Mushoku Tensei (Indonesia):Volume 5 Chapter 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bagian 1[edit]

Penginapan Paul tinggal di 「Dawn of the Door Inn」. Pintunya sedikit lebih besar dari penginapan biasa.

Di dalamnya ada sebuah meja kayu melingkar dengan sepuluh kursi. Aku duduk di salah satu kursi. Paul duduk di depanku.

Meskipun itu masih siang hari, semua kursi terisi penuh. Orang-orang yang aku serang disembuhkan oleh beberapa penyihir sekutu dari Paul, dan mereka duduk di sekitar juga. Tak perlu dikatakan, penampilan mereka terlihat tidak baik. Tampaknya semua orang di sini adalah pendamping Paul.

Yang aku perhatikan secara khusus adalah orang di balik Paul. Duduk di sana adalah seorang prajurit perempuan. Rambutnya pendek dan dadanya berwarna-seperti kacang, Bibirnya sedikit cemberut dan dia memberikan kesan menawan. Itu Layak disebut menawan karena bentuk tubuhnya terbentuk khusus. payudara besar, pinggang yang ramping, dan pantat besar, ditutupi oleh bikini armor. Dia gadis di akhir remaja.

Benar, itu adalah prajurit wanita yang Paul sebut Vera.

Bahkan dengan hanya melihat, aku bisa mengatakan bahwa dia adalah jenis sosok yang Paul gemari.

Itu armor bikini sangat tidak biasa di dunia ini. Ini adalah dunia di mana luka kecil dapat dengan mudah dismbuhkan dengan penyembuhan sihir. Dengan asumsi bahwa mereka hanya akan memblokir serangan, mereka lebih memilih armor ringan. Hal-hal seperti chainmail akan dapat di temukan di jual di sekitar jalanan. Ada banyak swordman yang berpikir dengan demikian. Kemungkinan dia salah satu dari mereka.

Namun, ini pertama kalinya aku melihat seseorang yang begitu ringan berpakaian. Biasanya di atas beberapa pakaian tipis, mereka akan mengenakan baju besi pada sendi mereka, seperti bahu dan siku mereka. Bahkan jika dia tidak berpakaian seperti itu karena kita berada di sebuah bar, dia bisa memakai mantel atau sesuatu. Setidaknya, para wanita muda yang pernah kulihat sampai sekarang di Demon Continent seperti itu. Bukankah dia akan kedinginan mengunakan pakaian seperti itu?

Aku pernah mendengar bahwa karena 7 menara di Milis, iklim selalu stabil di sini. Aku ingin tahu apakah itu sebabnya dia baik-baik saja seperti itu? Nah, mari kita asumsikan ia seperti itu untuk sekarang. Ntah kenapa Ini menyegarkan mata.

Sementara aku memandangnya, mata kami tiba-tiba bertemu.

Aku mengedipkan mata padanya.

Aku kembali mengedipkan mata itu.

"Oi, Rudi ... Rudi?"

Ketika Paul berbicara kepadaku, prajurit perempuan dan aku memutuskan tatapan.

"Ayah, itu sudah lumayan lama."

"Apa, Rudi ... kamu selamat,?"

Paul berbicara dengan suara lelah. Bagaimana aku mengatakannya ini ... dia benar-benar berubah.

Dia tidak bercukur dengan benar, rambutnya berantakan, napasnya berbau alkohol, dan seluruh tubuhnya memberikan kesan rasa kelelahan.

Dia tidak terlihat sama sekali seperti Paul di ingatanku.

"Yah begitulah..."

Bagaimanapun, pikiranku tidak bisa mengerti.

Mengapa Paul di sini?

Ini adalah Milishion.

Ini jauh dari Asura ini hampir mirip seperti dari Afrika ke Mongolia.

Apakah dia di sini untuk mencariku?

Tidak, dia tidak seharusnya tahu bahwa aku diteleport ke Demon Continent.[1]

Dalam hal ini, untuk hal yang berbeda, ya?

Bagaimana pekerjaannya melindungi desa Buena?

"Jadi, mengapa kamu di sini, Tou-sama?[2]"

Berpikir bahwa aku harus menanyakan hal ini pertama kali, dalam menanggapi pertanyaan itu Paul tampak terkejut.

"[Mengapa?] Kamu bertanya, kamu melihat pesan bukan?"

"Pesan ... apa yang ayah katakan?"

Pesan.

Pesan apa?

Aku tidak ingat melihat sesuatu seperti itu.

Melihatku jelas bingung, Paul mengerutkan kening.

Mungkinkah aku mengatakan sesuatu yang membuatnya kesal?

"Oi, Rudeus. Apa yang telah kau lakukan sampai sekarang?"

"Bahkan jika kamu bertanya, itu cukup kasar, kamu tahu."

Aku orang yang ingin tahu apa yang terjadi.

Sambil memikirkan ini, aku menceritakan perjalananku sampai sekarang.

Tentang bagaimana aku telah dibawa ke Magic Continent, aku telah diselamatkan oleh orang ras sihir tertentu, bagaimana aku menjadi seorang petualang, dan sekitar setahun aku telah menghabiskan waktu bersama dengan Eris di Demon Continent.

Memikirkan tentang hal itu, sudah cukup menyenangkan perjalanan kami. Dari masalah yang kami punya di awal, serta setengah tahun kami hidup sebagai petualang kami mengalami cukup banyak pengalaman.

Itu mungkin karena hal itu, tapi aku secara bertahap menjadi lebih banyak bicara, dan mulai berbicara lebih bergairah tentang peristiwa yang telah terjadi ketika aku sedang melakukan perjalanan. Segala sesuatu yang aku telah katakan benar-benar non-fiksi; tontonan besar besaran.

Aku telah memisahkan perjalananku menjadi tiga bagian:

Pertama bertemu Ruijerd dan menjadi teman dengan dia, dan kemudian kekacauan di kota Rikarisu.

yang kedua adalah tentang Great Magician Rudeus membantu Ruijerd, dan melakukan perjalanan untuk mereformasi dunia.

Yang ketiga adalah tentang bagaimana beberapa pengecut Ras Beast yang telah menangkapku, dan perjuangan putus asaku di penangkaran.

Meskipun aku telah mendramatisasi beberapa bagian, aku mulai berbicara lebih lancar, dan secara bertahap gerakanku menjadi lebih menyenangkan dan aku menatap untuk menceritakan kisah sementara membuat efek suara berlebihan.

Ngomong-ngomong, aku telah meninggalkan hal-hal tentang Hitogami.

"Dan ketika kami sampai ke Wind Port, apa yang kami lihat adalah ..."

"..."

Sekitar waktu ketika aku selesai menceritakan bagian kedua, 「 Journey 3 Orang Daftar-Hitam yang Bertualang Melalui Demon Continent - Empati Arc」, aku tiba-tiba berhenti bicara.

Paul telah menjadi cemberut.

Wajahnya telah terdistorsi menjadi ekspresi kesal, dan ia menekan jarinya ke atas meja.

Aku mungkin telah membuatnya marah entah bagaimana.

Tanpa pemahaman, aku akan melanjutkan ceritaku.

"Setelah itu, kami menuju ke Great Forest."

"Cukup."

Dengan suara kesal, Paul memotongku.

"Kamu telah menghabiskan tahun lalu berkeliaran sekitar, aku mengerti cukup baik sekarang."

Aku hanya menjadi sedikit kesal pada kata-kata Paul.

"Aku punya waktu yang cukup sulit juga kamu tahu."

"Apa yang sulit tentang hal itu?"

"Eh?"

Ketika aku mendengar pertanyaannya, aku mengeluarkan suara aneh.

"Dari nadamu, aku tidak merasa seperti kamu memiliki bahkan satu ons kesulitan."

Itu karena aku mengatakannya seperti itu.

Meskipun, tentu aku hanya mendapatkan sedikit terbawa suasana.

"Hei, Rudi. Ada satu hal yang aku ingin tanyakan."

"Apa itu?"

"Kamu, kenapa kamu tidak mengumpulkan informasi tentang orang lain yang telah diteleport saat kamu berada di Demon Continent?"

Aku terdiam.

Aku tidak punya pilihan selain terdiam.

Bahkan jika dia menanyakanku [Mengapa?] Aku tidak punya cara untuk menjawab.

Hanya ada satu cara untuk menjawabnya.

Hanya ada satu alasan.

Itu karena aku sudah lupa.

Awalnya kami telah berjuang dengan semua kekuatan kami, namun bahkan ketika kami memiliki ruang untuk bernapas lagi, aku bahkan tidak pernah berpikir bahwa mungkin saja ada orang selain kami diteleport ke Demon Continent.

"I-tu, aku lupa ... Kami tidak punya waktu untuk itu, dan ..."

"Tidak punya waktu? Meskipun kamu memiliki waktu untuk membantu beberapa orang ras demon kamu tidak tahu, kamu tidak punya waktu untuk memperhatikan diri tentang orang lain yang telah diteleport?"

Aku terdiam.

Pioritasku tampaknya salah.

Sekarang ia menyebutkan hal itu, tentu itu mungkin telah terjadi.

Namun, jangan tanya aku seperti itu setelah semua yang sudah terjadi.

Aku benar-benar lupa pada waktu itu.

Aku tidak dapat membantu, kan?

"Hah! Tanpa mencari orang lain, tanpa menulis satu suratpun, bersama-sama dengan Ojou-san yang imut, sepertinya kamu berada di piknik, hidup sebagai seorang petualang. Tidak hanya itu, kamu memiliki penjaga yang kuat untuk mengawalmu. Dan kemudian , hah, ketika kamu pertama kali datang ke Milishion kamu melihat penculikan, dan meletakkan celana di kepalamu dan bermain pahlawan-pahlawanan? "

Paul mendesah padaku dengan ejekan, dan meraih kendi alkohol di atas meja. Dia minum setengah dari itu dalam sekali tegukan, lalu meludah seakan mengejekku.

Karena gerakan itu tanpa malu-malu mengolok-olok ku, aku menjadi kesal. Meskipun aku tidak akan memberitahukan dia untuk berhenti minum, bukankah kita di tengah-tengah diskusi penting?

"Bahkan aku sudah harus berurusan dengan satu dan lain hal. Aku telah memutuskan bahwa dalam situasi di mana aku tidak bisa mengatakan kiri dari kanan, aku hanya akan melindungi Eris ... Berbagai hal telah terjadi, sehingga apa boleh buat, ya kan? "

"Ini tidak seperti aku menyalahkanmu atau apa pun."

Dia telah berbicara dengan nada yang mengejekku. Akhirnya, aku mulai mengangkat suara.

"Dalam hal ini, mengapa kamu memilih berkelahi denganku !?"

Aku mencapai batas apa yang bisa aku tahan. Aku tidak mengerti mengapa Paul mengatakan hal-hal seperti ini.

"Kenapa kamu bertanya?"

Sekali lagi, Paul meludah.

"Aku harus meminta kamu begitu."

"Bagaimana dengan aku?"

Aku tidak bisa memahaminya. Apa yang dia katakan?

"Apakah itu Eris yang kamu sebutkan, putri Phillip?"

"Eh? Ah, tentu saja dia."

"Aku belum pernah melihat dia, tapi dia pasti Ojou-san yang imut ya kan? Kenapa kamu tidak mengirim surat apa karena kamu pikir jumlah penjaga di sekelilingnya akan meningkat, dan itu akan membuatmu sulit untuk menggodanya bukan?"

"Bukankah aku hanya mengatakan bahwa aku sudah lupa?"

Aku tidak memikirkan apapun tapi itu.

Tentu saja, Eris benar-benar memiliki performa yang baik.

Keluarga Greyrat sangat besar.

Mungkin, setelah kami berbicara dengan penguasa Saint Port, kami mungkin telah mendapatkan satu atau dua penjaga.

Tapi aku telah menjelaskan bahwa pada saat itu aku telah tertangkap oleh Orang-orang Ras Beast dan begitu ... oh, aku tidak menjelaskannya, ya? Aku belum sampai ke bagian itu.

Walaupun demikian.

Aku bertujuan untuk melakukan hal-hal yang aku bisa, dengan caraku sendiri.

Meskipun aku tidak berhasil untuk melakukan segala sesuatu dalam cara yang terbaik, kamu tidak mempunyai hak untuk menyalahkan aku seperti ini.

"Pemimpin. Bagaimana meninggalkan itu? Dia masih muda sehingga bahkan jika ia telah mengatakan banyak hal, itu tidak dapat membantu, ya kan?"

Ketika aku terdiam, prajurit bikini yang sebelumnya datang dari belakang dan meletakkan tangannya di bahu Paul. Melihat ini, aku ingin tertawa dan mencemooh.

Pada akhirnya, itu hal yang sama semacam ini.

Meskipun orang ini berbicara tinggi dan mati-matian, dia orang yang tidak akan melakukan diskriminasi ketika datang ke perempuan.

Dia manusia yang semacam itu.

Dia tidak dalam posisi untuk mengatakan apa-apa kepadaku.

Aku belum meletakan tanganku kepada Eris sama sekali.

Tentu ada panggilan akrab.

Ada juga saat-saat ketika aku diperintah oleh keinginan nafsuku.

Tapi aku tidak pernah meletakkan tanganku pada dirinya.

"Ketika membahas tentang perempuan, aku tidak ingin diberitahukan ini olehmu, Tou-sama."

"...Hah?"

mata Paul berkaca-kaca iritasi. Aku tidak mau melihatnya.

"Apa masalahnya dengan wanita di sana?"

"Bagaimana dengan Vera?"

"Bagaimana dengan Kaa-sama[3] dan Lilia tahu bahwa kamu memiliki wanita cantik sepertinya dekat denganmu?"

"... Mereka tidak. Tidak ada cara bahwa mereka akan."

Ekspresi Paul berubah menjadi salah satu penyesalan tapi aku tidak melihatnya. Aku tertipu dengan berpikir bahwa aku memenangkan argumen.

"Jadi, kau curang sebanyak yang kamu suka, maka? Kamu sudah meletakan tanganmu pada wanita bikini itu. Tampaknya hari ketika aku mendapatkan adik baru sudah semakin dekat di tangan, ya kan?"

Sebelum aku menyadari.

Sebelum aku menyadari, aku telah memukul, di tanah.

Paul membuat ekspresi marah dan menatapku.

"Jangan main-main, Rudi."

Aku telah terpancing amarah.

Mengapa?

Dasar Sampah.

"Oi, Rudi. Sejak kau di sini, itu berarti bahwa kamu melewati Saint Port, bukan?"

"Dan memangnya kenapa dengan hal itu?"

"Lalu kamu harusnya tahu, kan !?"

Aku tidak tahu apa yang terjadi lagi.

Hanya saja Paul menyembunyikan sesuatu, dan meskipun aku tidak tahu tentang hal itu, dia menyalahkanku karena dia pikir itu wajar yang aku lakukan.

Jangan main-main denganku.

Bahkan aku juga memiliki hal-hal yang sulit kamu tahu.

Ada setumpuk hal yang aku ingin tahu tanyakan.

"Aku tidak tahu!"

Aku mengangkat kepalanku dan memukul Paul

Ini dihindari.

Pada saat yang sama, aku mengaktifkan Demon Eyeku.

<Kakiku tertangkap, dan aku terguling>

Aku mencengkram lengan Paul dengan sekuat tenaga.

Aku kemudian berputar dan bertujuan untuk menyerang ke arah dagu Paul.

<Dia menghindari dan menyerang kembali dari meja>

Dia bergerak sangat baik untuk seorang yang mabuk.

Aku mengumpulkan mana ke lengan kananku.

Aku masih tidak bisa cocok dengan Paul di pertempuran jarak dekat.

Namun, jika aku menggunakan sihir itu tidak masalah.

Aku membuat tornado dengan tangan kananku, dan Paul dikirim terbang.

"Whoa !?"

Paul seperti lalat berputar di udara, dan terlempar di belakang meja.

Dengan kecelakaan itu, dia mengirimkan kendi alkohol terbang, dan jatuh ke tempat tidur.

"Sial! Kau sialan melakukannya sekarang!"

Dia segera bangkit tapi kakinya lelah.

idiot ini minum terlalu banyak.

Di masa lalu, Paul lebih kuat dari ini.

Kemungkinan Walaupun dalam posisi itu, ia akan menghindari tornadoku.

"Rudi, kau bajingan ..."

wanita lain bergegas mendekati Paul. Meskipun ia mengelilingi dirinya dengan perempuan, dia benar-benar berani mengatakan semua hal itu kepadaku.

"Jangan sentuh aku!"

Tubuh Paul bergetar dan berjalan di depanku.

"Paul, betapa banyak wanita yang kamu tipu ketika saat aku pergi?"

"Tutup mulutmu!"

<Dia mengayunkan tangan kanannya ke arahku>

Ini benar-benar sedap dipandang, pukulan telegram .

Apakah ini benar-benar sama seperti Paul yang aku kenal?

Ini adalah serangan yang aku bisa hindari bahkan tanpa Demon Eye ku.

Aku mencengkram lengan senjatanya dan melakukan lemparan satu-lengan.

Tentu saja aku tidak bisa melakukan apa-apa seperti Judo.

Aku telah menggunakan sihir angin untuk menendangnya dan seperti itu, aku memaksa melemparkannya.

"Guhah ...!"

Tampaknya ia bahkan tidak melakukan pendaratan dengan benar.

Aku tidak benar-benar tahu apakah teknik ini ada di dunia ini, meskipun.

Aku menaiki Paul yang kikuk jatuh ke lantai.

Cara yang sama seperti Eris biasanya, aku mengunci kedua lengannya dengan lututku, dan menetralisir perlawanan.

"Aku sudah berusaha yang terbaik, juga!"

Aku memukulnya.

Aku memukulnya.

Aku memukulnya.

Paul bertahan dan menatapku dalam kebencian.

Sampah.

Ada apa dengan mata mu itu.

Mengapa aku harus melihatnya seperti itu.

"Tidak ada yang membantu itu, kan !? Aku di tempatku tidak tahu apa-apa tentang hal ini! Tidak ada orang yang memberi tahuku! Bahkan kemudian aku entah bagaimana berhasil sampai di sini! Mengapa aku harus dicela seperti ini !?"

"... Karena itu kamu, kamu harusnya melakukan hal-hal yang lebih baik!"

"Aku tidak bisa!"

Setelah itu, aku tanpa kata memukul Paul lagi dan lagi.

Paul tidak mengatakan sepatah kata pun, dan sementara berdarah dari mulutnya, hanya terus menatapku.

Dengan cara jengkel.

Seperti sedang melihat seseorang yang tidak bisa membantu apa-apa.

Mushoku05 05.png

Mengapa?

Dia seharusnya tidak menjadi orang yang akan melihatku seperti ini.

Sialan ...

Kau sampah.

"Hentikannnnnnn!"

Pada saat itu, sesuatu telah terbang padaku dari samping dan menabrakku.

Karena dampaknya aku terhuyung-huyung, dan pada saat itu Paul mendorongku pergi dan berdiri.

Aku mempersiapkan diri untuk serangan.

Namun, Paul tidak bergerak.

Dalam ruang antara kami berdiri seorang gadis kecil tunggal.

"Hentikan sudah!"

Dia memiliki hidung seperti Paul, dan rambut emas seperti Zenith.

aku mengerti dengan hanya sekilas melihat.

Ini Norn.

Adik perempuan ku.

Dia sudah cukup besar.

Jika Aku ingat benar, dia lima tahun sekarang, kan?

Tidak, ia sudah berusia enam tahun?

Mengapa dia menghadapiku dengan tangan terbuka lebar seperti itu?

"Jangan menggertak ayah!"

Aku menerima kata-kata, tertegun.

Menggertak?

Tidak, maksudku...

Eh?

Norn yang menatapku dengan mata yang hampir menangis.

Tiba-tiba aku melihat-lihat, dan untuk beberapa alasan ...

Melihat dan beberapa kritik diarahkan padaku.

"... Ada apa dengan ini?"

Hatiku tiba-tiba menjadi dingin.

Aku ingat bahwa insiden dari dekade lalu.

Itu waktu ketika aku diganggu.

Pada saat itu juga, aku sedikit salah bicara dan dipandang dengan kritikan dari semua orang.

Ahh, itu benar.

Aku sudah mengatakan sesuatu yang salah.

Aku menyerah.

Hatiku hancur.

Aku tidak peduli lagi.

Aku akan pulang.

Aku tidak melihat apa-apa.

Aku tidak tahu apa-apa.

Aku akan kembali ke penginapan dan menunggu Eris dan Ruijerd.

Lalu aku akan pergi segera.

Besok, atau lusa.

Bahkan jika kami belum memiliki modal, kita masih bisa menghasilkan uang, jadi siapa yang peduli.

Harusnya ada serikat petualang di Westport juga.

"Rudi. Bukan hanya kamu yang diteleport. Semua orang di desa Buena terbungkus dalam bencana teleportasi juga."

Paul mengatakan sesuatu dan aku samar-samar mendengar itu.

...

Eh?

Apa, sekarang, apa?

"Kami telah meninggalkan pesan di Saint Port, dan Westport juga. Pada serikat petualang. Kamu menjadi seorang petualang, bukan? Kenapa kau tidak melihatnya ...?"

Bahkan jika kamu mengatakan itu, tidak ada sesuatu menjadi sepert-- ...

Tidak, itu benar.

Aku tidak pernah pergi ke guild petualang di Saint Port.

Karena setelah sampai ke saintport aku pergi untuk menjemput Ruijerd, dan aku akhirnya berakhir di desa Dorudia.

"Meskipun kamu bahagia bepergian, banyak orang yang meninggal."

banyak orang.

skala itu.

Bencana magis.

Bencana teleportasi.

Kenapa aku tidak menyadarinya?

Yang Hitogami katakan「Skala Besar Bencana Sihir」.

Mengapa aku berpikir bahwa desa Buina akan baik-baik saja?

Aku mengerti.

Semua orang hilang ...

"Dengan kata lain ... Sylphy juga?"

Ketika aku mengatakan itu, Paul sekali lagi membuat ekspresi kesal.

"Rudi. Kau lebih peduli tentang seorang wanita dari pada ibumu sendiri?"

Aku menelan ludah.

"K-, Kaa-sama masih hilang !?"

"Ya. Aku tidak bisa menemukan dia sama sekali! Lilia juga!"

kata-kata pahit Paul memukulku seperti tamparan.

Aku terhuyung-huyung seperti aku telah terpukul.

Kakiku goyah.

Aku merasa seperti aku akan runtuh.

Di depanku ada kursi.

Aku entah bagaimana berhasil bersandar di atasnya.

"Untuk mencari orang hilang, kami membentuk organisasi Grup pencarian."

Sebuah regu pencari.

Aku mengerti.

Dengan kata lain, orang-orang di sini adalah pihak pencari?

"T-, tapi mengapa pihak pencari menculik orang?"

"Ada orang-orang yang menjadi budak juga."

Budak.

Selah diteleport, tanpa mengetahui di mana mereka berada, mereka tertipu, dan kemudian dibuat menjadi budak ...

Dan tampaknya ada sejumlah besar orang-orang seperti ini.

Paul dan kelompoknya tampaknya membandingkan budak satu per satu terhadap daftar orang yang hilang, dan sungguh-sungguh meminta pemilik untuk membebaskan mereka. Namun, di antara mereka banyak yang tidak ingin berpisah dengan budak yang telah mereka peroleh. Menurut hukum Milision, tidak peduli keadaan, setelah seseorang menjadi budak, mereka adalah milik tuannya.

Itu sebabnya Paul memutuskan untuk paksa menculik para budak.

Mencuri budak ini tentu saja kejahatan.

Tapi ada celah dalam undang-undang ini.

Dengan ini, Paul membebaskan budak yang tak terhitung jumlahnya.

Tentu saja, jika itu sesuai dengan keinginan mereka, maka itu akan baik-baik saja untuk meninggalkan budak.

Namun, sebagian besar budak memohon menangis untuk kembali ke kampung halaman mereka.

Anak yang diselamatkan saat ini adalah salah satu dari mereka.

Aku pikir aku telah melihat wajahnya di suatu tempat, anak itu adalah salah satu dari mereka yang telah mengangu Sylphy di masa lalu, Somal.

Selama setahun terakhir ini, ia telah dibuat hidup sebagai pelacur.

Mendengar teriakan pahit mereka yang dibuat menjadi budak, tetapi di antara mereka ada orang-orang yang tidak bisa diselamatkan.

Dengan kata lain, ada juga orang-orang yang diabaikan oleh beberapa bangsawan, tapi tidak bisa memahami cara regu pencari dalam melakukan sesuatu.

Dari atas, dari bawah, mereka dikritik dari semua sisi.

Meskipun paul stress setiap hari, ia tidak pernah menyerah dan terus memberikan yang terbaik.

Semua demi menyelamatkan orang-orang yang telah diteleport karena bencana magis.

"Rudi. Aku berpikir bahwa kamu sudah melihat situasi ini, dan sudah mengambil tindakan."

Pada kata-kata Paul, aku menggantungkan kepalaku tanpa daya.

Jangan mengatakan sesuatu yang sangat tidak masuk akal ...

Bagaimana sebenarnya aku bisa menyadari?

Ahh, tapi, aku melihat.

Aku melihat.

Ada kemungkinan bahwa selama perjalananku di Demon Continent, ada orang-orang dari daerah Fedoa di salah satu kota yang aku lewati.

Harusnya aku meminta salah satu dari mereka untuk menjelaskan kenapa mereka ada disini, aku mungkin telah menyadari beratnya situasi ini.

Aku telah lalai dalam mengkonfirmasikan situasi.

Aku harus diprioritaskan mencari tahu tentang bencana atas situasi Ruijerd ini.

Aku telah gagal.

"Jadi untukmu yang telah memiliki petualangan riang adalah ..."

Kesembronoan.

Ahh, itu benar.

Itu benar, bukan?

Sementara aku sedang terangsang oleh celana dalam Eris.

Sementara aku sedang terangsang oleh tubuh para wanita muda di petualang serikat.

Sementara aku menjilati paha dari Great Demon Emperor.

Sementara aku meraba-raba tubuh gadis-gadis bertelinga binatang ...

Paul telah mempertaruhkan nyawanya untuk menemukan keluarga kami.

Tentu saja dia marah.

"..."

Hanya saja, aku tidak bisa minta maaf.

Karena tidak bisa membantu, kan?

Bagaimana aku harus mengatakan ini?

Ini karena aku pikir bahwa aku telah mencoba yang terbaik pada waktu itu.

"..."

Paul tidak mengatakan apa-apa.

Norn diam juga.

Namun, aku bisa merasakan dari dia memandang rasa yang kuat penolakan.

Perasaan ini telah terpahat padaku.

Ini telah terpahat di hatiku.

Ini telah terpahat di jiwaku.

Ketika aku melihat-lihat, aku menemukan bahwa semua sahabat Paul telah melihatku dengan penampilan tercela.

Pikiran masa lalu melintas dipikiranku.

Ini adalah hari setelah, ketika foto-fotoku, terbukti telanjang tersebar, yang disisipkan di sekitar sekolah.

Terlihat dari semua orang ketika aku masuk kelas ...

Bagian dalam pikiranku berubah putih murni.

Bagian 2[edit]

Sebelum aku memperhatikan, aku telah kembali ke penginapan kami.

Aku ambruk di tempat tidur.

Aku tidak punya ide.

Aku tidak tahu tentang apa-apa.

Aku tidak berpikir tentang apa pun.

Ada gemerisik dari dalam pakaianku.

Ketika aku mengambil untuk melihat, aku menemukan kertas tulis.

Aku menghancurkanya dan membuangnya.

Aku tidak ingin melakukan apa pun.

Berpikir tentang hal itu, itu adalah pertama kalinya aku diperlakukan dengan dingin oleh orang tuaku.

Baik dalam kehidupanku sebelumnya, dan kehidupanku saat ini.

Sesuatu ini atau itu, orang tuaku telah memanjakanku.

Baru saja Paul benar-benar menolakku.

Sikap itu ... itu benar.

Ini adalah sikap yang saudaraku telah tunjukkan ketika mereka telah melemparkan aku keluar dari rumah.

Apa kesalahan yang telah aku perbuat?

Aku tidak mengerti.

Aku telah merencanakan untuk melakukan hal yang benar.

Bahkan ketika aku berpikir kembali, aku tidak membuat kesalahan fatal dalam penghakiman.

Jika aku harus berani menebak, itu aku selalu mengandalkan Ruijerd di awal.

Bahkan saat meragukan Saran Human God(Hitogami), aku telah mengikuti sarannya dan membantu Ruijerd.

Aku mencoba yang terbaik untuk berbicara dengan gembira tentang perjalananku juga.

Meskipun ada juga fakta aku sudah terbawa suasana, aku tidak ingin paul khawatir, dan ada juga egoku.

"Aku berhasil melakukan semua ini", aku ingin mengatakan itu.

Untuk Paul, itu mungkin tidak lucu.

Untuk sahabat Paul juga, seperti yang diharapkan itu tidak lucu.

Aku benar-benar tergelincir.

Aku tidak berniat untuk memprioritaskan Sylphy melebihi ibuku.

Maksudku, Paul dan Norn berada di sana.

Aku berpikir bahwa Zenith baik-baik saja juga, kan?

Tidak, itu alasan, bukan?

Pada saat itu, aku tidak memikirkan Zenith sama sekali.

Itu Paul yang mengangkat topik perempuan.

Aku belum meletakkan tanganku kepada Eris sama sekali.

Aku diberitahu oleh Paul yang memiliki riwayat kecurangan.

Itu sebabnya aku berhak untuk ...

Ahh, jadi itulah bagaimana itu terjadi?

Mungkinkah Paul belum meletakkan tangannya di atas mereka?

Aku mengerti.

Jika itu yang terjadi maka tentu saja dia akan menjadi gila.

Baik. Aku merasa seperti aku sedikit lebih baik sekarang.

Baik.

Besok, aku akan berbicara dengan dia sekali lagi.

Bagaimanapun, bahkan Paul hanya mendapat sedikit emosional.

Tidak ada kasus seperti ini sebelumnya, juga?

Jika kita berbicara, dia akan mengerti.

Benar, itu akan baik-baik saja.

Bahkan aku khawatir tentang keluargaku. Ini tidak seperti aku mengabaikan mereka.

Aku tahu aku tidak menyelidiki informasi keluargaku karena aku tidak sedikitpun rindu akan keluargaku.

Tentu saja, itu menyakitkan bahwa dalam setengah tahun ini seharusnya aku bisa mencari di Demon Continent, tetapi aku tidak melakukan apa-apa.

Namun, aku masih hidup.

Aku akan bekerja untuk keluar dari krisis ini entah bagaimana.

Persis.

Ini akan menjadi baik jika aku benar mencari mereka.

Paul harus memahaminya juga.

Bahwa di dunia yang luas ini, hanya karena kamu tidak menemukan mereka segera, tidak berarti bahwa mereka tidak akan pernah ditemukan.

Itu sebabnya aku akan menenangkan Paul, dan kami akan bekerja di luar rencana waktu.

Kami akan fokus pada tempat-tempat yang mereka belum cari.

Aku akan mengulurkan tanganku juga.

Jika aku memberikan Eris ke Asura, aku bisa terus ke utara untuk mencari di daerah utara.

Baiklah . Pertama aku akan bertemu Paul ...

Aku akan kembali ke bar itu, dan bertemu dengan Paul ...

"... Oopp."

Tiba-tiba aku merasa mual, dan berlari ke kamar mandi.

Seperti itu, aku membuang semuanya.

Bahkan jika aku mengerti dalam teori, hatiku tidak bisa tenang sama sekali.

Karena sudah lama sejak aku telah menghadapi penolakan dari keluargaku, hatiku benar-benar hancur.

Bagian 3[edit]

Ruijerd telah kembali setelah tengah hari.

Dia memiliki ekspresi yang lebih ceria dari biasanya, dan sepertinya dia telah memperoleh sesuatu yang telah dibuat agar terlihat seperti sebuah amplop. Tapi ketika dia melihatku duduk di tempat tidur, dia mengerutkan kening.

"Apa sesuatu terjadi?" aku bertanya-.

"Ayahku ada di kota ini."

Ketika aku menjawab seperti itu, ekspresi Ruijerd tumbuh bahkan lebih parah.

"... Apakah sesuatu yang tidak menyenangkan diberitahukan kepada mu?"

"Ya."

"Sudah lama sejak kau bertemu dengannya, kan?"

"Ya."

"Katakan rincian."

Tanpa menyembunyikan apa-apa, aku mengatakan kepadanya apa yang terjadi.

kata singkat Ruijerd "Begitukah?".

Percakapan itu berhenti di sana.

Dia meninggalkanku untuk sementara waktu.

Bagian 4[edit]

Di malam hari, Eris kembali.

Sesuatu mungkin telah terjadi karena dia terlihat cukup bersemangat.

Daun terjebak di antara dadanya, dan ada kotoran di pipinya. Namun, dia terlihat cukup senang.

Mengingat penampilan itu, tampaknya dia memiliki waktu berburu goblin yang baik.

Aku senang.

"Selamat Datang kembali."

"Aku kembali, Rudeus. Kau tahu! Ah ..."

Ketika aku tersenyum padanya, dia membuat ekspresi kaget.

Kemudian seperti itu, dia berlari ke arahku.

"Siapa itu !? Siapa yang melakukan ini kepadamu !?"

Dengan ekspresi panik, dia mulai mengetar bahuku.

"Bukan apa-apa, kau tahu."

"Tidak ada cara itu bisa terjadi!"

Dia terus menanyakan pertanyaan seperti itu beberapa kali.

Dia terus-menerus, dan tanpa menyembunyikan apapun, dan acuh tak acuh, aku bercerita tentang percakapanku dengan Paul.

Aku bercerita tentang apa yang aku katakan kepadanya, tentang apa reaksi dia, dan tentang apa yang terjadi.

"Ada apa dengan itu? Itu!"

Mendengar ceritaku, Eris menjadi sangat marah.

"Untuk mengatakan sesuatu yang begitu di satu sisi seperti itu, itu tidak bisa dimaafkan! Hanya seberapa keras dia pikir kamu telah bekerja !? Baginya untuk mengatakan kamu telah bermain-bermain ...! Benar-benar tak termaafkan! Dia didiskualifikasi sebagai seorang ayah! Aku akan memukulnya sampai mati! "

Mengatakan sesuatu yang berbahaya, dia bergegas keluar dari ruangan dengan pedang di tangan.

Aku tidak punya energi untuk menghentikannya, jadi aku melihatnya dengan lemas seperti itu.

Bagian 5[edit]

Beberapa menit kemudian, Eris kembali.

Dia telah tertangkap oleh Ruijerd dengan tengkukan leher, dan dibawa seperti kucing.

"Biarkan aku pergi!"

"Jangan terlibat dalam perkelahian orangtua dan anak."

Ruijerd mendeklarasikan seperti itu, dan menurunkan Eris ke tempat tidur.

Eris segera menoleh ke padanya.

"Bahkan jika itu pertarungan antara orangtua dan anak, masih ada hal-hal yang dapat kamu katakan dan hal-hal yang kamu tidak bisa!"

"Ya. Tapi aku bisa mengerti perasaan ayah Rudeus ini."

"Lalu bagaimana dengan perasaan Rudeus !? Ini Rudeus! Rudeus yang selalu memiliki ide-ide cemerlang, dan yang akan tetap tenang bahkan ketika dia ditendang dan ditinju, Rudeus! Dia menjadi tertekan!"

"Jika dia tertekan, lalu bagaimana kalau kamu menghiburnya. Jika kamu seorang wanita, kamu bisa melakukannya , bukan?"

"A-"

Eris telah kehilangan kata-kata, dan Ruijerd turun.

Eris yang tersisa di ruangan tampak seperti dia tidak bisa tenang, dan mengembara, di sana-sini.

Menyelinap melirik ke arahku, dia kadang-kadang melipat lengannya dan memaksakan sebuah sikap yang biasanya. Seperti itu, dia akan membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tapi berhenti, dan sekali lagi dia akan berjalan kembali dan sebagainya.

Dia tidak bisa tenang.

Dia seperti beruang di kebun binatang.

Pada akhirnya, Eris duduk di sebelahku.

Tanpa perlawanan.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Dia duduk.

Dia dengan halus meningkatkan jarak.

Aku ingin tahu seperti apa wajah Eris sekarang?

Aku tidak bisa benar-benar melihat.

Aku tidak memiliki ketenangan untuk melihat wajah orang lain.

Sedikit waktu berlalu.

Aku tiba-tiba menyadari bahwa Eris tidak disisiku.

Ketika aku mulai bertanya-tanya ke mana dia pergi, tiba-tiba ia memelukku erat dari belakang.

"Ini akan baik-baik saja. Aku akan selalu berada di sisimu ..."

Mengatakan itu, Eris memegang kepalaku.

Lembut, panas, dan mencium sedikit keringat.

Semua itu adalah sesuatu yang aku alami selama setahun terakhir ini; itu aroma Eris '.

Aku merasa rasa aman.

Perasaan cemas aku dari ditolak oleh keluargaku, aku takut ...

Aku merasa seperti semua itu hanyut.

Eris mungkin sudah menjadi bagian dari keluargaku.

Jika Eris telah ada di kehidupan masa laluku yang dulu, mungkin aku telah diselamatkan pada titik bahkan sebelum kejadian itu terjadi.

Itu adalah pelukan yang membuatku berpikir bahwa.

"Terima kasih, Eris."

"Maafkan aku, Rudeus. Aku, tidak benar-benar baik dalam hal semacam ini ."

Aku berbalik dan menggenggam tangannya.

Tangan eris ada kapalan karena dia yang selalu memegang pedang, kuat, tangan ini aku tidak percaya ini tangan milik putri keluarga bangsawan.

Tangan ini menunjukkan upaya besar.

"Tidak, kamu benar-benar membantuku."

"... Mmmn."

Potongan-potongan hatiku telah terhubung, dan hanya sedikit, ketenanganku telah kembali.

Sambil memikirkan itu, dan merasa lega, aku mempercayakan berat badanku kepada Eris.

Aku akan bersandar pada dirinya untuk hanya beberapa saat.

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Para pembaca pasti bingung ya sebelumnya di vol 3 rudeus di Demon Continent di vol 4 magic Continent kok bisa kan mereka belum nyebrang benua kaya dari magic continent ke milis continent. Jadi para pembaca gw akan sedikit kasi penjelasan : Demon Continent itu sama dengan Magic Continent berlaku juga untuk Ras magic/ras sihir itu juga sama dengan Ras Demon.
  2. Tou-Sama: Pangilan sopan Ayah dalam bahasa jepang
  3. Kaa-sama: pangilan hormat ibu dalam bahasa jepang
Sebelumnya Chapter 02 Kembali Ke Halaman Utama Selanjutnya Chapter 04