Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 5 Bab 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===2-1=== Suatu awal sore pada liburan musim panas. Jumlah orang yang menaiki kereta api kelihatannya lebih sedikit dari biasanya. Aku menaiki kereta api yang melewati beberapa stasiun dan turun di stasiun Tsudanuma. Aku melewati palang tiket dan berbelok ke kanan. Dari sana, aku memasuki gelombang manusia yang kecil dan terus berjalan. Pada Seminar Sasaki dari Institut Tsudanuma, les musim panas digelar yang menargetkan siswa kelas dua SMA. Murid yang berharap bisa menembus ujian seleksi masuk mereka sudah mulai bersiap-siap memulai les musim ini. Meski begitu, kami masih siswa kelas dua. Suasana santai yang menyeliputi sekelilingnya menandakan bahwa masih ada waktu untuk bersantai-santai. Kalau kita sudah kelas tiga, akan ada percikan dan listrik yang melayang kesana kemari. Bahkan ada masa dimana kamu akan diusir dari ruang kelas karena tertidur di tengah-tengah pelajaran. Setelah itu, kamu akan dibawa ke suatu tempat yang menyerupai ruang-tamu dan diteriaki oleh guru lesnya, dan di tengah-tengahnya tutornya akan berkata, “…Apa kamu ingin ganti les?” dengan nada menegur; Setidaknya, itu apa yang mereka katakan pada internet. Ruang kelasnya yang merupakan kelas tingkat universitas-swasta menargetkan siswa SMA kelas dua nyaris kosong. Lesnya lima hari seminggu. Kurikulumnya ditetapkan untuk mengajarkan bahasa Inggris dan bahasa Jepang Modern selama lima hari dan pelajaran IPS yang tidak wajib. Beberapa hari yang lalu, aku sudah menyelesaikan semua les IPS, jadi mulai sekarang, jadwalku akan terdiri dari les bahasa Inggris dan les bahasa Jepang Modern. Karena tidak ada orang yang menyadari masuknya diriku ke dalam ruang tersebut, aku mengambil tempat duduk yang paling dekat dengan pintu masuk. Itu biasa bahwa beberapa tempat duduk akan ditetapkan sebagai tempat duduk VIP, jadi adalah sebuah fakta bahwa kelompok yang paling menyolok akan menempatinya. Karena terlibat dengan mereka hanya akan mendatangkan penderitaan, tempat dudukku itu antara tempat duduk paling depan atau di tengah-tengah. Tempat duduk yang seharusnya diincar para penyendiri adalah tempat duduk di ujung karena tempat duduk itu jarang dilihati orang. Yah, mungkin akan sulit untuk melihat papan tulis, tapi kamu akan bisa berkonsentrasi dengan mudah di kelas; sebenarnya, itu karena tidak ada orang yang berbicara padamu sehingga kamu harus berkonsentrasi. Dipikir lagi, itu sebuah nilai tambah. Aku segera mengeluarkan buku teks dan catatanku. Aku mengistirahatkan pipiku pada tanganku sambil melamun sampai les dimulai. Aku menunggu dengan sabar sampai jam yang ditetapkan sambil mengamati sekelompok teman menghabiskan waktu mereka mengikuti obrolan yang kelihatannya menyenangkan. Musim panas depan, suasana damai ini mungkin akan hilang. Sama halnya dengan ujian masuk SMA. Mereka yang berhasil mendapatkan rekomendasi akan diejek oleh pendengki sementara mereka yang lolos dikutuk dari balik bayang-bayang. Aku mendapat firasat yang sudah hampir pasti bahwa hal yang sama akan terjadi bahkan setelah kita menjadi siswa kelas tiga. Dan kemudian empat tahun selanjutnya, siklus ini pasti akan mengulang lagi ketika kamu mencari pekerjaan. Sifat manusia tidak akan berubah tidak peduli sudah tiga ataupun tujuh tahun berlalu. Tapi sekarang ini, apa yang sebaiknya kupikirkan bukanlah masa lalu, tapi apa yang ada di depanku. Jadi untuk memulainya, aku harus memikirkan tentang ujian masuk universitas. Mereka yang mulai lebih awal akan memusatkan perhatian mereka pada ujian tersebut sejak musim panas ini dan terlihat serius. Tujuan mendesak yang pertama adalah ujian SBMPTN. Fokus pada tujuanmu dan serius belajar… Fokus pada tujuanmu dan serius belajar… Fokus pada tujuanmu… Saat aku mengulang simulasi tersebut dengan mata melamun, seseorang muncul di sudut pandanganku. Seakan berteriak dengan geram, “Tololǃ Ledakan itu menghalangi pandanganku pada musuh!” Aku segera tersadar. Rambut biru tuanya yang diikat menjadi satu menjuntai pada punggung panjangnya. Sosok tingginya terlihat lentur dan menarik perhatian orang. Dia mengenakan kaus T-shirt yang panjang dengan lengan baju yang menutupi tiga-per-empat lengannya, celana pendek denim, dan celana ketat serta sebuah ransel tersandang dengan enteng pada bahunya. Dia berjalan dengan acuh tak acuh memakai sandalnya yang menggesek lantai. Ketika gadis itu berjalan lewat di depanku, dia berhenti. Mendapati tindakannya tersebut tidak wajar, aku mengarahkan mataku padanya. “…Jadi kamu juga mengikuti kelas ini.” Suatu suara yang mengantuk berbicara padaku dengan tatapan yang dingin. Di bawah matanya yang terlihat galak terdapat sebuah tahi lalat. Dia terlihat amat familier. Siapa dia lagi…? “Aku mungkin sebaiknya memberitahumu sekarang. Terima kasih.” [[File:YahariLoveCom v5-039.jpg|200px|thumbnail]] Aku tidak tahu kenapa dia berterima kasih padaku, tapi kelihatannya dia tidak salah orang. Itu bukanlah kejadian yang umum bagi seorang penyendiri untuk diajak bicara. Kecuali itu sesuatu yang penting, tidak ada orang yang berbicara pada penyendiri. “Kamu tahu waktu kamu memberitahuku mengenai beasiswa itu? Aku berhasil mendapatkannya. Hubunganku dengan Taishi juga berjalan baik.” Nama “Taishi” terdengar familier, tapi tidak mengenakkan. Setelah mencari daftar “Aku pasti tidak akan memaafkannya”-ku, aku mendapatkan satu hasil dengan nama Kawasaki Taishi. Hoho, bukankah itu si serangga beracun yang sedang mencoba untuk mendekati Komachi? Jadi orang ini berhubungan dengannya? Setelah aku melihat rambut biru tuanya, aku menyadari sesuatu. Golongan Darah Biruǃ<ref> Referensi Evangelion </ref> Kawa… Kawagoe? Kawashima? Kawaragi…? Oke, aku rasa apapun jadi. Dia adalah Kawaentahapa-san! Untuk sejenak kupikir dia itu GaGaGa Bunko<ref> Penerbit Oregairu </ref> melihat betapa birunya dia… “Uh, ya, tentu. Namun, itu kamu yang berhasil mendapatkan beasiswanya.” Untuk sekarang, aku mengikuti percakapannya dan kemudian namanya muncul di dalam benakku. Namanya adalah Kawasaki Saki. “Kurasa, tapi Taishi terus berbicara mengenaimu… Terserahlah. Yang penting, aku berterima kasih padamu,” kata Kawasaki, cuma memberitahuku itu seakan itu adalah kewajibannya dan pergi. Itu adalah percakapan yang singkat, tapi Kawasaki Saki memang gadis seperti itu. Dia memilih untuk sendirian dan tidak mendekati siapapun dan menghasilkan sedikit aura kepremanan. Seorang gadis seperti itu berbicara padaku atas kehendaknya sendiri. Rasanya seperti sikapnya sudah menjadi agak lembut. Tertarik dengan perubahan itu, aku mendapati diriku mengikutinya dengan mataku. Dia mengambil tempat duduk tiga baris di belakangku, mengeluarkan ponselnya, dan menggerakkan jarinya. Menilai dari sikapnya, dia mungkin sedang mengetik pesan. Dan di sanalah, Kawasaki membentuk sebuah senyuman. …Huh, jadi dia juga bisa membuat ekpsresi semacam itu. Maksudku, biasanya dia akan acuh tak acuh dan terlihat antara benar-benar agresif atau benar-benar menakutkan. Tapi omong-omong, itu adalah wajah yang tidak bisa kamu lihat di sekolah. Dipikir lagi, aku tidak ingat pernah melihatnya di sekolah juga. Itu aturan dasar bagi sesama penyendiri untuk tidak ikut campur dengan satu sama lain. Saat aku melihatnya sambil berpikir aku sedang melihat sesuatu yang langka, mata kami bertemu. Kawasaki yang seluruhnya merona melotot keras padaku. Oh astaga, ada apa dengan orang itu? Menakutkan sekaliǃ Aku menggelengkan kepalaku seakan “bahuku terbeku seluruhnya!” dan kemudian berusaha untuk menghilangkan diriku dari tatapan Kawasaki. Lupakan itu, dia sama sekali tidak melembut. Kamu berada di tempat les, astaga, setidaknya tenang sedikit. Isi kepala kosongmu<!--Round out that square head of yours--><ref> Referensi Nichinoken, tempat les </ref> itu.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information