Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 6 Bab 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===2-1=== Apapun yang terjadi, sekolah mungkin akan diliburkan, dengan gangguan badai topan itu. Ada suatu kala ketika aku berpikir begitu. Tapi dosukoi<ref> Teriakkan pesumo. </ref>, satu malam bahkan belum berlalu dan badai topannya sudah pergi, kehidupan sehari-hari mengambil kembali posisi miliknya di pagi hari. Dan hasilnya? NO-TEN P-KAN, langit begitu menyakitkannya cerah, IPPAI OPPAI, aku penuh dengan semangat<ref> Dragon Ball Z – [https://www.youtube.com/watch?v=fJ1p0Qt3a34 We Gotta Power (Youtube)] </ref>. Macam betul saja. Aku yakin aku bisa terlambat ke sekolah, menggunakan badai topan itu sebagai alasanku, rencana yang busuk, jadi aku tetap terjaga sampai cukup larut. Dan di sinilah aku, kurang tidur. Malah, kekurangan tidur ini bisa jadi lagu penutup untuk Kiteretsu<ref> [https://id.wikipedia.org/wiki/Kiteretsu_Daihyakka Kiteretsu Daihyakka] - Lagu openingnya berjudul “Kurang Tidur”. </ref>. Badai topan belakangan ini begitu lemah sampai membuat masalah bagiku. Entah bagaimana aku berhasil sampai ke sekolah tepat waktu, tapi sepanjang hari aku diserang rasa kantuk. Biasanya selama jam istirahat, aku akan tidur atau pura-pura tidur, tapi aku teramat mengantuk hari ini. Bukan cuma selama jam istirahat. Aku juga melawannya selama jam pelajaran. Itu maksudnya, aku mencoba mengistirahatkan daguku pada tanganku, terkapar di atas mejaku, dan meletakkan kepalaku pada lenganku yang terlipat, mencari-cari posisi tidur yang ideal. Ya, pasti yang itu. Karena melawannya bukanlah hal yang bagus untuk dilakukan, lebih baik menyelesaikan masalahnya dengan damai, yep. Kupikir aku akan bersahabat baik dengan rasa kantuk mulai sekarang. Dan sebelum aku menyadarinya, kelas sudah berakhir. Kesimpulan yang kudapat untuk posisi tidur terbaik adalah kepala jatuh tiarap di atas meja dengan kedua tangan diletakkan pada leherku. Dengan cara ini aku tidak akan meninggalkan bekas di wajahku. Satu-satunya masalah adalah rasa sakit yang terus menyebar pada leher, bahu dan punggungku. Atau begitulah yang kukatakan, tapi aku bahkan tidak bisa tidur sekejap pun, dan rasa letihku mencapai puncaknya karena aku membuat postur yang tidak wajar. Aku mendapat firasat aku tidak akan mendapatkan tidur yang cukup kecuali aku berbaring. Jelas kemana aku harus pergi. Aku berdiri dan berjalan ke pintu belakang kelas dengan langkah goyah. Itu pada saat aku membuka pintunya. “Uwah!” “Er, maaf.” Tubrukan kami tidak beep, bop, beep ☆<ref> [http://www.youtube.com/watch?v=Fkm771qhLbc Beep Boop Beep (Youtube)] </ref>, tapi aku menerima hantaman ringan pada dadaku. Aku menubruk seseorang yang baru saja akan menggantikan posisiku di kelas. Hei, siapa pula “orang yang sebaiknya tidak mendapatkan SIM untuk tahun ini karena tidak melihat ke mana dia berjalan” ini<ref> Referensi slogan Sayaka Suzuki dari [https://en.wikipedia.org/wiki/Pani_Poni Pani Poni] </ref>?” Aku membersut pada orang itu dengan tatapan menyamping dan memperhatikan wajahnya. Dia adalah seorang lelaki mirip-hewan kecil yang kukenal dan kakinya sedang goyah, membuatnya terlihat sangat manis. Dia yang baru memasuki ruangan itu dengan nafas tersenggal adalah “Aku rasa kamu sebaiknya tidak usah membuat SIM, kamu lebih baik duduk pada kursi di sampingku saja selagi aku menyetir mobilku … untuk tahun ini!”, Totsuka Saika. “Oh, Hachiman. Maaf soal tadi…” “N-Nah! Itu salahku. Aku agak melamun sedikit tadi…” Malahan, aku sekarang sedang benar-benar melamun. Walau itu mungkin efek samping yang kebetulan, sekarang ini, aku sedang berpose dengan Totsuka di dalam lenganku… Phew, nyaris tadi. Kalau saja ada roti di mulut Totsuka, aku pasti akan jatuh hati padanya. Totsuka menyadari bahwa kami berhenti pada posisi tersebut dan dengan lembut membuat sedikit jarak dari dadaku. “Sekali lagi maaf, aku agak terburu-buru… Hachiman, kamu mau pergi kemana? Sudah hampir waktunya masuk kelas, kan?” “Tidak kemana-mana.” jawabku. Aku sedang membolos untuk tidur di klinik, tapi aku tidak bisa mengatakan itu keras-keras. Membanggakan sikap kriminal seperti itu sebaiknya cuma dilakukan di Twitter. Totsuka memiringkan kepalanya sedikit. “Tapi bukankah lebih baik tetap di kelas saja? Kita akan memutuskan tugas kita untuk Festival Budaya pada kelas selanjutnya.” “Oh, sungguh?” Satu-satunya yang bisa kami putuskan pada home room panjang tempo hari cuma temanya saja. Mereka mungkin akan membahas secara mendetail tentang bagaimana memulai kegiatannya pada jam selanjutnya. “…Yah, aku terserah saja.” Toh aku tidak akan melakukan apapun juga. Seperti biasa, aku hanya akan hadir, sebuah keberadaan yang tugasnya hanya untuk berada di sana. Setelah semua orang memulai persiapannya, satu-satunya hal yang bisa kulakukan hanyalah berdiri seperti pilar totem aneh dan bergeming. Tidak masalah tugas manapun yang kudapat, apa yang kulakukan tidak akan berubah. Tidak ada yang bisa kulakukan, tapi dengan yang disebut sebagai teknik antisipasi, aku akan mendapati diriku berdiri di belakang seseorang, mengintip pada tangannya, bergugam “uh huuuh” dengan wajah sok tahu, dan terus menunggu sampai mereka memberitahuku “bisa kamu lakukan ini untukku?” “Tidak apa-apa, kamu pilih saja apa yang ada untukku.” Aku tidak tahu apakah maksudku itu dipahami Totsuka, tapi dia mengangguk dengan wajah penasaran. “Oke, paham.” Terima kasih, aku melambaikan tanganku dengan pelan dan meninggalkan ruangan tersebut.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information