Editing
Dragon Egg Indo:Bab 144
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
==Chapter 144 - Pelarian== Ketegangan meningkat di sekeliling. Para semut merah disekitar perlahan-lahan mendekat. Ini menjadi semakin nggak menguntungkan. Kalau tujuanku adalah menang, maka aku nggak akan membiarkan situasi seperti ini terjadi, tapi saat ini aku nggak peduli dengan nyawaku. Sebenarnya itu membuatnya lebih baik untukku kalau kalian bergerak perlahan-lahan sambil mendekat. “kuchaa!” Kayaknya para semut merah nggak bisa menahan ketegangannya. Aku mendengar suara para semut merah menghentak tanah dibelakangku. “Guruuooooooo!” Aku meraung sambil mengayunkan tanganku. Aku bisa mendaratkan serangan pada dua semut merah yang melompat, meskipun mereka nggak tewas, mereka terlempar cukup jauh. [[image:Dragon_Egg_144.png|thumb]] Tubuh mereka berdua terbaring meringkuk. Aku penasaran apakah mereka akan pulih dengan [Self-Regeneration]. “kucha!” “kucha, kucha!” Para semut merah yang belum bergerak terinspirasi oleh rekan-rekan mereka dan mulai membuat keributan. Itu terasa seperti mereka sudah siap untuk melompat kearahku. Meskipun cukup beruntung bahwa mereka nggak terlalu kuat, aku nggak akan bisa menangani mereka kalau mereka datang secara bersamaan. “kuchaaa!” Semut terbesar berteriak keras-keras. Inspirasi bukanlah tujuannya, lebih seperti provokasi dan penahanan. Dia nggak menatapku tapi kearah langit-langit. Para semut yang cemas segera menghentikan gerakan mereka. Apa dia ini boss sementara dari para semut merah? Dia bertindak seperti kapten mereka. Kemungkinan dia berperingkat lebih tinggi juga, sekitar peringkat B. Para semut merah sekitar mendapatkan kembali ketenangan mereka dan perlahan-lahan mendekat lagi. Musuh kayaknya nggak mau menambah kerugian mereka. Perasaan kamu sama, karena aku juga ingin Ball Rabbit lolos. Saling menghancurkan juga bukan bagian dari rencana. Aku memfokuskan inderaku pada bagian belakangku. Bukan cuma untuk melihat seberapa banyak semut yang ada disana, tapi karena aku kuatir apakah Ball Rabbit bisa kabur. “pefupefu!” Woi, kenapa kau belum kabur juga! Kau bahkan nggak kelihatan punya niat untuk kabur. Apa yang kau lakukan!? Apa gunanya aku mengulur waktu! Dimana Nina? ''「.....Itu sungguh hina」'' Ball Rabbit mengarahkan kepalanya ke lantai dan mengeluarkan pernyataan kasar menggunakan [Telepathy]. ....Woi, woi, kalau terus kayak gini, maka kita akan dimusnahkan! Sialan! Aku harus memikirkan sesuatu! “kucha!” Lalu, seekor semut merah bergerak kearah Ball Rabbit. Pemimpin para semut merah menoleh kearah dia dan berteriak "kucha". Semut pemimpin itu mungkin nggak mau aku bertindak sampai dia berhasil mengepungku. Akan tetapi semut itu nggak berhenti. Ball Rabbit menembakkan sebuah bola api, tapi semut itu nggak menghindarinya. Bola api itu menghilang setelah menghantam tubuh semut itu, tapi nggak ada tanda-tanda terbakar. Ball Rabbit berada dalam bahaya. Aku menarik nafas dan memenuhi paru-paruku. Para semut merah beraksi dan berhenti bergerak. Aku menyemburkan [Plague Breath] ke sekelilingku dan racun menyelimuti area ini. “Kucha!?” Aku menargetkan celah saat para semut merah kebingunan dan mengibas-kibaskan ekorku. Lalu aku bergerak kearah para semut merah dan berlari kearah Ball Rabbit. Tepat saat si semut merah menyerbu ke arah Ball Rabbit sambil membuka mulutnya lebar-lebar, aku menggigit punggungnya. “gucha!?” Sambil menusukkan taringku pada punggungnya, aku mengangkatnya dan melemparnya ke dinding. Semut merah itu bahunya menghantam dinding dan jatuh ke lantai, tap dia segera bangkit dengan [Self-Regeneration] dan mendekat padaku. Para semut merah yang lain juga bergerak mendekatiku. Hanya dengan dua semut, mereka berhati-hati dalam menyerang karena mereka nggak mau melewatkan waktu serangan mereka, tapi jika kau nggak sendirian maka nggak ada yang bisa membuatmu takut. Aku menjatuhkan para semut merah yang melompat padaku dan memasukkan Ball Rabbit kedalam mulutku, lalu kabur ke arah yang berlawanan dari kawanan semut yang mengejarku. Aku tau bahwa itu adalah jalan buntu karena ada kelabang raksasa yang memblokir pintu masuk, tapi aku nggak bisa berhenti sekarang. Aku mungkin akan meningkatkan level skill [Plague Breath]. Itu adalah keuntungan sekaligus kerugian, tapi aku akan menyesalinya kalau kami berhenti disini. “Gijijijijijijijijijijijijijijijijii!!” Sudah jelas, pintu masuknya masih tertutup karena kebodohan dari kelabang raksasa. Meskipun sudah nggak berguna, dia mulai berusaha mundur dengan kecepatan yang tinggi. Kayaknya dia menyerah setelah dia berpikir bahwa dia telah terjebak, tapi dia menjadi gusar setelah melihat kawanan semut merah yang besar. Kurasa ini bagus. Aku mungkin bisa kabur saat kelabang raksasa itu keluar. Aku selamat, aku benar-benar selamat. Aku betul-betul sudah bersiap menemui ajal. ...Meskipun itu adalah cara mundur yang aneh. Bagiku itu seperti dia mengayuhkan kaki-kakinya seperti sebuah dayung, mungkin dia nggak sering mundur. Selain itu, itu betul-betul sangat menyedihkan... Yah terserahlah, untuk saat ini akan ada gencatan senjata sementara. Aku terus menggunakan [Roll] dan mengejar kelabang raksasa yang bergerak mundur dengan kecepatan yang tinggi. Yah memang agak lambat dari yang sebelumnya, tapi tetap saja dia mundur dengan cepat. Apa aku salah menganggap ekornya sebagai kepalanya sebelumnya? Tidak, itu kayaknya nggak benar. Faktanya dia telah memakan banyak manusia lainnya sebelumnya, aku akan sangat membencinya kalau dia bisa menembakkan beam dari ekornya. “Gijijijijijijijijijijijijijii!” Kelabang raksasa itu sepenuhnya lolos dari lubang itu. Aku keluar dan bergerak kabur ke kanan. Aku merasa lega sesaat sebelum aku melihat pemandangan yang mengerikan. Sekitar 30 semut merah menempel pada ekor kelabang raksasa itu. Sepertinya para semut merah berkeliaran diluar dan mencoba menarik si kelabang raksasa dari ekornya untuk dibawa masuk kedalam lubang sarang mereka. Aku lari dengan kecepatan penuh. Saat aku melihat kebelakang, para semut merah yang mengejarku juga mulai bertarung melawan kelabang raksasa. “Gijijijijijijijijijijijijijii!” Si Kelabang raksasa berusaha untuk mengamuk, tapi para semut merah menahan ekornya. Para semut merah berpencar ke kanan dan kiri untuk kabur dari gigitan kelabang itu dan mulai menggigit dia. Sementara itu para semut yang lain berkonsentrasi untuk memotong kakinya. Whoa, para semut merah sungguh menakutkan. Kelabang raksasa itu meringkuk dan nggak berusaha menjatuhkan para semut merah yang menempel padanya. Kecepatannya menurun mungkin karena banyaknya jumlah semut yang ada diekornya yang membuat dia keberatan. Kelabang itu mulai mengumpulkan cahaya merah di mulutnya untuk menyampaikan [Heat Ray, tapi cahaya merah itu membuat ledakan kecil di mulutnya dan menghilang. Kurasa dia sudah kehabisan MP. Kau nggak bisa menggunakan sesuatu yang setingkat [Heat Ray] tanpa MP dengan jumlah yang cukup. Untuk sang penguasa gurun, apa kau mengalami saat yang sulit menghadapi para semut yang biasanya kau injak-injak? “Gijijijijijijijijijijijijijijijijijijijijiii!!” Kelabang raksasa itu menjerit keras-keras. Kebencianku terhadap kelabang itu mereda, karena itu terasa memilukan. Aku ingin melihat akan seperti apa pertarungannya, tapi akan sangat buruk kalau mereka menargetkan aku selanjutnya. Jadi aku meningkatkan kecepatan [Roll] dan nggak melihat kebelakang. Sampai jumpa lagi kelabang raksasa di alam sana. Aku tau aku bersumpah suatu hari nanti aku akan mengalahkanmu, tapi kau nggak perlu bertahan hidup sampai hari itu. Aku nggak akan membiarkanmu mati sampai aku yang membunuhmu dengan tanganku sendiri, aku nggak punya perasaan semacam itu. Aku mungkin punya dendam, tapi kami nggak punya hubungan semacam itu. Akan lebih baik kalau kau menemui ajalmu disini. Aku akan selamanya mengingat kematianmu sebagai seekor monster tolol yang kepalanya terjebak di lubang sarang semut. <center> {| class="wikitable" style="background: #FFEBCD" width="50%" |- |align="center" width="33%" |[[Dragon_Egg_Indo:Bab_143|Sebelumnya]]||align="center" width="34%" |[[Reincarnated_as_a_Dragon%E2%80%99s_Egg_%EF%BD%9ELets_Aim_to_Be_the_Strongest%EF%BD%9E_(Indonesia)|Halaman Utama]]||align="center" width="33%" |[[Dragon_Egg_Indo:Bab_145|Selanjutnya]] |- |} </center>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information