Tate no Yuusha Jilid 2 Bab 12 (Indonesia)

From Baka-Tsuki
Revision as of 19:10, 20 July 2017 by Ddn Master Lich (talk | contribs) (Bagian 2)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Bab 37 : Pembelajaran Sihir[edit]

Bagian 1[edit]

Untuk alasan tertentu, saudagar perhiasan akhirnya ikut dalam perjalanan berdagang kami. Aku tidak mengeluhkan itu karena dia mau membayarku, tapi aku tidak tahu apa maksud saudagar ini sebenarnya.

Setelah mengetahui gelarku sebagai seorang Pahlawan, saudagar perhiasan itu mulai mengajariku banyak hal. Sepertinya dia menikmati pertunjukan saat kami menjalankan “operasi bandit” yang sebelumnya. Kelihatannya, saudagar perhiasan ini ingin mengasah bakatku...

Dari luar, saudagar perhiasan ini terlihat seperti seseorang yang lembut, dan mengajari muridnya dengan ramah. Sebenarnya dia pernah memiliki pengaruh besar di dalam perserikatan saudagar itu. Mungkin karena terkenal akan kekejiannya, perampok di daerah ini dibayar oleh anggota dari perserikatan saudagar untuk merampok penumpang keretaku.

Hal pertama yang dia ajarkan padaku, adalah mencari tempat menambang permata untuk membuat perhiasan. Selanjutnya, mengubah batuan berharga itu menjadi perhiasan.

Sekarang aku sudah bisa membuat beberapa rancangan perhiasan. Karena aku ini tipe otaku penyuka kualitas grafis, model kerajinannya sengaja kubuat agar terlihat cukup bagus.

Peralatan yang dibutuhkan untuk mengerjakannya juga cukup terjangkau. Di dunia ini, ada peralatan sihir yang memerlukan batu sihir sebagai sumber tenaganya, mirip dengan cara kerja bahan bakar. Ada beberapa teknik yang mirip, seperti proses pembakaran dan pemotongan dalam pengolahan logam di duniaku.

Untuk memroses besi yang keras, aku harus pergi ke bengkel pandai besi, dan mengerjakannya memakai cetakan logam. Mempunyai keterampilan pengrajin sangat membantu untuk menghindari kesalahan yang tidak sengaja dibuat.

Meski perisaiku bereaksi, aku tidak bisa membiarkannya menyerap kerajinanku, karena harga jualnya cukup mahal.

Kembali ke masalah utama, aku ingin mulai mengerjakan pembubuhan sihir. Seperti yang dikira, aku harus bisa menggunakan sihir.

Aku mengerang sambil menggenggam buku sihir, hingga membuat saudagar perhiasan itu bertanya-tanya.


“Apa Tuan Pahlawan tidak bisa menggunakan sihir?”

“Yah, padahal budakku saja bisa memakai sihir.”

“Ah, aku mengerti...”


Saudagar perhiasan mengeluarkan beberapa potongan kristal, dan mengulurkannya padaku.


“Apa itu?”

“Ini adalah bagian dari bijih tambang yang sangat langka. Potongan ini saja sudah cukup mahal.”

“Wow...”

“Apa kau bisa membaca?”

“Yah... Meski hanya tulisan yang sederhana saja.”


Aku mempelajari tulisan di dunia ini dengan serius selama satu bulan. Dan aku masih belum bisa membaca kata-kata yang sulit.


“Untuk permulaan, kau cukup merasakan sihirnya dulu. Setelah itu, kau bisa mempelajari cara menggunakan sihir.”


Hmm... Cukup sulit melakukan apa yang barusan dikatakannya. Aku memainkan potongan kristal itu sembari terus memikirkannya.

Potongan itu mulai bersinar.

Rasanya seperti... Seperti ada ‘tangan tambahan’ dalam diriku, dan aku tidak tahu darimana asalnya. Sampai sekarang, aku tidak tahu kenapa “organ” tambahan itu bisa muncul, tapi anehnya, aku merasa kalau kejadian ini adalah hal biasa. Sama seperti seekor burung yang bisa terbang tanpa tahu bagaimana caranya, makhluk itu bisa langsung mengepakkan kedua sayapnya.


“Sensasi yang asing.”

“Sebelumnya, aku juga mulai sadar kalau kekuatan sihir itu ada. Walau kau tidak tahu keberadaannya sampai sekarang, kelihatannya kau sudah berhasil merasakan kekuatan sihirmu.”

“Begitu kah...?”


Aku sekarang bisa merasakan “lengan” lain yang disebut kekuatan sihir ini. Lalu aku buka halaman buku sihir yang sebelumnya sudah aku terjemahkan.

Tulisannya mulai bersinar. Sebuah sihir dalam tulisan itu seakan tertanamkan pada diriku, dan hanya aku yang bisa menggunakan sihir itu.


“Aku adalah Pahlawan Perisai yang memerintah inti dari kekuatan. Aku telah membaca dan memahami satu hukum alam. Semoga kekuatan alam melindungiku...! Fast Guard!”


Sebuah tanda sasaran muncul dalam penglihatanku. Untuk percobaan, aku arahkan tandanya pada diriku sendiri.

Suatu sorot cahaya kemudian menyinariku. Lalu aku periksa status atribut-ku yang sekarang sudah meningkat.


“Oh... Sepertinya aku sudah mempelajari sihir itu. Baiklah, ajari aku sihir yang lain.”


Saudagar perhiasan itu mengabaikan rasa senangku, dan memulai pengajaran selanjutnya. Ternyata memakai sihir semacam itu tidak begitu melelahkan.

Kemudian aku mengingat kembali teknik pembubuhan sihir yang telah diajarkan oleh saudagar perhiasan. Aku mencoba menerapkan kekuatan sihirku pada sebuah permata yang telah diproses. Pada awalnya ada beberapa kesulitan, untungnya sistem perisaiku membantu membenarkan kesalahanku.

Jadi semakin sulit saat aku mencoba mencampurkan kekuatan dari beberapa permata yang berbeda. Dan juga, sepertinya aku bisa menarik dan menerapkan kekuatan sihir dari ramuan obat.


“Baiklah, itu adalah teknik dasarnya. Tolong terus kembangkan teknik itu, dan terapkan pada bisnismu nanti.”


Saudagar perhiasan itu pun turun dari kereta kami, dan pergi untuk meneruskan perjalanannya. Berkat dirinya, sekarang aku bisa membuat sesuatu selain ramuan obat.

Karena bijih tambang dibutuhkan untuk membuat perhiasan, aku segera pergi menambang setelah sampai di desa pertambangan.



“Eh? Apa ini sebuah surat pengenalan?”


Setelah kutunjukkan surat pengenalan yang diberikan saudagar perhiasan padaku, dengan kaget pemilik tambang batubara itu bertanya.


“Ini pasti surat darinya. Bagaimana bisa kau mendapatkan ini dari orang kikir seperti dia?”

“Apa maksudmu?”


Nampaknya saudagar perhiasan itu orangnya sangat pelit. Pemilik tambang batubara sempat mencurigaiku, saat aku datang dengan membawa sebuah surat pengenalan dari saudagar kikir tersebut. Tapi akhirnya dia terkejut, karena surat itu memang surat asli.


“Karena suratnya asli, berapa banyak bahan yang ingin kau beli? Kalau kau mempunyai surat itu, akan kutawarkan harga khusus untukmu.”

“Uhm, apa boleh aku menambangnya sendiri? Dengan begitu harusnya bisa lebih murah.”

“Eh? Yah... Boleh saja, ambil saja semua bijih yang kau tambang...”

Bagian 2[edit]

Aku serahkan urusan penjualan obat pada Raphtalia dan Filo, sembari aku pergi ke sebuah gua dengan membawa kapak tambangku. Sekarang aku mulai tertarik dengan keterampilan menambang.

Suara kapak tambang yang menghantam batu, terdengar menggema ke dalam gua. Jujur saja, itu terdengar sangat berisik, dan udara di dalam sini terasa pengap dan panas. Seperti yang dibayangkan dari dunia paralel, kristal-nya terlihat jelas dan bersinar di permukaan dinding.


“Gua ini cukup aman kecuali memang ada keadaan ekstrim yang sedang terjadi, jadi tidak akan masalah di manapun kau mau menambang. Meski begitu, bukan tidak mungkin gua ini sewaktu-waktu bisa runtuh.”


Pemilik tambang memanduku ke beberapa tempat di dalam tambang batubara. Saat aku perlahan mengangkat kapak tambangku, sebuah tanda silang muncul di permukaan dinding.


“Hya!”


Setelah mendapat momentum yang tepat, aku pukulkan kapak tambang itu.

*Trangg*

Retakan pun muncul di permukaan dinding itu. Retakannya semakin menyebar hingga merubuhkan dinding itu.


“Whoa!”


Dinding ini sangat rapuh.


“Hm?”


Pemilik tambang itu menatapku dengan tidak percaya.


“Dinding gua ini... Hancur hanya karena satu pukulan?”


Apa dindingnya memang sekeras itu?

Karena keterampilan menambang-ku, dinding guanya langsung runtuh, dan bijih tambangnya bisa dikumpulkan dengan cepat.

Tapi masih ada beberapa dinding yang tidak bisa kuruntuhkan, meski berkali-kali aku hantam. Mungkin itu karena level keterampilanku masih rendah.


“Yah, aku akan terus menambang dengan cara ini.”

“B-baiklah.”


Aku isi kantung yang kubawa dengan beberapa permata hasil dari menambang, dan segera pergi meninggalkan gua itu.



Ngomong-ngomong, batu permata bahkan bisa ditemukan di dekat jalan masuk ke dalam tambang. Aku tinggal menggali di dekat beberapa pohon Mulberry di sana. Tidak disangka, batu permata mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Meski endapan bijih yang didapat dari permukaan, kualitasnya lebih rendah kalau dijadikan bahan pembubuhan sihir.

Menurut pengetahuanku dari dunia asalku, ada sebuah tempat yang terkenal, di mana kita bisa menemukan permata hanya dari menggalinya di permukaan tanah. Meski ini adalah dunia paralel, aku yakin kalau permata kualitas tinggi, pasti terkubur jauh di dalam tanah.

Gelang Ruby telah dibuat!
Kualitas : Bagus -> Kualitas Tinggi

Meski perhiasan ini kubuat hanya untuk latihan, tapi hasilnya bagus juga. Aku juga mencoba membubuhkan sihir ke dalam gelang tersebut.

Gelang Ruby (+Pertahanan terhadap Api)
Kualitas : Kualitas Tinggi -> Biasa

Ugh... Kualitasnya turun drastis setelah sihirnya dibubuhkan. Aku terus mencoba membuat perhiasan, sembari meneruskan perjalanan berdagang kami.

Ngomong-ngomong, sangat sulit membuat perhiasan saat menaiki kereta, jadi aku mengerjakannya saat malam hari tiba. Sepertinya level perisaiku belum cukup tinggi untuk menyerap permata yang sudah diproses.

Sekarang gelang ini tinggal dijual.

Harga gelang yang kubuat itu senilai 80 koin perak. Sepertinya nilai permata di dunia ini lebih rendah daripada di duniaku. Butuh waktu agak lama juga untuk membuat kerangka perhiasannya.

Mungkin akan berguna nantinya kalau kubuat rancangan baru untuk kereta kami. Meski itu terkesan tidak konsisten.

Sepertinya, barang dagangan apapun bisa menjadi populer. Sesuatu yang diminati di duniaku, pasti akan diminati juga di dunia ini. Walau aku tidak tahu cara membuat perhiasan yang mahal.

Meski begitu, pembuatan perhiasannya sendiri membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tapi, sekarang aku mendapatkan sumber pendapatan yang baru. Nantinya kami pun bisa membeli perlengkapan yang lebih baik.

Perisai Bijih Tembaga telah Terbuka.
Perisai Bijih Besi telah Terbuka.
Perisai Bijih Perak telah Terbuka.
Perisai Bijih Kerusit[1] telah Terbuka.
Perisai Bijih Tembaga
Bonus Pemakaian : Keterampilan Peleburan Logam 1
Perisai Bijih Besi
Bonus Pemakaian : Keterampilan Peleburan Logam 2
Perisai Bijih Perak
Bonus Pemakaian : 2% Pengurangan Damage dari serangan Iblis
Perisai Bijih Kerusit
Bonus Pemakaian : Pertahanan +1

Keterampilan yang berguna untuk pekerjaan paman dari toko senjata telah muncul. Lagipula, untuk saat ini aku belum membutuhkannya.

Bonus dari bentuk Perisai Kerusit sepertinya sudah diganti dengan bonus yang lain. Lagipula, aku takkan menaikkan keahlian bentuk perisai itu.

Hari-hari berdagang kami terus berlalu dengan kegiatan yang sama.



Kami pun menghentikan kereta di sebuah desa di wilayah selatan. Berdasarkan sumber yang terpercaya, yaitu saudagar perhiasan, dia mengatakan ada sebuah provinsi yang membutuhkan Herbisida dalam jumlah banyak.

Sepertinya di sana kami bisa mendapatkan keuntungan yang besar, jadi kami pun segera mendatangi tempat ini. Melihat dari kecepatannya saja, sepertinya Filo bisa menyaingi sosok Burung Dewa.

Referensi :[edit]

  1. Kerusit adalah sebuah batuan mineral yang terdiri dari timbal karbonat (PbCO3) dan merupakan bijih tambang yang rapuh. Kerusit putih adalah bahan penting dalam pembuatan cat kerusit, dan di sepanjang sejarah digunakan untuk pembuatan kosmetik (meski di negara-negara Barat, praktek ini sudah hilang). (dikutip dari Wikipedia)