Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 2 Episode 1

From Baka-Tsuki
Revision as of 13:19, 17 March 2016 by Isko (talk | contribs) (forget image)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Episode 1 - Upacara Pertunangan Putri dari Utara[edit]

Part 1[edit]

"Haa... Sebenarnya Nii-san, apa yang kau pikirkan?"

Dengan suara frustasi dan kemarahan, Airi menghela napas kuat-kuat.

Gadis itu, adik Lux, yang memiliki kecantikan seperti boneka, menatap Lux dengan mata penuh celaan sambil dia berdiri di depannya yang untuk suatu alasan berlutut di atas lantai.

"Aku berkali-kali mengatakan untuk tidak menarik perhatian, bukan? Karena kau, baru saja aku disiksa oleh teman sekelasku sambil mereka bertanya padaku "apa kakakmu sudah punya pacar!?"..."

"Ya. Aku mengerti perasaanmu, Airi. Tapi, kumohon biarkan saja seperti itu."

Nokuto, teman sekelas Airi yang ada di sebelahnya, gadis tenang yang juga salah satu dari trio anggota akademi terkenal yang dijuluki "Triad".

Menjadi ditenangkan olehnya, Airi akhirnya bergumam "Aku kira kau sudah memperkirakan ini, Nii-san".

"Aku benar-benar minta maaaf..."

Mengatakan begitu, Lux berdiri dengan wajah kelelahan.

Di sini adalah tempat Akademi Militer Kerajaan, salah satu kamar asrama perempuan.

Lux, yang selesai makan malam setelah berakhirnya "Kontes Lux", telah dipanggil oleh adiknya untuk menangani permintaan khusus dari akademi.

Sejak dia mengatakan kalau itu adalah permintaan penting, dia buru-buru pergi ke kamar Airi dan Nokuto, tapi apa yang menantinya adalah omelan adiknya.

"Pertama, kenapa kau tidak datang langsung ke tempatku? Jika kau melakukan itu, kita akan membereskanya antar saudara kandung, dan itu tidak akan menjadi keributan besar."

Airi terlihat sungguh tidak senang dengan tingkah laku kakaknya yang tidak meminta bantuannya.

Di sana terlihat juga banyak orang di asrama gadis itu, jadi itu adalah sebuah kesalahan besar kalau memilih melarikan diri ke kamar Airi yang tidak terjadi padanya, tapi––

(Jika dengan kesempatan aku juga ditangkap oleh Airi, sepertinya akan menyusahkan, jadi...)

Jika dia mengatakan begitu, dia akan diomeli dengan "apa kau akan meragukan hubungan sedarah?", sehingga dia tidak mengatakan apapun.

"Namun, kepribadiannya, aku terkejut. Aku pikir kalau Krulcifer-san menanyakan Lux-san tidak menyukainya, dengan mempertimbangkan karakternya."

Nokuto dengan tenang membicarakan kesannya.

Tapi, bahu Airi yang mendengarnya tiba-tiba bergoncang.

"Jadi Nii-san, apa kau akan senang menghabiskan waktu dengannya dari sekarang?"

"E-Errr–– pada dasarnya, itu tidak akan berbeda dari permintaan yang aku selesaikan mungkin, aku kira?"

Sementara menggigil pada senyum lembut secara aneh Airi, Lux mengatakan begitu dengan pandangan tak sungguh-sungguh.

Permintaan Krulcifer yang memenangkan "Kontes Lux", perjanjian "menjadi pacarnya" selama seminggu telah ditetapkan.

Namun, isinya sangat tidak jelas, jadi kecuali mendengarkan permintaan istimewanya, dia harusnya bisa menghabiskan hidupnya seperti biasa.

Ketika Lux menjelaskan hal itu pada dua gadis ini,

"Hmm. Yah, tak apa. Nii-san sudah seumuran sih."

"Ti-Tidak, itu sebenarnya bukan aku, yang meminta Krulcifer-san kali ini!"

Airi yang mengalihkan tatapannya sembari dia mencebil, Lux menjelaskan dengan kebingungan.

"Ya. Aku tidak bisa menduga tujuan sebenarnya Krulcifer-san, tapi aku pikir mau bagaimana lagi."

"Begitukah?"

Melihat pada Airi yang mengangkat wajahnya menuju Nokuto, Lux merasa lega untuk sesaat.

"Ya. Itu sepertinya mungkin, Lux pastinya lemah di hadapan sikap agresip gadis."

"Hei!? Meski ini diselesaikan dengan susah payah, kenapa kau mengatakan hal itu lagi!?"

"Seperti yang diduga gadis ini lebih kekanak-kanakan dengan berurusan dengannya."

Selagi Lux kesusahan sekali lagi, Airi dengan sedikit berdeham dan berdiri.

"Tentang itu, aku akan katakan padamu tentang masalah rinciannya lain kali. Sudah waktunya pergi ke tempat permintaan."

"Ah..., i-itu benar."

Lega tentang kenyataan kalau pembicaraan ini berakhir untuk saat ini, Lux meninggalkan kamar.

"Aku dengar kalau permintaannya di sekitar sekolah; tapi ini malam, jadi hati-hatilah."

Nokuto mengatakan begitu serta menemani Lux dan Airi keluar.

Ketika dia keluar dari asrama gadis dengan Airi, di sekitarnya sudah tertutupi dengan korden hitam pekat.

"Bagus dan nikmatilah kehidupan sekolahmu, tapi tolong jangan lupa. Tentang "rencana" kita––"

Sambil mereka saat ini sendiri, Airi mengatakan itu selagi dia mengingatnya.

"Ah..., ya. Aku tahu."

Dia bermaksud merundingkan sedikit tentang sesuatu, tapi pada akhirnya, dia ragu-ragu untuk membicarakannya.

"Phew..."

Sementara berjalan menyusuri halaman rumput di dalam akademi sambil dia mengikuti di belakang Airi, Lux menarik napas lembut.

Ini tentang Krulcifer yang dia khawatirkan.

(––Apa aku boleh bertingkah seperti kekasihnya?)

"Maksudku, aku tidak pernah melakukannya dengan siapapun..."

"Permintaan sebenarnya" yang dikatakan oleh Krulcifer setelah menyatakan itu.

Lux memegang kepalanya selagi dia kerepotan oleh permintaan yang pada level lain seluruhnya dari pekerjaan sampingan yang dia pernah selesaikan.

Part 2[edit]

"––Aku ingin kau berperilaku sebagai pacarku."

Sekitar 10 menit setelah dia meminta itu dalam ruang tunggu.

Lux yang dipanggil ke atas atap yang sepi di akademi mendengar tentang rinciannya dari Krulcifer.

"Berperilaku menjadi pacar Krulcifer-san...?"

"Ya, itu benar. Aku ingin kau bermain aturan itu selama satu minggu mulai hari ini."

"Ta-Tapi, kenapa aku harus melakukan hal seperti itu––"

Selagi Lux kebingungan pada Krulcifer yang mengatakan begitu dengan biasa, dia menjelaskan situasi dengan detail.

Krulcifer adalah putri bangsawan dari negara besar di Utara –– negara religius Ymir, dan murid luar negeri di akademi.

Salah satu alasan kenapa dia datang ke Kerajaan Baru ini adalah demi belajar karena dia memiliki tujuan penting untuk dicapai.

"Singkatnya, pernikahan politik."

『Selama menghadiri sekolah, menandatangani perjanjian pertunangan dengan bangsawan kelas atas di Kerajaan Baru ––Atau dinikahi.』

Perintah itu telah diberikan pada Krulcifer oleh Kediaman Einvolk yang ada di rumahnya.

Membuat hubungan dengan orang berpengaruh yang menjabat posisi tertinggi di Kerajaan Baru.

Dia didaftarkan di akademi ini tidak hanya untuk mempelajari pengetahuan dan teknik sebagai Drag-Knight, tapi juga dengan tujuan seperti itu sejak awal.

"Itu––. Hal seperti itu..."

"Bukankah itu terlalu egois?"

"Tidak peduli seberapa besar, Kediaman Einvolk adalah keluarga bangsawan yang bermatabat, membiarkan Krulcifer pergi sendiri ke luar negeri dan membebaninya dengan kewajiban seperti itu..."

Sambil Lux dengan tanpa sengaja mulai mengatakan itu,

"Seperti biasa, kau mengatakan sesuatu yang tidak seperti Pangeran Kerajaan Lama."

Melihat ekspresi Lux yang menunjukkan kalau dia tidak setuju, Krulcifer tertawa kecil.

"Pernikahan di antara bangsawan 90% seperti itu. Tidak usah memikirkannya."

Dia menegaskan dengan nada pendek.

“…………”

Tentang itu, Krulcifer benar.

Pernikahan di antara bangsawan pada dasarnya seperti itu tanpa menghiraukan kebangsaan.

Lux yang tinggal dalam Istana Kerajaan sebagai Pangeran Kerajaan Lama sebelumnya, mengerti dengan baik hal itu.

"Tapi, ini masih aneh."

"Lalu, kenapa kau ingin aku berperilaku menjadi pacarmu?"

"Sederhananya, aku ingin menghindari masalah sampai batasnya. Sampai aku mencapai tujuan pribadiku––"

"Tujuan pribadi...?"

Tidak menjawab pertanyaan Lux, Krulcifer melanjutkan.

"Beberapa hari nanti, jadwalnya, kalau sebuah pesan akan dikirim menuju Kota Pertahanan ini oleh Kediaman Einvolk di mana adalah rumahku. Untuk mengkonfirmasi dan melaporkan proses pertunanganku––"

Singkatnya, terlihat menjadi "peran kekasih" dengan tujuan untuk mengelabuhi datangnya pesan.

Pria yang merupakan garis keturunan bangsawan serta memiliki hubungan dengan Krulcifer.

Lux sepertinya telah dipilih berdasar pada kondisi tersebut.

"Makanya, aku mau kau bertingkah layaknya pacarku selama seminggu mulai hari ini. jadi, apa itu baik-baik saja?"

"Ta-Tapi, Aku –– um, aku belum pernah melakukannya dengan siapapun..."

"Masa? Sebenarnya, aku tidak punya pengalaman juga."

"Bu-Bukan maksudku itu––"

Sambil Lux kebingungan,

"Selain itu, juga tidak bisa dengan siapapun, benar? Kau telah melihat sisi memalukanku––"

Sedikit memerah, Krulcifer tersenyum dengan lembut.

"...!?"

Tiba-tiba mengingat kembali sosoknya dengan pakaian dalam di ruang tunggu, wajah Lux menjadi merah.

"Jika kau berkata kalau kau tidak mau bertanggung jawab, lalu aku akan katakan pada semuanya tentang tindakan mengintipmu."

Dia berbisik begitu dengan nada nakal.

Dengan nada suaranya yang mengelitik lubang telinganya, Lux membalas dengan segera.

"U-Um..., jika kau tidak keberatan, aku akan melakukan yang terbaik."

"Terima kasih. Aku suka sifat jujurmu."

Pada Lux yang memegang kepalanya, Krulcifer menjawab dengan sebuah senyum.

"Aku akan kesusahan jika pacar bohonganku dibeberkan pada seseorang, jadi sampai minggu ini berlalu, kita akan tetap menjaga rahasia ini. Bisakah kau berjanji?"

"Ba-Baiklah."

"Jawaban bagus. Lalu mulai hari ini, kau adalah pacarku. Tolong jaga aku, Lux-kun."

"...Ya."

Pada senyum Krulcifer, Lux membalikkan senyum canggung.

Demikian, perjanjian telah diputuskan.

Part 3[edit]

Perpustakaan dalam akademi yang dibangun secara terpisah dari bangunan sekolah.

Meski dia telah menggunakannya karena pelajaran akademinya, ini adalah pertama kalinya kalau dia datang kemari selarut ini.

"Ke sini, Nii-san."

Semenjak pintu depan sudah ditutup, dia masuk dari pintu belakang mengikuti Airi.

Ruangan yang tinggi, tak terhitung jumlah buku yang tersusun berdiri dengan sejejer dan mode lama yang membiarkan seseorang merasakan sejarah di mana terdapat struktur yang menghubungan kembali dengan labirin kuno.

Dia pernah mengunjungi labirin karena pekerjaan sampingannya dulu, tidak ada hambatan terutama tentang atmosfir ini sendiri, tapi––

"Apa benar-benar ada permintaan di sini?"

Pertanyaan mengenai permintaan dari perpustakaan yang sunyi terbayang di pikiran Lux.

"Ya, tidak ada kesalahan. Sedikit lagi."

Mereka pergi melewati jalan pintas di antara susunan buku dan tiba pada sebuah pintu di akhir.

Kemudian dia membuka pintu dengan kunci berbeda dari yang dia gunakan untuk membuka pintu masuk belakang.

Ketika mereka menuruni tangga yang menuju ruang bawah tanah, terdapat ruang berbatu besar di sana.

"Tempat ini...? Apa ada tempat seperti itu di ruang bawah tanah perpustakaan?"

Tempat yang dia tidak tahu keberadaannya membiarkan sendirian masuk karena pekerjaan sampingannya.

Di sana, bukan cuma susunan buku, tapi juga besi unit kerja, tunggku perapian untuk sublimasi juga sebagai susunan proyek percobaan yang tak terhitung.

Pada saat yang sama, ada juga bau tajam bahan kimia.

"Tolong, tetap rahasiakan keberadaan tempat ini, Nii-san. Juga laboratium kecil."

"Laboratorium?"

Meski Lux menanyakan balik, dia memikirkan kalau benar-benar memberikan kesan seperti itu.

Bengkel Drag-Knight di mana Lisha bertindak sebagai kepala staff.

Jika bengkel Lisha memiliki struktur di suatu tempat mengingatkan pada pandai besi, tempat ini terlihat seperti bengkel alchemist.[1]

Sambil dia mengikuti Airi sementara menahan kesan seperti itu,

"Aku sudah menunggu kalian berdua."

Kepala Sekolah Relie Aingram ada di depan meja kecil.

"Selamat malam, Lux-kun. Apa kau memperhatikan dengan baik Philphie? Atau –– kau sudah menyerangnya?"

"Wah, kau..."

Lux membalas dengan ekspresi tak terlukiskan.

Dengan rencana Relie, Lux saat ini tetap tinggal di kamar yang sama dengan Philphie, adiknya, di asrama perempuan.

Selagi Lux memerah ketika mengingatnya kembali––,

"Kepala Sekolah. Kenapa kau tidak menunda menggoda Nii-san lain kali dan mulai berbicara?"

  • cough*, dengan sengaja berdeham sekali, Airi mengatakan begitu.

"Yah, itu benar juga. Lalu, aku akan memintamu tidak berbicara tentang apa yang akan aku katakan padamu dari sini."

Ketika Relie mengatakan itu, dia meletakkan kotak logam kecil di atas meja dan memasukkan kunci ke dalam peti.

"Ini terkunci dengan baik, eh."

"Ya."

Sambil Relie membuka kotak sementara mengangguk kembali, itu bisa terlihat.

"Tidak mungkin ini––"

Apa yang ada di dalam kotak adalah seruling emas berbentuk aneh.

"Ya, benda ini yang dipegang mantan Kepala Knight Squadron Penjaga Kerajaan Velvet, yang menyerang kota ini dua minggu lalu."

Seruling ini meiliki kekuatan untuk memanggil dan mengendalikan binatang buas mistik –– Abyss yang muncul dari reruntuhan.

Lux dan "Knight Squadron" menyaksikannya dan bertarung dengan mereka beberapa hari lalu.

"Ngomong-ngomong, aku melaporkan pada para petinggi, tapi aku berkata dengan Yang Mulia Ratu Raffi untuk kau mempelajarinya sementara mempercepat analisa di sini sebagai tempat ini tertutup dengan reruntuhan."

“…………”

"Sepertinya Velvet mengakui kalau dia membeli ini dari pedagang luar negeri. Dia mengatakan kalau itu disebut "terompet". Apa kau tidak tahu apapun tentang ini, Lux-kun?"

"Tidak. Ini juga pertama kalinya bagiku melihatnya sedekat ini. Tapi––"

Kakaknya Fugil dari Kerajaan Lama yang Lux cari.

Menilai dari perkataan "memanggil Abyss" yang Fugil telah katakan, tidak ada keraguan tentang fakta kalau terompet ini adalah harta karun yang berhubungan dengan reruntuhan.

"Velvet yang tidak terlihat tahu apapun, tapi aku kira itu keperluan untuk menganalisa barang ini pada saat yang sama sebagai penyelidikan reruntuhan."

Airi menambahkan hal itu sementara membuka buku tebal –– dokumen yang berhubungan pada penyelidikan reruntuhan.

"Lalu, kenapa menunjukkan ini padaku––"

"Karena aku mau kau menjaga ini."

Relie dengan tenang berkata dan menutup kotak yang berisi terompet.

"Eh...?"

"Aku masih belum mengatakan semuanya, tapi –– beberapa hari ini, ada sedikit pergerakan di benua eropa. Jadi, aku mau kau, dan anggota "Knight Squadron", pergi menyelidiki reruntuhan lama."

“…………”

Lebih dari sepuluh tahun lalu –– reruntuhan membawa Drag-Ride dan sejumlah teknologi menuju dunia.

Pertama yang dilindungi oleh keberadaan yang disebut Abyss, banyak dokumen dan harta karun yang masih tertidur.

"Termasuk reruntuhan wilayah Kerajaan Baru Atismata, saat ini situasi manusia hanya mendapatkan sampai lapisan kedua dalam reruntuhan, tapi itu tertulis kalau mencapai lapisan ketiga, keberadaan yang disebut "kunci" adalah kebutuhan."

Airi berbicara begitu dengan dokumen kuno tebal di tangannya.

Diketahui kalau masing-masing negara penduduk resmi telah diberitahu keberadaan "kunci" dengan sendirinya, tapi ini pada dasarnya tidak benar-benar dibuat sekarang.

"Mungkin –– terompet ini adalah kunci untuk masuk ke dalam reruntuhan yang lebih dalam. Atau, mungkin menjadi sesuatu untuk mempertahankan diri kita dari Abyss. Sesuatu seperti itu, hal itu juga termasuk penyelidikan. Oleh sebab itu, aku berniat mempercayakanmu dengan ini, Nii-san."

Lux menyadari maksud Airi yang termasuk sebuah kesimpulan.

Dia menunjukkan kalau terompet ini mungkin menjadi petunjuk mencari Fugil.

"...Aku mengerti."

Sementara mengukir kata-katanya ke dalam hatinya, Lux menerima terompet itu.

"Ngomong-ngomong, Kepala Sekolah."

"Oh, tak apa jika kau memanggilku Relie di saat seperti ini. Sebaliknya, aku tidak masalah jika kau memanggilku kakak mertua––"

Tersenyum miring pada Relie yang dengan menggoda mengatakan itu, Lux menanyakan apa yang telah mengganggunya.

"Relie-san. Aku masih bukan anggota "Knight Squadron". Aku mungkin tidak diperkenankan untuk mengikuti penyelidikan reruntuhan."

"Jangan khawatirkan soal itu. Aku akan memberikanmu ijin khusus untuk mengikutinya. Ada juga pencapaian menyelamatkan Lisha-sama, jadi aku tidak memikirkan siapapun akan menentangnya."

“…………”

"Dia baik seperti biasa ketika datang untuk persiapan pada waktu itu."

"Namun, Bisakah kau tetap merahasiakan masalah yang masih rahasia ini pada murid lain? Ini persoalan yang cukup penting."

"...Ya."

Sambil dia membalas dengan tegang sedikit, mereka bertiga pergi manaiki tangga dari ruang bawah tanah.

"Selain itu, juga mengenai penyelidikan reruntuhan, aku ingin hasil untuk lapisan baru segera. Sebagai urusan sebenarnya, juga untuk anak itu[2]––"

Berbalik agak melihat jauh ke dalam tempat yang kosong, Relie bergumam begitu.

Setelah berpisah dari Relie, Lux pergi dari perpustakaan bersama dengan Airi.

Tanpa menemukan siapapun di sekelilingnya, cahaya bulan pucat memperjelas garis edar menuju asrama perempuan.

"Mungkin hanya hari ini aku bisa bersama Nii-san dengan cara ini. Kau akan punya Krulcifer-san mulai besok."

"Errr... Airi, aku tidak mengira apa yang kau katakan akan terjadi meskipun..."

Pada kata-kata Airi yang bersikap seperti bercanda, Lux membalas begitu sementara tersenyum masam.

"Tapi, tolong hati-hati. Terutama–– darinya."

"Dengannya... maksudmu Krulcifer-san? Dia hebat dengan berbagai hal, tapi aku tidak berpikir dia orang yang jahat."

"Mungkin. Ini cuma intuisi wanita. Entah mengapa menggangguku. Bukan cuma fakta kalau dia adalah murid luar negeri dari Ymir, tapi juga seolah dia menyembunyikan sesuatu––"

Dengan gumaman Airi, Lux berjalan sementara melihat dengan bingung.

Ketika mereka berbalik ke pintu masuk asrama perempuan, mereka memutuskan bagian jalan di sana.

"Yah, Airi. Sampai jumpa."

"Ya. Hati-hati juga, Nii-san. Aku harus mendiskusikan dengan mereka untuk saat ini."

"Eh...?"

"Tidak, bukan apa-apa, Nii-san."

Menyisakan di belakang sebuah senyum penuh arti, Airi pergi.

Itu adalah Airi yang biasanya, tapi Lux menyadari kegelisahan akhirnya yang mengatakan dengan nada kuat.

Memperoleh terompet dan penyelidikan reruntuhan yang belum selangkah maju.

Meski hanya beberapa orang, identitas asli "Pahlawan Hitam" terungkap.

Waktu yang terhenti mulai bergerak secara perlahan.

Part 4[edit]

"Hei, Lux-kun. Bolehkah kita makan siang bersama?"

"Ah, ya. Itu jika kau tidak keberatan, tapi––"

Hari berikutnya saat makan siang.

Ketika Lux memikirkan tentang penyelidikan reruntuhan, Krulcifer menghampiri tempat duduknya.

Bersikap seperti "pacarnya" selama seminggu.

Bagi Lux yang tahu perjanjian itu, ini pastinya wajar; tapi seperti yang diduga ketika sedang dikunjungi oleh gadis cantik seperti Krulcifer, itu membuat hati seseorang berdegup cepat.

"Ah, Krulcifer-san jangan bercanda."

"Ya. berpikir kalau gadis itu sangat tegas... Dia serius."

Ruang kelas bergerak dan para siswi meningkatkan suara mereka dengan bulat-bulat.

(Tidak bagus, pembicaraan ini menarik perhatian terlalu banyak...!)

Sambil Lux dengan susah payah berdiri dan akan meninggalkan ruang kelas.

"Hei kalian berdua, tunggu sebentar."

Lisha tiba-tiba berdiri di depan Lux dan Krulcifer.

Putri Kerajaan Baru dengan rambut pirang yang terikat pada sisinya dan bola mata merah tua.

Di akademi ini, dia memberi perlakuan dengan cara tidak berbeda pada murid lainnya, tapi seperti yang dikira menarik perhatian murid-murid yang berkumpul.

"Apa yang kau inginkan?"

"Aku harus berbicara pada Lux sebentar, bukan kau. Jadi, kau tidak masalah jika aku juga menemanimu ke kantin, kan?"

"Ah, jika cuma itu––"

Sebelum Lux bisa setuju,

"Maaf, tapi aku akan menolaknya."

Krulcifer dengan santai menyatakan seperti itu.

"Ap...!?"

"Hari ini, aku ingin ngobrol dengannya, hanya kami berdua. Dia menjadi "pacar"ku selama seminggu, jadi setidaknya seperti itu, ya kan?"

"Guh..."

Wajah Lisha menjadi kaku.

"Lalu, kami permisi. Putri."

Krulcifer menarik Lux dari ruang kelas.

"Guh, aku akan mengingat ini!"

Sementara mendengarkan suara frustasi Lisha, dua orang itu menyusuri koridor.

Selama murid luar negeri Krulcifer dan Lux duduk bersama di atas kursi kantin, baru saja itu cukup menarik perhatian begitu banyak.

(Seperti yang dikira, aku lebih baik membayar ekstra pada permintaan ini...)

Lux dengan pelan menyantap makan siang sementara memikirkan tentang hal tersebut.

Part 5[edit]

Kelas siang adalah latihan tanding.

Mereka menuju lapangan latihan yang jauh dari gedung dan asrama sekolah, berganti menjadi dress gear dan mengenakan Machine Dragon.

"Lalu, hari ini, kita akan fokus pada pelatihan skill praktek untuk pertandingan seleksi sekampus (seluruh sekolah), yang akan digelar dua minggu nanti."

Ketika seluruh anggota kelas bersiaga, suara bermatabat Instruktur Raigree bergema dalam lapangan latihan yang luas.

Reruntuhan di mana senjata kuno dan teknologi terpendam tidak terletak di mana siapapun bisa dengan siap menyelidiki.

Hak dan kesempatan untuk menggali reruntuhan telah dirumuskan oleh perjanjian internasional beberapa tahun lalu, dan hasil turnamen nasional akan memutuskan siapa yang akan mendapatkan hak penyelidikan reruntuhan.

Sederhananya, negara yang menyisakan hasil terbaik di turnamen bisa memperoleh hak penyelidikan lebih.

Turnamen sekampus yang tidak begitu tetap dihelat setiap beberapa bulan sekali.

Pertandingan seleksi sekampus dalam rangka memilih peserta untuk itu akan segera dimulai.

Maka dari itu, nampaknya kalau itu dijadwalkan untuk pertandingan sebenarnya hari ini, tapi––

"...Hari ini tiga Drag-Knight datang dari pasukan ibu kota sebagai instruktur sementara. Semuanya, jangan sia-siakan kesempatan ini, dan pelajari dengan baik."

Dengan pengenalan Instruktur Raigree, seseorang memasuki lapangan latihan.

Orang yang mengenakan mantel pasukan tetap pada dress gear mereka.

Usia mereka mungkin hampir sama seperti Instruktur Raigree, sekitar dua puluh atau tiga puluh tahun.

Para siswi yang mengeluarkan suara berbisik pada instruktur sementara pasukan yang adalah pria dengan wajah tegas berdiri di barisan depan dari dua lainnya.

"Ini pertama kalinya. Membayangkan kalau "laki-laki" dari ibu kota akan terlibat dengan pelajaran seperti ini––"

"...Pertama, ini bukan jadwalnya, ya?"

"Ada banyak orang dengan wajah yang entah bagaimana tampan. Yah, tidak setingkat Pangeran kita sih."

"Atau agak, bukankah mereka menjijikkan? Bagaimana mereka menatap pada kita––"

Ketika siswi-siswi yang merasa malu sedang ditatap terus menerus pada mereka yang mengenakan dress gear secara ketat pada tubuh mereka––

"Hou. Seperti yang diduga, datang kemari adalah pilihan yang tepat."

Pria dengan wajah tegas di barisan depan tersenyum aneh sambil dia melihat pada murid-murid yang malu.

Terlihat kalau pria ini adalah pemimpin di antara ketiganya.

"Akademi Militer Kerajaan hanya untuk murid perempuan yang berdiri belum lama. Memang, terlihat seperti bergantung pada sistem yang memperbolehkan Kerajaan Baru pada wanita dan biasanya melakukan latihan pemanasan."

"Itu karena mereka masih menerima kurikulum pembelajaran."

Instruktur Raigree dengan tenang membalas.

Menilai dari nada dan ekspresi cekatannya, pengunjung instruktur sementara tidak dijadwalkan awalnya, dan Lux bisa mengira kenyataan kalau itu tidak diperkirakan.

Lalu, apa alasannya pria-pria ini datang dengan sengaja?

"Tidak, tidak, Raigree-dono. Kami, orang dewasa harus mengajari mereka kerasnya pertarungan sedari awal mungkin. Tidak peduli seberapa tinggi bakat rata-rata nilai Machine Dragon yang telah ditetapkan, pada akhirnya tidak mungkin kalau perempuan bisa menandingi laki-laki, jadi––"

Pria berotot dengan kesan keras menyeringai dengan lebar dan berbicara sebagai balasan tantangan.

Kemudian, laki-laki kurus di sampingnya melangkah ke depan.

"Itu benar. Jika kalian dibuang karena tingkat latihan militer itu di ibu kota –– dua minggu lalu, kalian akan kesulitan di masa mendatang. Hanya ada sedikit murid Drag-Knight yang kuat. Aku juga akan menggunakan kesempatan ini untuk dengan semampuku mengajari kalian betapa kerasnya pertarungan."

Dengan nada dari laki-laki yang merepotkan, ekspresi murid-murid mengeras.

"Tapi, aku mau kalian menahan diri dari tindakan berbahaya. Mereka masihlah murid."

Sesaat Instruktur Raigree dengan tegas mengatakan hal itu,

"Tentu saja, kami akan berhati-hati. Namun –– latihan formal mungkin agak keras bagi gadis-gadis itu."

Dengan membandingkan, laki-laki itu mengatakan hal itu tanpa beribu maaf.

Dan, dalam suasana aneh yang sedikit berbeda dari biasanya, latihan dimulai.

Memulai dari pemeriksaan operasi Machine Dragon, mereka berlanjut ke latihan skill dasar seperti menyebarkan pelindung, terbang atau mempercepat dan semacamnya, serta memperluas tembakan dengan persenjataan dan menutup jarak pertarungan tangan kosong.

Tapi pada batas ini, itu sudah menjadi sesuatu yang berbeda dari latihan biasa.

"Hei, kampret! Dengan gerakan lambat seperti itu, kau tidak bisa menjadi target di medan tempur!? Apa kalian sedang menghiburku? Hah!?"

"Ada apa!? Apa kau sudah lelah? Apa kau pikir bisa menggunakan Machine Dragon dengan tingkat seperti ini?!"

"Jangan naif! Jangan bertanya! Pikirkan sendiri dan ulangi!"

Sekitar sepuluh menit setelah dimulai.

Instruktor sementara dengan bertanya memerintah para siswi dengan cara yang sungguh keras.

Intruktur Raigree yang menontonnya dengan penuh perhatian terlihat seperti dia tidak bisa entah bagaimana tenang.

"Apa maksudnya ini...?"

Selagi Lux, yang sedang istirahat, bergumam sesaat dia menonton situasi dari tempat duduk penonton––

"Sepertinya ada juga sesuatu seperti ini sebelumnya."

"Eh––?"

Krulcifer yang ada di belakangnya sebelum dia mengetahuinya bergumam dengan sangat tenang.

Mereka berdua tidak memakai Machine Dragon saat ini.

Karena melanjutkan menggunakan Drag-Ride, sebagian besar membebani pada tubuh, mereka dibagi dalam beberapa kelompok di tengah latihan dan dua istirahat sejenak yang dibuat untuk setiap orang.

"––Boleh aku duduk di sebelahmu?"

"Ah..., ya."

Ketika Lux mengangguk, Krulcifer dengan tenang duduk di sebelahnya.

Dan, dia dengan terus menerus menatap pada lapangan latihan dan membuka mulutnya.

"Instruktur sementara itu adalah bangsawan yang termasuk pada pasukan Ibu Kota, dan sepertinya kalau mereka ingin datang ke Akademi Militer Kerajaan ini sejak tadi."

Terlihat kalau Krulcifer, yang termasuk Knight Squadron dan murid-murid unit gerilya, juga mendengar beberapa kali tentang keadaan tersembunyi seperti itu.

"Tapi, bukankah sudah ada Instruktur Raigree dan instruktur laki-laki di akademi? Belum lagi, kenapa––"

Para instruktur sudah diakui sebagai pemandu yang mengesahkan gagasan Kerajaan Baru.

"Dan lagi, kenapa mereka dengan sengaja datang ke sini?"

"Sederhananya, orang-orang tidak berubah begitu mudahnya."

Sebuah nada yang tercampur di suatu tempat dengan pasrah, Krulcifer berbicara.

"Apa maksudmu––"

"Aku murid luar negeri dari negara lain, tapi aku tahu setidaknya sejarah negara ini."

Sejarah –– dengan kata lain, sistem pemerintahan Kerajaan Lama.

Dia mungkin berbicara tentang tren dan sistem androcracy.

"Mereka ingin menggoyahkan dominasi wanita. mereka tidak suka kenyataan kalau wanita melangkah ke dalam area yang disebut Drag-Knight yang merupakan hak istimewa laki-laki di negara ini. Normalnya orang-orang seperti itu akan muncul. Tidak, jikapun, seseorang sepertimu mungkin jarang. Mantan Pangeran Kerajaan."

Krulcifer mengatakan dengan bercanda, tapi Lux tidak tertawa padanya.

Semenjak ada sejarah lama seperti itu, itu alami kalau ada "laki-laki" seperti mereka.

Terlebih, walaupun mereka tidak mengambil sikap mencolok, kemungkinan ada banyak orang yang berpikir begitu dalam hati.

(Aku kira aku memahaminya paling tidak, tapi––)

"Selain itu, kejadian kali ini pastinya balas dendam mereka."

"...? Apa maksudmu?"

"Kau tahu tentang fakta kalau murid kelas tiga pergi untuk latihan ke Ibu Kota bulan lalu, benar? Sepertinya kalau selama latihan itu, murid kelas tiga terkuat akademi, Celis-senpai telah benar-benar menghancurkan wajah-wajah Drag-Knight di sana. Dengan kekuatan luar biasanya."

“…………”

Celestia Ralgris.

Putri kediaman Duke dan gadis terkuat akademi yang terkenal untuk menjadi pembenci laki-laki.

Sepertinya kalau dia juga berpura-pura tenang, dan dia punya kepribadian tanpa perlu menunjukkan kekuatannya, tapi dia memandang ke bawah pada pasukan laki-laki, dan memukul tanpa ampun lawannya dalam latihan.

Oleh karena itu, lebih sepertinya kalau beberapa pasukan laki-laki di Ibu Kota yang harga diri mereka diinjak dengan memakai kekerasan dan membawa masalah ini dari instruktur sementara.

"Bukankah itu–– cuma melampiaskan kemarahan mereka?"

Karena mereka tidak bisa mengatasi Celestia, mereka menggunakan alasan palsu untuk mengajar dengan keras siswi-siswi Drag-Knight yang kurang pengalaman lainnya.

"Jika itu benar––"

"Tentu saja. Itu hanya rumor, dan setengah tebakanku; tapi rumor seperti itu tidak seperti isapan jempol belaka."

Mengatakan begitu, Krulcifer dengan perlahan berdiri sementara mengalihkan tatapannya pada lapangan latihan.

"Istirahat berakhir. Apa kita akan pergi juga?"

"Ya..."

Lux dan Krulcifer kembali ke sisi lapangan latihan.

Dan mereka melanjutkan latihan.

Part 6[edit]

“Kyaaaaaaaaah!?”

Itu terjadi ketika Lux dan Krulcifer kembali ke lapangan latihan dan akan mulai berlatih.

Salah satu siswi yang mengenakan Machine Dragon terjatuh di udara dan menghantam tanah.

Latihan saat ini adalah latihan tanding pertempuran, komposisi satu lawan satu antara teman sekolah, tapi––,

"Hahaha! Seperti yang diduga, cuma segini, hah! Kau tidak layak mendapatkan reputasi agung sebagai calon petugas."

Suara kejayaan bisa terdengar dari pria dengan tubuh berotot yang masih berdiri di tengah udara.

Tiga laki-laki muncul sebagai instruktur sementara.

Di bawah akting "bimbingan", mereka memaksa dengan keras latihan tanding dengan murid-murid.

Laki-laki yang pada dasarnya harus jadi bawahan pada wanita dengan nilai sikap Machine Dragon, tapi mereka sepenuhnya dikalahkan gadis-gadis dengan bertahun-tahun pengalaman dan hasil latihan.

"Aku ingin kau menahan tindakan berbahaya seperti itu!"

Raigree melotot pada pria di tengah udara dan mencoba memprotesnya dengan nada kuat.

"Raigree-dono juga, bisakah kau berhenti memanjakan mereka? Kami hanya mengajari mereka kerasnya pertarungan dengan cara ini. Jika memikirkan 'mereka perempuan, jadi berhati-hatilah pada mereka' itu adalah sumbernya, lalu tidak akan ada masa depan untuk tenaga militer negara ini."

Tapi wajah pria itu, jauh dari merendahkan, menyatakan senyum penghinaan.

"Kuh...!"

"U-Um... Sensei. Aku tidak terluka kok, jadi––"

Gadis yang agak dewasa, yang baru saja terjatuh, mulai berdiri.

Walaupun dia mengatakan begitu, ekspresinya masih tertekan.

"Hei, hentikan! Apa yang instruktur sementara lakukan sejak tadi?! Melancarkan serangan kejutan yang kami belum pelajari di kelas dan melanjutkan mengejar murid yang jatuh, hal seperti itu–– tidak bisa disebut latihan!"

Seorang gadis dengan ekspresi serius yang dilengkapi <Wyrm> mengatakan hal itu dan berdiri di jalan.

"Hou, Seperti yang diduga nona muda yang dewasa dirusak oleh sistem Kerajaan Baru. Kau terlihat ingin mengatakan kalau kami harus memperhatikanmu karena ini latihan untuk pertandingan. Hahahahaha! Kalian menetap untuk pelajaran tambahan sepulang sekolah. Aku akan memberikan kasih sayang dengan kalian cukup banyak!"

Pria dengan wajah jahat tertawa terbahak-bahak dan laki-laki lainnya juga tertawa sambil mereka mengikuti.

"Lalu, aku akan jadi lawanmu!"

"Baiklah. Kemarilah."

Siswi yang berbicara dengan tajam, datang menghunus dengan pedangnya ke depan. Namun,

"Haa! Cuma itu?"

"Eh...!?"

Sesaat ketika pedang <Wyrm> datang menikam, instruktur yang mengambil jarak dengan mahirnya menarik kembali dan mengarahkan pada armor pergelangan tangan yang mengayun dengan sepenuhnya.

Pedang yang dipegang gadis itu dengan cepat terhempas dan menusuk tanah lapangan latihan.

"Kau belum cukup latihan. Nona muda."

"Ku-Kumohon tunggu sebentar! Senjataku––"

Ketika pria itu akan menebas senjatanya pada gadis yang kembali ketakutan––,

  • bashing*! Lengan Drag-Ride menghindar dan memangkas tangannya.

"Ngh...? Apa sekarang?"

Yang menghentikan adalah Lux yang mengenakan <Wyvern> nya.

"Aku minta maaf mengganggu bimbinganmu."

Dengan ekspresi dan nada tenang, pertama dia dengan pelan membungkukkan kepalanya.

"Apa yang kau mau, kampret? Pertama, kenapa ada laki-laki di sini––"

Ketika pria itu menanyakan, dia membelalak pada Lux.

Tatapannya terfokus pada karakteristik rambut perak dan kerah hitam Lux,

"Haa...! Aku ingin tahu siapa itu, tapi baru saja itu Pangeran Kerja Sampingan Kerajaan Lama, hah. Kenapa kau di tempat seperti ini? Kau disuruh memotong rumput?"

Dia mengatakan begitu sambil dia memperlakukan Lux dengan jijik.

Tidak gelisah dengan penghinaan jelas ini, Lux membalik senyum tenang.

"Tidak, karena suatu keadaan, aku berubah sekarang di sini sebagai murid. Selain itu, apa aku bisa menggantikanmu mengajar? Aku janji mengajarinya mulai sekarang, jadi"

"Eh...?"

Selagi Lux mengatakan begitu pada pria itu, gadis dengan ekspresi sangat serius menunjukkan wajah terkejut.

Tentu saja, dia tidak membuat janji seperti itu. Itu cuma alasan yang dia pikirkan baru saja.

"Apa yang kau katakan...?"

Pria di depan Lux dan dua pria lainnya berbalik membuka ekpresi tidak senang ke arah Lux.

Tidak, mereka melotot pada Lux dengan permusuhan jelas.

Meski begitu, Lux tidak ketakutan, dan menjawab dengan muka dingin.

"Dan –– juga seluruh gadis yang hadir di sini. Aku telah terlebih dahulu berjanji untuk mengajari mereka bagaimana mengoperasikan Drag-Ride seusai sekolah, jadi pelajaran tambahan tidak perlu."

"...!?Jangan lancang, brengsek. Kami instruktur dari pasukan! Kau kriminal rendahan dan Pangeran buangan!"

Dengan nada biasa Lux, instruktur sementara menampakkan kemarahan.

Suasana dari situasi genting yang berjalan dan Lux dikelilingi oleh ketiga pria.

"Ayo––. Lalu, apa kita bisa menyelesaikannya dengan pertarungan antara kau dan kami?"

Instruktur sementara laki-laki dengan wajah jahat yang terlihat menjadi pemimpin mengatakan begitu.

"Kau menunjukkan bukti apakah kau benar-benar punya kemampuan untuk menggantikan kami. Jika kau punya keluhan, tarik kembali perkataanmu tadi––"

"Tak masalah."

Lux mengangguk dengan siap.

Gadis di sekitarnya yang menonton kejadian itu menjadi terkejut.

Pemimpin laki-laki itu mengedutkan keningnya sambil dia marah pada reaksi Lux,

"Tapi, kami telah melanjutkan pertarungan, jadi kami lebih kelelahan daripadamu. Oleh sebab itu, kami akan menyerang belenggu berat pada Machine Dragon mu, tapi apa itu masih baik-baik saja denganmu?"

Ketika Lux mengangguk pada pertanyaannya, pria itu tertawa dengan menyeringai.

Ketiga pria itu juga adalah orang yang setingkat di turnamen Ibu Kota.

Mereka tahu tentang fakta kalau Lux adalah Drag-Knight yang bagus pada pertahanan yang disebut "Terlemah Tak Terkalahkan".

Tapi, di atas pertandingan yang sifatnya aneh di mana dia tidak menyerang dengan sendirinya, jika kau juga menaruh perbedaan antara jumlah orang dan halangan, mereka memperkirakan kalau mereka akan dengan mudah mengalahkannnya.

Mengalahkan mereka yang menentang sebagai contoh dan membuat siswi yang menontonnya menyerah.

Tujuan pria itu yang hampir mati dengan ideologi jelas Kerajaan Lama dan terlihat pada Lux.

"Baiklah. Kami akan sedikit merusakkan Drag-Ride mu."

"Tentu."

Instruktur sementara yang mulai mengambil bagian-bagian berat yang ada di sudut lapangan latihan pada <Wyvern> Lux.

Melihat itu, Lisha yang istirahat juga bertindak.

"Lux, apa itu baik-baik saja? Jika kau ingin, aku bisa bertarung sebagai gantinya––"

"Kau lebih baik berhenti. Aku pikir jika kau yang adalah putri memukul mereka, itu akan agak bermasalah––. Jadi kali ini, serahkan saja padaku."

"Tapi––"

"Itu akan lebih baik. Tolong, serahkan padaku."

Sementara Lux membalas begitu, bagian alat perlengkapan untuk berat selesai.

"Kukuku. Dengan begini. Lalu bisa kita mulai pertandingannya?"

Pria itu tertawa dan membuat siswi yang ada di lapangan latihan mundur ke pinggir (dari lapangan).

Melihat situasi itu, para siswi meningkatkan suara gemetar.

"Hei, apa ini...? Tidak peduli kau melihatnya, ini tak adil!"

"Bukankah bagian berat yang diambil hampir pada batasnya!? Bingkai udara seperti itu–– tidak bisa terbang dengan baik dengan kelebihan berat itu."

"Meskipun itu Lux-kun, hal seperti itu––"

Mereka dengan memaksa memasukkan bagian-bagian berat pada <Wyvern> Lux yang sudah memiliki armor dengan berat tebal.

Seseorang dengan pengetahuan sedikit tentang perbaikan Machine Dragon akan menilai kalau itu akan tidak mungkin mengendalikan kelebihan berat.

"Ini sesuatu yang kau setujui. Kau pasti tidak akan mengeluh, bukan?"

"––Aku mengerti."

Ketiga pria itu tertawa terbahak-bahak pada balasan Lux.

"Kau idiot" "Laki-laki ini tidak terlihat mengerti Machine Dragon" "Yah tak apa, kita akan mengajarinya dengan sungguh-sungguh."

Dan pria kurus yang mengendarai <Wyvern> mendekati Lux.

"Ayo lihat. Lalu, aku akan mencoba kelincahan yang merupakan dasar Drag-Ride. Berapa kali aku bisa was-was di belakangnya dalam lima menit––"

Memikirkan itu adalah hal umum dalam semua pertarungan, mengambil belakang musuh adalah taktik dasar.

Terutama dalam pertarungan antara pemilik <Wyvern> yang sebagian besar mengambil pertarungan udara, itu dapat dikatakan berapa kali seseorang bisa menyerang di belakang kepasrahan yang memiliki pelindung lemah adalah kunci kemenangan.

Tapi, Lux yang beratnya diletakkan pada tingkat yang bisa disebut kelebihan berat, sudah berada dalam situasi kekalahan pasti.

Kemudian, Pria berotot yang menggunakan <Wyrm> melipat lengannya dan melihat ke bawah pada Lux.

"Lalu, aku akan mencoba teknik menghindar. Mari tes dengan salah satu dari kami yang bisa menangkis serangan lebih dengan pertempuran sebenarnya."

Akhirnya, pemimpin laki-laki yang mengoperasikan <Drake> menyiapkan senapan sniper dan tertawa.

"Kemudian, aku akan mencoba menyerang. Pertandingan dengan salah satu yang dapat mengenai lebih daripada yang lain. Oops, mungkin tidak ada banyak waktu tersisa untuk latihan, jadi kami bertiga mencobanya sekaligus."

Menggerakkan suara yang keluar dari para sisiwi di tempat duduk penonton.

"Orang-orang dari pasukan, aku ingin kalian menghentikan lelucon ini."

Instruktur Raigree yang mengedutkan alisnya pada konfrontasi yang tidak bisa disebut pertandingan yang layak, tapi pria itu mengabaikannya dan berbalik pada Lux.

"Hei, jika kau berlutut di atas tanah sekarang dan meminta maaf, aku tidak keberatan berhenti. Menyenangkan dirimu sendiri pada orang-orang adalah keahlianmu, bukan? Pangeran Terhormat. "

"Jika kau sudah memutuskan format pertandingan, bisakah kita mulai?"

"Apa?"

Pada kata-kata tenang Lux, pria kurus itu menampakkan pandangan aneh.

"Hahaha. Jangan berpura-pura menjadi kuat dan tunjukkan. Kau masih tidak bisa lepas landas dari tanah––"

Ketika pria kurus memberikan penghinaan tertawa, sayap belakang Lux tersorot.

Mengeluarkan angin dari pancaran rongga dan naik dari tanah.

Sorakan kecil keluar dari siswi-siswi di tempat duduk penonton.

"A-Apa...?"

Mata pria kurus terbuka lebar dengan terkejut.

Awalnya, itu harusnya cukup berat untuk tidak bisa bergerak dengan baik dan membiarkan terbang sendiri, tapi Lux dengan tenang melakukannya.

"Tolong, berikan aba-aba. Instruktur."

"...Apa itu baik-baik saja?"

Instruktur Raigree bertanya dengan wajah ragu-ragu.

Tapi, melihat Lux mengangguk tanpa keraguan, dia mengirim aba-aba resmi dengan memimpin di tempat duduk penonton.

"Latihan tanding, mulai!"

Sesaat setelahnya, aba-aba pertandingan mulai diberikan.

"Haa...! Kau idiot!"

Mengejar Lux yang terbang dengan agak rendah, pria kurus itu juga terbang.

Persis sebagai kata-katanya mengatakan "tes kelincahan", dia datang di belakang Lux.

Tanpa memperhatikan kenyataan kalau mereka berdua menggunakan <Wyvern>, terdapat perbedaan besar dalam kecepatan karena memberikan berat (kendala).

"Ha, ada apa? Ada apa?! Apa kau cuma semangat di awal?!"

Walaupun Lux bisa terbang, seperti perkiraan pria itu, yang tertarik pada belakang Lux yang tidak bisa mengumpulkan kecepatan, meningkatkan suaranya dan tertawa.

Jauh dari berbalik dan mengambil belakang musuh, itu terlihat seperti berjalan dengan terbang lurus adalah hal terbaik yang Lux bisa lakukan.

Pria kurus yang melihat itu menjadi lebih sombong.

"Lenyaplah dari pandanganku! Pangeran buangan!"

Sesaat ketika pria itu yang mendesak di belakang Lux akan mengiris dengan pedangnya––

"Ap!?"

<Wyvern> Lux yang telah membelakanginya berjungkir balik dan sampai dengan pasti di belakang pria itu yang terbang lurus.

Sebagai hasilnya, sebelum dia mengetahuinya, pria itu menemukan dirinya di depan dinding di sekitar lapangan latihan.

Jadi –– demi menghindari tabrakan, dia tidak bisa melakukan apa-apa tetapi tiba-tiba berhenti (dia memaksa tiba-tiba berhenti).

"Gah!?"

Tanpa mengabaikan kepasrahannya, Lux menghantamnya ke bawah.

Pria kurus yang masih mengenakan <Wyvern> nya, dengan kasar menabrak di atas tanah dan dinding.

"––––"

Dengan debu yang mengepul, serta suara penonton yang duduk di lapangan latihan jatuh terdiam.

"Itu... tidak mungkin."

Ketika Lisha terheran, Krulcifer yang di sampingnya juga mengangguk.

"Ya, jika kau tidak cukup cepat mengendap di belakang musuh, kau cuma harus membiarkannya menyerang dengan dekat di belakangmu dan lalu mengendap di belakangnya dengan jungkir balik. Dia sepertinya telah bertujuan untuk ini dari awal."

Mudahnya menjelaskan seperti ini, tapi menariknya adalah tugas yang sangat sulit.

Para murid dengan level kemampuan mengetahui itu terdiam, dan murid lainnya meningkatkan sorakan senang.

"Hmmm. Seperti yang diduga, mataku tidak salah. Baiklah, aku akan membuat dia bergabung dengan "Knight Squadron" segera mungkin, da-dan sebagai untuk permintaan lain itu––"

"Itu bagus sekali, tapi saat ini, dia pacarku."

"Ngh...!"

Ketika Krulcifer dan Lisha sedang baku tembak satu sama lain dengan tatapan mereka

"Jangan bangga! Brengsek!"

Pria berotot yang mengenakan <Wyrm> menaikkan suara marah dan menyiapkan meriamnya.

Karena muatan bagian-bagian berat, kelincahan <Wyvern> Lux sangat berkurang.

Selanjutnya, karena terbang mamakan energi, dia tidak bisa dengan penuh merentangkan pelindung.

Dengan memfokuskan seluruh energi dalam satu hentakan senjata utama, dia pastinya bisa membuat Lux tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Pria itu yang berencana menembakkan meriam ke arah Lux.

"...!"

Tapi, Lux yang membelokkan tembakan senjata utama dari jarak terus terang dengan ujung pedangnya yang mengenakan energi, dan menghindarinya.

Pria itu merubah arahnya dan melanjutkan tembakan kedua, dan lalu ketiga, dan hasilnya pasti sama.

"Ke-Kenapa?! Bagaimana kau bisa memakai pedangmu dengan sangat akurat dan membelokkan serangan?"

"Ini karena arahmu relatif mudah."

Sambil Lux menjawab dengan biasa, pria berotot itu menjadi terdiam.

"Ini dasar ke arah untuk tengah Machine Dragon jika kau cuma berpikir tentang mehempaskan musuhmu, dan itu terlihat kalau kau juga telah melakukan hal itu setiap kali di turnamen Ibu Kota. tapi––. Berkat itu, aku bisa memperkecil pelindung dan menggunakan energi dalam pedang itu."

"Ap...!?"

Sementara pria berotot itu kebingungan, pemimpin laki-laki yang mengenakan <Drake> di atas tanah melengkapinya dengan senapan sniper yang masih disiapkan.

Dia 300 Mel jauhnya dari salah satu ujung lapangan latihan di mana Lux bertarung.

Dari zona aman itu di mana dia tidak pernah bisa menerima serangan balik musuh, dia berniat menembak diam-diam salah satu sisinya pada Lux yang menarik perhatian dengan dua kawannya, tapi––,

"Apa yang terjadi––?"

Di tempat kelebihan berat di mana ia awalnya mustahil untuk mengoperasikannya, Lux memimpin dirinya lebih dari melawan dengan sama tiga mesin pasukan Ibu Kota sebagai musuh.

<Wyvern> pria kurus diterbangkan oleh Lux sembari belakangnya di ambil oleh Lux, dan meriam <Wyrm> itu seluruhnya dilemparkan oleh pedang Lux juga.

Dan, walaupun dia mengarahkan pada Lux dengan senapan snipernya, semua serangannya dihindari oleh pergerakan dengan kecepatan rendah, tidak membiarkan dia fokus padanya; dan bahkan tidak satupun serangannya kena.

Dengan itu sangat banyak tontonan tidak nyata, dia merasakan kejengkelan dan gemetar.

Pria yang berniat menyiksa Lux yang menantang mereka.

"Tapi –– seperti ini, ini seolah...!"

Pasukan Drag-Knight, meski ada tiga, memimpin di sekeliling dengan hidungnya oleh calon petugas Lux yang menembus sebuah penghalang yang sangat besar.

"Bukankah kita salah satu yang telah dihina...?!"

Penghinaan tersebut disebabkan pria itu demi membuat pilihan pasti.

Part 7[edit]

"Gee, ini mengagumkan seperti biasanya, eh. gerakan Lux-cchi––"

Tillfarr dari Triad, adalah orang yang sedang menyebarkan pelindung di depan tempat duduk penonton bergumam begitu sementara menonton pertandingan.

Sementara siswi-siswi lain meningkatkan sorak sorai, Tillfarr, teman sekelas Lux yang juga anggota unit gerilya "Knight Squadron", menganalisa jalannya pertandingan yang relatif tenang.

"Kenapa Lux-cchi bisa mengikuti <Wyvern> musuh dengan begitu mudahnya? Meski kecepatannya harusnya lebih rendah karena kelebihan berat––"

"Ini karena cara (teknik) terbangnya benar-benar spesial."

Dengan gumaman Tillfarr, Krulcifer secara langsung berada di belakangnya dalam tempat duduk penonton yang menjawab begitu.

"Eh? ...Apa maksudmu dengan itu?"

"Biasanya, ketika seseorang menyelinap diam-diam di belakang lawannya dalam pertarungan antar beberapa Machine Dragon tipe terbang, dia masuk ke belakang lawannya dengan menyesuaikan atas dan bawah tenaga pendorongnya. Namun, dalam masalah Lux, dia mengejar musuh dengan mahir menyilang naik dan turun sementara menyesuaikan jarak setelah memprediksi lintasan terbang lawannya."

Jika dia menaiki sementara mempercepat, dia akan menjadi lebih lambat untuk sejenak daripada lawannya; dan kemudian dengan menuruni sementara mempengaruhi gravitasi, dia bisa mencapai lawannya dengan lebih cepat.

"Seperti itu, ini benar-benar teknik mempercepat, tapi kau hanya mengatakan kalau menariknya dengan keadaan kelebihan berat bukan cuma sedikit keajaiban."

"Kalau begini, kemenangan Lux diputuskan. Trio jahat itu (Instruktur). Ini hadiah kalian karena meremehkan favoritku (kesayangan?)."

Sembari dia senang dengan situasi ini, Lisha dengan puas melipat lengannya.

"Ini hebat, Lux-kun."

"Dia lebih kuat daripada Drag-Knight pasukan!"

Suara siswi-siswi mulai terdengar, dan hasilnya dengan pasti ditentukan.

Tapi––,

"Tidak. Aku takut masih ada satu persoalan."

Krulcifer menatap pada lapangan latihan dengan mata tenang dan mencabut Sword Device dari sarung di pinggangnya.

Itu bukan Divine Drag-Ride <Fafnir> pribadinya, tapi <Wyvern> untuk latihan.

"Hei? Apa yang mau kau lakukan?"

Untuk pertanyaan Lisha yang terlihat kebingungan, Krulcifer menjawab dengan senyum biasanya.

"Sedikit bantuan. Untuk pacar –– ku, begitulah."

Part 8[edit]

Hanya beberapa menit sejak mulainya latihan tanding.

Salah seorang dari ketiga instruktur sementara, <Drake> yang melakukan penyerangan tidak dapat menangkap Lux yang terbang dengan mahirnya.

Tapi, mencakup dua kawannya yang kelelahan, pemimpin laki-laki itu membuat rencana tertentu.

『Kau bisa sampai sejauh ini. Bodoh!』

"...!"

Ketika Lux menyadarinya, laki-laki itu mengatakan.

Dia berbicara dengan mengecilkan suara naganya yang merupakan fungsi komunikasi antara Machine Dragon hanya pada Lux.

『Apa kau mengerti? Jangan menghindarinya.』

Dengan senyum yang dipenuhi emosi gelap, dia mengatakan hal itu.

"...?"

Sementara memiringkan kepalanya dengan bingung, Lux menyiapkan pedangnya di tengah udara dan menahan dirinya.

Pada saat itu––,

  • paaaang*!

"Kyaaaaaah!"

Suasana lapangan latihan meledak, dan peluru cahaya ditembakkan dengan senapan sniper yang mencapai bangku penonton di belakang Lux.

"Uah...!"

Murid-murid yang ada dalam serangan melebarkan pelindung di bangku penonton –– Tillfarr, salah satu dari Triad, menerima serangan langsung dan kehilangan keseimbangannya.

Para siswi dari bangku penonton yang menghilangkan pada perselisihan Lux menahan napas mereka dengan tegang.

"Oops, maaf. Itu tidak seharusnya mengenaimu dengan mudah, jadi aku mengantisipasi pergerakanmu selanjutnya; tapi aku berakhir gagal."

Tidak seperti sampai sesaat lalu ketika Lux bergerak lebih lanjut, dia sekarang terganggu di tengah udara.

Tidak mungkin kalau pasukan Drag-Knight akan meleset dalam 300 Mel yang adalah jarak senapan.

(Dia tidak mengarah padaku, tapi pada semuanya dibelakangku––)

『Ketika aku mengatakan jangan menghindarinya, itu juga termasuk jangan bertahan. Lain kali, kami akan menyerangmu dengan kami bertiga. Jika kau mencoba menghindar lagi––』

Pemimpin laki-laki itu menyeringai, dan pada saat yang sama, kedua kawannya yang terengah-engah juga menyiapkan meriam mereka. Ketiga pria itu ingin mengalahkan Lux dengan menembak secara serempak pada satu titik.

Jika dia memilih menghindar atau bertahan melawannya, mereka mungkin akan bermaksud menembakkan serangan dengan bertubi-tubi pada siswi-siswi dari bangku penonton di belakangnya.

Jika seorang murid mengeluarkan pelindung untuk menerima serangan serempak ketiga laki-laki itu, dia (siswi) tidak akan bisa bertahan melawan mereka.

"Aku mengerti."

Dengan nada pasrah, Lux, yang masih mengambang, membuka jaraknya.

Dan ketika dia akan menyiapkan dirinya, *pang*! udara meledak.

"Ap!?"

"Eh––?"

Krulcifer mengenakan <Wyvern> turun menuju panggung lapangan latihan. Sambil dia menembakkan satu peluru ke arah langit biru, dia menyiapkan senapannya lagi dan tertawa tanpa takut.

Pada saat yang sama, denting lonceng dan latihan tanding berakhir.

"Sayang sekali –– tapi nampaknya waktu habis. Dan pertandingan berakhir."

"Ja-Jangan bercanda!?"

Pria yang memikirkan kalau mereka akan mengalahkan Lux dengan suara bulat meningkatkan suara kebingungan.

"Sedikit lagi dan akan menjadi kemenangan kami! Membiarkan berakhir seperti ini tanpa menyelesaikan––"

"Begitukah? Kalau begitu, Bagaimana dengan bertanding denganku selanjutnya?"

"Ap...!?"

Pria itu kebingungan pada tantangan tiba-tiba dari gadis tersebut.

"Sudah jelas kalau kau tidak bisa mengalahkannya, tapi bukan seperti aku tidak mengerti perasaanmu dari ingin menyelesaikannya dengan segala cara. Maka dari itu, aku akan jadi lawanmu. Kali ini –– ayo lakukan pertarungan baku tembak secara diam-diam."

"Ka-Kau gadis bocah––!"

"Pertandingan hanya semenit, kondisi akan menyisakan pertarungan tiga lawan satu. Jika kalian tak masalah dengan itu, lalu ayo mulai."

Pada senyum Krulcifer seolah melihat melalui semuanya, instruktur sementara menampakkan kejengkelan.

Itu akan percuma jika mereka melanjutkan pertengkaran dengan mengalahkan Lux seperti ini.

Setiap masing-masing dari mereka memegang senjata mereka, dan langsung menuju Krulcifer.

"Krulcifer-san!"

Lux memanggilnya dengan panik, tapi Krulcifer hanya berbalik tersenyum, dengan cepat menyiapkan senapannya dan menembak.

"Ough...!?"

"Apa...!"

Tembakan cepat menakutkan, yang berpenjar ditentukan hampir dengan cepat dalam satu serangan, selain itu, tanpa memperhatikan tembakan dalam tiga arah, kecepatan dan ketelitian yang tak biasa menghempaskan peralatan dengan menerbangkan tangan lawan.

Terlebih, ketika dia menembak kebingungan kaki lawan dan mempersempit jarak mereka, dia menembak pada Tenaga Pusat dari celah sempit dalam pelindung.

Menembak dengan akurat pada titik lemah, Machine Dragon ketiga laki-laki itu menghentikan fungsinya.

"Ti-Tidak mungkin... Mustahil!?"

Walau musuh juga menarik penjagaan, pasukan laki-laki tersebut berada pada kehilangan kata-kata pada kemampuan itu yang menembak diam-diam gerakan ketiga Machine Dragon dengan tiba-tiba dari posisi di setiap batas dari jaraknya.

"Sepertinya kau juga tidak memiliki prasyarat untuk mengajari teknik serangan. Dengan begitu, haruskah mereka menetap di tempat seperti ini? Sensei."

"Ya, kau benar. Pertandingan ini adalah kemenangan Lux Acadia."

Pada saat yang sama sambil Instruktur Raugree memberikan penilaian, bangku penonton terbungkus dalam sorak sorai.

"Dan satu hal lagi––, kalian instruktur sementara akan membiarkanku mendengar tentang cerita kalian nanti. Ini masalah besar untuk tentara dari Kerajaan Baru yang dengan sengaja mengarahkan pada murid-murid si bangku penonton. Kalian tidak layak bertingkah sebagai instruktur."

"Guh...!"

Ketiga instruktur sementara yang kalah meninggalkan lapangan latihan sementara menggertakkan gigi mereka.

Dengan ini––, mereka tidak akan menghampiri akademi untuk sementara.

Selagi Lux yang menghela napas kelegaan tersungkur ke tanah, Instruktur Raigree yang mengusir instruktur sementara muncul di depannya.

"Lux Acadia. Aku akan menyatakan rasa terima kasihku kali ini, tapi jangan bertindak gegabah sendiri."

Dengan nada tenang tanpa amarah, Instruktur Raigree mengatakan.

"Ya."

Sembari Lux melepaskan armornya sementara menjawab, dia mendekati Krulcifer.

"Itu bantuan yang tak perlu, bukan?"

"Tidak..., kau perlu bantuan besar."

Pada perkataan Krulcifer yang menyatakan senyum, Lux kembali begitu.

"Kau memperkirakan kalau mereka akan mengarahkan pada gadis-gadis di bangku penonton. Jika Krulcifer tidak di sana––"

"Pada saat itu –– kau akan berdiri lagi dan lagi."

Selagi dia melihat melalui semuanya, Krulcifer bergumam.

"Jangan khawatir. Setengah alasannya adalah karena aku ingin kau mengetahui kemampuanku, jadi aku hanya ikut campur dalam kegaduhan ini."

"Lalu, bagaimana tentang setengah lainnya––?"

"Karena aku tidak ingin kau direbut oleh semuanya –– bagaimana jika aku mengatakan itu?"

Mengatakan hal itu, Krulcifer berbalik dengan penglihatan penuh arti ke samping.

Di sana, teman sekelas mereka yang telah menonton latihan tanding sampai sekarang mendekat.

"Kau melakukannya! Aku merasa lega terima kasih! Lux-kun."

"Hei, hei. Seperti yang kau katakan tadi, kau akan mengajari kami sepulang sekolah, benar? Sensei."

"Itu benar. Dengan semua itu, aku mau kau mengajari kami dengan baik."

Lux dikelilingi oleh gadis-gadis yang terlepas dari kebegisan instruktur sementara, yang memiliki senyum lega dan senang.

"E-Errr... Um, mengatakan kalau aku akan mengajari cara berbicara, um––"

Tentu saja, itu adalah alasan untuk menentang instruktur sementara.

Gadis-gadis harusnya juga mengerti itu, tapi mereka masih ingin mengatakannya.

Jadi, selagi Lux kerepotan untuk apa yang akan dilakukan––,

"Aku minta maaf. Tapi, aku sudah punya rencana dengan dia hari ini. Aku yang memenangkan kontes, jadi aku ingin kalian membiarkanku membicarakan keegoisanku kali ini."

Sesaat Krulcifer mengatakannya, dia merangkulkan lengannya pada Lux.

"Tunggu, Krulcifer-san!?"

Menarik keluar dari dada gadis itu yang dengan ringan menyentuhnya, Lux terkejut.

Ini lebih lembut daripada yang diduga dari dress gearnya.

"Kyaaaaah", teman sekelassnya yang melihat itu meningkatkan suara mereka lebih lanjut.

“…………”

Di bangku penonton lapangan latihan yang dialiri suasana "kasus ditutup".

Lisha, yang masih mengenakan Divine Drag-Ride <Tiamat> menatap pada Krulcifer dan rekannya di atas lapangan latihan.

"A-Aku benar-benar tertinggal..."

Lisha juga bergerak sesaat kemudian daripada Krulcifer, tapi melihat kenyataan kalau murid-murid menyebarkan pelindung yang sepertinya diserang dan dipanggil <Tiamat>, tetapi...

"Ini aneh... meski aku memperkirakan membantu Lux di tempat ini––"

Itu telah menenangkan dalam sekejap dengan Lisha yang tidak memaksakan caranya.

Tillfarr yang berada di sampingnya tersenyum dengan miring selagi melihat sekujur tubuh Lisha yang gemetar.

"Ya... Yah, mau bagaimana lagi. Lisha-sama juga menyelamatkan semuanya dengan baik, jadi aku berterima kasih padamu."

Menepuk armor yang Lisha kenakan, Tillfarr memberikan kata-kata terima kasih.

"Ini buruk, ini buruk... Kalau begini, partnerku akan––"

Sementara bergumam dengan menggerutu, Lisha melepaskan koneksinya dan berdiri di lapangan latihan.

"Hei, Tillfarr. Kau mengatakan kalau kau berterima kasih padaku, bukan?"

"Eh...!? Yah, semacam itu..."

"Lalu, ayo mulai strategi pertemuan! Ayo pikirkan cara mengembalikan partnerku!"

Sambil Lisha menyatakannya, dia menemukan Philphie yang berdiri mendekat dan menghampirinya.

"Aku juga akan bekerja sama denganmu, gadis linglung. Ada banyak hal yang aku ingin tanyakan tentang Lux."

"Tak masalah."

Philphie terlihat tidak sangat tertarik, tapi dia memikirkan sesuatu (lalu dia memikirkan sesuatu), dia setuju dengan mengangguk.

"Lalu, kita akan mulai hari ini sepulang sekolah. Kalian akan berkumpul di bengkelku."

Lisha memutuskan begitu dan mengakhiri pembicaraan.

"Aku tidak pernah berpikir kalau Lu-chan telah lupa. Tentang kami berdua."

Di sampingnya, Philphie bergumam dengan suara lembut.

Part 9[edit]

"Phew, aku lelah hari ini juga..."

Malam di hari itu, setelah menyelesaikan pekerjaan sampingan seperti merapikan rak buku di perpustakaan, merawat halaman juga membersihkan kamar mandi asrama gadis-gadis, Lux pergi ke ruang makan.

Permintaan menjadi "pacar" Krulcifer selama seminggu adalah prioritas, tapi dia merasa canggung untuk benar-benar menunda pekerjaan sampingan lain, jadi pada akhirnya, dia bekerja.

Hutang di mana Lux dan Airi yang selamat dari Kerajaan Lama dibebankan untuk pertukaran selama pembebasan bersyarat bisa sulit dibayar dengan satu orang, tapi mereka mesti mengembalikannya walau sedikit demi sedikit.

"Tapi seperti ini, istirahat adalah urusan pribadiku..."

Ketika dia tiba di ruang makan di mana tidak ada siapapun, dia menyebarkan beberapa lembar kertas dan buku catatan di tangannya dan mulai belajar, tapi...

"N-Ngh..."

Mungkin karena kelelahan pekerjaan sampingan, kelopak matanya dengan segera menjadi berat.

Matanya tertutup ketika dia menyadarinya.

………………

"Uuh..."

Lux terbangun oleh bau harum teh hitam.

Di depannya, terdapat teko tembikar dengan pola bunga serta gadis cantik yang mengenakan seragam.

"Apa kau bangun? Kau akan kedinginan jika tidur di tempat seperti itu."

"Ya... Tunggu, Krulcifer!? Kenapa kau di sini––?"

Lux dengan kebingungan mengalihkan tatapannya ke sekitar.

Ketika dia melihat pada jam besar ruang makan, dia nampak tidur sejenak selama sepuluh menit.

"Astaga? Aku kan pacarmu. Tidak akan aneh meski aku menatap pada wajah imut tertidurmu, benar?"

"A-Aku tidak bermaksud seperti itu––"

Sambil Lux bingung dengan wajah merah, Krulcifer menuangkan teh hitam ke dalam cangkir.

Dan dia menyerahkan cangkir pada Lux dengan senyum dingin biasanya.

"Aku dipanggil pemimpin dan aku menerima pengecualian untuk menggunakan tembakan."

"Te-Terima kasih..."

Sesaat dia meminum teh, bau harum masuk ke dalam hidungnya, dan sedikit kepahitan menghilangkan rasa kantuknya.

Sedikit tenaga kembali menuju tubuh kelelahannya.

"Ini hanya kebetulan kalau aku menemukanmu. Aku ingin setidaknya membicarakan sesuatu denganmu ketika kita bertemu."

"Ah, begitu ya?"

"Lebih penting, apa yang kau lakukan di tempat seperti ini? Aku tidak bermaksud ikut campur dengan pekerjaanmu, tapi aku pikir kalau PR harus diselesaikan dengan sendiri."

Dengan kata-kata Krulcifer yang tidak tahu apakah dia bercanda atau serius, Lux tersenyum dengan miring dan menjawab.

"Tidak, ini adalah pelajaran pribadiku. Um––aku masih di belakang mereka semua pada mata pelajaran, jadi..."

Di masa kecilnya, Lux diajari dasar tatakrama dan belajar dari guru pendidik.

Tapi, diusir dari Istana Kerajaan dan terlebih dalam hidup lima tahunnya melakukan pekerjaan sampingan setelah kudeta, meskipun begitu, ada banyak hal praktek yang dia pelajari dan tidak banyak peluang untuk menyentuh (pengalaman) belajar.

Di sini, tidak hanya permasalahan yang berhubungan dengan Machine Dragon, tapi juga kelas pendidikan dan pembelajaran untuk menjadi petugas militer atau pegawai sipil, jadi dia memikirkan untuk belajar dengan baik.

Ketika Lux membicarakannya pada Krulcifer,

"Aku mengerti... Lalu, bisa kita belajar bersama selama 30 menit dari sekarang? Karena itu akan tidak efisien dengan kepala letih meski kau memaksanya, ayo konsentrasi sedikit."

Dia dengan tenang berbicara dan duduk berlawanan pada Lux.

"Aku memperkirakan bagianmu yang tidak begitu bagus. Jadi, kau harus memahami dengan menghafalkan secara mudah sedikit demi sedikit pelajarannya di mana kau bisa mengumpulkan pengetahuan secara efisien. Untuk sekarang, ayo fokus pada bagian dasar untuk membuatnya lebih mudah dimengerti."

"Mungkinkah––kau akan mengajariku?"

"Apa kau tidak puas denganku? Aku mungkin terlihat seperti ini, tapi jika ini hanya hasil tes, aku ranking (juara) di kelas dua."

Pada Krulcifer yang tersenyum dengan bangga, Lux buru-buru menggelengkan kepalanya.

(Atau lebih, meski Krulcifer adalah murid luar negeri, berpikir dia ada di ranking kelas dua...)

Sementara tercengang pada keunggulannya, dia melanjutkan belajar melalui bimbingan Krulcifer.

Dia dengan hebat memecahkan bagian seperti perhitungan, geometri dan alkimia di mana Lux kesulitan dengan membantunya memahaminya.

Ketika teh yang memenuhi teko hampir habis dan mereka beristirahat sejenak,

"Dengan ini, apa itu menghilang dengan sedikit? Sepertinya kau tak diduga memahaminya dengan cepat, jadi jika aku mengajarimu beberapa kali lagi, aku pikir tidak akan ada bagian di mana kau akan kesulitan pada pelajaran."

"...Ah, ya. Terima kasih untuk hari ini. Krulcifer-san!"

Sambil Lux membalikkan senyum lega dan berterima kasih padanya,

"Ini bukan masalah yang besar."

Dia malu, dengan sedikit mengalihkan matanya dari Lux dan menjawab begitu.

"Tidak, itu tidak benar. Dalam pertarungan saat latihan hari ini, kau datang membantuku––"

Lux mengerti kemampuan laki-laki itu, tapi ancaman terakhirnya adalah salah perhitungan.

"Tanpa kecakapan Krulcifer, aku akan menerima kerugian."

Ketika Lux sekali lagi berterima kasih padanya sembari memikirkannya,

"Tentang itu, tidak perlu kau untuk berterima kasih padaku."

Krulcifer dengan sederhana mengatakan dengan penglihatan serius.

"Aku juga wanita. Itu sesuatu yang aku lakukan untukmu. Jika kau melukai dirimu dan jatuh, itu akan menghalangi "peran kekasih", benar? Jadi––kau tidak harus memikirkannya."

"Tapi––"

"Lebih penting kenapa kau melakukan hal seperti itu?"

"Eh...?"

Untuk pertanyaan tiba-tiba Krulcifer, Lux memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Kau ingin menyelamatkan (dibuli) gadis dalam lapangan latihan. Sebagai hasilnya, setelah itu, sekelompok kelas tiga, murid-murid yang menyokong pertanyaan hak masukmu, yang mendengar ceritanya terlihat menarik kembali keluhan yang mereka akan katakan pada Kepala Sekolah. Tapi, ini tidak seolah kau melakukan sesuatu perhitungan seperti itu, kan?"

"Yah, aku kira––"

Lux berada pada kehilangan yang bagaimana tidak harus menjawab.

Sebetulnya, tidak ada alasan mendalam kali ini.

Dia cuma melakukannya dengan reflek.

Tapi, jika ada sesuatu yang bisa digambarkan seperti perlakuan kepala sekolah pada Lux––

“…………”

Ingatan masa lalu bangkit dalam pikiran Lux.

Ketika dia ragu-ragu untuk sesaat membicarakannya,

"Oh? Apa yang kau lakukan di waktu seperti ini, Lux?"

Dengan suara terkejut, tiga gadis muncul di ruang makan.

"Hah? Semuanya––"

Ada Lisha, Philphie dan Tillfarr dari Triad.

Mereka teman sekelasnya, jadi ini tidak aneh; tapi Lux memikirkan itu sebuah kombinasi yang tak diperkirakan.

Mengenai Philphie, dia mengantuk sementara memegang bantal di bawah lengannya; itu jelas membawa perasaan kalau dia setengah memaksa membawanya terus.

"Sedang bersama sampai jam selarut ini. Lumayan, kalian berdua."

Ketika Tillfarr mengatakannya dengan senyum nakal, dia memanggilnya dengan ekspresi tak sabar.

"Hei Krulcifer. Hanya karena kau menjadi pacar, um––Lux dengan permintaanmu, jangan melakukan hal aneh seperti kau puas."

"Oh? Hal aneh? Hampir. Seperti yang kau lihat, kami cuma belajar dengan tenang."

Krulcifer merangkul lengannya pada Lux sementara dengan sedikit menghindar.

"Tung-, Krulcifer-san!?"

Untuk bau harum yang tercium dan kelembutan tubuhnya yang bisa dirasakan lebih dari seragamnya, hati Lux tanpa sengaja berdegup.

Lisha yang melihat itu lebih terganggu dengan mata berkaca-kaca.

"Ap-Apa yang kau lakukan tepat setelah apa yang kau katakan!? Menjauhlah! Kita di dalam akademi di sini!"

"Aku mengerti; itu sayang sekali."

Tak diduga, Krulcifer dengan patuh berpisah dari Lux.

(Sejujurnya, aku tidak bisa menahannya, tapi...!)

Ini pastinya bertingkah dingin sampai akhir, tapi merangsang sangat kuat untuk Lux.

"Dengan begitu, ini sudah larut, jadi ayo menyebutnya sehari! Jalani hidup dengan baik."

"Aku mengerti. Sampai jumpa besok. Lux-kun."

Ketika Krulcifer akan meninggalkan, Lisha meningkatkan suaranya.

"Krulcifer, aku akan mengatakannya kalau begitu. Tapi aku sudah menggandengkan lengan dengan Lux di kencan. Jadi jangan pikir kau bisa dengan mudah melewati itu!"

“…………”

Pada pernyataan bangga tersebut, anggota yang ada di sana membeku dengan diam.

"Fufu. Sepertinya kau kehilangan suaramu. Tapi, sayang sekali. Hubungan antara Lux dan aku sudah sampai ke situ."

Dengan Lisha yang melingkarkan lengannya dan dengan bangga mengangguk, Krulcifer berbisik ke dalam telingan Tillfarr.

"Aku tidak banyak mengetahui tentang gambaran cinta dalam negara ini, tapi menggandengkan lengan, apa hal seperti itu hebat?"

"Tidak, Lisha-sama mungkin tidak tahu tentang hal seperti itu sama sekali––"

"...Um, Lisha-sama."

Lux yang menjadi khawatir menanyakan ke samping Lisha dengan begitu.

"Errr, apa kau tahu apa arti ciuman?"

"Ap!? Ja-Jangan bercanda!? Tentu saja, aku tahu! U-Um––ini sesuatu yang harus kau lakukan ketika kau menikah... Ini sesuatu yang penting ketika membuat anak di masa depan..."

“…………”

Untuk Lisha yang memerah dan ragu, semua orang yang tersisa menjadi terpaku.

"Kenapa kau meninggalkan hal seperti itu sampai seperti ini...?"

"Ya-Yah, Lisha-sama hanya tertarik dengan Drag-Ride, jadi..."

Sementara Krulcifer dan Tillfarr berbisik pada satu sama lain dengan ekspresi yang menunjukkan kalau mereka tidak tahu harus mengatakan apa,

"Aku telah berciuman dengan Lu-chan dulu, meski––"

"Hei, Phi-chan! Jangan mengatakan itu sekarang––!"

Dengan buru-buru memegang mulut Philphie yang bergumam dengan suara tertahan, Lux yang juga kelelahan kembali menuju kamarnya.

Terlihat kalau mereka akan jadi lebih semangat dan lelah selama hidup berpacarannya dengan Krulcifer.


Referensi[edit]

  1. orang yang mahir dalam alkimia.
  2. maksudnya adiknya yaitu Philphie, mungkin.
Back to Prologue Return to Main Page Forward to Chapter 2