Difference between revisions of "Date A Live (Indonesia):Jilid 1 Prolog"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Page Creation)
 
m (Adding Navigation Bar)
Line 84: Line 84:
   
 
Mata mereka berdua bertemu—kisah Itsuka Shido telah dimulai.
 
Mata mereka berdua bertemu—kisah Itsuka Shido telah dimulai.
  +
  +
<noinclude>
  +
  +
{{Date A Live Bahasa Indonesia Nav|p3=1|p2=Ilustrasi|n1=1|n2=Bab 1}}
  +
</noinclude>

Revision as of 16:16, 19 February 2013

Prologue: Perjumpaan Tak Terduga -restart-

—Ia menahan nafas.

Benar-benar pemandangan yang sulit dipercaya.

Seakan-akan satu bagian dari kota ini baru saja ditelan lenyap.

Yang menggantikannya adalah sebuah lubang yang luar biasa besar, mungkin meteorit jatuh saja tidak dapat membuatnya.

Sosok sekelompok manusia beterbangan di langit.

Benar-benar tidak masuk akal bahkan melebihi imajinasi terliarnya.

Namun, Shido bahkan tidak menyadari keabnormalan semua ini.

—Karena ada sesuatu yang lebih luar biasa lagi di hadapan mata Shido.


Seorang gadis.

Sesosok gadis, terlingkupi cahaya asing, berdiri disana.

"Ah—"

Diiringi suara pelannya, desah nafasnya perlahan menghilang.

Keberadaan gadis itu terlalu menakjubkan sampai-sampai menekan keberadaan benda lain disekitarnya.

Seperti logam, tapi juga seperti kain, gaun yang terbuat dari bahan aneh yang menarik pandangan.

Tersemat pada gaun tersebut, rok yang memancarkan cahaya, saking indahnya dapat membuat orang kehilangan kesadaran.

Akan tetapi, kecantikan gadis itu sendiri membayangi itu semua.

Rambut hitam panjangnya, bagaikan kobaran awan hitam, berkibaran di sekitar bahu dan pinggangnya.

Dengan dinginnya menatap angkasa, kedua matanya memiliki warna yang aneh dan sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Sosoknya, yang mungkin saja bisa membuat iri seorang Dewi, terbelit keletihan, sembari ia berdiri diam dengan bibir terkatup.

Pandangan Shido;

Perhatiannya;

Bahkan hatinya;

—Pada momen itu, semuanya terambil alih.

Pemandangan itu...

Benar-benar;

Sangat;

Luar biasa;

Indah.


DAL v01 000c.jpg

"—Siapa..."

Terkesima, Shido berbicara untuk pertama kalinya.

Meski kelancanganku ini akan membuat suara dan mataku hancur, itu pikirnya.

Gadis itu perlahan mengalihkan pandangannya turun.

"...namamu?"

Suaranya, memuat pertanyaan tersebut dari lubuk hatinya, bergema di udara.

Namun.

"—Aku tidak punya hal semacam itu"

Dengan tatapan sedih, gadis itu menjawab.

"..."

Pada saat itu.

Mata mereka berdua bertemu—kisah Itsuka Shido telah dimulai.