Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid7 Bab 6
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== Malam datang saat matahari mulai terbenam. Suara sendok garpu bergesekan bisa didengar. Kamito mencoba untuk berbicara dengan Claire saat dia membantu meletakkan di meja. "U-Umm, Claire ..." "Ada apa, budak mesum?" "Yah, terima kasih untuk mengkhawatirkan aku sampai sekarang." Saat Kamito menggaruk kepalanya dan berbicara, rambut Claire melonjak sedikit. "Hmph, aku tidak mengkhawatirkan tentang kamu, brengsek ..." Claire tampak memerah karena malu. "Fufu, hari ini pesta." Rinslet meletakkan panci ke meja dengan bunyi gedebuk, sementara dadanya memantul akibat benturan. Ini adalah spesialis Rinslet, gaya Laurenfrost masakan hot pot. Semua orang berkumpul dan duduk di tunggul pohon di sekitar meja. panci yang mendidih dipanaskan oleh pembakaran merah-panas roh kristal di bawahnya. Selain panci ada sejumlah besar sayuran yang dikumpulkan dari hutan, dipotong dadu dan irisan ikan, serta daging dari mangsa yang diburu. "...eh Hot pot. Tampak benar-benar lezat." Karena sup sudah mendidih, Kamito dimaksudkan untuk menempatkan daging kedalam, tetapi pada saat ini -- "Kamito-san, apa yang kamu lakukan!?" Rinslet memukul lengan Kamito dengan sendok. "Aduh ... A-Apa yang salah, kita masih belum bisa memasukkannya ke dalam?" "Bumbu dapur seperti akar sayuran harus ditambahkan terlebih dahulu. Sebuah hot pot membutuhkan keseimbangan." Rinslet melotot pada Kamito dengan matanya yang hijau menggemaskan. Kamito diam-diam berbicara dengan Claire disampingnya. "E-Entah bagaimana rasanya kepribadian Rinslet berubah?" "Dia selalu seperti ini, segera setelah saat panci panas, dia suka pamer ..." "Hot pot memang sebuah metode sederhana dalam memasak, tapi persis karena sederhana, itu mendalam. Jangan meremehkan pada masakan tradisional hot pot Laurenfrost!" Nona Rinslet menyilangkan lengannya dan menatap semua orang. ...Dalam postur itu, dia mirip semacam penjaga hot pot. "Kamito, aku ingin makan ikan segera." Est menarik lengan Kamito dan berkata. "Yah, serahkan saja kepada Rinslet." Kamito tersenyum kecut sambil mengelus kepala Est. Rinslet menambahkan daging dan sayuran ke dalam panci dengan gerakan terlatih. Kamito dan yang lainnya menelan air liur mereka saat mereka menyaksikan tindakan Rinslet. "Oke semua orang, mari kita mulai!" Akhirnya menerima ijin dari penjaga, Kamito mengulurkan tangan ke panci dengan sumpitnya. Dasar sup tidak dibuat dari air biasa tapi Rinslet yang secara khusus meramu sup obat. Aroma lezat membantu merangsang selera. Saat Kamito menggigit sepotong daging yang dimasak, jus lezat memenuhi mulutnya, menghasilkan suatu perasaan kebahagiaan tak terlukiskan yang mulai menyebar dari hatinya. "Wow, ini benar-benar lezat!" "Hmph, sudah pasti!" Rinslet membusungkan dadanya dengan bangga. Semua wanita muda sedang menikmati makanan lezat karena mereka meniup makanan mereka untuk menghindari pembakaran mulut mereka. "Tunggu, Claire, aku berencana untuk memberikan Scarlet sepotong daging!" "Hei, berhenti memutuskan sendiri untuk memberi makan roh terkontrakku!" Ellis dan Claire bertengkar saat sumpit mereka terlibat dalam tarian pedang diatas panci. Di bawah meja, roh terkontrak mereka sedang menunggu. "Hei, hei, apa ini?" Fianna mengerutkan kening saat dia menusuk bahan misterius ada di panci bagian bawah. Kamito juga sangat tertarik. "Ini disebut kembang tahu. Ini seperti puding yang terbuat dari kedelai yang digumpalkan. Aku mendengar bahwa itu datang dari tempat asal Kamito, jadi aku meneliti dalam buku dan mencoba membuatnya." "Ini khusus dari tempat asalku ...?" Kenangan masa kecil Kamito sangat kabur. Karena sejak dia bisa mengingat, dia menerima pelatihan pembunuh di «Instruksional School». Yang dia tahu adalah bahwa tempat asalnya adalah sebuah negara kepulauan di perbatasan timur, salah satu yang bahkan tidak memiliki nama. Tapi apa pun itu, hanya dari niat baik Rinslet dalam membuat hidangan ini khusus untuk Kamito yang sangat memuaskan baginya. "Rinslet, terima kasih." Kamito mengambil apa yang tampaknya seperti puding sangat elastis saat dia mengucapkan terima kasih pada Rinslet. "I-Ini tidak seperti kamu membuatnya khusus untuk kamu sendiri, Kamito-san!" Mencoba untuk menyembunyikan rasa malunya, Rinslet terlihat sangat lucu saat dia menggulung rambutnya di jarinya berulang kali. "... Huff." Kamito mencoba menggigit sedikit dengan gugup. "Woah, ini benar-benar bagus!" Dengan tekstur yang halus dan kaya rasa, itu benar-benar sangat lezat. "Aku akan mencobanya juga ... Ah, itu benar-benar!" "... Sungguh teksture yang menakjubkan. Aku tidak pernah punya sesuatu seperti itu bahkan di ibukota kekaisaran." Est tampaknya sangat menikmati itu, tanpa ekspresi bergumam pada dirinya sendiri "kembang~tahu, kembang~tahu..." sambil makan kembang tahu dengan senang hati. "Ayolah kalian, i-ini dibuat untuk Kamito-san!" "Hmm ..." Ellis, yang telah makan kembang tahu diam-diam, tiba-tiba matanya melebar kaget. "Apa yang salah, Ellis?" "T-Tidak, umm, aku hanya tiba-tiba menyadari..." Dihadapkan dengan pertanyaan Kamito, Ellis tersipu dan tergagap. "Hmm?" "M-Makan hot pot bersama-sama, umm ... B-Bukankah itu merupakan sebagai ciuman tidak langsung?" [[Image:STnBD V07 141.JPG|thumb]] "...!?" Dihadapkan dengan pernyataan Ellis yang tiba-tiba -- Semua gadis-gadis disekeliling meja langsung membeku. "Hei hei, apa yang kamu bicarakan, hal semacam itu --" Kamito membuat ekspresi masam sambil melambaikan tangan dan berbicara. "Y-Yah, y-ya itu benar, t-tingkat ini, semacam c-c-c-ciuman tidak langsung...!" "S-Sungguh, s-sungguh, kamu berpikir seperti itu!" ...Tapi wajah semua orang sudah merah terang ketika mereka panik menghindari kontak mata dengan Kamito. (A-Aku paham. Karena semua gadis nona kelas tinggi yang murni dan polos, mereka sangat khawatir tentang hal itu ...) ... Kamito merasa perasaannya menjadi sedikit terluka. -- Setelah itu, makan secara langsung menjadi sunyi. Claire diam-diam meletakkan sendok, berdeham dan berbicara. "Semua orang pastinya sudah tahu, hanya ada dua hari tersisa di «Blade Dance». Jika kalian tidak ingin ada penyesalan, maka mari kita bertarung dengan memberikan semua yang kita miliki." "Hmm, ya." "Ya, kita pasti tidak akan menyerah untuk kemenangan." Memang, akhir permainan segera dimulai. Dalam rangka untuk merebut inisiatif dalam kompetisi untuk beberapa «Magic Stones» yang tersisa, mereka perlu untuk menyerang tim yang bertahan di «benteng» mereka. Lebih dari itu, ini juga diterapkan pada tim lain. Sangat mungkin, tarian pedang yang bahkan lebih hebat sudah dekat. "..." Kamito tiba-tiba melihat kegelapan dalam ekspresi Fianna. "Fianna, kamu baik-baik saja?" "Eh iya, cukup baik ... Aku tampak hanya sedikit lelah." "Yah, tarian ritual memang sangat melelahkan." "Kamu harus berbaring di tempat tidur dan beristirahat." Meskipun bertengkar dengan Fianna sebelumnya, Claire sekarang menunjukkan perhatian dan kepedulian. Pada pemikiran lebih lanjut, kelelahan Fianna adalah wajar. Setelah melakukan tarian ritual di tarian pedang melawan «Four Gods», dia masih harus menggunakan divine power untuk menyembuhkan Kamito. Sihir untuk memulihkan kelelahan memang ada, tapi itu hanya efek sementara yang diperoleh dari berkah roh. Oleh karena itu, solusi mendasar adalah tidur nyenyak. "... Ya. Aku akan beristirahat seperti yang kalian semua sarankan. Aku sudah selesai dengan makanku." Fianna berdiri dalam diam dan menuju ke tenda.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information