Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid17 Bab 10
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== "Apaan sih yang kau lakukan!?" "A-Apa aku punya pilihan? Kita akan dibakar sampai jadi arang kalau aku menolak." "Memang sih..." Sambil berjalan di jalan utama, Ellis dan Claire saling berbisik. Mereka melirik ke belakang mereka— Seorang roh dengan penampilan seorang cewek muda berjalan beberapa langkah dibelakang mereka, memperhatikan bangunan-bangunan dengan penasaran. Karena suatu alasan yang gak diketahui, roh itu sepertinya menyukai Claire, bertanya tentang ini itu di sepanjang jalan dan bahkan bertanya tentang hal-hal yang ada di alam manusia. ''(...Siapa sebenarnya cewek ini?)'' Gak diragukan lagi dia adalah roh berperingkat tinggi, tapi jika begitu, kenapa dia bersama para ksatria Kerajaan Suci? Misalkan dia adalah roh yang digunakan untuk militer, nggak mungkin dia bisa bertindak begitu bebas dan seenaknya sendiri. ''(Atau mungkin dia bukan bagian dari kelompok mereka?)'' Apapun itu, situasi saat ini sangatlah tak terduga bagi para ksatria Kerajaan Suci juga. Saat ini, para ksatria itu pastinya mengirim roh-roh untuk melacaknya. Meskipun Ellis mengirim roh-roh angin untuk mengganggu pelacakan, akan tetapi—pertarungan sudah pasti akan terjadi segera setelah mereka bertemu. ''(Sebelum itu terjadi, kami harus bertemu dengan Kamito secepatnya...)'' Sambil berjalan di jalanan bersama cewek itu dan membuat dia terus senang, mereka harus mencari Kamito tanpa ditemukan oleh para ksatria Kerajaan Suci. Ini merupakan misi yang cukup sulit. "Gadis kucing neraka, bangunan apa itu? Aku merasakan kekuatan roh api sejenisku." Dengan mata yang dipenuhi keingintahuan, cewek itu menunjuk sebuah bangunan yang memiliki sebuah cerobong asap. "Itu adalah sebuah tempat pembuatan tembikar. Didalamnya, mereka menggunakan roh-roh api untuk membakar tembikarnya." Sebagai seorang siswa terhormat yang berpengetahuan, Claire menjelaskan pada dia. "Oh aku mengerti... Bumi memang bagus. Meskipun bumi keras kepala, kami bisa rukun." Cewek itu mengangguk puas, bergumam sendiri. "Tempat pembuatan tembikar yang besar juga punya roh air dan angin, serta para princess maiden untuk melayani mereka. Roh-roh air bertugas mengadoni tanah liat sedangkan roh-roh angin bertugas mengeringkannya." "Air... Cewek itu susah dihadapi buatku..." Menarik lengah Ellis, Claire berbisik pada telinganya. "Hmm, dia sepertinya bukan roh yang jahat. Kita lanjutkan pengamatan." "Aku setuju. Akan tetapi, kenapa cuma padamu saja dia bersikap begitu ramah? Apa kau tau sesuatu?" "Seperti yang kubilang, aku cuma kebetulan mirip dengan princess maiden yang dulunya kontraktornya—" "Apa kebetulan semacam itu bisa terjadi?" "Siapa yang tau...." "Apa yang kalian berdua bisikan?" ".....!" Berbicara secara sembunyi-sembunyi, kedua cewek itu langsung terkejut. "B-Bukan apa-apa!" "C-Cuma membicarakan kemana melanjutkan tur kita selanjutnya." "Hmmm, kalau begitu gak apa-apa—" Mendengar jawaban Claire, cewek itu segera kembali bersuasana hati bagus— "Terus tempat apa yang ingin kau tunjukkan padaku berikutnya?" Dengan mata yang dipenuhi dengan rasa penasaran, dia menatap mereka. Claire merenung sebentar— "Sebelum aku menunjukkan jalannya, ada sesuatu yang ingin kutanyakan." "Permintaan diterima. Kau memperoleh ijinku. Tanyalah." Selalu mempertahankan sikap angkuhnya, cewek itu mengangguk. "Barusan di alun-alun, bukankah kau bersama dengan para ksatria Kerajaan Suci? Apa mereka temanmu?" "Orang-orang itu, huh—" Mendengar itu, cewek itu memainkan rambutnya karena bosan. "Aku cuma meminjamkan sedikit kekuatan pada mereka karena mereka bilang mereka ingin meminta bantuanku. Mengenai apa yang mereka lakukan, aku gak tau." ''(...Dengan kata lain, meskipun mereka bekerja sama, dia tidak diperintah?)'' Claire merenung. "Jadi mereka lah yang memintamu untuk menghancurkan kota?" "Hmm. Lebih tepatnya, mereka meminta untuk membuat lubang di piramida itu." "A-Aku mengerti...." Pastinya, penghancuran dalam garis lurus di kota adalah sekedar membuat jalan pintas. "A-Apa!? Aku nggak bisa mempercayainya kau menghancurkan kota karena alasan semacam itu!" Seperti yang diduga, Ellis mulai marah. "Kenapa kau begitu marah? Bukannya itu cuma sekedar bangunan saja?" "...Apa!?" "Ellis, tenanglah!" Claire buru-buru menahan Ellis yang memiliki rasa keadilan yang tinggi— Lalu dia menanyai cewek itu yang memiringkan kepalanya kebingungan. "...Aku paham sekarang. Tapi tolong jangan bakar kota lagi." Claire menatap mata cewek itu. Sebagai tanggapan, cewek itu mengedipkan matanya, yang kebetulan berwarna sama dengan mata Claire— "....Begitu mirip, seperti yang kuduga." Cewek itu bergumam pelan. "Baiklah. Aku membakarnya hanya karena itu menghalangi jalanku. Penghancuran yang tidak diperlukan bukanlah kesenanganku." ''(...Hmm, dia bisa diajak bicara.)'' Sebenarnya kuatir kalau dia mungkin marah, Claire menghela nafas lega. ...Berikutnya, mereka bertiga melanjutkan berjalan di jalanan, sampai di alun-alun lain. Nggak ada satupun orang yang ada di alun-alun ini. Mungkin karena ledakan yang sebelumnya, semua orang telah melarikan diri. "Sepertinya Kamito sempat berada di alun-alun ini—" Mendengar bisikan dari angin, Ellis berbicara. "Astaga, kemana sih perginya dia....!?" Tak pernah terpikir oleh kedua cewek itu bahwa Kamito sudah berada didalam piramida. Lalu, cewek roh itu mengendus udara. "Ada aroma di udara. Gadis kucing neraka, apa itu?" Dia menunjuk pada sebuah toko yang gak ada penjualnya. "Itu adalah toko makanan. Sampai belum lama ini, tempat ini seharusnya merupakan sebuah pasar yang sangat ramai—" "Tapi semua orang nampaknya sudah melarikan diri." "A-Aku sudah bilang aku nggak akan melakukannya!" Cewek itu berpaling karena malu. "Ngomong-ngomong, apa itu sebuah persembahan?" Disertai kibaran pakaian merahnya, dia berjalan dengan cepat mendekati toko itu. "Oh tidak, jangan mengambil sesuatu tanpa ijin!" "Mencuri itu dosa!" Claire dan Ellis buru-buru mengejar dia. Nampaknya itu adalah sebuah toko yang menjual makanan panggang. Nggak seperti toko-toko yang penuh gaya di kota Akademi, toko itu nggak memiliki jendela kaca untuk pameran atau semacamnya disini. Apa yang menarik minat cewek roh itu adalah makanan panggang yang mirip donat dengan taburan banyak gula diatas kue yang dipanggang. "Gadis kucing neraka, aku mau yang satu itu." "Mau sih tidak masalah, tapi kau harus membayarnya." "Tidak. Bukankah itu sudah sewajarnya bahwa apapun yang aku mau harus dipersembahkan padaku?" Dia mengatakan filosofi barbar sebagai tanggapan. "Kalau tidak dipenuhi, aku mungkin harus membakar segalanya—" "T-Tunggu, hentikan! Kenapa kau menyimpulkan seenaknya begitu!?" Melihat sebuah bola api muncul di tangan cewek itu, Claire mau tak mau harus berteriak. "Bukankah kau baru saja berjanji untuk tidak menghancurkan kota!?" "Hmmm, betul juga...." Secara tak terduga, cewek itu mengangguk patuh dan menghilangkan api itu. "*sigh* aku merasa aku seperti cuma bisa menurut saja...." Claire mendesah dan mengeluarkan beberapa perak yang dia tukarkan sebelumnya. "Kita harus menaruh uangnya dengan benar. Maka itu nggak apa-apa, kan?" "....Itu tetaplah kurang tepat, tapi aku akan mengabaikan yang satu ini." Ellis yang tegas tampak menyetujuinya. "..." Memegang sebuah donat, cewek roh itu menatap donat itu. "Ada apa, kau gak mau memakannya?" "Bagaimana cara memakan ini?" "Gigitlah, seperti ini—" Claire membuka mulutnya dan menggigit sebuah donat. Para putri bangsawan biasanya memiliki peluang yang sangat sedikit menemui makanan seperti ini, tapi Rinslet sering membuat donat sebagai selingan. Meskipun donat itu nggak baru keluar dari pemanggang, rasanya manis, empuk dengan permukaan yang renyah. Sangat lezat. "Hmm..." Menirukan Claire, cewek itu mulai menggigit. "Aku mengerti. Ini enak. Layak dipuji." Dengan mulutnya penuh dengan donat, dia tampak sama menggemaskannya dengan seekor peliharaan kecil. Mungkin karena dia dalam suasana hati yang bagus, di ujung dari tanduknya yang melengkung ada api kecil yang menyala. ''(....Kalau aku punya adik, akankah dia seperti ini?)'' Claire tiba-tiba teringat sesuatu. "Hei...." "Ada apa, gadis kucing neraka?" "....Aku tanya lagi, siapa namamu?" "Claire, umm—" Ellis memasang wajah panik. Menanyakan nama pada seorang roh tingkat tinggi akan dianggap sebagai perilaku kasar. Faktanya, cewek itu tampak cukup marah saat Claire menanyakan nama aslinya sebelumnya. Akan tetapi— "Gimanapun juga, susah untuk memanggil dia tanpa sebuah nama." Claire berargumen balik. "Nggak harus nama sejati, sebuah nama panggilan seperti Scatlet juga nggak apa-apa." "Hmm, sebuah nama panggilan, huh? Kalau begitu—" Cewek roh itu mengangguk. "Panggil aku Penguasa." "...Huh?" "Hmm, ada apa dengan teaksimu?" "Uh, sepertinya kau salah tangkap—" Tepat saat Claire mau mengeluh... "—Lord Volcanicus!" Sebuah suara keras menggema di seluruh alun-alun. "......!?" Claire berbalik— Dan melihat sekelompok ksatria dengan pedang terhunus, mengepung alun-alun itu. Suara itu milik Luminaris dari Sacred Spirit Knight. "....! Kita ketahuan—!?" Ellis segera mengeluarkan elemental waffe miliknya—Ray Hawk. Ayla Cedar adalah seorang pasukan khusus di Scared Spirit Knight. Dia terspesialisasi dalam pengintaian dan pelacakan. Sepertinya, roh bayangan miliknya, Shade Wolf, telah mengikuti mereka. Mata Luminaris terbelalak kaget. "Claire Rouge dari Ordesia. Kenapa kau ada disini!?" "....! Claire, apa yang harus kita—" Ellis menggigit bibirnya dan menanyai Claire yang ada di belakangnya. ....Tapi Claire tidak menjawab. "Claire?" Ellis menoleh ke belakang— "....Apa kau bilang Volcanicus?" Dengan wajah pucat pasi, Claire menatap cewek roh itu.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information