Zero no Tsukaima ~ Indonesian Version:Volume5 Bab2
Bagian 1
Yap, ini adalah Akademi Sihir Tristain. Liburan musim panas baru saja dimulai dan di dalam asrama, dua ningrat tengah membunuh waktu.
Mereka adalah Kirche si "Ardent" dan Tabitha si "Badai salju". Kirche tengah malas-malasan berbaring di kasur Tabitha dengan pose yang sangat tak sopan. Dia melepas seluruh kancing bajunya dan tengah mengipasi dada montoknya dengan tangan. Kirche memang menyukai panas tapi tak tahan hangat.
Dia tak bisa mengendalikan panas yang mendidih di ruang yang dipanggang matahari.
"Hei Tabitha, bisakah kau menghembuskan angin untukku?"
Tabitha mengayunkan tongkat panjangnya tanpa menoleh dari buku.
"Berikan yang dingin. Yang bisa dinginnya menembus tulang, tepat seperti nama keduamu."
Sebagaimana diharapkan, ada es dalam anginnya. Angin bersalju itu langsung mendinginkan badan Kirche.
"Ahh-, rasanya enak."
Sambil minum dalam angin dingin Tabitha, Kirche membuka kemejanya. dia menyilangkan kakinya dalam sikap yang takkan pernah dilihat lusinan teman lelakinya yang menyembahnya bagaikan seorang dewi.
Dia menerawang ke arah Tabitha yang dari tadi membaca buku. Tabitha tak berkeringat setetes pun, seolah-olah menyatu sempurna dengan bukunya. "Mungkin nama keduanya 'Badai Salju' mendinginkan badan dan juga pikirannya," gumam Kirche.
"Hei "Badai salju"? Kau benar-benar suka membaca buku ya? Seperti protestan saja. Apa itu buku Protestan terkenal yang berjudul "Doktrin Praktis"?
"Doktrin praktis" merupakan kitab yang dibaca oleh sekte protestan, yang merupakan kitab tafsir dari "Buku Doa Sang Pendiri", yang merekam amal dan ajaran Sang Pendiri, Brimir.
Meski setiap versi "Buku Doa Sang Pendiri" mengklaim sebagai sebagai versi yang asli, isi mereka agak berbeda. Terlebih lagi, ada teori bahwa "Buku Doa Sang Pendiri" ditulis ratusan tahun setelah kejatuhan Brimir Sang Pendiri. "Buku Doa Sang Pendiri" yang telah diwariskan turun temurun oleh keluarga kerajaan Tristain bahkan tak ada tulisannya. Karenanya, banyak teologiawan menafsirkannya dnegan cara yang begitu kabur sehingga meningkatkan kekuatan politik gereja Halkegenia dan mereka sendiri. Badan praktisi utama dari "Doktrin Praktis" dimulai di pusat agama negara Romania dan dibangun para jelata yang ingin mereformasi gereja-gereja korup yang mengeksploitasi masyarakat. Kejadian ini segera menginternasional.
Ia menyebar dari para jelata da petani-petani, mereka melucuti kekuasaan dan tanah dari para pendeta, tapi tiada yang tahu jika perbuatan dan penafsiran mereka benar. Yang tahu jawabannya mungkin hanya Brimir Sang Pendiri sendiri.
Tabitha menutup bukunya dan menunjukkan judulnya pada Kirche. Itu bukan buku agama, hanya sebuah buku penelitian seihir kuno.
"Hanya membaca." kata Tabitha.
"Aku tahu. Bagaimanapun juga, kau tak mungkin seorang protestan. Ahh, hari ini benar-benar pas. SANGAT PANAS. Itulah mengapa aku mengundangmu untuk pergi ke Germania denganku. Disana jauh lebih sejuk.
Tabitha membuka kembali bukunya dan melanjutkan membaca. Kirche, yang tahu situasi keluarga Tabitha, memutuskan mengundangnya ke Keluarga Zerbst, tapi Tabitha menolak pergi. Tanpa pilihan lain, Kirche memutuskan untuk menemani Tabitha di Akademi. dia tak bisa meninggalkan Tabitha sendiri.