Editing
Mushoku Tensei (Indonesia):Volume 5 Chapter 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== Penginapan Paul tinggal di 「Dawn of the Door Inn」. Pintunya sedikit lebih besar dari penginapan biasa. Di dalamnya ada sebuah meja kayu melingkar dengan sepuluh kursi. Aku duduk di salah satu kursi. Paul duduk di depanku. Meskipun itu masih siang hari, semua kursi terisi penuh. Orang-orang yang aku serang disembuhkan oleh beberapa penyihir sekutu dari Paul, dan mereka duduk di sekitar juga. Tak perlu dikatakan, penampilan mereka terlihat tidak baik. Tampaknya semua orang di sini adalah pendamping Paul. Yang aku perhatikan secara khusus adalah orang di balik Paul. Duduk di sana adalah seorang prajurit perempuan. Rambutnya pendek dan dadanya berwarna-seperti kacang, Bibirnya sedikit cemberut dan dia memberikan kesan menawan. Itu Layak disebut menawan karena bentuk tubuhnya terbentuk khusus. payudara besar, pinggang yang ramping, dan pantat besar, ditutupi oleh bikini armor. Dia gadis di akhir remaja. Benar, itu adalah prajurit wanita yang Paul sebut Vera. Bahkan dengan hanya melihat, aku bisa mengatakan bahwa dia adalah jenis sosok yang Paul gemari. Itu armor bikini sangat tidak biasa di dunia ini. Ini adalah dunia di mana luka kecil dapat dengan mudah dismbuhkan dengan penyembuhan sihir. Dengan asumsi bahwa mereka hanya akan memblokir serangan, mereka lebih memilih armor ringan. Hal-hal seperti chainmail akan dapat di temukan di jual di sekitar jalanan. Ada banyak swordman yang berpikir dengan demikian. Kemungkinan dia salah satu dari mereka. Namun, ini pertama kalinya aku melihat seseorang yang begitu ringan berpakaian. Biasanya di atas beberapa pakaian tipis, mereka akan mengenakan baju besi pada sendi mereka, seperti bahu dan siku mereka. Bahkan jika dia tidak berpakaian seperti itu karena kita berada di sebuah bar, dia bisa memakai mantel atau sesuatu. Setidaknya, para wanita muda yang pernah kulihat sampai sekarang di Demon Continent seperti itu. Bukankah dia akan kedinginan mengunakan pakaian seperti itu? Aku pernah mendengar bahwa karena 7 menara di Milis, iklim selalu stabil di sini. Aku ingin tahu apakah itu sebabnya dia baik-baik saja seperti itu? Nah, mari kita asumsikan ia seperti itu untuk sekarang. Ntah kenapa Ini menyegarkan mata. Sementara aku memandangnya, mata kami tiba-tiba bertemu. Aku mengedipkan mata padanya. Aku kembali mengedipkan mata itu. "Oi, Rudi ... Rudi?" Ketika Paul berbicara kepadaku, prajurit perempuan dan aku memutuskan tatapan. "Ayah, itu sudah lumayan lama." "Apa, Rudi ... kamu selamat,?" Paul berbicara dengan suara lelah. Bagaimana aku mengatakannya ini ... dia benar-benar berubah. Dia tidak bercukur dengan benar, rambutnya berantakan, napasnya berbau alkohol, dan seluruh tubuhnya memberikan kesan rasa kelelahan. Dia tidak terlihat sama sekali seperti Paul di ingatanku. "Yah begitulah..." Bagaimanapun, pikiranku tidak bisa mengerti. Mengapa Paul di sini? Ini adalah Milishion. Ini jauh dari Asura ini hampir mirip seperti dari Afrika ke Mongolia. Apakah dia di sini untuk mencariku? Tidak, dia tidak seharusnya tahu bahwa aku diteleport ke Demon Continent.<ref>Para pembaca pasti bingung ya sebelumnya di vol 3 rudeus di Demon Continent di vol 4 magic Continent kok bisa kan mereka belum nyebrang benua kaya dari magic continent ke milis continent. Jadi para pembaca gw akan sedikit kasi penjelasan : Demon Continent itu sama dengan Magic Continent berlaku juga untuk Ras magic/ras sihir itu juga sama dengan Ras Demon. </ref> Dalam hal ini, untuk hal yang berbeda, ya? Bagaimana pekerjaannya melindungi desa Buena? "Jadi, mengapa kamu di sini, Tou-sama?<ref>'''Tou-Sama''': Pangilan sopan Ayah dalam bahasa jepang</ref>" Berpikir bahwa aku harus menanyakan hal ini pertama kali, dalam menanggapi pertanyaan itu Paul tampak terkejut. "[Mengapa?] Kamu bertanya, kamu melihat pesan bukan?" "Pesan ... apa yang ayah katakan?" Pesan. Pesan apa? Aku tidak ingat melihat sesuatu seperti itu. Melihatku jelas bingung, Paul mengerutkan kening. Mungkinkah aku mengatakan sesuatu yang membuatnya kesal? "Oi, Rudeus. Apa yang telah kau lakukan sampai sekarang?" "Bahkan jika kamu bertanya, itu cukup kasar, kamu tahu." Aku orang yang ingin tahu apa yang terjadi. Sambil memikirkan ini, aku menceritakan perjalananku sampai sekarang. Tentang bagaimana aku telah dibawa ke Magic Continent, aku telah diselamatkan oleh orang ras sihir tertentu, bagaimana aku menjadi seorang petualang, dan sekitar setahun aku telah menghabiskan waktu bersama dengan Eris di Demon Continent. Memikirkan tentang hal itu, sudah cukup menyenangkan perjalanan kami. Dari masalah yang kami punya di awal, serta setengah tahun kami hidup sebagai petualang kami mengalami cukup banyak pengalaman. Itu mungkin karena hal itu, tapi aku secara bertahap menjadi lebih banyak bicara, dan mulai berbicara lebih bergairah tentang peristiwa yang telah terjadi ketika aku sedang melakukan perjalanan. Segala sesuatu yang aku telah katakan benar-benar non-fiksi; tontonan besar besaran. Aku telah memisahkan perjalananku menjadi tiga bagian: Pertama bertemu Ruijerd dan menjadi teman dengan dia, dan kemudian kekacauan di kota Rikarisu. yang kedua adalah tentang Great Magician Rudeus membantu Ruijerd, dan melakukan perjalanan untuk mereformasi dunia. Yang ketiga adalah tentang bagaimana beberapa pengecut Ras Beast yang telah menangkapku, dan perjuangan putus asaku di penangkaran. Meskipun aku telah mendramatisasi beberapa bagian, aku mulai berbicara lebih lancar, dan secara bertahap gerakanku menjadi lebih menyenangkan dan aku menatap untuk menceritakan kisah sementara membuat efek suara berlebihan. Ngomong-ngomong, aku telah meninggalkan hal-hal tentang Hitogami. "Dan ketika kami sampai ke Wind Port, apa yang kami lihat adalah ..." "..." Sekitar waktu ketika aku selesai menceritakan bagian kedua, 「 Journey 3 Orang Daftar-Hitam yang Bertualang Melalui Demon Continent - Empati Arc」, aku tiba-tiba berhenti bicara. Paul telah menjadi cemberut. Wajahnya telah terdistorsi menjadi ekspresi kesal, dan ia menekan jarinya ke atas meja. Aku mungkin telah membuatnya marah entah bagaimana. Tanpa pemahaman, aku akan melanjutkan ceritaku. "Setelah itu, kami menuju ke Great Forest." "Cukup." Dengan suara kesal, Paul memotongku. "Kamu telah menghabiskan tahun lalu berkeliaran sekitar, aku mengerti cukup baik sekarang." Aku hanya menjadi sedikit kesal pada kata-kata Paul. "Aku punya waktu yang cukup sulit juga kamu tahu." "Apa yang sulit tentang hal itu?" "Eh?" Ketika aku mendengar pertanyaannya, aku mengeluarkan suara aneh. "Dari nadamu, aku tidak merasa seperti kamu memiliki bahkan satu ons kesulitan." Itu karena aku mengatakannya seperti itu. Meskipun, tentu aku hanya mendapatkan sedikit terbawa suasana. "Hei, Rudi. Ada satu hal yang aku ingin tanyakan." "Apa itu?" "Kamu, kenapa kamu tidak mengumpulkan informasi tentang orang lain yang telah diteleport saat kamu berada di Demon Continent?" Aku terdiam. Aku tidak punya pilihan selain terdiam. Bahkan jika dia menanyakanku [Mengapa?] Aku tidak punya cara untuk menjawab. Hanya ada satu cara untuk menjawabnya. Hanya ada satu alasan. Itu karena aku sudah lupa. Awalnya kami telah berjuang dengan semua kekuatan kami, namun bahkan ketika kami memiliki ruang untuk bernapas lagi, aku bahkan tidak pernah berpikir bahwa mungkin saja ada orang selain kami diteleport ke Demon Continent. "I-tu, aku lupa ... Kami tidak punya waktu untuk itu, dan ..." "Tidak punya waktu? Meskipun kamu memiliki waktu untuk membantu beberapa orang ras demon kamu tidak tahu, kamu tidak punya waktu untuk memperhatikan diri tentang orang lain yang telah diteleport?" Aku terdiam. Pioritasku tampaknya salah. Sekarang ia menyebutkan hal itu, tentu itu mungkin telah terjadi. Namun, jangan tanya aku seperti itu setelah semua yang sudah terjadi. Aku benar-benar lupa pada waktu itu. Aku tidak dapat membantu, kan? "Hah! Tanpa mencari orang lain, tanpa menulis satu suratpun, bersama-sama dengan Ojou-san yang imut, sepertinya kamu berada di piknik, hidup sebagai seorang petualang. Tidak hanya itu, kamu memiliki penjaga yang kuat untuk mengawalmu. Dan kemudian , hah, ketika kamu pertama kali datang ke Milishion kamu melihat penculikan, dan meletakkan celana di kepalamu dan bermain pahlawan-pahlawanan? " Paul mendesah padaku dengan ejekan, dan meraih kendi alkohol di atas meja. Dia minum setengah dari itu dalam sekali tegukan, lalu meludah seakan mengejekku. Karena gerakan itu tanpa malu-malu mengolok-olok ku, aku menjadi kesal. Meskipun aku tidak akan memberitahukan dia untuk berhenti minum, bukankah kita di tengah-tengah diskusi penting? "Bahkan aku sudah harus berurusan dengan satu dan lain hal. Aku telah memutuskan bahwa dalam situasi di mana aku tidak bisa mengatakan kiri dari kanan, aku hanya akan melindungi Eris ... Berbagai hal telah terjadi, sehingga apa boleh buat, ya kan? " "Ini tidak seperti aku menyalahkanmu atau apa pun." Dia telah berbicara dengan nada yang mengejekku. Akhirnya, aku mulai mengangkat suara. "Dalam hal ini, mengapa kamu memilih berkelahi denganku !?" Aku mencapai batas apa yang bisa aku tahan. Aku tidak mengerti mengapa Paul mengatakan hal-hal seperti ini. "Kenapa kamu bertanya?" Sekali lagi, Paul meludah. "Aku harus meminta kamu begitu." "Bagaimana dengan aku?" Aku tidak bisa memahaminya. Apa yang dia katakan? "Apakah itu Eris yang kamu sebutkan, putri Phillip?" "Eh? Ah, tentu saja dia." "Aku belum pernah melihat dia, tapi dia pasti Ojou-san yang imut ya kan? Kenapa kamu tidak mengirim surat apa karena kamu pikir jumlah penjaga di sekelilingnya akan meningkat, dan itu akan membuatmu sulit untuk menggodanya bukan?" "Bukankah aku hanya mengatakan bahwa aku sudah lupa?" Aku tidak memikirkan apapun tapi itu. Tentu saja, Eris benar-benar memiliki performa yang baik. Keluarga Greyrat sangat besar. Mungkin, setelah kami berbicara dengan penguasa Saint Port, kami mungkin telah mendapatkan satu atau dua penjaga. Tapi aku telah menjelaskan bahwa pada saat itu aku telah tertangkap oleh Orang-orang Ras Beast dan begitu ... oh, aku tidak menjelaskannya, ya? Aku belum sampai ke bagian itu. Walaupun demikian. Aku bertujuan untuk melakukan hal-hal yang aku bisa, dengan caraku sendiri. Meskipun aku tidak berhasil untuk melakukan segala sesuatu dalam cara yang terbaik, kamu tidak mempunyai hak untuk menyalahkan aku seperti ini. "Pemimpin. Bagaimana meninggalkan itu? Dia masih muda sehingga bahkan jika ia telah mengatakan banyak hal, itu tidak dapat membantu, ya kan?" Ketika aku terdiam, prajurit bikini yang sebelumnya datang dari belakang dan meletakkan tangannya di bahu Paul. Melihat ini, aku ingin tertawa dan mencemooh. Pada akhirnya, itu hal yang sama semacam ini. Meskipun orang ini berbicara tinggi dan mati-matian, dia orang yang tidak akan melakukan diskriminasi ketika datang ke perempuan. Dia manusia yang semacam itu. Dia tidak dalam posisi untuk mengatakan apa-apa kepadaku. Aku belum meletakan tanganku kepada Eris sama sekali. Tentu ada panggilan akrab. Ada juga saat-saat ketika aku diperintah oleh keinginan nafsuku. Tapi aku tidak pernah meletakkan tanganku pada dirinya. "Ketika membahas tentang perempuan, aku tidak ingin diberitahukan ini olehmu, Tou-sama." "...Hah?" mata Paul berkaca-kaca iritasi. Aku tidak mau melihatnya. "Apa masalahnya dengan wanita di sana?" "Bagaimana dengan Vera?" "Bagaimana dengan Kaa-sama<ref>'''Kaa-sama''': pangilan hormat ibu dalam bahasa jepang</ref> dan Lilia tahu bahwa kamu memiliki wanita cantik sepertinya dekat denganmu?" "... Mereka tidak. Tidak ada cara bahwa mereka akan." Ekspresi Paul berubah menjadi salah satu penyesalan tapi aku tidak melihatnya. Aku tertipu dengan berpikir bahwa aku memenangkan argumen. "Jadi, kau curang sebanyak yang kamu suka, maka? Kamu sudah meletakan tanganmu pada wanita bikini itu. Tampaknya hari ketika aku mendapatkan adik baru sudah semakin dekat di tangan, ya kan?" Sebelum aku menyadari. Sebelum aku menyadari, aku telah memukul, di tanah. Paul membuat ekspresi marah dan menatapku. "Jangan main-main, Rudi." Aku telah terpancing amarah. Mengapa? Dasar Sampah. "Oi, Rudi. Sejak kau di sini, itu berarti bahwa kamu melewati Saint Port, bukan?" "Dan memangnya kenapa dengan hal itu?" "Lalu kamu harusnya tahu, kan !?" Aku tidak tahu apa yang terjadi lagi. Hanya saja Paul menyembunyikan sesuatu, dan meskipun aku tidak tahu tentang hal itu, dia menyalahkanku karena dia pikir itu wajar yang aku lakukan. Jangan main-main denganku. Bahkan aku juga memiliki hal-hal yang sulit kamu tahu. Ada setumpuk hal yang aku ingin tahu tanyakan. "Aku tidak tahu!" Aku mengangkat kepalanku dan memukul Paul Ini dihindari. Pada saat yang sama, aku mengaktifkan Demon Eyeku. <Kakiku tertangkap, dan aku terguling> Aku mencengkram lengan Paul dengan sekuat tenaga. Aku kemudian berputar dan bertujuan untuk menyerang ke arah dagu Paul. <Dia menghindari dan menyerang kembali dari meja> Dia bergerak sangat baik untuk seorang yang mabuk. Aku mengumpulkan mana ke lengan kananku. Aku masih tidak bisa cocok dengan Paul di pertempuran jarak dekat. Namun, jika aku menggunakan sihir itu tidak masalah. Aku membuat tornado dengan tangan kananku, dan Paul dikirim terbang. "Whoa !?" Paul seperti lalat berputar di udara, dan terlempar di belakang meja. Dengan kecelakaan itu, dia mengirimkan kendi alkohol terbang, dan jatuh ke tempat tidur. "Sial! Kau sialan melakukannya sekarang!" Dia segera bangkit tapi kakinya lelah. idiot ini minum terlalu banyak. Di masa lalu, Paul lebih kuat dari ini. Kemungkinan Walaupun dalam posisi itu, ia akan menghindari tornadoku. "Rudi, kau bajingan ..." wanita lain bergegas mendekati Paul. Meskipun ia mengelilingi dirinya dengan perempuan, dia benar-benar berani mengatakan semua hal itu kepadaku. "Jangan sentuh aku!" Tubuh Paul bergetar dan berjalan di depanku. "Paul, betapa banyak wanita yang kamu tipu ketika saat aku pergi?" "Tutup mulutmu!" <Dia mengayunkan tangan kanannya ke arahku> Ini benar-benar sedap dipandang, pukulan telegram . Apakah ini benar-benar sama seperti Paul yang aku kenal? Ini adalah serangan yang aku bisa hindari bahkan tanpa Demon Eye ku. Aku mencengkram lengan senjatanya dan melakukan lemparan satu-lengan. Tentu saja aku tidak bisa melakukan apa-apa seperti Judo. Aku telah menggunakan sihir angin untuk menendangnya dan seperti itu, aku memaksa melemparkannya. "Guhah ...!" Tampaknya ia bahkan tidak melakukan pendaratan dengan benar. Aku tidak benar-benar tahu apakah teknik ini ada di dunia ini, meskipun. Aku menaiki Paul yang kikuk jatuh ke lantai. Cara yang sama seperti Eris biasanya, aku mengunci kedua lengannya dengan lututku, dan menetralisir perlawanan. "Aku sudah berusaha yang terbaik, juga!" Aku memukulnya. Aku memukulnya. Aku memukulnya. Paul bertahan dan menatapku dalam kebencian. Sampah. Ada apa dengan mata mu itu. Mengapa aku harus melihatnya seperti itu. "Tidak ada yang membantu itu, kan !? Aku di tempatku tidak tahu apa-apa tentang hal ini! Tidak ada orang yang memberi tahuku! Bahkan kemudian aku entah bagaimana berhasil sampai di sini! Mengapa aku harus dicela seperti ini !?" "... Karena itu kamu, kamu harusnya melakukan hal-hal yang lebih baik!" "Aku tidak bisa!" Setelah itu, aku tanpa kata memukul Paul lagi dan lagi. Paul tidak mengatakan sepatah kata pun, dan sementara berdarah dari mulutnya, hanya terus menatapku. Dengan cara jengkel. Seperti sedang melihat seseorang yang tidak bisa membantu apa-apa. [[File:Mushoku05 05.png|thumbnail]] Mengapa? Dia seharusnya tidak menjadi orang yang akan melihatku seperti ini. Sialan ... Kau sampah. "Hentikannnnnnn!" Pada saat itu, sesuatu telah terbang padaku dari samping dan menabrakku. Karena dampaknya aku terhuyung-huyung, dan pada saat itu Paul mendorongku pergi dan berdiri. Aku mempersiapkan diri untuk serangan. Namun, Paul tidak bergerak. Dalam ruang antara kami berdiri seorang gadis kecil tunggal. "Hentikan sudah!" Dia memiliki hidung seperti Paul, dan rambut emas seperti Zenith. aku mengerti dengan hanya sekilas melihat. Ini Norn. Adik perempuan ku. Dia sudah cukup besar. Jika Aku ingat benar, dia lima tahun sekarang, kan? Tidak, ia sudah berusia enam tahun? Mengapa dia menghadapiku dengan tangan terbuka lebar seperti itu? "Jangan menggertak ayah!" Aku menerima kata-kata, tertegun. Menggertak? Tidak, maksudku... Eh? Norn yang menatapku dengan mata yang hampir menangis. Tiba-tiba aku melihat-lihat, dan untuk beberapa alasan ... Melihat dan beberapa kritik diarahkan padaku. "... Ada apa dengan ini?" Hatiku tiba-tiba menjadi dingin. Aku ingat bahwa insiden dari dekade lalu. Itu waktu ketika aku diganggu. Pada saat itu juga, aku sedikit salah bicara dan dipandang dengan kritikan dari semua orang. Ahh, itu benar. Aku sudah mengatakan sesuatu yang salah. Aku menyerah. Hatiku hancur. Aku tidak peduli lagi. Aku akan pulang. Aku tidak melihat apa-apa. Aku tidak tahu apa-apa. Aku akan kembali ke penginapan dan menunggu Eris dan Ruijerd. Lalu aku akan pergi segera. Besok, atau lusa. Bahkan jika kami belum memiliki modal, kita masih bisa menghasilkan uang, jadi siapa yang peduli. Harusnya ada serikat petualang di Westport juga. "Rudi. Bukan hanya kamu yang diteleport. Semua orang di desa Buena terbungkus dalam bencana teleportasi juga." Paul mengatakan sesuatu dan aku samar-samar mendengar itu. ... Eh? Apa, sekarang, apa? "Kami telah meninggalkan pesan di Saint Port, dan Westport juga. Pada serikat petualang. Kamu menjadi seorang petualang, bukan? Kenapa kau tidak melihatnya ...?" Bahkan jika kamu mengatakan itu, tidak ada sesuatu menjadi sepert-- ... Tidak, itu benar. Aku tidak pernah pergi ke guild petualang di Saint Port. Karena setelah sampai ke saintport aku pergi untuk menjemput Ruijerd, dan aku akhirnya berakhir di desa Dorudia. "Meskipun kamu bahagia bepergian, banyak orang yang meninggal." banyak orang. skala itu. Bencana magis. Bencana teleportasi. Kenapa aku tidak menyadarinya? Yang Hitogami katakan「Skala Besar Bencana Sihir」. Mengapa aku berpikir bahwa desa Buina akan baik-baik saja? Aku mengerti. Semua orang hilang ... "Dengan kata lain ... Sylphy juga?" Ketika aku mengatakan itu, Paul sekali lagi membuat ekspresi kesal. "Rudi. Kau lebih peduli tentang seorang wanita dari pada ibumu sendiri?" Aku menelan ludah. "K-, Kaa-sama masih hilang !?" "Ya. Aku tidak bisa menemukan dia sama sekali! Lilia juga!" kata-kata pahit Paul memukulku seperti tamparan. Aku terhuyung-huyung seperti aku telah terpukul. Kakiku goyah. Aku merasa seperti aku akan runtuh. Di depanku ada kursi. Aku entah bagaimana berhasil bersandar di atasnya. "Untuk mencari orang hilang, kami membentuk organisasi Grup pencarian." Sebuah regu pencari. Aku mengerti. Dengan kata lain, orang-orang di sini adalah pihak pencari? "T-, tapi mengapa pihak pencari menculik orang?" "Ada orang-orang yang menjadi budak juga." Budak. Selah diteleport, tanpa mengetahui di mana mereka berada, mereka tertipu, dan kemudian dibuat menjadi budak ... Dan tampaknya ada sejumlah besar orang-orang seperti ini. Paul dan kelompoknya tampaknya membandingkan budak satu per satu terhadap daftar orang yang hilang, dan sungguh-sungguh meminta pemilik untuk membebaskan mereka. Namun, di antara mereka banyak yang tidak ingin berpisah dengan budak yang telah mereka peroleh. Menurut hukum Milision, tidak peduli keadaan, setelah seseorang menjadi budak, mereka adalah milik tuannya. Itu sebabnya Paul memutuskan untuk paksa menculik para budak. Mencuri budak ini tentu saja kejahatan. Tapi ada celah dalam undang-undang ini. Dengan ini, Paul membebaskan budak yang tak terhitung jumlahnya. Tentu saja, jika itu sesuai dengan keinginan mereka, maka itu akan baik-baik saja untuk meninggalkan budak. Namun, sebagian besar budak memohon menangis untuk kembali ke kampung halaman mereka. Anak yang diselamatkan saat ini adalah salah satu dari mereka. Aku pikir aku telah melihat wajahnya di suatu tempat, anak itu adalah salah satu dari mereka yang telah mengangu Sylphy di masa lalu, Somal. Selama setahun terakhir ini, ia telah dibuat hidup sebagai pelacur. Mendengar teriakan pahit mereka yang dibuat menjadi budak, tetapi di antara mereka ada orang-orang yang tidak bisa diselamatkan. Dengan kata lain, ada juga orang-orang yang diabaikan oleh beberapa bangsawan, tapi tidak bisa memahami cara regu pencari dalam melakukan sesuatu. Dari atas, dari bawah, mereka dikritik dari semua sisi. Meskipun paul stress setiap hari, ia tidak pernah menyerah dan terus memberikan yang terbaik. Semua demi menyelamatkan orang-orang yang telah diteleport karena bencana magis. "Rudi. Aku berpikir bahwa kamu sudah melihat situasi ini, dan sudah mengambil tindakan." Pada kata-kata Paul, aku menggantungkan kepalaku tanpa daya. Jangan mengatakan sesuatu yang sangat tidak masuk akal ... Bagaimana sebenarnya aku bisa menyadari? Ahh, tapi, aku melihat. Aku melihat. Ada kemungkinan bahwa selama perjalananku di Demon Continent, ada orang-orang dari daerah Fedoa di salah satu kota yang aku lewati. Harusnya aku meminta salah satu dari mereka untuk menjelaskan kenapa mereka ada disini, aku mungkin telah menyadari beratnya situasi ini. Aku telah lalai dalam mengkonfirmasikan situasi. Aku harus diprioritaskan mencari tahu tentang bencana atas situasi Ruijerd ini. Aku telah gagal. "Jadi untukmu yang telah memiliki petualangan riang adalah ..." Kesembronoan. Ahh, itu benar. Itu benar, bukan? Sementara aku sedang terangsang oleh celana dalam Eris. Sementara aku sedang terangsang oleh tubuh para wanita muda di petualang serikat. Sementara aku menjilati paha dari Great Demon Emperor. Sementara aku meraba-raba tubuh gadis-gadis bertelinga binatang ... Paul telah mempertaruhkan nyawanya untuk menemukan keluarga kami. Tentu saja dia marah. "..." Hanya saja, aku tidak bisa minta maaf. Karena tidak bisa membantu, kan? Bagaimana aku harus mengatakan ini? Ini karena aku pikir bahwa aku telah mencoba yang terbaik pada waktu itu. "..." Paul tidak mengatakan apa-apa. Norn diam juga. Namun, aku bisa merasakan dari dia memandang rasa yang kuat penolakan. Perasaan ini telah terpahat padaku. Ini telah terpahat di hatiku. Ini telah terpahat di jiwaku. Ketika aku melihat-lihat, aku menemukan bahwa semua sahabat Paul telah melihatku dengan penampilan tercela. Pikiran masa lalu melintas dipikiranku. Ini adalah hari setelah, ketika foto-fotoku, terbukti telanjang tersebar, yang disisipkan di sekitar sekolah. Terlihat dari semua orang ketika aku masuk kelas ... Bagian dalam pikiranku berubah putih murni.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information