Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid20 Bab 7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== "—Holy Lord Alexandros." Dengan suara langkah kaki, Kamito berjalan maju di aula besar itu. Terus mempertahankan kedua pedangnya dalam keadaan siap, dia berhadapan dengan Holy Lord yang berpenampilan Sacred Maiden. Rambut pirang berkilau. Armor kuno yang berkilauan perak-putih. Ditangannya adalah sebuah pedang suci dengan gaya yang sama seperti Est. Perbedaannya adalah pedang suci milik Holy Lord bermata dua, sedangkan Demon Slayer milik Kamito bermata satu. Sebelumnya, Kamito pernah melihat pedang milik Sacred Maiden Areishia didalam mimpinya Est. Roh Senjata–Terminus Est. ''(Jadi itu tubuh utama Est, huh....)'' Kamito menggenggam erat Demon Slayer ditangannya. Roh pedang terkuat yang dulunya ditakuti para Elemental Lord. Hanya melihatnya saja sudah cukup untuk membuat Kamito merasakan kehadiran mengerikan yang membuat bulu kuduknya berdiri. Untuk melawannya, Kamito melepaskan divine power kegelapan. Oh? Melihat ini, Alexandros tampak cukup jengkel. "Apa ini kekuatan kegelapan yang diwariskan dari dia?" "Itu benar–" "Sejujurnya, aku terkejut. Aku menduga kau dilahap oleh kegelapan miliknya–" Alexandros berdiri dari singgasananya dan menatap Kamito. "Bahkan dengan Kegelapan Dunia Lain merusak dirinya, Ren Ashdoll berhasil mewariskan harapan terakhirnya. Harapannya adalah bahwa suatu saat seseorang yang mewarisi kekuatannya akan muncul dari ras manusia. Jadi kau orangnya huh? Raja Iblis–Ren Ashbell." "Ya. Aku adalah si pedang pembunuh, disini untuk membunuhmu." "Aku mengerti. Jadi itu keinginannya." "–Bukan." Dihadapkan pada Holy Lord yang mengangkat bahu, Kamito menggeleng dan berbicara. "Dia cuma mempercayakan kekuatannya padaku. Ingin membunuhmu adalah keinginanku sendiri. Kau seharusnya nggak ada di dunia ini." Kamito mengacungkan Demon Slayer yang bersinar terang pada Holy Lord. "–Ah, jadi begitu. Dari sudut pandang dunia ini, aku memang musuhnya." Holy Lord tersenyum. Gak ada sedikitpun kebengisan pada senyum polos itu. Sang Sacred Maiden menengadah menatap retakan menuju Dunia Lain yang menembus langit dan mengulurkan tangannya. "–Pada akhirnya, aku harus menjadi dunia itu sendiri." Dia berbicara penuh antisipasi. "Jadi itu sebabnya kau mau menyerap kekuatan para Malaikat dari Dunia Lain, untuk membentuk ulang dunia ini sesuai dengan gambaran yang ada dalam benakmu?" "–Tidak." Holy Lord membantah tuduhan Kamito. "Apa?" "Yang kuinginkan bukanlah sekedar kekuatan para Malaikat, tapi sesuatu yang ada dibalik Gerbang itu." "...Sesuatu dibalik Gerbang itu, kau bilang?" Jadi bukan cuma Malaikat yang ada dibalik Gerbang menuju Dunia Lain? "Tepat. Makhluk yang disebut Malaikat itu gak lebih dari mahluk yang menjaga sesuatu. Maka dari itu, saat kau melihat Malaikat yang tak terhitung jumlahnya itu ketika kau dilahap oleh Kegelapan Dunia Lain, apa tepatnya yang mereka jaga?" "...!?" Kamito terkesiap kaget. Keringat dingin membanjiri keningnya. –Malaikat, seperti yang disiratkan nama mereka, merupakan utusan dari surga. Jika demikian, siapa yang mengirim para Malaikat itu? "Dibalik Gerbang itu adalah origin yang telah menciptakan kami para Elemental Lord serta Astral Zero ini. Asal-usul dari semua kekuatan, semua eksistensi. Dengan kata lain–" Holy Lord tertawa kecil dengan wajah seorang cewek muda. "–Mahluk mahakuasa. Mahluk yang bisa kau sebut Tuhan." "...!" —Tuhan. Hanya sebuah konsep kosong, sesuatu yang gak ada di Astral Zero ini. Awal mula dari segalanya, mahluk mahakuasa. ''(Nggak mungkin, bisakah sesuatu seperti itu...)'' Kamito menatap Gerbang menuju Dunia Lain yang berputar-putar di langit. Bukannya merebut otoritas para Malaikat untuk menciptakan ulang dunia, Holy Lord ingin bersatu dengan apa yang dilindungi para Malaikat, asal-usul dunia. –Ingin menjadi Tuhan itu sendiri. "...! Memangnya itu bisa?" Kamito menatap Holy Lord, meminta jawaban. "Bisa, aku–bukan, kami–menjalankan rencana untuk tujuan ini." ''(....Kami?)'' Mendengar Holy Lord menggunakan pengacaun diri seperti itu, Kamito seketika merasa ada sesuatu yang ganjil. Apa dia mengacu pada Holy Lord Alexandros bersama Sacred Maiden Areishia yang telah menjadi wadahnya? Atau mungkin– "....Sebenarnya kau itu siapa?" tanya Kamito. –Kenapa Holy Lord tau tentang apa yang ada dibalik Gerbang itu? Semisal firasat Kamito benar, maka– "Ya, seperti yang kau pikirkan." Holy Lord mengangkat bahu dan mengangguk. "Aku adalah Holy Lord dan Sacred Maiden–dan juga, seorang Malaikat dari Dunia Lain." "..." ''—Ternyata betul.'' Gumam Kamito dalam benaknya. "Asal kau tau, para Malaikat pernah turun 6.000 tahun lalu, berupaya untuk mengambil kembali Kegelapan yang dicuri para Elemental Lord. Itu merupakan perang antara Malaikat dan Astral Zero. Para Elemental Lord mengerahkan banyak roh senjata untuk melawan oara Malaikat. Tentunya, aku bukanlah pengecualian." Holy Lord tersenyum. "Saat perang itu, aku mulai berpikir. Aku ingin memakannya." "...! A-Apa yang kau katakan...?" Kamito gak bisa berkata apa-apa. "Secara sembunyi-sembunyi menangkap seorang malaikat untuk dipelajari. Disaat itulah aku mengetahuinya. Bahwa Malaikat merupakan elemen Cahaya yang wujudnya diubah–" "Malaikat, elemen cahaya...." "Tepat. Aku gembira. Sama seperti Ren Ashdoll yang menginginkan Kegelapan dari origin. Aku lapar akan cahaya dari dunia itu. Menggunakan afinitas mutual kami pada elemen cahaya, aku menyerap Malaikat yang tertangkap itu. Dan kemudian–" Berkata begitu, Holy Lord tertawa. "Bergabung dengan seorang Malaikat, Elemental Lord Cahaya berasimilasi dengan Cahaya Sejati untuk menjadi Holy Lord. Apa kau tau? Aku nggak memulai sebagai Holy Lord. Sebaliknya, dahulu aku dikenal sebagai Penguasa Cahaya." Penguasa Cahaya—Alexandros. Berkebalikan dengan Elemental Lord Kegelapan. "...Jadi begitu. Jadi itu yang terjadi." –Akhirnya semuanya masuk akal. Bergabung dengan seorang Malaikat setara dengan bergabung dengan Cahaya Dunia Lain. Justru karena dia sudah berasimilasi dengan Cahaya, Holy Lord saja yang nggak rusak oleh Kegelapan Dunia Lain seperti para Elemental Lord lainnya. Dan juga, ada pemandangan yang dilihat didalam mimpinya Greyworth, yang telah membuat kontrak dengan Holy Lord. Pemandangan dari cahaya raksasa melahap seorang Malaikat– Ternyata itu merupakan sesuatu yang terjadi betulan. Hasil dari seorang Malaikat bergabung dengan roh. Itu mengingatkan Kamito pada roh tertentu. "Memiliki sifat yang sama dengan Millennia Sanctus, huh?" –Ya, si Kardinal itu. Roh yang lahir dari pecahan Terminus Est. Didalam matanya bersemayam Kegelapan Dunia Lain, yang mana akhirnya berubah menjadi sebuah Gerbang untuk memanggil para Malaikat. "Memang, dia adalah percobaan yang dibuat dengan cara ini. Meskipun hasilnya kurang memuaskan, dia dan Lurie sudah mengerjakan sampai pada batas kemampuan mereka. Pengorbanan mereka tidaklah sia-sia." "Gak masuk akal!" "Sacred Maiden, Malaikat, Penguasa Cahaya. Didalam diriku ada tiga kesadaran yang bercampur jadi satu. Aku bahkan sudah lupa apa tepatnya kodrat dari eksistensiku. Yang tersisa hanyalah sebuah keinginan untuk bersatu dengan origin, gak lebih. Sampai hari ini, aku sudah menunggu selama seribu tahun." Mata Holy Lord dipenuhi dengan keinginan gila akan origin. –Untuk menghancurkan dunia dan membuat dunia baru, untuk menjadi dunia itu sendiri. "–Kau boleh berpikir apapun sesuka hatimu." Kamito menyiapkan kedua pedangnya dan berbicara. "Tapi kami adalah orang-orang yang tinggal didunia ini. Meskipun kalian adalah pencipta dunia ini, kau nggak punya hak merebutnya dari kami." "Ya, kau punya hak untuk menolak. Sama seperti dimasa lalu, para Elemental Lord melakukan pemberontakan terhadap dunia itu yang telah menciptakan kami." Pedang suci ditangan Holy Lord bersinar. Cahaya yang menyilaukan menyelimuti seluruh aula. "–Tak seperti spesimen tak sempurna yang kau pegang, ini adalah cahaya dari Terminus Est sejati." "...!" Aliran cahaya itu seketika menghapus divine power kegelapan pada tubuh Kamito. Akan tetapi, Kamito melotot pada Holy Lord, mempertahankan pijakannya. Dia gak mau diabaikan. "–Beraninya kau menyebut dia gak lengkap?" Kamito menuangkan divine power pada Demon Slayer. Di kuil dekat Akademi Kamito membuat kontrak dengan Est. Kontrak itu memang tidak lengkap. Kekuatannya hanya sekitar sepersepuluh dari aslinya. Akan tetapi, itulah yang telah mendampingi dia bertarung dalam Blade Dance, dan memenangkannya. Pedang suci yang berkembang bersama Kamito, mengatasi banyak rintangan dan cobaan. "Est-ku adalah roh pedang terkuat. Betul kan, Est?" ''"Ya, Kamito–"'' Suara Est menggema didalam pikirannya. Terminus Est milikku nggak akan kalah pada pedang suci milik Sacred Maiden. "–Majulah, Holy Lord Alexandros. Biar kutunjukkan tarian pedangku padamu." Demon Slayer menetralisir cahaya dari Terminus Est. –Begitulah, tarian pedang antara Raja Iblis dan Sacred Maiden dimulai.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information