Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid17 Bab 10
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== —Ratu baja tak berpihak, pedang suci yang diselimuti kegelapan sejati.<br/> —Sekarang wujudkanlah Sword of the Celestial Demon dan jadilah kekuatan di tanganku! Lurie Lizaldia mengulurkan tangan ke udara. Lalu tubuh Millennia Sanctus berubah menjadi partikel cahaya dan menghilang. Melihat benda yang terwujud di tangan Lurie sesaat setelahnya— ''(....! Apa-apaan itu?)'' Kamito terkejut. Ingatannya dari pertempuran di bawah tanah kota Akademi terbangun. Elemental waffe yang dia saksikan saat itu seharusnya sebuah pedang iblis yang mengerikan, mirip dengan pedang iblis milik Greyworth. Tapi kali ini, ditangannya adalah pedang bermata dua bersinar dengan cahaya sakral berwarna putih-perak. Millennia Sanctus. Meskipun Iris mendeskripsikan dia sebagai mahluk yang bukan roh maupun manusia— Karena dia bisa berubah menjadi sebuah elemental waffe, itu artinya dia adalah seorang roh? Kamito menatap pedang putih-perak yang ada ditangan Lurie. Mungkin seorang roh pedang seperti Est. Dekorasi gagangnya tampak cukup mirip. Meski mungkin bukan di kelas yang sama sebagai Demon Slayer, mengingat Millennia Sanctus juga bisa berwujud manusia, maka pastinya dia adalah roh tingkat tinggi. Leher Kamito sedikit berkeringat. "Serahkan ''relik sakral'' itu, Ren Ashbell." "Relik sakral?" "Apa yang tersembunyi di bagian terdalam Makam ini." Lurie mengacungkan elemental waffe miliknya yang berbentuk pedang secara miring. Kamito gak pernah melihat kuda-kuda semacam itu sebelumnya. Itu bukanlah ilmu pedang Ordesia. "Ironis sekali. Kerajaan Suci menganggap Peti Mati Raja Iblis sebagai sebuah relik sakral?" "—Fufu, orang bodoh yang gak ketulungan." Seketika, rasa haus darah milik Lurie memancar. "...!?" Dalam sekejap mata, Lurie menutup jarak. Ini adalah pengurangan medan, sebuah kemampuan teknik beladiri yang dilakukan dengan mengkonsentrasikan divine power dibawah kaki lalu meledakkannya. Akan tetapi, kecepatan Lurie sangat tinggi. Hanya sekejap mata saja, dia sudah menutup jarak dengan Kamito yang berada di kejauhan untuk bertarung. Percikan api berhamburan. Dentuman baja yang berhantaman menggema di seluruh kuil. Menggunakan Demon Slayer, Kamito memblokir serangan pertama. ''(...! Apa-apaan kekuatan yang gila ini!?)'' Menggunakan momentumnya, Lurie mengayunkan pedangnya kuat-kuat. Kamito terhempas karena dampaknya. "Sialan....!" Kamito dengan cepat menikamkan Demon Slayer pada lantai untuk mengurangi tekanannya. Dengan seringai ganas di wajahnya, Lurie melangkah maju. Boom—dengan suara yang menyerupai tembakan proyektil, dia menyerbu. Kamito mengayunkan pedang sucinya dari posisinya yang menghadap ke bawah, menggunakan reaksi kekuatan dari pergerakannya untuk menepis pedang milik Lurie. Saat pedang membentuk tebasan semi-memutar, Kamito melompat disaat yang bersamaan. Moonlit Sky Dash—Ini adalah pergerakan setengah matang dari Absolute Blade Arts yang gak mengkonsumsi divine power. Jubah hitam milik Raja Iblis berkibar di udara. Lalu— "Absolute Blade Arts, Bentuk Kedua—Meteor!" Kamito menyilangkan kedua pedangnya dan mengayunkannya ke bawah. BOOOOOOOOM! Dampak yang besar dilepaskan bersamaan dengan suara ledakan. Lantai batu itu terhempas, membentuk sebuah retakan besar. —Akan tetapi, dia terlambat. Lurie sudah melompat. Dengan punggungnya menghadap puing-puing yang berhamburan, Kamito menghentak tanah, melakukan serangan lanjutan. "Absolute Blade Arts, Bentuk Pertama—Purple Lightning." Dia melepaskan ledakan divine power seketika. Meninggalkan afterimage, dia menyerbu lurus kearah musuh. Kecepatan aktivasi dari teknik ini secepat petir yang menyambar di langit, karena itulah diberi nama begitu. Akan tetapi, Lurie sudah siap. Bibirnya sedikit tersenyum. "—Hari kemurkaan, pedang utusan, bergegaslah ke posisi kalian!" "...!?" Apa yang muncul didepan Kamito adalah pedang cahaya yang tak terhitung jumlahnya bermunculan dari lantai. Ini adalah sihir roh berafinitas baja. Akan mudah menggunakan kekuatan Demon Slayer untuk menghempaskan pedang-pedang itu, tapi— ''(jebakan, huh?)'' Kamito merasakannya melalui nalurinya. Ada sesuatu yang gak menyenangkan pada kuda-kuda pedang Lurie. Sihir roh itu adalah sebuah taktik untuk memancing dia menyerbu. Clang—! Kamito menikamkan pedangnya ke lantai untuk menghentikan pergerakannya. Lalu dia segera melompat ke samping. Mata Lurie sedikit melebar. Pastinya, dia berencana untuk menyerang balik. Semua pedang cahaya yang mengarah pada Kamito mulai mengejar dia layaknya sekawanan ikan. "Absolute Blade Arts, Bentuk Ketiga—Shadowmoon Waltz, Putaran Ganda!" Tiga tebasan pedang beruntun sepenuhnya menjatuhkan pedang-pedang cahaya itu. Dia mendarat. Saat ujung pakaiannya menyentuh tanah, Lurie langsung mendekat dari depan. "—Mistral Arc!" Menusuk dengan tajam, dia mengeluarkan teknik pedang pembunuh. Itu adalah tusukan yang cepat menyaingi Purple Lightning yang barusaja Kamito gunakan. Terlambat untuk memblokir. Kamito memiringkan kepalanya tepat waktu dan menghindar. Pipinya tergores ringan, menghasilkan sepercik darah. Jika dia terlambat menghindar sedikit saja, kepala Kamito akan terlepas dari tubuhnya. "...!" Kamito sedikit kehilangan kesimbangan. Segera setelahnya— "—Éclair Orage!" Serangan pedang ganas yang seperti badai menyerang Kamito. Kamito bergegas menggunakan kedua pedangnya untuk bertahan. Akan tetapi, dia gagal menepis semua serangan itu. Gerakan-gerakan pedang bewarna putih-perak yang membabi buta tanpa ampun menebas bahu Kamito. "Gah...!" ''‘—Kamito!’'' Est berteriak. "...Ohhhhhhhhh!" Kamito menghela nafas panjang. Bukannya goyah, dia melangkah maju. Karena terkejut, Lurie buru-buru mundur. "—Maju dan tembuslah, Vorpal Blast!" Dilepaskan dari bilah pedang iblis, petir hitam legam ditembakkan ke arah Lurie— "—Hari penghakiman, lindungilah yang telah ditandai!" Sebuah lingkaran sihir muncul didepan dia. Penghalang cahaya yang menetralisir petir iblis kegelapan. Grand Alexandros—Sihir roh tingkat atas yang hanya orang-orang yang memiliki peringkat saint yang bisa menggunakannya. "—Sayang sekali. Kekuatan roh kegelapan gak mempan padaku." Memang, sihir roh suci yang dia digunakan sangat tidak menguntungkan bagi Restia, seorang roh kegelapan. Inilah tepatnya kenapa saat Blade Dance tiga tahun lalu, Ren Ashbell menghadapi pertarungan yang sangat sulit melawan paladin Luminaris. ''(Dia kuat—)'' Diantara semua lawan yang pernah Kamito lawan, Lurie gak diragukan lagi memang tingkat atas. Jika pedang Greyworth seperti badai, maka pedang Lurie seperti angin kencang. Pastinya, terakhir kali mereka bertarung di bawah tanah Akademi, dia cuma menguji Kamito. "Kuat seperti yang mereka katakan, seperti yang diharapkan dari Penari Pedang terkuat." Lurie mengatakan pujian. "Hal yang sama juga untukmu. Miraculous Healer, yang benar saja." Memegang bahunya, Kamito mengucapkan julukan Lurie saat dia masih bagian dari Number. "Penyembuhan adalah profesiku. Ilmu pedang cuma sekedar hobi." "Bohong. Kau lebih kuat daripada siapapun di Number." Mengatakan itu, Kamito meludahkan darah ke kakinya. "Yggdra Saint Asoritess, pemenang Blade Dance 15 tahun yang lalu." "Ah, jadi kau tau—" Mendengar dia, Lurie tersenyum masam. "Meski penampilanku sepenuhnya berbeda dari saat itu." Dia adalah penyembuh tingkat atas. Mengubah penampilannya akan sangat mudah. "Kenapa kau bergabung dengan Kerajaan Suci meski kau adalah seorang pemenang Blade Dance?" Memasang kuda-kuda dengan pedang ganda kegelapan dan baja di tangannya, Kamito bertanya. "Aku akan mengatakannya padamu kalau kau bisa mengalahkan aku." Demikian pula dengan Lurie, dia memasang kuda-kuda dengan pedang suci miliknya dimiringkan. "Kita berdua sama-sama pemenang Blade Dance. Mari kita putuskan disini siapa yang layak menyandang nama Penari Pedang terkuat." "....Sama-sama pemenang? Ayolah—" Kamito tertawa tak kenal takut. "Ada banyak pemenang Blade Dance, tapi akulah yang terkuat sepanjang waktu, gak ada orang lain lagi." Mengatakan itu, Kamito melepas Garb of the Lord yang dia pakai. "....? Apa yang kau lakukan—" Gak bisa memahami tindakan Kamito, Lurie mengernyit. Kamito menggerakkan lehernya memutar dan menekankan tanganya pada bahunya. Nggak ada luka di tempat dimana pedang Lurie menebas. Kemungkinan, Garb of the Lord telah melindungi dia. Nama artifak legendaris memang bukan pajangan belaka, propertinya bukanlah gurauan. ''‘Kamito, apa yang kau lakukan!?’'' Melihat Kamito melepas jubahnya, Restia menggerutu. "....Tunggu, kamu pasti sudah menyadarinya." ''‘.....’'' Saat dihadapkan dengan argumennya, roh kegelapan itu tetap diam karena malu. "Sepertinya aku harus meminta maaf pada Iris-san, tapi ini sangat jauh dari gayaku sendiri." Faktanya, Kamito sudah merasakan sedikit perasaan disonansi saat dia pertama kali memakai jubah hitam itu— Dia memastikannya saat dia mengeluarkan Absolute Blade Art—Purple Lightning. Rupanya, kutukan yang ada dalam kain hitam itu akan mengganggu aliran divine power. Meskipun sifat pertahanannya sangat luar biasa. Memakainya akan menumpulkan ketajaman Absolute Blade Arts yang membutuhkan pengendalian divine power secara tepat. Pastinya, ini adalah sesuatu yang hanya bisa digunakan dengan efek penuh oleh Raja Iblis Solomon. Kembali dalam penampilan seragam Akademi Roh Areishia yang akrab dengannya, Kamito melakukan beberapa ayunan pedang dengan gerakan yang santai. "Sudah ku duga, pakaian ini yang dipersiapkan oleh nenek peot itu sangat sesuai denganku." "Apa kau yakin? Ren Ashbell." Melihat dia, Lurie berbicara. "Berkat pakaian hitam itulah kau lolos dari luka kritis barusan, kan?" "Kurasa begitu...." Kamito mengakuinya dengan sederhana. Sama seperti yang Lurie katakan, kalau tebasan yang sebelumnya mengenai dia secara langsung, bahunya akan terluka parah. Akan tetapi— "Jangan kuatir. Pedangmu nggak akan mengenai aku lagi." "...! Lucu sekali—Ren Ashbell!" Rasa haus darah Lurie memancar. [[image:STnBD V17 BW10.png|thumb]]
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information