Editing
Rakudai Kishi no Eiyuutan (Indonesia):Volume1 Chapter 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== "...Apa maksudmu, Ibu Kepala Sekolah? A-Aku, teman sekamar dengan cabul ini!?" "Itulah maksudku, Stella Vermillion. Apa ada masalah?" "Tentu saja!" Ikki mengerutkan dahi. "Aku setuju. Asrama Akademi Hagun pastinya menempatkan dua orang dalam satu kamar, tapi aku belum pernah mendengar laki-laki dan perempuan berbagi kamar." "Itu mungkin benar setahun lalu, kepala sekolah. Kurogane, bukankah aku sudah memberitahumu tentang kebijakanku?" "...Untuk mengajarkan kebenaran, didasarkan dengan benar-benar pada hasil pertarungan sesungguhnya... bukan?" "Benar. Tidak seperti enam akademi kesatria lain, Hagun tidak menghasilkan orang hebat dalam beberapa tahun. Kita kehilangan tempat dalam Seven Star Sword-Art Festival, di mana ketujuh sekolah menyokong setiap tahun untuk memilih murid kesatria terkuat. Aku disuruh oleh dewan untuk menyusun ulang tempat ini, dan kamar itu adalah penetapan langkah pertama. Ini bukan tentang berapa banyak orang atau kelamin mereka. Aku menempatkan para kesatria dengan kekuatan serupa bersama dalam kamar yang sama. Ketika petarung sama rata satu sama lain, persaingan secara alami muncul di antara mereka. Penetapan kamar ini adalah rencana untuk melibatkan persaingan secara sengaja." Kurono dengan tinggi hati mengungkapkan rencananya seolah mengatakan, "Bukankah itu hebat?" Ikki memiliki persoalan dengan penjelasan itu, meski. "Lalu bukannya apa yang anda lakukan lebih aneh? Di antara murid pendatang baru, bukankah Stella-san nomor satu dengan kesempatan besar? Kenapa dia harus dalam kamar yang sama denganku, murid paling rendah yang mengulang setahun?" "Me-Mengulang? Kau, kau mengulang di kelas yang sama?" "Ini memalukan, tapi peringkatku secara keseluruhan adalah F." "F.... Aku dan Kelas F, menyebut kami kesatria dengan kekuatan setara! A-Apa maksud anda dengan ini!?" "Haha, yah... bagaimana aku mengatakan ini. Kalian adalah kasus spesial. Sebetulnya, tidak ada siapapun yang sehebat Vermillion, dan tidak ada yang serendah Kurogane. Dengan kata lain, kalian berdua adalah murid tersisa dengan pasangan yang tidak sesuai, jadi aku hanya dapat memasangkan kalian. Apa kalian mengerti sekarang?" "Siapa yang bisa mengerti itu!?" ''<nowiki>*Bam!*</nowiki>'' Stella menyambar meja kantor kepala sekolah dengan satu telapak tangan dan lanjut mengeluh. "Per-Pertama, ini aneh bagi laki-laki dan perempuan seperti kami berbagi kamar ketika kita seumuran! Apa yang akan anda lakukan jika beberapa kesalahan terjadi!?" "Oh, Vermillion memperkirakan kalau ketika laki-laki dan perempuan seumuran tinggal bersama, kesalahan akan terjadi? Aku mau untuk mendengar tentang itu~" "I-Itu... erm... uuu...." Bersimpati pada Stella yang matanya sudah berkaca-kaca dari perasaan malu, Ikki juga mengeluh pada Kurono. "Kenapa anda bermain seperti pria tua mabuk?" Kurono hanya tersenyum seolah dia bercanda, tapi tidak merubah keputusannya. "Kalau begini, keputusan ini telah dibuat. Ada juga pasangan laki-laki dan perempuan selain kalian, tapi kalian tidak harus mempertimbangkan hal itu untuk memilih. Vermillion, aku tidak memberikanmu perlakuan khusus hanya karena kau adalah putri. Jika kau tidak menyukai rencana ini, kalian cuma harus D.O dari sekolah, kalian mengerti?" D.O dari sekolah, Stella tampak terkejut dengan ucapan itu. Dia dengan bebas melintasi benua dan datang ke Jepang untuk belajar, dan Ikki tidak tahu tujuannya atau maksud untuk melakukan hal itu, dia pasti tidak akan rela keluar. Pada akhirnya, Stella pun hanya bisa berpangku tangan. "...Aku mengerti." Ikki melihat pada wajah kekalahan Stella. "Apa kau tak apa dengan itu?" "A-Aku tidak mempunyai pilihan jika itu adalah kewenangan sekolah, bukan?" Stella membalas dengan nada yang mengecilkan hati, lalu mengangkat tiga jarinya. "Tapi untuk kita tinggal bersama, kau harus mengikuti tiga kondisi!" Ikki juga tidak yakin tentang susunan sekolah baru ini, jadi ia tidak memiliki kewajiban untuk menepati permintaannya... tapi karena ia adalah laki-laki dan senior yang setahun mengulang, paling tidak ia dapat bekerja sama. "Jika mereka tidak menawarkan apapun seperti tanda-tanda akademi kelas atas, penghasilan tinggi atau bertambah besar, lalu aku bisa berusaha." "Aku tidak ingin hal semacam itu. Meski anda bisa memenuhi kondisiku dengan cukup mudah." Dia lalu mengatakan hal yang ketiga. "Jangan berbicara padaku, jangan membuka matamu, dan jangan bernapas." "Jika dia melakukan itu, Kurogane mungkin akan mati, benar?" Tapi Stella mengabaikan komentar Kurono. "Jika kau bisa mengikuti tiga aturan itu lalu aku tak masalah kalau kau tinggal di depan kamar!" "Dan pada akhirnya aku masih diusir!?" "Apa, kau tidak bisa melakukannya?" "Mana mungkin aku mengikuti kondisi seenaknya itu! Setidaknya biarkan aku bernapas?" "Tidak akan! Kau mungkin akan menciumku menggunakan itu (hidung) sebagai alasan, kau cabul!" "Aku akan bernapas dengan mulutku! itulah kenapa aku tidak bisa menciummu—" "Tidak boleh! Kau mungkin akan mencoba merasakan udara yang aku hembuskan dengan mulutmu, kau mesum!" "Aku tidak akan melakukan itu! Aku tidak akan melakukan hal-hal tak masuk akal seperti itu!" "Lalu keluarlah dari sekolah! Jika kau melakukan itu, aku bisa tinggal di kamar sendiri!" "Itu adalah keputusan sepihak!" Kurono, yang hanya menonton, telah memikirkan sebuah solusi. "Ya ampun. Kalau begini, pertengkaran tidak akan berakhir tidak peduli berapa kali kalian berdebat. Lalu ayo lakukan ini. Kalian harus bertanding, dan pemenangnya memutuskan aturan. Sebagai Kesatria yang menyiapkan jalan dengan pedangnya sendiri, kalian tidak keberatan, ya 'kan?" Dengan kata lain, keduanya akan bertarung terus terang, dan yang menang akan memiliki jalannya—solusi yang sangat mudah. Itu adalah latihan umum bagi kesatria untuk menyelesaikan perselesihan di antara mereka. "Yah, itu terlihat adil ya? Lalu ayo lakukan itu, Stella-san." Ikki dengan cepat menerima, dan Stela dengan cepat setuju, tapi— "A-Apa!?" —tapi Stella mengalihkan matanya ke arahnya, dan suaranya terlempar dalam nada. "Eh? Kau masih tidak menyukainya?" "Ti-Tidak, ini bukan soal suka atau tidak suka.... Ka-Kau... apa kau mengerti apa yang kau katakan?" "...Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh?" "Kelas A! 'Kesatria Gagal' yang tidak naik kelas di sekolah! Tidak mungkin kau bisa menang melawan Kesatria Kelas A sepertiku, 'kan!?" Ikki mengerti apa yang Stella coba katakan. Memang, seorang gagal sepertinya—yang tidak dapat memenuhi standar kemajuan sekolah—dengan mengatakan "Ayo selesaikan dengan Latihan Tanding" untuk sebenarnya, janji, orang berbakat yang muncul sekali dalam sepuluh tahun, tantangan seperti itu akan lebih sembrono. Tapi... Ikki tersenyum. "Tapi kau tahu, ini tidak akan jelas jika kita tidak bertanding." Stella tidak rela menyerah, dan Ikki tidak bisa berhenti. Dia juga mempunyai alasan untuk menjadi kesatria sihir. Sejak itu adalah perkaranya, rintangan ini mungkin tidak dapat diselesaikan tidak peduli seberapa banyak mereka membicarakannya, yang tersisa tidak ada pilihan melainkan mencoba sesuatu yang lain. Itulah kenapa Ikki mengatakan Stella kalau mereka harus bertanding. Pada kata-kata itu... Stella terkejut. "Nmounyaa~! Aku tidak tahan lagi~! Rendahan ini! Tidak hanya dia melihat dan membuka baju pada putri sepertiku, tapi Kesatria Gagal ini mengatakan dia bisa menang melawanku! Aku... Aku belum pernah ternodai seperti ini seumur hidupku! Sebagaimana menyedihkan negara ini!?" Stella menghadap Ikki dengan mata membunuh dan menyatakannya. "Oke, aku mengerti. Aku akan bertarung denganmu. Tapi setelah membodohiku, kau tidak akan hanya mempertaruhkan hak untuk membuat aturan tinggal bersama! Yang kalah akan mengajukan permintaan pada pemenang, menjadi budak yang mematuhi permintaan tuannya seperti anjing tidak peduli semenghinanya mereka! Bagaimana itu!?" "EEeeehh? I-Itu, bukankah itu terlalu berlebihan...." "Kehilangan keberanianmu adalah tak berguna pada saat ini. Jika kau ingin mengutuk sesuatu, kutuklah kesembronoanmu yang membuatku serius. Ini bukan lagi Latihan Tanding, tapi duel!" "Terdengar begitu sulit. Karena kau melakukannya, gunakan arena latihan tiga. Aku yang akan mengajukan hak otoritas." "Ke-Kepala Sekolah! Jangan bermain-main!" Tapi keluhan Ikki datang terlambat, dan Stella memberikan "Persiapkan dirimu! Hmph!" sebelum mengikuti keluar ruangan, dan meninggalkannya di belakang. Dia mungkin sudah menuju ke arena ketiga. "...Haa. Ini menjadi sesuatu yang mengerikan, ya? Hal seperti ini benar-benar merepotkan, Kepala Sekolah...." "Ha ha ha. Kau benar-benar tidak ingin menjadi budak?" "Tentu saja tidak. menang atau kalah, aku tidak ingin melakukannya." "Menang atau kalah.... Kau baru saja melihat kekuatan gadis itu, bukan? Api merah menghanguskan yang menunggu ketika kau mendekat, yang mengancam lawannya langsung. Tidak banyak orang di dunia ini yang memiliki kemampuan yang sangat terfokus pada kehebatan, tak seorang pun memastikan itu adalah buatan. Tapi setelah melihat itu, apa kau masih ingin menang? ...Laki-laki yang menarik." "Dia adalah orang yang akan aku hadapi pada akhirnya. Anda pastinya tahu hal itu, karena anda adalah orang yang mengatakan, 'Jika kau menjadi juara dalam Seven Star Sword-Art Festival, aku akan membiarkanmu lulus dengan nilai buruk.' Stella-san pastinya akan muncul di Festival. Ini hanya pertanyaan menghadapinya lebih cepat atau nanti." "Lalu tidak perlu untuk ragu, benar? Jika kau menang dan menyiapkan syarat-syarat yang kau ingin, kau bisa berbalik berbicara tentang menjadi budak. Selesaikan semuanya dengan cara itu." Menampar bahu Ikki dengan ''<nowiki>*pah*</nowiki>'', Kurono juga keluar dari kantor. Ikki, yang meninggalkan ruangan, membiarkan orang lain yang mengetahui berapa kali mengeluh di hari itu. ''Yah, pastinya... aku harus menang.'' Tentu saja, ia tahu itu akan sulit. Lawannya adalah terkuat di antara yang paling kuat, hebat di antara yang terhebat. Ikki mengerti hal itu, meskipun menyaksikan kekuatannya sebentar. Bakat Stella sangat besar. Kekuatannya keluar dalam persetujuan dengan emosinya, aura besar yang muncul tanpa dia sadari, dan sihir Ikki kosong jika dibandingkan, layaknya semut menghadapi gajah. Tidak perlu memperkirakan bagaimana hasilnya; bahkan menjelaskannya pada tingkat yang sama akan menyakitkan hati. Belum lagi.... ''Tidak peduli sia-sia situasinya, pertandingan yang aku tak bisa kalah ataupun hindari akan pastinya datang.'' Dia telah memutuskannya sendiri tadi. Di hari dia melihat senyum pria itu, dia memutuskan akan melangkahi jalan ini. "Jadi aku harus melakukan ini, ya?" Menggumamkan hal itu, Ikki juga meninggalkan kantor kepala sekolah. Menuju ke panggung duelnya, membentuk takdirnya sendiri dengan pedang jiwanya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information