Editing
High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 5 Life.5
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== Beberapa menit setelah aku mulai bertarung dengan Saji. Dia dan aku masih bertukar pukulan terhadap satu sama lain. Tak peduli bagaimana kalian melihatnya, aku yang lebih unggul. Saji sudah babak belur. Dia tengah mempertahankan dirinya memakai benang yang dibundel di lengannya sebagai perisai, namun dia tak bisa menangkis setiap serangan. Kadang kadang dia dihajar sampai jatuh sampai poin dia menabrak dinding toko di belakangnya. Pertarungan tangan kosong kami nampak sebanding. Namun, serangan dan pertahananku meningkat sampai poin dimana kami bahkan tak bisa dibandingkan. Aku masih belum mencapai kekuatan sejatiku, namun.......... Aku menghajarnya berkali kali. Meskipun begitu, dia masih berdiri. Biarpun kakinya bergetar sembari dia melakukan itu! Dia melempar tinju ke armorku. Tinju Saji sudah remuk. Aku bisa mendengar suara sentakan luka di tinjunya, dan tinjunya sudah tertutup oleh darah. Meski Saji telah menembakkan benangnya padaku, aura Sekiryuutei mengenyahkannya dan tak membiarkan dirinya tersambung denganku. Namun, benang yang telah tersambung ke lengan kananku saat dia pertama datang tak bisa lepas bahkan saat aku bertransformasi menjadi armor, dan tak peduli berapa kali aku mencoba menghancurkannya dengan auraku, itu tetap tak bisa lepas! Dimana sebenarnya itu terhubung!? Mungkin Ascalon yang telah kupinjamkan ke Xenovia bisa memotongnya, namun tak ada artinya mengatakan itu sekarang. Aku hanya perlu memotongnya saat kami berkumpul lagi nanti. Ada hal lain juga yang aneh. Meski armorku seharusnya tangguh, kapanpun Saji berhasil memukulku, pikiran dan tubuhku berguncang dan bergema. Hal itu perlahan menjadi semakin terasa, dan rasa sakit yang kuterima memberitahuku kalau aku tentu sedang babak belur di dalam armorku. – ternyata aku juga mendapatka luka disini! “....Aku akan menang......hari ini, aku akan mengalahkanmu......akan kuambil langkah pertama menuju impianku......” Siapa sebenarnya orang di hadapanku ini? Sembari memuntahkan darah, siapa dia sebenarnya? Pada waktu itu, aku mengingat dalam pikiranku kata kata yang Tannin-ossan katakan padaku sepanjang latihan. [Nak. Dengarkan baik baik. Serangan yang paling menakutkan adalah “Pukulan keras”<ref> Kata yang dipakai disini sebenarnya "こもった一撃", yang berarti “pukulan berat/terisi dengan (sesuatu)”. Karena ini frase yang terdengar aneh, jadi kupakai kata “Pukulan keras” yang lebih gampang dipahami.</ref>.] [Pukulan keras?] [Ya. Rating Game dimana kamu akan bertarung mulai dari sekarang akan berisi sejumlah orang yang bertarung dengan beragam perasaan. Demi kehendak seseorang, demi hobi, demi keluarga, demi wanita, demi kekayaan, dan demi impian. Beragam pikiran dan perasaan bercampur bersama. Diantara ini, bahkan terdapat orang orang yang mempertaruhkan nyawanya dalam Game. Diantara para peserta di dalam kuali besi mengerikan ini, ada serangan yang paling harus ditakuti. Yakni “Pukulan keras”.] [Apa itu semacam jurus spesial? Atau Sacred Gear? Teknik sihir?] [--Bukan, nak, genggamlah tanganmu. Apa yang sedang digenggam di tanganmu disana?] [.....Aku tak tahu.] [Itu “Terisi” dengan sesuatu. Impian, atau jiwa. Nyawa seseorang “diletakkan” pada tinju itu. ini, diatas semua hal, sangatlah berbahaya. Kalau seseorang punya waktu mempersiapkan serangan yang lain, pukulan ini bisa dihantamkan sampai poin tertentu sama halnya pukulan yang lain. Namun, itu saja tidak cukup. “Pukulan Keras” mencapai inti tubuh. Ini efektif. Itu luar biasa efektif. Bahkan di Dunia Bawah dengan sihir dan sainsnya, kerusakan dari pukulan itu tak bisa diungkapkan secara jelas. Namun, orang orang yang dihantam dengan pukulan ini paham. Ya, ini buruk, pikir mereka. Seorang lawan yang bisa melepaskan pukulan ini tidak salah lagi, adalah musuh yang betul betul kuat. Kau tak boleh setengah setengah melawan mereka. Kalau seorang lawan bisa melepaskan pukulan itu biarpun dia berlevel lebih rendah darimu, lain lagi ceritanya. Kalau kau menerima pukulan itu, situasi pertarungan akan berubah drastis. Itu akan menembusmu. Tak peduli pertahanan apa yang kau pakai untuk bertahan darinya, itu akan mencapai inti tubuhmu.] Aku paham sekarang, ossan. Pukulan Saji telah menembusku. Pukulannya menembus armorku dan menjangkau tubuhku! [Semangat ini. Apa “Prison Dragon” yang tertidur dalam Sacred Gearnya merespon perasaan Saji?] Sacred Gear tipe-Naga memang menakutkan, Ddraig. Aku tak bisa memahami apa yang sedang terjadi! “Hyodooooooooooooooooou!” Biarpun tubuh dan pikirannya disiksa oleh realita kejam, Saji tak berhenti memukul. Aku juga merespon, dan adu pukulan dimulai. “Biar aku menanyaimu satu hal! Seperti apa itu!? Apa payudara majikanmu lembut!? Apa rumor tentang mereka terasa seperti marshmallow itu benar!? Apa tubuh wanita benar benar seperti puding yang tak bisa runtuh!?” Aku diserang oleh tatapan Saji yang membara dengan kecemburuan dan rasa iri! Mengambil kesempatan ini, dia menembakkan benang, menyambungkannya ke bangku di belakangku dan mengayunkannya dengan segenap kekuatannya, namun aku menyilangkan lenganku dan melindungi diriku. Bangku remuk menjadi potongan potongan kecil dan terpecah pecah di lantai. Itu sebanding dengan luka yang kuterima barusan! “Apa yang kau pikirkan saat kau meremas payudaranya!? Sialaaaaaaaaaaan!” Bukankah ini terasa lebih dahsyat daripada pukulan saat dia membicarakan tentang impiannya!? Kemudian, dia membentangkan beberapa benang ke toko furnitur, dan menarik sejumlah furnitur besar dari sana dan membentuk lengkungan sepanjang udara dengan mereka seiring mereka membawanya tepat di atas kepalaku! Jadi dia berniat untuk menjatuhkan semua itu padaku seperti itu!? Gunn! Dengan seluruh furnitur besar berjatuhan, aku menembakkan Dragon Shot yang aku batasi sampai minimum ke langit! Penyetelan kekuatan ini terlalu sulit! Aku tak bisa menembakkan yang seperti ini beberapa kali! Dooooooon! Gelombang ledakan kekuatan sihir merah dengan sekejap menghapus semua furnitur besar, namun— Dogoh! Punggungku dihantam sesuatu! saat aku menoleh kebelakang, Saji sudah mengubah arah serangan salah satu benang dan menghantamkan lemari padaku! Itu tak memberiku kerusakan yang terlalu besar, namun dampaknya tersalurkan ke seluruh tubuhku. Biarpun tak ada kerusakan berarti, hantaman semacam ini buruk untuk tubuhku! Kalau aku terus dihantam seperti ini, sepertinya efek yang merugikan akan mulai bermunculan! “Aku juga ingin meremasnya! Aku ingin sekali meremasnyaaaaaaaaaaaaa!” Buwah! Saji akhirnya melepaskan air mata frustasi. “Aku belum pernah melihat payudara sama sekali! Tak tahukah kau berapa banyak aku berdoa untuk puting susu seumur hidupku!? Padahal kau bisa melihatnya sebanyak yang kau mauuuuuuuu!” Gonn! Aku memukul jatuh Saji, namun dia segera bangkit! Sial! Semangat tempurnya sungguh hebat! “Tapi, Hyodou! Bukan payudara yang paling kuinginkan! Tapi menjadi guru! Seorang guru! Aku akan menjadi guru! Tak bisakah aku menjadi guru!? Kenapa kita harus ditertawakan!?” Dan kemudian – Saji menangis padaku. Tidak, tangisannya diarahkan pada semua orang yang menyaksikan ini— “Kami tak menyatakan impian kami hanya untuk ditertawakan—“ “Aku tak mentertawakanmu! Mustahil bisa mentertawaimu saat kau mempertaruhkan nyawamu seperti ini!” Menghadapinya, aku – memukul Saji! Itu tidak cukup, jadi aku memukulnya lagi! Wajah Saji mulai membengkak, dan dia memuntahkan patahan gigi dan darah dari mulutnya. Meski begitu, Saji tetap berdiri, dan menghadapiku lagi dan lagi. Dia benar benar idiot yang jujur. “Hari ini! Aku pasti! Aku pasti akan melampauimu!” Teriakan keras Saji menggema hingga menembus armorku dan hatiku dengan ‘bang’. Setelah itu, aku menghantamkan sejumlah pukulan padanya. “Hyuh.....Hyuh.....” Sebelum aku menyadarinya, suara nafas yang keluar dari mulut Saji mulai terdengar parau. Dia pasti sudah mencapai batasnya. Karena sudah banyak luka goresan di mulutnya sekarang, darah tak mau berhenti mengalir dari bibirnya. Dia sudah mencapai poin dimana dia bahkan tak bisa berbicara. Wajahnya bengkak dan mata kirinya sudah benar benar tertutup. Tubuhnya berguncang, dan posisinya juga tak stabil. Beberapa jarinya menekuk ke arah yang salah. Meskipun begitu – meskipun begitu, Saji menghadapi hanya dengan cercah kuat di matanya. “Kemarilah, Saji! Kemari! Sajiiiiiiiiii! Kau tak akan membiarkannya berakhir disini saja, kan!? kau tak berniat membiarkannya berakhir seperti ini saja, kan? Bukankah kau akan melakukan hal hal yang tak mungkin bagi para idiot seperti kita dan melarikan diri!?” Dia perlahan berjalan ke depan, langkah demi langkah. Saji tak melarikan diri. Saji menghadap ke depan. Tanpa mengalihkan tatapannya meski hanya satu inchi dariku, dia terus bergerak maju. Penampilannya saat ini serupa dengan aku dalam pertarungan Phenex. Aku juga sudah melihat diriku sendiri saat itu di video rekaman. Meski aku sudah babak belur, aku terus bergerak maju. Agar bisa mendekati lawanku. “Kau juga berlatih mati matian, kan!? Aku juga berlatih mati matian.” Aku bisa merasakan tekanan mengerikan dari Saji. Meski aku jelas jelas melampauinya, aku tertekan oleh aura menakutkannya. Biarpun aku memukul dan memukul, dia tak akan jatuh— Tak kusangka akan menemui lawan yang memberiku rasa takut seperti ini— Hei, Raiser Phenex. Kau juga merasakan hal itu saat menghadapiku, kan? Aku paham sekarang. Alasan kenapa kau terus menyerang jatuh diriku— “Saji, aku akan mengalahkanmu.” Saji meluncurkan pukulan padaku dengan tangan bengkoknya. Ia meluncur ke depan dengan kecepatan agak lambat, namun aku menghindarinya dengan gerakan terkecil. Kemudian, aku meluncurkan pukulan balasan kepadanya. Dagan! “—“ Tinjuku dengan sempurna menghantam wajah Saji. Aku juga merasakan dampak hantamannya. Itu adalah hantaman yang secara sempurna memutuskan kesadarannya. Meskipun begitu – meskipun begitu, Saji menggenggam lengan kananku dengan kedua tangannya. Dengan begitu kuat seolah dia tak mau melepasnya. Saji telah kehilangan kesadarannya. Namun kedua tangannya tak mau lepas dari lengan kananku. Kemudian, dia terus memegang lengan kananku, tubuhnya terbungkus dalam cahaya. Aku – tak bisa melepaskan mataku dari Saji sampai dia menghilang. Karena aku merasa kalau, aku melihat ke arah lain, dia akan membangkitkan dirinya lagi. [Salah satu “Pion” Sona Sitri-sama, kalah.] “Koneko-chan.” Aku membuka topeng armor di helmku dan menunjukkan wajahku. “Bisakah kamu pegang tanganku?” “.....Senpai?” Aku berbicara dengan senyum terpaksa. “Ini kali pertama aku menghajar jatuh temanku. Aku memahaminya. Aku memahaminya, namun—“ Koneko-chan dengan lembut menggenggam tinju gemetarku sambil tersenyum. Aku bisa merasakannya melalui gauntletku. “Kamu keren sekali. Senpai yang kubanggakan.” Kata kata itu sudah cukup untuk mencapaiku.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information