Editing
Bagian 5: Si Perempuan Mekanis yang Tangguh
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
Reptrace besar dengan wajah macam batu muncul melalui kristal komunikasi. “Ramalannya masih berlangsung. Serangannya akan mengarah pada daerah yang sebelumnya ditandai. Kita harus cepat-cepat; lepaskan para elang dan asah anak panah." Dia bertutur dengan karakteristik Reptrace yang aneh sikapnya dan sulit dimengerti pelafalannya. Orang yang tidak terbiasa akan sulit menangkap maksud dari pesannya, yang mana, jika diterjemahkan ke dalam bahasa biasa, jadinya begini: "Masih belum ada perubahan dari yang kita prediksikan. Serangannya akan dilancarkan pada waktu dan tempat yang sudah kita antisipasi. Kita harus segera mempersiapkan medan tempur dan senjata kita." "... ah, oke. Atau, yah, aku sudah tahu,". jawab Naigrat, yang lagi berusaha menahan amarahnya yang menggebu-gebu dalam kepala. Jika pergerakan musuh sesuai dengan yang direncanakan, ini berarti rencana Naigrat pun akan selaras. ''Bisakah mengatakannya tidak usah pakai 'anak panah' juga?'' Mulutnya serasa bergerak sendirinya dan meneriakkan ocehan tadi jika dia lengah. Jadi Naigrat mengunci emosinya di dalam, dan, di salah satu sudut otaknya, dia buat dirinya yang baru. Diri yang selalu bisa memilih pilihan tanpa ragu dan bertindak tanpa diperdaya oleh emosi lemah. Diri mekanis yang dia bisa paksa untuk melakukan semua pembicaraan. "Tiga hari dari sekarang, jam delapan, aku akan mengirim tiga dari lima pengguna Senjata Galian ke distrik pelabuhan, dengan persenjataan lengkap." ''Kalian ini tentara, kan? Kerjaan kalian meresikokan diri di garis depan dan siap buat mati, kan? Terus kenapa belum ada satupun dari kalian yang mati!? Kenapa hanya perempuan-perempuan sini saja yang jadi korban!?'' "Salah satu dari ketiga itu, Kutori Nota Seniolis si prajurit peri, akan membuka gerbang menuju tanah peri dalam misi." ''Aku ragu kalian ini bekerja keras! Aku tidak bisa menerimanya! Berjuang lebih keras! berpikir yang benar! Cari cara lain untuk bertarung! Selamatkan anak-anak kami!'' "Dua lainnya, Aiseia Muse Valgalis dan Nephren Ruq, Insania prajurit peri, akan siap jadi pengganti. Jika pertarungannya belum berakhir saat Seniolis membuka gerbang, mereka akan disenjatai sebagai tindakan preventif di sana." "Mereka masih belum mengerti rasanya cinta. Mereka tidak akan tahu artinya kebahagiaan yang nyata. Tapi kenapa... mereka harus pergi dengan cepat?'' "'Mata panah' yang disebut tadi akan disuplai pada Tentara Bersayap oleh Gudang ke-4 Perusahaan Perdagangan Orlandri." ... ''kenapa kami tidak bisa menggantikan mereka?'' Tapi Naigrat sudah tahu jawaban dari pertanyaannya. Peri yang sudah dewasa mampu menggunakan kekuatan yang sangat besar. Jadi tentu, veteran dalam tentara paham betul keunggulan penggunaan mereka sebagai pengorbanan dalam pertarungan. Sama sekali tidak bimbang oleh perasaan seperti yang terjadi pada Naigrat, mereka mungkin lebih mengerti bahwa itu terpaksa harus dilakukan. Akan tetapi pengorbanan dari senjata ini berarti para peri harus siap untuk menderita kekalahan permanen demi mendapat kesempatan untuk menang. Walau begitu, tetap tidak akan ada pengganti para peri. Apapun selain itu hanya akan seperti memasukkan segelas air ke dalam neraka yang membara, yang mengancam seantero pulau. Meski Naigrat mungkin ditakuti oleh masyarakat sekitar karena seorang troll, namun pada akhirnya dia hanya itu: sebatas troll saja. Dia tidak bisa melindungi satu pun hal yang dia ingin lindungi atau mendapat hal yang dia ingin dapatkan. Naigrat sadar. Dia sangat menyadarinya. Dengan bunyi kertak, pengiriman melalui kristal komunikasi terputus. Kemudian, emosi yang bertumpuk dalam dirinya juga menggertak. "Agghhhh!!!" Naigrat berderu dengan menderitanya. "Kenapa!? Kenapa kenapa kenapa!?!?" Menghadap pada langit-langitnya, dia keluarkan semua kekecewaannya. Diri mekanis yang telah dia buat di sudut otaknya? Sudah dia buang benda menjijikkan itu ke dalam tong sampah dan merobek-robeknya sampai kecil. "Kenapa... kenapa..." Ledakkan emosi ini pun mulai mereda, dan deruannya berubah menjadi seduan halus. Air mata melimpah di matanya sebelum menetes ke lututnya, menodai roknya. Naigrat pernah memilih untuk jadi wanita yang kuat. Seseorang yang bisa diandalkan oleh anak-anak. Seseorang yang bisa menjadi sesuatu yang seperti sosok ibu bagi anak-anak itu yang tidak pernah miliki ibu . Atau setidaknya, bisa menjadi seseorang yang bisa bertingkah begitu. Hari itu, dia bersumpah pada dirinya sendiri. Apapun yang terjadi, dia tidak boleh menangis. Hanya anak-anak itu yang benar-benar butuh menangis, seseorang yang benar merasakan takut. Jadi Naigrat harus bisa ada di sana untuk menghentikan tangisan mereka. Betapapun dia merasa kecewa atau betapapun perasaan yang dia tahan, dia harus bisa mendukung anak-anak itu dengan senyuman. ''Bodoh sekali... bagaimana bisa aku seperti itu? Bagaimana bisa aku menghentikan tangisan mereka kalau aku sendiri tidak bisa menghentikan tangisanku?'' Kegagalan dari seorang wanita tangguh yang menangis seperti bayi. Tidak ada yang menenangkannya. Tidak ada yang mau menghentikan tangisan dia. Jadi dia menangis, dan menangis, dan menangis, tanpa terlihat akhir dari tangisan ini. "Permisi masuk! Darurat!" "Naigrat, kamu di sini?" "B-B-Bahaya!" Hal itu terjadi secara tiba-tiba. Pintunya terbuka dengan sangat kuat hingga bisa saja hancur, kemudian tiga peri kecil melompat masuk. Beruntung, dia masih menghadap kristal komunikasi sehingga hanya punggungnya saja yang bisa nampak dari pintu. Jika dia bisa menahan tangisnya sedikit, anak-anak itu tidak akan melihatnya dalam keadaan yang menyedihkan ini. "H-Hei, ketuk dulu sebelum masuk." Dia memarahi mereka dengan pelan dengan masih tidak menghadap mereka, dia mencoba menyembunyikan suara gemetarnya. "Tidak ada waktu! Ini darurat!" "Cepat! Kita harus buru-buru!" "Kalau tidak sekarang, mereka akan mati!" ''Mati? Oh... mungkin mereka membicarakan itu, ya?'' Jika mereka membicarakan Kutori, tentunya Naigrat sudah tahu. Tapi seharusnya tiga hari lagi. Kutori, sebagai peri tertua, di luar dia selalu bertingkah laku seperti orang dewasa, tapi di dalam dia hanyalah anak kecil. Anak kecil manja yang menolak untuk bertingkah seperti begitu, dan juga... "Sepertinya Willem akan mati!" Hening. ''... eh? Mati? Willem?'' Satu demi satu kata sampai pada otaknya, yang mana telah dilumpuhkan oleh tangisan-tangisan tadi. Dia hanya duduk dan memproses setiap informasi tadi untuk beberapa saat, hingga... "Apa yang terjadi!?" dia teriak dan mengambil kotak obat, kemudian berlari ke luar ruangan. <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #CCCCFF; border: 1px #0000FF solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | [[Bagian_4: Si Pemberani dan Penerusnya|Bagian 4: Si Pemberani dan Penerusnya]] | [[Shuumatsu Nani Shitemasu ka? Isogashii desu ka? Sukutte Moratte Ii desu ka? (Indonesia)|Halaman Utama]] | [[Bab 4: Tatkala Perjuangan Ini Berakhir|Bab 4]] |- |} </noinclude>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information