High School DxD (Indonesia):Jilid 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ilustrasi[edit]

Warna yang sama seperti rambut orang itu—

Itulah yang kupikirkan usai melihat tanganku berlumuran darah.

Merah—rambut crimson yang lebih brilian dari pirang-stroberi.

Memang, rambut crimson panjang dan indah orang itu memiliki warna yang sama dengan warna yang menutupi tanganku.

Life.0[edit]

Namaku Hyoudou Issei. Orangtua dan orang-orang di sekolahku memanggilku “Ise”. Aku siswa kelas dua SMA yang saat ini sedang mengalami masa mudanya.

Pernah ada seorang siswa yang tak pernah kutemui sebelumnya berkata, “Bukankah itu Ise?”, jadi aku tak tahu seberapa jauh namaku dikenal orang lain.

Aku populer, katamu?

Tidak, bukan begitu. Toh, aku terkenal karena sangat mesum yang bahkan sering dituduh mengintip ruang ganti Klub Kendo Perempuan.

Aku takkan melakukan hal memalukan seperti mengintip ke dalam ruang ganti perempuan…

Maaf. Aku bohong. Aku ada di ruang penyimpanan di sebelah Klub Kendo. Aku mencoba mengintip dari lubang di dinding di ruang penyimpanan Klub Kendo.

Sayangnya aku tak bisa mengintip. Itu karena Matsuda dan Motohama tak mau menjauh dari lubang itu. Ya ampun, mereka ini…

Aku tak bisa menenangkan diri saat si dua idiot mengatakan hal-hal seperti “Ohhh! Murayama punya payudara besar beneran!” dan “Ahhh, Katase punya kaki yang indah.”

Tentu saja, aku ingin lihat! Tapi ada orang mendekati ruang penyimpanan, sehingga aku lari dari sana.

Tapi, sesuatu yang sangat bahagia terjadi pada orang sepertiku, yang akan melakukan segala macam hal mesum setiap hari.

“Maukah kamu pacaran denganku?”

Seorang gadis menembakku!

Akhirnya, aku merasakan rasanya menjadi muda. Untuk cowok sepertiku yang tak punya pacar, rasanya bagai mimpi yang jadi kenyataan.

Nama pacarku adalah Amano Yuuma-chan. Dia adalah seorang gadis dengan rambut hitam halus dan tubuh langsing.

Dia sangat cantik, sampai aku pun jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.

Siapa pun akan setuju kalau ada gadis cantik mendatangimu dan berkata, “Hyoudou-kun! Aku cinta padamu! Maukah kamu pacaran denganku”? Itu akan jadi impian untuk cowok sepertiku yang tidak punya pacar sejak lahir.

Ini takkan aneh kalau seseorang bertanya, “Yang bilang begitu bishoujo dari game apa?”, tapi ini sungguh terjadi! Ini sungguh keajaiban! Aku ditembak! Oleh seorang cewek cantik!

Pada awalnya aku berpikir ini adalah sebuah lelucon, layaknya ini adalah permainan hukuman yang dibuat teman-temannya dan mereka melihat kami dari tempat lain. Apa boleh buat berpikir begitu. Sampai saat itu, aku percaya bahwa aku adalah seorang cowok yang dilahirkan untuk tak jadi populer dengan para cewek.

Tapi sejak saat itu, aku menjadi seorang cowok dengan seorang pacar. Dunia di sekitarku berubah. Aku tak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi hatiku terasa damai. Aku ingin meneriakkan “Ini kemenanganku!” untuk setiap cowok yang berjalan lewat.

Aku mulai merasa kasihan pada dua sobatku, Matsuda dan Motohama, yang tak punya pacar. Begitulah cara percaya diriku keluar.

Pada kencan pertama kami setelah mulai berpacaran—

Aku sudah menyiapkan rencana yang sudah kubuat sejak lama. Fufufu, aku sudah menggosok gigiku puluhan kali sejak semalam. Tak ada satu pun tempat yang kulewatkan. Aku pun membeli celana dalam baru. Kamu tak boleh bilang apa yang akan terjadi nantinya.

Aku tiba di tempat kencan dengan sikap seorang perjaka super. Aku tiba di tempat pertemuan tiga jam sebelum Yuuma-chan. Aku menghitung sampai seratus perempuan yang mengenakan kacamata berjalan di depanku!

Selama di sana, aku menerima selebaran yang mencurigakan dari orang aneh yang membagi-bagikan selebaran. Itu adalah benda yang tampak gaib dengan lingkaran sihir aneh dan kalimat—“Mimpimu akan dikabulkan!”.

…Aku ingin membuangnya, tapi aku memutuskan untuk memasukkannya ke dalam saku celanaku karena aku tak punya waktu membuangnya.

Ketika Yuuma-chan tiba, aku berkata–

“Tidak kok, aku juga baru sampai.”

Hore! Aku berhasil! Aku selalu ingin mengatakan itu!

Lantas kami berjalan sambil berpegangan tangan. Aku sangat tersentuh. Untuk berkencan sambil berpegangan tangan dengan pacarku yang cantik! Aku sangat tersentuh sampai-sampai aku mau menangis, tapi aku tak boleh terburu-buru. Ini bukan waktunya untuk panik.

Setelah itu, kami menikmati kencan kami dengan pergi ke toko pakaian dan melihat-lihat dekorasi untuk kamar kami. Untuk makan siang, kami makan di sebuah restoran keluarga yang sama sebagaimana para pelajar SMA normal lakukan, dan Yuuma-chan tengah makan parfait cokelat dengan nikmat. Perutku kenyang hanya dengan menatapnya. Yah, rasanya aku mengerti bagaimana para remaja lainnya rasakan ketika mereka berkencan. Rasanya aku hidup untuk pertama kalinya.

Bu, terima kasih sudah melahirkanku. Yah, aku sudah khawatir bahwa aku takkan mampu melanjutkan garis keturunan keluarga kita, tapi sepertinya Ayah tak usah khawatir lagi. Saat aku memikirkan segala macam hal ini, kini sudah sore.

Waktunya klimaks!

Mungkin ciuman sebelum pulang!? Aku jadi bersemangat hanya dengan memikirkannya! Oh, mungkin kami akan melangkah lebih jauh!

Itulah yang seorang siswa SMA mesum seperti diriku pikirkan.

Kami berada di taman yang jauh dari kota dan tak orang di sini selain kami. Berkat itu, imajinasi erotisku terbangun. Aku mestinya membaca buku panduan hal-hal asusila!

Yuuma-chan sudah melepaskan tanganku dan dia berdiri di depan air mancur.

“Hari ini sangat menyenangkan.” Yuuma-chan tersenyum.

Kuu! Sialan, dia cantik. Matahari terbenam di belakangnya memberikan suasana bagus.

“Hei, Ise-kun.”

“Ya apa, Yuuma-chan?”

“Ada sesuatu yang ingin kulakukan untuk merayakan kencan pertama kita. Maukah kamu mendengarkan keinginanku?”

Ya. Ini dia!

Ini! Ini pasti itu!

Bau napasku! Centang! kesiapan mentalku! Hnn! Jantungku berdetak sangat cepat~!

“Ka-Kamu me-menginginkan apa?”

Aaaaagh. Nada suaraku dalam. Dia akan mengetahui bahwa aku sedang memikirkan sesuatu yang bodoh! Aku membuat kesalahan tertolol setelah sampai sejauh ini…

Tetapi, Yuuma-chan hanya tersenyum padaku.

Lalu dia memberitahuku dengan jelas.

“Maukah kamu mati untukku?”

…Eh? Apa itu tadi?

“…Eh? Itu… huh, maaf, bisa kamu ulangi lagi? Kurasa ada sesuatu yang salah dengan telingaku.”

Aku pasti salah dengar. Itulah yang kupikirkan, jadi aku bertanya lagi.

Tapi…

“Maukah kamu mati untukku?”

Dia mengatakan itu padaku lagi. Sambil tertawa.

Perkataannya tak masuk akal. Sewaktu aku hendak berkata “Itu lucu sekali, Yuuma-chan” sambil tersenyum……

KEPAK

Sayap hitam muncul dari punggungnya.

Lalu dia mulai mengepakkan sayapnya. Bulu-bulu hitam melayang di udara dan kemudian turun ke kakiku.

HSDxD vol 01 021.jpg

Apa itu?

Huh? Tentu saja, Yuuma-chan cantik bagai malaikat, tapi…

Malaikat? Tidak, itu mustahil. Apa itu semacam trik? Pacar cantikku mengepakkan sayapnya sembari matahari terbenam di belakangnya. Ini terlihat seperti sebuah adegan dari cerita fantasi, tapi mustahil aku bisa percaya sesuatu seperti ini.

Matanya yang tampak manis berubah menjadi mata menyeramkan dan dingin.

“Sungguh menyenangkan. Waktu singkat yang kuhabiskan denganmu. Itu seperti bermain rumah-rumahan dengan anak kecil.”

Suara Yuuma-chan terdengar sangat dingin. Nadanya seperti orang dewasa. Mulutnya membentuk senyum dingin.

DENGUNG

Sebuah suara jauh lebih berat ketimbang bunyi getaran konsol game terdengar di udara. Itu membuat banyak bunyi berdengung dan itu muncul di tangannya.

Itu seperti tombak.

Itu bersinar? Sepertinya ada sejumlah besar cahaya atau sesuatu… itu, memang tombak.

HYU

Suara angin. Sebuah bunyi berbahaya mengikutinya.

DON!

Saat kusadari, sesuatu menyerempet perutku, tombak yang di tangan Yuuma-chan menembus perutku.

Dia melemparkan tombak itu padaku…

Tapi, ketimbang itu, kenapa? Aku mencoba menarik tombak itu dariku, tapi tombak itu menghilang. Satu-satunya hal yang tersisa adalah lubang besar di perutku. Dan darah mengalir dari lubang itu. Darah. Darah. Kepalaku menjadi pusing, dan penglihatanku menjadi kabur. Aku sudah tergeletak di tanah dan pada saat aku menyadari itu, kakiku kehilangan keseimbangannya.

Jejak kaki mendekat padaku saat aku tergeletak di tanah.

Sebuah suara kecil samar-samar mencapaiku. Itu suara Yuuma-chan.

“Maaf. Kau adalah ancaman bagi kami, jadi kami memutuskan untuk menyingkirkanmu lebih cepat. Kalau kau punya dendam, maka bencilah Tuhan yang menempatkan Sacred Gear dalam dirimu.”

…Sacred, apa…?

Aku pun tak bisa mengajukan pertanyaan dan aku dalam keadaan di mana tergeletak di tanah. Jejak kakinya menjadi lebih jauh dariku.

Pada saat yang sama, aku mulai kehilangan kesadaran. Lubang di perutku. Itu pasti sangat fatal. Aku sama sekali tak merasa nyeri, tapi aku menyadari bahwa aku berada dalam kondisi sangat buruk karena aku bisa merasakan bahwa aku akan kehilangan kesadaran.

Rasanya pasti enak kalau aku kehilangan kesadaran seolah-olah aku akan tidur, tapi kalau itu terjadi, aku pasti akan mati.

Serius…? Apa aku akan mati pada usia muda? Aku saja belum hidup separuh dari masa hidupku! Bagaimana aku bisa tertawa kalau aku mati karena ditikam oleh pacarku di taman aneh ini!

Ku… kesadaranku mulai memudar sewaktu aku sedang memikirkan banyak hal…

Rasanya banyak hal di dalam diriku menghilang…

Oh ya, aku ingin tahu apa yang akan terjadi di sekolah besok?

Apa Matsuda dan Motohama terkejut? Akankah mereka menangis untukku… mana mungkin, mereka tidak akan menangis. Ibu, Ayah… aku belum melakukan apa pun untuk menyenangkan mereka sebagai anak mereka. Melainkan… tidak akan lucu kalau mereka sampai menemukan majalah pornoku setelah aku mati… kenapa sih aku cuma memikirkan hal-hal itu saat aku mau mati…?

Tanganku… masih bisa bergerak… aku menyentuh perutku dan membawanya di depanku. Warnanya merah… merah crimson. Ini adalah darahku. Seluruh tanganku berwarna merah… ini semua darahku.

Lalu dia memasuki pikiranku. Orang yang kubayangkan adalah gadis itu.

Gadis cantik dengan rambut berwarna crimson. Tiap kali aku melihatnya, mataku tertuju pada rambut crimsonnya.

…Kalau aku mau mati, aku berharap itu dalam pelukan seorang gadis cantik seperti dia…

Rasanya aku mulai menghianati Yuuma-chan karena aku memikirkan ini. Tunggu, Yuuma-chan kan orang yang membunuhku…

…Tapi kalau aku mati, aku ingin mati setelah meraba-raba oppai Yuuma-chan…

Haha, ilusi mesumku tak mau berhenti bahkan sebelum aku mati…

Aaah, mataku jadi lebih kabur…

Apa aku sudah berakhir…? Sial, ini sungguh kehidupan membosankan…

…Kalau aku terlahir kembali, aku ingin menjadi…

“Jadi, kamu ya yang memanggilku.”

Tiba-tiba, seseorang muncul di depanku, dan dia berbicara kepadaku. Aku tak bisa bilang siapa itu karena penglihatanku kabur.

“Sepertinya kamu mau mati. Lukamu… wah, kelihatannya sesuatu yang menarik sudah terjadi padamu. Jadi kamu… ini sungguh menarik.”

Dia tertawa seolah-olah menemukan sesuatu yang menarik.

…Aku penasaran apanya yang lucu…

“Kalau kamu mati, maka aku akan mengurusnya. Hidupmu itu. Mulai sekarang, kamu akan hidup untukku.”

Sebelum aku kehilangan kesadaran, aku melihat rambut crimson brilian di depanku.

Life.1 Aku Berhenti Jadi Manusia[edit]

Bagian 1[edit]

[BANGUN! BANGUN! KALAU NGGAK MAU BANGUN, AKU BAKAL ME-MENCIUMMU…]

“…Hmm.”

Itu adalah jam weker dengan suara tsundere, tapi tak punya fungsi untuk membangunkan pemiliknya. Si pemilik jatuh ke lantai dan baru saja bermimpi buruk.

Itu aku.

…Ini adalah cara terburuk untuk bangun.

Aku mimpi buruk lagi.

Belakangan ini, aku sering memimpikan hal yang sama. Mimpi aku dibunuh oleh Yuuma-chan, tapi karena aku di sini masih hidup, itu pasti mimpi.

“Bangun! Ise!”

Suara Ibu berasal dari tangga. Setiap pagi seperti biasa.

“Aku tahu! Aku sudah bangun!”

Sesudah memberikan jawaban seperti itu, aku bangun dari lantai.

Haa…

Hari ini dimulai dengan awal yang buruk lagi. Aku merasa lesu…

Aku mengenakan seragamku sambil mendesah panjang.

Bagian 2[edit]

“Aku pergi dulu.”

Aku menguap sewaktu meninggalkan rumah.

Selama berjalan kaki ke sekolah, aku harus menutup mata karena sinar matahari. Aaah, mengganggu sekali.

Belakangan ini, aku sudah mulai merasa lemah di bawah sinar matahari. Rasanya sinar matahari itu menusuk menembus kulitku dan aku tak tahan. Pokoknya, sinar matahari pagi itu buruk untukku. Aku tak bisa bangun di pagi hari sama sekali. Karena aku belum bisa untuk bangun belakangan ini, ibuku datang untuk membangunkanku setiap hari.

Di sisi lain, aku jadi lebih aktif di malam hari. Ada sesuatu di dalam tubuhku yang menguat dan membuatku bersemangat. Aku sungguh sudah jadi orang malam.

Aneh.

Ada yang salah. Aku sering terjaga sampai larut malam, tapi sungguh keajaiban kalau aku mampu tetap terjaga sampai pukul 1 dini hari. Tapi sekarang, aku bisa dengan mudah tetap terjaga sampai pukul 3 atau 4 dini hari. Aku sudah akan tidur setelah matahari terbit, dan itulah rutinitas sehari-hariku. Aku tak kecanduan game online atau pertunjukan tengah malam.

…Apa yang sudah terjadi denganku?

Apa otakku berusaha untuk tak tidur supaya aku tak perlu melihat mimpi pacarku membunuhku?

…Yah, apa itu perasaan pribadiku, jadi kurasa bukan. Wajar saja bagi tubuh untuk merasa perlu tidur.

Perasaan yang kurasakan di malam hari, —kurasa itu sesuatu yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.

Aku tak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi tubuhku terasa dipompa dan aku merasakan sesuatu yang misterius meningkat dari kedalaman tubuhku. Jadi aku keluar pada malam hari untuk mengujinya. Kecepatan berjalanku meningkat, dan dadaku berguncang dengan kesenangan saat aku bercampur dengan kegelapan malam. Aku berlari pada malam hari dan terkejut itu memberiku kecepatan yang menakjubkan. Kalau aku bergabung dengan tim lari, aku bisa dengan mudah jadi pelari utama.

Apalagi, aku tak kehabisan stamina. Aku punya begitu banyak stamina dan aku bisa maraton penuh seakan-akan aku hanya joging.

Aku jadi lebih percaya diri dan sewaktu aku berlari di siang hari, itu sangat mengerikan sampai-sampai kupikir staminaku di malam hari adalah mimpi. Tidak, itu kecepatan rata-rata untuk seorang pelajar SMA, tapi ada perbedaan besar saat membandingkan diri malamku dan diri siangku.

Aku menjadi aneh di malam hari.

Ini mungkin terdengar seperti sebuah kalimat yang berasal dari orang aneh yang mengatakan hal itu seperti ini, tapi perasaan yang kurasakan saat malam itulah yang mengubahku menjadi orang yang berbeda.

Uggh… sudah kuduga, sinar matahari memberiku masa-masa sulit… Berbeda di malam hari, aku jadi sangat lemah di siang hari. Tak peduli seberapa jauh aku memikirkannya, pasti ada yang salah denganku.

Aku harus berpikir bahwa tubuhku berubah semenjak aku pergi kencan dengan Yuuma-chan.

Bagian 3[edit]

Sebuah sekolah swasta. Akademi Kuoh. Itulah sekolah yang kudatangi. Kini sekolah ini adalah sekolah campuran yang dulunya sekolah khusus perempuan sampai digabung tahun lalu, dan ada banyak perempuan daripada laki-laki. Dan, jumlah anak laki-laki meningkat, tapi masih ada lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.

Aku seorang siswa kelas dua SMA dan rasio siswi dan siswa di kelasku adalah 7:3. Untuk siswa kelas tiga itu 8:2.

Saat ini pun, perempuan memiliki otoritas lebih kuat dari laki-laki, dan kebanyakan siswa di OSIS adalah perempuan, dan Ketua OSIS juga seorang perempuan.

Ini adalah sekolah di mana laki-laki tak bisa berbuat seenaknya, tapi aku masih bergabung dengan sekolah ini.

Ini adalah cerita sederhana.

Tempat ini punya banyak cewek. Itu saja adalah hal yang indah!

Alasan mengapa aku bisa lulus ujian masuk ke sekolah ini yang dikatakan sangat sulit, karena nyali mesumku.

Aku ingin belajar sambil dikelilingi oleh para cewek—

Untuk alasan itu saja, aku menghadiri sekolah ini.

Apa salahnya dengan itu!?

Apa salahnya dengan menjadi seorang mesum!?

Inilah hidupku! Aku takkan membiarkan siapa pun membantahku! Aku akan membangun harem di sekolah ini!

Dan, itulah misiku ketika pertama kali masuk sekolah ini, tapi sekarang aku merasa tertekan. Aku sungguh naif untuk berpikir bisa punya 2 ataupun 3 pacar di sekolah ini yang mayoritas siswanya adalah perempuan. Hanya sekelompok cowok tampan yang populer sampai para cewek pun tidak menatapku. Lebih tepatnya, mereka mengabaikanku bak seonggok sampah yang tergeletak di lantai.

Sial!

Ini bukan rencanaku! Tak masuk akal! Dalam rencanaku, seharusnya aku mendapatkan pacar pertamaku langsung setelah aku masuk sekolah ini! Setelah itu, aku akan putus dengannya dan mulai berpacaran dengan seorang cewek baru dan pada saat aku lulus, kumpulan cewek seharusnya memperebutkanku dalam Battle Royale! Ka-kalau begini terus, tujuanku akan berakhir menjadi mimpi!

Tunggu, apa jangan-jangan sudah jadi mimpi!?

Apa salahnya dengan itu!? Masa aku lahir? Hukum? Atau… ada sesuatu yang salah denganku…?

Uwaaaaaaah! Aku tak mau memikirkannya!

Hal-hal itu masuk melalui pikiranku setiap hari.

Aku tiba di kelasku sambil mendesah, dan duduk di kursiku.

“Hei, sobat. Bagaimana DVD yang kupinjam? Bagus, kan?”

Cowok botak yang bicara denganku adalah sobatku nomor 1, Matsuda. Dia mungkin terlihat seperti seorang olahragawan, tapi dia adalah si mesum yang membuat komentar pelecehan seksual setiap hari. Dia adalah seorang olahragawan sewaktu SMP di mana dia memecahkan banyak rekor, tapi sekarang dia di Klub Foto. Dia sangat terbuka dengan mimpinya yang ingin memotret dari setiap bagian tubuh perempuan melalui lensa kamera. Julukannya adalah si “Botak Mesum” dan si “Sexual Harassing Paparazzi”.

“Fu… anginnya kuat pagi ini. Berkat itu, aku bisa lihat pandangan bagus kancut cewek-cewek.”

Cowok dengan kacamata yang mencoba untuk bertindak kalem adalah sobatku nomor 2, Motohama. Dia punya kemampuan khusus yang disebut Scouter yang membuat dia mendapatkan data ukuran para gadis melalui kacamatanya. Tingkat kekuatannya bisa merosot ke bawah kalau dia melepaskan kacamatanya.

Julukannya adalah si “Kacamata Mesum” dan si “Three-size Scouter”. Keduanya adalah sobat-sobatku yang jahat.

Serius, bertemu dua muka ini di pagi hari membuatku merasa lesu. Aku merasa mual.

“Aku punya barang bagus.”

Matsuda membuka tasnya, dan mengeluarkan barang-barang di dalam tasnya tanpa ragu-ragu. Buku-buku dan DVD yang tengah menumpuk di mejaku memiliki judul-judul yang bagus.

“Hee!”

Sebuah teriakan kecil datang dari seorang gadis jauh dari kami.

Yah, tentu saja dia akan bereaksi seperti itu. Toh, sesuatu seperti ini terjadi di pagi hari.

Apa yang kudengar berikutnya dari gadis-gadis yang berkomentar diskriminasi seperti “Kalian adalah yang terburuk~” dan “Mati sana, cowok-cowok kotor”.

“Diam! Ini hiburan kami! Cewek-cewek dan anak-anak menyikir saja dan menjauhkan diri! Atau hal lain, aku akan memerkosa kalian semua di kepalaku!”

Ucapanmu vulgar seperti biasa, Matsuda-kun.

Biasanya, aku akan bilang, “Wow, dari mana kamu mendapatkan harta-harta ini!” dengan mata berkilau pada buku dan DVD yang menumpuk di mejaku. Tapi karena aku sudah dalam keadaan yang mengerikan setiap pagi belakangan ini, aku tidak bersemangat.

Matsuda mendesah sambil melihat wajah kusamku.

“Hei, hei, hei. Kenapa kamu bermuka begitu saat ada begitu banyak harta tepat di depanmu?”

“Kamu tidak bersemangat belakangan ini. Aneh. Ini sangat aneh. Kamu jadi berbeda.”

Motohama juga mengatakan itu sambil menyodok kacamatanya seakan-akan dia mengetahui aku sedang bosan.

“Aku juga mau bilang, ‘Wow! Dari mana kalian mendapatkan ini!? Apa kalian mencoba untuk mengubahku jadi monyet!?’. Tapi aku sudah kurang berenergi belakangan ini.”

“Kamu sakit? Tidak, itu mana mungkin. Mana mungkin kamu, perwujudan dari semua hasrat seksual, bakal sakit.”

Motohama berkomentar kasar tentangku. Dia cowok kasar.

Lantas, Matsuda membuat isyarat dengan tangannya seolah-olah dia menyadari sesuatu.

“Oh, Apa ini efek samping dari halusinasi soal pacar imajinasimu? Yuuma-chan, kan?”

“…Apa kalian tidak ingat Yuuma-chan?”

Keduanya menatapku dengan mata simpatik pada pertanyaanku.

“Sudah kami bilang sebelumnya, kami tak kenal dia. Kamu harus ke dokter sana. Benar, kan, Motohama?”

“Benar, aku akan mengulangi ini lagi tapi kami tidak diperkenalkan dengan seorang gadis bernama Yuuma-chan.”

…Mereka selalu bertindak seperti ini setiap kali aku bertanya pada mereka soal Yuuma-chan.

Kupikir mereka hanya menggodaku.

Tapi setelah berbicara serius dengan mereka, aku mengetahui bahwa itu tidak benar.

Aku pasti ingat memperkenalkan Yuuma-chan kepada mereka. Mereka mengatakan hal-hal seperti “Kenapa cewek cantik seperti dia adalah pacar Iseeeeee!?” dan “Pasti ada kesalahan sistem yang terjadi di dunia ini… Ise, kamu belum melakukan sesuatu yang ilegal, kan?” dan terus membuat komentar tak sopan. Aku ingat aku menjadi sombong dan berkata, “Kalian harus punya pacar juga”.

Aku ingat jelas waktu itu.

Tapi mereka tidak ingat. Tidak, apa saja yang tidak mereka ingat adalah Yuuma-chan.

Seolah-olah Amano Yuuma tak pernah ada.

Seakan waktu yang kuhabiskan dengan Yuuma-chan tidak pernah terjadi. Saat dua orang ini bilang, rasanya itu hanyalah imajinasiku.

Selama dua hal ini terbukti, tak ada catatan nomor atau alamat surel Yuuma di ponselku. Apa itu dihapus dari memori? Apa seseorang menghapusnya? Itu mustahil! Mustahil aku akan menghapusnya, jadi siapa yang melakukannya!?

Aku menelepon nomor yang kuhafal di kepalaku, tapi nomor telepon itu sedang tak digunakan.

Jadi apakah itu berarti dia tak ada? Apakah itu semua imajinasiku? Sesuatu yang gila seperti itu tak mungkin…

Aku ingin menyangkalnya tapi selain dari memoriku, tak ada bukti untuk membuktikan bahwa dia ada.

Kalau aku memikirkannya, aku tak tahu alamat rumahnya. Dia adalah seorang siswa dari sekolah lain. Aku tahu sekolah tempat mereka mengenakan seragam yang sama dengannya. Jadi aku meminta para siswa dari sekolah itu tentang Yuuma-chan.

Tapi tak ada satu pun siswi yang cocok dengan deskripsinya. Dia tak ada di sana.

Jadi, siapa pacarku?

Siapa yang kukencani?

Jadi, mimpiku hanyalah fantasi yang kubuat?

Apakah aku berbicara dengan Matsuda dan Motohama tentang mimpiku seolah-olah itu semua kenyataan?

Apakah aku, orang jahat?

Aku ingat jelas sekali wajahnya, tahu?

…Ada sesuatu yang salah soal semua ini.

Seperti kekuatan aneh yang kuperoleh di malam hari. Ada yang salah.

Tapi apa yang terjadi?

Sambil aku memikirkan insiden terakhir itu, Matsuda meletakkan tangannya di bahuku.

“Yah, kita berada di tengah-tengah masa muda kita, jadi ada hal-hal aneh seperti itu bisa terjadi pada kita. Kalau begitu, kalian datang ke rumahku usai sekolah. Ayo kita menonton koleksi rahasiaku sama-sama.”

“Itu ide yang sangat bagus. Matsuda-kun, kamu juga harus mengajak Ise-kun.”

“Tentu saja aku akan mengajaknya, Motohama-kun. Kita adalah cowok SMA yang bergerak dengan hasrat seksual. Kalau kita tidak melakukan hal-hal mesum, akan tidak menghormati orangtua kita yang sudah melahirkan kita.”

Keduanya menyeringai mesum.

Mesum. Bagaimanapun kamu melihat mereka, mereka cuma merinding mesum. Dan sayangnya, aku salah satunya.

Yah, bodo amat. Aku juga hidup untuk hal-hal mesum.

“Baiklah kalau begitu! Hari ini, kita tak usah menahannya! Kita akan membawa minuman bersoda dan keripik sambil menonton DVD porno!”

Tandasku karena mustahil aku bisa berpikir lagi.

“Oh! Nah, begitu dong! Itulah Ise yang kita kenal!”

“Itulah semangat. Kita perlu menikmati masa muda kita.”

Matsuda dan Motohama menjadi bersemangat.

Aku akan meninggalkan insiden tentang Yuuma-chan.

Terkadang aku perlu istirahat juga! Hari ini aku akan melupakan kejadian itu dan melanjutkan dengan hal-hal porno sebagaimana cowok di zaman kita!

Itu terjadi setelah kami membuat rencana untuk sore hari.

Ada warna crimson yang menarik perhatianku.

Warna crimson brilian—

Halaman sekolah dapat dilihat dari jendela kelas. Dan mataku terpaku ke arah seorang gadis tertentu.

Gadis berambut merah crimson. Idola sekolah kami dengan kecantikan melebihi manusia normal. Tubuh langsing bukan bentukan gadis Jepang. Tentu saja. Dia bukanlah orang Jepang. Kudengar orang-orang bilang bahwa dia itu dari Eropa Utara. Sepertinya dia menghadiri sebuah SMA Jepang karena pekerjaan ayahnya. Siapa pun akan jatuh hati sesudah menyaksikan kecantikannya.

Rias Gremory.

Dia adalah siswi tingkat tiga sekolah ini. Sehingga menjadikan dia seniorku.

Ketika aku menyadari itu, semua orang termasuk aku menatapnya juga, baik laki-laki dan perempuan. Matsuda dan Motohama juga menatapnya.

Hal ini terjadi setiap pagi. Semua orang menatapnya saat dia berjalan melewati mereka. Beberapa orang berhenti berjalan. Yang lainnya berhenti bicara. Semua orang berbalik untuk menatapnya.

Angin sepoi-sepoi mengembuskan rambut crimson sambil setiap siswa di sekolah ini menatapnya. Rambut crimson panjang tergerai ke pinggulnya membuat pemandangan sekitarnya itu layaknya berwarna crimson juga saat angin meniup rambutnya. Kulit yang indah, seputih salju, luar biasa.

Cantik.

Itulah satu-satunya kata untuk menggambarkan dirinya dalam satu kata. Itulah satu-satunya kata yang dibutuhkan untuk menggambarkan dirinya.

Aku juga terpesona oleh kecantikan dan atmosfer menakjubkannya.

Aku sangat terpesona olehnya sampai-sampai aku selalu berhenti apa yang kulakukan setiap kali aku melihatnya.

Tapi belakangan ini, caraku melihatnya sudah berubah. Dia cantik. Tapi dia terlalu cantik. Aku mulai merasa sedikit takut akan kecantikannya dan takut akan dirinya dari lubuk hatiku. Aku tak tahu aku mulai merasa seperti ini. Tapi aku sudah mulai merasa seperti ini semenejak lenyapnya Yuuma-chan.

Lalu, matanya bergerak. Mata biru jernihnya menatap lekat padaku.

—!

Aku merasa seolah-olah hatiku tengah diraih olehnya.

Apa perasaan ini? Ini perasaan yang kamu peroleh ketika seseorang yang lebih unggul darimu berdiri di depanmu…

Dia menyipitkan matanya yang biru dan sepertinya dia tersenyum.

Dia menatapku?

Tidak mungkin. Aku tak punya hubungan apa-apa dengannya.

Lalu, tiba-tiba aku teringat sesuatu dari mimpiku.

Pada akhir mimpi, ada orang dengan rambut crimson yang berbicara padaku. Orang yang tampaknya lembut, tetapi juga dingin.

Sementara aku membandingkan dirinya dengan orang dari mimpiku, dia sudah menghilang dari pandanganku.

Bagian 4[edit]

“Aku ingin meremas oppai!”

Aku memeluk Matsuda yang tak bisa berhenti menangis selama kami sedang menonton video terakhir sambil maraton DVD porno.

Usai sekolah, kami mulai menonton film porno dengan semangat tinggi. Kami langung senang dan gembira selama mulai menonton film porno usai sekolah, tapi saat kami menyaksikan banyak film porno, kami malah mengalami depresi, karena pertanyaan “Kenapa kita nggak punya pacar?” memasuki diskusi kami. Rasanya aku mau menangis sehabis kami bahas ini secara serius. Matsuda belum berhenti menangis sejak 3 film sebelumnya. Motohama sedang mencoba untuk bersikap tenang, tapi ada air mata yang mengalir dari matanya di balik kacamatanya. Tiga puluh menit yang lalu, Motohama mengatakan ini dengan suara rendah, “…Aku diminta untuk datang ke belakang gedung olahraga sama cewek… itu adalah kali pertama aku dirampok sama cewek…”, sehingga aku pun hendak menangis sesudah mendengar itu.

Aku penasaran siapa 3 cowok yang murung sambil menonton film porno?

Jelas, jawabannya adalah tiga cowok yang tidak populer.

Sial. Rasanya aku membenci dunia ini usai mengetahui bahwa ada orang-orang seusiaku yang berhubungan seks dengan seorang cewek.

Sementara memikirkan hal itu, film terakhir berakhir dan sudah gelap di luar.

Ketika aku melihat arlojiku, itu sudah pukul 10. Aku sudah bilang pada orangtuaku bahwa aku di rumah Matsuda, tapi mereka akan khawatir tentangku jika aku tinggal di sini lebih lama lagi dan aku juga akan telat untuk sekolah besok.

“Kalau begitu, aku akan pulang dulu.”

Setelah aku mengatakan itu, kami semua berdiri dan bersiap-siap untuk berkemas.

“Sampai jumpa.”

Sesudah kami berpisah dengan Matsuda di pintu masuk, Motohama dan aku menuju ke rumah.

“Ini malam yang indah. Karena ini adalah malam yang cerah, wajar untuk merasakan itu sewaktu menonton film porno.”

Motohama mengucapkan hal-hal aneh sambil melihat langit dengan napas panjang. Dia tampak sangat lelah. Yah besok baik Motohama dan Matsuda akan kembali ke diri mereka yang biasa.

“Sampai besok.”

“Ya, semoga bermimpi indah.”

Aku berpisah dengan Motohama dalam perjalanan pulang, tapi dia tampak tak bersemangat sewaktu dia melambaikan tangannya padaku. Mungkin aku akan mengiriminya pesan teks untuk menghiburnya.

Beberapa menit sehabis berpisah dengan Motohama. Aku berjalan menuju rumah, tapi energi yang mengalir dalam tubuhku meningkat. Ini adalah gejala dari “meluap dengan kekuatan di malam hari”. Sudah kuduga, pasti ada sesuatu yang salah denganku. Ini bukan fenomena yang normal. Penglihatanku membaik bersamaan dengan lima indraku lainnya.

Mata dan telingaku menjadi sangat baik. Bahkan aku pun bisa mendengar percakapan dari rumah orang lain dan melihat jalanan walau di malam hari. Ini sangat aneh saat aku pun dapat melihat dengan jelas di tempat-tempat di mana tak ada lampu jalan! Rasanya kekuatan ini semakin kuat belakangan ini.

Itu karena perasaan dingin yang kurasakan di sekujur tubuhku sekarang adalah masalahnya!

Aku bisa merasakan aku sedang diawasi oleh seseorang sedari tadi. Aku bisa merasakan atmosfer misterius di depanku. Tubuhku gemetar gila-gilaan. Gemetar yang semakin kuat.

Itu seorang pria. Ada seorang pria yang mengenakan setelan jas, menatapku. Dia menatapku dengan mata ganas.

Rasanya tubuhku akan membeku hanya dengan melihat ke matanya. Bukankah ini yang kamu sebut niat membunuh?

Aku pasti bisa merasakan rasa permusuhan darinya. Tidak, ini adalah sesuatu yang lebih berbahaya. Ini pasti niat membunuh!

Pria itu berjalan mendekat, dengan tenang. Dia berjalan ke arahku! Sampai dia di depanku!

Orang jahat!? Pria berbahaya!? Apa aku dalam kesulitan!?

Gawat! Itu karena tubuhku belum berhenti gemetaran!

Kenapa aku harus menemukan orang yang berbahaya dalam perjalanan pulang!?

“Ini jarang terjadi. Untuk bertemu seseorang sepertimu di tempat seperti ini.”

…?

Apa katanya? Nggak, nggak, bukannya aneh jika orang-orang gila seperti dia bicara hal-hal aneh.

Jadi dia adalah seorang pria berbahaya!

Sial! Apa yang harus kulakukan kalau dia mengambil pisau!?

Aku tak tahu seni bela diri, aku juga tak pernah bertarung sebelumnya!

A-Aku tahu!

Kekuatanku yang meningkat pada malam! Itu dia! Aku bisa menggunakannya untuk lari dari sini!

Berjalan mundur, aku menjaga jarak antara kami.

Pria yang mengeluarkan atmosfer jahat mulai berjalan ke arahku.

“Mau coba lari? Siapa majikanmu? Pastinya orang dengan gelar yang sangat rendah atau dengan hobi aneh untuk memilih tempat ini sebagai suatu wilayah. Jadi, siapa majikanmu?”

Aku bahkan tak tahu apa yang kau bicarakan!

TAP!

Aku berbalik dan berlari ke tempat aku datang tadi pada kecepatan penuh. Cepat. Aku sangat cepat. Ini aneh bagiku untuk mengatakan ini, tapi kecepatan lariku pada malam itu gila. Aku hanya terus berlari saat akan melalui jalanan yang berbeda di malam hari. Aku terus berlari dan masuk ke jalanan asing. Aku belum kehabisan napas. Aku bisa terus berlari. Kalau memang begitu, maka aku akan berlari sampai dia tak bisa mengejarku!

Setelah sekitar 15 menit, aku tiba ke area terbuka.

—Ini taman.

Aku berhenti berlari, dan memilih berjalan. Aku berjalan ke air mancur sambil menghirup udara. Aku melihat ke sekeliling taman di bawah lampu jalan. Sesuatu terasa misterius akan tempat ini.

—Aku tahu tempat ini.

Aku ingat taman ini…

Betul. Ini adalah tempat terakhir yang kukunjungi pada kencanku dengan Yuuma-chan!

Wow, sungguh kebetulan, atau harus kusebut keajaiban?

Apa aku datang ke sini secara tak sadar? Mustahil…

MERINDING

Aku merasa panas dingin di punggungku.

Seseorang berada di belakangku… itulah yang kurasakan.

Aku berbalik perlahan, dan bulu hitam jatuh di depanku.

Apa itu bulu burung gagak? Tidak, bukan.

“Apa menurutmu aku akan membiarkanmu melarikan diri? Itu sebabnya makhluk rendahan itu malas ditangani.”

Orang yang muncul di depanku adalah seorang pria berjas dan dia punya sayap hitam yang tumbuh di punggungnya.

Itu pria yang mencurigakan sebelumnya.

…Malaikat? Tidak, tidak, ini bukan dongeng, sangat mustahil!?

Apa itu cosplay? Itu terlihat terlalu asli untuk cosplay. Apa itu sayap a-asli? Nggak mungkin!

“Katakan padaku nama majikanmu. Menjengkelkan untuk terganggu oleh jenismu. Untuk itu, kami akan… tunggu, apakah kau seorang ‘Liar’? Kalau kau tak punya majikan, maka itu akan menjelaskan ekspresi khawatir di wajahmu.”

Pria mencurigakan itu berbisik sendiri. Jangan mengarang-ngarang sendiri!

Situasi ini serius, tapi tiba-tiba aku ingat insiden yang kualami dalam mimpiku. Mimpi tentang kencan tersebut. Pada akhir mimpi itu, aku dibunuh oleh Yuuma-chan tepatnya di depan air mancur ini. Yah, dengan Yuuma-chan yang punya sayap hitam tumbuh dari punggungnya. Dan ada seorang pria dengan sayap hitam di depanku… Ini adalah di mana mimpi menjadi kenyataan?

Hei, hei, bagaimana cewek cantik berubah jadi cowok!?

Tidak, itu tidak penting! Yang penting adalah situasiku saat ini!

Kalau ini akan sesuai dengan mimpi itu, maka hal berikutnya yang akan terjadi padaku adalah—

“Hmph. Aku tidak merasakan kehadiran majikan atau teman-temanmu sama sekali. Aku tak melihat apa pun yang sedang mencoba untuk menyembunyikan kehadirannya. Dan tak ada lingkaran sihir muncul di sini. Menurut situasi saat ini, kau adalah ‘Liar’. Sehingga takkan jadi masalah bila aku membunuhmu.”

Pria itu hanya mengatakan beberapa hal yang menakutkan sambil mengangkat tangannya.

Bagaimanapun dilihat, tangannya diarahkan ke arahku!

Aku bisa mendengar suara. Aku tahu fenomena ini.

Sesuatu yang tampak seperti cahaya mulai berkumpul di tangannya. Tunggu dulu, hal fantasi ini harusnya cuma ada dalam mimpi!

Cahaya itu lalu membentuk menjadi sesuatu yang menyerupai tombak.

Tombak—

Itu memang tombak!

Aku ditusuk di perutku dengan itu di dalam mimpiku, dan aku akan ke neraka!

—Aku bakal dibunuh!

Pada saat aku menyadarinya, tombak itu telah menusuk perutku.

Kemudian sesuatu itu keluar dari mulutku.

UEK.

Banyak darah keluar dari mulutku, diikuti oleh rasa sakit. Itu menyakitkan. Itu menyakitkan sekali! Aku jatuh berlutut. Aku bisa merasakan perutku terbakar. Rasa sakitnya menyebar ke seluruh tubuhku, dan itu sangat menyakitkan sampai-sampai aku tak tahan.

Rasa sakit ini… bahkan belum bisa menggambarkan rasa sakit ini!

Aku mencoba menarik keluar tombak dengan tanganku, tapi rasa sakit itu menyebar ke tanganku segera setelah aku menyentuhnya. Panas. Ini sangat panas. Ada tanda-tanda terbakar di tempat-tempat menyentuh tombak.

“Guu… aaaah…”

Aku mulai menjerit. Itu menyakitkan. Itu menyakitkan sekali!

Karena tanganku dalam keadaan ini, apa tombak itu membakar bagian dalam tubuhku?

Sewaktu aku berpikir bagitu, rasa sakitnya meningkat. Jadi ini adalah bagaimana rasanya saat kamu terbakar?

Air mataku tak bisa berhenti karena kesakitan.

Tap, tap. Lalu ada suara langkah kaki datang ke arahku.

Aku mendongak, dan pria misterius itu membuat tombak lain di tangannya.

“Itu pasti sakit. Cahaya adalah racun bagi makhluk seperti dirimu. Terkena itu akan mengakibatkan luka fatal. Kurasa tombak lemah ini akan cukup untuk menghabisimu, tapi tubuhmu lebih keras dari yang kuduga. Jadi, aku akan menyerangmu dengan itu lagi. Tapi kali ini, aku akan mengisi kekuatan yang agak lumayan. Matilah kau.”

Apa dia mencoba untuk menghabisiku!? Aku akan mati kalau aku terkena itu lagi!

Saat aku berpikir, aku mulai melihat kembali mimpi itu.

Crimson.

Warna crimson brilian akan…

Tidak, mana mungkin dia akan membantuku. Itu adalah mimpi. Jadi ini juga mimpi?

Kalau ini mimpi, maka tolong bantu aku. Walau ini mimpi, aku tak mau berada dalam situasi ini!

HYU

Ketika kurasa aku mendengar suara angin, ledakan terwujud di depanku. Ketika aku melihat ke atas, ada asap yang berasal dari telapak tangan pria itu. Ada darah keluar dari tangannya.

“Jangan sentuh dia.”

Seorang wanita berjalan melewatiku.

Rambut crimson. Aku bisa mengatakan siapa itu, bahkan dengan punggungnya saja.

Dia orang yang kulihat di mimpiku.

Aku tak bisa melihat wajahnya dalam mimpi itu. Tapi sekarang aku yakin bahwa dia adalah orang dari mimpiku.

“…Rambut crimson… kau pasti seorang wanita dari Rumah Tangga Gremory…”

Pria itu melototi wanita dengan rambut crimson dengan mata penuh kebencian.

“Namaku Rias Gremory. Apa kabar, Malaikat Jatuh-san? Kalau kau mencoba untuk menyakiti anak ini, maka aku takkan menahannya.”

Rias Gremory.

Ya, dia adalah kakak kelas di sekolahku. Wanita cantik dengan rambut berwarna crimson.

“…Fufu. Baiklah. Jadi anak ini milikmu. Jadi kota ini juga merupakan bagian dari wilayahmu. Baiklah kalau begitu. Untuk hari ini, aku akan undur diri. Tapi aku menyarankan padamu untuk tidak membiarkan budakmu lepas. Orang-orang seperti diriku mungkin membunuhnya saat sedang jalan.”

“Terima kasih atas sarannya. Kota ini berada di bawah pengawasanku. Jadi kalau kau masuk, maka aku takkan menahannya.”

“Aku akan mengatakan hal yang sama padamu, pewaris Rumah Tangga Gremory. Namaku Donaseek. Kuharap kita takkan bertemu lagi.”

Pria itu menyebarkan sayap hitamnya, dan tubuhnya mulai melayang. Lalu terbang ke langit.

Pria itu melototi Rias-senpai dan aku sekali, lalu menghilang ke angkasa.

Jadi sudah aman sekarang…?

Aku merasa sedikit lega, tapi mataku jadi kabur dan rasanya kesadaranku menghilang. Mataku kabur.

Hah? Bukankah ini buruk? Ini jelas buruk, bukan?

“Ara, kamu mau pingsan? Ini pasti luka fatal. Apa boleh buat. Hei, di mana rumahmu—”

Senpai berbicara padaku saat aku jatuh, tapi aku tak bisa mendengar perkataannya.

Lalu, kesadaranku menghilang.

Bagian 5[edit]

[…BANGUN ATAU KUBUNUH KAU!… BANGUN, ATAU KUCABIK-CABIK KAU!]

Sewaktu aku bangun, hari sudah pagi.

Apa artinya ini?

…Apa aku mimpi buruk lagi?

Itu pasti mimpi, tapi terasa terlalu nyata. Sekarang aku di sini, tidur di kasurku. Aku terbangun oleh jam weker dengan suara yandere. Sepertinya aku bermimpi. Kali ini, itu bukanlah Yuuma-chan, tapi seorang pria aneh yang mengejarku. Tetap saja mereka berdua bersayap hitam.

Aku menggeleng. Tenangkan dirimu, diriku. Kenapa aku terus melihat mimpi semacam ini? Kalau aku ingat benar, kemarin aku pergi ke sekolah seperti biasa dan normal seperti biasa. Usai sekolah, aku pergi ke rumah Matsuda dan maraton porno dengan dia serta Motohama. Lalu aku pulang ke rumah. Di perjalanan pulang, aku diserang oleh orang aneh dengan sayap—

Lalu aku menyadari keadaan yang tak biasa.

—Aku telanjang.

Aku tak mengenakan sehelai pun.

Apa-apaan ini? Aku sampai tak memakai kancutku! Aku telanjang bulat!

Aku tak ingat itu. Aku tak ingat pulang ke rumah. Apa aku kehilangan ingatan pada usia dini? Aku juga tak punya kebiasaan tidur telanjang.

“…Unnn

—!

Aku mendengar suara manis.

Lalu aku melihat ke sebelahku dengan hati-hati.

“…Suu~suu.”

Ada seorang gadis berambut crimson tidur di sebelahku.

Dan dia telanjang… kulit seputih saljunya terlalu terang bagi mataku.

Kulitnya tampak sangat halus dan itu sangat buruk bagi mataku.

Bagaimanapun dilihat, itu Senpai. Idola akademi kami. Rambut crimsonnya tersebar di bantal terlihat sangat indah.

Rias Gremory-senpai.

Huh? Tunggu, huh?

Tenang, aku. Oh ya, pada saat seperti ini ada baiknya untuk menghitung bilangan prima supaya tenang.

2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23…

Daaaah!!

Aku tak bisa! Aku tak bisa tenang! Kenapa aku tidur dengan Rias-senpai!? Apa yang sudah terjadi!? Apa yang sudah terjadi!? Tidak, apa yang sudah kulakukan!? Apa aku sudah melakukan sesuatu!?

Aku tak ingat! Aku tak ingat sedikit pun! Kenapa!? Aku harus ingat apa yang sudah kulakukan! Tidak! Kenapa aku dalam situasi ini!?

Apa aku berhubungan seks dengan Senpai!? Eh? Apa orang-orang kehilangan keperjakaan mereka seperti ini!? Tidak mungkin! Itu mustahil!

Ingatlah, diriku! Coba ingat-ingat kenangan berharga itu, diriku! Apa yang kulakukan!? Apa hal yang mampu kulakukan!?

Kepalaku bakal meledak gara-gara kebingungan ini, tapi aku terpojok sewaktu berikutnya.

“Ise! Bangun! Sudah waktunya untuk sekolah!”

“Kaa-san, apa Ise masih di kamarnya?”

“Sepertinya begitu Tou-san, sepatunya di pintu masuk jadi dia sudah pulang. Ya ampun! Main di rumah teman sampai telat pulang! Apa lagi, terlambat untuk sekolah! Kaa-san takkan mengampuni!”

Percakapan antara orangtuaku di lantai satu bahkan dapat didengar di sini.

Lalu diikuti oleh langkah kaki menaiki tangga. Jejak yang membawa suara kemarahan. Ini berbeda dari jejak yang biasa.

Ibu dalam perjalanan!

Tunggu! Tunggu dulu!

Kalau dia melihat situasi ini, maka akan sangat buruk!

“Tunggu! Aku sudah bangun! Aku akan berdiri dulu!”

“Ya ampun! Kaa-san takkan mengampunimu lagi! Kita perlu bicara sebentar masalah ini!”

Ibu marah!

Dia datang! Ibu datang ke kamarku!

Mana mungkin aku membiarkan dia melihat situasiku ini!

“Unn… apa sudah pagi?”

—!?

Senpai menyeka matanya di sebelahku!

Dia bangun! Dia bangun!

GATCHA!

Pintu terbuka. Pada saat yang sama Senpai juga mengangkat tubuh bagian atasnya.

Mataku dan mata Ibu bertemu. Dia terlihat marah. Dia terlihat sangat marah!

“Selamat pagi.”

Senpai menyapa ibuku dengan senyum.

Mata Ibu bergerak dariku pada Senpai.

Lalu, wajah Ibu membeku. Dia menggerakkan matanya padaku lagi. Aku menghindari kontak mata.

HSDxD vol 01 057.jpg

“…CEPAT BANGUN.”

Sambil menggunakan suara layaknya mesin, Ibu menutup pintu perlahan.

Setelah beberapa saat, aku mendengar suara keras dari kakinya menuju tangga.

O-O-O-O-Oooooo! Otou-san!”

“Ada apa Kaa-san? Kamu kelihatan baru melihat hantu? Apa Ise melakukan hal mesum lagi?”

“Seeeeeeee, seksssssssssss!! Ise lakukan~! Dengan orang asing~!!”

“—!? K-Kaa-san!? Kaa-san, apa yang terjadi!?”

“Internasionaaaaal~! Ise lakukan!!”

“Kaa-san!? Kaa-san!? Tenanglah!! Kaa-saaaaan!”

Aku cuma bisa menutupi wajahku dengan kedua tangan.

Sangat mudah untuk membayangkan apa yang terjadi di bawah.

Bagaimana ini bisa terjadi? Pasti setelah ini akan menjadi diskusi keluarga! Apa alasan yang bisa kugunakan untuk menjelaskan situasi saat ini!?

“Keluargamu bersemangat juga pagi-pagi begini.”

Senpai bangkit dari tempat tidur dan mengambil seragamnya di mejaku. Senpai yang telanjang. Tubuh telanjang bulat dari seorang gadis cantik.

…Ummm, kamu tahu aku bisa melihat banyak hal…

Pinggul yang kecil. Kaki putih panjang. Pahanya. Bokongnya yang berbentuk bagus dan oppai-nya yang sangat besar… aku bahkan bisa melihat putingnya dengan jelas! Kenapa kamu tidak menyembunyikannya!? Kenapa kamu tidak menunjukkan tanda-tanda menyembunyikan itu!?

Kalau aku punya “Three-size Scouter” Motohama, aku bisa dengan mudah mendapatkan pengukurannya secara akurat.

Sekarang, aku menyesali kenyataan bahwa aku tak punya kemampuan itu.

Tapi aku tahu satu hal. Aku sudah melihat banyak tubuh telanjang perempuan dari majalah dan video, tapi keindahan tubuh Senpai ini jauh lebih hebat dari hal-hal itu.

Bagaimana aku harus mengatakannya? Seni? Badan dengan bentuk dan kurva yang sempurna. Seperti sebuah lukisan atau patung tubuh telanjang yang ditampilkan di museum.

Sempurna. Satu-satunya hal yang bisa kukatakan adalah “wanita cantik itu masih menakjubkan meski menanggalkan pakaiannya”.

Tapi menatapnya membuatku merasa tak enak.

Aku tak bisa menjadi mesum sempurna.

“S-Senpai!”

Mau tak mau aku mengatakan itu.

“Apa?”

O-Oppai… aku bisa melihat semuanya!”

Aku mengatakan itu sambil berpaling darinya. Aku ingin melihatnya, tapi yah. Aku harus bertahan.

“Kalau kamu ingin melihatnya, lihat saja.”

Senpai mengatakan itu dengan berani selagi memakai seragamnya. Dia menyeringai.

—!!

Memangnya ada kata-kata Jepang seperti itu!?

Sengatan listrik melewati tubuhku!

Air mata mengalir dari mataku karena kalimat yang tak pernah bisa kamu pelajari di sekolah.

Aku sangat terharu dengan kalimat indah itu.

“Apakah perutmu baik-baik saja?”

Senpai bertanya.

Perut?

Aku menyentuh perutku sambil menatap Senpai berpakaian.

“Kamu ditikam kemarin.”

—!

Dengan pernyataan itu, sepenuhnya aku waspada.

…Benar juga, kemarin di taman aku ditikam oleh seorang pria dengan sayap. Aku ditikam oleh tombak yang tampaknya terdiri dari cahaya, tapi tak ada tanda-tanda yang tersisa di perutku. Aku yakin ada lubang… ini bukan jenis luka yang akan sembuh dalam sehari. Ada begitu banyak darah yang keluar dari situ.

Itu bukan mimpi? Ataukah itu mimpi?

“Omong-omong, insiden kemarin itu bukan mimpi.”

…Celetuk Senpai seakan membaca pikiranku.

“A-Aku yakin aku terluka…”

“Aku menyembuhkannya. Itu penting, tapi berkat tubuh kerasmu, itu bisa disembuhkan dengan kekuatanku semalaman. Aku membagi kekuatan iblisku denganmu sambil merangkulmu selagi kita telanjang. Aku bisa melakukannya karena kita dari klan yang sama.”

Apa yang… dia katakan?

Hah? Merangkul selagi telanjang?

Eeeeeeeeeeeeeeeeh!

Tunggu, apakah itu berarti…!

“Tenang saja, aku masih perawan kok.”

Dia mengatakan hal itu seakan dia membaca pikiranku lagi.

Ah, begitu. Aku merasa lega.

Atau aku harus lega?

“Jangan bermuka aneh begitu. Dunia ini dikelilingi oleh hal-hal yang lebih misterius dari yang kamu bayangkan.”

Senpai mendekatiku sambil memakai celana dalamnya. Dia mulai menepuk pipiku dengan jari rampingnya. Wajahku jadi merah. Apa boleh buat kalau wajahku jadi merah karena gadis cantik seperti dia melakukannya.

“Aku Rias Gremory. Aku sesosok Iblis.”

—Iblis?

Hah? Bercanda? Aku benar-benar tidak tahu…

“Dan aku majikanmu. Senang bertemu denganmu, Hyoudou Issei-kun. Boleh aku memanggilmu Ise?”

…Tapi senyum iblisnya tampak nyata.

Bagian 6[edit]

Itadakimasu.”

Untuk kakekku yang ada di Surga.

Saat ini, di rumah kami, seorang gadis cantik sedang minum sup miso di sebelahku.

“Ini sangat lezat, Okaa-sama.”

“Y-Ya. T-Terima kasih banyak.”

Kedua orangtuaku yang sedang duduk di seberangku berekspresi aneh.

Kakek, bagaimana aku bisa memperbaiki suasana aneh ini?

Ini kali pertama aku sarapan dengan suasana aneh ini, dan aku tak tahu harus berbuat apa dalam situasi ini.

“Ise, itu makanan yang Okaa-sama buat. Ayo, makanlah.”

Senpai berkata dengan keanggunan. Dia bersikap seperti seorang Onee-sama.

“I-Iya!”

Aku membalas dengan cepat dan mulai memasukkan makanan ke dalam mulutku.

“Jangan makan secara kasar. Makan perlahan-lahan supaya kamu bisa mencicipi makanannya. Ini adalah makanan berharga yang Okaa-sama buat untuk kita.”

Senpai menyeka mulutku dengan sapu tangan.

Apa ini? Jenis situasi apa ini?

“I-Ise…”

Ayah berbicara padaku dengan suara gemetar.

Ayah agak gugup. Aku juga.

“D-Dari mana nona ini d-datang?”

Setelah mendengar itu, Senpai meletakkan sumpit ke bawah dan menundukan kepalanya.

“…Oh, aku minta maaf karena belum memperkenalkan diri… aku membuat malu Rumah Tangga Gremory. Perkenankan aku untuk memperkenalkan diri. Okaa-sama dan Otou-sama, namaku Rias Gremory. Aku menghadiri Akademi yang sama dengan Hyoudou Issei-kun. Senang bertemu dengan Anda berdua.”

Senpai tersenyum. Ayah merespon dengan wajah aneh.

“B-Begitukah… I-Itu hebat. Hahaha! Apa kamu dari luar negeri? Bahasa Jepang-mu sangat lancar.”

“Ya. Karena pekerjaan ayahku, aku sudah tinggal di Jepang cukup lama.”

Oh. Sepertinya Ayah diyakinkan.

Tapi sepertinya Ibu, yang duduk di sebelahnya tidak.

“Apakah Rias…-san, benar?”

“Iya, Okaa-sama.”

“Apa hubunganmu dengan Ise?”

—!

Itu pertanyaan yang bagus, itu bisa menjawab seluruh situasi sebelumnya.

Ibu ingin tahu jawabannya, tapi Senpai hanya terus tersenyum.

“Kami hanya senior dan junior yang sangat dekat, Okaa-sama.”

“Itu bohong!”

Ibu lantas menolak jawabannya.

Tentu saja. alasan itu takkan bekerja, Senpai. Karena Ibu melihat situasi itu, alasan itu takkan bekerja!

“Ka-, ka-, kkkkkkkkarena! Di ranjang!”

“Ise bilang dia bermimpi buruk, jadi aku hanya tidur bersamanya.”

“Hanya tidur bersama-sama!? K-Kalian berdua telanjang!”

“Saat ini, orang-orang tidur telanjang sewaktu mereka tidur bersama-sama, Okaa-sama.”

Itu kebohongan besar. Kamu hebat, Senpai.

Tapi Ibu jadi tenang dengan ucapannya.

“B-Begitukah…? Jadi orang-orang tidur telanjang bersama-sama akhir-akhir ini.”

Bu!? Apa itu semua benar!? Ibu tak masalah dengan itu!?

Lalu aku menyadari bahwa mata Ibu tampak aneh. Matanya tampak kosong, seolah-olah dia dirasuki oleh sesuatu.

Sesudah itu Senpai berbisik di telingaku.

“…Maaf. Kelihatannya akan jadi merepotkan, jadi aku menggunakan kekuatanku.”

Kekuatan?

Lalu aku ingat apa yang dia katakan sebelumnya.

—Aku sesosok Iblis.

…Iblis. Maka ini juga karena kekuatan Iblis?

Senpai melanjutkan makan sarapannya. Setelah aku memeriksa, Ayah juga memiliki mata kosong. Apa dia menggunakan kekuatannya pada dirinya juga…?

Iblis.

Apa yang sudah terjadi?

Bagian 7[edit]

Berjalan ke sekolah pagi-pagi.

Aku berjalan menuju sekolah, tapi aku mengalami waktu yang sulit karena cara siswa-siswi lain yang melihatku.

Apa boleh buat.

Di sebelahku adalah idola sekolah kami, Gremory-senpai.

Dan aku berjalan seperti budaknya karena aku membawa tasnya.

“Kenapa seseorang seperti dia…”

“Kenapa orang cabul seperti dia di sebelah Rias-oneesama…”

Aku bisa mendengar teriakan dari anak lelaki dan perempuan dari segala arah. Ada beberapa siswa yang pingsan karena syok. Serius!? Apa salahnya bagiku untuk berjalan di sebelah Senpai!?

Kami berjalan melalui pintu gerbang sekolah, dan aku berpisah dengan Senpai di pintu masuk.

“Aku akan mengutus seseorang untuk menemuimu. Mari kita bertemu lagi nanti.”

Dia mengatakan itu sambil tersenyum.

Mengutus seseorang? Apa maksudnya?

Aku tak tahu, tapi aku berjalan menuju kelas.

Sewaktu aku membuka pintu, semuanya menatapku.

Yah, itu normal saja, karena aku dengan Rias-senpai.

BANG!

Seseorang memukul kepalaku dari belakang. Setelah aku berbalik, Matsuda berdiri di sana. Motohama di sebelah Matsuda juga.

“Beri aku penjelasan!”

Matsuda berteriak sambil menangis. Dari ekspresinya, aku bisa menebak apa yang ingin dia katakan.

“Sampai kemarin, kita adalah kawan ‘Aliansi Tidak Populer’!”

“Ise, jelaskan kepada kami dulu. Apa yang terjadi setelah kita berpisah?”

Tak seperti Matsuda yang marah, Motohama bersikap tenang saat memperbaiki kacamatanya, walau matanya sangat tajam. Kalian berdua membuatku takut.

Tapi aku tertawa, lalu meminta mereka dengan suara percaya diri!

“Teman-teman, apa kalian pernah melihat payudara sungguhan sebelumnya?”

Dengan satu kalimat itu, keduanya gemetar ketakutan.

Bagian 8[edit]

Seusai sekolah.

“Hai. Apa kabar?”

Aku melihat siswa, yang datang menemuiku, melalui mata setengah mengantuk.

Orang di depanku adalah si pangeran tampan nomor 1 sekolah kami, Kiba Yuuto.

Dia merebut hati gadis-gadis di sekolah kami dengan senyumnya ini. Omong-omong, dia pada tingkat yang sama sepertiku. Walau dia dari kelas yang berbeda.

Kamu bisa mendengar gadis-gadis berteriak kegirangan dari kelas dan koridor. Diam. Berisik sekali.

“Jadi, ada urusan apa kamu di sini?”

Aku membalas dia dengan nada suara meremehkan, tapi Kiba merespon tanpa merusak senyumnya.

“Aku datang ke sini atas perintah Rias Gremory-senpai.”

—!

Dengan satu pernyataan, aku langsung mengerti mengapa dia ada di sini.

Aku mengerti, jadi dia ya orang yang akan Senpai utus padaku.

“…OK OK, jadi apa yang ingin kulakukan padamu?”

“Aku ingin kamu mengikutiku.”

KYAA!!

Kali ini jeritan gadis-gadis.

“Tidak, Hyoudou dan Kiba-kun berjalan di berdampingan!”

“Kamu bakal terinfeksi, Kiba-kun!”

“Aku takkan setuju dengan Kiba-kun×Hyoudou!”

“Tidak, mungkin itu Hyoudou×Kiba-kun!?”

Mereka mengatakan hal-hal aneh.

Diam. Tutup mulut sana.

“Ah, baiklah.”

Aku setuju untuk mengikutinya.

Aku akan mengatakan ini sebelumnya, aku benci cowok tampan ini.

Aku mengikuti Kiba, yang sudah berjalan di depanku.

“H-Hei, Ise!”

Matsuda meneriaki namaku.

“Jangan cemas, kawan. Aku tidak akan berkelahi.”

Betul. Kamu jangan khawatir tentangku, sobat.

“Apa yang akan kamu lakukan dengan DVD ini, ‘Aku, Si Selingkuh, dan Udon’!?”

Matsuda meneriaki itu keras-keras sambil mengangkat DVD tinggi-tinggi.

Lalu aku melihat ke luar jendela. 

Aku mengikuti Kiba, dan kami sampai di gedung belakang sekolah.

Di tempat yang dikelilingi oleh pepohonan ini, ada sebuah bangunan yang disebut gedung sekolah lama. Rupanya dulu sekali gedung ini dipakai, dan tak ada tanda-tanda orang di sini. Ini sangat menyeramkan sampai tercantum dalam salah satu dari “tujuh keajaiban sekolah”. Gedung ini tampak sangat tua dan terbuat dari kayu, tapi tak ada jendela pecah dan sulit untuk mengetahui apakah ada bagian yang rusak dari penampilannya. Gedung ini sudah tua, tapi tidak terlihat buruk.

“Buchou di sini.”

Kiba berkata.

Buchou?

Apa dia memanggil Senpai? Huh? Buchou?

Apa Senpai punya suatu klub? Apakah ini berarti dia adalah bagian dari klub itu juga?

Itu semakin misterius. Yah, selama aku mengikuti cowok ini, aku akan bertemu dengan Senpai.

Kami memasuki gedung berlantai dua, dan menaiki tangga. Kami berjalan ke dalam gedung.

Bahkan koridornya terlihat bersih. Sepertinya ruangan yang tak digunakan tak ada debu setitik pun.

Ketika kamu memikirkan bangunan tua, kamu berharap untuk penuh serangga, jaring laba-laba, dan debu. Tapi aku belum melihat apa pun.

Jadi mereka cukup sering membersihkan gedung ini.

Sementara aku memikirkan hal-hal begitu, tampaknya kami telah mencapai tujuan. Kiba berhenti di depan sebuah kelas tertentu.

Aku terkejut dengan tanda di pintu yang dibaca—

[Klub Penelitian Ilmu Gaib]

Klub Penelitian Ilmu Gaib!?

Hanya membaca nama itu membuatku heran. Aku tak bilang bahwa klub itu kedengaran aneh. Tapi menduga bahwa Rias-senpai adalah anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib itu…

“Buchou, aku sudah membawanya.”

Kiba menunggu persetujuan melalui pintu kayu. Lalu, Senpai membalas.

“Ya, masuk.”

Sepertinya Senpai ada di dalam sini.

Kiba membuka pintu dan aku terkejut setelah aku mengikutinya ke dalam.

Ada tanda-tanda dan kata-kata aneh dalam setiap area kelas.

Lantai. Dinding dan langit-langit. Semuanya ditutupi dengan tanda-tanda aneh.

Dan yang paling menonjol adalah lingkaran di tengah ruangan.

Kelihatan lingkaran sihir yang memakan sebagian besar ruang di ruangan ini.

Aku bisa merasakan sesuatu yang menyeramkan dan aneh dari situ.

Ada juga beberapa sofa dan meja di dalam ruangan.

Hmm? Ada seseorang yang duduk di salah satu sofa. Itu adalah seorang gadis dengan tubuh kecil…

Aku kenal dia. Aku kenal gadis itu!

Itu gadis dari tingkat satu, Toujou Koneko-chan!

Dia tingkat satu, tapi dia tampak seperti siswa SD karena tampang kekanak-kanakan dan tubuh kecilnya! Dia lumayan populer di antara kelompok-kelompok tertentu. Dia populer di kalangan gadis-gadis juga dan diperlakukan sebagai maskot karena imut.

Dia makan youkan dengan tenang. Dia selalu berekspresi mengantuk.

HSDxD vol 01 075.jpg

Kalau aku ingat benar, bisa dibilang dia “sungguh” tanpa emosi.

Dia menyadari kami masuk, dan mata kami bertemu.

“Ini Hyoudou Issei-kun.”

Berikutnya Kiba memperkenalkanku. Toujou Koneko-chan menundukan kepalanya.

“Ah, senang bertemu denganmu.”

Aku juga menundukkan kepala. Setelah salam, dia melanjutkan makan youkan-nya.

Hmm. Ini seperti yang dibilang rumor. Mungkin dia adalah seorang gadis yang tak banyak bicara.

SHA-

Ini adalah suara air yang mengalir berasal dari bagian belakang ruangan. Apa itu suara shower?

Lalu aku menyadari ada tirai mandi di bagian belakang ruangan. Ada juga bayangan di tirainya. Itu bayangan seorang gadis. Ada seorang gadis sedang mandi.

Huh!? Mandi!?

Kelas ini dilengkapi dengan shower mandi!?

KYU

Lalu ada suara shower berhenti.

“Buchou, terima ini.”

Huh? Ada orang lain selain dia?

Aku mendengar suara seorang gadis yang bukan suara Senpai.

“Terima kasih, Akeno.”

Sepertinya Senpai berganti pakaian dibalik tirai.

Aku mulai merona setelah mengingat apa yang terjadi pagi ini.

Senpai, kamu sungguh memiliki tubuh yang mengesankan. Sepertinya aku takkan membutuhkan porno untuk sementara.

“…Muka bejat.”

Seseorang berceletuk. Saat aku melihat ke arah suara tersebut, itu Toujou Koneko-chan. Aku melihat dia, tapi si kecil siswi tingkat satu itu hanya makan youkan.

…Begitu ya. Jadi aku punya muka bejat. Maaf deh.

JYA-

Kemudian tirai terbuka. Yang berdiri di sana adalah Senpai yang berseragam.

Dia tampak menggoda dengan rambutnya yang basah. Dia menatapku, lalu tersenyum.

“Maaf. Aku tidak bisa mandi semalam karena semalam aku di rumahmu, jadi aku mandi tadi.”

Ah, begitu?

Tapi apa yang menggangguku yaitu ada kamar mandi di ruangan ini.

Lalu aku melihat ke belakang Senpai.

Ada seseorang di belakangnya… serius!

Aku sangat terkejut sampai aku terdiam.

Rambut hitam ponytail! Ponytail, yang dikatakan hampir punah! Orang yang dikatakan orang terakhir dengan ponytail di sekolah kami!

Wajah cantik, yang selalu tersenyum! Orang dengan atmosfer Jepang! Orang yang disebut Yamato Nadeshiko meski dia adalah seorang siswi, dan juga salah satu idola sekolah kami, Himejima Akeno-senpai!

Orang yang, bersama dengan Rias-senpai, dikatakan salah satu “Dua Onee-sama Besar”!

Orang yang diidolakan oleh siswa-siswi!

“Ara ara. Halo, namaku Himejima Akeno. Senang berkenalan denganmu.”

Dia memperkenalkan dirinya dengan sopan sambil tersenyum. Suaranya terdengar menarik.

“O-Oh. Namaku Hyoudou Issei. S-Senang bertemu denganmu juga!”

Meskipun aku gugup, aku menyapanya.

Setelah Rias-senpai menegaskan bahwa kami selesai berkenalan, barulah dia berbicara.

“Sepertinya semua orang sudah di sini. Hyoudou Issei-kun. Tidak, biarkan aku memanggilmu Ise.”

“Y-Ya.”

“Kami, Klub Penelitian Ilmu Gaib menyambutmu.”

“Eh, ah ya.”

“Sebagai Iblis.”

—!

Ayah dan Ibu. Sepertinya aku terlibat sesuatu yang besar.

“Silakan tehnya.”

“Ah, trims.”

Aku duduk di sofa, dan Himejima-senpai telah membuatkan teh untukku.

Aku minum dengan cepat.

“Rasanya enak.”

“Ara ara. Terima kasih banyak.”

Himejima-senpai mulai tertawa sangat bahagia sambil berkata “Ufufu”.

Kiba, Koneko-chan, Rias-senpai dan aku tengah duduk di sofa mengelilingi meja.

“Akeno, kamu duduk di sini juga.”

“Baik, Buchou.”

Himejima-senpai duduk di sebelah Rias-senpai.

Lalu semuanya menatapku.

A-Apa… aku semakin gugup jika semuanya menatapku di tempat yang kecil seperti ini…

Lalu Rias-senpai berbicara.

“Langsung saja kukatakan. Kami semua Iblis.”

K-Kamu sungguh langsung ke pokok masalahnya.

“Ekspresimu bilang bahwa kamu tak percaya apa yang kukatakan. Yah, apa boleh buat. Kamu bertemu pria dengan sayap hitam semalam, kan?”

Dia benar. Kalau itu bukan mimpi, maka aku benar-benar melihat itu.

“Itu Malaikat Jatuh. Mereka adalah bekas Malaikat yang melayani Tuhan, tapi mereka adalah makhluk yang telah jatuh ke Neraka karena mereka mempunyai niat jahat. Mereka juga musuh kami, para Iblis.”

Jadi sekarang kami membicarakan tentang Malaikat Jatuh.

Sepertinya kami memasuki sebuah genre fantasi.

“Kami, para Iblis, telah berperang dengan Malaikat Jatuh sejak zaman kuno. Kami telah berebut kepemilikan Dunia Bawah, yang juga dikenal sebagai Neraka di Dunia Manusia. Dunia Bawah ini dibagi menjadi dua wilayah kekuasaan, satu untuk Iblis dan satu untuk Malaikat Jatuh. Para Iblis membentuk perjanjian dengan manusia dan menerima pengorbanan mereka dan meningkatkan kekuatan mereka. Di sisi lain, Malaikat Jatuh mengontrol manusia untuk melenyapkan Iblis. Sampai sini para Malaikat datang untuk menghabisi dua ras tersebut atas perintah Tuhan, yang menciptakan tiga kekuatan. Ini telah berlangsung sejak zaman kuno.”

“Nggak, nggak, Senpai. Cerita semacam itu sulit untuk diterima oleh seorang siswa normal sepertiku. Apakah ini yang anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib lakukan?”

Jadi percakapan ini telah menjadi kegiatan klub.

“Klub Penelitian Ilmu Gaib cuma kedok. Ini hobiku. Ini cuma tempat berkumpul bagi kita, para Iblis.”

…Tunggu, ini adalah bagian dari kegiatan klub, kan?

“—Amano Yuuma.”

Mendengar nama itu, aku melebarkan mataku karena syok.

Dari mana dia mendengar nama itu?

“Hari itu, kamu lagi kencan dengan Amano Yuuma, kan?”

“…Kalau kamu bercanda, lalu bisa tolong berhenti sekarang? Aku tak mau membicarakan ini di sini.”

Ada kemarahan dalam suaraku. Itu karena saat ini topik itu seperti tabu untukku. Saat aku membicarakan hal itu sebelumnya, tak ada yang percaya padaku, dan tak ada yang ingat dia. Semua orang bilang itu pasti mimpi. Bahwa itu adalah halusinasiku. Tak ada yang percaya padaku dan tak ada yang ingat keberadaannya.

Aku tak tahu dari mana dia mendengar cerita itu, tapi aku takkan menerimanya jika dia mengatakan bahwa itu semua gaib. Sebaliknya, aku bakal marah.

“Dia ada. Sungguh.”

Rias-senpai berkata dengan jelas.

“Yah, sepertinya dia mencoba menghapus semua bukti di sekitarmu.”

Rias-senpai membunyikan jarinya, dan Himejima-senpai mengeluarkan foto.

Aku terdiam setelah melihat orang di foto itu.

“Ini dia, kan? Amano Yuuma-chan.”

Ya, orang di foto itu adalah pacarku yang tak bisa kutemukan di mana pun. Aku sudah mengambil fotonya dengan ponselku, tapi itu telah menghilang. Foto itu adalah gambaran yang jelas tentang dirinya, dan ada sayap hitam tumbuh dari punggungnya.

“Gadis ini… bukan, ini Malaikat Jatuh. Dia jenis yang sama seperti yang menyerangmu semalam.”

…Malaikat Jatuh? Yuuma-chan adalah Malaikat Jatuh?

Rias-senpai melanjutkan.

“Malaikat Jatuh ini berkontak denganmu untuk mencapai tujuan tertentu. Setelah dia menyelesaikan itu, dia menyingkirkan catatan dan bukti tentang dirinya sendiri.”

“Tujuan?”

“Ya. Untuk membunuhmu.”

—!

A-Apa!!

“K-Kenapa dia harus membunuhku!?”

“Tenanglah, Ise. Mau bagaimana lagi… err, kamu cuma kurang beruntung. Ada pemilik yang tidak terbunuh…”

“Apa maksudmu, kurang beruntung!”

Apa dia bilang bahwa aku cuma kurang beruntung untuk dibunuh oleh Yuuma-chan di hari itu!?

Huh…?

Dibunuh? Tapi aku masih hidup? Aku masih di sini seperti sebelumnya.

“Hari itu, kamu berkencan dengannya lalu pergi ke taman, di mana kamu dibunuh dengan Tombak Cahaya.”

“Tapi aku masih hidup! Lagi pula, kenapa aku ditargetkan!?”

Benar. Tak ada alasan bagiku untuk menjadi targetnya.

Kenapa aku harus ditargetkan oleh Malaikat Jatuh!?

“Alasan mengapa dia mendekatimu agar dia bisa memeriksa apakah ada benda berbahaya di dalam dirimu. Dia pasti menerima respon yang lemah. Itu sebabnya dia menghabiskan waktu memeriksamu. Lalu dia menegaskan hal itu. Bahwa kamu adalah manusia yang memiliki sebuah Sacred Gear—”

Sacred Gear—.

Aku sudah familier dengan istilah itu.

—Maaf. Kau adalah ancaman bagi kami, jadi kami memutuskan untuk menyingkirkanmu lebih cepat. Kalau kau punya dendam, maka bencilah Tuhan yang menempatkan Sacred Gear dalam dirimu.

Itulah yang dikatakan Yuuma-chan pada waktu itu.

Jadi ada Sacred Gear dalam tubuhku…?

Lalu Kiba bicara.

“Sacred Gear adalah kekuatan tak teratur yang diberikan kepada manusia tertentu. Misalnya, sebagian besar orang yang namanya tercatat dalam sejarah dikatakan pemilik Sacred Gear. Mereka menggunakan kekuatan Sacred Gear mereka untuk mencatat nama mereka dalam sejarah.”

“Saat ini, ada orang-orang yang memiliki Sacred Gear dalam tubuh mereka. Kamu tahu orang-orang yang memainkan peran penting di seluruh dunia? Kebanyakan dari orang-orang itu memiliki sebuah Sacred Gear.”

Lanjut Himejima-senpai setelah Kiba.

Lalu Rias-senpai menjelaskan.

“Sebagian besar Sacred Gear memiliki fungsi yang hanya dapat digunakan dalam masyarakat manusia, tapi ada juga Sacred Gear yang istimewa yang merupakan ancaman bagi kita, para Iblis, dan Malaikat Jatuh. Ise, angkat tanganmu.”

Eh? Aku harus mengangkat tanganku? Kenapa?

“Cepat lakukan.”

Rias-senpai mendesakku untuk melakukannya.

Jadi aku mengangkat lengan kiriku.

“Tutup matamu dan bayangkanlah hal terkuat yang terpikirkan.”

“Ha-Hal terkuat…? Son Goku (Soramago Satoru) dari Dragon Ball (Drag so-Ball)…?”

“Lalu bayangkan, bayangkan orang itu dalam pose tertentu di mana ia tampak kuat.”

“…”

Aku membayangkan Goku saat ia menembak Kamehameha (Dragonha)-nya.

Apa ini cukup?

“Turunkan lenganmu perlahan dan berdiri.”

Aku bangun dari sofa dan menurunkan lenganku.

“Sekarang tiru pose orang itu. Kamu harus membayangkannya, paham? Kamu tidak boleh menahannya.”

Sial. Ada orang-orang di sekitarku, dan aku harus meniru Goku melakukan Kamehameha pada usia ini!? Aku terlalu malu untuk melakukannya! Hanya karena aku menutup mataku, bukan berarti bahwa tak ada yang akan menertawakanku!

“Cepat lakukan.”

Rias-senpai mendesakku lagi.

Ooooooi! Serius! Apa aku sungguh harus melakukannya!? Sialan! Lihat saja! Ini pertama dan terakhir kali Hyoudou Issei melakukan Dragonha!

“Kamehameha!”

Aku mengatakan itu sambil kedua tanganku menyatu dan mendorong maju setinggi dada. Ini adalah pose Kamehameha.

“Sekarang, buka matamu. Tempat ini diisi dengan kekuatan iblis, Sacred Gear bisa muncul lebih mudah.”

Aku membuka mata sambil Rias-senpai memberitahuku.

KILAT!

Lengan kiriku bersinar.

Apaaaaa!?

Apa ini!? Apa ini!?

Benarkah aku melakukan Dragonha barusan!?

Cahaya itu mulai mengambil bentuk dan menutupi lengan kiriku. Setelah cahaya itu menghilang, lengan kiriku ditutupi dengan gauntlet merah. Itu dilengkapi dengan benda mencolok. Semacam benda cosplay sangat halus dan realistis. Bagian yang menutupi punggung tanganku memiliki hal seperti perhiasan tertanam di dalamnya. Sebenarnya, lebih mirip sebuah permata bukan cuma sebuah perhiasan.

“Apa-apaan iniiiiiiii!!?”

Aku berteriak. Aku terkejut sekali.

Jelas saja aku terkejut! Apa ini!? Kupikir aku melakukan Kamehameha, tapi aku mendapatkan benda di lenganku yang tampak seperti yang digunakan Henshin Heroes!

Uwaaah, apa ini!?

“Itu Sacred Gear. Dan itu milikmu. Setelah muncul, kamu bisa menggunakannya di mana saja dan kapan saja kamu mau.”

—!

Ga-Gauntlet merah ini adalah Sacred Gear…?

Eeeeeeeh…

Aku masih belum bisa percaya. Aku menembak Kamehameha dan aku… aku…

“Malaikat Jatuh, Amano Yuuma, melihat Sacred Gear-mu sebagai ancaman dan karena itulah membunuhmu.”

…Jadi, Yuuma-chan dan Sacred Gear itu nyata.

Lalu bagian mana aku dibunuh oleh dia itu nyata juga….?

Jadi bagaimana aku hidup?

“Kamu memanggilku saat kamu sekarat. Aku dipanggil melalui kertas ini.”

Rias-senpai mengeluarkan selebaran.

Aku tahu selebaran itu.

Saat aku sedang menunggu Yuuma-chan di tempat pertemuan, salah seorang yang memberikan selebaran memberiku selembar. Ini adalah selebaran dengan lingkaran sihir aneh dan slogannya yang berbunyi, “Mimpimu akan dikabulkan!”. Kalau kulihat dengan hati-hati, lingkaran sihir di selebaran itu sama dengan lingkaran sihir besar di lantai.

“Ini adalah salah satu selebaran yang kami berikan. Lingkaran sihir ini digunakan untuk memanggil kami, para Iblis. Belakangan ini tak ada banyak orang yang akan menggambar lingkaran ini untuk memanggil kami. Jadi kami memberikan selebaran tersebut pada orang-orang yang tampak akan memanggil Iblis. Lingkaran sihir ini aman dan mudah digunakan. Hari itu, salah satu familiar kami menyamar sebagai manusia dan memberikannya di kawasan bisnis. Kamu mendapatkannya pada waktu itu, Ise. Setelah kamu diserang oleh Malaikat Jatuh, kamu memanggilku saat kamu sekarat. Kamu berharap sangat keras sehingga itu memanggilku. Biasanya budak-budakku seperti Akeno dan yang lainnya akan dipanggil.”

Waktu itu aku ditusuk oleh Tombak Cahaya… jadi aku berharap keras.

Ketika tanganku berlumuran darah, sesuatu yang memasuki pikiran adalah crimson. Aku sangat mendambakan gadis dengan rambut crimson, Rias Gremory. Jadi, orang dengan rambut merah yang muncul di akhir mimpi—tidak, orang yang muncul di akhir kejadian itu benar-benar Senpai.

“Saat aku dipanggil dan melihatmu, aku langsung tahu bahwa kamu adalah pemilik Sacred Gear dan kamu diserang oleh Malaikat Jatuh. Tapi ada masalah. Ise, kamu sudah sekarat. Bukan Iblis saja, tapi manusia juga mati kalau tertusuk oleh tombak cahaya Malaikat Jatuh. Ise, kamu berada dalam kondisi semacam itu. Jadi aku memutuskan untuk menyelamatkan hidupmu.”

Menyelamatkan hidupku?

Jadi Senpai adalah orang yang membantuku?

Jadi itu sebabnya aku masih hidup.

“Meskipun, sebagai Iblis. Ise, kamu terlahir kembali sebagai Iblisku, Rias Gremory. Sebagai budakku.”

PA!

Pada saat itu, sayap tumbuh dari punggung orang di sekitarku.

Sayap mereka berbeda dari sayap hitam Malaikat Jatuh, sayap mereka seperti sayap kelelawar.

PA!

Dan dengan itu aku juga merasakan semacam sensasi di punggungku.

Melihat dari atas bahuku, aku melihat sayap hitam yang sama yang menonjol dari punggungku.

…Serius?

Aku Iblis? Apakah aku berhenti jadi manusia?

“Mari kita berkenalan lagi. Yuuto.”

Kiba tersenyum padaku setelah Rias-senpai memanggil namanya.

“Namaku Kiba Yuuto. Seperti yang sudah kamu tahu, aku kelas dua sepertimu, Hyoudou Issei-kun. Umm, aku Iblis juga. Senang bertemu denganmu.”

“…Kelas satu… Toujou Koneko. Senang berkenalan denganmu… Aku Iblis juga.”

Toujou Koneko-chan menundukan kepalanya.

“Namaku Himejima Akeno, dan aku kelas tiga. Aku juga wakil ketua Klub Penelitian Ilmu Gaib. Senang bertemu denganmu. Meskipun aku seperti ini, aku juga Iblis. Ufufu.”

Himejima-senpai menundukan kepalanya dengan sopan.

Terakhir, Rias-senpai.

Dia melambaikan rambut crimsonnya dan berkata secara langsung.

“Dan aku majikan mereka serta Iblis dari Rumah Tangga Gremory, Rias Gremory. Keluargaku bergelar Duke. Mari kita bergaul dengan baik mulai sekarang, Ise.”

Sepertinya aku dalam situasi yang benar-benar tak terpikirkan.

Life.2 Aku Hidup Sebagai Iblis[edit]

Bagian 1[edit]

“Uooooooooooooooo!”

Ini tengah malam dan aku mengayuh sepeda dengan kecepatan penuh. Alasannya sederhana. Aku membagi-bagikan selebaran. Supaya mereka mudah untuk menggunakan lingkaran sihir.

Saat manusia dengan keserakahan yang kuat mengambil ini dan mengharapkan apa yang mereka inginkan, maka kita, para Iblis, akan dipanggil di depan mereka.

Lalu aku melihat mesin portabel di tanganku. Monitor itu menampilkan peta kota saat ini dan ada cahaya merah menyala.

Aku menuju area-area bercahaya itu dengan mengayuh sepeda.

Saat aku tiba di titik cahaya yang merupakan rumah milik seseorang, aku menaruh selebaran di dalam kotak surat mereka.

Lalu aku bergerak menuju titik berkedip lain di dekatnya.

Aku terus mengulangi prosedur ini.

Lagi dan lagi.

“Kampreeeeeeeeeet! Mau gimana lagi! Mau gimana lagi! Lagian, aku Iblis!”

Aku mengayuh sepeda sambil berteriak keras-keras.

Aku berpikir kembali saat aku tahu aku adalah Iblis.

Pada saat aku tahu aku adalah pemilik Sacred Gear, sambil aku mengetahui bahwa Yuuma-chan adalah Malaikat Jatuh, dan saat aku mengetahui bahwa Rias-senpai adalah Iblis.

Omong-omong, sayap Iblisku menghilang segera setelah itu. Toh, sayap itu sesuatu yang akan jadi halangan untuk kehidupan sehari-hariku. Rupanya, sayap bisa digunakan untuk terbang bila aku sudah terbiasa. Perasaan memiliki sayap itu benar-benar kotor…

Itu pengalaman yang sedikit mengejutkan saat sayap keluar dari punggungku.

“Kalau kamu bekerja denganku, kehidupan barumu mungkin jadi sangat terang, lho?”

Kata Rias-senpai padaku dengan mengedipkan mata saat aku menunduk setelah mengetahui aku Iblis. Rupanya, dalam pertukaran untuk bereinkarnasi sebagai Iblis oleh Rias-senpai, aku harus hidup sebagai budaknya.

Mungkin itulah caranya.

Mereka yang bereinkarnasi sebagai Iblis dari manusia harus menjadi budak Iblis yang melakukan reinkarnasi pada mereka. Lebih seperti, ini adalah aturan Iblis.

Apa? Aku budaknya…? Mungkin ini tak terlalu buruk untuk menjadi budak seorang gadis cantik, tapi tetap saja, aku tak setuju dengan itu.

“Tapi kamu tahu, ada gelar di antara Iblis. Ini sesuatu yang disebut gelar kebangsawanan. Aku juga memilikinya. Tempat kelahiranmu dan latar belakang keluargamu memainkan peran besar di dalamnya, tapi ada juga Iblis yang telah bangkit. Semua orang mulai sebagai pemula dulu.”

“Bisa tolong berhenti bicara seperti ini adalah iklan perekrutan!? Tapi apa kamu serius? Aku masih tak bisa percaya.”

Senpai mulai berbisik ke telingaku sembari aku mengeluh.

Bau rambut crimsonnya sangat enak. Rasanya otakku akan lumpuh. Oh, apakah ini juga kekuatan iblis?

“Omong-omong, kamu mungkin bisa memulai hidup di mana kamu jadi populer dengan para gadis, lho?”

—!

Ucapan itu mulai terngiang-ngiang otakku.

“Bagaimana!?”

Kata itu keluar dari mulutku bahkan sebelum aku mencoba untuk memikirkan hal itu.

Nyali mesumku, itu sangat luar biasa kalau sebesar ini.

Tunggu, ini mungkin kekuatan iblis yang Senpai gunakan padaku. Aku merasa bersemangat ketimbang biasanya.

“Sebagian besar Iblis Berdarah Murni tewas dalam perang dulu sekali. Karena itu, para Iblis mulai mengumpulkan budak dengan mati-matian. Nah, Iblis tidak punya kekuatan atau pengaruh yang awalnya mereka miliki saat mereka memimpin pasukan mereka. Meski begitu, kami perlu terus meningkatkan jumlah Iblis. Seperti manusia, Iblis dibedakan dengan gender laki-laki dan perempuan serta mampu melahirkan. Tapi meski dengan kelahiran normal, itu akan membutuhkan banyak waktu mengembalikan populasi yang sama seperti sebelumnya. Lagi pula, Iblis memiliki tingkat kelahiran sangat rendah. Maka kami tidak akan mampu berdiri melawan Malaikat Jatuh. Jadi kami menemukan manusia yang tampaknya memiliki potensi dan menjadikan mereka sebagai Iblis. Sebagai budak kami, itu saja.”

“Jadi, aku budak.”

“Oh, jangan bermuka begitu. Sekarang, aku akan sampai ke intinya. Karena ini cuma meningkatkan jumlah budak, bukan meningkatkan jumlah Iblis kuat. Jadi para Iblis memutuskan untuk memberikan kesempatan bagi Iblis Reinkarnasi—mereka yang direinkarnasi dari manusia. Mereka memutuskan untuk memberikan gelar kebangsawanan kepada Iblis Reinkarnasi juga, asalkan mereka kuat. Karena itu, ada banyak Iblis dalam masyarakat manusia. Ada juga sejumlah Iblis seperti diriku yang datang ke masyarakat manusia juga. Ise, meski kamu belum menyadari hal itu, aku yakin kamu sudah melewati beberapa Iblis di kota ini.”

“Jadi Iblis selalu dekat, ya!?”

“Betul. Meskipun ada manusia yang bisa membedakan mana Iblis dan bukan. Seseorang dengan keserakahan kuat atau orang yang ingin mendapatkan bantuan dari Iblis biasanya dapat membedakan kita. Biasanya kita dipanggil oleh orang-orang yang bisa membedakan antara mereka, melalui selebaran dengan lingkaran sihir yang kita berikan. Ada orang-orang sepertimu, Ise, yang bisa membedakan Iblis tapi tidak percaya pada keberadaan kita, tapi sebagian besar biasanya percaya kalau mereka melihat kekuatan iblis kita.”

Apa!? Jadi alasanku dipanggil Senpai adalah karena aku memiliki keserakahan yang kuat!

Sepertinya ada perubahan dalam masyarakat Iblis juga!

Ini pasti merepotkan, tapi tak masalah.

Yang penting ada kesempatan bagiku juga!

“K-Kalau begitu! Itu berarti aku juga bisa mendapatkan gelar kebangsawananku sendiri!?”

“Ya. Itu tidak mustahil. Tentu saja, itu akan menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk mencapainya.”

“Uoooooooooooooooooooooooooh!!”

Aku berteriak. Di dalam ruang klub ini.

“Kamu serius!? Aku!? Aku mampu membangun haremku sendiri!? A-Aku bisa berhubungan seks dengan mereka juga, kan!?”

“Ya. Kurasa tak masalah kalau itu budak-budakmu.”

Gemuruh menyerang tubuhku.

Mustahil.

Sesuatu semacam itu bisa dilakukan!?

Di dunia nyata dan juga sebagai manusia, sangat sulit untuk membangun harem sendiri.

Tidak mungkin dapat mengumpulkan para gadis kalau cuma seorang manusia biasa.

Itu karena situasi saat ini buruk.

Aku pun tak punya satu pun pacar. Yah, aku punya, tapi aku dibunuh oleh mantan pacarku.

Sekarang berbeda! Sekarang aku bisa…!

“Uooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooh!! Jadi Iblis itu menakjubkan! Tentu saja! Aku tak bisa menenangkan diri lagi! Aku mungkin bisa membuang majalah porno yang kusembunyikan diam-diam—”

Aku berhenti apa yang hendak kukatakan, lalu mulai memikirkan keputusan yang akan kubuat.

“Nggak. Jangan majalah porno. Jangan itu. Aku nggak bisa membuang itu. Itu hartaku. Aku masih bisa menggunakannya sampai ibuku tahu itu! Ini dan itu adalah masalah yang berbeda. Ya. Ini adalah masalah yang berbeda!”

“Fufu. Anak ini sangat lucu.”

Rias-senpai tertawa seakan dia mengetahuiku sangat lucu.

“Ara ara. Seperti katamu, Buchou. Dia membuatku seperti, ‘Kurasa aku memiliki adik yang sangat idiot’.”

Himejima-senpai pun tertawa sambil berkata “Ufufu”.

Ahaha, dia mengatakan hal-hal buruk tentangku.

“Pokoknya, Ise. Kamu mau jadi budakku, kan? Kalau kamu punya potensi, maka akhirnya kamu akan menonjol. Lalu, kamu mungkin bisa menerima gelar kebangsawanan.”

“Ya, Rias-senpai!”

“Salah. Kamu harus memanggilku ‘Buchou’.”

“Buchou? Aku tak bisa memanggilmu Onee-sama?”

Aku terbawa suasana dan memintanya.

Aku selalu menginginkan “Onee-sama”. Meski bukan situasi yuri, tapi semuanya memiliki keinginan untuk memanggil gadis lebih tua “Onee-sama”.

Rias-senpai memikirkan hal itu secara serius sebentar, lalu menggeleng.

“Hmm. Itu juga bagus, tapi karena aku beroperasi di sekolah, disebut Buchou terdengar lebih baik. Karena Klub Penelitian Ilmu Gaib, dan semua orang di sini juga memanggilku itu.”

“Baik! Kalau begitu, Buchou! Ajari aku bagaimana menjadi Iblis!”

Pada perkataanku—Buchou tersenyum jahat. Sepertinya dia sangat senang.

“Fufufu, balasan bagus. Anak pintar, Ise. Oke, aku akan mengubahmu menjadi seorang pria.”

Buchou mulai menyentuh daguku dengan jarinya.

O-Onee-sama! Ini Onee-sama-ku!

Aku akan bangun sebagai Iblis sambil melayaninya mulai sekarang! Tidak, aku akan bangkit!

Ini seharusnya tak masalah!

Lagi pula, aku tak bisa kembali menjadi manusia lagi, kan? Lalu, aku cuma perlu berjalan lurus ke depan!

Aku sudah menerima situasi saat ini.

Ini mungkin terdengar bodoh, tapi boleh saja kurasa. Aku sudah meyakinkan diri.

Ini lebih seperti keberanian mesumku berfungsi sampai maksimal! Ini juga karena semangatku juga.

Aku lega bahwa aku seorang pria yang bekerja untuk ambisinya terhadap seks!

Daripada memikirkan dunia baru yang kulangkahi, aku hanya akan menikmati hidupku saat ini.

“Aku akan jadi Raja Harem!”

Kalau aku memikirkan kembali dengan tenang akan hari itu, aku mungkin telah tertipu atas situasi ini dengan kekuatan iblis Buchou.

Yah, tak masalah, kurasa.

Kita membicarakan harem di sini. Mampu menciptakan harem itu luar biasa.

Dengan ini, aku jadi anggota dari Klub Penelitian Ilmu Gaib.

Beberapa hari telah berlalu semenjak aku menjadi Iblis.

Aku hanya mengayuh sepeda seperti orang gila di tengah malam.

Semenjak hari itu, aku sudah menjadi budak Rias-buchou dan aku sudah banyak bekerja.

Kami berkumpul di gedung sekolah lama di malam hari dulu.

Ini karena kami para Iblis dapat menggunakan kekuatan kami lebih banyak di malam hari.

Fenomena yang tak dikenal yang terjadi padaku adalah kekuatan Iblis.

Karena aku Iblis, kekuatanku meningkat pada malam hari. Ini suatu hal yang indah.

Tapi alasan mengapa aku merasa lemah di pagi hari juga karena aku menjadi Iblis. Iblis membenci cahaya. Tampaknya semakin kuat kekuatan cahaya itu, semakin mematikan itu untuk tubuh kami.

Cahaya adalah racun—

Itulah yang Buchou jelaskan padaku.

Sepertinya Malaikat Jatuh dan Malaikat yang menggunakan cahaya sebagai senjata mereka adalah musuh alami Iblis. Aku diberi tahu untuk lari kalau aku bertemu dengan mereka. Tapi setelah terbiasa, sepertinya akan baik-baik saja di bawah sinar matahari.

Alasan mengapa aku lemah di pagi hari adalah karena aku baru dibangkitkan sebagai Iblis dan tubuhku belum tahan dengan cahaya pagi.

Sepertinya aku akan terbiasa setelah beberapa saat.

Alasan mengapa aku ditinggalkan sendirian ketika aku dibangkitkan sebagai Iblis karena dia ingin aku menyadari perubahan dalam tubuhku sendiri.

Dia berencana untuk memberitahuku kebenarannya dan sedang menunggu waktu yang tepat.

Itu adalah hari ketika aku diserang oleh pria berjas, jadi aku pasti merasakan hal itu adalah takdir.

Lagi pula, aku bekerja keras sebagai Iblis budak Rias Gremory.

Karena aku baru menjadi Iblis, aku diberi tahu untuk belajar tentang masyarakat Iblis dan bagaimana cara kerjanya.

Aku diperintahkan untuk memberikan selebaran pada malam hari, supaya aku terbiasa.

Kurasa orangtuaku akan khawatir kalau aku pergi setiap malam tapi Buchou mengatakan hal ini padaku dengan senyum.

“Waktu itu, aku melakukan semua hal yang diperlukan selama aku bertemu orangtuamu, jadi tak masalah.”

Tentu saja, orangtuaku tak marah saat aku pulang terlambat setelah menyelesaikan pekerjaanku.

Mereka hanya mengatakan “Selamat datang di rumah”.

Hmm, kekuatan iblis Buchou menakjubkan.

Omong-omong soal menakjubkan, aku sangat kagum pada berapa banyak otoritas yang Buchou miliki di akademi. Akademi kami adalah wilayah kekuasaan Buchou. Itu sebabnya dia seperti pengendali akademi di belakang layar.

Sepertinya orang di posisi tertinggi di akademi kami memiliki hubungan dengan Iblis dan karena itu tak dapat menentang orang-orang dari Rumah Tangga Gremory.

Dengan kata lain, akademi itu pada dasarnya adalah milik Buchou pribadi.

Itu juga alasan mengapa kami bisa masuk sekolah di malam hari.

Dan sekarang kembali ke pekerjaanku saat ini.

Setiap hari, aku berkeliling dengan sepeda, membagikan selebaran supaya bisa memanggil grup Rias Gremory ke kotak surat dengan menggunakan perangkat misterius.

Sepertinya perangkat yang kugunakan adalah mesin rahasia yang dikembangkan oleh teknologi Iblis.

Ini memiliki bentuk perangkat-perangkat game portabel saat ini.

Ada layar, dan tombol. Ini adalah perangkat jenis layar sentuh. Jadi ini dengan layar sentuh.

Dan aku menggunakan jalan yang perangkat minta.

Monitor menampilkan peta kota yang kutinggali—wilayah kekuasaan Buchou.

Setiap Iblis diberi wilayah kekuasaan tertentu di Dunia Manusia, dan mereka hanya dapat melakukan pekerjaan mereka di dalam wilayah kekuasaan mereka.

Pekerjaan kami—dengan kata lain, kami bisa dipanggil, lalu kami membuat kontrak, setelah itu kami mengabulkan keinginan mereka.

Sebagai bayaran, kami menerima harga pas untuk keinginan tertentu yang mereka buat. Bisa uang, benda, dan terkadang nyawa mereka.

Yah, sepertinya tak ada kontraktor yang akan menggunakan nyawa mereka untuk membuat keinginan.

Walau ada orang seperti itu, biasanya akan dibatalkan karena harga itu tak sesuai dengan keinginan mereka.

Menurut Buchou, “Nilai seseorang tidaklah sama”.

Yap, itu kejam.

Dan cahaya berkedip pada monitor menunjukkan rumah-rumah di mana orang-orang dengan banyak keserakahan tinggal.

Jadi aku pergi ke area-area tersebut untuk membagikan selebaran yang tergambar dengan lingkaran sihir.

Selama ada cahaya berkedip di monitor, pekerjaanku belum selesai.

Karena aku berubah menjadi Iblis, orang lain dan polisi pun tak memperhatikanku. Karena aku sudah aktif sebagai Iblis, manusia tak menyadari kehadiranku sewaktu aku tengah bekerja.

Aku telah mengayuh sepedaku setiap hari, tapi cahaya yang ditampilkan pada monitor tak pernah menghilang.

Itulah banyaknya manusia dengan keserakahan kuat.

Setelah membuat keinginan, tampaknya jadi kecanduan untuk terus berharap pada yang lainnya.

Membuat kontrak pada dasarnya terbatas hanya pada malam hari. Itu karena Iblis hanya diperbolehkan untuk bekerja di malam hari. Siang hari adalah waktu untuk para Malaikat dan Tuhan. Itu adalah bagian yang masih tak kupahami.

Selebaran hanya dapat digunakan sekali, sehingga setelah menggunakannya, maka aku harus menyerahkannya lagi.

Dengan kata lain, pekerjaanku akan bertahan selamanya.

Nah, berkat itu, Rias-buchou dan yang lain dapat terus aktif dan tak pernah kehabisan pekerjaan. Jadi kami meningkatkan nilai kami sebagai Iblis.

Sepertinya kami dapat diakui oleh Maou jika kami terus membuat kontrak dan mengabulkan keinginan manusia.

Begitu, jadi kalau aku terus bekerja seperti ini, maka aku akan dapat menerima gelar kebangsawanan dari Maou!

Jadi, lebih baik untuk mengambil pekerjaan yang lebih besar.

Aku menginginkannya! Aku juga ingin membuat kontrak!

“Uoooooooooooooooooooh! Aku ingin dikelilingi para cewek begitu aku bisaaaaaa!”

Tapi sekarang, aku harus bersabar dan terus melakukan tugas-tugas sederhana!

Tapi berapa lama aku harus terus melakukan hal ini…

Bagian 2[edit]

Pada suatu hari, usai sekolah.

Aku pergi menuju gedung sekolah lama setelah terpisah dari dua sobatku.

Lagi pula, sepertinya pekerjaanku membagikan selebaran memang pekerjaan yang ditugaskan untuk familiar Buchou.

Senpai mengubah bentuk tikus dan kelelawar yang dia punya menjadi bentuk manusia, dan membuat mereka membagikan selebaran seperti yang kulakukan.

Dia mengatakan mereka melakukan hal ini, baik siang dan malam.

Alasan mengapa aku ditugaskan untuk melakukan itu karena Buchou ingin aku lebih dulu tahu seperti apa pekerjaan yang harus Iblis lakukan.

Ini adalah sesuatu yang Kiba dan yang lain juga lakukan.

Kiba, Toujou Koneko-chan, serta Himejima-senpai adalah Iblis budak Rias-buchou. Jadi mereka seniorku.

Jadi mereka semua memiliki pengalaman dalam melakukan pekerjaan yang kulakukan. Semua orang memiliki sejarah melakukannya. Ah, mereka bukan manusia tapi Iblis.

Ini mungkin tak penting, tapi aku mendapat persetujuan dari Toujou Koneko-chan dan Himejima-senpai memanggil mereka “Koneko-chan” dan “Akeno-san”.

Sepertinya aku satu langkah lebih dekat untuk bergaul dengan mereka.

Fufufu, aku memanggil mereka dengan nama mereka di depan Matsuda dan Motohama dengan sengaja. Ekspresi di wajah mereka adalah yang terbaik.

Aku belum menceritakan Motohama dan Matsuda tentangku. Mereka takkan percaya meski aku cerita, dan aku juga merasa itu akan sangat berbahaya bagi mereka untuk melangkahkan kaki ke dunia ini.

Aku juga mati sekali, jadi aku tak bisa menyeret mereka ke dalam ini.

Omong-omong, aku masih memanggil Kiba, Kiba. Mati sana, cowok tampan. Aku takkan pernah memanggilmu “Kiba-kun”!

Dan, hari ini, aku dipanggil ke ruang klub.

Aku masuk ke dalam gedung lama yang semakin familier dan menuju ruangan di lantai dua.

“Aku masuk.”

Saat aku masuk ke dalam setelah mengatakan itu, semuanya sudah di sana. Oh, aku yang terakhir?

Ruangan gelap dan jendela tertutup untuk memblokir cahaya masuk.

Satu-satunya cahaya di ruangan adalah lilin yang tersebar di lantai.

“Kamu sudah datang.”

Begitu Buchou menegaskan bahwa aku di sini, dia memberikan perintah pada Akeno-san.

“Ya, Buchou. Ise-kun, tolong masuk ke pusat lingkaran sihir.”

Akeno-san memberitahuku untuk masuk dengan menggunakan tangannya.

Gadis cantik itu melambaikan tangannya padaku! Terima kasih banyak! Itu saja adalah hadiah untukku.

Aku berjalan ke pusat lingkaran. Terus sekarang bagaimana?

“Ise, pekerjaanmu membagikan selebaran berakhir. Selamat.”

Buchou tersenyum. Begitu ya, jadi aku sudah selesai dengan membagi-bagikan selebaran.

“Sekarang aku akan memberimu pekerjaan aktual Iblis.”

“Oh! Sekarang aku bisa membuat kontrak!?”

“Ya, betul. Meskipun, karena ini pengalaman pertamamu, ini akan jadi kontrak dengan seseorang yang ingin membuat keinginan kecil. Ada kontrak pemesanan dengan Koneko. Saat sulit untuk melakukan keduanya, aku akan menyerahkan satu padamu.”

“…Mohon bantu aku.”

Koneko-chan menundukan kepalanya.

Jadi, aku pergi atas nama Koneko-chan. Bukan masalah.

Aku mulai bosan membagikan selebaran.

Tanpa diduga, mengayuh sepeda setiap malam dan membagi-bagikan selebaran membuatku kesepian.

Para anggota lain berada di luar lingkaran. Akeno-san yang di dalam lingkaran sedang merapalkan sesuatu.

Lalu, lingkaran sihir mulai memancarkan cahaya biru dan putih.

“U-Umm…”

“Diam, Ise. Saat ini Akeno sedang memasukkan segel terukirmu ke dalam lingkaran sihir.”

Sela Buchou.

Segel terukirku? Sepertinya lingkaran sihir dalam ruangan ini mewakili “Gremory”.

Aku diberi tahu bahwa bagi kami, Iblis budak Buchou, itu sesuatu seperti lambang keluarga.

Jadi untuk orang yang mencoba untuk memanggil kami, dan bagi orang-orang yang ingin membuat kontrak dengan kami, tanda ini merupakan simbol kami.

Jadi aktivasi yang disebut kekuatan iblis terkait dengan ini.

Kiba dan yang lain memiliki tanda-tanda ini pada tubuh mereka dalam berbagai ukuran dan beroperasi setiap kali mereka menggunakan kekuatan iblis mereka. Itulah apa yang dijelaskan padaku.

Aku memikirkan dapat terukir dengan tanda-tanda yang sama, tapi tampaknya harus belajar bagaimana mengontrol kekuatan iblis saat pertama kali menjadi Iblis, dan setelah itu menggunakan kekuatan iblis yang menciptakan fenomena alam dengan koordinasi melalui lingkaran sihir.

Nah, itulah yang kuduga.

“Ise, letakkan telapak tanganmu ke arah sini.”

Aku meletakkan tangan kiriku ke arah Buchou, seperti katanya. Buchou menulis sesuatu di telapak tanganku dengan jemarinya. Apa dia menulis jimat?

Rasanya dia menggambar sesuatu seperti lingkaran…

Lalu telapak tanganku bersinar.

Ada simbol lingkaran, lingkaran sihir yang terukir di tanganku. Ini bersinar dengan warna biru dan putih.

Wow, lingkaran sihir!

“Lingkaran sihir ini mengizinkanmu untuk teleportasi ke tempat klien langsung dengan membuatmu pergi melalui lingkaran sihir tipe teleportasi. Dan saat kontrak sudah dilakukan, lingkaran ini mengizinkanmu kembali ke ruangan ini.”

Oh, aku mengerti. Jadi memiliki kemampuan semacam itu.

“Akeno, kamu sudah siap?”

“Ya, Buchou.”

Akeno-san melangkah keluar lingkaran sihir.

“Sekarang berdiri di tengah.”

Aku berdiri di tengah lingkaran sihir sambil dia mendesakku.

Lalu lingkaran sihir mulai membuat cahaya kuat.

Entah bagaimana, aku bisa merasakan kekuatan yang datang dari situ. Saat aku menyentuh lingkaran sihir ini, kekuatan di dalam diriku keluar. Jadi ini sifat untuk menjadi bagian dari grup?

“Lingkaran sihir menanggapi klien. Kamu akan diteleportasi ke lokasi itu sekarang. Kamu sudah punya petunjuk untuk apa yang harus dilakukan setelah diteleportasi, kan?”

“Ya!”

“Tanggapan yang bagus. Sekarang, pergilah!”

Aku bersemangat!

Pekerjaan pertamaku! Aku pasti akan mencapainya dengan aman!

Lingkaran sihir mulai bersinar lebih kuat. Sepertinya aku mulai diteleportasi ke sana.

Ada banyak cahaya yang menutupi tubuhku. Aku memejamkan mata karena kecerahan. Lain kali aku membuka mataku, aku akan berada di tempat klien! Kuu! Aku menantikan ini!

Lalu-

Aku-

Segera-

Diteleportasi-

Hm? Hmm.

Huh? Apa aku sudah diteleportasi? Apa sudah selesai?

Aku membuka mataku.

…Aku terdiam karena sekelilingku.

—Itu ruang klub.

Huh? Bagaimana dengan teleportasi langsung? Di mana kliennya?

Ketika aku melihat, Buchou tampak bermasalah dan meletakkan tangannya di dahinya.

Akeno-san mengatakan “Ara ara” dengan wajah kecewa.

Si berengsek Kiba mendesah. Dia membuatku kesal, tapi sesuatu terjadi padaku?

 “Ise.”

Buchou memanggil namaku.

“Ya.”

“Sayang sekali, tapi tampaknya kamu tidak bisa menggunakan lingkaran sihir untuk diteleportasi ke lokasi klien.”

Hah? Apa artinya itu?

Aku memasang ekspresi bingung, dan Senpai menjelaskan padaku.

“Lingkaran sihir membutuhkan sejumlah kekuatan iblis… cukup sedikit sebenarnya. Bahkan, itu suatu kemahiran yang bisa dilakukan oleh Iblis mana pun. Bahkan anak-anak. Teleportasi melalui lingkaran sihir adalah yang pertama dan langkah termudah menjadi Iblis.”

A-Apa artinya itu…?

“Dengan kata lain Ise, kekuatan iblismu di bawah anak-anak. Tidak, itu sangat rendah sampai lingkaran sihir tidak bisa menanggapinya. Ise, kekuatan iblismu kelewat rendah.”

Ap-!

Apaaaaaaaaaa!

“A-Apa-apaaaaaaaaaaaan itu!”

Aku terkejut.

Eeeeeh! Jadi itu berarti bahwa aku tak bisa menggunakan lingkaran sihir untuk diteleportasi ke lokasi klien karena aku tak punya kekuatan iblis!?

Bukankah aku Iblis? Aku Iblis, kan?

“…Menyakitkan mata.”

Hina Koneko-chan tanpa ekspresi. Itu adalah serangan parah, Koneko-chan.

“Ara ara. Kita ada dalam kesulitan. Apa yang harus kita lakukan, Buchou?”

Akeno-san juga tampak bermasalah dan meminta Buchou.

Uggh. Debutku sebagai Iblis dimulai dari awal yang kejam…

Lalu Buchou mengatakan secara jelas untukku setelah berpikir sejenak.

“Karena ada klien, kita tak bisa membiarkan dia menunggu. Ise.”

“Ya!”

“Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, tapi kamu harus pergi ke sana dengan kakimu sendiri.”

“Sendiri!?”

Aku kaget. Aku tak memprediksi itu, Buchou-sama!

“Ya, sebagaimana kamu membagikan selebaran, kamu harus pergi ke rumah klien dengan sepeda. Apa boleh buat. Lagi pula, kamu tidak punya kekuatan iblis. Kamu harus melakukannya dengan tubuhmu sendiri.”

“Dengan sepeda!? Aku harus pergi ke tempat klien dengan sepeda!? Apa ada Iblis seperti itu!?”

Tunjuk!

Koneko-chan menunjukku dengan tenang. Koneko-chaaaaaan, kamu sangat ingin membuatku merasa sengsara, ya…

“Cepat pergi! Ini pekerjaan Iblis untuk membuat kontrak! Kamu tidak boleh membuat manusia menunggu!”

Buchou mendesakku. Dia serius.

Ugggh, tujuanku untuk mendapatkan gelar kebangsawanan dimulai dari jalan bergelombang!

“U-Uwaaaaaah! Aku akan melakukan yang terbaik~!”

Aku meninggalkan ruang klub sambil menangis.

Bagian 3[edit]

Ini tengah malam dan aku mengayuh sepeda dengan kecepatan maksimal.

Mataku ditutupi dengan air mata. Aku menangis. Yap, aku menangis.

Iblis yang tak bisa dipanggil melalui lingkaran sihir. Itulah aku. Rupanya ini adalah kasus pertama yang pernah ada.

Berkat itu, air mataku tak mau berhenti.

Apa maksudnya aku tak punya kekuatan iblis!? Kampret! Apa aku bisa mendapatkan gelar kebangsawanan kalau cuma begini!?

Menggunakan perangkat portabel Iblis, aku mengayuh sepedaku menuju orang yang memanggilku.

Ini sebuah apartemen yang terletak 20 menit dari sekolah. Klien berada di salah satu kamar.

Kalau itu adalah layanan pengiriman, pelanggan akan marah atas keterlambatan pengiriman.

Ini biasanya teleportasi langsung. Tapi aku membuat menunggu klien selama 20 menit. Kalau kamu bekerja di sebuah toko, maka manajermu akan marah padamu.

Manajerku merasa terganggu saat aku melakukan itu. Aku meninggalkan kesan buruk pada dirinya?

Hmm, hidup sebagai Iblis itu sangat sulit.

Aku mengetuk pintu.

“Selamat malam! Aku adalah utusan Iblis Gremory-sama! Maaf, tapi ini rumah yang memanggil kami?”

Seharusnya tak masalah dengan ini.

Iblis hanya dapat dirasakan oleh manusia yang ingin membuat kontrak. Meski aku melakukan sesuatu seperti ini di tengah malam, para tetangga takkan tahu apa yang terjadi.

Sepertinya cuma klien yang bisa mendengar apa yang kukatakan. Selama kami melakukan tugas kami sebagai Iblis, kekuatan iblis khusus akan diaktifkan dan takkan menimbulkan masalah bagi mereka yang tak terlibat di dalamnya. Itulah yang Buchou jelaskan padaku.

“S-Siapa di sana!?”

Apa yang kudengar adalah suara pria yang panik.

“Umm, aku Iblis. Aku pemula dan aku datang ke sini karena aku dipanggil olehmu.”

“J-jangan bohong! Tak ada Iblis yang mengetuk pintu! Iblis keluar dari selebaran ini! Begitulah caranya dipanggil! Dan orang yang kupanggil adalah Koneko-chan!”

Yap, dia benar.

Aku akan minta maaf untuk itu. Maafkan aku.

Ini juga sebuah insiden tak terduga untukku dan orang lain.

“Ah, aku minta maaf. Sepertinya aku tak punya cukup kekuatan iblis, jadi aku tak bisa muncul dari lingkaran sihir.”

“Kamu mungkin saja orang jahat!”

Aku kesal begitu dia mengatakan itu.

“Aku bukan orang jahat! Dan bagaimana mau aku tahu! Kalau aku bisa, aku juga ingin muncul lewat lingkaran sihir! Si penyendiri macam apa yang mengayuh sepeda mereka di kota di tengah malam!?”

“Kenapa kamu yang jadi marah, dasar super jahat!”

“Super jahat!? Keparat! Aku bilang bahwa aku Iblis!”

“Pulanglah ke rumah!”

Klien itu membuka pintu. Klien mengeluh.

Dia orang kurus. Tampaknya kurang sehat.

Dia tampak marah tapi segera setelah dia melihat wajahku, ekspresinya melembut.

“…Apa kamu menangis?”

“Eh? Aku?”

Ketika aku meletakkan tangan di pipiku, air mata ada di tanganku.

Aku menangis.

“Begitukah? Jadi kamu terkejut untuk mengetahui bahwa kamu tak bisa diteleportasi melalui lingkaran sihir…”

“Sepertinya begitu.”

Aku diizinkan untuk masuk ke kamarnya.

Bahkan dia membuat teh untukku.

Insiden tentang teleportasi dan argumen sebelumnya menghancurkan hatiku lebih dari yang kuperkirakan, dan tanpa sadar aku menangis.

Tentu saja aku ingin menangis.

Si klien, Morisawa-san, yang melihat itu mengizinkan aku untuk masuk ke dalam kamarnya setelah merasa kasihan padaku.

Kamarnya terlihat bersih. Ini adalah ruangan rapi untuk ditinggali seorang pria lajang seperti dia.

Dia bilang dia bekerja untuk pemerintah selama siang.

Morisawa-san melakukan pekerjaan dengan serius, tapi dia ingin berhubungan dengan orang lain, sehingga akhirnya dia memanggil Iblis dari selebaran itu.

“Jadi bukan Koneko-chan…”

Dia jatuh hati dengan Koneko-chan pada pandangan pertama karena Iblis pertama yang membuat kontrak dengannya, dan sejak itu dia telah memanggil dirinya.

“Maaf, tapi rupanya gadis itu populer dengan klien lain juga. Sepertinya dia bertanggung jawab atas bagian ‘keimutan’.”

Saat kamu memanggil Iblis, kamu bisa mengharapkan Iblis itu untuk dengan dengan memanggil nama Iblis tersebut.

Nah, itulah yang dijelaskan padaku.

Dan saat ini pekerjaan Koneko-chan diserahkan padaku.

Ada saat-saat Iblis memilih untuk tak mau dipanggil, sehingga Iblis lain menggantikannya.

“Aku mengharapkan Iblis dari kategori keimutan saat aku menggunakan selebaran…”

“Aku seorang pemula imut, jadi tak masalah, kan?”

“Hahaha! Kamu mengatakan sesuatu yang keterlaluan! Kalau aku punya pedang perak, aku bakal menikammu!”

Onii-san, kamu tertawa tapi matamu terlihat serius.

“Jadi, kamu berharap apa saat mencoba untuk memanggil Koneko-chan?”

Itulah pertanyaanku. Mungkin aku juga bisa memberikan keinginannya.

Tapi itu langsung hancur saat Morisawa-san mengambil barang tertentu dari sudut kamarnya.

“Aku ingin dia memakai ini.”

Seragam sekolah dari mana itu? Kurasa aku telah melihat itu di suatu tempat sebelumnya. Atau mungkin, belum.

“Ini seragam Nagato Yuki (Tanmon Kiyu).”

“Nagato…… ah! Dari Suzumiya Haruhi (Atsumiya Akino).”

Bahkan aku tahu itu. Suzumiya Haruhi series. Itu adalah anime populer tahun lalu.

“Iblis-kun, apa kamu juga suka Nagato?”

“Nggak, aku lebih fans Asakura Ryouko (Yorumina Kako).”

“Dan alasanmu?”

Oppai-nya.”

“—”

Morisawa-san terkejut saat dia mendengarku menjawab tanpa berpikir.

Asakura Ryouko, karakter reguler dari Suzumiya Haruhi series, dan seorang gadis cantik dengan tubuh glamor.

“Jadi kamu seorang pecinta oppai besar?”

“Ya, oppai yang dikemas dengan mimpi. Aku sangat yakin.”

Lalu aku membayangkan payudara memantul telanjang Buchou.

Buchou, aku sudah jatuh hati dengan oppai-mu pada pandangan pertama. Aku terlalu malu untuk mengatakannya di depanmu, tapi aku pasti akan melindungi oppai-mu, Buchou.

Morisawa-san membuat ekspresi mesum sambil menyeringai.

“Kamu punya mata yang bagus. Sepertinya kamu punya gairah yang sangat tinggi terhadap oppai. Aku mengerti, jadi kamu punya fetish yang berlawanan sepertiku. Aku suka gadis berpayudara kecil.”

“Aku bisa mengerti. Aku punya teman dengan selera yang sama.”

Orang yang muncul di benakku adalah sobat jahatku yang berkacamata, Motohama. Dia adalah mesum sejati. Aku sangat yakin.

“Yah. Apa kamu tidak berpikir dia, Koneko-chan, terlihat mirip dengan Nagato? Misalnya atmosfernya. Meski dia agak pendek.”

Saat dia mengatakan hal itu, Koneko-chan memiliki tubuh kecil, dia tak menunjukkan ekspresi, dia memiliki tubuh tanpa kurva, rambutnya pendek, sehingga mereka tampak serupa. Nagato Yuki juga karakter seperti itu.

“Itu sebabnya aku ingin dia memakai ini. Aku benar-benar ingin dia memakainya!”

Morisawa-san meneteskan air mata penyesalan. Dia sungguh menyesali itu.

Dia benar-benar ingin Koneko-chan memakainya, huh?

“Maafkan aku soal itu. Baiklah kalau begitu. Biarkan aku pakai itu—”

“Aku akan menghabisimu, keparat!”

Morisawa-san ternyata menolak tawaranku sambil berteriak. Jangan marah sambil menangis. Cuma bercanda. Aku cuma bergurau.

Morisawa-san mencoba untuk tenang setelah menyeka air matanya.

Dia menarik napas dalam-dalam dan tenang.

“Yah, sudahlah. Jadi apa keahlian spesialmu? Kamu Iblis kan, jadi kamu pasti pandai sesuatu? Sesuatu seperti menggunakan kekuatan misterius. Cuma untuk memberitahumu, Koneko-chan punya kekuatan luar biasa. Dia menggendongku layaknya seorang putri.”

Morisawa-san mengatakan itu dengan bangga. Ke mana larinya harga dirimu sebagai seorang pria?

Ya, pasti ada orang yang sombong diangkat oleh seorang gadis.

Tapi, ciri khususku? Hmm.

Aku menyilangkan lenganku lalu berkata dengan serius.

“Keahlian spesialku adalah Kamehameha.”

“Pergi bunuh diri sana.”

“Apa! Ada apa dengan respons itu! Kamu tidak boleh mengatakan itu! Dan perkataanmu telah ada banyak niat membunuh!”

“Tentu saja! Di dunia seperti apa ada Iblis yang memiliki Kamehameha sebagai keahlian spesialnya!?”

“Sini! Tepat di~si~ni!”

Kataku, sambil menunjuk diri sendiri.

“Kalau begitu, lakukanlah!”

“Baik!”

“Kalau kamu bisa menembaknya, lalu tembak saja! Jangan meremehkan kami, generasi yang tumbuh besar dengan Dragon Ball! Saat kami masih SMP, kami semua berlatih melakukan Kamehameha selama istirahat setiap hari Senin. Bahkan kami mencoba untuk mengumpulkan semangat agar kami bisa menggunakan Genkidama (Goukidama), meski tak ada yang terjadi! Jangan meremehkan generasi kami!”

“Tutup mulutmu! Jadi siapa yang peduli kalau kamu dibesarkan sambil menonton Dragon Ball! Aku punya semua volume manga! Bahkan aku membeli versi sampul spesial di cetak pertama juga! Aku dan kawan-kawanku juga bermain ‘Petak umpet menggunakan ki’!”

Aku membalas semua argumennya.

Aku kesal! Yah, aku sangat marah!

Biar kutunjukkan padamu! Kamehameha versi Hyoudou Issei!

Aku mengaktifkan Sacred Gear-ku!

Pertama aku menutup mataku, lalu menempatkan lengan kiriku ke atas. Lalu aku membayangkan Son Goku di kepalaku… dan meletakkan lenganku sambil membuat pose melakukan Kamehameha.

Aku menaruh semua energiku di dalamnya! Sialan! Rasakan ini, dasar generasi Dragon Ball! Ini adalah serangan pemungkasku!

“Kamehameha!”

Kilat! Seketika, lengan kiriku bersinar!

Sacred Gear, sebuah gauntlet merah, muncul saat menutupi lengan kiriku.

Bagaimana! Ini adalah Sacred Gear-ku!

MENGALIR

Lalu aku melihat Morisawa-san, dan dia menangis keras.

Lalu dia meraih Volume 1 Dragon Ball dari rak bukunya.

Dia menggenggam tanganku dan kami saling jabat tangan dengan penuh gairah.

“Mari kita membicarakan hal itu!”

MENGALIR

Air mata juga mengalir dari mataku.

Itu sudah cukup untuk memahami apa yang dia katakan. Setiap fans Dragon Ball akan mengerti apa yang dia katakan.

“Ya, mari kita membicarakan hal itu!”

Jadi malam yang panjang dimulai.

“Hahaha. Aku juga. Aku juga merasa akan suka kalau Wakamoto-san (Oimoto-san) menyuarakan Cell (Dell) juga.”

“Ya. Kedengarannya aku membayangkan hal itu terjadi.”

Setelah dia mengambil manganya, kami sudah tertawa dan berbicara selama 2 jam terakhir.

Sambil berbicara, kami lupa perbedaan usia antara kami dan sudah menjadi teman.

Fufufu. Dia memiliki kesan pertama yang buruk, tapi saat kami mulai berbicara, kami menyadari bahwa kami bisa bersama.

“Oke! Mungkin aku harus membuat kontrak denganmu juga?”

“Ya! Presiden, terima kasih untuk kontraknya!”

Ya! Ya, ya, ya, ya!

Aku mendapatkan kontrak pertamaku!

Jalanku untuk mendapatkan gelar kebangsawanan telah dimulai! Legendaku dimulai dari sini!

“Oke mungkin keinginan standar, tapi bisakah aku ingin jadi kaya?”

Begitu. Itu memang normal, tapi itu juga keinginan populer yang akan diminta.

“Baiklah. Akan kuperiksa.”

Aku menyalakan perangkat portabel untuk Iblis, dan mengoprasikan itu.

Ketika aku memasukan keinginannya, jawabannya muncul.

“Ah, umm, kalau kamu mau memenuhi keinginan itu, harganya adalah nyawamu. Jadi kamu akan mati.”

“Mati!?”

“Ya, di Dunia Iblis, mereka mengatakan bahwa ‘Nilai seseorang tidaklah sama’. Maaf. Terus kalau kamu ingin jadi kaya, Morisawa-san, kamu harus mati.”

“Rasanya hatiku baru saja dirobek, tapi tidak apa-apa. Lagi pula, kalau aku membuat keinginan itu, bagaimana aku akan mati?”

“Umm. Ah, kamu akan mati secepat uang mulai turun dari langit. Sepertinya kamu tak bisa menyentuhnya. Ini mengerikan.”

“Guha! Jadi aku tak bisa memukul uang ke wajahmu!?”

“Hei, jangan coba memukulku dengan itu.”

Ya, aku cuma menyaksikan mimpi seseorang semakin hancur.

Aku mengerti. Aku sudah menduga, membuat keinginan seperti itu pada dasarnya hampir mustahil bagi Morisawa-san.

Jadi ini adalah apa yang Buchou maksud bahwa nilai seseorang tidaklah sama. Betapa tidak adilnya dunia kita hidup.

“L-Lalu bagaimana dengan harem? Bagaimana berharap untuk banyak perempuan di sebuah pesta mewah!?”

Oh. Jadi kamu akan pergi ke sana, huh!

Aku agak terharu. Lagi pula, dia seorang cowok. Tentu saja dia akan menginginkan sesuatu seperti itu.

“Morisawa-san! Aku juga suka harem! Lagi pula, ini impian setiap orang! Mengagumkan! Kurasa aku bisa menikmati minum alkohol denganmu suatu hari nanti! Meski aku belum dewasa!”

“Aku tak peduli soal itu, jadi apa yang dikatakannya?”

Aku memasukan keinginannya ke dalam perangkat. Astaga, itu jawaban yang kejam.

“Yah, perangkat bilang bahwa kamu akan mati segera setelah wanita dan gadis-gadis cantik datang ke dalam penglihatanmu.”

“Aku akan mati hanya dengan melihat mereka!?”

“Tidak, ini bilang segera setelah mereka datang ke dalam penglihatanmu, jadi kamu tidak akan bisa mengatakan apakah mereka cantik atau tidak. Itu kejam. Bukankah lebih baik untuk berjalan melewati gadis-gadis cantik di kota?”

“U-Uwaaaaaaaaaaaah!”

Tiba-tiba Morisawa-san yang sudah dewasa, mulai menangis.

“Jadi aku seorang manusia yang tidak punya kelayakan!? Uggh, aku cuma bisa bilang aku menyesal karena dilahirkan…”

Aku menepuk pelan bahu Morisawa-san.

“Mari kita terus membicarakan Dragon Ball sampai pagi. Kamu ingin battle-play Dragon Ball? Aku jadi Goku dan kamu bisa jadi Freeza. Mau?”

Morisawa-san mengangguk sambil menangis.

Beginilah, kontrak pertamaku menjadi tak valid karena aku harus mengurus klienku.

Bagian 4[edit]

Besok, seusai sekolah.

“…”

Buchou marah. Dia mengangkat alisnya dan tak mengatakan sepatah kata pun.

Aku berdiri di depannya dan wajahku pucat.

Kemarin, aku bermain Dragon Ball dengan klienku serta menghabiskan malam dengan itu.

Oh ya, Kiba mengatakan sesuatu seperti ini dengan senyum pahit sebelumnya.

“Kasus seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.”

“…Ise.”

Nada suaranya dalam dan menakutkan.

“Ya!”

“Kamu berbicara dengan klien soal manga, dan apa yang terjadi setelah itu? Bagaimana kontraknya?”

Dia langsung ke poinnya. Aku berkeringat.

“K-Kontrak itu jadi tidak valid… kami battle-play suatu manga sampai pagi!”

“Battle-play?”

“Y-Ya! Kamu bertindak sebagai karakter dari suatu manga dan kemudian memulai pertarungan imajinasi!”

Kenapa aku menjelaskan sesuatu seperti ini dengan begitu serius?

Menjelaskan hal ini padanya bikin mau menangis.

“A-Aku tahu bahwa sebagai anak SMA aku harus malu—tidak, sebagai Iblis profesional, aku juga seharusnya malu! A-aku menyesali itu! Aku sangat menyesal!”

Aku sujud sambil meminta maaf.

Astaga, apa yang kulakukan sampai pagi?

“…Setelah kontraknya, kita meminta klien untuk mengisi kuesioner pada selebaran yang kita berikan pada mereka. Kita meminta klien, ‘Bagaimana kontrakmu dengan Iblis?’. Kuesioner itu muncul dalam selebaran ini, tapi…”

Buchou menunjukkan kertas dengan umpan balik kuesioner itu padaku.

Jadi ada hal seperti itu, huh. Pekerjaan Iblis malah lebih kompleks daripada yang kuduga.

“…[Menyenangkan. Ini pertama kalinya aku menghabiskan waktu yang baik seperti ini. Aku ingin bertemu dengan Ise-kun lagi. Kuharap aku bisa membuat kontrak bagus dengan dia saat berikutnya]… ini adalah kuesioner yang diisi oleh klien.”

—!

Dadaku menjadi panas.

Morisawa-san… aku tak bisa melakukan apa-apa, tapi kamu…

“Ini kali pertama aku menerima umpan balik seperti ini. Aku tak tahu apa yang harus dilakukan dulu. Itu sebabnya aku memasang ekspresi aneh karena aku tak tahu bagaimana bereaksi terhadap ini.”

Buchou nggak marah?

Tapi memang benar bahwa aku tidak membuat kontrak…

“Bagi Iblis, apa yang penting yaitu kita membuat kontrak dengan manusia yang memanggil kita. Lalu kita menerima bayaran dari mereka. Itulah cara Iblis hidup sejak lama… Aku tak tahu bagaimana harus bereaksi karena ini adalah pertama kalinya aku mengalami kejadian begini. Kamu mungkin telah gagal sebagai Iblis tapi klien merasa senang denganmu…”

Buchou bingung, lalu dia tersenyum.

“Tapi itu menarik. Yang pasti. Tak ada Iblis mana pun sepertimu, kamu sungguh menarik. Mungkin kamu menjadi Iblis nomor wahid untuk hal-hal tak terduga. Tapi ingat untuk melakukan dasar-dasarnya. Kamu membuat kontrak dengan klien, kamu mengabulkan keinginan mereka, dan kemudian kamu menerima bayarannya. Oke?”

“Ya! Aku akan melakukan yang terbaik!”

Buchou mengampuni tindakanku.

Itu saja membuatku sangat senang sampai rasanya aku mau menari.

Buchou, lain kali aku pasti akan melakukannya!

Bagian 5[edit]

Pada malam hari setelah aku bersumpah.

Sekali lagi, aku melakukan pekerjaanku.

Aku mengayuh sepeda keras-keras menuju rumah klien di malam hari.

Kali ini, aku menuju sebuah rumah yang 30 menit dari sekolah.

Butuh waktu 30 menit untuk mencapainya meskipun aku mengayuh dengan kecepatan penuh. Klien tidak marah, kan?

Aku berdiri di depan pintu dan membunyikan bel. Iblis yang membunyikan bel pintu itu sungguh menyedihkan.

Aku juga ingin dipanggil melalui lingkaran sihir.

Lalu setelah waktu yang singkat, ada balasan melalui interphone.

“Tidak dikunci. Masuk saja -nyou.”

Ini suara keras. Laki-laki. Huh? “Nyou”? Apa tadi dia bilang “Nyou”?

Tidak, itu pasti telingaku.

Aku membuka pintu, melepas sepatuku di pintu masuk, dan berjalan takut-takut ke rumah besar.

Saat aku membuka pintu, aku terkejut.

“Selamat datang -nyou.”

Tubuh besar. Dan kehadiran luar biasa.

Ini adalah pria besar dengan otot yang sangat besar mengenakan pakaian gotik lolita.

Jika aku melihat dengan hati-hati, kancing-kancing pada pakaian kelihatan akan tercabut. Ada juga beberapa tempat di pakaiannya yang terlihat akan robek.

Terlebih, matanya dipenuhi dengan niat membunuh berlebihan—tapi matanya memiliki kecerahan dari orang tak bersalah murni.

Tidak, hal yang paling tak biasa adalah kepalanya.

Dia memiliki telinga kucing.

Aku menelan ludah. Keringat turun dari pipiku. Tanganku gemetar karena aku mulai gugup.

Dia bukanlah pria. Dia adalah pria di antara semua pria!

Kehadiran luar biasa dan terasa berada dalam bahaya.

Aku punya firasat. Sebuah firasat bahwa aku bakal dibunuh dalam sebuah kematian yang tak masuk akal.

“U-Umm… Aku Iblis… kamu memanggil Iblis dari grup Gremory…?”

Aku bertanya dengan takut.

KILAT!

Mata pria itu bersinar saat membuat efek suara.

Rasanya ada semangat pertempuran yang intens antara kami.

Aku bakal dibunuuuh! Hii!

Meskipun aku Iblis, aku mengubah posturku untuk melindungi diri.

“Benar -nyou. Aku memanggil Iblis-san karena aku ingin membuat keinginan -nyou.”

Perkataan tak terduga keluar dari mulut tebalnya.

Kalimatnya diakhiri dengan “nyou”!

Mustahil… apa dia diperbolehkan untuk melakukan itu?

“Aku ingin kamu menjadikan Mil-tan seorang Gadis Penyihir -nyou.”

“Silakan pindah ke dunia lain saja.”

Aku memberinya jawabanku segera.

Mustahil. Itu sangat mustahil. Ya ampun.

Aku terus menunduk karena keinginannya adalah sesuatu yang melampaui apa yang kuharapkan.

Mil-tan!? Apa itu Mil-tan!?

Perkataan pria ini mulai membingungkanku.

Dengan tubuhmu, kamu bisa pergi ke dimensi lain dan kembali ke sini hidup-hidup! Mungkin kamu bisa membunuh Satan juga!

“Aku sudah mencoba itu -nyou.”

“Kamu sungguh mencobanya!?”

“Tapi itu mustahil -nyou. Tak ada seorang pun yang akan memberi Mil-tan kekuatan sihir -nyou.”

“Yah, kamu bisa bilang bahwa situasi ini semacam sihir…”

“Satu-satunya pilihan yang tersisa adalah meminta musuh utamaku, Iblis-san -nyou.”

Aku sudah diperlakukan sebagai musuh tanpa disadari… tapi aku takkan bilang apa-apa padanya.

“Iblis-san~!”

Suara yang dikeluarkan oleh pria ini—Mil-tan, menggetarkan seluruh ruangan.

Apa ini!? Suara sihir!?

“Tolong beri Mil-tan sebuah kekuatan mirip fantasi -nyoooooou!”

“Jangan khawatir, kamu sudah kelihatan mirip fantasi! Aku orang yang merasa ingin menangis!”

Aku mulai menangis sungguhan.

Sialan!

Bagaimana bisa semua klien yang kutanggung jawab adalah sekelompok orang aneh!? Apa artinya ini!?

“Mil-tan! Mil-tan, tenang! Aku akan mendengarkan perkataanmu!”

Hal pertama adalah pertama, kurasa aku harus menenangkan pria ini dan mendengarkan ceritanya.

Mil-tan tersenyum lebar dengan wajah yang menyeramkan setelah menyeka air matanya.

“Kalau begitu mari kita menonton ‘Magical Girl Milky Spiral 7 Alternative’ bersama-sama -nyou. Cerita tentang sihir dimulai dari sana -nyou.”

Malam panjangku telah dimulai.

Bagian 6[edit]

Besok setelah itu, dan aku sedang dalam perjalanan pulang setelah aktivitas klub reguler berakhir.

Haa.

Aku mendesah.

Saat ini pun, Buchou memasang ekspresi aneh. Kontrakku jadi tidak valid dua kali berturut-turut.

Tapi aku mendapatkan umpan balik yang terbaik.

Buchou jadi bingung lagi karena dia mengalami sebuah insiden yang tak pernah dia alami dua kali berturut-turut. Aku minta maaf karena terlibat dalam situasi yang aneh.

Aku merasa tak enak, tapi rasanya jalanku untuk mendapatkan gelar kebangsawanan akan lebih sulit daripada yang kuduga…

Semalam, aku menonton anime itu sampai pagi bersama Mil-tan.

Pada awalnya aku tak serius dalam menonton, tapi aku ketagihan karena aksi panas dan cerita itu membuatku menangis, jadi akhirnya aku menonton sampai pagi.

Selain itu, kenapa semua klienku sekelompok orang aneh?

“Ahaha, Hyoudou-kun pasti memiliki kekuatan iblis yang menarik orang-orang seperti itu.”

Kiba mengatakan sesuatu seperti itu padaku sebelumnya dengan senyum segarnya.

Mati sana, cowok tampan. Kudengar bahwa kemungkinan dia dipanggil oleh seorang wanita tua nan cantik itu tinggi.

Sialan! Jenis kontrak apa yang dia adakan dengan mereka!?

Apakah seks!? Atau bercinta!?

Hanya memikirkan hal itu membuatku ingin membunuhnya. Berengsek! Sialan kau, Kibaaaa!

“Hawaau!”

Hmm? Sebuah suara mendadak.

Pada saat yang sama aku mendengar suara dari belakangku, ada juga suara sesuatu jatuh di tanah.

Ketika aku berbalik, ada Sister di tanah.

Dia menyebarkan lengannya dan wajahnya menghadap tanah. Yang pasti adalah cara jatuh yang kaku.

“…K-Kamu baik-baik saja?”

Aku mendekati Sister itu dan memberinya tanganku agar dia bisa berdiri.

“Auu. Kenapa aku terus tersandung… oh, aku minta maaf. Terima kasih banyak~.”

Dilihat dari suaranya, dia masih muda. Apa dia seusia denganku?

Aku mengambil tangannya untuk mengangkat tubuhnya.

Angin bertiup

Kerudung Sister itu terbang karena angin.

Rambut pirang, yang tersembunyi di bawah, jatuh ke bahunya. rambut pirang lurusnya berkilau dengan cahaya karena sinar matahari.

HSDxD vol 01 137.jpg

Lalu, mataku bergerak menuju wajahnya.

—!

Hatiku diambil langsung olehnya.

Seorang gadis cantik berambut pirang berdiri di depanku.

Mata hijaunya tampak begitu indah hingga rasanya aku akan tersedot ke dalamnya…

Untuk sementara, aku menatapnya.

“U-Umm… adakah yang salah…?”

Sister itu menatap langsung ke wajahku dengan ekspresi cemas.

“Ah. M-Maaf. Umm…”

Aku tak bisa mengatakan itu.

Mana mungkin aku bilang aku terpesona olehnya.

Tentu saja, gadis ini adalah itu. Ya, aku membicarakan itu.

Dia tampak persis seperti gadis idealku (Versi gadis pirang)! Tentu saja aku akan tertarik padanya!

Rasanya aku harus terus berbicara dengannya!

Apakah ini flag!? Aku sedang memikirkan sesuatu yang egois seperti itu.

Kemudian tas bepergian yang dibawa di bahunya tertatap mataku. Kalau aku memikirkan hal itu, itu adalah kesempatan langka untuk melihat seorang biarawati di kota. Ini kali pertama aku melihat seorang biarawati.

Sebelum itu, aku perlu untuk mengambil kerudungnya. Untungnya, mendarat di dekatnya.

“Ja-Jalan-jalan?”

“Tidak, bukan itu. Aku ditunjuk ke Gereja di kota ini… kamu pasti penduduk kota ini. Senang berkenalan denganmu.”

Dia menundukkan kepalanya.

Hmmm. Ditempatkan di Gereja di kota ini. Penugasan kembali staf? Sepertinya Gereja juga memiliki waktu yang sulit.

“Aku berada dalam kesulitan sejak aku tiba di sini. Ummm… aku tak bisa berbicara bahasa Jepang dengan baik… aku tersesat dan orang lain tak bisa mengerti apa yang kukatakan…”

Dia memegang tangannya di depan dadanya dan terlihat benar-benar sedih.

…Jadi, itu berarti orang ini tak bisa berbahasa Jepang.

Alasan mengapa dia bisa berbicara denganku karena ini adalah kekuatan sesosok Iblis. Itulah yang Buchou jelaskan padaku sebelumnya.

“Saat kamu berubah menjadi Iblis, salah satu kemampuan unik yang kamu capai adalah ‘Bahasa’. Saat kamu berubah menjadi Iblis, semua orang di dunia dapat memahami apa yang kamu katakan. Orang yang mendengarkanmu akan mendengarnya dalam bahasa mereka yang paling familier. Jika mereka orang Amerika, maka mereka akan mendengarnya dalam bahasa Inggris. Jika mereka orang Spanyol, maka mereka akan mendengarnya dalam bahasa Spanyol. Dan juga sebaliknya. Jika mereka berbicara dalam bahasa selain Jepang, kamu akan mendengarnya dalam bahasa Jepang.”

Ya, itu terjadi seperti yang Buchou jelaskan.

Selama pelajaran bahasa Inggris, aku mendengar semuanya dalam bahasa Jepang. Aku terkejut. Saat aku diberi tahu untuk membaca paragraf bahasa Inggris dengan guru bahasa Inggris, entah bagaimana aku membacanya dan semua teman sekelasku tampak terkejut.

Tentu saja. Karena aku bisa berbicara bahasa Inggris secara lancar, jadi jelas saja teman sekelasku akan terkejut.

Guru pun terpana karena itu.

Yah, huruf dan kosa kata tidak berubah ke bahasa Jepang karena itu terbatas pada suara saja, tapi itu cukup bagus. Itu terlalu luar biasa kalau aku bisa bertukar bahasa mana pun di dunia.

Begitulah, aku berubah menjadi siswa SMA “internasional” tanpa persyaratan.

“Kupikir aku mungkin tahu di mana Gereja.”

Kurasa ada Gereja tua di bagian luar dari kota ini. Kurasa Gereja itu.

Tapi apakah itu Gereja yang masih digunakan?

“K-Kamu tahu! T-Terima kasih~! Ini semua berkat Tuhan!”

Dia tersenyum padaku dengan air mata mengalir dari matanya. Gadis ini sangat imut.

Tapi saat aku melihat Rosario bersinar dari dadanya, itu memberiku sebuah reaksi yang sangat negatif.

Yah, tentu saja, karena aku Iblis. Dia adalah tipe manusia yang tidak boleh berbicara atau terlibat denganku.

Tapi aku tak bisa meninggalkan seorang gadis dalam kesulitan sendirian. Dengan ini, aku membawa Sister ini ke Gereja.

Dalam perjalanan ke Gereja, kami melewati sebuah taman.

“Uwaaaaaah!”

Apa yang kudengar adalah teriakan anak laki-laki.

“Apa kamu baik-baik saja Yosh-kun?”

Dia akan baik-baik saja karena dia dengan ibunya. Sepertinya dia hanya tersandung.

Tapi tiba-tiba, Sister yang berjalan di belakangku berjalan menuju taman.

“Hei.”

Sister itu masuk ke dalam taman dan pergi menuju anak yang duduk sambil menangis.

Aku juga mengikuti Sister itu.

“Apa kamu baik-baik saja? Anak laki-laki tak boleh menangis karena luka kecil seperti ini.”

Sister itu menepuk kepala anak itu dengan lembut.

Anak itu mungkin tidak mengerti apa yang dia katakan. Tapi Sister itu memiliki ekspresi yang sangat baik. Sister itu menaruh telapak tangannya ke luka anak itu.

Saat berikutnya, aku sangat kaget. Bola cahaya hijau muncul dari telapak tangan Sister itu dan berkedip ke lutut anak itu.

Apa itu? Kekuatan iblis? Buchou bilang bahwa itu hanya bisa digunakan oleh Iblis dan seseorang yang berkaitan dengan Iblis sehingga mustahil.

Saat aku melihatnya dengan hati-hati, luka anak itu mulai menghilang.

Apa cahaya dari tangannya menyembuhkan luka anak itu?

Sesuatu muncul di benakku.

—Sacred Gear.

Sebuah kekuatan khusus yang diberikan kepada orang-orang tertentu. Kupikir itulah yang dikatakan Kiba sebelumnya.

Entah bagaimana aku merasakan ini juga. Melihat cahaya yang membuat lengan kiriku sakit. Ini pasti terkait.

Apa Sacred Gear-ku bereaksi dengan Sacred Gear-nya? Apa menanggapi itu?

Sewaktu aku melihat lagi, luka anak itu hilang dan tak ada sedikit pun jejak yang tersisa.

Menakjubkan.

Ini juga merupakan kekuatan dari Sacred Gear… ada begitu banyak jenisnya.

Ibu anak itu pun kaget. Siapa pun yang melihat hal-hal yang tak terbayangkan akan memiliki reaksi yang sama.

“Ini, lukamu sembuh. Rasa sakit itu pasti sudah hilang.”

Sister itu menepuk kepala anak itu dan menatapku.

“Maaf. Tapi harus.”

Dia tertawa sambil menjulurkan lidah.

Ibu anak itu, yang kaget sebelumnya, menggeleng kemudian meraih tangan anak itu sehingga mereka dapat pergi dengan cepat.

“Terima kasih, Onee-chan!”

Ucapan anak itu. Ucapan terima kasih.

“Dia bilang, terima kasih Onee-chan.”

Dia tersenyum gembira usai aku menerjemahkan untuknya.

“…Kekuatan itu…”

“Ya, tadi kekuatan untuk menyembuhkan. Itu adalah kekuatan luar biasa yang Tuhan berikan padaku.”

Dia tampak agak sedih, meski dia tersenyum.

Entah kenapa sepertinya dia punya masa lalu yang kelam atau hal lain.

Aku mungkin tak perlu terlalu dalam mendalaminya.

Ini bukan suasana di mana aku harus mengatakan “Sebenarnya, aku punya Sacred Gear juga!”. Ini adalah kekuatan yang tak biasa, dan mungkin beberapa orang akan menderita karena itu.

Bahkan aku merasa tak senang saat Sacred Gear-ku menutupi lenganku. Malahan, aku sangat terkejut. Aku masih tak tahu bagaimana menggunakan Sacred Gear ini, karena itu aku tak senang sama sekali. Satu-satunya hal yang bisa kugunakan adalah dengan meniru Kamehameha.

Percakapan berakhir di sana, dan kami terus berjalan menuju Gereja.

Kami mencapai Gereja tua setelah berjalan selama beberapa menit.

Ya, satu-satunya Gereja yang kutahu adalah ini. Itu hanya setua yang kuingat.

Aku pernah mendengar bahwa tempat ini masih digunakan, tapi kamu bisa melihat cahaya dalam Gereja, sehingga berarti bahwa ada orang di dalam.

MERINDING MERINDING MERINDING

Aku menggigil, dan berkeringat dari tubuhku. Sudah seperti ini sejak tadi.

Aku tahu itu. Aku Iblis, sehingga Gereja, yang milik Tuhan dan para Malaikat, adalah wilayah kekuasaan musuh untukku.

Buchou sudah bilang bahwa aku jangan pernah dekat-dekat dengan Gereja atau Kuil yang sangat kuat.

“Ya, ini tempatnya! Aku sangat senang.”

Sister itu menunjukkan napas lega setelah membandingkan lokasi kami dengan peta miliknya.

Oh, jadi ini tempatnya ya. Itu bagus.

Aku tak boleh tinggal di sini lagi. Sudah mulai gelap jadi aku harus pergi sekarang.

Sia-sia saja untuk mengucapkan selamat tinggal pada gadis cantik seperti dia, tapi aku Iblis dan dia adalah seorang biarawati…

Cinta antara sisi yang berbeda mungkin terdengar romantis, tapi ini akan jadi kasus yang berbeda.

Itu karena aku sangat takut Gereja. Seluruh tubuhku takkan berhenti gemetar.

Tanda takut ini seharusnya menjadi ciri khusus untuk Iblis. Rasanya aku seekor katak yang diawasi oleh seekor ular.

Tidak, bukankah aku katak yang tak tahu apa yang harus dilakukan setelah ditemukan oleh ular.

“Kalau begitu, aku akan pergi.”

“Mohon tunggu!”

Aku mengucapkan selamat tinggal dan mencoba untuk pergi, tapi ucapan Sister itu menghentikanku.

“Aku ingin membuat teh untukmu sebagai rasa terima kasih karena membawaku ke sini—”

“Oh, aku lagi buru-buru jadi aku harus pergi.”

“…Tapi itu…”

Dia bermasalah.

Dia mungkin ingin membuatkanku teh untuk menunjukkan rasa terima kasihnya, tapi minum teh di sini akan berbahaya. Ini memalukan, tapi aku harus menolak.

“Namaku Hyoudou Issei. Semua orang di sekitarku memanggilku Ise. Jadi kamu bisa memanggilku Ise juga. Siapa namamu?”

Ketika aku memberinya namaku, dia menjawab dengan senyum.

“Namaku Asia Argento! Panggil saja aku Asia!”

“Kalau begitu, Sister Asia, mari kita bertemu lagi.”

“Ya! Ise-san, aku pasti akan datang dan menemuimu!”

Asia menundukkan kepalanya.

Aku meninggalkan tempat itu usai melambaikan tangan ke arahnya. Dia melihatku sampai aku keluar dari pandangannya.

Aku mengerti bahwa dia adalah seorang gadis yang baik.

Dan ini adalah takdir yang menentukan kami dan pertemuan pertama kami.

Bagian 7[edit]

Di malam hari.

“Jangan pernah dekat-dekat dengan Gereja lagi.”

Aku dimarahi oleh Buchou di ruang klub. Ekspresi Buchou tampak lebih serius dari biasanya. Lebih seperti, dia sangat marah padaku.

“Bagi kita para Iblis, Gereja adalah wilayah kekuasaan musuh. Hanya melangkah ke dalamnya dapat menyebabkan keretakan antara Iblis dan Tuhan. Karena itu adalah tindakan kebaikan dengan membawa Sister ke Gereja, mereka tidak membahayakanmu, tapi Malaikat selalu waspada. Kamu berada dalam situasi di mana takkan aneh bagi mereka untuk menyerangmu dengan tombak cahaya.”

…Serius?

Apa aku dalam situasi serius…?

Kalau kupikir-pikir, panas dingin yang kurasakan sebelumnya itu tidaklah normal. Aku hanya merasa takut pada waktu itu.

Jadi itulah apa artinya untuk mendeteksi bahaya. Jadi instingku sebagai Iblis bilang bahwa itu adalah situasi yang berbahaya.

“Jangan terlibat dengan orang-orang dari Gereja. Terutama Exorcist musuh terbesar kita. Mereka bisa dengan mudah melenyapkan kita karena kekuatan mereka didukung oleh doa Tuhan. Lebih jika itu adalah Exorcist dengan Sacred Gear. Itu akan jadi sama seperti berdiri di batas kematian, Ise.”

Buchou menatapku langsung dengan mata biru sambil melambaikan rambut crimsonnya.

Matanya serius, sehingga dia tidak bercanda.

“Y-Ya.”

“Kamu bisa menghindari kematian sebagai manusia dengan dibangkitkan sebagai Iblis. Tapi Iblis yang dibasmi akan benar-benar musnah. Mereka kembali menjadi ketiadaan. —Ketiadaan. Tak ada yang tersisa dan kamu tak merasakan apa-apa. Apa kamu tahu seberapa seriusnya hal itu?”

…Ketiadaan? Sejujurnya, tidak.

Buchou menggeleng setelah melihat wajah bingungku.

“Maaf. Aku terlalu marah. Pokoknya, hati-hati mulai sekarang.”

“Ya.”

Percakapanku dengan Buchou berakhir di sana.

“Ara ara, apa kamu selesai menasehati dia?”

“Owaa.”

Akeno-san berdiri di belakangku bahkan aku tak menyadarinya. Dia tersenyum seperti biasa.

“Akeno, apa terjadi sesuatu?”

Ekspresi Akeno-san berubah setelah Buchou bertanya.

“Kita menerima perintah untuk berburu dari Arch Duke.”

Bagian 8[edit]

—Iblis Liar.

Ada makhluk-makhluk yang disebut seperti itu.

Iblis yang berubah menjadi budak dari Iblis dengan gelar kebangsawanan tapi yang mengkhianati atau membunuh majikannya. Kasus seperti itu jarang terjadi.

Kekuatan Iblis itu sangat besar. Bahkan kamu tak bisa membandingkannya sewaktu ketika kamu adalah manusia.

Jadi akan ada orang-orang yang memilih untuk menggunakan kekuatan itu untuk kepentingan pribadi mereka sendiri.

Iblis yang meninggalkan majikan mereka dan menyebabkan kehancuran di lokasi yang berbeda.

Itu adalah “Iblis Liar”.

Malaikat Jatuh Donaseek yang berjas mengira aku adalah Iblis Liar.

Dengan kata lain, anjing liar.

Anjing liar membuat masalah. Saat ditemukan, majikan atau Iblis lainnya diperintahkan untuk melenyapkannya. Itulah hukum Iblis.

Makhluk lain seperti Malaikat dan Malaikat Jatuh melihat mereka sebagai ancaman dan mereka akan melenyapkan Iblis Liar setiap kali ditemukan.

Tak ada yang lebih menakutkan dari Iblis yang tidak mematuhi aturan apa pun.

Aku pergi ke gedung yang ditinggalkan yang terletak di bagian luar kota bersama dengan Buchou, Akeno-san, Kiba, dan Koneko-chan.

Setiap malam, sesosok Iblis Liar memikat manusia ke gedung untuk mereka makan.

Dengan begitu, ada permintaan dari para Iblis Kelas Atas untuk memburu mereka.

[Karena dia telah melarikan diri ke wilayah kekuasaan Rias Gremory, aku ingin memintamu untuk melenyapkannya.]

Rupanya, ini juga salah satu pekerjaan Iblis.

Makan manusia… ada Iblis jahat seperti itu juga…

Tidak, tentunya, Iblis adalah seperti itu.

Jadi satu-satunya alasan mereka tenang adalah karena mereka mematuhi hukum…

Ya, lagi pula mereka Iblis…

Sekarang sudah tengah malam. Ini adalah dunia kegelapan.

Ada banyak rumput tinggi di sekitarku, dan aku bisa melihat bangunan yang ditinggalkan jauh dari sini.

Ini salah satu ciri Iblis memiliki pandangan yang jelas di malam hari.

Hmm, memiliki pandangan yang jelas di tempat menyeramkan seperti ini tidak begitu enak…

“…Bau darah.”

Koneko-chan menutupi hidungnya dengan seragamnya setelah dia mengatakan itu.

Bau darah? Aku tak bisa mencium bau apa-apa. Jadi itu berarti Koneko-chan memiliki indra penciuman yang baik.

Ini jadi tenang.

Aku bisa merasakan kehadiran musuh di sekitar sini, dan niat membunuhnya tidaklah normal.

Kakiku gemetar. Aku sangat takut. Jika yang lain tak di sini, aku akan kabur. Buchou yang di depan meletakkan tangannya di pinggul tampak sangat handal!

“Ise, ini kesempatan yang baik untuk mengalami bagaimana rasanya bertarung.”

Buchou mengatakan sesuatu yang sembrono.

“Tunggu, kamu serius!? Aku yakin bahwa aku takkan banyak berguna!”

“Ya. Sekarang masih mustahil.”

Dia mengatakan langsung padaku. Aku merasa agak sedih.

“Tapi kamu bisa menyaksikan pertarungan Iblis. Hari ini, berkonsentrasi dan lihat saja bagaimana kami bertarung. Oh ya. Aku juga akan menjelaskan ciri-ciri budak.”

“Menjelaskan? Ciri-ciri budak?”

Aku tampak bingung, tapi Buchou melanjutkan.

“Iblis, yang majikannya, memberikan ciri bagi mereka yang akan menjadi budak mereka… Yah, mungkin sudah waktunya aku menjelaskan soal itu dan juga tentang sejarah Iblis.”

Buchou mulai menjelaskan tentang situasi Iblis saat ini.

“Dahulu kala, ada perang tiga sisi antara Iblis, Malaikat Jatuh, dan Tuhan dengan pengikut Malaikatnya. Tiga kubu ini memiliki pasukan yang besar dan mereka berperang selama nyaris abadi. Akibatnya, tiga golongan itu kehilangan sebagian besar pasukan mereka dan perang berakhir beberapa ratus tahun yang lalu tanpa ada kubu yang menang.”

Kiba melanjutkan setelah Buchou.

“Tidak terkecuali para Iblis. Iblis-Iblis besar dengan gelar kebangsawanan yang memimpin sekitar 20 atau 30 pasukan kehilangan sebagian besar bawahan mereka karena perang. Mereka kehilangan begitu banyak sehingga mereka tak bisa membentuk pasukan baru.”

Akeno-san melanjutkan dari sana.

“Aku mendengar bahwa sebagian besar Iblis Berdarah Murni tewas dalam perang itu. Bahkan setelah perang, masih ada masalah antara Iblis, Malaikat Jatuh dan Tuhan. Meski kubu Malaikat Jatuh dan Tuhan juga kehilangan sebagian besar pasukan mereka, kita masih dalam posisi di mana kita tak bisa membiarkan kita lengah, atau kita akan berada dalam kesulitan.”

Lalu, Buchou berbicara lagi.

“Lalu, Iblis memutuskan untuk menggunakan sistem untuk membentuk sekelompok kecil pasukan. Dan itu adalah [Evil Piece].”

“[Evil Piece]?”

Sepertinya itu akan rumit, tapi sepertinya aku harus mendengarkan dengan serius.

“Iblis dengan gelar kebangsawanan memutuskan untuk menggunakan ciri-ciri permainan ‘Catur’ manusia menjadi Iblis-Iblis budak mereka. Itu juga sindiran tajam, karena sebagian besar budak Iblis adalah reinkarnasi dari manusia. Sejak itu, Catur menjadi permainan populer di dunia Iblis. Akan kita kesampingkan itu. Iblis yang menjadi majikan adalah [King]. Untuk kita, itu adalah aku. Dari sana, mereka menciptakan 5 ciri khusus yang terdiri dari [Queen], [Knight], [Rook], [Bishop] dan [Pawn]. Karena mereka tak bisa membuat pasukan besar, mereka memutuskan untuk memiliki sejumlah kecil Iblis dan memberi mereka kekuatan yang sangat besar. Sistem ini dibuat dalam beberapa ratus tahun terakhir, dan tiba-tiba menjadi populer di kalangan Iblis dengan gelar kebangsawanan.”

“Populer? Maksudmu aturan Catur?”

“Mereka mulai bersaing. Misalnya seperti, ‘[Knight]-ku lebih kuat!’, atau ‘Tidak, [Rook]-ku lebih kuat!’ akibatnya, Iblis Kelas Atas mulai bermain permainan seperti Catur menggunakan budak mereka. Kita menyebutnya ‘Rating Game’. Pokoknya, permainan ini menjadi sangat populer di kalangan Iblis. Sekarang pun ada turnamen untuk itu. Kekuatan [Piece] mereka dan juga seberapa kuat mereka di permainan itu memengaruhi posisi sosial Iblis, dan gelar kebangsawanan mereka. Ada hal yang disebut [Piece Collect] di mana mereka mengumpulkan manusia dengan bakat dan membuat mereka menjadi [Piece] mereka. Ini sangat populer. Budak berbakat menjadi status mereka.”

Aku mengerti.

Sehingga menjadi kuat dalam permainan itu berarti bahwa kamu adalah Iblis hebat. Hal ini juga menjadi kebanggaanmu.

…Umm, jadi Iblis budak adalah mantan manusia dan mereka berfungsi menjadi [Piece] dalam game.

Kurasa itu rumit. Jadi suatu hari nanti aku akan dipaksa untuk bertarung di game itu?

“Aku belum jadi Iblis dewasa, jadi aku tak bisa berpartisipasi dalam turnamen resmi. Meskipun bisa, ada hal-hal yang perlu kulalui, atau aku tak bisa bermain. Singkatnya, Ise dan budak-budakku yang lain di sini belum bisa berpartisipasi dalam game.”

“Jadi apakah itu berarti bahwa Kiba dan yang lainnya belum bermain dalam game itu?”

“Ya.”

Kiba menjawab pertanyaanku.

Dunia Iblis itu aneh. Dulu aku membayangkan mereka itu jahat dan menakutkan, tapi sepertinya imajinasiku salah.

Atau mungkin aku merasa begitu karena aku masih tak tahu tentang sifat-sifat dunia Iblis.

Sebelum itu, ada sesuatu yang menggangguku.

Ya, posisi [Piece]-ku.

“Buchou, apa peran dan ciri-ciriku? Dan bidak apa aku?”

“Ise, kamu adalah—”

Buchou berhenti di sana.

Aku juga tahu alasannya. Aku bisa merasakan panas dingin di sekujur tubuhku. Itu karena kehadiran musuh dan niat membunuh menjadi lebih kuat.

Ada sesuatu yang mendekati kami! Bahkan orang sepertiku yang baru berubah menjadi Iblis tahu itu.

“Aku bisa mencium bau sesuatu yang menjijikkan. Tapi aku juga bisa mencium sesuatu yang lezat. Apa itu manis? Atau itu asam?”

Sebuah suara rendah yang berasal dari bawah tanah.

Keanehan ini tak normal. Hanya mendengar suaranya membuatku takut.

“Iblis Liar Viser. Kami di sini untuk melenyapkanmu.”

Ucap Buchou.

Ketaketaketaketaketaketaketaketaketaketaketaketaketaketaketaketa…”

Tawa yang abnormal bergema di sekitar kami. Ah, sekarang aku mengerti dengan jelas.

Ini bukan tawa manusia. Ini juga bukan tawa Iblis yang kutahu.

Nggh

Seorang wanita tanpa atasan muncul dari bayangan. Tapi tubuh wanita itu mengambang.

Tidak.

TAP

Sebuah langkah berat. Hal berikutnya yang muncul adalah tubuh monster raksasa.

Itu makhluk aneh dengan bentuk yang tak alami memiliki tubuh bagian atas wanita dan tubuh bagian bawah adalah monster.

Ia memegang sesuatu yang tampak seperti tombak di kedua tangannya.

Tubuh bagian bawah monster itu memiliki empat kaki besar dengan cakar yang tajam. Apa ekor ular? Wow! Ekornya bergerak sendiri!

Dari ukurannya, ia pasti lebih dari 5 meter. Kalau berdiri di atas kaki belakangnya, bukankah ia jauh lebih tinggi?

Pokoknya, ia sesosok monster. Apa ia juga Iblis?

Tentu saja, karena Buchou menyebutnya sebagai “Iblis Liar”.

Oh, ada makhluk seperti ini juga!? Aku sudah memastikan lagi. Iblis itu menakutkan!

“Meninggalkan sisi majikanmu dan mengamuk sesuka hatimu pantasnya mati. Atas nama Duke Gremory, aku dengan senang hati akan melenyapkanmu!”

“Cewek kurang ajaaaaar! Aku akan merobek tubuhmu dalam merah seperti rambutmuuuuuuu!!”

Monster itu menyalak, tapi Buchou hanya tertawa kecil.

“Mendengus dengan cara stylish. Yuuto!”

“Ya!”

Swoof!

Kiba, yang berada di dekatku, berlari cepat secepat Buchou memberinya perintah. Cepat. Dia sangat cepat. Aku sampai tak bisa menanggapi itu!

“Ise, aku akan melanjutkan pelajaran sebelumnya.”

Ucap Buchou.

Pelajaran? Tentang ciri-ciri [Evil Piece] atau sesuatu?

“Posisi Yuuto adalah [Knight]. Cirinya adalah kecepatan. Mereka yang menjadi [Knight] dapat meningkatkan kecepatan.”

Seperti yang Buchou jelaskan, kecepatan Kiba meningkat, dan akhirnya aku tak bisa mengikuti gerakannya dengan mataku.

Monster yang menggunakan tombak itu menyerang, tapi tak tampak akan menyerang.

“Dan senjata pemungkas Yuuto adalah pedang.”

Kiba berhenti dan tiba-tiba dia memegang pedang gaya Eropa. Dia membawanya keluar dari sarungnya, dan pedang itu terhunus yang mencerminkan cahaya bulan.

SU!

Tiba-tiba Kiba menghilang lagi. Saat berikutnya, jeritan monster bergema.

Gyaaaaaaaaaaaaaaah!”

Ketika aku melihat, kedua lengannya dipotong dari tubuh bersama dengan tombaknya. Darah menyembur dari lukanya.

“Ini adalah kekuatan Yuuto. Kecepatan yang tak bisa kamu ikuti dengan matamu, dan keahlian pedang profesional. Dengan menggabungkan keduanya, dia menjadi [Knight] tercepat.”

Ada bayangan di dekat kaki monster itu… Tunggu! Itu Koneko-chan!

“Berikutnya adalah Koneko. Dia adalah [Rook]. Ciri dari [Rook] adalah—”

“Hama sialaaaaaaan!”

INJAK!

Monster besar itu mencoba untuk menginjak Koneko-chan!

K-Koneko-chan! Hei, dia dalam kesulitan—

Tapi kaki monster itu tak menyentuh tanah. Ia tak bisa menginjak-injak sepenuhnya.

Gugugu…

Gadis dengan tubuh kecil mengangkat kaki monster itu.

“Ciri dari [Rook] sederhana. Kekuatan mutlak. Dan juga pertahanan yang sangat tinggi. Mustahil bagi Iblis sekaliber itu untuk menginjak Koneko. Itu tak bisa menghancurkan dirinya.”

ANGKAT!

Koneko-chan mengangkat monster tersebut.

“…Enyahlah.”

Koneko-chan melompat tinggi dan pukulan ke perut monster itu sangat tajam.

BANG!

Tubuh besar monster itu akan dilemparkan ke belakang.

Lalu aku teringat ucapan klien yang mencintai Koneko-chan, Morisawa-san.

—Koneko-chan punya kekuatan luar biasa. Dia menggendongku layaknya seorang putri.

Ini bukan sesuatu yang kamu sebut kekuatan luar biasa!

Monster besar itu terlempar hanya dengan satu pukulan!

Yah, akan kupastikan untuk tidak main-main dengan Koneko-chan. Mungkin aku akan dibunuh hanya dengan disodok jarinya.

Gadis manusia super. Menakutkan memang. Morisawa-san yang jatuh hati padanya juga menakutkan.

“Terakhir, Akeno.”

“Ya, Buchou. Ara ara, apa yang harus kulakukan?”

Akeno-san tertawa sambil berjalan menuju monster yang ada di tanah setelah diserang Koneko-chan.

“Akeno adalah [Queen]. Dia adalah orang yang terkuat setelah aku. Dia adalah wakil ketua klub kita yang tak terkalahkan yang memiliki ciri-ciri [Pawn], [Knight], [Bishop], dan [Rook].”

Guuuuuu…!”

Monster itu menatap Akeno-san. Akeno-san tertawa tak kenal takut setelah melihat tatapan monster itu.

“Ara ara, sepertinya energimu masih tersisa. Lalu bagaimana dengan ini?”

Akeno-san menempatkan tangannya ke arah langit.

KILAT!

Detik berikutnya, kilau langit, dan petir menjatuhkan monster tersebut.

 “Gagagagagagagagagagagagaaa!”

Monster itu terkena arus listrik dengan hebat.

Seluruh tubuhnya terbakar dan keluar asap.

“Ara ara, sepertinya energimu masih ada. Sepertinya kau bisa mendapatkan lebih banyak.”

KILAT!

HSDxD vol 01 161.jpg

Petir lain mengenai monster tersebut.

Gyaaaaaaaaaaaaaah!

Monster itu terkena arus listrik lagi. Sudah terdengar suara sekaratnya.

Meski begitu, Akeno-san menjatuhkan petir ketiga.

Wajah Akeno-san sambil menjatuhkan petir terlihat menakutkan dan dingin meski dia tersenyum.

Uwaaah. Dia menikmatinya… tertawa juga.

“Akeno unggul dalam serangan menggunakan kekuatan iblis. Dia bisa menggunakan elemen alam seperti petir, es, dan api. Dan kebanyakan dari semua, dia adalah ultimate sadist.”

Buchou mengakui itu seperti bukan apa-apa.

Sadis!? Itu bukan sesuatu yang kamu sebut sadis!?

“Biasanya, dia sangat baik, tapi setelah pertarungan dimulai, dia takkan berhenti sampai dia tenang.”

“…Uuu, aku takut Akeno-san.”

“Tak usah takut, Ise. Akeno sangat baik pada teman-teman, sehingga tak masalah. Bahkan dia bilang bahwa kamu lucu. Lain kali, dimanjakanlah oleh dia. Dia pasti akan memelukmu dengan ramah.”

“Ufufufufufufufu. Berapa banyak petirku bisa kau terima? Benar, kan, monster-san? Kau masih belum boleh mati, oke? Orang yang menghabisimu adalah majikanku. Ohohohohohohoho!”

…Buchou, aku menjadi sangat takut pada orang di depanku yang tertawa sangat keras…

Kupikir dia orang dengan pikiran yang paling umum…

Dia adalah Iblis. Pasti begitu. Iblis, jadi mereka menakutkan.

Selama beberapa menit, serangan petir Akeno-san berlanjut.

Setelah Akeno-san tenang, Buchou menegaskan hal itu dan mengangguk.

Buchou mendekati monster yang telah kehilangan keinginan untuk bertarung.

Buchou menaruh tangannya ke arah monster itu.

“Ada kata-kata terakhir?”

Buchou bertanya.

“Bunuh aku.”

Itulah satu-satunya hal yang monster itu katakan.

“Lenyaplah.”

Sebuah balasan yang kejam. Suara Buchou membuatku menggigil.

DON!

Gumpalan hitam raksasa kekuatan iblis ditembak dari telapak Buchou.

Ini sangat besar sehingga dapat menutupi seluruh tubuh monster itu.

Gumpalan kekuatan iblis itu memakan tubuh monster tersebut. Ketika kekuatan iblis menghilang, begitu pula tubuh monster itu.

Seperti kata Buchou, dia lenyap.

Memastikan itu, Buchou mendesah.

“Ini sudah berakhir. Kerja bagus, semuanya.”

Buchou mengatakan itu kepada anggota klub. Semua orang kembali lagi jadi diri mereka yang biasa. Jadi berburu “Iblis Liar” sudah berakhir, ya?

Nasib untuk Iblis Liar. Aku tak tahu harus berkata apa. Dia juga meninggalkan sisi majikannya karena sesuatu…

Jadi, ini adalah pertarungan Iblis… ini adalah pertarungan sengit. Juga Iblis Liar, masih banyak hal di dunia ini aku belum terbiasa.

Jadi aku harus menargetkan tinggi-tinggi dari sini…

Mungkin aku harus berpikir dalam beberapa dekade.

Lalu aku teringat masalahnya. Tentang posisi [Evil Piece] sebelumnya. Karena aku budak Iblis dengan gelar kebangsawanan, maka aku pasti memiliki [Piece] juga.

“Buchou, masih ada hal yang belum kamu beri tahu padaku.”

“Apa itu?”

Buchou merespon dengan senyum.

“[Piece]-ku… lebih seperti, apa peranku sebagai seorang budak.”

Terus terang saja, aku sudah memperkirakan kasus terburuk. Lebih seperti aku tahu itu adalah itu. Tapi aku masih memiliki harapan naif.

Ada dua [Piece] yang tersisa karena, Akeno-san adalah [Queen], Koneko-chan adalah [Rook], dan Kiba adalah [Knight].

[Bishop] dan… [Pawn].

Aku berharap untuk itu, tapi itu akan hancur seketika. Gadis cantik berambut crimson tersenyum padaku dan mengatakan itu dengan jelas.

“Kamu adalah [Pawn]. Ise, kamu seorang [Pawn].”

Aku yang terendah.

Life.3 Aku Berteman[edit]

Bagian 1[edit]

“Haa… jalan untuk mencapai karier yang sukses itu sungguh sulit.”

Aku di kamarku melihat langit-langit dan membuat keributan.

[Pawn]—.

Itu ciri dan peranku.

Sebuah bidak [Pawn], itulah peran terendah.

Jadi aku harus naik dari sana… jalanku untuk mendapatkan gelar kebangsawanan dimulai dengan jalan kejam. Jalanku untuk menjadi Iblis yang lebih baik itu penuh masalah.

Omong-omong, [Bishop] Buchou yang lain. Dia memberi tahu itu pada hari yang sama saat aku mengetahui peranku sebagai seorang budak.

“[Bishop]-ku sudah ada. Tapi [Bishop] itu tak ada di sini. [Bishop] itu ada di tempat yang berbeda, mengikuti perintah yang berbeda, bekerja untukku. Kalau ada kesempatan, aku akan memperkenalkan [Bishop] itu padamu.”

Itu yang dia bilang. Siapa orang itu? Mungkin aku bisa segera bertemu orang itu. Kuharap itu seorang perempuan.

Jadi aku terpilih sebagai [Pawn] ‘yang tersisa’. Aku punya banyak kesulitan untuk mengatasinya.

Saat aku memikirkan hal itu, aku sungguh baik-baik saja dengan ini?

Aku dibunuh oleh Malaikat Jatuh karena perangkat Kamehameha, Sacred Gear. Dia juga menggunakan perasaan cintaku.

Lalu setelah itu, aku berubah menjadi Iblis.

Aku ditemukan oleh Iblis cantik yang berkata padaku bahwa aku adalah “Budak”-nya lalu ditipu bahwa “Aku bisa membuat haremku sendiri jika aku bangkit”.

Aku bekerja setiap hari sebagai budak Buchou.

Membagi-bagikan selebaran. Dan membuat kontrak.

Tapi kekuatan iblisku rendah, jadi aku tak bisa menggunakan lingkaran sihir untuk diteleportasi ke tempat klien.

Sesuatu seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, Iblis terburuk yang pernah ada. Itulah aku.

Menarik napas.

Aku menghirup udara. Kalau aku memikirkan hal itu, aku tak pernah punya ciri khusus bahkan sebelum aku berubah menjadi Iblis.

Aku mencoba banyak hal untuk menjadi populer dengan para gadis, tapi, aku tak bisa menang melawan cowok tampan.

Aku juga tak punya mimpi sebelum aku berubah menjadi Iblis. Yah, mungkin hal baik bahwa aku berubah menjadi Iblis karena aku punya mimpi.

Tunggu, berubah menjadi Iblis itu hal baik?

Yah, kalau saat itu aku tak diselamatkan oleh Buchou, hidupku akan berakhir. Sama seperti ini, aku tak punya waktu untuk menikmati masa mudaku.

Yah, itu agak… menyenangkan. Aku dikelilingi oleh sekelompok bishojou dan semuanya baik. Yah, untuk Iblis, itu saja.

Rias-buchou cantik, dan Akeno-san baik-baik saja selama aku tidak bikin dia marah… kurasa.

Koneko-chan juga tidak masalah selama aku bersikap normal.

Kiba bikin aku kesal, tapi dia bicara denganku secara normal meski dia seorang cowok tampan… dia benar-benar orang baik. Dasar cowok tampan.

Kamu benar-benar tak bisa menilai orang dengan penampilan mereka. Sepertinya imajinasiku dari seorang cowok tampan berubah.

Lalu aku teringat tentang Sister pirang yang cantik, Asia.

Dia adalah seorang gadis cantik. Kalau aku punya pacar… aku berhenti di sana dan menutupi wajahku. Tunggu, aku baru saja melalui cinta tak berbalas itu.

Sialan, bermain-main dengan perasaanku… Yuuma-chan, aku benar-benar mencintaimu.

Sialan. Kenapa hidupku selalu dikontrol oleh orang lain?

Mungkin itulah bagaimana kehidupan bekerja. Banyak hal misterius terjadi di sekitarku, jadi aku punya perasaan bahwa aku diseret ke dalamnya.

Asia… Sister huh. Orang yang berdiri di sisi berlawanan dariku.

Mungkin aku tidak akan bertemu dengannya lagi.

Gadis itu akan berjalan di jalannya sendiri, dan aku akan berjalan di jalanku sendiri.

Kami hanya kebetulan budak Iblis dan hamba Tuhan.

Kami hanya bertemu secara kebetulan.

Kami mungkin takkan bertemu lagi. Mungkin membawa kami ke takdir malang.

Begitulah, aku memikirkan sesuatu yang keren.

“Aaaah, yah, yah, aku cuma seorang [Pawn] yang lemah. Tak ada yang bagus tentangku, jadi aku bisa mendapatkan gelar kebangsawanan…? Bagaimana dengan hal itu, Maou-sama? Yah, mungkin berguna membahas ini dengan Maou-sama.”

Aku tertawa getir sendiri.

Aku akan memiliki tujuan. Itu dia.

Pertama-tama, tujuanku adalah menggunakan lingkaran sihir teleportasi.

Ini akan menjadi langkah pertamaku. Yah, ini saja. Yap! Aku mulai bersemangat.

Waktu menangis berakhir. Aku sudah berubah menjadi Iblis. Yang tak dapat diubah.

Lantas aku harus hidup sebagai Iblis. Dan aku akan membuat mimpiku menjadi kenyataan sebagai Iblis.

Meskipun tak bisa, bekerja keras untuk mencapainya akan menjadi tujuan hidupku.

Ya! Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya!

Bagian 2[edit]

Larut malam itu, dan aku bersepeda menuju suatu rumah.

Bukan rumah besar atau apartemen, tapi hanya sebuah rumah biasa.

Ini pengalaman pertamaku, jadi apa yang harus kulakukan?

Karena klien tidak hidup sendiri, bukankah keluarga klien melihatku?

Toh, aku harus mengunjungi rumah itu untuk membuat kontrak. Aku diberi tahu sebelumnya bahwa manusia biasa tak bisa mendeteksiku, tapi apakah itu berlaku untuk situasi ini juga?

Aku khawatir tapi aku sadar saat aku akan membunyikan bel.

Pintu masuk terbuka.

…Astaga, meninggalkan pintu terbuka di tengah malam.

DEGUP

Mendadak aku merasa tidak enak. Apa ini? Aku punya perasaan yang sangat buruk.

Tapi aku sudah berjalan ke rumah.

Aku melihat ke dalam dari pintu masuk.

Tak ada cahaya di lorong. Ada tangga yang menuju ke lantai dua, tapi tak ada cahaya.

Hanya ada satu ruangan di ujung lantai satu dengan cahaya, dan itu adalah cahaya redup.

…Yah, ada sesuatu yang salah. Aku tak merasakan ada kehadiran manusia sama sekali.

Apa mereka sudah tidur? Mustahil. Maka aku takkan merasa segelisah ini.

Aku melepaskan sepatuku di pintu masuk dan dipegang di tanganku.

Aku berjalan ke ruangan tanpa membuat suara.

Aku Iblis, bukan pencuri. Aku sedang memikirkan alasan seperti itu.

Aku melihat ke dalam ruangan dari pintu yang sedikit terbuka, dan kecerahan itu karena lilin.

“…Halo. Aku Iblis dari Rumah Tangga Gremory… umm, apakah klien di sini?”

Aku bertanya dengan tenang, tapi tak ada jawaban.

Apa boleh buat, jadi aku memasuki ruangan.

Ini adalah ruang tamu dan ada televisi, sofa, meja, dan semacamnya. Ini terlihat seperti ruang tamu biasa—.

Kemudian aku berhenti napas. Mataku terpaku ke dinding.

Dinding. Ada mayat dipaku ke dinding. Itu terbalik.

…Seorang manusia. Itu adalah laki-laki. Apa dia orang yang tinggal di sini? Tapi kenapa…?

Mayatnya telah dipotong dengan kejam. Sesuatu yang tampak seperti organ tubuh yang akan keluar dari lukanya…

Uek.”

Aku memuntahkan sesuatu di dalam perutku.

Aku tidak muntah saat melihat monster itu, tapi tubuhku bereaksi saat melihat mayat ini.

Aku tak bisa bertahan melihat mayat ini lagi.

Mayat itu melekat pada dinding dengan paku, membuat bentuk salib terbalik.

Ada paku besar dan tebal ditancap ke telapak tangan masing-masing, ke kaki, dan di tengah-tengah tubuhnya.

Ini tidak normal. Tidak normal sama sekali!

Kamu tak bisa membunuh orang seperti ini dengan pikiran normal!

Ada genangan darah di lantai dari tetesan darah yang jatuh dari mayat.

Ada tulisan di dinding.

“A-Apa ini…?”

“Itu ditulis sebagai ‘Hukuman bagi mereka yang melakukan perbuatan buruk!’. Aku hanya meminjam kalimat dari orang penting.”

Tiba-tiba suara seorang pria muda datang dari belakangku.

Saat aku berbalik, ada seorang pria dengan rambut putih. Dia tampaknya orang asing dan tampaknya dia masih remaja.

Dia berpakaian seperti seorang pendeta. Dia juga seorang bishounen.

Melihatku, pendeta itu tersenyum jahat.

“Hmm hmm. Lihatlah, bukankah ini Iblis-kun!”

Dia tampaknya benar-benar bahagia.

Lalu, hal yang Buchou bilang padaku datang kembali ke benakku.

—Jangan terlibat dengan orang-orang dari Gereja. Terutama Exorcist musuh terbesar kita. Mereka bisa dengan mudah melenyapkan kita karena kekuatan mereka didukung oleh doa Tuhan.

Dia seorang pendeta, jadi dia berhubungan dengan Gereja. Gawat…

Bahkan dia tahu bahwa aku Iblis, jadi aku berada di situasi terburuk, lagi?

“Aku seorang pendeta~♪ seorang pendeta muda~♪ aku menebas orang bagai setan~, dan aku menertawakan mereka~♪ aku memotong kepala kalian para Iblis, dan terimalah santapanku~♪”

Pendeta itu mulai bernyanyi.

A-Aku tidak mengerti. Ada apa dengan orang ini!?

“Namaku Freed Zelzan. Aku dari sebuah organisasi Pengusir Setan tertentu. Ah, cuma karena aku memperkenalkan diri bukan berarti kau juga harus. Aku tak mau mengingat namamu dalam ingatanku, jadi tolong jangan. Tenang saja, karena kau akan segera mati. Aku akan memastikan hal itu. Mungkin sakit pada awalnya, tapi kau akan merasa sangat enak sampai kau akan menjerit. Sekarang mari kita buka pintu baru -ZE!”

Aku belum pernah bertemu seseorang seperti dia sebelumnya. Ucapannya tak masuk akal.

Jadi orang ini adalah Exorcist. Aku tengah dalam kesulitan.

Tapi ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Aku menelan ludah dan bertanya padanya.

“Hei, apa itu kau? Orang yang membunuh orang ini?”

“Ya, ya. Aku membunuhnya. Karena~, dia adalah seorang kriminal biasa yang telah memanggil Iblis, jadi aku harus membunuhnya.”

A-Alasan macam apa itu!?

“Huh? Kau terkejut? Apa kau tidak melarikan diri? Itu aneh? Aneh sekali. Maksudku manusia yang berjanji dengan Iblis adalah sampah. Sampah memang. Tak bisakah kau mengerti? Tidak? Benarkah? Yah, kau adalah Iblis sampah, sih.”

Orang ini gila! Bahkan kamu tak bisa mengadakan percakapan normal dengan dia!

Tapi aku akan mengatakan apa yang harus kukatakan!

“Bagaimana manusia bisa membunuh manusia lain!? Bukankah kau harus membunuh Iblis saja?”

“Haaaaa? Apa-apaan itu? Iblis sepertimu menasehatiku? Hahaha. Aku akan menertawakan ini. Mungkin kau bisa mendapatkan hadiah karena lucu. Baiklah lalu, dengarkan dengan saksama dasar Iblis menyebalkan. Iblis juga menggunakan keserakahan manusia untuk bertahan hidup. Mengandalkan Iblis membuktikan bahwa kau bukan lagi manusia. Alhasil. Itu sebabnya aku menghabisinya~. Aku mencari nafkah dengan membunuh Iblis dan mereka yang berkontrak dengan Iblis. Itulah pekerjaanku.”

“Bahkan Iblis takkan sejauh ini!”

“Haa~~? Apa yang kaubicarakan? Iblis adalah sampah. Apakah kau tahu mereka adalah keberadaan menyebalkan? Apakah kau tahu ini adalah pengetahuan umum? Kau tak tahu? Astaga, kau harus memulai hidupmu kembali dari balita. Tunggu, tak berguna untuk mengatakan ini pada Iblis Reinkarnasi sepertimu. Ini seperti, aku harus membunuhmu! Hahahaha. Ini mengagumkan? Ini yang terbaik, bukan?”

Pendeta itu menarik pedang tak berbilah, dan pistol.

Booom.

Sebuah suara bergetar di udara.

Pedang yang hanya bergagang berubah menjadi seperti saber cahaya.

Apa itu? Sepertinya saber cahaya dari Gundam.

“Kau menggangguku, jadi aku bisa memotongmu? Bisakah aku menembakmu? Tak masalah? Baiklah kalau begitu. Sekarang aku akan menusuk jantungmu dengan pedang cahaya ini, dan aku akan membelah kepalamu dengan senjata keren ini! Astaga, aku sungguh akan jatuh cinta!”

WUS!

Pendeta itu berlari ke arahku!

Dia menebaskan pedang cahayanya padaku.

Oh, sial!

Aku hanya berhasil mengelak, tapi rasa sakit mengarah kakiku.

Ada asap yang keluar dari pistol si pendeta itu. Apa aku ditembak?

Tapi aku tak mendengar suara tembakan. Lalu tiba-tiba aku merasakan nyeri lain pada kakiku lagi.

“Guaaaah!”

Aku jatuh berlutut sambil merintih. Kali ini, aku ditembak pada betis kiriku!

Itu menyakitkan! Tapi aku tahu sakit ini!

“Bagaimana!? Peluru spesial yang dibuat untuk Exorcist, peluru cahaya! Dan tidak membuat suara sama sekali. Karena peluru cahaya. Situasi ini menghidupkan kita berdua, bukan?”

Nyeri cahaya. Ya, ini adalah nyeri cahaya.

Bagi Iblis, cahaya adalah racun. Usai terkena, nyerinya akan menjalari seluruh tubuh.

“Mati, mati, Iblis! Mati Iblis! Berubahlah jadi debu dan lenyap sana! Ini semua untuk hiburanku!”

Pendeta itu tertawa liar dan nyaris menghabisiku.

“Tolong hentikan!”

Lalu ada suara seorang wanita yang kukenal.

Postur tubuh pendeta itu terpaku di tempat dia akan menyerangku, dan terlihat menuju ke arah suara itu berasal.

Aku juga melihat ke arah yang sama.

—!

Seorang gadis ada di sana, dan aku kenal dia.

“Asia.”

Ya, Sister pirang itu berdiri di sana.

“Wah, bukankah itu asistenku, Asia-chan. Ada apa? Apakah kau menyelesaikan penghalangnya?”

“! K-Kyaaaaaaaaaaaa!”

Asia menjerit setelah melihat mayat yang dipaku ke dinding.

“Terima kasih untuk jeritan menggemaskan itu! Oh ya, ini adalah kali pertama kau melihat mayat seperti ini, bukan, Asia-chan? Lalu lihatlah dengan hati-hati. Kita membunuh manusia yang tergoda oleh Iblis.”

“…T-Tidak…”

Dia kemudian melihat kami dan akan terkejut melihatku.

“…Pastor Freed… orang itu…”

Asia menatapku langsung.

“Orang? Nggak, nggak. Sampah ini adalah Iblis. Hahaha, apa kau salah paham?”

“-! Ise-san adalah… Iblis…?”

Dia tampaknya terkejut karena mengetahui kebenarannya, dan tak tahu harus berkata apa.

“Apa, apa? Kalian saling kenal? Wow. Ini adalah kejutan besar. Apa itu cinta terlarang antara Iblis dan Sister? Astaga? Serius?”

Freed, pendeta itu, menatap Asia dan aku.

…Aku tak mau dia tahu.

Itu harus tetap seperti itu. Lebih baik bahwa dia tak tahu. Aku tidak berencana untuk menemuinya lagi.

Aku hanya ingin dia menganggapku sebagai seorang siswa SMA baik yang tinggal di kota ini.

Astaga, aku tak tahu harus berkata apa. Sungguh takdir busuk. Mata Asia membuatku merasa tak enak.

Maaf. Maaf karena menjadi Iblis.

“Ahaha! Iblis dan manusia tak pernah bisa hidup berdampingan! Terutama manusia dari Gereja dan Iblis adalah musuh terbesar! Apalagi, kami adalah kelompok sesat yang ditinggalkan oleh Tuhan. Asia-tan dan aku adalah manusia yang tak bisa bertahan tanpa dukungan Malaikat Jatuh-sama.”

Malaikat Jatuh?

Apa maksudnya? Bukankah pendeta dan biarawati bekerja demi Tuhan?

“Nah sekarang, mengesampingkan itu, aku perlu untuk membunuh sampah ini dulu atau aku tak bisa menyelesaikan pekerjaanku, jadi aku datang. Apa kau sudah siap?”

Pendeta itu menyodorkan pedangnya ke arahku lagi.

Kalau aku ditikam oleh itu di dadaku, aku bakal terbunuh… meski aku bertahan, aku akan berakhir seperti klien yang dipaku ke dinding lalu tubuhku dipotong-potong.

Perasaan takut mengontrol tubuhku saat memikirkan hal itu. Ini buruk. Situasi ini sangat buruk!

Aku bakal dibunuh tanpa bisa menggerakkan tubuhku!

Sementara aku memikirkan hal itu, Sister pirang itu berjalan di antara si pendeta dan diriku.

Dia berdiri di depanku dengan menyebarkan lengannya seolah-olah dia melindungiku.

Pendeta itu berekspresi masam saat dia melihat ini.

“…Hei, hei. Kau serius? Asia-tan, apa kau tahu apa yang sudah kau lakukan?”

“…Ya. Pastor Freed, aku mohon. Maafkan orang ini. Tolong biarkan dia pergi.”

Aku menjadi terdiam setelah mendengar dia.

Asia? Apa kamu melindungiku?

“Aku tak tahan lagi… kamu tak bisa membunuh orang cuma karena mereka tergoda oleh Iblis dan kamu juga tak boleh membunuh Iblis. Itu salah!”

“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaah!? Jangan bicara omong kosong, jalang! Kau juga belajar bahwa Iblis adalah sampah di Gereja! Astaga, apakah ada sesuatu yang salah dengan otakmu!?”

Freed kini berekspresi sedih.

“Ada orang-orang yang baik, bahkan di antara Iblis!”

“Tak ada, tolooooool!”

“I-Itulah yang kupikirkan sampai saat ini… tapi Ise-san adalah orang yang baik. Kenyataan itu tak berubah bahkan setelah aku mengetahui bahwa ia adalah Iblis! Membunuh seseorang itu tak dimaafkan! Tindakan semacam ini! Tuhan takkan membiarkan tindakan itu!”

Dia melihat mayat itu, dan dia tahu bahwa aku Iblis, sehingga dia pasti terkejut. Tapi Asia tidak mundur untuk mengucapkan keyakinannya kepada pendeta itu.

Sungguh gadis berkemauan keras. Gadis ini menakjubkan.

BAKI!

Kyaa!”

Pendeta berengsek itu menyerang pipi Asia dengan pistolnya.

Asia jatuh ke tanah.

“Hei, Asia!”

Aku menuju Asia yang terlempar.

…Ada tanda memar di wajahnya. Si berengsek itu menyerangnya.

“…Cewek Malaikat Jatuh itu bilang bahwa aku tak boleh membunuhmu. Tapi aku agak kesal. Karena aku tak bisa membunuhmu, daripada itu aku bisa memerkosamu? Kalau tidak, aku takkan bisa menyembuhkan hatiku. Tapi sebelum itu, aku perlu untuk menghabisi sampah yang ada di sana.”

Pendeta itu mengarahkan pedang cahayanya padaku lagi.

…Aku tak bisa lari sambil meninggalkan Asia di sini.

Aku tak bisa meninggalkan dia di sini dengan dia yang baru saja membicarakan hal-hal menakutkan!

Kalau aku melarikan diri, maka akan dengan Asia. Jadi aku harus berjuang…

Bisakah aku melawannya menggunakan Sacred Gear-ku? Meskipun aku tak tahu efeknya?

Aku juga bidak terlemah, [Pawn]. Aku punya peluang tipis untuk menang.

Tapi aku harus…

“Aku tak bisa meninggalkan seorang gadis yang baru saja membelaku. Datanglah!”

Aku membuat postur tempur di depan si pendeta.

Pendeta itu bersiul dan tampaknya sangat senang.

“Eh? Eh? Serius? Serius? Kau akan melawanku? Kau bakal mati, lho? Kau bakal mati dengan banyak rasa sakit? Aku tak punya niat untuk membunuhmu tanpa rasa sakit, oke? Lalu. Mari kita lihat apa aku bisa membuat rekor baru untuk mencincang kecil-kecil!”

Dia membicarakan sesuatu yang menyeramkan lagi.

Tapi aku tak boleh bertindak menyedihkan di depan Asia!

Pendeta itu melompat tinggi, —lalu lantai bersinar dalam warna biru dan putih.

“Apa ini?”

Pendeta itu curiga saat lantainya bersinar. Cahaya biru mulai membentuk sesuatu.

—Itu adalah lingkaran sihir.

Dan aku sudah melihat ini sebelumnya.

Lingkaran sihir Rumah Tangga Gremory! B-Benar, kan…!

KILAT!

Lingkaran sihir itu muncul di lantai bersinar. Lalu orang yang kukenal muncul dari situ. Maksudku, Iblis.

“Hyoudou-kun, kita datang untuk menyelamatkanmu.”

Kiba tersenyum padaku.

“Ara ara. Mengerikan sekali.”

“…Pendeta.”

Akeno-san dan Koneko-chan!

Yap, teman-temanku.

Kuu! Mereka datang untuk menyelamatkanku!

Aku sangat tersentuh sampai rasanya aku ingin menangis! Hebat! Sesuatu seperti ini sungguh terjadi!?

“Hyahou! Ini hadiah sekelompok Iblis!”

Pendeta itu mulai menebas pedangnya.

KAGIN!

Suara logam menggema di ruangan. Kiba menahan serangan si pendeta itu dengan pedangnya.

“Maaf. Dia salah satu dari kami! Kami tak bisa membiarkanmu menyentuh dirinya!”

“Oh, oh! Iblis yang berkaitan dengan teman mereka? Apa kalian? Devil Squadron, Devil Rangers? Bagus juga. Aku bisa merasakan panas. Aku mulai bersemangat! Jadi bagaimana? Apa kau yang menyerang, dan dia yang menerima? Jadi, apakah kalian dalam hubungan semacam itu?”

Mereka beradu pedang tapi si pendeta itu semakin sombong dan menjulurkan lidahnya sambil dia mengoyangkan lidah dan kepalanya.

Orang itu meremehkan kami!

Bahkan Kiba berekspresi sedih. Yep, orang itu sungguh menjijikkan.

“…Dasar tidak sopan. Sulit untuk percaya kau seorang pendeta… oh, itu sebabnya kau adalah ‘Exorcist Liar’, kan?”

“Iya, iya! Aku tidak sopan! Maaf saja! Itu karena aku liar! Aku diusir! Itu sebabnya, membenci Vatikan! Aku tak masalah selama aku bisa membunuh Iblis setiap kali aku menginginkannya!”

Keduanya masih beradu pedang.

Kiba berekspresi tenang, tapi matanya sudah menangkap musuhnya.

Si pendeta itu, Freed, masih tertawa dan menikmati pertarungan.

“Kau adalah tipe yang paling sulit untuk ditangani. Seseorang yang merasa mereka hidup dengan membunuh Iblis… orang yang akan membahayakan kami.”

“Haaaaah!? Kau tahu, aku tak mau dikasih tahu itu oleh Iblis? Sekarang aku mencoba untuk hidup sama seperti orang lain! Aku bukan dalam posisi di mana hama sepertimu bisa berbicara padaku!”

“Bahkan Iblis memiliki aturan.”

Akeno-san tersenyum, tapi matanya serius.

Dia menunjukkan tanda kemauan untuk melawan dan bermusuhan terhadap Freed.

“Bagus. Aku suka mata bergairah itu. Onee-san, kau adalah yang terbaik. Aku bisa merasakan doronganmu ingin membunuhku. Apakah ini cinta? Tidak, kurasa itu adalah niat membunuh! Hebat! Ini bagus! Aku suka perasaan niat membunuh itu dan maksud untuk membunuh!”

“Lenyap sana.”

Orang yang muncul di sebelahku adalah gadis berambut crimson, —Rias-buchou!

“Ise, aku minta maaf. Aku tak pernah menyangka bahwa Exorcist Liar akan mengunjungi rumah klien.”

Buchou, meminta maaf padaku, menyempitkan matanya setelah melihat lukaku.

“…Ise. Kamu terluka?”

“Ah, maaf… aku ditembak…”

Aku mencoba untuk menipu dirinya dengan tertawa.

Ah, sepertinya dia akan marah padaku setelah ini. Maaf karena lemah, Buchou.

Tapi Buchou tidak mengatakan apa-apa padaku dan memberikan ekspresi dingin pada pendeta itu.

“Sepertinya kau telah mengawasi budakku yang lucu?”

Suaranya rendah dan terdengar menakutkan.

Wow, Buchou marah. Apakah aku alasannya?

“Iya, iya. Aku telah bersenang-senang dengan itu. Aku berencana untuk memotong tubuhnya tapi aku diganggu dan berakhir sebagai mimpi.”

BON!

Sebuah bagian dari furnitur di belakang pendeta itu terlempar.

Itu Buchou. Buchou menembak bola dari kekuatan iblis.

“Aku memastikan bahwa aku tak pernah mengampuni mereka yang menyakiti budak-budakku. Terutama aku tak bisa memaafkan rendahan sepertimu merusak barang-barang pribadiku.”

Intensitasnya menyebabkan atmosfer terasa beku.

Niat membunuhnya mengintai di sekitar ruangan. Ada benda yang terlihat seperti gelombang kekuatan iblis di sekitar Buchou.

“! Buchou, tampaknya ada beberapa Malaikat Jatuh menuju ke rumah ini. Kalau begini, kita akan dirugikan.”

Sepertinya Akeno-san mendeteksi sesuatu dan memberi tahu kami.

Malaikat Jatuh mendekat? Orang-orang dengan sayap hitam?

Buchou memberikan tatapan lain pada pendeta itu.

“…Akeno, kita akan kembali ke markas kita setelah kita membawa Ise. Persiapkan teleportasi.”

“Ya.”

Akeno-san mulai merapalkan mantra secepat Buchou mendesak dia. Teleportasi?

Apa kita lari?

Lalu aku melihat Asia.

“Buchou! Kita harus membawanya juga!”

Aku mengatakan itu pada Buchou.

“Mustahil. Hanya Iblis yang bisa menggunakan lingkaran sihir teleportasi. Dan juga, lingkaran sihir ini hanya bisa meneleportasi diriku dan budak-budakku.”

T-Tidak… mataku dan mata Asia bertemu. Dia hanya tersenyum padaku.

“Asia!”

“Ise-san, mari kita bertemu lagi.”

Itu kata-kata terakhir kami di tempat ini.

Saat berikutnya, Akeno-san selesai merapalkan mantra, dan lingkaran sihir di lantai mulai bersinar biru lagi.

“Takkan kubiarkan kalian melarikan diri!”

Pendeta itu datang menebas kami, tapi Koneko-chan melempar sofa menuju dirinya.

Pada saat pendeta memotong sofa dengan pedangnya, kami sudah diteleportasi ke ruang klub.

Aku tak punya waktu untuk memikirkan kesan teleportasi pertamaku melalui lingkaran sihir, dan aku hanya ingat senyum Asia terakhir itu.

Bagian 3[edit]

“Ada dua jenis Exorcist.”

Aku mendengarkan penjelasan Buchou sambil kakiku disembuhkan.

“Yang pertama adalah Exorcist yang menerima restu dari Tuhan untuk melakukan pengusiran setan atas nama keadilan. Grup Exorcist ini meminjam kekuatan dari Tuhan dan Malaikat untuk melenyapkan Iblis. Dan ada satu lagi.—‘Exorcist Liar’.”

“Liar?”

Buchou mengangguk.

Lagi-lagi “Liar”.

“Pengusiran setan adalah upacara suci yang dilakukan atas nama Tuhan. Tapi kadang-kadang, ada Exorcist yang mulai menikmati tindakan membunuh Iblis. Mereka adalah makhluk yang telah menikmati membunuh Iblis sebagai kesenangan dan sebagai tujuan hidup mereka. Jadi mereka diusir dari Gereja tanpa kecuali. Atau mereka bisa dihapus karena dinyatakan bersalah.”

“Dihapus… jadi mereka dibunuh.”

“Tapi ada orang-orang yang bertahan hidup. Menurutmu, apa terjadi pada Exorcist itu? Mudah saja. Mereka pergi ke Malaikat Jatuh.”

“Malaikat Jatuh adalah orang-orang dengan sayap hitam, kan?”

“Ya. Walau Malaikat Jatuh adalah makhluk yang diusir dari Surga, mereka masih memiliki kekuatan cahaya, —kekuatan untuk melenyapkan Iblis. Malaikat Jatuh juga kehilangan banyak kawan-kawan mereka dan pasukan mereka dalam perang sebelumnya. Itu sebabnya mereka mulai mengumpulkan hamba, sama seperti kita.”

Aku mengerti situasinya segera setelah dia mengatakan padaku sebanyak itu.

“Jadi Malaikat Jatuh yang menemukan Iblis adalah sebuah gangguan dan Exorcist yang ingin membunuh Iblis memiliki tujuan yang sama, kan?”

“Ya. Itu sebabnya mereka disebut ‘Exorcist Liar’. Jadi, Exorcist berbahaya yang kecanduan memburu Iblis mulai menyerang Iblis dan manusia dengan koneksi Iblis dengan meminjam kekuatan dari Malaikat Jatuh. Si pendeta sebelumnya itu persis seperti itu. Dia ‘Exorcist Liar’ dari sebuah organisasi dengan dukungan dari Malaikat Jatuh. Mereka bukan Exorcist sungguhan, tapi mereka masih berbahaya seperti sungguhan. Tidak, karena mereka tidak memiliki batasan, mereka jauh lebih sulit untuk ditangani daripada Exorcist sungguhan. Tidak baik untuk berurusan dengan mereka. Jadi, Gereja yang kamu lihat sebelumnya bukan milik Tuhan tapi milik Malaikat Jatuh.”

…Aku tahu mereka ancaman.

Aku menyadari betapa berbahayanya mereka sewaktu aku melawan pendeta menyebalkan itu.

Dia sangat jahat. Dia hanya berpikir tentang pertempuran dan gembira dalam membunuh Iblis.

Terlibat dengan kelompok yang lebih seram seperti ini adalah berbahaya. Aku tahu itu. Aku tahu.

Tapi. Tapi!

Jadi aku harus mengatakan itu pada Buchou.

“Buchou, aku harus menyelamatkan gadis itu, Asia!”

“Mustahil. Bagaimana kamu akan melawan mereka? Kamu adalah Iblis. Dan dia adalah hamba Malaikat Jatuh. Ini adalah dua jenis yang tak bisa hidup berdampingan. Menyelamatkan berarti dia membuat Malaikat Jatuh musuhmu… kalau itu terjadi, kami juga akan harus bertarung.”

“…”

Aku tak bisa membalas kembali padanya. Aku akan menyebabkan kesulitan untuk Buchou dan lain-lain karena keegoisanku.

Aku membandingkan Asia dengan Buchou dan lain-lain.

Tapi aku tak bisa menemukan jawabannya. Mana yang lebih penting?

Itu… pasti…

Aku menyadari betapa kecilnya aku, karena aku tak bisa menemukan jawaban yang tepat.

Aku tak bisa menyelamatkan satu gadis pun.

Aku terlalu lemah.

Bagian 4[edit]

“Haa…”

Tengah hari.

Aku bolos sekolah hari ini, dan saat ini aku duduk di bangku di taman anak-anak sambil mendesah.

Luka yang kuterima dari si pendeta di kakiku kemarin belum sepenuhnya sembuh.

Menurut Buchou, “Malaikat Jatuh yang memberi kekuatan kepada pendeta itu pasti memiliki kekuatan cahaya yang padat”, jadi sepertinya mereka akan merepotkan bagi kami para Iblis karena cahaya adalah racun bagi kami.

Dengan kaki ini, aku tak bisa melakukan pekerjaan Iblis, jadi aku diberi tahu untuk istirahat oleh Buchou.

Buchou mungkin sudah bicara dengan guru sehingga seharusnya baik-baik saja. Itu karena Buchou mengendalikan sekolah dari bayang-bayang.

GUU~

Perutku bergemuruh. Kalau dipikir-pikir, aku belum makan sejak pagi.

Aku telah memikirkan Asia dan karierku sebagai Iblis sepanjang waktu.

Bagaimana cara menyelamatkan Asia? Sebelum itu, bagaimana situasi Asia saat ini?

Hal itu, aku tak tahu.

Tapi aku telah membuat asumsiku sendiri bahwa dia takkan senang bekerja di tempat yang sama seperti si pendeta gila yang akan menyerangnya.

Umm.

Kalau aku melakukan itu sendiri, itu akan menyebabkan banyak kesulitan untuk Buchou dan yang lainnya.

…Aku ingin menjadi lebih kuat.

Itulah satu-satunya hal di pikiranku saat ini.

Ada banyak hal yang bisa saja dilakukan hanya jika kamu kuat. Dalam kehidupan singkatku sebagai Iblis, itulah satu-satunya hal yang aku yakini.

Sepertinya aku harus kuat untuk mencapai impianku.

Semenjak itu, aku telah belajar bagaimana membuat Sacred Gear-ku muncul setiap kali aku merasakan hal begitu. Tapi karena aku tak tahu bagaimana menggunakannya, itu sia-sia saja. Tetapi, mungkin mengandalkan Sacred Gear membuatku lemah.

Baiklah. Setelah lukaku sembuh, aku akan mulai membentuk otot! Aku juga akan meminta Buchou dan Akeno-san bagaimana menggunakan kekuatan iblis.

…Aku tak senang, tapi mungkin aku meminta Kiba untuk mengajariku bagaimana menggunakan pedang.

Lagi pula, aku sudah punya rencana.

Aku akan menjadi lebih kuat dari si pendeta menyebalkan itu. Tidak, aku harus cukup kuat untuk kabur dari si Malaikat Jatuh itu sendirian.

Aku [Pawn], tapi aku bisa melakukannya selama aku bekerja keras. Aku ingin percaya itu.

Ya, karena aku sudah punya rencana baru, aku akan membeli makan siang di suatu tempat dan pulang!

Saat aku berdiri dari bangku, warna emas terlihat mataku.

Saat aku melihat dengan saksama, di sana seorang gadis berambut pirang yang kukenal.

Dia juga memperhatikanku. Kita berdua terkejut pada pertemuan ini.

“…Asia?”

“…Ise-san?”

Bagian 5[edit]

“…Auu.”

Ini adalah pemandangan yang aneh. Seorang Sister semakin bingung di depan meja pemesanan.

“A-Apa yang ingin Anda pesan…?”

Bahkan karyawan itu tak tahu bagaimana menangani situasi ini.

Ini waktu makan siang dan aku membawa Asia ke sebuah restoran makanan cepat saji di kawasan bisnis.

Sepertinya Asia tak pernah datang ke tempat semacam ini sebelumnya, jadi dia pusing memilih makannya.

Aku menawarkan bantuanku, tapi dia bilang, “Tidak apa-apa, aku akan mengatur itu”, jadi aku telah mengamatinya sepanjang waktu…

Kalau dipikir-pikir, kamu tak bisa berbahasa Jepang.

Melihat kesempatan ini, aku membantunya.

“Maaf. Dia akan memesan makanan yang sama sepertiku.”

“Baik.”

Karyawan itu mengambil pesanan. Asia di sisi lain terkejut.

“Auu, aku malu. Aku pun tak bisa membeli hamburger sendiri…”

“Y-Yah, kamu harus terbiasa dengan bahasa Jepang dulu.”

Kami segera menuju ke arah meja yang kosong setelah kami membawa makanan sembari aku menyemangati Asia yang merasa muram.

Sementara kami berjalan di dalam restoran, sebagian besar pelanggan laki-laki tengah melihat Asia.

Itu karena dia adalah seorang biarawati, selain itu, dia juga sangat imut.

Nah, cowok pun akan menengok bila mereka melihat Asia.

Kami duduk saling berhadapan, tapi Asia menatap indah pada hamburger dan tidak memakannya. Malahan, apa dia tahu cara memakannya?

Wow, sungguh perkembangan yang aneh.

“Tuan putri, kamu bisa makan ini dengan membuka bungkusnya seperti ini.”

Aku menunjukkan bagaimana melakukannya sambil tersenyum.

“B-Benarkah ada cara makan seperti itu!? M-Mengagumkan!”

…Sungguh reaksi baru. Kamu sungguh imut, Asia.

“Kamu juga makan kentang gorengnya seperti ini.”

“Astaga!”

Asia menatapku makan kentang goreng dengan mata yang sangat tajam.

“Tidak, tidak, kamu juga makan, Asia.”

“I-Iya.”

Dia mengambil gigitan kecil burger.

Dia mulai memakan itu.

“L-Lezat! Burger ini sangat lezat!”

Gadis ini mengatakan itu sambil matanya bersinar. Apa yang biasanya dia makan?

“Kamu tidak pernah makan burger sebelumnya?”

“Tidak. Aku sudah sering lihat ini di televisi, tapi ini kali pertama aku memakannya. Aku terharu! Lezat sekali!”

“Oh. Jadi apa yang biasanya kamu makan?”

“Biasanya roti dan sup. Aku juga makan sayur dan pasta food.”

Makanan sederhana itu. Apa Gereja seperti itu?

“Benarkah? Lalu makan saja dengan hati-hati agar kamu ingat rasanya.”

“Iya. Aku akan memakannya dengan gembira.”

Asia mulai memakan dengan nikmat. Tapi kenapa dia di taman itu?

Dia bilang dia punya waktu istirahat, tapi sepertinya dia melarikan diri dari sesuatu.

Saat dia melihatku, dia tampak lega.

Aku ingin bertanya, tapi itu mungkin menjadi pertanyaan tak terpikirkan. Mungkin aku harus menunggu sampai dia ingin memberi tahuku.

Aku akan membantunya setiap saat.

Ada juga hal-hal tentang Buchou dan yang lainnya. Tapi aku tak bisa memberi tahunya.

Ini sangat menjengkelkan.

Yah, karena dia menikmati makan hamburger, aku merasa tak enak menanyakan sesuatu padanya yang akan membuat dia tertekan.

Yeah, itu saja. Untuk hari ini saja, kita akan melupakan segalanya.

Itulah jawaban yang kudapatkan.

“Asia.”

“Y-Ya.”

“Kita akan pergi dan bersenang-senang sekarang.”

“Eh?”

“Ayo kita pergi ke Game Center.” 

“Sang sopir menuruni bukit tercepat legendaris, Ise!”

Booooom!

Aku meletakkan kakiku menekan pedal gas, dan dengan cepat mengganti gigi!

Kemudian aku melaju melewati kedua mobil!

“Cepat! Kamu sangat cepat Ise-san!”

Fufufu, kamu mengawasiku Asia? Sekarang jatuh cintalah dengan teknik mengemudiku!

Seperti itulah, aku tengah bermain game balapan di Game Center.

Meskipun aku terlihat seperti ini, aku tidak bergabung dengan klub sekolah sebelum bergabung dengan Klub Penelitian Ilmu Gaib.

Kami bertiga, Motohama, Matsuda, dan aku pergi ke semua Game Center terdekat.

Game balapan atau bukan, aku bisa memenangkan game apa pun!

[WIN!]

Tanda yang menunjukkan kemenanganku muncul di layar.

Ya, sepertinya aku membuat rekor baru lagi… begitulah, aku jatuh hati pada diriku sendiri.

Lalu aku kehilangan pandangan Asia. Sewaktu aku melihat, dia berdiri di depan permainan derek.

“Ada apa?”

“Hau! T-Tidak… T-Tidak ada apa-apa.”

Saat aku bertanya padanya, dia mencoba untuk menyembunyikannya.

“Apa ada sesuatu yang kamu mau?”

Saat aku melihat ke dalam permainan derek, ada boneka “Rache-kun” di dalam. Ini adalah maskot lucu berdasarkan pada seekor tikus. Kalau aku ingat benar, karakter ini berasal dari Jepang tapi populer di seluruh dunia. Jadi itu sebabnya Asia juga tahu itu.

“Asia, apa kamu suka Rache-kun?”

“Eh? T-Tidak, i-itu…”

Wajah Asia memerah, dan dia mengangguk malu-malu.

“Baiklah. Aku akan mendapatkannya untukmu!”

“Eh? T-Tapi…!”

“Tenang saja, aku akan mendapatkannya.”

Menggunakan kesempatan dengan baik. Aku segera memasukkan koin dan mulai mengendalikan dereknya.

Meskipun aku terlihat seperti ini, aku lumayan baik pada permainan derek, lho?

Yah, itulah yang kupikirkan, tapi aku kesulitan mendapatkannya.

Pada percobaan pertama, aku menjatuhkan boneka itu di lokasi yang bagus, dan pada percobaan kedua, aku benar-benar meleset.

Pada percobaan ketiga dan keempat juga sama, tapi saat Asia khawatir pada percobaan kelima, akhirnya aku berhasil mendapatkannya!

“Yes!”

Aku membuat pose kemenangan dan mengambil Rache-kun yang baru kujatuhkan. Lalu kuberikan pada Asia.

“Ini, Asia.”

Asia jadi sangat gembira sampai ia memeluk boneka itu.

“Terima kasih banyak, Ise-san. Aku akan menjaga boneka ini.”

“Hei hei, kalau boneka seperti itu membuatmu bahagia, maka aku akan mendapatkan lebih banyak saat berikutnya.”

Itulah yang kukatakan padanya., Tapi dia menggeleng.

“Tidak, Rache-kun yang diberikan padaku mewakili hari yang indah aku bertemu denganmu. Karena hari ini adalah satu-satunya hari aku bertemu denganmu, aku akan menjaga boneka ini.”

…Ucapannya membuatku malu.

Tapi, saat gadis ini mengatakan itu, itu sungguh terlihat alami.

Yah, sudahlah!

“Baik! Kita belum mulai! Asia, kita akan bermain sepanjang hari saat ini! Ikuti aku!”

“Y-Ya!”

Aku mengambil tangan Asia dan masuk lebih dalam Game Center.

Bagian 6[edit]

“Ah, kita bermain banyak hari ini.”

“Y-Ya… aku agak lelah…”

Kami berjalan di jalan sambil tertawa.

Ini sudah petang.

Hahaha, aku sudah bolos sekolah hari ini dan bersenang-senang sampai senja.

Kita beruntung bahwa kita tidak tertangkap oleh polisi. Kalau tertangkap, maka aku akan segera ditahan.

Asia dan aku kelelahan.

Sangat menyenangkan untuk melihat reaksi Asia saat kita pergi ke Game Center dan toko-toko lainnya.

Malahan, aku merasa rencana kencan yang telah kubuat untuk Yuuma-chan telah terbukti baik. Kamu tak bisa bilang apa yang akan terjadi dalam hidup karena aku tak pernah berharap untuk berguna.

“Oh.”

Aku hampir tersandung karena perasaan tidak nyaman di kakiku.

“Aw.”

Lalu aku merasa sedikit sakit juga.

Ini luka yang kemarin. Tempat di mana aku ditembak oleh pendeta menyebalkan itu masih sakit.

Sepertinya ini akan lama sembuhnya.

“…Ise-san, kamu terluka? Apa itu yang kemarin…”

Ekspresi Asia berawan.

Kupikir aku mengacaukannya. Kita memiliki waktu yang baik, tapi aku membuatnya mengingat sesuatu yang menyakitkan. Tapi Asia membungkuk dan mulai memeriksa lukaku.

“Bisakah kamu mengangkat celanamu?”

“T-Tentu.”

Aku mengangkat celanaku sampai betisku terlihat. Tanda pelurunya masih ada.

Lalu, Asia menempatkan telapak tangannya di sana.

Cahaya hangat dan lembut bersinar di betisku.

Ini sungguh cahaya hangat. Cahaya hijau ini. Ini seperti mata Asia dan terlihat begitu indah.

Rasanya seperti ada kebaikan di dalam cahayanya.

“Bagaimana?”

Asia menghentikan cahayanya, dan dia mendesakku untuk bergerak.

Aku menggerakkan kakiku sedikit.

Oh? Wow. Ini luar biasa!

“Ini menakjubkan, Asia. Aku tidak merasa tidak nyaman lagi! Aku tak merasakan sakit sama sekali!”

Aku berlari di sekitar sebentar.

Asia tersenyum gembira saat dia melihatku.

“Kamu luar biasa, Asia. Kekuatan penyembuhan, itu kekuatan luar biasa…. Itu adalah Sacred Gear, kan?”

“Ya, benar.”

Sudah kuduga.

“Terus terang saja, aku juga memiliki Sacred Gear. Meskipun, itu tidak banyak berguna. Tadi, itu.”

Asia menempatkan wajah terkejut usai mendengar pengakuanku.

“Ise-san, kamu juga memiliki Sacred Gear? Aku tidak menyadari sama sekali.”

“Hahaha, aku pun tak tahu efeknya. Kalau dibandingkan, Asia, kekuatanmu hebat sekali. Ini dapat menyembuhkan manusia, binatang, dan juga Iblis sepertiku, ya?”

Dia memasang ekspresi rumit, lalu wajah sedih.

Segera setelah itu, setetes air mata jatuh dari matanya.

Lalu, air mata itu mulai mengalir dari matanya lagi.

Lalu, dia menunduk dan mulai menangis.

Aku tak tahu apa yang harus dilakukan, jadi aku membawanya ke tempat di mana kami bisa duduk.

Kami duduk di bangku di pinggir jalan.

Lalu, dia bercerita tentang gadis yang pernah disebut “Perawan Suci”.

Di suatu daerah di Eropa, ada seorang gadis yang dibuang oleh orangtuanya.

Dia dibesarkan di sebuah Gereja terdekat dengan biarawati bersama dengan anak yatim lainnya.

Gadis itu adalah pengikut yang kuat dari Gereja menerima kekuatan khusus pada usia 8 tahun.

Dia menyembuhkan anak anjing yang terluka, dan orang dari Gereja Katolik menyaksikannya secara kebetulan.

Dari sana, hidupnya berubah.

Gadis itu dibawa ke Gereja Katolik utama dan ia dilambangkan oleh banyak orang sebagai “Perawan Suci” karena kekuatan penyembuhannya.

Dia menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan banyak orang-orang beriman dan mereka diberi tahu itu adalah perlindungan kekuatan ilahi.

Rumor demi rumor dan dia dihormati sebagai “Perawan Suci”.

Bahkan tanpa persetujuannya.

Dia puas sebagaimana dia diperlakukan. Orang-orang dari Gereja memang baik dan dia tidak membenci menyembuhkan orang-orang.

Dia malah senang bahwa kekuatannya berguna.

Gadis itu bersyukur kekuatannya dianugerahkan kepadanya oleh Tuhan.

Tapi dia agak kesepian.

Dia tidak punya teman yang bisa membuka diri.

Semua orang memperlakukan dia dengan baik dan halus padanya. Tapi tak ada yang bersedia untuk menjadi temannya.

Dia mengerti sebabnya.

Dia tahu bahwa mereka sedang melihat kekuatannya sebagai sesuatu yang abnormal.

Mereka tidak melihat dia sebagai manusia, tapi sebagai makhluk yang bisa menyembuhkan manusia.

Tapi suatu hari, itu berubah.

Secara kebetulan, ada Iblis di dekatnya dan ia sembuhkan.

Iblis itu terluka. Si gadis tak bisa mengabaikannya.

Dia berpikir bahwa meskipun itu adalah Iblis, dia harus menyembuhkannya jika terluka.

Itu adalah kebaikan hatinya yang membuatnya mengambil tindakan seperti itu.

Tapi itu mengubah hidupnya selamanya.

Salah satu orang dari Gereja melihat kejadian itu dan memberi tahu orang lain dari Gereja.

Para pendeta Gereja terkejut tentang hal itu.

“Sebuah kekuatan yang dapat menyembuhkan Iblis!?”

“Sesuatu yang mustahil seperti itu tak boleh terjadi!”

“Kekuatan penyembuhan hanya dapat menyembuhkan pengikut Tuhan!”

Ya, ada beberapa orang yang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan.

Tapi kekuatan untuk menyembuhkan Iblis itu mustahil. Orang-orang dari Gereja berpikir masuk akal bahwa kekuatan penyembuhan tidak bekerja pada Malaikat Jatuh dan Iblis.

Rupanya, kejadian serupa telah terjadi di masa lalu.

Kekuatan untuk menyembuhkan Malaikat Jatuh dan Iblis yang tidak dilindungi oleh Tuhan. Tapi dikhawatirkan sebagai kekuatan seorang “Penyihir”.

Jadi orang-orang melihat dia sebagai orang sesat.

“Penyihir sialan yang menyembuhkan Iblis!”

Gadis itu sangat dihormati sebagai Perawan Suci kemudian ditakuti sebagai “Penyihir” dan Gereja Katolik meninggalkannya.

Dia tidak punya tempat untuk pergi dan organisasi “Exorcist Liar” menjemputnya.

Dengan kata lain, ia harus mendapatkan perlindungan ilahi dari Malaikat Jatuh.

Tapi gadis itu tak pernah lupa untuk berdoa kepada Tuhan. Dia juga tak pernah lupa untuk bersyukur kepada Tuhan.

Biarpun begitu, gadis itu ditinggalkan.

Tuhan tidak menyelamatkannya.

Apa yang paling mengejutkan dia yakni tak ada satu orang pun di Gereja yang bersedia untuk membela dirinya.

Tak ada orang yang peduli tentangnya.

“…Ini karena aku tidak cukup berdoa. Itu karena aku canggung. Aku sangat bodoh sampai aku pun tak bisa makan burger sendiri.”

Gadis itu, Asia, menyeka air matanya sambil tertawa.

Aku tak tahu harus berkata apa padanya.

Aku tak tahu harus berkata apa setelah mengetahui masa lalu yang menghancurkan dirinya.

Seperti yang dia tunjukkan sebelumnya, dia adalah pemilik Sacred Gear yang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan manusia sampai Iblis.

“Ini juga merupakan cobaan yang Tuhan berikan padaku. Karena aku seorang biarawati canggung, Tuhan memberiku hukuman ini. Jadi, aku harus menanggungnya.”

Dia tertawa seolah-olah dia tengah berbicara dengan dirinya sendiri.

Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa lagi…

“Aku yakin aku akan membuat banyak teman-teman suatu hari nanti. Aku mempunyai impian. Aku ingin pergi membeli bunga dengan teman, membeli buku dan… bicara…”

Dia penuh air mata.

Aku tak bisa melihat dia lagi. Dia pasti telah menahannya sepanjang waktu.

Dia telah menunggu Tuhan untuk menyelamatkan dirinya sepanjang waktu dan telah menyembunyikan perasaannya selama ini.

Hei.

Hei, Tuhan!

Apa artinya ini!? Kenapa Engkau tidak menyelamatkan gadis ini!

Dia telah merindukan bantuan-Mu!? Dia telah menghormati-Mu lebih dari siapa pun!

Apa yang tengah Engkau lakukan!? Mengapa Engkau tidak melakukan apa-apa!?

Aku tak tahu satu hal pun tentang-Mu dan aku juga tak percaya pada agama apa pun. Selain itu, aku Iblis!

Tapi, Iblis sepertiku pun dapat berbicara dengannya!

Bukankah Engkau orang yang memberi kami Sacred Gear?

Ini! Ini salah!

Ah, aku tahu. Ini adalah apa yang akan kulakukan! Lihat aku, Tuhan!

Aku mengambil tangannya. Aku mengatakan itu padanya sambil melihat langsung ke matanya yang basah dengan air mata.

“Asia, aku akan menjadi temanmu. Tidak, kita sudah berteman.”

Asia yang berdiri di sana tampak bingung.

“Aku I-Iblis, tapi itu semua benar. Aku takkan mengambil hidup Asia, dan aku takkan mengambil harga apa pun! Kamu bisa memanggilku setiap kali kamu menginginkannya! Ah, dan aku juga akan memberikan nomor ponselku.”

Aku meletakkan tanganku di dalam sakuku untuk mengambil ponselku.

“…Kenapa?”

“Nggak kenapa-napa kok! Asia, kamu bermain denganku sepanjang hari, kan? Kita berbicara, kan? Kita tertawa bersama-sama, kan? Maka kamu dan aku adalah teman! Seorang manusia, Iblis, atau Tuhan tidak masalah! Kita adalah teman!”

“…Apakah itu perjanjian dengan Iblis?”

“Bukan! Asia dan aku akan jadi teman sungguhan! Kita akan mengesampingkan hal-hal lain! Kita akan berbicara saat kita mau, kita akan bermain saat kita mau, dan ya, aku juga akan pergi berbelanja denganmu! Entah buku atau bunga, kita akan pergi berbelanja sebanyak yang kamu mau! Oke?”

Bahkan aku berpikir bahwa aku bodoh dalam percakapan. Ini bahkan tidak romantis. Kiba mungkin tahu hal yang benar untuk dikatakan pada saat seperti ini.

Tapi Asia menaruh tangannya di mulutnya, dan sekali lagi mulai meneteskan air mata. Tapi, saat ini, matanya tidak terlihat sedih.

“…Ise-san. Aku tak tahu lagi.”

“Kita bisa belajar dengan pergi di sekitar kota! Kalau kamu pergi berkeliling melihat hal-hal yang berbeda, akhirnya kamu akan belajar.”

“…Aku tidak bisa berbicara bahasa Jepang. Aku juga tidak tahu tentang budaya.”

“Aku akan mengajarimu! Bahkan aku akan membuatmu berbicara menggunakan peribahasa! Serahkan padaku! Kita pun bisa pergi ke museum untuk melihat harta nasional Jepang! Samurai! Sushi, dan geisha!”

“Aku juga tidak tahu apa yang harus dibicarakan dengan seorang teman.”

Aku memegang tangan Asia dengan erat.

“Kamu berbicara denganku secara biasa sepanjang hari ini. Itu sudah bagus. Kita sudah berbicara seperti teman.”

“…Maukah kamu menjadi temanku?”

“Ya, jadi ayo kita berteman dari sekarang, Asia.”

Dia mengangguk dan tersenyum.

Ya, dengan ini baik-baik saja.

Asia dan aku adalah teman! Tapi situasi ini pasti membuatku malu.

Mungkin aku akan gemetar karena malu saat pergi tidur setelah ini.

Tapi itu bukanlah masalah.

Kalau Asia tersenyum, maka tidak masalah.

Insiden dari masa sedih. Aku takkan tahu betapa menyakitkannya itu.

Tapi aku pasti bisa menjaga senyumnya mulai saat ini!

Bahkan manusia dan Iblis bisa berteman! Kupikir itu mustahil pada awalnya, tapi aku tidak peduli lagi.

Aku pasti akan menemuinya mulai sekarang sebagai temannya. Aku takkan membiarkan siapa pun menghalangi jalan kami!

Aku akan melindungi Asia!

“Tak mungkin.”

Sebuah suara yang menolak semua pikiranku.

Saat aku melihat ke arah mana suara itu berasal, aku terdiam.

Itu karena orang yang kukenal berdiri di sana.

Seorang gadis langsing dengan rambut hitam halus.

Amano Yuuma-chan berdiri di sana.

“Y-Yuuma-chan…?”

Dia tertawa geli saat dia mendengar suara bergetarku.

“Heh. Kau selamat. Dan sebagai Iblis? Astaga, itu yang terburuk.”

Suaranya bukan suara imut Yuuma-chan, dan dia terdengar lebih seperti orang dewasa menawan.

“…Raynare-sama…”

Asia memanggilnya dengan nama itu.

Raynare? Yah, benar juga. Aku benar-benar lupa.

Amano Yuuma adalah Malaikat Jatuh. Betul. Aku hampir lupa soal itu.

Begitu ya, jadi itu Malaikat Jatuh Raynare. Jadi itulah nama aslinya.

“…Apa yang Malaikat Jatuh sepertimu inginkan?”

Dia menyeringai saat aku mengatakan itu padanya.

“Aku tak ingin Iblis rendahan kotor sepertimu berbicara denganku.”

Dia menatapku seolah-olah dia melihat sesuatu yang sangat menjijikkan.

“Gadis itu. Asia, adalah milik kami. Bisakah aku membawa dia kembali? Asia, kau tahu sia-sia saja untuk kabur?”

Kabur? Apa maksudnya?

“…Tidak. Aku tak ingin kembali ke Gereja itu. Aku tak ingin kembali ke orang-orang yang membunuh orang lain…. Apalagi, kamu orang yang melakukan sesuatu denganku…”

Balas Asia dengan jijik.

Apa yang terjadi? Apa yang terjadi di dalam Gereja itu?

“Tolong jangan katakan itu, Asia. Sacred Gear-mu sangat penting untuk rencana kami. Jadi tolong kembalilah denganku? Aku juga menghabiskan waktu untuk mencarimu. Jangan membuat masalah untukku.”

Raynare mendekati kami. Asia bersembunyi di belakangku. Tubuhnya gemetar ketakutan.

Aku mengambil langkah maju untuk melindunginya.

“Tunggu. tidak bisakah kau lihat dia tidak mau? Yu, Raynare-san, apa yang akan kaulakukan dengan dia usai membawa dia kembali?”

“Iblis rendahan, jangan panggil aku dengan namaku. Namaku akan jadi kotor. Sesuatu di antara kami tak ada hubungannya denganmu. Kalau kau tidak cepat-cepat kembali ke tempat majikanmu, kau akan mati, tahu?”

Raynare mengumpulkan cahaya di tangannya.

Apakah itu tombak?

Aku tewas sekali karena itu.

Aku perlu membuat langkah pertama!

“S-Sacred Gear!”

Saat aku berteriak ke arah langit dengan keras, cahaya menutupi lengan kiriku dan membentuk gauntlet merah.

Yap! Ini berhasil!

Sepertinya diam-diam berlatih tentang cara untuk membuat Sacred Gear-ku muncul tanpa membuat postur terbayar sudah! Melihat Sacred Gear-ku, Raynare menunjukkan ekspresi terkejut sejenak dan kemudian mulai tertawa.

“Aku diberi tahu sebelumnya bahwa Sacred Gear-mu berbahaya dari para petinggi, tapi sepertinya mereka salah total!”

Malaikat Jatuh itu mulai tertawa seakan menemukan hal lucu.

Apa? Apanya yang lucu?

“Sacred Gear-mu sangat umum. Itu disebut [Twice Critical]. Itu menggandakan kekuatan pemiliknya untuk waktu sementara, tapi usai menggandakan kekuatanmu bukanlah merupakan ancaman bagiku. Sungguh, benda itu cocok untuk Iblis rendahan sepertimu.”

Kemampuan yang menggandakan kekuatan pemiliknya? Itukah kekuatan Sacred Gear-ku?

Dan dia bilang ini sangat umum…

Tapi itu cukup bagus untuk saat ini.

Aku perlu mengguncangkan Raynare bagaimanapun caranya, dan lari dengan Asia!

Tapi ke mana? Sekolah?

Tidak bisa. Aku tidak boleh menyebabkan masalah bagi Buchou dan yang lain.

Rumahku? Bagaimana aku menjelaskannya kepada orangtuaku?

…Sial. Walau aku temannya, aku tak tahu mau bawa ke mana Asia!

Keparat! Aku akan memikirkannya nanti! Pertama-tama, aku harus mengalahkan Malaikat Jatuh di depanku dulu!

Sialan! Ini kasus terburuk karena harus melawan mantan pacarku!

Kenapa aku selalu masuk ke dalam kekacauan ini?

“Sacred Gear! Aktifkan! Kamu dapat menggandakan kekuatanku, kan!? Lalu aktifkan!”

Lalu permata di gauntlet mulai bersinar.

[Boost!!]

Sebuah suara dibuat. Saat berikutnya, aku merasakan kekuatan mengalir memasuki tubuhku.

Apakah ini artinya menggandakan kekuatanku!?

Ya! Dengan ini—!

STAB

Sebuah suara jahat. Sesuatu menusuk perutku.

Tombak cahaya. Dia melemparkan itu padaku, lagi.

“Meskipun kekuatanmu digandakan, kau pun tak bisa menghindari tombak kecil yang kubuat ini. Meskipun kekuatan 1 digandakan, itu cuma 2. Kau tak bisa mempersempit kesenjangan kekuatan antara kita. Apa kau mengerti sekarang, Iblis rendahan-kun?”

Aku terjatuh.

Gawat. Cahaya adalah racun. Ini racun bagi Iblis. Dan aku diserang di perutku. Ini adalah—

Aku mempersiapkan diri untuk rasa sakit yang akan diikuti oleh kematian, tapi aku tidak merasakan sakit sama sekali. Itu karena cahaya hijau menyelimuti seluruh tubuhku. Sewaktu aku melihat, Asia menyembuhkan lukaku. Dia meletakkan tangannya di perutku dan menyembuhkan lukaku untukku.

Tombak cahaya itu secara bertahap semakin kecil, dan akhirnya menghilang. Aku tidak merasakan rasa sakit sedikit pun. Malahan, aku bisa merasakan kehangatan Asia.

“Asia. Kalau kau tak mau Iblis itu dibunuh, ikutlah denganku. Sacred Gear-mu itu penting untuk rencana kami. Kekuatanmu, [Twilight Healing], adalah Sacred Gear langka tak seperti Sacred Gear Iblis di sana. Kalau kau tak ikut denganku, aku hanya harus membunuh Iblis itu.”

Raynare memberikan perintah yang kejam.

Aku sandera!? Memangnya aku mau!

“D-Diam! Aku bisa mengalahkanmu—”

“Ya, aku mengerti.”

Tanpa mendengarku, Asia menerima perintah Malaikat Jatuh itu.

“Asia!”

“Ise-san. Terima kasih untuk hari ini. Itu sangat menyenangkan.”

Dia tersenyum lebar. Perutku telah benar-benar sembuh.

Usai dia menegaskan hal itu, dia berjalan menuju Raynare.

“Gadis pintar, Asia. Begitu. Masalah terpecahkan. Dengan ritual hari ini, kau akan terbebas dari penderitaanmu.”

Raynare tersenyum bejat.

Sialan! Dia tidak seperti Yuuma-chan yang kukenal!

Juga apa maksudnya dengan ritual!? Kedengarannya seperti sesuatu yang buruk!

Kemudian aku berteriak ke arah Asia.

“Asia! Tunggu! Kita teman, kan!?”

“Iya. Terima kasih sudah menjadi teman dengan orang sepertiku.”

Aku berjanji untuk melindungi Asia.

“A-Aku harus melindungi Asia!”

Dia berbalik, tapi ia masih tersenyum padaku.

Aku menjadi terpesona dengan senyumnya sejenak.

“Selamat tinggal.”

Dia mengatakan perpisahan.

Raynare menutupi Asia dengan sayap hitamnya.

“Iblis rendahan, sepertinya kau terselamatkan karena gadis ini. Kalau kau menghalangi jalanku lagi, aku pasti akan membunuhmu. Selamat tinggal, Ise-kun.”

Malaikat Jatuh itu menyeringai padaku dan terbang tinggi sambil memegang Asia.

Mereka menghilang ke langit. Satu-satunya yang tersisa adalah aku, bulu hitam, dan Rache-kun yang telah Asia tinggalkan.

—Aku tak bisa berbuat apa-apa.

“Aku akan melindungi Asia”. Apa-apaan itu.

Aku berlutut dan mulai meninju tanah.

Aku menggertakkan gigi dengan keras dan berteriak dengan frustrasi.

Sial. Sial.

Siaaaaaaaaaaaaaaaaal!

“Asia…”

Aku meneriaki nama temanku ke arah langit.

Tak ada jawaban.

“Asiaaaaaaaaaaa!”

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku mencemooh diri sendiri karena lemah.

Life.4 Aku Menyelamatkan Teman![edit]

Bagian 1[edit]

PLAK!

Sebuah suara menggema di ruang klub. Suara itu datang dari pipiku.

Aku ditampar. Buchou menampar pipiku.

Dia serius.

“Berapa kali aku harus mengulangi ini? Tidak ya tidak. Aku tak bisa membiarkanmu menyelematkan Sister itu.”

Aku mengunjungi sekolah usai aku tak bisa menyelamatkan Asia dan melaporkan seluruh ceritanya pada Buchou.

Bahkan usai aku melaporkan apa yang terjadi, aku mengusulkan untuk pergi ke Gereja itu.

Jelas, untuk menyelamatkan Asia.

Tapi Buchou mengatakan bahwa dia tidak akan terlibat dalam hal ini.

Aku tak bisa setuju dengan keputusannya, jadi aku mencoba untuk meyakinkan dia, meskipun aku tahu itu kasar. Itu sebabnya dia menamparku.

Tamparan pertama yang pernah kuterima selama hidupku itu lebih sakit daripada yang kuduga. Terutama hatiku sakit.

Aku telah terus-menerus menghianati Buchou yang memiliki harapan tinggi padaku.

Tapi tetap saja, ada hal-hal di mana aku tak boleh menyerah.

“Lalu aku akan pergi sendiri. Aku khawatir tentang ritual itu. Para Malaikat Jatuh melakukan sesuatu dari balik layar. Tak ada jaminan keamanan Asia.”

“Apa kamu benar-benar bodoh? Kamu pasti akan dibunuh kalau kamu pergi. Kamu takkan bisa hidup lagi. Apa kamu mengerti?”

Buchou mencoba untuk berbicara dengan tenang, tapi dia berbicara padaku seolah-olah dia memperingatiku.

“Tindakanmu akan memengaruhi bukan cuma aku, tapi juga anggota lain! Kamu adalah Iblis dari grup Gremory! Kamu harus menyadari itu!”

“Kalau begitu, aku keluar dari grup ini. Aku akan pergi ke sana sendirian.”

“Aku tak bisa melakukan itu! Kenapa sih kamu tidak mengerti?”

Kupikir itu adalah pertama kalinya aku melihat Buchou semarah ini.

Aku telah menyebabkan banyak masalah bagi Buchou. Tapi ada hal-hal di mana aku tak boleh mundur.

“Aku berteman dengan Asia Argento. Asia adalah temanku yang penting. Aku takkan meninggalkan temanku!”

“…Itu adalah hal yang indah. Kurasa itu luar biasa kalau kamu bisa mengatakan itu secara langsung. Tapi itu berbeda dari apa yang kita bicarakan sekarang. Hubungan antara Iblis dan Malaikat Jatuh tidak sesederhana seperti yang kamu pikirkan. Kedua belah pihak telah saling melotot selama ratusan dan ribuan tahun. Kalau kamu menunjukkan kepada mereka satu saja celah kelemahan, mereka akan datang dan membunuh kita. Mereka adalah musuh kita.”

“Bukankah melenyapkan musuh cara Gremory melakukan sesuatu?”

“………”

Kami saling melotot.

Aku tidak mundur. Aku melihat langsung ke matanya.

“Gadis itu awalnya dari kubu Tuhan. Dia adalah orang yang tak pernah bisa hidup berdampingan dengan kita. Meskipun dia pergi dengan Malaikat Jatuh, itu tidak mengubah fakta bahwa dia masih musuh kita para Iblis.”

“Asia bukan musuh kita!”

Aku menyangkalnya secara kuat. Seorang gadis baik seperti dia tak bisa menjadi musuh kita!

“Meskipun bukan, dia tidak ada hubungannya dengan kita. Ise, kamu harus melupakannya.”

Meskipun dia mengatakan hal seperti itu, mustahil aku bisa melupakannya!

Lalu Akeno-san datang dan berbisik ke telinga Buchou.

Apa itu? Apa terjadi sesuatu? Akeno-san juga berekspresi serius. Tapi sepertinya itu bukan karena diskusi Buchou dan diriku.

Buchou, yang mendengarkan Akeno-san, berwajah serius.

Sudah kuduga, pasti terjadi sesuatu.

Buchou menatapku, dan kemudian melihat sisa anggota.

“Aku harus melakukan sesuatu yang mendesak sekarang. Akeno dan aku akan pergi keluar sebentar.”

—!

T-Tidak!

“B-Buchou! Aku belum selesai bicara—”

Buchou meletakkan jari telunjuknya di bibiku.

“Ise, ada beberapa hal yang harus kuberi tahu padamu. Pertama. Kamu berpikir bahwa [Pawn] adalah bidak yang lemah, kan? Apakah aku benar?”

Aku mengangguk pelan atas pertanyaannya.

“Itu salah besar. [Pawn] memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki bidak lain. Kemampuan itu adalah [Promotion].”

[Promotion]? Apa itu?

“Sama seperti permainan catur sungguhan, [Pawn] bisa berubah menjadi bidak-bidak lain jika mereka mencapai markas lawan. Mereka mampu promosi menjadi setiap bidak lain selain bidak [King]. Ise, ketika kamu melangkahkan kaki di lokasi yang kuakui sebagai ‘markas musuh’, kamu bisa berubah menjadi setiap bidak selain [King].”

Wow! Jadi aku bisa promosi ke bidak [Knight] Kiba, bidak [Rook] Koneko-chan, dan juga bidak [Queen] Akeno-san!?

“Karena belum lama sejak kamu menjadi Iblis, masih ada pembatasan, jadi masih mustahil bagimu untuk dipromosikan menjadi bidak terkuat, [Queen]. Tapi kamu bisa berubah ke bidak-bidak lain. Kalau kamu menginginkannya kuat-kuat untuk [Promotion] di dalam hatimu, maka akan ada perubahan dalam kemampuanmu.”

Menakjubkan! Hanya mendengarkan itu memberiku banyak informasi!

Jika aku menambahkan promosi dengan Sacred Gear, maka aku mungkin bisa menghajar pendeta itu!

“Dan juga satu lagi. Ini tentang Sacred Gear. Bila kamu menggunakan Sacred Gear-mu, ingat ini.”

Buchou mulai membelai pipiku dengan tangannya.

“—Keinginan. Sacred Gear digerakkan dengan kekuatan keinginan. Dan itu juga menentukan kekuatan juga. Meskipun kamu adalah Iblis, hasratmu atas keinginan belum hilang. Semakin kuat yang kamu inginkan, semakin kuat Sacred Gear-mu akan menanggapimu.”

—Keinginan.

Kekuatan keinginan akan mengaktifkan Sacred Gear…

Jadi kalau aku sangat menginginkannya, ini akan aktif.

“Ada satu hal terakhir yang tak boleh dilupakan, Ise. Bahkan [Pawn] dapat mengalahkan [King]. Ini adalah dasar dalam catur. Kebenaran ini juga berlaku untuk bidak catur Iblis. Kamu bisa menjadi lebih kuat.”

Usai mengatakan itu, ia teleportasi ke tempat lain melalui lingkaran sihir bersama dengan Akeno-san.

Orang yang tersisa adalah aku, Kiba, dan Koneko-chan.

Usai aku menarik napas dalam-dalam, aku sudah bertekad untuk pergi dan akan pergi.

“Hyoudou-kun.”

Kiba memanggillku.

“Apa kamu pergi?”

“Ya, tentu saja. Aku harus pergi. Asia adalah temanku. Akulah yang harus menyelamatkannya.”

…Kamu akan terbunuh. Meskipun kamu memiliki Sacred Gear, dan meskipun kamu menggunakan [Promotion], kamu tak bisa mengalahkan sekelompok Exorcist dan Malaikat Jatuh sendirian.”

jawaban yang logis.

Aku sudah tahu itu. Aku sangat menyadari hal itu.

“Meski begitu, aku pergi. Walau aku mati, aku akan membebaskan Asia.”

“Tekad yang bagus, itulah yang ingin kukatakan tapi masih nekat.”

“Lalu apa yang harus kulakukan!”

Aku berteriak padanya, tapi dia bilang langsung padaku.

“Aku juga pergi.”

“Ap…”

Aku terpana usai mendengar sesuatu yang tak terduga.

Tentu saja. Aku hanya mendengar sesuatu yang tidak kuharapkan.

“Aku tidak tahu banyak tentang Asia-san, tapi kamu kawanku. Meskipun Buchou bilang begitu, ada bagian dari diriku yang menghormati keputusanmu. Apalagi, aku pribadi tak suka Malaikat Jatuh dan Pendeta. Aku membenci mereka.”

…Orang ini mungkin memiliki beberapa masa lalu juga.

Tapi mendengar kata “kawan” darinya…

“Ingat apa yang dikatakan Buchou? ‘Saat kamu melangkahkan kaki di lokasi yang kuakui sebagai ‘markas musuh’, kamu dapat berubah menjadi setiap bidak selain [King]’. Jadi bukankah dia tidak langsung mengatakan pada kita bahwa ‘Aku mengakui bahwa Gereja adalah lokasi di mana musuh Rias Gremory berada’?”

“Ah.”

Akhirnya aku menyadari itu.

Aku mengerti, jadi itu ya maksudnya.

Itu sebabnya dia mengatakan padaku informasi tentang [Promotion].

“Buchou tidak langsung menyetujuimu untuk pergi. Tentu saja, kurasa maksudnya juga berarti bahwa aku harus membantumu juga. Buchou mungkin memiliki semacam rencana. Jika tidak, dia akan menghentikanmu dengan menguncimu di suatu tempat.”

Kiba tertawa.

…Buchou, terima kasih banyak!

Aku telah menyaksikan betapa ramahnya Buchou sekali lagi, dan mengucapkan terima kasih dari lubuk hatiku.

Jika aku kembali dengan selamat, aku akan bekerja lebih keras!

Aku berterima kasih pada Buchou yang tak ada di sini diam-diam, dan gadis tubuh kecil mendekatiku.

“…Aku juga pergi.”

“Ap-, Koneko-chan?”

“…Aku merasa tidak enak untuk hanya membiarkan kalian berdua pergi.”

Koneko-chaaaaaaaan! Aku tak bisa mengatakan apa yang terjadi dalam pikirannya karena dia tidak menunjukkan ekspresi sama sekali, tapi rasanya aku hanya menyaksikan kebaikan tersembunyi dalam dirinya!

“Aku tersentuh! Sekarang, aku sangat tersentuh, Koneko-chan!”

Aku menjadi emosional dengan ucapan gadis ini.

“H-Huh? Tapi aku juga pergi…?”

Kiba tersenyum sedih. Aku tahu, Kiba. Terima kasih.

Aku berpikir bahwa si tampan bermasalah itu agak lucu.

Baiklah! Dengan ini maka mungkin! Kita bisa melakukannya!

“Kalau begitu mari kita pergi untuk misi penyelamatan dengan kita bertiga! Tunggu kami, Asia!”

Dengan begini, kami bertiga menuju ke Gereja.

Bagian 2[edit]

Langit sudah gelap, dan sudah waktunya untuk lampu jalan menyala.

Kami bertiga, Kiba, Koneko-chan, dan aku, yang meneliti Gereja dari tempat di mana kami bisa melihatnya.

Tak ada orang yang masuk atau keluar Gereja.

Tapi semakin dekat kami ke Gereja, semakin kuat aku mulai memiliki perasaan buruk. Aku berkeringat ke sekujur tubuhku.

Saat aku bertanya pada Kiba, ia mengatakan bahwa, “Dari kehadiran ini, aku yakin bahwa ada Malaikat Jatuh di dalam”.

Jadi, bos musuh di dalam.

“Ini, lihat peta ini.”

Kiba menyebarkan peta bangunan di jalan.

Peta Gereja. Dari mana dia dapatkan ini…?

“Yah, itu awal-awal saat kamu pergi ke wilayah musuh.”

Cowok tampan itu tersenyum.

Wow, sungguh dukungan cepat. Aku pun tak memikirkan hal itu dan mencoba untuk pergi langsung.

Aku menyadari betapa naifnya diriku sekali lagi.

“Selain tempat kudus, ada juga asrama. Tempat kudus itu terlihat mencurigakan.”

Kiba menunjuk tempat kudus itu.

“Jadi kita bisa mengabaikan asrama?”

“Seperti itulah. Kebanyakan kelompok ‘Exorcist Liar’ biasanya membuat beberapa perubahan di tempat kudus. Biasanya mereka melakukan ritual yang mencurigakan di bawah tempat kudus.”

“Kenapa?”

Aku mengatakan padanya keraguanku. Kiba tersenyum pahit.

“Itu adalah tempat yang mereka gunakan untuk dihormati sebagai tempat suci, dan dengan melakukan sesuatu yang dilarang Tuhan, itu membuat mereka puas karena itu merupakan penghinaan terhadap Tuhan. Karena mereka menyayangi Tuhan, karena mereka ditolak oleh Tuhan, mereka sengaja melemparkan mantra jahat di bawah tempat kudus sebagai representasi atas kebencian mereka.”

Mereka gila. Tidak, Tuhan pun membuang orang-orang setia yang bersalah.

Saat ini aku benci Tuhan karena insiden Asia. Itulah mengapa aku berpikir begitu.

“Tempat kudus ini terletak tepat di belakang pintu masuk. Kurasa kita bisa langsung masuk. Masalahnya adalah untuk menemukan pintu ruang bawah tanah setelah kita di tempat kudus, dan juga kita harus mengalahkan para pembunuh yang menunggu.”

Pembunuh…

Saat aku mendengar kata itu, aku mulai memiliki firasat buruk.

Kami saling melihat di depan Gereja sambil sinar rembulan meremangi wajah kami, lalu kami mengangguk.

Sudah diputuskan!

Sekarang kami hanya perlu masuk!

Tunggu aku, Asia!

Kami melewati pintu masuk dan langsung menuju tempat kudus.

Para Malaikat Jatuh pasti telah memperhatikan gangguan kami sampai sini.

Jadi musuh tahu bahwa kami telah memasuki wilayah mereka.

Tak ada akan jalan kembali. Satu-satunya yang tersisa adalah masuk langsung!

Kami membuka pintu, dan melangkah di dalam tempat kudus.

Ada sebuah altar dan kursi panjang. Sepertinya tempat kudus biasa. Cahaya lilin dan lampu interior menyala di tempat kudus.

…Oh, ada sesuatu yang tampaknya tidak normal.

Patung orang di kayu salib. Terlihat kepalanya hancur.

Sungguh tempat menyeramkan.

PROK PROK PROK PROK

Lalu tepuk tangan menggema melalui tempat kudus. Seseorang yang tampak seperti seorang pendeta muncul dari balik pilar.

Melihat wajahnya, aku menjadi jijik.

“Pertemuan! Ini reuni! Sangat emosional!”

Dia si pendeta menyebalkan berambut putih!

Kurasa namanya Freed. Itu dia. Jadi dia yang disebut pembunuh, huh.

Dia selalu tersenyum aneh.

“Yah, aku tak pernah bertemu Iblis yang sama dua kali sebelumnya! Kau tahu, karena aku super kuat, aku memotong-motong Iblis di saat aku pertama kali bertemu dengan mereka! Usai aku melihat mereka, aku langsung memotong mereka! Lalu, aku mencium mayatnya dan mengucapkan selamat tinggal! Begitulah caraku dulu hidup! Tapi karena kalian menghancurkan gayaku, aku jadi kehilangan! Itu tidak baik~. Itu tidak baik untuk mengganggu gaya hidupku~! Itu sebabnya~! Kalian membuatku kesal! Kuharap kalian akan mati! Benar-benar mati! Dasar Iblis sampaaaaaaaaaaaah!”

Usai menunjukkan kegembiraan dan kesedihan, kini ia marah.

Dia mengeluarkan pistol dan pedang seperti sebelumnya.

BOOOM.

Pedang cahaya muncul. Akan jadi merepotkan jika dipotong oleh pedang itu. Pistol itu juga merepotkan. Tapi itu berbeda dari sebelumnya. Sekarang 3 lawan 1.

“Kalian datang untuk menyelamatkan Asia-tan, kan? Hahaha! Iblis-sama berhati mulia datang untuk menyelamatkan si jalang itu yang bahkan bisa menyembuhkan Iblis! Nah, hanya terpesona dengan Iblis seharusnya membuat Sister itu mati!”

Mati? Apa maksudnya!?

“Hei! Di mana Asia!?”

“Yah, ada tangga tersembunyi di bawah altar itu. Dari sana kau bisa pergi ke tempat di mana mereka melakukan ritual.”

Pria itu memberi tahu lokasi basemen tersembunyi dengan menunjuk pada altar.

Apakah dia tahu bahwa seharusnya dia menghentikan kami? Atau dia memberitahunya karena dia yakin bahwa dia bisa membunuh kami dan itu akan memecahkan masalah?

“Sacred Gear!”

Disinkronkan dengan teriakanku, gauntlet merah muncul di lengan kiriku. Menggunakan Sacred Gear, selesai! Baiklah!

Kiba menghunus pedang dari sarungnya dan Koneko-chan—

Huh! Aku sangat terkejut sampai mataku hampir keluar.

GOGOGO…

Koneko-chan mengangkat bangku yang beberapa kali lebih besar darinya.

“…Hancurlah.”

Koneko-chan melempar bangku pada si pendeta! Gadis Super dengan metode serangan tak terduga!

“Wow! Oh yeah!”

HSDxD vol 01 238.jpg

Pendeta itu melakukan tarian kecil dan memotong kursi dengan pedang cahaya. Kursi yang dipotong setengah menyentuh tanah.

“Di sana.”

SWIFT.

Saat kupikir Kiba pergi ke depan, dia sudah menghilang. Dia sangat cepat sehingga aku tak bisa melihat dia!

GIIN!

Ada percikan antara pedang Kiba dan pedang cahaya pendeta itu.

Jadi itu solid meskipun terbuat dari cahaya huh. Toh, meskipun Kiba menebas lurus ke arahnya, aku bisa mendengar suara dua logam bertabrakan satu sama lain.

“Hmmm! Hmmm! Menjengkelkan! Kenapa kalian sangat berisik!? Aku sangat jahat! Maaf kalau berbicara dalam bahasa kematian! Maafkan aku setelah kalian mati!”

Kiba mengelak peluru tanpa suara dengan kakinya sambil terus menyerang musuhnya.

Kiba yang menghindari semua serangan pendeta itu dengan menakjubkan.

Tapi pendeta itu juga sesuatu karena dia bisa melawan setara dengan Iblis.

Ya ampun, ia menghentikan serangan Kiba lagi!

Aku tak bisa mengikuti gerakan Kiba dengan mataku, tapi pendeta itu bisa.

Sehingga pendeta menyebalkan itu bukan lawan yang bisa kulawan sendiri.

Kiba dan si pendeta memulai pertempuran langsung. Keduanya saling melotot.

“Mengagumkan. Kau lumayan kuat.”

“Ahaha! Kau juga! [Knight], huh!? Bahkan tidak punya titik buta huh! Ini bagus! Ya, ya, ini adalah apa yang kubicarakan. Akhir-akhir ini, aku tidak punya pertempuran mengagumkan seperti ini! Aku hampir menangis karena itu! Hmmm! Hmmm! Aku akan membunuhmu!”

“Lalu mungkin aku juga harus bertarung dengan sedikit serius.”

Kiba akan bertarung dengan serius? Apa yang akan dia lakukan?

“Rasakan ini.”

Suara bernada rendah. Aku tak percaya itu suara Kiba karena memiliki intensitas di dalamnya.

Lalu, beberapa hal hitam keluar dari pedang Kiba. Itu mulai menutupi seluruh pedang.

Kegelapan.

Jika aku harus menjelaskan, akan jadi begitu.

Kegelapan menutupi pedang.

Tidak, itu lebih seperti kegelapan itu membentuk menjadi pedang Kiba.

Pedang kegelapan yang bentrok melawan pedang cahaya si pendeta mulai untuk memperluas dan melahap pedang cahaya.

“Ap, apa-apaan ini!?”

Pendeta itu tampaknya bingung.

“—[Holy Eraser], pedang kegelapan yang memakan cahaya.”

“K-Kau juga pemilik Sacred Gear!?”

Sacred Gear! Kiba juga!?

Maksudku, pedang kegelapan itu terlihat mengagumkan!

Sialan! Cowok tampan itu memiliki senjata bagus juga!?

Pedang cahaya si pendeta benar-benar dimakan oleh pedang Kiba, dan tak bisa mempertahankan bentuknya setelah cahaya itu dilahap.

Sekarang! Ini adalah kesempatanku!

Aku langsung menerjangnya!

“Sacred Gear! Aktifkan!”

[Boost!!]

Sebuah suara keluar dari permata dan kekuatan mengalir ke tubuhku.

Targetku adalah pendeta menyebalkan itu.

Pendeta itu sadar akan diriku.

“Aku tetap memberitahumu! Kau menyebalkan!”

Dia menunjukkan pistolnya yang sarat dengan peluru cahaya padaku. Peluru itu ditembak tanpa membuat suara.

Sini!

“Promotion, [Rook]!”

BASHIIN!

Peluru cahaya itu tidak menembusku, dan lenyap.

“—! [Promotion]!? [Pawn]!?”

Pendeta itu tampaknya kaget.

Ya, aku [Pawn]! [Pawn] yang akan memukulmu!

“Ciri [Rook]! Pertahanan super dan—!”

Kepalan kiriku memukul wajah pendeta itu. Itulah yang kupikirkan, tapi aku merasakan sesuatu yang keras di tinjuku.

Walau begitu, aku menekan sekeras yang kubisa!

Pendeta itu didorong jauh ke belakang!

“Kekuatan serangan luar biasa.”

Aku tertawa saat bernapas keras.

“Itu untuk memukul Asia waktu itu. Aku merasa lega bahwa aku memukulmu sekali.”

Pendeta itu jatuh di tanah, tapi bangkit perlahan dan meludahkan darahnya ke tanah.

Pipi kanannya bengkak.

Itu saja? Aku dipromosikan menjadi [Rook], tapi sepertinya aku masih belum sekuat Koneko-chan.

Tidak, kalau aku melihat dengan hati-hati, pedang yang tinggal gagangnya saja jadi rusak.

Apa dia menggunakannya sebagai perisai sebelum dipukul olehku?

Jadi itulah benda keras yang kurasakan. Dia memiliki reaksi cepat.

“…Hmm… oh, bukan cuma aku dipukul oleh Iblis sampah, tapi dia mengatakan beberapa omong kosong aneh padaku… —Jangan main-main denganku.”

Pendeta itu berteriak.

“Jangan main-main denganku!! Sialaaaaan! Iblis seharusnya tidak bertindak sombong dengankuuuu! Aku akan membunuhmu! Pasti! Aku pasti akan membunuhmu! Aku akan memotongmu, sialaaaaaaan!”

Pendeta itu mengambil pedang kedua yang hanya memiliki pegangannya.

Dia masih memiliki itu!? Dia punya berapa banyak!?

Tapi kami bertiga, aku, Kiba, dan Koneko-chan, mengelilingi pendeta itu.

Pendeta itu menyadari itu, dan dia melihat sekitar. Dia mulai menyeringai.

“Wow, wow. Apakah ini yang kau sebut krisis? Hmm, bagiku, terbunuh oleh Iblis adalah tabu, jadi rasanya aku mundur. Ini memalukan bahwa aku tak bisa mengusir kalian, tapi aku juga tidak ingin mati!”

Pendeta itu mengambil sesuatu bulat dan melemparnya ke lantai.

Seketika, mata kita dibutakan dengan cahaya bersinar.

Keparat! Layar asap!?

Ketika mataku sembuh, aku melihat sekeliling tapi pendeta itu sudah pergi.

Kemudian suara pendeta itu berasal dari suatu tempat.

“Hei. Iblis di sana… Ise-kun, bukan? Sejujurnya, aku telah jatuh hati padamu. Jadi aku pasti akan membunuhmu. Pasti, oke? Aku takkan mengampuni Iblis menyebalkan yang meninjuku dan memberiku ceramah, oke? Lalu, bye-bye.”

Ketika mataku sembuh sepenuhnya, aku melihat sekeliling lagi, tapi pendeta itu telah lenyap tanpa meninggalkan jejak.

…Dia melarikan diri.

Bahkan dia meninggalkan beberapa kata perpisahan…

Aku memikirkan hal itu, dan menyadari bahwa aku tidak punya waktu untuk dihabiskan.

Kiba, Koneko-chan dan aku mengangguk dan pergi menuju tangga tersembunyi altar ini.

Bagian 3[edit]

Kami bertiga berjalan menuruni tangga di bawah altar.

Sepertinya listrik bekerja di sini juga.

Dengan Kiba di depan kami, kami berjalan ke depan.

Setelah tangga, ada lorong. Kadang-kadang ada pintu di kedua sisi dinding. Jadi ini adalah ruang bawah tanah huh.

Koneko-chan menunjuk ke ujung dengan mengatakan, “Mungkin pada akhir lorong ini… aku bisa mencium bau orang itu…”.

Jadi Asia di sana. Lalu semangatku naik.

Tunggu aku, Asia. Aku akan segera ke sana!

Saat kita pergi lebih jauh ke dalam, pintu besar muncul.

“Itu?”

“Mungkin. Aku yakin ada sekelompok Exorcist dan Malaikat Jatuh di dalam. Apa kalian siap?”

Koneko-chan dan aku mengangguk pada Kiba.

“Baiklah. Lalu kita akan membuka pintu—”

Saat Kiba dan aku akan membuka pintu, pintu terbuka dengan sendirinya.

Sementara membuat suara besar, bagian dalam tempat ritual menjadi terlihat.

“Selamat datang. Para Iblis.”

Malaikat Jatuh, Raynare, berbicara dari ujung ruangan.

Ruangan ini penuh dengan pendeta. Mereka semua memiliki pegangan pedang yang membuat pedang cahaya di tangan mereka.

Aku menatap gadis yang melekat pada salib dan berteriak.

“Asiaaa!”

Asia melihat suaraku dan menatapku.

“…Ise-san?”

“Ya! Aku datang untuk menyelamatkanmu!”

Aku tersenyum padanya dan air mata turun dari matanya.

“Ini reuni menyentuh, tapi sudah terlambat. Ritualnya sudah selesai.”

Ritualnya selesai?

Apa maksudnya—

Tiba-tiba, tubuh Asia mulai bersinar.

“…Aaah, iyaaaaaaaaaaaa!”

Asia menjerit. Dia terlihat sangat kesakitan.

“Asia!”

Aku mencoba meraihnya, tapi para pendeta itu mengelilingiku.

“Aku tidak akan membiarkanmu ikut campur!”

“Iblis sialan! Aku akan menghancurkan kalian!”

“Maju! Pendeta menyebalkan! Aku tidak punya waktu untuk melayani kalian semua!”

BAN!

Sebuah suara besar. Saat aku melihat, Koneko-chan memukul salah satu pendeta.

“…Jangan menyentuhku.”

Kiba juga menarik pedang kegelapannya.

“Sepertinya aku harus pergi dengan kecepatan penuh. Aku benci pendeta. Kalau ada sebanyak ini, maka aku takkan menahan melahap cahaya kalian.”

Mata Kiba menjadi tajam dan aku bisa merasakan kedinginan darinya.

Kegelapan menunjukkan niat membunuh sangat padat. Ini akan menjadi perang habis-habisan.

Iyaaaaaa…”

Pada saat yang sama, cahaya besar keluar dari tubuh Asia.

Raynare membawanya ke tangannya.

“Ini dia! Ini dia kekuatan yang sudah lama kudambakan! Sacred Gear! Dengan ini, aku akan dicintai!”

Dengan ekspresi sukacita, Raynare memeluk cahaya itu.

Kemudian cahaya terang menyelubungi ruang ritual.

Saat cahaya itu berhenti, ada Malaikat Jatuh memancarkan cahaya berwarna hijau dari tubuhnya.

“Ufufu. Ahahahahahaha! Akhirnya aku memilikinya! Kekuatan tertinggi! Dengan ini, aku bisa menjadi Malaikat Jatuh tertinggi! Dengan ini aku bisa membalas semua orang yang meremehkan aku!”

Malaikat Jatuh itu tertawa besar.

Aku tak memerhatikan dan langsung pergi ke Asia.

Para pendeta berusaha untuk menghentikanku, tapi Kiba dan Koneko-chan membantuku dengan mengalahkan mereka.

Pedang Kiba menelan pedang cahaya para pendeta, dan Koneko-chan memukul pendeta yang telah kehilangan senjata mereka dengan satu serangan kuat. Kombinasi mereka berdua luar biasa, dan sangat jelas bahwa itu bukan jenis kombinasi yang hanya dengan beberapa hari latihan.

“Terima kasih, kalian berdua!”

Asia, yang melekat pada kayu salib. Tampak tak bernyawa.

Tidak, seharusnya dia baik-baik saja!

Aku membuka ikatan di tangan dan kakinya, dan memeluknya dalam pelukanku.

“…I-Ise-san…”

“Asia, Aku datang untuk membawamu kembali.”

“…Ya.”

Suaranya sangat kecil saat dia menjawab, dan itu tidak terdengar hidup.

Hei, hei!

Seharusnya dia baik-baik saja, kan? Dia tidak akan…

“Itu sia-sia saja.”

Raynare membuat seringai seolah-olah dia menolak pikiranku sekali lagi.

“Pemilik Sacred Gear yang diambil dari tubuh mereka akan mati. Gadis itu akan mati.”

“—! Kembalikan Sacred Gear-nya!”

Aku berteriak padanya, tapi dia hanya tertawa.

“Mustahil aku mengembalikannya. Kau tahu, aku pun menipu atasanku untuk mendapatkan ini? Aku akan membunuh kalian semua dan menghapus semua bukti.”

“…Keparat. Kau berbeda dengan Yuuma-chan yang kuingat.”

Mendengar itu, ia mulai tertawa keras.

“Fufufu, itu cukup menyenangkan. Waktu aku berkencan denganmu.”

“…Kau pacar pertamaku.”

“Ya, melihat itu sangat lucu. Sangat menyenangkan untuk bermain-main dengan orang yang tidak memiliki pengalaman dengan seorang wanita.”

“…Aku serius menjagamu.”

“Ufufu, ya, kau menjagaku. Saat aku dalam kesulitan kau berhasil mengurus itu segera dan memastikan aku tak terluka. Tapi apakah kau tahu bahwa aku melakukan semua itu dengan sengaja? Karena lucu untuk melihat wajahmu saat kau panik.”

“…Aku memastikan aku merencanakan kencan pertama kita dengan hati-hati. Untuk memastikan itu akan menjadi kencan yang hebat.”

“Ahahaha! Ya! Itu adalah kencan biasa! Berkat itu, aku sangat bosan!”

“…Yuuma-chan.”

“Ufufu, aku memilih nama itu agar aku bisa membunuhmu. Indah, bukan? Ya kan, Ise-kun?”

Kemarahanku melewati batasnya. Kemudian aku berteriak marah padanya:

“Raynareeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!!”

“Ahahahahaha! Aku tak ingin bocah busuk sepertimu memanggil namaku!”

Raynare mencemooh.

Aku memiliki begitu banyak kebencian dalam diriku sampai isi perutku berubah hitam.

Aku tak tahu siapa pun yang merupakan sampah besar dari dirinya.

Dia sungguh orang yang sepatutnya disebut iblis.

“Hyoudou-kun! Formasi kita tidak beruntung sambil kita melindungi gadis itu! Cepat pergi ke atas! Kami akan membuat jalan untukmu! Sekarang, cepat!”

Kiba mengatakan itu saat mengalahkan para pendeta.

Dia benar. Masih ada banyak pendeta yang tersisa, sehingga akan ada batas untuk melawan Malaikat Jatuh di sini sambil melindungi Asia.

Aku melototi Raynare, dan kemudian pergi sambil membawa Asia.

“Koneko-chan, kita akan membuat jalan keluar untuk Hyoudou-kun!”

“…Baik.”

Keduanya mulai mengalahkan para pendeta yang mencoba untuk menghalangi jalanku.

Berkat bantuan mereka, aku bisa sampai ke pintu masuk ruangan ritual segera.

“Kiba! Koneko-chan!”

“Kamu pergi duluan! Kami akan mengurus ini di sini!”

“…Pergilah.”

“Tapi!”

“Pergi saja!”

Sialan! Kiba! Koneko-chan! Kalian berdua berlagak berlebihan!

Tapi sekarang aku akan harus bergantung pada mereka. Iblis seniorku. Mustahil mereka akan mati di tempat seperti ini!

“Kiba! Koneko-chan! Saat aku kembali, panggil aku ‘Ise’! Pastinya! Kita adalah kawan!”

Itulah yang kukatakan pada mereka. Rasanya seperti mereka berdua tersenyum.

Aku meninggalkan tempat ini dan langsung pergi ke lorong.

Bagian 4[edit]

Aku pergi menaiki tangga sambil membawa Asia, dan keluar dari tempat kudus.

Ada sesuatu yang salah dengan Asia.

Wajahnya pucat. Aku membaringkannya di salah satu bangku.

“Tunggu dulu! Kamu akan bebas segera, Asia! Kamu akan bisa bermain denganku mulai sekarang!”

Asia tersenyum kecil pada ucapanku.

Kemudian dia meraih tanganku. Aku tak bisa merasakan kekuatan atau kehangatan dari tangannya sama sekali.

“…Aku merasa senang bahwa… aku punya teman… meski hanya sebentar…”

Asia tersenyum meskipun dia sakit.

“…Jika aku dilahirkan kembali, maukah kamu menjadi temanku sekali lagi…?”

“A-Apa yang kamu katakan!? Jangan katakan itu! Mari kita pergi ke suatu tempat untuk bersenang-senang! Aku akan menyeretmu meskipun kamu tidak mau! Kita akan pergi ke karaoke! Game Center! Kita juga pergi bermain bowling! Tempat lainnya juga! Juga ke tempat itu! Dan di sana!”

Aku tidak bisa berhenti menangis.

Seharusnya aku berbicara dengannya dengan senyum, tapi aku tak bisa berhenti menangis.

Aku tahu.

Aku sudah tahu.

Gadis ini sekarat.

Dia akan mati.

Meski begitu, aku ingin menyangkalnya.

Bahwa ini bercanda—

“Kita adalah teman! Selalu! Ya, itu benar! Aku akan memperkenalkanmu pada Motohama dan Matsuda! Mereka agak mesum, tapi keduanya adalah orang-orang yang baik! Mereka pasti akan menjadi temanmu! Pasti! Kita akan bersenang-senang sama-sama! Kita akan bersenang-senang sebisa kita!”

“…Kalau aku lahir di negara ini… dan pergi ke sekolah yang sama sepertimu…”

“Ayo pergi! Datang ke sekolah kami!”

Tangan Asia menepuk pipiku.

“…Kamu pun menangis untuk seseorang sepertiku… sekarang aku bisa…”

Tangannya yang menepuk pipiku jatuh perlahan.

“…Terima kasih…”

Itu kata-kata terakhirnya.

Dia meninggal sambil tersenyum.

Aku kehilangan kekuatanku. Aku hanya berdiri di sana sambil melihat wajahnya.

Air mataku tidak akan berhenti.

Kenapa? Kenapa gadis ini harus mati?

Dia adalah seorang gadis yang baik. Dia adalah seorang gadis baik yang akan menyembuhkan orang-orang yang terluka.

Kenapa tak ada yang menjadi temannya?

Kenapa aku tak pernah disisinya?

“Hei, Tuhan!? Engkau ada di sana kan, Tuhan!? Iblis dan Malaikat ada, sehingga Engkau juga ada, kan, Tuhan!? Kau tengah melihatnya, kan!? Kau melihat semua ini, kan!?”

Aku berteriak pada langit-langit Gereja.

Aku tak tahu siapa yang akan menjawabku. Tapi aku hanya ingin berteriak ke arah langit-langit.

“Tolong jangan membawa pergi gadis ini! Kumohon! Aku mohon pada-Mu! Dia tidak melakukan apa-apa! Dia hanya menginginkan teman! Aku akan menjadi teman selamanya! Jadi kumohon! Aku ingin gadis ini tersenyum selamanya! Hei! Tuhan!”

Meskipun aku berteriak menuju Surga, tak ada yang menjawabku.

“Apakah ini karena aku berubah menjadi Iblis!? Apakah Engkau meninggalkannya karena aku Iblis dan temannya!?”

Aku menggertakkan gigi dengan penyesalan.

Aku tidak memiliki kekuatan. Aku tidak memiliki kekuatan sama sekali. Kalau aku memiliki kekuatan lebih sebagai Iblis…

Kalau aku memiliki kekuatan untuk setidaknya menyelamatkan Asia…

Meskipun aku menyesal, dia tidak akan pernah tersenyum lagi.

“Ara, Iblis tengah bertobat di tempat seperti ini? Atau kau menginginkan sesuatu?”

Suara yang kudengar dari belakangku adalah milik Raynare.

Saat aku berbalik, ada Malaikat Jatuh menyeringai padaku.

“Lihat ini. Ini adalah luka yang kudapatkan dari si [Knight] muda saat aku datang ke sini.”

Raynare menempatkan tangannya di lukanya.

Cahaya hijaunya mulai menyembuhkan lukanya.

“Lihat. Indah, bukan? Aku bisa menyembuhkan segala jenis luka. Bagi kami para Malaikat Jatuh, yang kehilangan perlindungan dari Tuhan, Sacred Gear anak itu adalah berkat yang indah.”

Hei.

Cahaya itu milik Asia.

Kenapa kau menggunakannya?

Apa Kiba dan Koneko-chan selamat? Aku mulai penasaran.

“Statusku akan naik karena aku akan menjadi Malaikat Jatuh yang dapat menyembuhkan Malaikat Jatuh. Aku bisa membantu Azazel-sama dan Shemhazai-sama! Tidak ada yang lebih indah dari ini! Aaah, Azazel-sama… semua kekuatanku untuk Anda…”

“Aku tak peduli.”

Aku melototi Raynare.

“Aku tidak peduli tentang itu. Malaikat Jatuh, Tuhan, dan Iblis… mereka tak ada hubungannya dengan gadis ini.”

“Tidak, itu berhubungan. Dia adalah manusia terpilih yang memiliki Sacred Gear.”

“…Meski begitu, dia bisa hidup tenang. Dia bisa hidup normal!”

“Tak bisa. Mereka dengan Sacred Gear tak teratur akan ditinggalkan dari dunia dan kelompok. Karena mereka memiliki kemampuan yang kuat. Karena mereka memiliki kekuatan yang berbeda dari yang lain. Kau tahu manusia membenci hal-hal itu, kan? Meskipun itu adalah kekuatan yang luar biasa seperti ini.”

“…Lalu aku akan melindungi Asia, sebagai temannya!”

“Ahahahaha! Mustahil! Karena dia mati! Gadis itu sudah mati, lho? Ini bukan masalah bila kau melindunginya atau tidak. Kau tak bisa melindunginya! Kau tak bisa melindunginya di malam itu dan sekarang! Kau benar-benar bocah aneh! Ini sangat lucu!”

“……Aku tahu. Itu sebabnya aku tak bisa memaafkanmu. Dan diriku—”

Aku tak bisa memaafkan semuanya.

Diriku yang tak bisa melindungi Asia. Raynare yang membunuh Asia.

Lalu ucapan Buchou memasuki pikiranku.

——Keinginan. Sacred Gear digerakkan dengan kekuatan keinginan. Dan itu juga menentukan kekuatan juga.

“Kembalikan.”

——Meskipun kamu adalah Iblis, hasratmu atas keinginan belum hilang. Semakin kuat yang kamu inginkan, semakin kuat Sacred Gear-mu akan menanggapimu.

“Kembalikan Asiaaaaaaaaaaaaaaaaa!!”

[Dragon Booster!!]

Sacred Gear di lengan kiriku aktif seolah-olah menanggapi teriakanku. Permata di gauntlet bersinar terang.

Beberapa tanda misterius muncul di gauntlet.

Pada saat yang sama, kekuatan mengalir ke dalam tubuhku. Dari lengan kiriku dilengkapi dengan Sacred Gear ke seluruh tubuhku.

Aku maju sambil tubuhku dilimpahi dengan kekuatan.

Aku mendorong kepalanku terhadap Malaikat Jatuh yang menyeringai itu.

Raynare menghindar dengan mudah. Serasa dia menari.

“Aku akan menjelaskannya sehingga boneka sepertimu dapat memahami. Ini adalah perbedaan kekuatan sederhana. Aku memiliki kekuatan 1000. Kau memiliki kekuatan 1. Kau tak bisa memperpendek jarak antara kita. Meskipun dengan kemampuan Sacred Gear, kekuatan dua kali lipat hanya 2. Itu sia-sia! Bagaimana kau bisa menang melawanku!? Ahahahahahahaha!”

[Boost!!]

Suara lain dari permata. Tanda pada permata gauntlet berubah dari [I] menjadi [II].

DENYUT

Perubahan kedua terjadi pada tubuhku.

Kekuatan—sesuatu untuk mengalahkan musuh di depanku meningkat.

“Uoooooooooo!”

Aku menyerang sambil mengonsentrasikan kekuatan yang meluap pada tinjuku. Aku sudah dipromosikan ke [Rook].

“Heh! Apakah kekuatanmu sedikit meningkatkan? Tapi, itu belum cukup!”

Seranganku dihindari lagi.

Saat berikutnya, cahaya berkumpul di tangan Raynare dan membentuk sesuatu.

“Aku menempatkan banyak kekuatan di dalamnya! Rasakan ini!”

ZUDON!

Tombak cahaya menusuk kedua kakiku. Itu menembus jauh ke dalam kedua pahaku. Bahkan dengan pertahanan [Rook], aku tak mampu mempertahankan diri.

“Guaaaaaaaaaah!”

Aku berteriak.

Tubuhku merasakan rasa sakit, tapi aku tak boleh berlutut untuk sesuatu seperti ini.

Aku mengambil tombak itu segera.

MEMBAKAR.

“Guaaaaaaaaaah!”

Suara terbakar dagingku. Panas! Ini panas membakaaaaaaaar! Apakah karena itu terbuat dari cahaya!? Telapak tanganku yang memegang tombak terbakar.

Ada asap datang dari tanganku. Dan juga dari luka di pahaku. Ini membakar tangan dan kakiku.

Raynare mulai menertawakanku usai dia melihatku mencoba menarik keluar tombaknya.

“Ahahahaha! Iblis berusaha menarik keluar tombak itu adalah hal bodoh! Bagi Iblis, cahaya adalah racun intens. Hanya menyentuh itu akan membuatmu terbakar. Itu rasa sakit terburuk yang bisa Iblis cicipi! Untuk Iblis rendahan sepertimu, ini—”

“Nugaaaaaaaah!”

Aku berteriak sampai kamu tak bisa menjelaskan dengan kata-kata, tapi aku mencoba untuk mencabut tombak cahaya itu perlahan dengan memegang kuat-kuat.

Rasa sakit intens yang disebabkan oleh tombak yang menusuk kakiku. Rasa sakit intens yang ditimbulkan oleh kekuatan cahaya. Hal-hal yang menyebabkan diriku begitu sakit.

Aku akan kehilangan kesadaran karena itu. Rasanya seperti aku akan mati jika aku tidak menggigit gigi dengan keras.

Jadi tentang apa itu? Tentang apa itu!?

“Ini! Gadis itu! Ini tak bisa dibandingkan dengan apa Asia lalui!!”

Aku mengeluarkan tombak itu secara perlahan sambil air mataku dan air liur keluar dari wajahku.

Itu menyakitkan. Ini menyakitkaaaaaaaan!

Tapi ini! Bagaimana dengan ini!

ZURYUUZURYUU.

Tombak itu tenfah ditarik dari kakiku sambil membuat suara mengerikan.

Saat aku tombak itu keluar dari kedua kakiku, aku jatuh dari tanganku dan menghilang sebelum memukul tanah.

CIPRAT.

Setelah kehilangan hal yang menghalangi lubang di kakiku, darah mulai mengalir dari lukanya.

Meskipun aku mengeluarkan tombaknya, rasa sakitnya masih tetap ada.

[Boost!!]

Meskipun aku tertusuk tombak dan menghentikan seranganku, gauntlet di lengan kiriku terus membuat suara.

Ini menyakitkan. ini benar-benar menyakitkan.

Aku menangis dan aku memiliki begitu banyak air liur yang keluar dari mulutku.

SLIP.

Aku terjatuh usai aku kehilangan kekuatan dalam diriku.

Aku tak punya kekuatan untuk berdiri. Sial, aku tak punya kekuatan di kakiku. Tidak, aku tak punya kekuatan yang tersisa di seluruh tubuhku.

Apakah aku dalam kondisi yang buruk?

“…Sungguh luar biasa. Iblis Kelas Rendah menarik keluar tombak cahaya yang dibuat oleh Malaikat Jatuh. Tapi itu sia-sia saja. Cahayaku tidak menyilaukan, tapi memiliki kemampuan membunuh yang tinggi terhadap Iblis. Kepadatan cahayanya sangat kuat. Sangat kuat sampai itu digunakan sebagai pedang cahaya yang pendeta gunakan. Terkena sekali saja akan sulit untuk disembuhkan, meskipun untuk Iblis Kelas Menengah. Untuk Iblis Kelas Rendah sepertimu, ini adalah batasnya. Fufufu, kau tak bisa meremehkan cidera yang disebabkan oleh kekuatan cahaya, lho? Terutama cahayaku.”

Seperti biasa, dia berbicara panjang tentang sesuatu yang tidak kumengerti.

“Cahaya yang beredar di sekitar tubuhmu, dan menyebabkan dampak di seluruh tubuhmu. Jika kau terlambat menyembuhkan itu, kau akan mati. Tidak, biasanya tidak akan aneh untuk mati dengan luka tersebut. Kau benar-benar memiliki tubuh yang kuat, huh?”

Ah, benarkah? Jadi untuk sampah sepertiku yang baru menjadi Iblis, luka ini mematikan, huh.

Sudah kuduga. Aku bisa merasakan sakit meskipun dari dalam tubuhku. Ini bukan rasa sakit karena diserang tapi sesuatu yang lebih buruk.

Rasanya seolah-olah otot dan tulang-tulangku meleleh karena panas. Rasa sakit ini ditularkan langsung oleh sarafku, jadi membuatku lengah sekali pun akan merasakan hal seperti itu yang akan mengacaukan kepalaku.

Mungkin aku akan mati jika aku tidak menyembuhkannya segera.

Tapi.

Aku tak bisa hanya duduk di sini. Tapi aku tak punya kekuatan dalam kakiku. Sialan.

Apakah ini akhir bagiku?

Lalu aku melihat Asia.

Seorang gadis yang tengah tidur dengan tenang.

Maaf karena berisik. Ya, aku baik-baik saja. Aku sungguh baik-baik saja. Tubuhku cukup kuat.

Jadi itu tidak masalah. Dengar, lihat? Aku akan mengurangi penyesalan yang tersisa, Asia.

“Pada saat seperti ini, seharusnya kita berdoa kepada Tuhan?”

Tiba-tiba itu keluar dari mulutku tanpa menyadarinya.

“?”

Raynare tampaknya bingung. Tapi aku terus berbicara.

“Tapi Tuhan tidak baik. Dia tidak mendengarkanku sebelumnya, dan Dia tidak membantu seorang gadis yang baik seperti Asia sama sekali. Hahaha, Tuhan payah.”

“Aku penasaran yang ingin kau katakan. Apa akhirnya kau sinting?”

“Lalu, dia. Maou-sama, maukah kau mendengarkan keinginanku? Kau ada, kan? Apa kau mendengarkan? Aku juga Iblis, sehingga maukah kau mendengarkan keinginanku?”

…Dia benar-benar gila. Anak ini berbicara dengan dirinya sendiri di tempat begini.”

“Aku akan memukul Malaikat Jatuh menyebalkan di depanku, jadi pastikan tak ada yang ikut campur. Aku sungguh tidak ingin ada yang mengganggu. Aku juga tidak perlu kembali. Aku akan melakukannya sendiri. Dan kakiku baik-baik saja juga. Aku akan bangun sendiri. Jadi membuatnya menjadi pertarungan satu lawan satu. Ini situasi yang baik. Kemarahanku sangat tinggi sehingga kupikir aku bisa menangani rasa sakit ini. —Hanya satu serangan saja sudah cukup…. Tolong biarkan aku memukulnya.”

Kakiku bisa bergerak. Aku sudah kehilangan sensasi di kakiku. Hanya bergerak semilimeter saja memberiku rasa sakit.

Tapi itu masih bisa bergerak. Pantatku meninggalkan lantai.

Tubuhku belum berhenti gemetar. Meski begitu, tubuhku bangun perlahan.

Itu menyakitkan. Seluruh tubuhku sakit. Tapi aku bisa bergerak. Aku masih bisa bergerak. Aku hanya harus bertahan sampai aku memukulnya sekali.

“-! M-Mustahil! Tubuhmu tidak dalam kondisi untuk bergerak! Karena cahaya—”

Aku mendekati Raynare secara perlahan yang memiliki tampilan terkejut di wajahnya.

Dan aku berdiri. Tepat di depan matanya. Dengan kakiku gemetar dan banyak darah yang mengalir dariku.

“Hei, Mantan pacar. Aku telah melalui banyak hal karena kau.”

“…Mustahil kau dapat berdiri! Iblis Kelas Rendah tak bisa berdiri dengan luka-luka itu! Cahaya membakar bagian dalammu dari dalam tubuhmu!? Iblis Kelas Rendah tidak memiliki kekuatan Iblis untuk meringankan efek cahaya seharusnya tidak dapat menahannya!”

“Yeah, ini menyakitkan. Ini benar-benar menyakitkan. Aku pun hampir kehilangan kesadaran. Tapi kau tahu, kebencianku terhadapmu begitu besar sampai aku bisa bertahan.”

Aku melotot lurus lawanku tanpa berkedip.

Seranganku berikutnya menjadi pukulan terakhirku. Jika aku menggunakannya, aku akan jatuh.

Itulah sebabnya aku harus mengakhirinya dengan serangan berikutnya. Aku tak bisa mengalihkan pandangan dari targetku.

“Hei, Sacred Gear-ku. Kau masih memiliki kekuatan untuk memukul makhluk di depanku, kan? Lalu mari kita akhiri.”

[Exposion!!]

Suara dari permata yang dibuat sekarang terdengar sangat kuat.

Permata itu bersinar lebih terang. Seperti cahaya terang. Itu menyilaukan.

Tapi tidak seperti cahaya Malaikat Jatuh, cahaya ini tidak memberikan dampak padaku tapi itu memberiku kedamaian.

Baru saja tersentuh oleh cahaya ini rasanya mengalir dengan kekuatan. Ini mirip dengan cahaya menyembuhkan milik Asia.

Jadi ada cahaya yang tidak membahayakan Iblis.

Aku mengambil langkah maju. Darah memercik ke lantai dari lukaku.

Aku juga batuk darah. Sepertinya aku dalam kondisi kritis.

Tidak ada berhenti untuk rasa sakit yang kurasakan saat ini. Bahkan hingga mencapai otakku. Tapi tenang saja. Aku masih bisa bergerak.

Bahkan sekarang, gauntletku mengalir kekuatan pada diriku.

Ketika aku menentang Raynare di malam itu, aku takut perbedaan kekuatan antara kami.

Instingku sebagai insting Iblis menangkap perbedaan kekuatan luar biasa antara kami, dan tubuhku tidak berhenti gemetar karena itu. Waktu itu, aku menduga bahwa aku tidak pernah bisa mengalahkannya.

Tapi sekarang berbeda.

Kekuatan yang kuterima dari gauntlet ini gila.

Entah bagaimana aku tahu. Ini mungkin karena aku adalah pemilik Sacred Gear.

Kekuatan ini tidak akan berlangsung selamanya. Kekuatan ini untuk satu kali saja.

Jika aku menggunakannya untuk melawan musuhku sekali, maka akan berakhir di sana. Meskipun Sacred Gear tidak mengatakan secara lisan, ia memberitahuku secara fisik.

Aku membuat postur meninju. Aku tidak punya pengalaman bertarung. Tapi akan baik-baik saja kalau aku memukulnya sekali.

Targetku adalah Malaikat Jatuh menyebalkan yang ada di depanku. Aku pasti akan memukulnya. Aku benar-benar tidak akan melewatkannya.

“…Mustahil. Apa ini? Kenapa sesuatu seperti ini terjadi…? Bukankah Sacred Gear itu seharusnya [Twice Critical] yang menggandakan kekuatan pemiliknya? …Mustahil. Itu tidak mungkin. Kenapa kekuatanmu melampaui kekuatanku…? Gelombang kekuatan Iblis yang kurasakan… itu Iblis Kelas Menengah… tidak, itu Iblis Kelas Atas…”

Kekuatanku mirip Iblis Kelas Atas? Apa karena Sacred Gear-ku?

Hei, hei, bukankah seharusnya Sacred Gear ini hanya menggandakan kekuatanku?

Buchou adalah satu-satunya Iblis Kelas Atas yang kutemui, sehingga itu berarti bahwa saat ini kekuatanku sama seperti dirinya.

“Bohong! Ini semua kebohongan! Aku Malaikat Jatuh yang telah mencapai kekuatan penyembuhan tertinggi! Aku berubah menjadi makhluk superior dengan mendapatkan ini [Twilight Healing]! Aku menerima hak untuk dicintai oleh Azazel-sama dan Shemhazai-sama! Aku takkan kalah dengan makhluk rendahan sepertimu!”

Sekali lagi Raynare memegang tombak cahaya di kedua tangannya.

BUUN.

Aku memukul ke sisi dengan tinjuku. Tombak cahaya itu menghilang dengan mudah.

Melihatku melemparkan tombaknya dengan mudah, wajah Raynare menjadi lebih pucat.

“T-Tidak!”

Raynare mengepakkan sayap hitamnya, dan akan terbang jauh.

Apa dia mencoba untuk lari? Hei, hei, kau meremehkan dan menertawakanku sampai beberapa detik yang lalu.

Kau lari secepat kau mengetahui bahwa kau tidak bisa menang? Kau pikir kau itu siapa?

Tapi aku tidak akan membiarkanmu melarikan diri. Memangnya aku mau!

TAP

Aku melompat padanya pada saat yang sama dia akan terbang, dan aku meraih lengannya. Aku memiliki kecepatan luar biasa. Kecepatan yang bahkan Malaikat Jauh tidak dapat bereaksi.

Lengan yang kupegang terasa tidak dapat diandalkan, dan itu sangat kecil sehingga dia terlihat lemah.

Aku menarik lengannya ke arahku. Aku pasti tidak akan membiarkan dia pergi.

“Aku tidak akan melepaskanmu, bodoh.”

“Aku superior—!”

“Rasakan ini, dasar Malaikat menyebalkan!”

“Sialan kauuuuuu! Iblis Kelas Rendaaaaah!”

“Uoryaaaaaaaa!”

Gauntlet ini mengeluarkan semua energi. Semua kekuatan berkumpul di lengan kiriku, dan aku berkonsentrasi di tanganku.

Aku menggunakan tinju yang meninju lurus dan akurat pada wajah musuhku.

BAM!!

Suara keras menggema. Tinjuku memukul wajahnya, dan aku mendorong kepalanku lebih jauh!

Raynare terlempar dengan pukulanku.

GASHAAAAAAAAN!!

Malaikat Jatuh itu menabrak dinding sambil membuat suara sangat keras. Dinding itu rusak dan ada lubang besar di dinding. Debu mulai menyebar di mana-mana.

Saat debu itu menghilang, tak ada yang tersisa ke arah aku meninju Raynare.

Lubang itu berlanjut sampai di luar bangunan di mana Raynare di tanah.

Dia tidak bergerak. Aku tak tahu apakah dia sudah mati tapi dia takkan bisa bergerak sejenak.

—Akhirnya, aku membalasnya.

“Rasakan itu.”

Aku tersenyum dari lubuk hatiku. Itu perasaanku yang sebenarnya. Pukulan itu rasanya sangat bagus.

Tapi segera, air mata jatuh dari mataku.

“…Asia”

Dia takkan tersenyum lagi.

Bagian 5[edit]

Usai meninju Malaikat Jatuh itu, aku hendak jatuh usai menggunakan seluruh kekuatanku…

TON.

Sesuatu mendukung dari bahuku. Saat aku melihat, itu Kiba.

“Kerja bagus. Kamu benar-benar mengalahkan Malaikat Jatuh.”

Dia menggotong bahuku dengan senyum dan mendukungku. Apa, Kiba pun berantakan.

“Yo, kamu terlambat Casanova.”

“Fufufu, Buchou bilang untuk tidak ikut campur.”

Buchou?

“Benar. Aku percaya bahwa kamu mampu mengalahkan Malaikat Jatuh Raynare itu.”

Saat aku berbalik ke arah mana suara itu berasal, Rias-buchou berjalan ke arahku tersenyum sambil menggoyangkan rambut crimsonnya.

“Buchou? Darimana datangnya?”

“Dari ruang bawah tanah. Aku menyelesaikan urusanku, jadi aku menggunakan lingkaran sihir untuk datang ke sini. Ini adalah pertama kalinya aku teleportasi ke Gereja, jadi aku merasa gugup.”

Buchou mendesah saat berbicara denganku.

Begitu ya. Jadi itu sebabnya dia datang dari bawah dengan Kiba dan yang lainnya.

Maka semua Exorcist sudah dimusnahkan. Karena mereka memiliki Buchou sebagai lawan mereka, mereka tidak punya kesempatan untuk menang.

Kemudian Koneko-chan berjalan melewatiku. Kemana dia pergi?

Buchou berdiri depanku.

“Sepertinya kamu menang dengan aman.”

“Buchou… hahaha, aku menang.”

“Fufufu, sangat bagus. Itulah yang kuharapkan dari budakku.”

Dia menyentuh hidungku.

“Ara ara. Gereja ini berantakan. Buchou, itu baik-baik saja?”

Akeno-san memiliki wajah bermasalah.

“…Ada apa?”

Aku bertanya pada Buchou takut-takut.

“Gereja milik Tuhan atau agama yang berhubungan dengan Dia, tapi ada kejadian seperti ini di mana Gereja digunakan oleh Malaikat Jatuh. Dalam kasus seperti ini, jika kita para Iblis merusak Gereja, akan ada saat-saat ketika kita menjadi target pembunuh. Untuk membalas dendam.”

—!

S-Serius?

“Tapi kali ini itu tidak akan terjadi.”

“Kenapa?”

“Gereja ini memang sudah ditinggalkan. Jadi kelompok tertentu Malaikat Jatuh telah datang ke sini untuk menggunakannya untuk keserakahan mereka sendiri, dan kebetulan saja kita bertarung di tempat begitu. Jadi kita tidak menginjak kaki di wilayah musuh yang sebenarnya untuk berperang. Jadi itu hanya pertempuran kecil antara Iblis dan Malaikat Jatuh. Hal ini terjadi setiap saat. Itulah yang terjadi.”

Begitu, ya. Jadi itulah yang kamu simpulkan.

“Buchou. Aku sudah membawanya.”

Orang yang muncul saat membuat suara menyeret sesuatu adalah Koneko-chan.

Dia muncul dari dinding yang rusak, dan apa yang ia serat adalah sebuah sayap hitam, Malaikat Jatuh Raynare.

Jadi Koneko-chan menyeret Raynare yang pingsan.

Tapi dia bilang dia “membawa” itu…

Dia menggunakan kata-kata unik untuk seorang gadis kecil.

“Terima kasih, Koneko. Sekarang, mari kita membangunkannya. Akeno.”

“Iya.”

Akeno-san mengangkat tangannya. Kemudian air muncul di udara.

Apa itu kekuatan Iblis?

Akeno-san memercikkan air yang dibuat di udara pada Raynare.

BYUR!

Raynare batuk usai diguyur.

Malaikat Jatuh itu bangun dan membuka matanya secara perlahan. Buchou memandang rendah dirinya.

“Apa kabar, Malaikat Jatuh Raynare.”

“…Putri klan Gremory…”

“Halo, namaku Rias Gremory. Aku pewaris berikutnya dari Rumah Tangga Gremory. Ini cuma untuk sementara, tapi senang berkenalan denganmu.”

Buchou memberi salam padanya dengan senyum, tapi Raynare melotot padanya.

Lalu ia menyeringai.

“…Kau pikir kau mengalahkanku, tapi maaf saja. Rencana ini dirahasiakan dari para petinggi, tapi ada Malaikat Jatuh lain yang bersamaku. Kalau aku dalam bahaya, mereka akan—”

“Mereka tidak akan datang untuk membantu.”

Buchou mengatakan itu dengan jelas untuk menolak perkataan Raynare.

“Itu karena aku sudah melenyapkan ketiga Malaikat Jatuh Kalawana, Malaikat Jatuh Donaseek, dan Malaikat Jatuh Mitelt.”

“Bohong!”

Raynare menolak apa yang dikatakan Buchou sambil duduk tegak.

Buchou mengeluarkan tiga bulu hitam.

“Ini adalah bulu ketiganya. Kau bisa membedakan mereka karena kau adalah tipe yang sama seperti mereka, kan?”

Melihat itu, ekspresi Raynare menggelap.

Sepertinya Buchou berbicara kebenaran.

“Saat aku bertemu dengan Malaikat Jatuh Donaseek yang menyerang Ise sebelumnya, aku memprediksi bahwa ada beberapa Malaikat Jatuh merencanakan sesuatu di kota ini. Aku mengabaikannya karena kupikir itu adalah rencana yang melibatkan seluruh Malaikat Jatuh. Bahkan aku tidak cukup bodoh untuk melawan semua Malaikat Jatuh. Kemudian aku mendengar bahwa Malaikat Jatuh bergerak diam-diam, jadi aku pergi untuk berbicara dengan mereka, membawa Akeno denganku. Saat aku bertemu mereka secara pribadi, mereka berseru bahwa itu adalah rencana mereka sendiri. Dengan membantumu, mereka mengatakan, mereka akan dipromosikan ke status yang lebih tinggi. Makhluk rendahan yang bergerak diam-diam untuk tujuan mereka biasanya membual tentang rencana mereka.”

Buchou menyeringai.

Raynare menggigit giginya dengan frustrasi.

“Mereka pasti memandang rendah kami karena itu hanya dua perempuan yang mendekati mereka. Jadi aku bertanya pada mereka sebagai hadiah perpisahan. Fufufu, mereka bodoh, Malaikat Jatuh yang tidak tahu siapa yang akan mati. Karena mereka bersedia untuk membantu dalam rencana menyedihkanmu, mereka sendiri adalah makhluk rendahan.”

Jadi itu sebabnya. “Hal” yang Buchou urus adalah itu.

Dia melenyapkan Malaikat Jatuh lainnya…

Buchou tengah memikirkan seluruh kejadian ini juga…

Tanpa sadar, aku mengatakan hal-hal buruk tentangnya…

Sialan. Aku sangat emosional sampai rasanya aku ingin menangis.

“Terkena satu tembakan bahkan tidak akan meninggalkan jejak. Putri bangsawan yang memiliki Power of Destruction. Buchou adalah Iblis kuat yang disebut genius di antara kelompok Iblis muda.”

Kiba membuat komentar untuk memuji majikannya.

“Dia juga disebut ‘Crimson-Haired Ruin Princess’, lho?”

Akeno-san mengatakan itu sambil tersenyum.

R-Ruin Princess… sungguh julukan menakutkan…

Jadi itu membuatku bagian dari kelompok Ruin Princess. M-Menakutkan…

Buchou melihat lengan kiriku. Kurasa dia melihat gauntletku.

“…Naga Merah. Sampai saat ini tak ada tanda seperti ini… begitu, jadi begitu…”

Apakah aku saja atau mata Buchou terlihat seperti seolah-olah dia agak terkejut?

“Aku tahu alasan utama mengapa Ise mampu mengalahkan Malaikat Jatuh.”

Buchou mengatakan itu dengan tenang.

“Malaikat Jatuh Raynare. Anak ini, Sacred Gear Hyoudou Issei bukanlah Gear Sacred biasa. Itu sebabnya kau kalah.”

Raynare memiliki wajah bingung usai mendengar Buchou.

“—[Boosted Gear], sebuah Sacred Gear yang dikatakan yang paling langka dari yang langka. Tanda Naga Merah pada gauntletnya adalah buktinya. Kau sudah pernah mendengar nama itu sebelumnya, kan?”

Usai mendengarkan Buchou, Raynare menempatkan ekspresi yang sangat terkejut.

“[B-Boosted Gear]… salah satu [Longinus]… meskipun itu untuk sementara, dikatakan bahwa ia memiliki kekuatan untuk melampaui Maou dan Tuhan… Apa kau bilang bahwa kekuatan penuh kebencian itu dimiliki anak seperti ini!?”

“Jika hanya seperti yang diceritakan legenda, maka kemampuan [Boosted Gear] dapat melipatgandakan kekuatan dari pemilik setiap 10 detik. Biarpun kekuatannya dimulai dari 1, itu menggandakan kekuatannya setiap 10 detik, dan dapat mencapai kekuatan Malaikat Jatuh kelas pemimpin dan Iblis Kelas Atas. Dan dengan menguasai hal itu, ia bahkan bisa menghabisi Tuhan.”

Seriusan, Buchou!? Aku bisa mengalahkan Tuhan!?

…Jadi itulah kekuatan Sacred Gear.

Ada tanda Naga Merah terukir di gauntletku.

Jadi alasan mengapa terus berkata “Boost, Boost” karena itu melipatgandakan kekuatanku. Jadi itu sebabnya kekuatanku terus meningkat dalam diriku.

Jadi alasan mengapa Raynare takut padaku adalah karena aku telah mencapai kekuatan yang melampaui dirinya tanpa dia sadari.

Sungguh Sacred Gear yang kuat…

Aku menatap Sacred Gear di lengan kiriku dengan ketakutan.

[Boosted Gear]. Sacred Gear. Ini adalah Sacred Gear yang luar biasa.

Ah, apakah ini berarti aku bisa mewarisi sebuah legenda sebagai Iblis?

“Yah, tidak peduli seberapa kuat itu, Sacred Gear yang membutuhkan waktu memiliki risiko besar. Tak ada musuh yang akan menunggu penggunanya untuk menjadi lebih kuat. Karena kau meremehkannya, inilah hasilnya.”

Ugh. Benar juga Buchou.

T-Tentu, tak ada yang banyak musuh yang akan menungguku untuk menjadi lebih kuat.

Jadi, Sacred Gear-ku kuat tapi memiliki banyak kelemahan.

Buchou mendekatiku. Aku bisa mencium bau sesuatu yang enak dari rambut crimsonnya.

Tepuk-tepuk.

Buchou mulai menepuk kepalaku.

“Tapi itu menarik. Budakku memang hebat. Sudah kuduga, Ise adalah seorang anak yang menarik. Aku akan lebih memanjakanmu.”

Buchou tersenyum padaku.

Ini senyum yang bagus, tapi terlihat agak menakutkan…

“B-Buchou?”

“Apa?”

Buchou tersenyum. Aku menundukkan kepala karena aku merasa bersalah.

“Maaf. Saat aku bilang aku akan menyelamatkan Asia, aku mengatakan hal-hal kasar padamu karena kamu tidak akan membantu… tapi kamu membantu kami di belakang layar dan…”

Aku hanya ingin meminta maaf.

Aku berpikir bahwa Buchou adalah Iblis berhati dingin. Jadi aku terus bersikap kasar padanya.

Jadi aku perlu untuk mengatakan betapa aku menyesal. Tapi Buchou masih menepuk kepalaku.

Aku menangis tanpa menyadarinya. Ya, aku tidak bisa mencapai tujuanku.

“B-Buchou… aku tak bisa… melindungi Asia…”

“Kamu tak perlu menangis. Melihatmu sekarang, tak ada yang akan menyalahkanmu.”

“Tapi… tapi, aku…”

Buchou menyeka air mata dengan jemarinya.

“Tak masalah. Kamu hanya belum terbiasa sebagai Iblis. Karena itu. Jadilah kuat. Aku akan membuatmu bekerja keras mulai sekarang, jadi bersiaplah. [Pawn]-ku, Ise.”

“Ya.”

Aku akan bekerja keras. Aku pasti akan menjadi lebih kuat.

Aku berjanji.

“Nah, aku akan menyelesaikan pekerjaan terakhirku.”

Mata Buchou menjadi tajam dan terlihat kejam.

Buchou mendekati Raynare. Malaikat Jatuh itu menjadi takut.

“Aku akan melenyapkanmu, Malaikat Jatuh-san.”

Itu nada dingin. Itu diisi dengan niat membunuh.

“Tentu saja, aku akan mengambil kembali Sacred Gear itu juga.”

“K-Kau serius!? Kekuatan penyembuhan ini adalah untuk Azazel-sama dan Shemhazai-sama—”

“Menjalani hidupmu demi cinta itu indah. Tapi kau juga tercemar dengan kotoran. Kau tidak punya keanggunan. Dan aku tidak mengizinkan itu.”

Buchou mengarahkan tangannya ke arah Raynare.

Sepertinya dia akan membunuhnya dalam satu serangan.

“Aku, di sini.”

Lalu, bayangan muncul dari balik dinding yang rusak.

Pendeta—, Freed Zelzan.

Dia pendeta menyebalkan itu! Dia kembali meski pernah melarikan diri!

“Wow! Atasanku dalam bahaya serius! Jadi apa yang akan terjadi sekarang!?”

Raynare berteriak pada kemunculan pendeta itu:

“Selamatkan aku! Kalau kau menyelamatkanku, aku akan memberikan hadiah atau apa pun yang kau mau!”

Freed membuat senyum sadis.

“Hmm, hmm. Aku menerima perintah indah dari Malaikat-sama. Eh? Jadi aku bisa berhubungan seks denganmu? Bagiku, berhubungan seks dengan seorang Malaikat-sama seperti kehormatan terbaik dan itu akan menjadi status sosial yang baik bagiku.”

Ku… J-Jangan main-main dan selamatkan aku!”

Ekspresi Malaikat Jatuh itu penuh dengan kemarahan. Dia juga tampaknya terburu-buru.

Tidak, dia terburu-buru. Dia mungkin berpikir bahwa, “Seorang manusia belaka tidak akan menghianatiku”.

“Ararararara, kau tahu bahwa aku benar-benar serius… maksudku, sesuatu yang sederhana seperti itu baik-baik saja, bukan, Malaikat-sama? Jadi tidak? Begitu? Lalu aku akan pergi sekarang. Bagaimanapun dilihat, aku mengalami kerugian, jadi aku cuma akan pergi.”

Freed mengatakan itu dengan nada lucu saat meringkuk.

“K-Kau seorang pendeta, bukan!? Seharusnya kau menyelamatkanku! Aku Malaikat Jatuh perkasa! Aku—”

“Aku tidak butuh atasan yang kalah dari Iblis sampah. Kau cantik, tapi kau tidak punya rencana dan kau keras kepala. Kau hanya berguna sebagai bahan masturbasi. Jadi mati sana. Nah, Malaikat Jatuh yang ditinggalkan oleh Tuhan tidak akan pergi ke Surga atau Neraka, tapi ketiadaan. Mungkin pengalaman musnah akan membantu? Ah, mustahil. Karena takkan ada yang tersisa. Mustahil. Jadi namusan. Tunggu, itu Buddha. Ah, aku mantan Kristen! Dasar nakal!”

Sehabis mengatakan itu, ia mengarahkan pandangannya ke tempat lain, seolah-olah ia telah kehilangan minat pada Raynare.

Dengan itu, Raynare mengenakan ekspresi putus asa.

Dia tampak menyedihkan. Apakah ini nasib Malaikat Jatuh yang mencari kekuatan dan menyebabkan amukan?

Freed tersenyum lebar padaku.

Eh? Aku?

“Ise-kun, Ise-kun. Kau memiliki sebuah kemampuan luar biasa. Aku makin tertarik padamu. Kau begitu layak untuk dibunuh! Kau pasti di Top 5 untuk ‘Iblis yang ingin kubunuh’, jadi bersiaplah, oke? Lain kali kita bertemu, mari kita bertarung romantis sampai mati, oke?”

MERINDING.

Aku merasa sesuatu yang dingin yang mengalir melalui punggungku.

Pria itu tersenyum namun memiliki niat membunuh ekstrem.

Sebuah tantangan yang ditujukan padaku. Tidak, pemberitahuan lanjutan untuk membunuhku.

“Selamat tinggal! Sampai jumpa! Ingatlah untuk sikat gigi!”

Freed menghilang segera dari tempat kejadian seusai melambaikan tangannya pada kami.

Dia cepat. Pria itu pergi begitu saja.

Tapi entah kenapa, rasanya aku akan bertemu dengannya lagi.

Ini bukan firasat tapi sesuatu yang aneh.

“Sekarang, Malaikat Jatuh Raynare, yang ditinggalkan oleh hamba sendiri. Menyedihkan.”

Buchou tidak memiliki simpati sedikit pun dalam nadanya.

Raynare mulai menggigil.

Mungkin alasan mengapa aku merasa sedikit kasihan padanya karena dia mantan pacarku “Yuuma-chan”.

Nah, itu juga bagian dari rencana yang kotor.

Lalu, Raynare menatapku. Kemudian dia membuat mata sedih padaku.

“Ise-kun! Tolong selamatkan aku!”

Suaranya itu Yuuma-chan, ketika dia pacarku.

“Iblis ini mencoba membunuhku! Aku cinta padamu! Aku sangat mencintaimu! Itu sebabnya, mari kita habisi Iblis ini bersama-sama!”

Sekali lagi Raynare bertindak seperti Yuuma-chan dan memohon bantuan padaku sambil menangis. Aku bodoh karena merasa menyesal padamu, Yuuma-chan. Tidak, Malaikat Jatuh menyebalkan.

“Selamat tinggal cintaku. Buchou, kumohon… tolong cepat…”

Mendengar itu, ekspresi Malaikat Jatuh itu membeku.

“…Jangan coba-coba bermain mata dengan budakku yang lucu. Musnahlah.”

DON!

Kekuatan Iblis ditembak oleh Buchou tidak menyisakan apa-apa dari Malaikat Jatuh itu. Satu-satunya hal yang tersisa adalah perasaan misterius yang kurasakan dan bulu hitam yang mengambang di sekitar Gereja.

Bagian 6[edit]

Cahaya hijau mengambang di tempat kudus.

Itu Sacred Gear Asia.

Usai Raynare lenyap, itu bisa dirilis.

Cahaya hangat bersinar padaku. Buchou membawa cahaya itu pada tangannya.

“Sekarang, mari kita kembalikan ini pada Asia Argento-san.”

“T-Tapi Asia sudah…”

Ya, Asia tidak bisa dibangkitkan lagi. Toh, aku tak bisa menyelamatkannya.

Aku berjanji untuk melindunginya! Aku berjanji untuk menyelamatkannya!

Meskipun aku mengalahkan Malaikat Jatuh, tak ada gunanya untuk datang ke sini jika aku tidak bisa menyelamatkannya…

Tidak, itu akan menjadi penghinaan terhadap teman-temanku.

HSDxD vol 01 286.jpg

Mereka berjuang untukku dan Asia. Mereka bahkan tidak memiliki keuntungan.

“…B-Buchou, semuanya, terima kasih sudah berjuang untukku dan Asia. T-Tapi tetap saja, bahkan dengan semua bantuan kalian, Asia sudah…”

“Ise, menurutmu ini apa?”

Buchou mengambil sesuatu dari sakunya.

Crimson—

Itu adalah warna merah layaknya darah dan itu bidak catur yang memiliki warna yang sama dengan rambut Buchou.

“Itu, kan?”

“Ise, ini adalah bidak catur [Bishop].”

“Huh?”

Aku membuat suara konyol atas jawabannya yang tiba-tiba.

“Aku terlambat dalam memberitahumu ini sekarang tapi Iblis dengan gelar kebangsawanan menerima 15 bidak catur, terdiri dari 8 [Pawn], 2 [Knight], 2 [Bishop], 2 [Rook], dan 1 [Queen]. Seperti dalam permainan catur sungguhan. Aku sudah menggunakan satu [Bishop]-ku, tapi aku masih punya satu lagi.”

Lalu Buchou berjalan menuju Asia sambil memegang bidak catur berwarna crimson di tangannya.

Buchou menempatkan bidak catur [Bishop] crimson di dada tubuh Asia.

“Peran [Bishop] adalah untuk mendukung anggota grup lain. Kekuatan penyembuhan gadis ini dapat berguna sebagai [Bishop]. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, tapi aku akan mereinkaransikan gadis ini sebagai Iblis.”

Sebuah kekuatan Iblis berwarna crimson mengelilingi tubuh Buchou.

“Atas namaku Rias Gremory. Kamu, Asia Argento. Aku, membangkitkanmu kembali ke bumi ini sebagai budakku, dan kamu dilahirkan kembali sebagai Iblis. Kamu, [Bishop]-ku, akan senang dengan kehidupan barumu!”

Bidak catur berwarna crimson bersinar dan masuk ke dalam tubuh Asia. Pada saat yang sama, Sacred Gear Asia masuk ke dalam tubuhnya.

Buchou menghentikan kekuatan Iblisnya setelah memastikan bahwa bidak catur dan Sacred Gear masuk ke dalam tubuh Asia.

Kemudian Buchou mendesah.

Aku hanya melihat dia dalam keadaan bingung.

Setelah beberapa saat, Asia membuka matanya.

Melihat itu, aku tak bisa menghentikan air mataku.

“Huh?”

Suara Asia.

Suara yang kupikir tidak bisa kudengar lagi.

Rias-buchou memberiku senyum hangat.

“Aku membangkitkannya karena aku ingin kekuatannya yang bisa menyembuhkan Iblis. Fufufu, Ise, mulai sekarang, kamu akan melindunginya. Karena kamu adalah Iblis seniornya.”

Asia mengangkat bagian atas tubuhnya. Dia melihat sekeliling dan menemukan aku.

“…Ise-san?”

Aku memeluk Asia yang terlihat bingung.

“Ayo kita pulang, Asia.”

New Life.[edit]

Bagian 1[edit]

[AYO BANGUN! BERSEMANGATLAH!]

…Aku bangkit dari tempat tidurku setelah terbangun oleh jam weker dengan suara gadis kekanak-kanakan.

Aku mengatur jam weker satu jam lebih awal dari biasanya.

Aku harus pergi ke ruang klub meski aku harus mencakar mataku!

Aku meninggalkan kamar sehabis menggunakan seragamku.

Bagian 2[edit]

“Ara, jadi kamu datang tepat waktu.”

Saat aku tiba di ruang klub, Buchou adalah satu-satunya di sini.

Sekolah belum dimulai.

Aku datang ke sini pagi-pagi begini karena semalam kami diberi tahu bahwa kami akan melakukan pertemuan di pagi hari.

Buchou duduk di sofa, minum teh hijau dengan elegan.

“Selamat pagi, Buchou.”

“Ya, selamat pagi. Sepertinya kamu sudah terbiasa dengan pagi hari.”

“Ya, terima kasih padamu.”

Lalu, dia melihat kakiku.

“Bagaimana luka dari Malaikat Jatuh itu?”

Pahaku tertusuk tombak cahaya dari pertarungan beberapa hari yang lalu.

“Ya, itu benar-benar sembuh berkat kekuatan penyembuhan.”

Aku menjawab sambil tersenyum.

“Begitu? Sepertinya kekuatan penyembuhan gadis itu adalah sesuatu yang tidak bisa kamu abaikan. Aku bisa mengetahui mengapa Malaikat Jatuh itu menginginkannya, bahkan dengan menjaganya agar tetap rahasia dari atasannya.”

Aku duduk di sofa yang berlawanan dari Buchou.

Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padanya.

“Umm Buchou? Jika ada jumlah [Evil Piece] yang sama seperti dalam catur itu sendiri, maka mungkinkah untuk mendapatkan 7 [Pawn] lain selain aku, kan? Jadi akan ada hari saat [Pawn] yang lain selain aku akan bergabung dengan kita?”

Ya, seperti di catur sungguhan, seharusnya ada jumlah bidak [Pawn] yang sama. Jadi mungkin saja untuk mendapatkan lebih banyak bidak [Pawn] selain aku. Aku berpikir akan berubah begitu satu hari nanti.

Tapi Buchou menggeleng atas pertanyaanku.

“Tidak, [Pawn]-ku hanyalah kamu, Ise.”

—!

Eh? Haruskah aku senang?

Apakah pengakuan? Sesuatu seperti “Ise adalah satu-satunya yang kuinginkan!” atau semacam itu?

“Saat mereinkarnasikan seorang manusia menjadi Iblis, kita menggunakan [Evil Piece], tapi tergantung pada kemampuan orang yang tengah bereinkarnasi, lebih banyak [Evil Piece] yang akan dikonsumsi.”

…Jadi bukan pengakuan…

Huh? Konsumsi bidak?

“Ada pepatah mengatakan hal ini di dunia catur. Ratu memiliki nilai 9 Pion. Benteng memiliki nilai 5 Pion. Kuda dan Peluncur memiliki nilai 3 Pion. Seperti ini, ada nilai-nilai standar yang juga berlaku untuk [Evil Piece]. Fenomena yang sama terjadi pada mereka yang bereinkarnasi. Jika ada orang yang hanya dapat bereinkarnasi dengan 2 bidak [Knight], maka ada juga mereka yang membutuhkan 2 bidak [Rook] untuk reinkarnasi. Ada juga kompatibilitas dengan bidak juga. Kamu tak bisa menggunakan 2 bidak terpisah untuk memberikan peran yang berbeda, jadi penting untuk berpikir bagaimana menggunakan bidak tersebut. Setelah kamu menggunakannya, Iblis tidak akan diberikan [Evil Piece] baru.”

“Bagaimana denganku?”

“Ise, aku menggunakan semua bidak [Pawn] saat aku membangkitkanmu. Kalau tidak, aku tak bisa menjadikanmu Iblis.”

Semua!? Serius?

Jadi aku memiliki nilai 8 bidak [Pawn]?

“Saat aku tahu, aku memutuskan untuk membuatmu menjadi budakku. Tapi aku tidak bisa menemukan alasannya. Tapi sekarang aku yakin. Sacred Gear yang dikatakan tertinggi. Karena itu kamu, Ise, yang memiliki [Boosted Gear] yang dikatakan salah satu Sacred Gear yang tertinggi, [Longinus], oleh karena itu memiliki banyak nilai.”

Aku melihat lengan kiriku.

Gauntlet merah. Perwujudan kekuatan gila yang berfungsi menggandakan kekuatanku setiap 10 detik.

Tergantung pada bagaimana menggunakannya, dikatakan bahwa itu pun bisa membunuh Tuhan.

Sacred Gear ini adalah sesuatu yang terlalu bagus untukku, tapi apa boleh buat karena ada padaku.

“Saat aku mencoba untuk mereinkarnasimu, [Piece] yang tersisa hanyalah 1 [Knight], 1 [Rook], 1 [Bishop] dan 8 [Pawn]. Untuk menjadikanmu budakku, Aku hanya bisa menggunakan semua 8 bidak [Pawn]. Dan kompatibilitas dengan [Pawn] juga baik. Bidak lainnya tidak memiliki kekuatan untuk mereinkarnasikanmu. Bagaimanapun juga, nilai [Pawn] masih merupakan misteri. Juga termasuk [Promotion]-nya. Itu sebabnya aku berjudi pada kemungkinan itu. Akibatnya, kamu adalah yang terbaik.”

Buchou tersenyum gembira.

Dia menepuk pipiku dengan jemarinya.

“Kecocokan kita juga besar karena crimson dan merah, ‘Crimson-Haired Ruin Princess’ dan [Boosted Gear]. Ise, pertama-tama, cobalah menjadi [Pawn] yang terkuat. Jika itu kamu, kamu pasti bisa melakukannya. Toh, kamu budakku yang menggemaskan.”

—[Pawn] yang terkuat.

Kedengarannya hebat.

Buchou mendekati wajahnya saat aku memikirkan hal itu.

Dekat! Kamu terlalu dekat, Buchou!

Kemudian bibir Buchou menyentuh dahiku.

“Ini adalah pesona keberuntungan. Jadilah lebih kuat.”

Ciuman di dahi…

GURA.

Aku menjadi goyah karena apa yang baru saja terjadi, dan wajahku berubah merah.

Uwa. Uwa. Uooooooooooooooooooooo!

Sesuatu memicu di kepalaku! Aku sangat senang sampai aku mau menari!

Astaga! Astaga!

Ciuman pertamaku dari seorang gadis!

Itu bukan ciuman di bibir atau pipi, tapi tidak ada yang lebih bahagia dari ini!

Aku akan menangis karena senang!

Aku! Aku akan bekerja lebih keras, Buchou! Aku berjanji dengan ciuman ini! Pasti!

“Mungkin aku harus berhenti memanjakanmu di sini. Gadis baru itu mungkin akan cemburu padaku.”

Cemburu?

Apa yang dia bicarakan?

“I-Ise-san…?”

Suara datang dari belakangku. Aku telah mendengar suara ini sebelumnya.

Saat aku berbalik, gadis berambut pirang, Asia, tengah mencoba untuk tersenyum.

“A-Asia?”

Eh? Apa dia marah?

K-Kenapa?

“Itu… R-Rias-buchou sangat cantik, sehingga Ise-san pun juga akan menyukainya… tidak, tidak. Aku tidak boleh berpikir seperti itu! Oh Tuhan. Maafkan hatiku yang penuh dosa.”

Asia berdoa tapi kemudian dia berteriak “Auu”.

“Aku sakit kepala.”

“Tentu saja. Kalau Iblis berdoa kepada Tuhan, tentu saja kamu akan menerima dampaknya.”

Buchou mengatakan itu dengan biasa.

“Uu, benar juga. Aku berubah menjadi Iblis. Aku tidak bisa menghadapi Tuhan lagi.”

Tampaknya Asia sedikit bermasalah. Asia, tolong jangan membuat wajah sedih seperti itu.

“Apa kamu menyesal?”

Buchou bertanya pada Asia.

Asia menggeleng.

“Tidak, terima kasih banyak. Bagaimanapun situasinya, aku senang selama aku bersama Ise-san.”

—!

Wajahku mulai berubah menjadi merah karena balasan memalukan dirinya.

I-Ini adalah sesuatu yang membuatku bahagia. Bagi seorang pria, itu pujian tertinggi.

Mendengar itu, Buchou juga tersenyum.

“Begitu ya, lalu baik-baik saja. Mulai hari ini kamu juga akan menjadi budakku, dan aku akan membuatmu bekerja bersama dengan Ise.”

“Ya! Aku akan melakukan yang terbaik!”

Balas Asia yang penuh semangat.

Dia seharusnya melakukan penyerahan selebaran dulu, tapi aku bertanya-tanya apakah dia akan baik-baik saja?

Aku merasa tidak nyaman.

Lalu aku menyadari perubahan pada Asia. Mengapa aku tidak menyadari hal itu sampai sekarang?

“Asia, seragam itu…”

Ya, Asia mengenakan seragam sekolah dari sekolah kami. seragam perempuan Akademi Kuoh.

“A-Apa ini cocok untukku…?”

Dia bertanya padaku dengan malu-malu.

Tentu saja!

Malaikat lain telah turun ke sekolah kami! Aku sudah dapat mendengar orang-orang di sekolah kami membicarakan hal itu.

Kamu tampak hebat!

“Itu yang terbaik! Ayo kita berfoto berduaan.”

“Eh, y-ya.”

Dia bermasalah dengan bagaimana bereaksi, tapi memang benar bahwa dia terlihat imut. Aaah, kehidupan sekolahku menjadi menyenangkan!

“Aku memutuskan untuk membuat Asia menghadiri sekolah kita. Karena usianya mirip sepertimu, dia juga tingkat dua. Aku juga membuatnya di kelas yang sama sepertimu. Hari ini akan menjadi hari pertama, jadi pastikan untuk menjaganya.”

Buchou mengatakan itu padaku.

Apa kamu serius!? Kelasku!? Asia akan berada di kelasku!?

“Mohon bantuanmu, Ise-san.”

Asia menundukan kepalanya.

Aku mulai membayangkan memperkenalkan Asia pada Matsuda dan Motohama. Aku tidak bisa berhenti tertawa, berpikir tentang bagaimana cemburunya mereka.

“Ya. Aku akan memperkenalkanmu kepada dua teman-temanku.”

“Ya, aku menantikan hal itu.”

Fufufu, Matsuda dan Motohama, sepertinya aku semakin dekat untuk menjadi dewasa.

Bung, hidupku sebagai pria yang tidak populer sudah berakhir!

Sementara aku membayangkan hal itu, Kiba, Koneko-chan dan Akeno-san memasuki ruangan.

“Selamat pagi, Buchou, Ise-kun, Asia-san.”

“…Selamat pagi, Buchou, Ise-senpai, Asia-senpai.”

“Bagimana kabar kalian, Buchou, Ise-kun, Asia-chan.”

Semua orang menyambut kami.

Semua orang memanggilku “Ise” dan mengakui Asia sebagai anggota.

Itu bagus.

Tidak ada yang lebih baik dari ini.

Buchou berdiri.

“Karena semua orang sudah di sini, haruskah kita mulai pestanya?”

Mengatakan itu, Buchou menjentikan jemarinya.

Lalu, kue besar muncul di atas meja. Wow, apakah ini juga kekuatan Iblis?

“Mungkin bagus juga kadang-kadang berkumpul di pagi hari untuk melakukan sesuatu, kan? K-karena kita punya anggota baru, aku membuat kue, jadi mari kita makan bersama.”

Buchou mengatakan itu dengan malu-malu.

Tapi kue buatan tangan! Aku akan senang hati memakannya!

Buchou, pertama-tama, aku akan bertujuan untuk menjadi [Pawn] yang terkuat.

Aku akan bekerja keras bersama dengan Buchou, Asia, Kiba, Koneko-chan dan Akeno-san.

Usai membuat janji untuk diriku sendiri, aku siap untuk melakukan Kamehameha untuk menaikkan suasana pesta ini.

Kata Penutup.[edit]

Bos terakhir dari buku ini adalah “Dragon-King of Darkness Black Satan” yang mempunyai dendam terhadap karakter utama. Itu akan berakhir dengan pertempuran sengit di mana karakter utama menggunakan teknik utamanya, “Chaos of Shot”, dan bos terakhir menggunakan “Dark Breath Type 0” di mana bos terakhir akan dikalahkan. Pada akhirnya, karakter utama dan heroine terbang ke langit menuju cinta mereka.

Ini adalah bagaimana buku ini jadinya.

Hahaha, aku merusak bagi mereka yang membaca kata penutup duluan!

Itu bohong. Maaf. Tak ada yang begitu yang akan muncul di buku ini.

Aku terbawa arus karena ada orang-orang yang membaca kata penutup duluan. Dan aku tidak menyesal.

Halo, ini Ishibumi Ichiei. Bagaimana dengan “High School D×D”, juga disebut “D×D”?

Aku merasa gugup karena sudah dua tahun semenjak terakhir aku menerbitkan sebuah buku. Mungkin karena gugup inilah, tanganku mulai gemetar sehingga kata penutupnya dimulai dengan pengenalan yang mencurigakan.

Bagi mereka yang membaca bukuku untuk kali pertama mungkin berpikir, “Ada apa dengan penulis ini? Oppai, oppai! Dari Oppai-Planet mana kamu datang!?”.

Dan bagi orang-orang yang telah membaca karyaku sebelumnya akan jadi seperti “Huh? Ini ditulis oleh penulis horor Ishibumi, kan? Apa yang terjadi padanya –oppai?”, Sehingga mungkin sebuah buku yang mengejutkan bagi sebagian dari Anda.

Banyak hal yang terjadi bagi orang dewasa, tahu. Yah, silakan pikirkan bahwa aku mengubah gaya menulisku.

Kali ini, cerita akan sangat hidup dan erotis secara keseluruhan.

Itu karena editor yang bertanggung jawab berkata, “Mari kita membuat karakter utama menjadi seorang pria mesum”…

Sangat menyenangkan menulis itu! Aku juga bersenang-senang melakukannya.

Karakter utama dari serial harem biasanya orang-orang kurus, atau orang-orang dengan rasa keadilan yang kuat, tapi tidak di sini, jadi aku membuat karakter utama menjadi seorang pria yang mencintai gadis dan benar-benar bodoh.

Cerita ini juga dari sudut pandang Ise, jadi aku membuatnya dengan cara di mana pembaca akan seperti, “Tidak. Itu salah. Pikirkanlah sedikit”.

Ise tidak pintar seperti kalian semua sehingga dia super bodoh, jadi silakan mengawasinya dengan mata hangat.

Nah, sepertinya ada beberapa halaman lagi yang tersisa untuk kata penutup, jadi aku akan membicarakan garis besar serial ini.

Genre High School D×D adalah kehidupan-sekolah / cinta-komedi / pertempuran / fantasi, dan ini tentang bagaimana Hyoudou Issei bangkit. Ini panjang tapi aku yakin orang-orang yang telah membaca ini sudah tahu nama-nama genrenya.

Karakter utama adalah Ise. Karakter sekunder utama dan heroine utama adalah Rias-buchou. Dan Asia adalah heroine lainnya. Ini adalah kisah tentang karakter utama dan dua heroine.

Pada dasarnya, cerita ini akan berputar di sekitar tiga orang ini di mana Kiba, Koneko-chan, dan Akeno-san menyebabkan kerusakan.

Para anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib, budak Iblis, Rias Gremory, menggunakan Akademi Kuoh sebagai markas mereka dan melakukan pekerjaan mereka sebagai Iblis sambil mereka membuat slapstick (lelucon kasar), pertempuran Malaikat dan Malaikat Jatuh, dan mendapatkan kontak dengan binatang dan benda legendaris! Nah, itulah rencananya.

Konsep dari serial ini adalah “cinta, mimpi dan pertempuran juga merupakan bagian dari menjadi seorang pemuda!”.

Iblis dan Malaikat adalah tema utama, sehingga selama cerita, nama-nama dari mitos dan legenda akan muncul, tapi serial ini ditulis di mana itu tidak akan dibatasi olehnya.

Dengan kata lain, peristiwa yang ditulis di buku-buku Alkitab dan non-fiksi hanya digunakan untuk referensi dan si penulis, yakni aku, menulis secara bebas dengan cerita asli.

Hanya berpikir bahwa mayoritas hal yang berkaitan dengan Malaikat dan Iblis yang dibuat di D×D. Nah, mustahil bahwa kata [Evil Piece] akan muncul dalam Alkitab.

Perang antara Tiga Golongan: Iblis, Tuhan, dan Malaikat Jatuh, telah berakhir beberapa ratus tahun yang lalu, dan cerita berputar di sekitar Iblis dan Malaikat usai perang itu.

Ini dimulai dari mana sebagian besar Malaikat dan Iblis terkenal sudah tewas.

Nah, ada hal-hal lain dalam pikiranku. Misalnya membawa barang-barang dari mitologi Norse dan juga dari youkai Jepang. Pada dasarnya ini adalah setting di mana semuanya mungkin terjadi.

Aku yakin bahwa ada yang mempunyai keraguan dan harapan bagi budak-budak Rias-buchou usai membaca buku ini.

Misalnya [Bishop] yang lain yang sudah Buchou miliki?

Aku telah memutuskan dengan editorku untuk membuat orang itu muncul selama cerita berlangsung, jadi aku yakin bahwa orang itu akan muncul jika serial ini terus berlanjut.

Juga, akankah [Piece] yang lain diisi? Buchou masih punya 1 [Knight] dan 1 [Rook]. Serupa dengan [Bishop], aku akan mengisi ini jika serial ini terus berlanjut.

Huh? Ini tidak dijelaskan dengan baik?

Tidak, tidak. Aku sudah meminta mereka disiapkan jadi aku hanya perlu dukungan dari semuanya.

Rilisan jilid 2 akan diputuskan pada penjualan jilid 1, tapi “High School D×D” akan menjadi lebih erotis jika itu berlangsung. Terutama Rias-buchou dan Asia.

Di jilid 2, aku berencana untuk melakukan bagian yang benar-benar menakjubkan. Maksudku, menakjubkan.

Tapi mungkin berakhir dalam mimpi.

Jadi tolong dukung aku jika Anda mengharapkan oppai Buchou.

Sekarang, untuk terima kasihku.

Mantan editor yang bertanggung jawab yang mengungkit-ungkit diskusi ini padaku, K-sama. Dan untuk editor saat ini yang bertanggung jawab yang telah di sisiku sepanjang waktu, H-sama. Terima kasih banyak telah menjagaku. Berkat itu, “High School D×D” telah dirilis. Aku ingin mengatakan pada Anda berdua lagi. Terima kasih banyak.

Untuk Miyama-zero-san yang mengerjakan ilustrasi.

Terima kasih untuk ilustrasi indahnya. Aku terharu karena Buchou dan Asia yang digambar seperti yang kubayangkan. Maaf untuk membuatmu benar-benar sibuk dengan desain seragam dan penampilan karakter.

Dan para penulis yang memulai debutnya pada waktu yang sama seperti diriku!

Aku telah benar-benar membuat Anda sekalian khawatir! Terima kasih untuk menyemangatiku setiap kali kami pergi minum! Berkat itu, aku kembali beraksi!

Dan untuk teman-temanku!

Maaf untuk mengganggu kalian! Entah kenapa aku berhasil merilis sebuah buku! Terima kasih untuk menyemangatiku tahun lalu! Mari kita pergi keluar untuk makan-makan waktu berikutnya.

Terima kasihku berakhir di sini.

Terima kasih kepada editorku, para penulis, dan teman-temanku! Terima kasih banyak. Aku akan bekerja keras agar serial ini akan berlanjut.

Oh, dan aku juga menjalankan sebuah blog yang mulai tahun lalu, jadi jangan ragu untuk berkunjung setiap saat. Yah, aku hanya membicarakan tentang Pokemon dan Gundam…

Aku berpikir bahwa akan jadi bagus jika kadang-kadang aku dapat membicarakan tentang D×D.

Ichibumi Ichiei’s blog “イチブイ (Ichibui)”.

http://ishibumi.exblog.jp

Terakhir ada sesuatu yang ingin kukatakan pada orang tertentu.

Ini hanya beberapa baris, jadi tolong maafkan aku.

Untuk Ayahku, yang meninggal sewaktu aku sedang mempersiapkan jilid 1.

Ayah, aku bisa merilis bukuku dengan aman.

Maaf untuk membuat Ayah khawatir.

Ishibumi Ichiei


Kembali ke Laman Utama