dari kulit dingin lembutnya. “......Eh? Mustahil, maid telanjang, itu memalukan......” [[Image:STnBD V02 115.jpg|thumb]] “Yang memalukan itu cara berpikirmu!” Kamito secara spontan berteriak.” Selain itu, kenapa malah maid telanjang? Apa itu variasi lain dari apron telanjang? Kamito sedikit penasaran. Pada saat itulah— “Kamito, tentang penyajian daging gilingku ini, lebih enak matang? Atau yang setengah matang?” “Ahh, aku lebih suka setengah matang.......Owa!” Ketika menoleh, sebelum ia menyadarinya, Claire sudah berdiri di sana dengan tersenyum dan bola api mengapung. “Ka.....ka.......kamu yang ter........ter......terburuk, sampai memikirkan maid telanjang, dasar mata keranjang!” <nowiki>*</nowiki>Gogogogogogo-----!!* “Tunggu, itu tuduhan salah — Fianna!?” Kamito meminta bantuan namun Fianna sudah meninggalkan TKP dengan senyum nakalnya. “Be.......berubahlah jadi batubara bersama ilusi tak senonohmu, dasar cabul !” Bola api yang Claire tembakkan meledakkan Kamito bersama dengan dapur.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information