Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid18 Bab 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== "....! Tempat ini....?" Saat dia membuka matanya— Kamito mendapati dirinya berada di alun-alun kota, agak jauh dari piramida. Ditempat dia membeli cincin sebagai hadiah untuk Est. Hampir semua bangunan yang ada di sekitar telah rubuh. Debu yang tebal menyebar di udara. Dia mau bangun saat sebuah gempa bumi terjadi. Udara berguncang karena raungan yang mengerikan. ''(...Apa itu?)'' Menengadah ke langit, Kamito mengernyit. Dia melihat seekor naga merah, dipenuhi sisik yang merah menyala, bertarung di udara melawan seekor burung raksasa. Naga merah itu menyemburkan api. Disaat yang sama, burung raksasa itu mengepakkan sayapnya untuk menciptakan badai. Ini adalah pertarungan diantara roh-roh tingkat tinggi, jarang ditemukan meski di Astral Zero. "Kenapa roh-roh seperti ini...? Ngomong-ngomong, apa yang sebenarnya terjadi!?" Kamito menggerutu tentang Raja Iblis Solomon yang gak lagi ada. ''(Setidaknya katakan padaku apa yang terjadi diluar sebelum mengembalikan aku...)'' Yang jelas, berada dibawah roh-roh ini akan sangat berbahaya. Kamito berdiri dan bersiap meninggalkan alun-alun. Lalu... Segel roh ditangan kirinya bereaksi. "Kamito, menghilang kemana kamu!?" Dengan kilatan kegelapan didepan matanya, cewek berpakaian hitam muncul. "Restia—" "Sheesh, aku terus memanggilmu sepanjang waktu!" Dengan sayap hitam legam terbentang, roh kegelapan yang cantik itu mendarat di tanah. Dia membawa Demon Slayer di tangannya. Sepertinya Est kehabisan kekuatannya saat pertarungan melawan Lurie. "...Maaf, aku mengunjungi Raja Iblis sebentar." "...?" Mendengar itu, Restia mengernyit kebingungan. "Kita bicarakan nanti saja. Kita harus segera keluar dari sini secepatnya." Retakan lain terbuka di tanah, menyebabkan bangunan di alun-alun runtuh. Sebuah bayangan menyerupai seekor raksasa bertanduk bisa terlihat dibalik debu yang mengepul. Selain roh-roh yang bertarung di langit, ada roh-roh yang mengamuk di kota. "...Darimana roh-roh ini berasal?" "Mereka adalah roh-roh milik Raja Iblis yang disegel." "Roh-roh milik Raja Iblis?" "Ya, beberapa dari 72 roh yang diperintah oleh Raja Iblis disegel disini, mungkin bertindak sebagai penjaga Kota Raja Iblis seperti Sphinx. Akan tetapi, karena piramidanya menghilang, mereka mulai mengamuk." "...Jadi begitu. Itu sebabnya mereka semua merupakan roh-roh yang merepotkan." Karena mereka dulunya digunakan oleh Raja Iblis, naga merah dan burung raksasa itu pastinya gak lebih lemah dari roh kelas archdemon. "—Eh, tunggu sebentar. Apa barusan kamu bilang piramidanya menghilang?" Pada pernyataan Kamito, Restia menunjuk ke belakang dia. "Lihat. Piramidanya, yang bahkan sihir roh gak bisa merusaknya sedikitpun, telah lenyap sepenuhnya." ".....!?" Kamito berbalik untuk melihatnya— Restia benar. Piramidanya telah menghilang. Yang menggantikannya adalah sebuah pilar cahaya, bersinar dengan cahaya suci. Akan tetapi, karena suatu alasan, cahaya yang indah ini tampak gak menyenangkan bagi Kamito. ''(Sacred Maiden Areishia—)'' Sambil menatap pilar cahaya suci itu dengan wajah tegang, Kamito bergumam dalam hati. Kontraktor Est seribu tahun lalu. Mahluk dengan jiwa Holy Lord Alexandros tersegel didalamnya. Dan juga— ''(...Orang yang melenyapkan Raja Iblis, huh?)'' Apa pilar cahaya itu tanda dari kebangkitan Sacred Maiden? Dengan ekspresi serius, Kamito mengarahkan tatapannya pada Restia. "Apa Claire dan yang lainnya sudah kabur dari sini?" "Siapa yang tau? Mengingat situasi saat ini, kabur bukanlah hal yang mudah." "Jadi begitu...." Suara Kamito dipenuhi dengan kekhawatiran. Meski sudah berkumpul, mereka masih berada di tengah Ghul-a-val, Gurun Merah Kematian. Tanpa kapal pasir, mereka gak punya cara untuk pergi. ''(...Solomon sialan itu, menyuruhku pergi. Ngomong memang gampang! Tapi gimana caranya aku kabur?)'' Kamito menggerutu dalam hati pada Raja Iblis itu. Lalu— "Apa itu, Kamito?" Restia menanyai dia dengan penasaran. Restia menatap saku dada seragam Kamito. "Oh, ini? Seseorang memberikannya padaku—" Kamito mengeluarkan cincin itu dan menunjukkanya pada Restia. Seketika, Restia melebarkan matanya. "Kamito, bukankah itu cincin Raja Iblis!?" Roh kegelapan ini yang sangat tertarik dengan artifak-artifak sihir mengepakkan sayapnya penuh kegembiraan. "Kamito, darimana kamu dapat cincin ini?" "Dia sendiri yang memberiku." "....?" "Lupakan soal cincin ini untuk sekarang. Kita harus cari cara untuk keluar dari sini—" "Apa yang kamu bicarakan!? Kamito, tuangkan divine power kedalam cincin itu." "...Eh?" "Tuangkan divine power pada cincin itu. Cepat—" "B-Baik..." Didesak oleh Restia, Kamito menuangkan divine power pada cincin itu sambil ekspresi kebingungan terpampang jelas di wajahnya. Lalu, kata-kata dalam bahasa High Ancient muncul di permukaan cincin. "Apa ini? Ada kata-kata yang muncul." "Jangan khawatir. Kalau ini adalah Cincin Raja Iblis yang asli—" Restia menengadah. Lalu, Sesuatu yang mencengangkan terjadi. Salah satu dari dua roh yang bertarung di langit diatas, burung raksasa, meninggalkan naga merah dan meluncur ke arah Kamito, melesat lurus kearah alun-alun. "Restia, burung raksasa itu mendekat!" "Gak usah kuatir." Akan tetapi, Restia tenang-tenang saja, menggunakan tangannya untuk menahan rambutnya yang tertiup angin. Roh burung raksasa itu mengepakkan sayapnya di udara dan mendarat di alun-alun. Mata burung pemangsa itu, yang bersinar emas, menatap Kamito. ...Kamito merasa seperti dia akan dimakan kalau dia bergerak. "...Apa!?" Saat Kamito membeku terkejut— Restia dengan lembut membelai paruh burung raksasa itu dan menoleh pada Kamito. "Kamito, roh burung raksasa ini, Roc, adalah pelayan setiamu." "Apa yang kamu bicarakan?" "Cincin ini memiliki kekuatan untuk mengendalikan 72 roh di bawah komando Raja Iblis. Bersama dengan Garb of the Lord dan Demon's Mask, semua itu dikenal sebagai artifak-artifak legendaris." "Cincin ini?" Kamito dengan cermat memeriksa cincin yang bersinar redup itu. Nyatanya, roh burung raksasa yang tadi bertarung dengan ganas di langit, berdiri diam dengan patuh seolah menunggu perintah Kamito. "Jadi orang itu memberi sesuatu yang begitu berharga, huh?" "Kalau kita menggunakan roh ini, harusnya mudah untuk mencari Nona Kucing Neraka dan yang lainnya, dan melintasi gurun juga." Restia membelai paruh Roc. Roh burung raksasa itu mendengkur, ternyata suaranya menggemaskan. "Aku gak sepenuhnya yakin, tapi gak ada waktu buat ragu-ragu..." Kalau Kota Raja Iblis ini runtuh, Kamito dan rekan-rekannya kemungkinan besar akan terjebak didalam celah dimensi, diluar alam manusia maupun Astral Zero. Memegang cincin itu erat-erat, Kamito melompat menaiki burung raksasa itu. "...Uh, yang perlu ku lakukan adalah memberi perintah?" "Ya." "Kalau begitu... Terbanglah, Roc si roh burung raksasa!" Pada perintah Kamito— Roc mengepakkan sayapnya, naik ke langit diatas Kota Raja Iblis yang dipenuhi debu dan asap.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information