Editing
Date A Live (Indonesia):Jilid 5 Bab 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== "Telegram diterima dimulai dari Adeptus1. Target telah memasuki pulau" "Kamera nomor 6, bagian utara, Bandara udara Akaru, target dikonfirmasi" "Dia dikonfirmasi dari sini juga. itu<Princess>"Suara-suara dari bawah dek kapal bergabung bersama dan bergema, dan di monitor sesosok gadis sedang ditunjukkan. Seorang Spirit peringkat AAA. Kode nama<Princess>, gadis yang memiliki fisik cukup mirip dan juga penampilannya. "fumu.........." Kapal terbang kelas 500 meter Perusahaan DEM, <Arbatel>. Seorang pria berusia hampir tua sedang duduk di bangku kapten di kapal;dia sedang mangangguk kecil sambil mengelus janggut yang tumbuh di dagunya. James A Paddington. Kepala Kolonel eksekutif kedua Perusahaan DEM, dan juga kapten <Arbatel> yang mana ditinggalkan pengendaliannya oleh Westcott. "Ini mengecewakan melebihi dugaan. Apakah dia benar-benar seorang Spirit?" "---Tolong hati-hati jangan membiarkan kewaspadaanmu lengah" Seolah menjawab pertanyaannya, suara wanita muda bergema dari speaker kapal. Tanda Panggilan Adeptus1, kepala eksekutif kedua DEM yang secara langsung di tempat itu, itu adalah suara Ellen. "''''Kemungkinan dia adalah Spirit''''. Hanya karena itu, memiliki cukup alasan untuk berada pada Level siaga 1" Di layar kanan, Ellen sedang ditunjukkan dan satu-satunya yang mengatakan itu tapi, dia menjawab kembali sambil mengangkat bahunya. "Aku akan mengingatnya" Kemungkinan tidak puas dengan respon Paddington, Ellen sedikit menyimpangkan alisnya. "...........tsk" Dia membunyikan lidahnya, cukup keras bagi Ellen untuk tidak mendengarnya.Dia tak peduli entah benar atau tidaknya bahwa dia adalah Wizard terkuat atau apapun, tapi untuk mengambil perintah dari seorang gadis, yang mana umurnya ketika dibandingkan dengannya mirip seperti orang tua dan anak, tidak menarik sama sekali. Di tambah lagi, dia adalah seorang wanita yang memiliki rumor menjadi kekasih Westcott. Tetapi Paddington tidak sebodoh itu untuk mengerti jabatan dan situasi yang di berikan padanya. Dia tidak berencana untuk menjadi kekanak-kanakan dan menggunakan kata-kata dengan kesan buruk tanpa alasan apapun. Setelah melegakan tenggorokannya, dia menjawab kembali pada gadis di layar itu. "Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang? tidaklah penting jika dia adalah Spirit. Bagi tim <Bandersnatch>, seharusnya tidak masalah untuk mereka untuk mengamankan satu gadis kecil kan?" "Tidak semudah itu. Ayo mulai dengan hati-hati. Pertama-tama, tolong matikan gelombang transmisi radio" "Dimengerti. Melakukan permulaan <Ashcoft-Beta>dari mesin nomor 25 sampai 40, aktivasi Territorial Permanen. Targetnya adalah-----seluruh bagian Pulau Arubi" Merespon suara Paddington, para kru menggerakkan tangannya dengan cepat dan mengoperasikan pengendalian. Ketika mereka melakukannya, di gambar Pulau Arubi yang sedang di tunjukkan di layar, gambaran kubah kecil terlihat di seluruh pulau dengan pola CG yang bisa dilihat. Ini tidak bisa di deteksi dengan penglihatan;ini tidak bisa disamakan bahkan dengan menyentuhnya, sebuah tembok tak terlihat. Territorial. Sekarang <Arbatel> sedang mengapung 20000 meter diatas langit Pulau Arubi. Dari sana, menggunakan Realizer <Ashcroft-Beta> yang di pasang di pesawat, Territorial yang digunakan oleh mereka dalam skala dimana itu bahkan tidak dapat dibandingkan pada apa yang anggota AST gunakan, dan Territori sekarang di aktivasi di seluruh pulau. Yang berarti, transmisi dari luar atau dalam pulau tidak akan lama lewat dan hanya mesin komunikasi yang disiapkan oleh Ellen dan kelompok yang akan bekerja. Dengan begitu-----tidak peduli apa yang terjadi di dalam pulau, AST tidak akan ikut campur tangan mereka ke dalam urusan ini. "-----dan, ngomong-ngomong, bagaimana dengan Wizard khusus itu?" Paddington bertanya sambil mengelus dagunya. Ini benar bahwa di dalam kelas target; ada pembicaraan mengenai satu Wizard yang termasuk AST di dalamnya. Yah, nampaknya dia dilarang menggunakan Realizer karena situasinya saat ini tahanan rumah, dia tidak menjadi ancaman bagi mereka tapi...............masalahnya adalah, Wizard khusus itu telah bertemu Ellen. "Itu seharusnya bukan masalah. Karena kami hanya bertemu beberapa saat, dan di saat itu aku sedang memakai kacamata matahari. Dia tampaknya tak menyadarinya-----" Dan, di tengah pembicaraan kata-kata Ellen telah terpotong. Ketika paddington melihat ke monitor, kelihatannya wajah Ellen telah bersalut angin dengan mendadak. "Apakah semuanya baik-baik saja, Nyonya kepala eksekutif?" "Ya. Entah mengapa...........ini sedikit aneh" Setelah dia mengatakannya, Ellen menatap ke langit. Di saat yang bersamaan, gambar yang sedang ditunjukkan di monitor besar di anjungan mulai berubah. Paddington tidak sengaja mengerutkan alisnya. Alasannya sederhana. Dengan kecepatan yang normalnya tidak masuk akal.Langit, awan, seolah telah di tebas oleh tangan yang tak terlihat, dan mulai memutar. "Aahh mou, kita ditinggal oleh yang lain. Ayo, cepat Tohka" Shidou mulai berjalan cepat sambil berbalik, dan berkata pada Tohka yang masih memiringkan kepalanya. Ya, setelah masalah yang Tohka katakan kalau dia masih terganggu dengan itu dan pergi mencari disekitar, sebelum mereka mengetahuinya teman-teman mereka dari sekolah mulai bergerak. "Mu...........Maaf, tapi aku sunggu merasa seseorang sedang melihatku" Sambil berjalan, Tohka meminta maaf padanya. Shidou mengeluh seolah menyerah. "Itu pasti, kalau kamu akan dilihat setelah membuat semua keributan itu" "Muu, apakah begitu................." Tohka berkata seolah dia sedang mengerang, dan tetap diam. "Errr.........kalau tidak salah seharusnya lewat sini?" Dia mencoba mengingat peta yang dia lihat tepat sebelum keberangkatan di kepalanya, dan jalan ke kiri di pertingaan jalan. '''''Jika aku ingat dengan benar, musium yang seharusnya kami kunjungi harusnya lewat jalan ini.''''' Dan pada saat itu, dia menyentuh telinga kanannya untuk memastikan speaker berukuran kecil yang dia pakai. Dia diberitahu untuk memakainya untuk berjaga-jaga kalau mood Tohka jatuh di tengah perjalanan. Kelihatannya Kotori bilang dia akan menuju markas dan tidak akan disini hari ini tapi, <Fraxinus> mengapung di atas pulau sekarang. Dalam skenario terburuk, mereka mungkin tidak akan tersesat jika Shidou menghubungi mereka dengan komunikasi-dalam. "Nu...............?" Dan, dia mendengar suara Tohka yang curiga di belakangnya, Shidou menghentikan kakinya. Ketika di berbalik, Tohka sedang melihat ke langit lagi. "Oi, berhenti bermain-main. Tak peduli berapa kali kamu melihat--------" "Tidak, ini berbeda. Tidakkah kamu merasa aneh?" "Huh...............?" Dia mengatakannya dan menghadapkan matanya ke langit-------Shidou kehilangan kata-katanya. "Ap, apa..................itu" Di langit, yang tadinya cantik dan menyegarkan beberapa saat lalu, telah berubah menjadi mendung dan mulai berputar-putar. Sedikit demi sedikit, dalam kecepatan yang menakutkan, keadaan disekitar berubah secara total. Langit yang cerah terisi dengan awan gelap. Angin sepoi-sepoi menjadi angin ribut yang dahsyat. Air permukaan yang tenang berubah menjadi amukan ombak yang besar. Singkatnya, mungkin hanya beberapa menit terlewati. Dalam waktu itu, dunia di sekitar Shidou dan yang lainnya berubah secara drastis. Suara angin yang menggetarkan tanah bisa terdengar bergema di sekitar. *Rustle**Rustle* Pohon-pohon yang tumbuh dekat tempat itu bergoyang-goyang. Tingkatan badainya bisa dikatakan sama seperti angin topan skala-besar. Sebuah tempat sampah yang dekat mungkin telah tersapu, karena koran dan kaleng kosong melewati pandangannya. Shidou langsung memegang bahu Tohka, dan merendahkan sikap berdirinya. Jika dia tidak melakukannya, mereka mungkin telah tertiup oleh angin. "Ada apa----ini...............!" Shidou mengerutkan alisnya sambil menggunakan tangannya untuk melindungi wajahnya. Menurut laporan cuaca, cuacanya seharusnya cerah untuk waktu yang lama dalam perjalanan sekolah. Tentu saja Shidou tidak menganggapnya sebagai 100% prediksi tapi, tidak peduli bagaimana kau melihat situasinya, ini terlalu aneh. "Tohka, kamu tidak apa-apa!? ini berbahaya ayo cepat ke musium-----" "Shidou! Awas!" Dan, di tengah pembicaraan Tohka mendorong tubuh Shidou. "Ap................" Selanjutnya, sebuah tempat sampah yang terbuat dari besi terbang menuju mereka, dan membuat tabrakan kritis ke kepala Tohka. "Gyapfuu!?" Dia mengeluarkan suara menggelikan dan jatuh di tempat. "Oi,oi Tohka!Tohka!" Shidou berteriak dengan panik, dan menggoyangkan bahunya, tapi mata Tohka berputar-putar sepenuhnya. "Kuh...............aku tidak ada pilihan" Shidou dalam keadaan lelah entah bagaimana berusaha menggendong Tohka di punggungnya, dan berjalan menuju arah musium. Dengan lambat, tapi pasti, dia memajukan satu kaki setap kali. "Kita hampir disana, Tohka............!" --dan, membayangkan betapa lamanya telah terlewati sejak dia mulai berjalan. "Ah........?" Shidou, tidak sengaja menaikkan alisnya. Di tengah-tengah langit yang mengamuk. --Disana, dia seperti melihat 2 bayangan-manusia di dalamnya. "Itu adalah.............." Shidou tiba-tiba menghembus nafas. Untuk bayangan manusia yang terbang di langit, hanya ada 2 hal yang lewat di pikiran Shidou. Bisa jadi Spirits, atau AST Wizards. "Jangan katakan..........." Sebuah perasaan buruk terlewat di benaknya. Itu adalah kemunculan mendadak dari badai besar yang normalnya tak dapat dibayangkan dalam keadaan normal. Jika ada kemungkinan, ini adalah sesuatu yang keluar dari kekuatan Spirit lalu----- "Tidak, tapi....................alarm Gempa Ruang tidak berbunyi sama sekali. Lalu apa yang....................." Setelah Shidou membulatkan tekadnya dengan berpikir untuk beberapa saat, dia melanjutkan berjalan menuju rute yang di rencanakannya. Jika ada kemungkinan bayangan manusia itu mirip dengan Spirits maka, dia tidak bisa hanya meninggalkannya sendirian. Tapi ini tidaklah seperti dia mempunyai bukti apapun untuk pernyataannya dan masalah yang paling penting sekarang adalah untuk memindahkan Tohka ke tempat yang lebih aman seperti yang dia rencanakan sebelumnya. Dia membenarkan Tohka yang pusing dengan baik di punggungnya, sebelum menuju musium. Tapi. β------------!β Shidou menghela. Bayangan yang berbentrok dengan satu sama lain berkali-kali di langit, pada saat ketika kedua gelombang kejut itu berbentrokan bersama, sebuah angin yang sangat hebat yang tidak bisa dibandingkan dengan lainnya tertiup ke arahnya. "U, Uwah..............!" Untuk menghindari tiupan itu dia berdiri dengan tegap, dan dan memperbaiki sikap berdirinya yang mengacaukan tubuhnya. Dan demikian, dua bayangan yang sedang berbentrok di atas langit, meniup satu sama lain dan keduanya jatuh menuju permukaan. ---kedua bayangan terjatuh tepat di sebelah kiri dan kanan Shidou. "Wha.............." Keringat menetes keluar dari dahi Shidou. Perasaan gugup membuat jantungnya berdetak sampai batasnya, dan tenggorokannya dengan cepat menjadi kering. Saat dia melakukannya, badai besar keras yang bertiup di sekitar tempatnya menjadi melemah. "Eh........?" Dia tidak sengaja mengangkat alisnya, dan melihat di sekelilingnya. Badainya telah mereda.................... , Mengucapnya adalah sebuah ekspresi perkataan yang salah. Pulau Arubi masih tetap, di tiup oleh angin yang kuat. Hanya ada Shidou dan Tohka di sekeliling, Tidak--------lebih tepatnya jika di katakan bahwa hanya di sekeliling dari dua bayangan yang jatuh ke permukaan yang memiliki kondisi angin sepoi-sepoi seperti seseorang yang berada di tengah mata topan. "Ku,kukukukuku............................." Dan, dari kanannya, gadis yang memiliki rambut panjang yang terjalin, berjalan dengan senyuman tak kenal takut. Umurnya tidak berbeda dari Shidou dan lainnya. Dari rambut oranyenya, selaput mata berwarna merkurinya. Sekarang terlebih lagi dari ciri-ciri struktur ekspresi wajahnya, menunjukkan senyuman yang hina. Dan bagian yang paling berkarakteristik darinya adalah pakaian yang ia kenakan. Tertutupi lapisan berwarna hitam, dan bermacam bagian dari tubuhnya di pererat dengan sesuatu yang tampaknya seperti sebuah sabuk. Kesimpulannya, gembok berada di lehernya, di tangan kanan dan kaki kanan, dan bersambung dengan rantai. Dia terlihat seperti kriminal yang telah melakukan sebuah kejahatan yang hebat-----sebaliknya, ini akan menjadi sebuah pakaian yang terlihat seperti keingintahuan-mencari masokis. "-----Kelihatannya kau bisa bertarung dengan baik, Yuzuru. Atau haruskah kukatakan, siapa sangka dari setengah diriku yang lain. Ini harusnya diduga dari seseorang yang rekor pertarungannya 25 kemenangan,25 kekalahan dan 49 seri dariku. Tapi-----itu juga akan berakhir hari ini" Entah dikatakan berlebihan, atau sedikit terlalu dramatis, dia adalah seorang gadis yang menggunakan ucapan aneh. Dan kali ini menanggapi perkataan itu, datang dari sebelah kirinya, bayangan lain sedang berjalan keluar. "Keberatan. Seseorang yang mengatur untuk pertarungan ke 100 ini, tidak pantas bagi kaguya Akan tetapi Yuzuru" Dari sini, dia adalah seorang gadis yang rambutnya terjalin menjadi 3. Meskipun dia memiliki wajah persis seperti gadis yang di panggil Kaguya tapi, ekspresinya, tergambarkan dengan setengah mata terbuka yang entah mengapa membuatnya terlihat lesu. Gadis yang di panggil Yuzuru juga, mengenakan desain pakaian yang sama anehnya, dia memakai pakaian tahanan yang sama seperti Kaguya. Tapi, posisi dari gembok di tempatkan di lehernya, tangan kiri dan kaki kiri. Benda-benda itu di tempatkan pada bagian yang berlawanan di bandingkan Kaguya. "Fu, kau cerewet. Bagaimana kalau menyerah, dan mengakui bahwa akulah Spirit yang pantas menjadi Yamai yang asli?" "Penolakan. Satu-satunya yang akan hidup adalah Yuzuru. Kaguya tidak pantas untuk memiliki nama Yamai." "Fuu...........perjuangan yang tidak berguna. Masa depanku memprediksi kalau mata magis telah melihat apa yang akan terjadi pada jaman dahulu. Pada serangan berikutnya, aku melihat sebuah penglihatan dari tubuhmu yang tertusuk oleh Sturm Lanzeku!" "Penetapan. Tidak ada contoh dari mata magis Kaguya akan mengenai prediksinya." Ketika Yuzuru mengatakannya, Kaguya ragu-ragu, dan berteriak seolah dia telah lupa keadaan berlebihannya barusan. "Di, Diam! prediksiku benar sebelumnya! Jangan bercanda denganku!" "Permintaan. Yuzuru meminta sebuah pertunjukan dari contoh spesifik tuntutannya dari Kaguya." "Kuku...........itu,tentang itu. Lihat.................aku benar tentang cuaca pada hari selanjutnya." "Mengejek. Hasil dari mata magis tidak berbeda dari sisi yang salah dari Geta<ref group = "5B">(δΈι§):Geta, Bakiak kayu Jepang, upside down character </ref> {{Furigana|(Tertawa)|Tertawa mengejek}} Yuzuru tidak bisa menahan tawaannya" Yuzuru menempatkan tangannya di mulutnya, Fusu---dan menghela. Nampaknya dia tertawa. "Di, diam! Aku akan membunuhmu, karena mengejek teknik mata iblisku! Aku akan memiliki tubuhmu sebagai bayaran karena membuatku marah!" Tampaknya itu cukup menghina di mata Kaguya. Dia membuat pendirian sambil berteriak. Tapi, karena dia gagal mengakhiri kalimatnya dengan benar, tidak ada ketenangan darinya. Akan tetapi Yuzuru tidak bersusah-susah dan melanjutkan bertanya. "Permintaan. Yuzuru ingin penjelasan lain mengenai Sturm Lanze dari Kaguya." "Fu........Sturm Lanzeku tidak terikat dengan hukum logika yang ada. Ini nyata namun tidak nyata. Ini terlihat namun tak terlihat. Tapi memiliki kekuatan dan konsep umum yang hanya di khususkan ketika waktunya menusuk." "Intinya. Yang mana berarti tidak ada alasan khusus sebenarnya." "Sa, salah! Ada alasannya! Yuzuru bodoh untuk tidak memahaminya!" "Seruan. Lalu tunjukkan sebuah penjelasan yang bisa membuat Yuzuru mengerti. Ini harusnya mungkin untuk Kaguya yang pintar" "Itu..............me, mendadak. Tapi jangan sedih, karena sel hitam otakku, telah naik ke tingkatan yang lebih tinggi dimana kau tidak akan pernah mengerti. Ya, ini seperti tiada singa yang akan memberitahukan tujuannya pada seekor semut------ "Dimengerti. Ini berarti kau mengatakan kau tidak bisa melakukannya" "Kuku,kau....................lebih baik tidak membuatku marah" "Mengejek. Sturm Lanze (Tertawa)" "Ja, jangan tertawaaaaaaaaaaaaa!" Kaguya berteriak dengan wajahnya yang memerah, dan langsung merentangkan kedua tangannya. Rantai dari leher dan tangan kanannya *Clank**clank* berbunyi dan badai di sekitar bahkan menjadi lebih kuat. Ini waktunya Yuzuru juga, mengambil pendirian seolah dia meresponnya. Dan lalu, mereka berdua mencampur adukkan pandangan mereka bersama tanpa melengahkan pertahanan mereka. "Tenggelamlah dalam kegelapan! Haaaaa!" "Serang.Eiyaaa-----" Bersama dengan teriakan keras dari spirit yang bertarung dan suara datar, mereka berdua menggetarkan permukaan tepat pada saat yang sama. "Kuh.............." Shidou menghela. Mereka mungkin tak berdaya jika terbagi menjadi 2 spirit yang berselisih dalam jarak dekat seperti itu, Meskipun Shidou mungkin dapat menyembuhkan lukanya dari Mana yang dia ambil dari Kotori, ini tidak sulit untuk di bayangkan apa yang akan terjadi pada Tohka yang telah kehilangan kesadarannya. Bahkan jika Shidou dalam keadaan terburu-buru, mereka berdua makin mendekati jarak mata Shidou dengan kecepatan yang hebat. Tidak ada waktu untuk biasa berpikir segalanya. Shidou mengambil nafas besar dan baik-baik . lalu----- "STOOOOOOOOOOOOOOOOOPPPPPPPPPPPPPP" ββ..........!?ββ Karena teriakan keras Shidou, mereka berdua terdiam di tempat. "Apa, suara barusan apa itu....................eeerrrr,ya, entah mengapa mirip dengan kesedihan dari kematian yang bergema di dalam dasar Cocytus...................." "Lapor. Kaguya, tolong lihatlah itu" Yuzuru menunjuk ke Shidou, dan Kaguya mengangkat alisnya. Tampaknya begitu, mereka sungguh tidak menduga keberadaan Shidou dan Tohka sampai barusan. "Seorang manusia...........kau bilang? tidak mungkin. Untuk seseorang yang melangkahkan kakinya ke dalam pertempuran kita, siapa kau?" "Kekaguman. Yuzuru tidak bisa menahan kejutannya" Dia mengatakannya, dan memandang curiga pada Shidou. "Ah, Tidak............" Shidou menjadi kebingungan dan bergerak selangkah mundur. Namun dia berusaha untuk menghentikan mereka berdua dari perselisihan tapi, sebagai kompensasi, dia telah mengambil perhatian. Dia menelan ludahnya sementara, di soroti oleh 2 pasang mata yang tajam. Meskipun dia tidak punya pilihan lain, itu adalah sebuah tindakan sembrono. Itu karena, dia hanya bertujuan untuk memanggil perhatian dari (Apa lagi, ada 2 di antara mereka) Spirit sambil tidak tahu sifat dan personalitas mereka seperti apa. Jika masalahnya ternyata mereka adalah spirit penggemar-perang, maka situasinya dengan tidak di percaya menjadi buruk. Dan, pada saat itu bunyi seperti-statis menggetarkan gendang telinga kanannya dan diikuti itu, dia mendengar suara mengantuk yang datang. "................Shin, kamu bisa mendengarku, Shin" " !Reine-san!" "..............aah, kelihatannya sudah tersambung. Dimana kamu sekarang" It, itu" Shidou merendahkan suaranya sementara, menjelaskan situasinya dalam singkat kata. ---------dia mengatakan kalau, ada 2 Spirit, di depannya saat ini. "............apa yang kamu katakan? Didalam angin ada-----Jangan katakan padaku" "A, apakah ada sesuatu yang kamu ketahui........?" Dan, seolah menyela percakapan Shidou dan Reine, Kaguya yang memandanginya dengan tajam membuka mulutnya. "-----Untuk memasuki dan mencampuri dengan duel suci kami, kau, apa maksudmu? Berdasarkan jawabanmu aku akan...........errrr, menggunakan Schatten Lanze dan menusukmu" "Membenarkan. Namanya berbeda barusan" "Te, terserah! Yuzuru kau tetap diam!" "Pertanyaan. Yuzuru tidak mengerti mengapa dia harus tetap diam" Ketika Yuzuru mengatakannya dengan wajah polos, *Growl* Kaguya seperti seekor binatang pemakan-daging..............membuat suara itu dengan tenggorokannya. Shidou memiliki banyak hal yang mengganggunya tapi, dia mengulangi kalimat yang tidak benar yang paling mengganggunya. "Du, duel...........?" Dia bertanya, dan mata Kaguya manjadi tajam. "Itu benar. Beraninya kau mengganggu duel suci kami yang menentukan takdir kami. Apa yang akan kau lakukan untuk mempertanggungjawabkan semua ini?" "Pengendalian. Kaguya, itu adalah ancaman jika kau mengatakannya seperti itu" "Diam Dan ketika aku berpikir ini akan berjalan lancar kali ini................." "Konfirmasi. Apa kau mengatakan sesuatu" "Ti, tidak ada!" Kaguya *Fuun* menghembuskan nafasnya, dan membalikkan pandangannya dari Yuzuru. "bagaimanapun, jika begini terus aku tidak bisa menenangkan pikiranku. Apa yang akan kulakukan dengan tak ba--------" Tapi, seolah Kaguya berpikir sesuatu yang bagus, dia melebarkan matanya. " ! Aah aku tahu, kalau seperti itu maka................." Dia sekali lagi menghadapi Yuzuru, dan seolah ia pelan-pelan menilainya, dia melihat dari atas kepala Yuzuru sampai ujung kakinya. "Pertanyaan. apakah ada sesuatu, Kaguya?" "Kuku..............Aku memikirkan metode yang bagus, Oh Yuzuru. Kita berdua telah menyelesaikan banyak jenis pertarungan. Sampai sejauh ini, dimana aku tidak bisa lama berpikir pertandingan lain apa lagi yang bisa kita saingkan" Dan seolah dia sedang tampil dalam sebuah pertunjukan opera, Kaguya bersikap berlebihan sambil melanjutkan berbicara. "Tapi...............bukankah kau pikir kita masih punya satu lagi pertandingan yang belum kita putuskan siapa pemenangnya?" "Pertanyaan. Pertandingan apa yang masih belum kita tentukan siapa pemenangnya?" Yuzuru memiringkan kepalanya, dan Kaguya *kukuku* tawaan kecil keluar sebelum melihat ke Shidou. "heh............?" heran mengapa---------Shidou merasakan perasaan agak dingin, datang dari ekspresi itu.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Γ Cursed Γ Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information