Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid2 Bab1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== “U.....h......” Akademi Roh Areishia, asrama kelas Raven. Di sebuah ruangan, ke arah cahaya matahari pagi yang menyegarkan bersinar, Kazehaya Kamito bangun. ''Hn, kalau kuingat ingat hari ini.......ada pertarungan tim di pagi hari'' Biasanya, ia akan menikmati waktu bermalas malasan di ranjang, namun, hari ini ia tak bisa melakukan hal itu. Ia sudah sering terlambat dan menerima omelan dari gurunya, Freya. Berniat melipat selimutnya dan bangun, dia mengulurkan kedua tangannya, kemudian— <nowiki>*</nowiki>Funyuu*. ......Tangannya memegang sesuatu yang lembut. ''Apa ini? Kecil, lembut, agak dingin...........tapi terasa nyaman'' <nowiki>*</nowiki>Funyuuu. Funyuuu*. Masih setengah bangun, ia tengah bermain main dengan benda lembut misterius di telapak tangannya, kemudian— “Kamu akhirnya bangun, Kamito.” “..........” Pada saat itulah, gerakan Kamito seketika membeku. [[Image:STnBD V02 023.jpg|thumb]] Gadis cantik telanjang tengah duduk di atas dadanya. Rambut peraknya berkilau disirami cahaya matahari pagi. Kulitnya yang kencang dan lembut terlihat seputih susu. Tubuhnya, yang terdiri atas lekuk-lekuk lembut, terlihat kecil, namun menampakkan pesona wanita pada umumnya. Pupil ungu misteriusnya melihat ke arah Kamito tanpa ekspresi. “Ada apa? Kamu nggak mau bermain main dengan payudaraku lagi?” “........Owaaaaa!” Kamito bangkit dalam kepanikan dan sambil mengacungkan telunjuknya pada gadis didepannya, “Ap......ap......apa yang kamu lakukan!? Dan lagi, kenapa kamu telanjang?” “Aku nggak telanjang. Aku mengenakan kaos kaki selutut.” Sambil menunggangi perut Kamito, gadis itu mengangkat lututnya untuk ditunjukkan padanya. Terpana oleh tindakan itu, yang entah kenapa sangat erotis, Kamito membuang wajahnya dengan gugup. “Nggak, itu lebih buruk! Karena dibandingkan telanjang, telanjang berkaos kaki itu lebih, emm......itu!” “Jadi kamu mau aku melepas kaos kakiku? Kamito.........mesum.” Ketika si cantik berambut perak masih tanpa ekspresi, ia menggosokkan lututnya dengan halus. Kamito tak paham kenapa ia harus malu karena hal itu tapi, entah kenapa, bagi Roh ini, menunjukkan kaki telanjangnya sepertinya lebih memalukan. Ya. Gadis cantik seperti Peri Salju ini bukan manusia. Ia adalah Roh Pedang Est. Ia adalah ‘Roh Tersegel’ yang memiliki kekuatan sangat besar dan membuat Kontrak Roh dengan Kamito beberapa hari yang lalu. Namun dalam kondisinya sekarang, ia bahkan tak bisa menggunakan sepersepuluh dari kekuatan sesungguhnya. Di dalam alam bawah sadarnya, Kamito terus menolak Kontrak Roh dengannya dan hasilnya, ia tak lagi mampu kembali ke Astral Zero dimana wujud aslinya berada. “Po.......pokoknya minggirlah dulu, Est.” “Paham, Kamito.” Meskipun Est tampak tidak puas, namun ia dengan patuh meminggirkan posisinya. Ia sedang menggeliat dalam selimut...........sensasi dari pahanya yang lembut sangat berbahaya bagi jantung Kamito. Sambil menggaruk kepalanya dengan lega, Kamito akhirnya bangun dan pada saat itulah— Cup. “........!?” Serangan yang betul-betul mengejutkan. Meskipun menyadari kalau ia sedang dicium, situasi terhenti sesaat selama beberapa detik. Sensasi dari bibir lembutnya terpisah dengan lembut. Pipi Kamito memerah panas. “Kamu.......ap......apa yang kamu lakukan tiba-tiba!” “Ciuman bangun tidur, Kamito.” Est menjawab masih tanpa ekspresi. “Tapi kenapa—“ “Karena kamu nggak adil. Apa hanya Claire? Apa itu karena kamu nggak mau melakukannya denganku?” Menghadapi nada Est yang menyalahkan, Kamito memilih mengecilkan ucapannya. “Kamu m.....melihatnya, kan?........I-itu....” “Ya. Karena pada saat itu, aku juga berada disana.” “..........Ah, kalau dipikir-pikir, benar juga ya.” Kamito akhirnya mengingat peristiwa itu dan mendesah dengan berat. Satu minggu yang lalu, waktu ketika ia bertarung dengan Roh Militer yang lepas kendali di Kota Akademi. Est saat itu memang berada disana—dalam bentuk Pedang sebagai Senjata Elemental. Sepertinya ia mengobservasi betul adegan pada waktu itu. Adegan ketika Claire mencium Kamito, yang sudah kehilangan energinya, untuk membangunkannya. Hal itu memang membangkitkannya dalam satu serangan, namun.........kalau dipikir-pikir sekali lagi, rasanya sangat memalukan. “Kudengar ciuman adalah Upacara resmi dalam Kontrak Roh. Kalau begitu, Est juga.” Est dengan lembut menyibakkan rambut perak yang menggantung di pipinya. Ia menutup matanya, sedikit memajukan bibirnya yang berwarna merah delima, dan perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Kamito. “Terus, kenapa perkembangannya jadi seperti ini?” “Itu hak alamiku. Karena aku adalah Roh Terkontrak Kamito.” “..........!” Meski dia adalah Roh Terkontrak, yang menyembunyikan kekuatan dahsyat, wujud Est saat ini adalah gadis manusia yang imut. Didekati secara agresif seperti ini, tak bisa dipungkiri kalau jantung Kamito berdetak kencang.......ia lalu berpikir, “He......hei, Est.......” “Tutuplah matamu, Tuanku.” Tepat sebelum bibir mereka berdua saling bersentuhan. “Kamito, karena ada pertarungan tim pagi ini, buatkan sarapan yang lebih mewah dari—“ “........!” Bam! Pintu kamar mandi dibanting terbuka. Disana— “Ap.....ap......ap.....ap......ap........” Gadis cantik berambut merah tengah berdiri sambil membuka lebar pupil mata merah delimanya. Tubuhnya terbalut handuk mandi dan menampakkan lekuk wanita yang menawan. Payudaranya memang selevel anak kecil, tapi sedikit tonjolan itu juga cukup mempesona. Dari ujung rambut merahnya yang basah, tetes-tetes air berjatuhan ke lantai. Di atas ranjang, di hadapannya terdapat E—bukan........Est telanjang berkaos kaki. Dan kemudian, waktu membeku sejenak. “Claire.........kamu salah paham, ini........!” Pada saat itulah ketika Kamito bangkit dalam kepanikan untuk menjelaskan, <nowiki>*</nowiki>Gogogogogogogogo.............!* “Ap.....apa yang kamu lakukan, dasar maniak seks mata keranjang......!” “Guoo!” Cambuk kulit, yang dipakai melatih hewan, datang meluncur tiba-tiba dan mendaratkan sabetan keras di pipi Kamito. Kamito terjungkir dari seprai ranjang di sekitar tubuhnya dan jatuh ke lantai. “A.....aku sudah salah menilaimu, kamu hewan liar, binatang buas.....!” Sambil memegang handuk mandi dengan satu tangannya, gadis itu berjalan dengan kasar dan menginjak injak kepala Kamito, yang menggeliat di lantai, dengan tumit kaki telanjangnya. Claire Rogue. Temannya dari kelas yang sama, yang terikat hubungan kontrak Majikan-Pelayan dengan Kamito, karena takdir yang menggelikan. Setidaknya wajahnya memang sangat cantik, namun, seperti inilah kepribadiannya, brutal ekstrim. “Ap......apa yang tadi kamu lakukan? Hei, barusan apa yang mau kamu lakukan dengan Roh Pedang itu?” <nowiki>*</nowiki>Pyashhh! Pyashhh! Pyashhh!* “Hei, tunggu, stop.......guoo!” Itu adalah sabetan cambuk yang terus diayunkan ke arah bawah. Rambut merahnya yang tergerai nampak bagaikan kobaran api. --Kemudian, sepanjang sabetan dari cambukannya. Kamito sadar. Ia menyadarinya—sangat. “Tu.....tunggu Claire, bukankah ini gawat?” Dan kemudian, karena sudah menyadarinya, ia harus mengatakannya, demi gadis itu. Bodohnya, untuk hal yang semacam ini, entah kenapa Kamito menjadi pribadi yang sangat jujur. “........? Apa?” Mata merah delimanya melotot tajam ke arah Kamito. “Emm, sudut itu.........bisa kelihatan,” “Eh?” Claire—selagi menempatkan kakinya di kepala Kamito, mengedipkan matanya. Dan kemudian, ia akhirnya sadar. Di atas kepala Kamito, dari celah handuk mandinya, pahanya, yang tak tertutupi apa-apa, sedang diintip. “.........!” Seluruh tubuh Claire terasa panas. Ia membetulkan posisi handuk mandinya dengan gugup dan bahunya bergetar hebat. “K......k.....ka........kamu..............kamu.........” <nowiki>*</nowiki>Gogogogogogogo...........!* “Tu.......tunggu, ini salah paham, rileks! Emm, aku nggak melihatnya sampai ke bagian dalam kok.” Pernyataan jujur dari Kamito— “..........” --Menjadi senjata makan tuan. “........Oh, aku paham.” Claire berujar padanya dengan nada kalem menakutkan. “Setelah ini, akan kuberikan dua pilihan, jawablah dengan jujur.” Kamito menelan ludahnya dan mengangguk momen demi momen. Disini, dia harus menjawab dengan hati-hati. Bergantung dari jawabannya, masih mungkin ia tak diubah menjadi batubara. “Soal perencanaan masakanmu, lebih enak setengah matang? Atau yang matang?” ........Sejak awal yang namanya pilihan memang tidak ada. “Ka.......kalau bisa, setengah matang juga boleh....” Di saat yang sama Kamito menjawab, “Scarlet!” Dari ruang kosong, kucing neraka yang terselimuti oleh kobaran api muncul. “Dipanggang, ya, sudah diputuskan.” Bersama dengan senyum kematiannya yang menyegarkan, seolah ia bahagia secara spontan, --- Kilatan ledakan kembali membahana di asrama kelas Raven seperti biasanya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information