Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 5 Bab 4

From Baka-Tsuki
Revision as of 02:45, 23 September 2012 by Nameless angel (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Bab 4

Saat dia melangkah melewati gerbang sekolah angin kering dan dingin meniup menerpa wajahnya. Asada Shido terdiam , dengan erat membungkus kembali syal putihnya. Mengenakan kacamata cell-frame, dengan setengah wajahnya tersembunyi dibalik kain syalnya, dia sekali lagi mulai berjalan. Dia melanjutkan dengan langkah cepat di trotoar ditutupi oleh daun musim gugur, sambil mendesah kecil dari dalam dadanya. …Sekarang dari total 608 hari untuk 3 tahun di sekolah menengah terkemuka, 156 hari telah berlalu. Sebuah seperempatnya telah berlalu.Dengan pikiran itu, Dia telah terhuyung-huyung oleh pertapaan yang telah dipaksakan pada dirinya untuk waktu terlalu lama. Namun jika dia menambahkan di sekolah menengah, maka sudah 60 persen hari-hari telah memudar menuju masa lalu. Ini akan berakhir, suatu saat nanti…. Ini akan berakhir suatu saat nanti. Dia mengulangi kata tersebut dalam pikirannya seperti mantra. Tentu saja, meskipun hari kelulusan telah mendekat, itu bukan seolah-olah dia memiliki sesuatu yang dia inginkan atau seseorang yang ingin bersamanya. Sederhananya dirinya telah ditengah-tengah keadaan dipaksa untuk mengikuti, dia ingin bebas dari yang dikenal sebagai «high school students». Menghadiri suaka itu seperti tempat hari ke hari, mendengar nasihat guru lesu, berolahraga dan melakukan hal yang lain disamping sekelompok orang yang meragukan dia telah berubah bahkan satu-satunya cara sejak kecil. Apa artinya berada di sana untuk melakukan semua itu ? Shino sangat tidak mengerti. Di situasi yang sangat luar biasa ada juga guru yang memberi pelajaran yang dia temukan bermakna dan ada juga siswa yang harus dihormati. Tapi bagi Shino tidak ada dari keberadaan dari mereka yang sangat penting. Shino pernah mengatakan sekali pada kakek dan neneknya yang sekarang wali resminya, bahwa dia ingin langsung bejerja atau melatih pekerjaannya di sekolah kejuruaan daripada ke sekolah menengah atas. Kakeknya yang kuno telah menjadi merah karena marah sementara neneknya menangis, mengatakan bahwa dia ingin Shino pergi ke sekolah yang baik dan menikah menjadi sebuah keluarga yang baik, kalau tidak dia tidak dapat mampu bertahan meminta maaf kepada ayah Shino. Dia memiliki sedikit pilihan tapi hanya untuk belajar mati-matian, mendapat akuan ke sekolah cukup terkenal di metropolitan Tokyo, tapi dia terkejut ketika dia masuk dan dapat melihat. Di sana tidak ada perubahan dari sekolah umum yang ada di kotanya. Pada akhirnya Shino, sama seperti dia memiliki di sekolah menengah, Secara rutin dia menghitung hari yang tersisa sementara dia berjalan keluar sekolah setiap harinya. Shino tinggal sendirian di apartemen yang terletak di antara sekolah dan stasiun JR. Walaupun itu hanya seluas 6 tatami mats[1], tidak seluas dengan sebuah sapur umum , itu bagus dan nyaman terletak tepat disamping pusat perbelajaan.

<to be continue>