Zero no Tsukaima ~ Indonesian Version:Volume6 Bab6: Difference between revisions

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Altux (talk | contribs)
Created page with "Akhir tahun, minggu pertama dari bulan Wynn, hari Man dalam minggu itu menjadi hari yang tercetak dalam sejarah Halkeginia. Hari itu adalah hari setelah Hari Void, ketika dua bul..."
 
Altux (talk | contribs)
No edit summary
Line 45: Line 45:
Meskipun tahu hal ini, saya masih mengumbar patriotisme untuk pasukan yang dilepas berlayar, saya akan terbakar di neraka untuk ini.
Meskipun tahu hal ini, saya masih mengumbar patriotisme untuk pasukan yang dilepas berlayar, saya akan terbakar di neraka untuk ini.
Setetes darah mengalir di pinggir bibirnya saat Henrietta menggigit mereka, sambil berteriak,
Setetes darah mengalir di pinggir bibirnya saat Henrietta menggigit mereka, sambil berteriak,
"Viva Tristain!"
Suara teriakan  ratu bergema di angkasa.
Para petugas berbaris di dek atas, menghormat Henrietta yang memandangi kepergian mereka, dan berteriak setelah ratu,
"Viva Tristain! Viva Henrietta! "
Teriakan ini, yang disertai dengan suara dari sisa 60.000 orang yang bergabung, meraung di angkasa.
"Viva Tristain! Viva Henrietta! "
Sorakan yang membelah dada hanya memekatkan  kesadaran Henrietta akan dosanya...
Pada saat yang sama, di Akademi Sihir ...
Untuk menggunakan Api demi tujuan damai, Colbert akhirnya mencapai "Kekuatan" itu. Kekuatan panas ... Artinya, kekuatan untuk mengubah panas, entah bagaimana,  menjadi gerakan.
Meskipun mekanisme berbasis uap telah dibuat untuk itu dan cukup memadai, itu tidak cukup bagi Colbert yang ingin meningkatkannya setara dengan "kekuatan" mesin Zero Fighter.
Colbert terkonsentrasi pada analisis mesin ini.
Meski ia ingin merakit sesuatu yang menyerupainya dengan coba-coba ...Tak mungkin mempelajari bagaimana untuk merakit sebuah pembakaran internal mesin dnegan tingkat akurasi yang sama.
Pertama-tama, teknologi metalurgi masih primitif di Halkeginia.
Besi yang menyusun mesin itu tidak dapat diproduksi. Bahkan dengan mantra "Alkimia"  kelas  persegi pun masih akan sulit untuk membuat besi yang diproduksi secara canggih tersebut. Teknik sihir seseorang pasti akan bercampur dengan pengotor.
Kedua, teknologi pengolahan.
Untuk merakit sebuah mesin berkualitas tinggi, diperlukan pembuatan banyak bagian nan identik. Mengingat teknologi Halkeginia yang masih terbelakang, itu hampir mustahil.
Di Halkeginia, konsep barang yang sama sekali identik tak ada.
Misalnya, di antara senjata sekalipun, yang kebanyakan terbuat dari barang kerajinan maju, tiada dua yang sepenuhnya sama. Peluru dan bentuk sebatang pistol tampak identik, namun secara rinci berbeda. Bahkan bagian-bagiannya tidak benar-benar cocok.
Jikapun Colbert mencoba untuk membuat peluru senapan mesin Fighter Zero, ia tahu bahwa itu mustahil. Meskipun seseorang dapat membuat bingkai kuningan, ia memiliki rincian nan identik yang terlalu banyak untuk ditangani Alkimia. Meskipun sulit untuk membuat bingkai kuningan, produksi "bensin" cair adalah hal yang sama sekali berbeda.
Makanya Colbert bisa menyelesaikan "Kontainer Cairan Baru", mengerahkan teknologi untuk digunakan.
Di depan laboratorium di Akademi Sihir, Colbert yang dengan susah payah selesai mendapatkan seluruh peralatan untuk Zero Fighter, dengan menghembuskan napas panjang, memandangi karya yang dikerjakannya sendirian.
Selama setengah tahun, meskipun senjata baru telah selesai, dia masih ingin menemukan teknologi yang lebih indah, namun hasil penelitiannya terhenti di sana.
Saat melihat Saito yang muncul di depan laboratorium, Colbert merentangkan tangannya.
"Ooh, Saito-kun, apa kau akanpergi?"
Saito baru saja selesai bersiap untuk perjalanan nanti. Dia membawa kacamata, yang merupakan kenang-kenangan kakek Siesta di lehernya. Derflinger diikat di punggungnya dan sebuah kantong kulit menempel ke pinggang. Berbagai item disimpan di sana.
"Ya," Saito mengangguk.
"Baiklah. Apakah kau akan langsung ke kapal? Bisakah kau mendaratkan ini di kapal dengan aman? "
Pagi ini, armada telah berlayar menuju Albion.
Kapal yang seharusnya mengangkut  Zero Fighter sudah berlayar dengan kapal-kapal lain dan tengah  menunggu mereka di depan. Kapal itu adalah kapal perang khusus yang dibangun untuk membawa naga-naga angin, kini dia akan membawa Zero Fighter juga.
Kapal baru nan  kuat, yang dimiliki Kelas Pengangkut Naga yang baru dibentuk, dinamakan Varsenda.
Tidak hanya itu, Colbert, dengan menggunakan sihir Bumi, menempatkan bensin yang cukup untuk lima penerbangan dalam kapal.
Jadi Saito hanya perlu membawa Louise dengannya di Zero Fighter dan mendarat di kapal itu.
"Nah, dengan bawaan segini banyak ... tak mungkin semua benar-benar aman, kan?
Kata Saito sambil berbalik. Louise belum muncul.
"Karena buru-buru, saya tidak punya waktu untuk menjelaskan kepadamu bagaimana senjata baru bekerja."
"Begitukah ..."
Saito menemukan selonjong pipa besi tergantung di bawah sayap Zero Fighter. Untuk Apa sih bahwa tabung itu? Tapi, tiada waktu untuk penjelasan yang rinci sekarang.

Revision as of 13:06, 16 May 2012

Akhir tahun, minggu pertama dari bulan Wynn, hari Man dalam minggu itu menjadi hari yang tercetak dalam sejarah Halkeginia. Hari itu adalah hari setelah Hari Void, ketika dua bulan yang tergantung di langit saling tumpang tindih. Di siang hari ini, ketika benua Albion berada pada titik terdekat dengan Halkeginia, armada raksasa kapal Tristain dan Germania membawa tentara persatuan yang terdiri dari 60.000 tentara untuk berlayar dari La Rochelle demi invasi Albion.

Tristain bersama-sama Germania memiliki 500 kapal. Hanya enam puluh dari mereka yang merupakan kapal perang sedangkan sisanya adalah pengangkut tentara dan persediaan. Ratu Henrietta dan Kardinal Mazarini tengah berada di pelabuhan La Rochelle, berdiri di atas dermaga Pohon Dunia, menonton armada berlayar. Semua kapal yang naik ke langit pada saat yang bersamaan pasti merupakan pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat. "Seolah-olah mereka adalah biji terbawa oleh angin," kata Kardinal Mazarini, membagi pikirannya. "Benih yang akan mengecat ulang benua."

"Tidak ada benih yang dapat mengecat negara putih, biru." Bendera keluarga kerajaan Tristain adalah lily putih pada latar belakang biru. "Ada kemungkinan bahwa kita akan kalah," gumam Mazarini. "Saya tidak berniat dikalahkan." "Jenderal De Poitiers adalah komandan hebat yang berani dan penuh kewaspadaan. Kemungkinan besar dia berhasil. " Henrietta tahu bahwa menyebutnya seorang komandan besar adalah sedikit pemaksaan, tapi tidak ada jenderal lain dengan bakat lebih darinya. Jenderal yang melampauinya hanya ada di buku-buku sejarah.

"Aku berfikir-fikir, mengapa sih kita harus berperang?" Gumam Mazarini, dengan suara yang nyaris tak terdengar. "Mengapa Anda menanyakan hal semacam itu?" "Kita bisa saja memblokade Albion untuk membuat mereka kelaparan. Dengan perencanaan yang matang, ini bisa jadi ide yang sangat sukses. " "Kita akan menyerbu." Gumam Henrietta tanpa mengubah ekspresi wajahnya. "Jangan bilang begitu. Keberanian tak selalu diperlukan untuk menyelesaikannya sekali jalan dan selamanya. Yah, mungkin aku hanya bertambah tua. " Mazarini menepuk jenggotnya yang memutih . " Yang Mulia, jika kita akan kalah, apakah Anda akan menggunakan" Void "dalam perang ini?" Ini adalah masalah yang sangat rahasia untuk dibahas. Hanya sedikit orang yang tahu bahwa Louise adalah pengguna Void. Henrietta, Kardinal ... dan beberapa jenderal kerajaan.

"Aku harusnya dibakar ... dengan senang hati, Aku akan dibakar sebagai bayaran untuk dosa-dosaku. " Gumam Henrietta dalam hati, sambil menatap kedalam kehampaan. "Tenang. Paduka tidak akan ke sana sendirian. Semoga tulang tua saya cukup baik untuk itu. " Henrietta mempercayakan pengetahuan tentang Void pada jenderal-jenderal hanya sebagai kartu truf. Setelah mendengar tentang Void Louise, pada awalnya Jenderal De Poitiers bahkan tidak mencoba untuk mempercayainya. Tapi hal itu tidak mustahil. Karena Void dianggap sebagai legenda, ia tidak bisa mempercayai keberadaannya.

Namun, setelah diingatkan tentang hasil perang di Tarbes, setelah melalui usaha nan gigij, sang jenderal mempercayainya.. Adanya elemen legendaris Void melipatgandakan keberaniannya dan ia menjanjikan Henrietta sebuah kemenangan cepat. Henrietta, untuk memastikan kemenangan dalam pertempuran pertama, memberinya izin untuk mengendalikan Void. Henrietta mendesah atas dosanya sendiri. Perang ... terhadap negara, rakyat. Ia tidak lebih dari melepaskan kesedihan pribadi pada mereka. Perang ini hanya sarana untuk menenangkan kemurkaan kekasih. Berapa banyak manusia yang saya kirim pergi untuk mati karena ini? Bahkan sahabat masa kecil dan terbaiknya pun ikut.

Dalam perang seperti ini, tiada menang atau kalah, ia tak bisa menghilangkan kejahatan seseorang, pikir Henrietta. Meskipun tahu hal ini, saya masih mengumbar patriotisme untuk pasukan yang dilepas berlayar, saya akan terbakar di neraka untuk ini. Setetes darah mengalir di pinggir bibirnya saat Henrietta menggigit mereka, sambil berteriak,

"Viva Tristain!"

Suara teriakan ratu bergema di angkasa. Para petugas berbaris di dek atas, menghormat Henrietta yang memandangi kepergian mereka, dan berteriak setelah ratu, "Viva Tristain! Viva Henrietta! " Teriakan ini, yang disertai dengan suara dari sisa 60.000 orang yang bergabung, meraung di angkasa. "Viva Tristain! Viva Henrietta! " Sorakan yang membelah dada hanya memekatkan kesadaran Henrietta akan dosanya...

Pada saat yang sama, di Akademi Sihir ... Untuk menggunakan Api demi tujuan damai, Colbert akhirnya mencapai "Kekuatan" itu. Kekuatan panas ... Artinya, kekuatan untuk mengubah panas, entah bagaimana, menjadi gerakan. Meskipun mekanisme berbasis uap telah dibuat untuk itu dan cukup memadai, itu tidak cukup bagi Colbert yang ingin meningkatkannya setara dengan "kekuatan" mesin Zero Fighter. Colbert terkonsentrasi pada analisis mesin ini.

Meski ia ingin merakit sesuatu yang menyerupainya dengan coba-coba ...Tak mungkin mempelajari bagaimana untuk merakit sebuah pembakaran internal mesin dnegan tingkat akurasi yang sama. Pertama-tama, teknologi metalurgi masih primitif di Halkeginia. Besi yang menyusun mesin itu tidak dapat diproduksi. Bahkan dengan mantra "Alkimia" kelas persegi pun masih akan sulit untuk membuat besi yang diproduksi secara canggih tersebut. Teknik sihir seseorang pasti akan bercampur dengan pengotor. Kedua, teknologi pengolahan. Untuk merakit sebuah mesin berkualitas tinggi, diperlukan pembuatan banyak bagian nan identik. Mengingat teknologi Halkeginia yang masih terbelakang, itu hampir mustahil.

Di Halkeginia, konsep barang yang sama sekali identik tak ada. Misalnya, di antara senjata sekalipun, yang kebanyakan terbuat dari barang kerajinan maju, tiada dua yang sepenuhnya sama. Peluru dan bentuk sebatang pistol tampak identik, namun secara rinci berbeda. Bahkan bagian-bagiannya tidak benar-benar cocok. Jikapun Colbert mencoba untuk membuat peluru senapan mesin Fighter Zero, ia tahu bahwa itu mustahil. Meskipun seseorang dapat membuat bingkai kuningan, ia memiliki rincian nan identik yang terlalu banyak untuk ditangani Alkimia. Meskipun sulit untuk membuat bingkai kuningan, produksi "bensin" cair adalah hal yang sama sekali berbeda.

Makanya Colbert bisa menyelesaikan "Kontainer Cairan Baru", mengerahkan teknologi untuk digunakan. Di depan laboratorium di Akademi Sihir, Colbert yang dengan susah payah selesai mendapatkan seluruh peralatan untuk Zero Fighter, dengan menghembuskan napas panjang, memandangi karya yang dikerjakannya sendirian. Selama setengah tahun, meskipun senjata baru telah selesai, dia masih ingin menemukan teknologi yang lebih indah, namun hasil penelitiannya terhenti di sana.

Saat melihat Saito yang muncul di depan laboratorium, Colbert merentangkan tangannya. "Ooh, Saito-kun, apa kau akanpergi?" Saito baru saja selesai bersiap untuk perjalanan nanti. Dia membawa kacamata, yang merupakan kenang-kenangan kakek Siesta di lehernya. Derflinger diikat di punggungnya dan sebuah kantong kulit menempel ke pinggang. Berbagai item disimpan di sana. "Ya," Saito mengangguk. "Baiklah. Apakah kau akan langsung ke kapal? Bisakah kau mendaratkan ini di kapal dengan aman? " Pagi ini, armada telah berlayar menuju Albion. Kapal yang seharusnya mengangkut Zero Fighter sudah berlayar dengan kapal-kapal lain dan tengah menunggu mereka di depan. Kapal itu adalah kapal perang khusus yang dibangun untuk membawa naga-naga angin, kini dia akan membawa Zero Fighter juga.

Kapal baru nan kuat, yang dimiliki Kelas Pengangkut Naga yang baru dibentuk, dinamakan Varsenda. Tidak hanya itu, Colbert, dengan menggunakan sihir Bumi, menempatkan bensin yang cukup untuk lima penerbangan dalam kapal. Jadi Saito hanya perlu membawa Louise dengannya di Zero Fighter dan mendarat di kapal itu. "Nah, dengan bawaan segini banyak ... tak mungkin semua benar-benar aman, kan? Kata Saito sambil berbalik. Louise belum muncul. "Karena buru-buru, saya tidak punya waktu untuk menjelaskan kepadamu bagaimana senjata baru bekerja." "Begitukah ..." Saito menemukan selonjong pipa besi tergantung di bawah sayap Zero Fighter. Untuk Apa sih bahwa tabung itu? Tapi, tiada waktu untuk penjelasan yang rinci sekarang.