|
|
(2 intermediate revisions by the same user not shown) |
Line 1: |
Line 1: |
| (TL Note: Diterjemahkan dari raw dengan bantuan terjemahan bahasa Inggris dari fatfluffyfish)
| |
|
| |
|
| Interlude (Selingan) 1
| |
|
| |
| Saat ini ada keheningan yang panjang.
| |
| Kata-kata yang dikeluarkan begitu cepat sehingga tidak dapat menyampaikan emosi, dan juga tidak ada logika di dalamnya.
| |
| Mengatakan kata-kata yang tak berarti apa-apa sama saja seperti tidak mengatakan apa-apa.
| |
| Karenanya, saat-saat seperti ini dapat kita katakan sebagai sebuah keheningan total.
| |
| Sinar matahari yang merembes dari awan mewarnai awan dan lautan dengan warna merah, sekarang mulai berubah menjadi biru tua.
| |
| Salju yang perlahan-lahan turun ke tanah, terserap, dan hilang oleh bayangan yang memanjang.
| |
| Tak lama lampu penerangan jalan mulai menyala. Bayangan pun menyebar ke segala arah. Perlahan-lahan menjadi samar sehingga tak sama dengan bentuk aslinya.
| |
| Katanya, perbincangan ini akan menjadi panjang.
| |
| Seseorang mengatakannya. Mungkin saja, jangan-jangan akulah yang mengatakannya.
| |
| Dari sana kata-kata terhenti, meski sudah jelas kalau aku ingin melanjutkannya. Tanpa pertentangan, tirai pun ditutup dengan senyum dan persetujuan.
| |
| Sebenarnya, aku ingin menggertakkan gigi dan menanyakan "apakah kita akan lari, walaupun pada waktu seperti ini?"
| |
| Aku yang lega ini ingin menanyakannya lebih dari siapapun.
| |
| Meskipun misalnya ada sedikit waktu yang tersedia, bahkan tak segelintir harapan pun ada.
| |
| Meski begitu, aku tahu bahwa jawaban yang pasti akan menunjukkan arah menuju akhirnya.
| |
| Karena itu, jawaban ini harus dikatakan.
| |
| Kalau kita tak mengatakannya, kita tak akan tahu. Meski dikatakan pun bisa saja tak tersampaikan.
| |
| Karena itu, jawaban ini harus dikatakan.
| |
| Meskipun, aku tahu bahwa jawaban ini akan disesali.
| |
|
| |
| Yang sebenarnya.
| |
| Aku tak ingin sesuatu yang asli yang kejam dan dingin, serta hanya berisi kesedihan.
| |