Baka to Tesuto to Syokanju:Volume2 Soal Kelima: Difference between revisions

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 103: Line 103:
"Hazuki ingin melihat onii-chan memakainya sekali lagi."
"Hazuki ingin melihat onii-chan memakainya sekali lagi."


At this moment, the three girls came back. They continue to say such selfish words without caring about other people's feelings. Is my reputation going to worsen because of that incident...
Pada waktu ini, si tiga gadis telah kembali. Mereka terus mengatakan perkataan egois dan semacamnya tanpa mempedulikan perasaan orang lain. Apakah reputasiku akan semakin memburuk karena kejadian itu...


"Ah ha ha. What a pity, the world isn't so naive to let people see others in cosplay, you know?"
"Ah ha ha. Kasihan sekali, dunia tidak terlalu naif untuk membiarkan orang melihat yang lainnya sedang cosplay, tahu?"


I reveal a wicked smile to them. Since you people have seen me in a maid outfit, let me see you people in cheongsam.
Aku memperlihatkan senyuman jahatku pada mereka. Berhubung kalian sudah melihatku dalam kostum pelayang, biar kulihat kalian dalam cheongsam.


"That's the situation. Himeji and Shimada, please help in increasing our earnings."
"Itulah situasinya. Himeji dan Shimada, tolong bantu meningkatkan pendapatan kita."


In order not to allow the prey to escape, I wave a cheongsam at them as I block their escape route. This is because at least Minami has an intention to run away.
Agar mereka tidak keabur, aku melambaikan cheongsam kepada mereka sambil menghalangi rute kabur mereka. Ini karena setidaknya Minami punya niat untuk kabur.


"You, you two. Why are your expressions so terrifying...?"
"Kalian, kalian berdua. Kenapa ekspresi kalian sangat menakutkan?"


"I can feel an ominous aura..."
"Aku bisa merasakan aura tidak enak..."


Our two prey reveal a slight terrified attitude. However, what's regretful is that they have nowhere to go.
Dua mangsa kami memperlihatkan sikap menakutkan. Akan tetapi, yang menjadi penyesalan adalah mereka tidak bisa kemana-mana lagi.


"Go, Akihisa!"
"Ayo, Akihisa!"


"OK! Hehehe, be obedient and wear this cheongsam—IT HURTS! I'M SORRY! I GOT TOO COCKY!!"
"OK! Hehehe, menurutlah dan dan pakai cheongsam ini-SAKIT! MAAF! AKU TERLALU SOMBONG!!"


"You're so weak..."
"Kau lemah sekali..."


The parts that were hit, abdomen, face and thigh, all hurt. Why is Minami's attack power stronger than me, a boy?
Bagian yang kena, perut, wajah dan paha, semuanya sakit. Kenapa kekuatan serangan Minami lebih kuat dariku, seorang pria?


"Why are you mentioning this out of a sudden? I remembered that you said that we don't have to wear it."
"Kenapa kalian menyebutkan ini tiba-tiba? Aku ingat bahwa kalian bilang kami tidak harus memakainya."


As expected, Minami reveals an unwilling expression.
Seperti yang diduga, Minami memperlihatkan ekspresi tidak mau.


"This is for the publicity of the shop, and to satisfy Akihisa's personal taste. Akihisa likes cheongsams, right?"
"Ini untuk publisitas toko kita, dan untuk memuaskan selera pribadi Akihisa. Akihisa suka cheongsam, bukan?"


I was suddenly pulled into Yuuji's conversation. Though I do like them, it's a bit embarrassing to let people know of this personal interest. It just so happened to be mentioned so coincidentally.
Tiba-tiba aku ditarik kedalam percakapan Yuuji. Meski aku suka itu, sedikit memalukan untuk membiarkan orang-orang tahu tentang selera pribadi ini. Itu disebutkan secara kebetulan.


"I—love them!"
"A-Aku suka itu!"


"You really don't know how to say a lie."
"Kau sungguh tidak tahu caranya berkata bohong."


Eh? Looks like I said something wrong.
Eh? Sepertinya aku mengatakan sesuatu yang salah.


"Ca, can't be helped. For the sake of the shop, I'll just do this even if I don't want to."
"Ma, mau bagaimana lagi. Demi kebaikan toko, aku akan memakai ini meskipun aku tidak mau."


"You, you're right! It's for business!"
"Kau, kau benar! Ini untuk bisnis!"


Himeji-san and Shimada both pick up the clothes.
Himeji-san dan Shimada mengambil pakaiannya.


"Onii-chan, what about Hazuki?"
"Onii-chan, bagaimana dengan Hazuki?"


"Eh? Hazuki want to help as well?"
"Eh? Hazuki ingin membantu juga?"


"Help...? Ah, ngh! I want to help, so give Hazuki one as well!"
"Membantu...? Ah, ngh! Aku ingin membantu, beri juga Hazuki satu!"


Such an obedient kid, nobody can tell that she's Minami's little sister.
Anak yang penurut, tidak ada yang menduga dia adalah adiknya Minami.


"Sorry, though I understand your intentions, there's nothing that Hazuki can we—"
"Maaf, meskipun aku mengerti niatmu, tidak ada yang bisa dipakai Hazu-"


"...!!(Ch ch ch ch)"
"...!!(Ch ch ch ch)"


"Mu, Muttsulini! Why are you sewing clothes quickly here? And up till now, you weren't here in the first place!"
"Mu, Muttsulini! Kenapa kau menjahit pakaian dengan cepat disini? Dan sebelum ini, kau tidak ada disini!"


"...Don't underestimate my sense of smell."
"...Jangan meremehkan indra penciumanku."


What the heck. It was a cool line, yet it doesn't feel cool at all.
Apa-apaan ini. Itu perkataan yang keren, tapi sama sekali tidak terasa keren.


"Then we'll change into it after the third battle."
"Kalau begitu kami akan mengganti pakaian setelah pertempuran ketiga."


Himeji-san looks at the watch to check the time. That's right; Himeji-san and Minami have to go for their match.
Himeji-san melihat ke arloji dan melihat waktu. Itu benar; Himeji-san dan Minami harus pergi ke pertempuran mereka.


"No, I hope that both of you can change into it right now."
"Tidak, aku harap kalian berdua bisa mengganti pakaian sekarang."


"Eh?"
"Eh?"


Yuuji's voice and the duo's surprised cry synchronised in a harmonious manner.
Suara Yuuji dan tangisan duo sama dalam irama keharmonisan.


"It's for publicity. From the third battle of the summoning tournament onwards, all battles will be shown to the public. It's rare to have so many people gathering, and there's no loss in trying to publicise ourselves."
"Ini untuk publisitas. Dari pertempuran ketiga turnamen memanggil dan seterusnya, semua pertempuran akan diperlihatkan ke umum. Langka untuk banyak orang berkumpul, dan tidak ada kekalahan mencoba untuk mempublikasi diri kita."


"You mean you want us to wear this, this thing to the summoning tournament..."
"Maksudmu kau ingin kami memakai ini, benda ini pada turnamen memanggil..."


"This is really too humiliating..."
"Ini sungguh terlalu memalukan..."


Both of them look troubled as they hold onto the cheongsam. In front of the media and the crowds swarming in, to run out like this is rather humiliating. However, this is to prevent Himeji-san from transferring schools, so I really hope that they'll agree.
Mereka berdua terlihat terganggu sebagaimana mereka memegang cheongsamnya. Dia depan media dan sekawanan orang banyak, berpakaian seperti ini agak memalukan. Akan tetapi, ini untuk mencegah Himeji-san pindah sekolah, jadi aku sangat berharap mereka setuju.


"Please agree to this!"
"Tolong setujulah!"


After saying this, I bow my head. This isn't for Himeji-san, but for me, since I do not want Himeji-san to transfer school. Basically, this is a completely selfish request from me, thus, I would bow my head down.
Setelah mengatakan ini, aku menundukkan kepalaku. Ini tidak untuk Himeji-san, tapi untukku, karena aku tidak ingin Himeji-san pindah sekolah. Pada dasarnya, ini permintaan yang egois dariku, maka, aku menundukkan kepalaku.


"Akihisa...you really-- like cheongsams, huh..."
"Akihisa...kau sungguh-- menyukai cheongsam, ya..."


I don't dare to deny this fact.
Aku tidak berani mengingkari kenyataan ini.


"Don't tell me, that Yoshii-kun knew about my plight—"
"Jangan bilang, bahwa Yoshii-kun tahu tentang keadaanku-"


"Can't be helped. For the class facilities, we'll help out. Right, Mizuki?"
"Mau bagaimana lagi. Untuk fasilitas kelas, kita akan membantu. Benar, Mizuki?"


Minami interrupts Himeji-san's thoughts with an appropriate reply.
Minami menyela Himeji-san dengan jawaban yang tepat.


"Ah, yes, yes! This is just a minor thing!"
"Ah, ya, ya! Ini tidak ada apa-apanya!"


Himeji-san replies with a rejuvenated tone.
Himeji-san menjawab dengan nada semangat.


Come to think of it, I did hear quite a nice info. If this is considered a trivial thing, then I'll continue to request Himeji-san to do similar things in the future.
Kalau dipikir-pikir, aku mendengar info yang bagus. Kalau ini dianggap hal sepele, maka aku akan terus meminta Himeji-san untuk melakukan hal yang sama di masa depan.


If the information that Himeji-san and Minami are of class F, it'll have the two benefits of promoting the teahouse and showcasing class F's ability. It's rather effective.
Jika informasi bahwa Himeji-san dan Minami adalah kelas F, itu akan menjadi dua keuntungan mempromosikan kedai teh dan memamerkan kemampuan kelas F. Itu cukup efektif.


"OK, leave it to us! Mizuki, let's go."
"Baik, serahkan pada kami! Mizuki, ayo."


"Alright."
"Baiklah."


The two girls walk out of the classroom with the cheongsam in hand. There should be no problem if we're to leave it to them, right?
Si dua gadis berjalan keluar ruang kelas dengan cheongsam di tangan. Tidak akan jadi masalah jika kami menyerahkan kepada mereka, kan?


"...Finished."
"...Selesai."


"Wa, this onii-chan is amazing!"
"Wa, onii-chan ini menakjubkan!"


Hazuki's cheongsam was completed in godspeed fashion.
Cheongsam Hazuki selesai dalam sekejap mata.


There's nothing impossible for a Muttsulini that has impure intentions. Though I already knew that, I didn't know that he even has little students covered. This guy is really enigmatic.
Tidak ada yang tidak mungkin untuk Muttsulini yang punya niat kotor. Meski aku sudah tahu itu, aku tidak tahu bahkan dia telah mencakup sedikit murid-murid. Orang ini sangat membingungkan.


"Oh, then I'm changing now."
"Oh, kalau begitu aku akan ganti sekarang."


"WA, WAIT A SECOND, HIDEYOSHI! YOU'RE CHANGING HERE!? YOU HAVE TO CHANGE IN THE GIRLS' BATHROOM!!!"
"TU, TUNGGU SEBENTAR, HIDEYOSHI! KAU GANTI DISINI?! KAU HARUS GANTI DI KAMAR MANDI WANITA!!!"


To an innocent teenage like me, and to a delusional Muttsulini, this scene is too inciting.
Untuk remaja yang tidak berdosa sepertiku, dan Muttsulini yang penghayal, adegan ini terlalu menghasut.


"...Recently, I've been thinking that Akihisa is viewing me as a girl."
"...Belakangan, aku rasa Akihisa memandangku sebagai seorang gadis."


"You're thinking too much, Hideyoshi is Hideyoshi."
"Kau berpikir terlalu banyak, Hideyoshi adalah Hideyoshi."


"Mn, just like Yuuji said. Hideyoshi's gender is 'Hideyoshi', neither a male nor a female."
"Mn, seperti kata Yuuji. Jenis kelamin Hideyoshi adalah 'Hideyoshi', bukan laki-laki ataupun perempuan."


"...I don't mean that."
"...Maksudku bukan begitu."


Eh? Am I mistaken?
Eh? Apa aku salah?


"Hai, ay..."
"Hai, ay..."


"...!!(*Dripping sounds*)"
"...!!(*Suara tetesan*)"


"Ha, Hazuki! You can't change here as well! Muttsulini will die due to blood loss!"
"Ha, Hazuki! Kau juga tidak boleh ganti disini! Muttsulin akan mati karena kekurangan darah!"


Though he has lost quite a lot of blood, Muttsulini still looks like he's extremely happy as he presses against his nose.
Meskipun telah kekuarangan banyak darah, Muttsulini masih terlihat sangat senang sambil menekan hidungnya.





Revision as of 14:09, 26 December 2013

Soal Kelima

Untuk menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan kelas, tolong semua murid membantu dalam survei ini.

'Bagaimana kau menentukan pelayan wanita ketika kau menjalankan kedai teh?'

'① Kecantikan ② kemampuan kepemimpinan ③ mobilitas ④ lainnya ( )'

Juga, tolong pilih kandidat alternatif untuk peran ini.


Jawaban Tsuchiya Kouta:

'Kandidat "① Kecantikan"... Himeji Mizuki dan Shimada Minami.'

Komentar guru:

'Kau sungguh tidak bisa menentukan diantara mereka, bukan?'



Jawaban Yoshii Akihisa:

'Kandidat "① Kecantikan"...Himeji Mizuki Hideyoshi Kinoshita Shimada Minami'

Komentar guru:

"Hazuki Shimada[1]"

'Sensei sedikit ingin tahu kenapa ada darah di kertasmu.'



Jawaban Sakamoto Yuuji:

'Kandidiat "④ Lainnya (Pasangan pernikahan)"... Kirishima Shouko.'

Komentar guru:

'Kenapa kertasmu dibawa kemari oleh Kirishima-san kelas A?'





"Jadi kita memenangkan pertempuran ketiga tanpa bertarung?"

"Yup, lawannya keracunan makanan."

Kami dengan bingung buru-buru ke arena pertempuran ketiga kami. Setelah sampai di tempat, tak terduga yang menunggu kami adalah berita bahwa lawan kami menjadi korban. Keracunan makanan ini, jangan bilang...? Aku harap mereka bukanlah pembeli yang masuk ke toko kami.

"Kalau begitu, jika kau tidak keberatan, maukah kalian membantu membangun ulang bisnis kami?"

Hideyoshi menyatakan penyesalan dengan pandangan suram. Lagipula ini bukan salah Hideyoshi.

"Kau benar. Untuk mendapatkan kembali sejumlah pelanggan, kita harus memperkenalkan sesuatu yang membuat banyak pengaruh."

Ruang kelas ini masih kosong. Meski kami sudah menghentikan sumber kometar negatif tersebut, kami tidak bisa menghentikan kabar buruk yang sudah tersebar. Seperti kata Yuuji, jika kita tidak melakukan hal besar, pelanggan tidak akan kembali.

"Uuu, kalau begitu kita harus apa...?"

Hideyoshi melihat ke sekitar ruang kelas. Meski aku sudah melihat ke sekitar ruang kelas setidaknya sekali, aku tidak bisa memikirkan hal istimewa yang bisa kami lakukan.

"Yuuji, kau punya ide?"

"Serahkan padaku. Meskipun sederhana menggunakan kedai teh Cina dan hal semacam ini untuk menarik pelanggan, itu akan jadi sangat efektif."

Setelah itu, Yuuji mengeluarkan cheongsam biru laut dan putih[2] itu punya sulaman yang sangat indah disitu. Komentar Hideyoshi,

"Eh. Meskipun aku merasa roknya sedikit terlalu pendek, ini akan jadi pengaruh besar. Jika kau akan menggunakan ini untuk publik-"

Itu pasti akan menjadi pengaruh besar jika Himeji-san dan Hideyoshi memakainya. Meskipun kami sedang malas, tapi itu bukan taktik buruk.

"Ah. Kita akan menyuruh-Akihisa memakai ini."

Pengaruhnya terlalu besar sekarang.

"Tunggu...! Ampuni aku! Memakai cheongsam setelah memakai kostum pelayan, semuanya akan berpikir aku homoseksual sungguhan!"

Untuk kehidupan bersekolah yang menyenangkan, aku sangat berharap tidak ada lagi kabar buruk tentangku. Meski aku adalah seorang murid biasa, aku bahkan lebih terkenal untuk alasan yang salah.

"Aku hanya bercanda. Ini untuk dipakai Hideyoshi, Himeji dan Shimada."

"Ah, begitukan? Syukurlah~"

Jadi hanya bercanda. Untung saja.

"Bukankah kau bercanda menyuruhku untuk memakainya?"

Hideyoshi menghela nafas sambil mengambil cheongsamnya.

Hideyoshi, hal tidak masuk akal apa yang kau bicarakan? Meskipun kami bercanda tentang membuat Minami memakai ini, kami akhirnya bilang ini dari dalam hati kami ketika menyuruhmu memakai ini.

"Kami kembali~! Ah, Aki melepas pakaian pelayannya."

"Ah...sayang sekali. Itu manis sekali."

"Hazuki ingin melihat onii-chan memakainya sekali lagi."

Pada waktu ini, si tiga gadis telah kembali. Mereka terus mengatakan perkataan egois dan semacamnya tanpa mempedulikan perasaan orang lain. Apakah reputasiku akan semakin memburuk karena kejadian itu...

"Ah ha ha. Kasihan sekali, dunia tidak terlalu naif untuk membiarkan orang melihat yang lainnya sedang cosplay, tahu?"

Aku memperlihatkan senyuman jahatku pada mereka. Berhubung kalian sudah melihatku dalam kostum pelayang, biar kulihat kalian dalam cheongsam.

"Itulah situasinya. Himeji dan Shimada, tolong bantu meningkatkan pendapatan kita."

Agar mereka tidak keabur, aku melambaikan cheongsam kepada mereka sambil menghalangi rute kabur mereka. Ini karena setidaknya Minami punya niat untuk kabur.

"Kalian, kalian berdua. Kenapa ekspresi kalian sangat menakutkan?"

"Aku bisa merasakan aura tidak enak..."

Dua mangsa kami memperlihatkan sikap menakutkan. Akan tetapi, yang menjadi penyesalan adalah mereka tidak bisa kemana-mana lagi.

"Ayo, Akihisa!"

"OK! Hehehe, menurutlah dan dan pakai cheongsam ini-SAKIT! MAAF! AKU TERLALU SOMBONG!!"

"Kau lemah sekali..."

Bagian yang kena, perut, wajah dan paha, semuanya sakit. Kenapa kekuatan serangan Minami lebih kuat dariku, seorang pria?

"Kenapa kalian menyebutkan ini tiba-tiba? Aku ingat bahwa kalian bilang kami tidak harus memakainya."

Seperti yang diduga, Minami memperlihatkan ekspresi tidak mau.

"Ini untuk publisitas toko kita, dan untuk memuaskan selera pribadi Akihisa. Akihisa suka cheongsam, bukan?"

Tiba-tiba aku ditarik kedalam percakapan Yuuji. Meski aku suka itu, sedikit memalukan untuk membiarkan orang-orang tahu tentang selera pribadi ini. Itu disebutkan secara kebetulan.

"A-Aku suka itu!"

"Kau sungguh tidak tahu caranya berkata bohong."

Eh? Sepertinya aku mengatakan sesuatu yang salah.

"Ma, mau bagaimana lagi. Demi kebaikan toko, aku akan memakai ini meskipun aku tidak mau."

"Kau, kau benar! Ini untuk bisnis!"

Himeji-san dan Shimada mengambil pakaiannya.

"Onii-chan, bagaimana dengan Hazuki?"

"Eh? Hazuki ingin membantu juga?"

"Membantu...? Ah, ngh! Aku ingin membantu, beri juga Hazuki satu!"

Anak yang penurut, tidak ada yang menduga dia adalah adiknya Minami.

"Maaf, meskipun aku mengerti niatmu, tidak ada yang bisa dipakai Hazu-"

"...!!(Ch ch ch ch)"

"Mu, Muttsulini! Kenapa kau menjahit pakaian dengan cepat disini? Dan sebelum ini, kau tidak ada disini!"

"...Jangan meremehkan indra penciumanku."

Apa-apaan ini. Itu perkataan yang keren, tapi sama sekali tidak terasa keren.

"Kalau begitu kami akan mengganti pakaian setelah pertempuran ketiga."

Himeji-san melihat ke arloji dan melihat waktu. Itu benar; Himeji-san dan Minami harus pergi ke pertempuran mereka.

"Tidak, aku harap kalian berdua bisa mengganti pakaian sekarang."

"Eh?"

Suara Yuuji dan tangisan duo sama dalam irama keharmonisan.

"Ini untuk publisitas. Dari pertempuran ketiga turnamen memanggil dan seterusnya, semua pertempuran akan diperlihatkan ke umum. Langka untuk banyak orang berkumpul, dan tidak ada kekalahan mencoba untuk mempublikasi diri kita."

"Maksudmu kau ingin kami memakai ini, benda ini pada turnamen memanggil..."

"Ini sungguh terlalu memalukan..."

Mereka berdua terlihat terganggu sebagaimana mereka memegang cheongsamnya. Dia depan media dan sekawanan orang banyak, berpakaian seperti ini agak memalukan. Akan tetapi, ini untuk mencegah Himeji-san pindah sekolah, jadi aku sangat berharap mereka setuju.

"Tolong setujulah!"

Setelah mengatakan ini, aku menundukkan kepalaku. Ini tidak untuk Himeji-san, tapi untukku, karena aku tidak ingin Himeji-san pindah sekolah. Pada dasarnya, ini permintaan yang egois dariku, maka, aku menundukkan kepalaku.

"Akihisa...kau sungguh-- menyukai cheongsam, ya..."

Aku tidak berani mengingkari kenyataan ini.

"Jangan bilang, bahwa Yoshii-kun tahu tentang keadaanku-"

"Mau bagaimana lagi. Untuk fasilitas kelas, kita akan membantu. Benar, Mizuki?"

Minami menyela Himeji-san dengan jawaban yang tepat.

"Ah, ya, ya! Ini tidak ada apa-apanya!"

Himeji-san menjawab dengan nada semangat.

Kalau dipikir-pikir, aku mendengar info yang bagus. Kalau ini dianggap hal sepele, maka aku akan terus meminta Himeji-san untuk melakukan hal yang sama di masa depan.

Jika informasi bahwa Himeji-san dan Minami adalah kelas F, itu akan menjadi dua keuntungan mempromosikan kedai teh dan memamerkan kemampuan kelas F. Itu cukup efektif.

"Baik, serahkan pada kami! Mizuki, ayo."

"Baiklah."

Si dua gadis berjalan keluar ruang kelas dengan cheongsam di tangan. Tidak akan jadi masalah jika kami menyerahkan kepada mereka, kan?

"...Selesai."

"Wa, onii-chan ini menakjubkan!"

Cheongsam Hazuki selesai dalam sekejap mata.

Tidak ada yang tidak mungkin untuk Muttsulini yang punya niat kotor. Meski aku sudah tahu itu, aku tidak tahu bahkan dia telah mencakup sedikit murid-murid. Orang ini sangat membingungkan.

"Oh, kalau begitu aku akan ganti sekarang."

"TU, TUNGGU SEBENTAR, HIDEYOSHI! KAU GANTI DISINI?! KAU HARUS GANTI DI KAMAR MANDI WANITA!!!"

Untuk remaja yang tidak berdosa sepertiku, dan Muttsulini yang penghayal, adegan ini terlalu menghasut.

"...Belakangan, aku rasa Akihisa memandangku sebagai seorang gadis."

"Kau berpikir terlalu banyak, Hideyoshi adalah Hideyoshi."

"Mn, seperti kata Yuuji. Jenis kelamin Hideyoshi adalah 'Hideyoshi', bukan laki-laki ataupun perempuan."

"...Maksudku bukan begitu."

Eh? Apa aku salah?

"Hai, ay..."

"...!!(*Suara tetesan*)"

"Ha, Hazuki! Kau juga tidak boleh ganti disini! Muttsulin akan mati karena kekurangan darah!"

Meskipun telah kekuarangan banyak darah, Muttsulini masih terlihat sangat senang sambil menekan hidungnya.



  1. 島田 葉月 is "Shimada Haduki" if written in rōmaji but if translated to english it is written as "Hazuki Shimada"[1].
  2. Cheongsam adalah baju ketat satu-potong Cina tradisional. [2]