Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 9 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===1-3=== Pintunya diketuk lagi. Kami secara refleks melihat satu sama lain karena sudah cukup lama semenjak kami mendapat pengunjung. Aku tidak tahu akan apa yang mereka berdua pikirkan mengenai tamu tiba-tiba ini. Yuigahama memiliki tampang kaget selagi dia melihat ke arah pintu sementara ekspresi Yukinoshita tidak berubah. Kalau aku, aku sedang mengigiti bibirku, tanpa kusadari. “Masuk.” Yukinoshita memandang ke arah pintu dan memanggil. Orang itu menunggu suaranya dan membuka pintunya. “Senpaaai…” Seorang gadis tunggal sedang menekan matanya dengan kemeja cardigannya selagi rambut coklat kekuningannya melambai-lambai selagi dia memasuki ruangannya. Dia adalah ketua OSIS SMA Soubu, Isshiki Iroha. Meskipun dia sudah menjadi ketua OSIS, seragamnya masih tidak rapi seperti biasanya.<!--out of shape--> [[File:YahariLoveRom v9-049.png|thumbnail|200px]] Pada kemunculan Isshiki, Yuigahama membuat tampang kaget sementara Yukinoshita menyipit dengan lembut. Aku mungkin memiliki tampang muak. Dia baru saja diangkat sebagai ketua OSIS jadi kenapa dia sudah ada di ini…? Walau itu tidak terlihat seperti dia datang kemari untuk bermain-main<!--fool around-->… Isshiki mendekatiku dengan suara imut, sok dekat<!--clingy-->, bahkan menyedihkan, selagi tidak menghiraukan tampang segan kami. Dia sengaja menangis-nangis sambil mengerang “fueee…” “Senpaaai, tidak bagus, tidak bagus…” Selicik biasanya… Kamu macam sedang memancing hasratku untuk melindungi sekarang ini, jadi bisakah kamu tolong hentikan itu…? Aku akan berakhir ingin menolongmu, sialan. Aku akan langsung datang membantunya jika bukan karena fakta bahwa dia adalah Isshiki. “Iroha-chan, ada apa? Omong-omong, silahkan duduk.” “Ah, Yui-senpai, terima kasih banyak.” Ketika Yuigahama menawarkan kursinya, Isshiki duduk dengan ekspresi seakan tangisannya barusan sudah terbang entah kemana dan tidak pernah terjadi. Setelah melihat itu, Yukinoshita berbicara padanya. “Untuk sekarang, kenapa tidak kamu menceritakan pada kami ceritamu?” Suara Yukinoshita tidak terdengar begitu berbeda dari biasanya dan tidak ada tanda-tanda sakit hati di dalamnya juga. Aku merasa lega akan bagaimana dia menanganinya. Tapi pada waktu yang sama, suatu perasaan tidak nyaman ikut datang bersamaan dengan diriku yang lega. Kenapa aku lega sekarang ini? Sebelum aku bisa menggali kebenaran dari ketidak-nyamanan itu, Isshiki berbicara. “Masalahnya itu… Pekerjaan pertama OSIS dimulai minggu lalu.“ “Ah, kamu sudah mulai bekerja, huh? Itu cepat!” Yuigahama merespon balik yang kemudian Isshiki meresponnya juga dan dia meneruskannya. “Dan jadi, pekerjaan itu suuuper buruk…” Energi Isshiki tiba-tiba menurun pada saat da mengutarakan kata-kata tersebut. Kelihatannya<!--Apparently-->, detail-detail mengenai pekerjaan itu terlintas dalam pikiranku. Itu pastilah cukup buruk, huh…? Dengan pemikiran menakutkan dalam otakku, aku memutuskan untuk bertanya apa isi pekerjaan itu.<!--entailed--> “Apa yang buruk tentang itu?” Ketika aku menanyakannya, Isshiki segera mengangkat kepalanya. “Sudah hampir Natal, kamu taaahu.“ “Aah, itu benar… Eh? Tidak, kamu sedang melompat pada sesuatu yang sepenuhnya berbeda tadi.” Dia tentu mengagetkanku… Ada apa dengan Lompatan Boson<ref> [http://tenkawa_akito_99.tripod.com/mech/bjump.html Lompatan Boson/ Boson Jump] </ref> tiba-tiba dalam topiknya itu? Yah, walau memang benar sudah hampir Natal. Ketika aku memberitahunya, Isshiki cemberut dengan tingkah licik dan dongkol. “Aku tidak melompat pada apapun. Tolong dengarkan aku dengan benar!” “Itu benar, Hikki.” Untuk beberapa alasan, Yuigahama juga dongkol selagi dia datang membantu Isshiki. Eeeh? Apa aku yang salah di sini? Cara kalian para gadis berbicara itu terlalu spesial sekali, kamu tahu. Bagaimana aku akan pernah bisa memahaminya? Aku melemparkan tatapan pada mereka yang memberitahu mereka aku sudah mengerti dan mendesak mereka untuk bergegas melanjutkan percakapannya. Isshiki mulai berbicara sekali lagi. “Jadi, karena sudah mau Natal, itu menjadi suatu perbincangan tentang menyelenggarakan sebuah acara Natal untuk wilayah ini bersama-sama dengan SMA di dekat sini. itu terdengar seperti suatu acara untuk orang yang lebih tua dan anak-anak kecil jadi…” “Ooh, kamu bekerja bersama-sama dengan sekolah apa?” “Sekolah itu SMA Kaihin Sougou.” Haa, dengan sekolah itu, huh… Itu adalah sekolah persiapan universitas yang lumayan terkenal di dekat sekolah kami. Itu adalah sekolah yang terbilang baru yang terhasilkan dari tiga sekolah yang digabung bersama. Dengan jumlah dari tiga sekolah, tempat itu cukup besar dalam segi ukuran, memiliki fasilitas yang mewah, dan bangunannya indah. Mereka bahkan memiliki barang menyolok dan memudahkan seperti lift dan kartu ID untuk absensi. Aku tidak begitu yakin akan detail-detail bagaimana strukturnya itu, tapi mereka memiliki semacam sistem SKS<ref> Sistem Kredit Semester, dipakai di universitas </ref> dengan fokus pada suasana yang mendukung kepemimpinan, jadi itu seharusnya sebuah sekolah yang cukup diakui. Namun, aku merasa tidak ada persamaan yang berarti di antara kedua sekolah itu. Itu benar-benar membuatku berpikir akan betapa tidak wajarnya acara gabungan ini. “…Siapa yang mengajukan rencana ini?” Ketika aku bertanya, Isshiki tersenyum dengan lembut yang tidak mengatakan apa-apa, selain “oh ayola', senpaaai” seakan aku sedang mengatakan sesuatu yang aneh. Dia kemudian menjawabku dengan suara kecil dan diam-diam yang hanya bisa kumengerti. “Pihak mereka yang mengajukannya, kamu tahuuu. Tidak muuungkin aku akan mengajukannya sendiri.” “Sudah kuduga begitu…” Gadis ini benar-benar terlihat seperti dia sedang meremehkan pekerjaannya. Aku taruhan dia pastilah sepenuhnya menganggu sewaktu bekerja, bukan? Ada pepatah yang mengatakan “kesalahan seseorang merupakan pelajaran bagi orang lain.” Aku memikirkan bagaimana aku sepenuhnya tidak akan bekerja jadi aku tidak akan menganggu orang lain. Meskipun begitu, persisnya bagaimana dia menerima proposal itu melihat bagaimana pandangannya akan hal tersebut…? Aku melihatnya dengan pasrah dan Isshiki terus melepaskan kemarahannya seakan dia mengingat amarahnya barusan, juga memastikan untuk tidak melepaskan pesona “Aku imut”nya. “Jika mereka memberitahuku sesuatu seperti itu pada waktu lain, tentu saja aku akan menolaknya, kamu tahuuu. Aku juga ada rencana untuk Natal jugaaa.” “Tentu saja kamu akan menolaknya, huh…” “Alasanmu terlalu egois, kamu tahu…” Yuigahama dan aku berakhir merespon pada kata-kata Isshiki yang tersisa. Aku tidak yakin apa dia memiliki mentalitas yang kuat ataukah dia tidak tahu arti rasa takut… Bukankah kebusukan kepribadiannya itu tepat di bawahku<!--second to mine-->? Suatu perasaan afinitas yang lumayan besar muncul dan jika aku membuat langkah yang salah, aku mungkin akan berakhir jatuh cinta padanya, jadi aku ingin dia menghentikannya. Tapi kelihatannya bahwa dia itu bukan tidak tahu arti rasa takut sebab bahu Isshiki jatuh dan dia bergugam. “Tapi Hiratsuka-sensei bilang untuk melakukannya, jadi…” Oh, Aku mengerti. Jadi ternyata orang itu ada terlibat juga. Dipikir lagi, bagi Isshiki bahkan lemah terhadap Hiratsuka-sensei berarti afinitas kita bahkan lebih tinggi an(ry<ref> slang 2chan dimana mereka mempersingkat sisa pesan mereka karena mereka merasa tidak perlu mengatakan apa yang seharusnya sudah dimengerti. Tidak begitu yakin apa itu 4chan. </ref>. “Jadi kami memulainya, tapi bagaimana sebaiknya aku mengatakan ini? Kami hanya tidak bisa membuat kemajuan atau semacamnya…” Isshiki benar-benar terlihat agak depresi kali ini dan suaranya tidak terdengar seperti dia sedang bercanda. Itu tidak seperti dia luar biasa bekerja keras dan dia sudah pasti sedang meremehkan pekerjaan OSIS, tapi kelihatannya dia masih khawatir akan apa yang mesti dilakukan. Aku seharusnya paling tidak memujinya untuk bersikap agak termotivasi mengingat dia tidak meninggalkan tugasnya dan daripada itu datang kemari untuk meminta bantuan. Dari awalpun, Isshiki tidak mulai menjadi ketua OSIS dengan suka rela. Setengahnya itu salahku untuk meyakinkannya menjadi ketua. Itulah kenapa aku memiliki sedikit perasaan bersalah dan sikapku menjadi lebih mengenakkan. “Yah, jika itu bersama dengan sekolah lain, maka memang begitu keadaannya. Jangan terlalu menguatirkannya.” “Aku rasa begituuu?” Selagi dia mengatakannya, Isshiki akan melihatku dengan mata menengadah sambil memiringkan kepalanya dengan seruan “beeenarkan?” Dia sedang bertingkah begitu liciknya sampai-sampai itu tidak imut… Aku rasa ini apa yang membedakannya dari Komachi. Yang penting, mari kurangkum detail-detail tidak jelas mengenai percakapannya. Itu kelihatannya pekerjaan paling pertama yang dipilih untuk OSIS baru adalah untuk menyelenggarakan suatu acara Natal sebagai suatu kontribusi wilayah. Itu akan ditangani bukan hanya oleh SMA Soubu, tapi juga bersama-sama dengan SMA Kaihin Sougou. Ini jauh lebih sulit daripada pekerjaan biasa yang biasanya harus ditangani OSIS. Tentu saja, ada masalahnya dengan bekerja sama dengan sekolah lain, tapi hubungan dan posisi dalam OSIS kami masih belum dikukuhkan secara formal. Beban ini sedikit terlalu berat bagi para pemula. Mempertimbangkan pemilihan waktunya, mungkinkah ini adalah sesuatu yang sudah diputuskan jauh sebelum Isshiki menjadi ketua? Jadi ini berarti ini adalah warisan dari generasi sebelumnya. Kamu akan mendapat itu kadang kala, kamu tahu? Hal-hal yang dengan santainya diacuhkan oleh orang yang bertugas sebelumnya. Itu terjadi di kerja paruh waktuku terdahulu. Kamu akan bekerja seperti yang selalu kamu lakukan dan tiba-tiba, sesuatu akan muncul seperti sebuah ranjau dan itu akan dipaksakan padamu meskipun kamu tidak tahu apa-apa mengenai itu. Ditambah lagi, bahkan jika kamu mencoba menanyai pendahulumu, orang itu tidak akan banyak membantu karena dia tidak akan bisa mengingat apa-apa karena itu sudah lama sekali. Apa yang seharusnya kulakukan, huh? Berkat itu, aku berakhir mewariskannya pada penggantiku ketika aku berhenti dari pekerjaannya tanpa pernah memerdulikan hal itu. Itulah mengapa aku sepenuhnya tidak akan bekerja demi melepaskan diri dari rantai kenegatifan ini. Yah, ceritaku tidak berarti di sini. Masalahnya adalah pada Isshiki dan si pendahulu itu. “Kalau begitu, bukankah kamu seharusnya pergi mendiskusikan hal ini dengan Shiromeguri-senpai sebelum datang kemari?” Shiromeguri-senpai, pemilik dari kekuatan Megu Megu Megurin ♪ Megurin ☆. Shiromeguri Meguri-senpai adalah ketua OSIS sebelum Isshiki. Dia itu menghangatkan dan imut. Ada apa dengan deskripsi konyol ini mengenainya? Posisi resmi ketua OSIS seharusnya masih dalam proses pemindahan. Dari awalpun, itu akan lebih logis untuk mendiskusikan hal ini dengannya sebelumnya. Omong-omong, kenapa Isshiki datang ke sini jika Meguri-senpai tidak datang non? Meguri, Konkon, Koi Iroha<ref> Inari, Konkon, Koi Iroha. Juga, dia memakai kanji untuk kata kerja “datang” dan dua “kon” pertama itu berarti “tidak datang” selagi “koi” berarti “datang” yang sesuai dengan leluconnya </ref>? Walau aku benar-benar tidak sedang memanggilnya… Ketika aku memberitahunya, Isshiki memalingkan matanya dariku. “Ya, itu benar… Tapi tidak mungkin aku bisa menganggunya selagi dia masih di tengah-tengah mengikuti ujian sekarang ini, bukan?” Namun Meguri-senpai seharusnya tidak sesibuk itu karena dia mendapat tawaran sementara untuk salah satu sekolah yang direkomendasikan padanya…? Mungkinkah itu bahwa dia tidak begitu pandai berurusan dengan Meguri-senpai? Yah, bagi seseorang seperti Isshiki yang membuat persona lembut dan berkepala anginnya<!--fluffy airheaded persona-->, di hadapan Megurin yang asli lembut dan berkepala angin, dia mungkin tidak bisa menahan kecemerlangannya. Mereka yang asli selalu bersinar lebih terang dari siapapun juga sehingga mereka itu tidak mungkin bisa dicapai. Aku bisa mengerti mengapa dia ingin memalingkan matanya dari kenyataan itu. “Aku hanya punya kalian para senpai untuk meminta bantuan!” Setelah penjelasan terperinci Isshiki, Yuigahama dan aku membuat helaan pendek. Bahkan tidak ada suara takjub yang keluar. Itu pastilah salah satu tipe helaan tersebut. Ketika kami terdiam, waktu tenang sentosa itu terus berdetak. Keheningan itu, namun, bukan hanya karena kami. Itu juga karena Yukinoshita, yang sampai hari ini akan dengan tegas menanyakan detail-detail keadaannya itu, tidak mengucapkan apapun. Menyadari hal itu, aku melihat ke arah Yukinoshita. Bulu mata panjangnya dengan lembut diturunkan dan dia melihat ke arah Isshiki, tidak, pada kami dengan mata sebening permukaan danau. Langsung, aku menyadari apa perasaan ketidak-nyamanan itu. Itu adalah perasaan tidak nyaman yang muncul dari perasaan lega ketika Isshiki masuk ke dalam ruangan dan menjadi lega setelahnya. Itu berkaitan pada fakta bahwa tidak ada yang terjadi ketika Isshiki dan Yukinoshita menghadapi satu sama lain secara empat mata. Bagaimana jika Yukinosita sungguh-sungguh ingin menjadi ketua OSIS? Orang yang telah mencegahnya melakukan hal itu adalah Isshiki dan diatas semuanya, diriku. Jika demikian, kalau begitu bukankah permintaan ini agak kejam? Jika kami menerima permintaan itu, maka itu sama saja berarti menjadi pengganti ketua OSIS tersebut. Aku masih tidak tahu apa perasaan asli Yukinoshita, tapi aku rasa itu benar-benar tak berperasaan untuk menumpahkan tugas-tugas OSIS di depan Yukinoshita. Mendapati sesuatu yang kamu inginkan, tapi tidak dapat kamu raih berjuntai-juntai di depanmu itu pastilah tiada ada kata lain selain kejam.<!--nothing but cruel--> Apa itu benar-benar ide yang bagus untuk menerima permintaan Isshiki seperti ini? Selagi aku ragu-ragu, pandangan Isshiki risih, curiga akan keheningan itu. “Apa yang harus aku lakukaaaaan?” Isshiki terlihat seperti dia sudah sepenuhnya siap untuk meminta bantuan, tapi aku ingin tahu akan apa yang akan dikatakan Yukinoshita. Aku ingin menunggu kata-katanya, tapi Yukinoshita tidak memberikan suatu jawaban. Tapi seakan menyadari tatapan dariku dan Yuigahama, Yukinoshita dengan lembut menaruh jarinya pada dagunya dan mulai berpikir. “Oh, begitu… Aku memahami sebagian besar keadaannya, tapi…” Walaupun dia memakan waktu yang lumayan lama untuk berbicara, Yukinoshita tidak memberikan suatu kesimpulan dan kata-katanya samar-samar membingungkan. Dia kemudian melirik ke arah Yuigahama dan diriku. “Apa yang harus kita lakukan?” Apa ini yang pertama kalinya? Bagi Yukinoshita untuk menanyakan kami apakah kami sebaiknya menerima permintaan ini atau tidak. Sampai hari ini, dia akan memutuskan dengan penilaiannya sendiri. Jika kamu menganggap itu sebagai suatu perubahan yang bagus, maka dia sedang membuat suatu kompromi. Namun, aku rasa bukan begitu adanya. Sebaliknya, jawaban Yuigahama itu jelas. “Kenapa tidak? Ayo kita melakukannya.” Yukinoshita menatap ke arah Yuigahama, bertanya mengapa dengan hanya begitu saja. “Maksudku, sudah agak lama semenjak kita mendapatkan permintaan, benar? Maksudku, akhir-akhir ini, tidak ada sesuatu seperti ini. Dan kita agak senggang jadi…” Dengan mata kalem Yukinoshita yang terpusat pada Yuigahama, kata-katanya perlahan-lahan menghilang dan menghilang<!--slipped and slipped-->. “Itulah kenapa kupikir mungkin kita bisa berusaha yang terbaik seperti, sebelumnya, atau semacamnya…” Kata-kata “seperti sebelumnya” membuatku mencelos. Yuigahama mungkin ingin memakainya sebagai suatu pemicu. Pemicu yang akan menghilangkan suasana ini selagi kami berkonsentrasi menangani konsultasi dan permintaan ini. “Begitu ya. Jika demikian, aku juga rasa itu tidak apa-apa.” Namun, suara tembus pandang Yukinoshita menolak kemungkinan tersebut. Senyuman samarnya yang menanyai kami itu bukanlah suatu kompromi. Ini adalah menyerah. Kesimpulan yang ditarik dari kepasrahan. Itu hanyalah suatu tindakan menyerah yang meninggalkan masalahnya pada penilaian dan kesimpulan orang lain. “…Tidak, aku rasa kita sebaiknya jangan.” Suaraku keluar dengan sendirinya. Mempertimbangkan kondisi Klub Servis sekarang ini, aku tidak merasa klub ini bisa melakukan apapun. Lagipula, aku tidak akan menyingkap<!--expose--> eksistensi dari ketua OSIS tepat di hadapan mata Yukinoshita. Aku tidak tahu apa niatan Yukinoshita. Namun, aku rasa aku mungkin tidak salah jauh. Aku tidak akan membiarkan tempat ini terkikis lebih jauh lagi. Kami sebaiknya tidak mengambil resiko apapun. Jika aku bergerak untuk melindunginya, maka aku harus terus melakukannya sampai akhir. Meskipun aku tidak tahu persis kapan akhirnya dan dimana tujuannya. Yukinoshita tidak mengatakan apapun mengenai pendapatku dan hanya menatapiku selagi Yuigahama menanyakan alasannya. “Eh? Kenapa?” “Ini adalah suatu masalah dengan OSIS. Lagipula, itu persisnya bukan hal yang bagus bagi Isshiki untuk begitu tergantung pada orang lain.” “Tentu, tapi tetap saja…” Aku menyuarakan pendapat umum mengenai masalah itu dan Yuigahama membuat sikap merenung selagi menggosok rambut ''bun''nya. Itu mungkin saja suatu pendapat umum, tapi itu logis. Alasan itu sudah cukup untuk mundur. Tapi hanya ada satu orang yang tidak terlihat teryakinkan. “Eeeh? Ada apa dengan ituuu?” Isshiki mulai mengomplain. Yah, aku tahu ini akan datang. “Kami bukanlah klub melakukan segalanya. Paling banyakpun, kami hanya memberi bantuan. Kami bukanlah sub-kontraktor yang menerima projek penuh<!--full time-->. Menjadi seorang subkontraktor itu super repot juga. Tahu tentang UU subkontraktor? Tidak seperti aku tahu. Yang penting, kamulah seharusnya yang melakukannya Isshiki. Mengerti? Ayola'.” Aku mendesaknya untuk berdiri selagi aku menjawab dengan penuh semangat dan aku juga ikut berdiri. Dari sana, aku mendorongnya terus ke pintu masuk ruangan, mengirimnya kembali ke tempat dia berasal. Sementara Isshiki dengan enggan mengikuti desakanku<!--zone press-->, dia tidak lupa untuk melemparkan kata-kata kekesalan. “Itu karena apa yang Senpai katakan sehingga aku menjadi ketua, kamu taaahu. Aku mau kamu melakukan sesuatu.” Ketika dia mengatakan itu, aku menjadi melemah. Itu wajar bahwa aku bertanggung-jawab untuk Isshiki. Bagaimanapun juga, dia menjadi ketua karena tindakanku. Jadi dengan begitu keadaannya, aku adalah si orang lain yang harus bertanggung-jawab bersama-sama dengan Isshiki. Itulah mengapa apa yang akan kulakukan sudah diputuskan. Aku menyeret Isshiki keluar dari ruangan dan aku ikut keluar juga. Aku menutup pintu di belakangku dengan tanganku dan berjalan beberapa langkah dari ruangan itu. Aku kemudian berpaling pada Isshiki yang terus menerus tidak merasa puas dan membuat helaan kecil. “…Jadi aku mengatakan itu semua tadi. Tapi apa kamu keberatan jika aku membantumu?” “Ya?” Dia terlihat seperti dia tidak terlalu mengerti apa yang kukatakan. Isshiki terlihat sedikit ragu. Yah, aku memang menolaknya dengan agak keras tadi.<!--forcefully--> Itu wajar baginya untuk memiliki reaksi itu. Itulah kenapa aku perlahan-lahan menjelaskannya pada dia. “Aku akan membantumu secara pribadi dan bukan sebagai bagian klub. Jadi ini tanpa bantuan dari Yukinoshita dan Yuigahama. Aku rasa aku seharusnya bisa melakukannya jika seperti itu.” Sambil mendengarkan penjelasanku, mata Isshiki menyipit selagi dia bersenandung sambil berpikir, tapi segera mengangguk. “…Yah, itu juga tidak apa-apa. Sebenarnya, jika itu hanya senpai, maka itu akan jauh lebih gam…, itu akan lebih melegakan atau lebih dapat diandalkan.” Tidak, kamu tidak perlu memperbaiki kata-katamu, oke? “Oke, sudah bagus kalau begitu<!--we're good-->, bukan?” “Ya!” Ketika aku memastikan<!--CHECKED--> dengannya untuk yang terakhir kalinya, Isshiki dengan bersemangat merespon balik. Bagaimanapun, aku akan mencoba untuk melakukan apa yang kubisa. Tentu saja aku ada keraguan akan persisnya berapa banyak yang bisa kulakukan, tapi yah, aku seharusnya bisa paling tidak mengikuti dengan apa yang dilakukan Isshiki. Isshiki mungkin terlihat sedikit bodoh dilihat sekilas, tapi tidak seperti dia itu tidak cerdas. Walaupun, jika dia cukup melakukan pekerjaannya dengan benar tanpa bergantung pada kami, maka aku yakin dia juga akan mulai terlihat seperti seorang ketua OSIS kurasa… Aah, itu benar. Sesuatu terlintas dalam pikiranku ketika memikirkan tentang bergantung pada seseorang. Memikirkannya kembali, aku ingat memasukkan siasat rahasia yang diterima Isshiki ketika aku sedang meyakinkannya untuk mengambil posisi ketua OSIS. Tapi itu tidak terlihat ada terpakai sekarang ini. Sebelum mulai bekerja, aku rasa aku akan bertanya tentang itu. “Sebetulnya, apa yang terjadi dengan Hayama? Ini adalah waktu yang sempurna untuk meminta dia membantu, bukan?” Ketika aku menanyakannya, Isshiki merona sedikit dan berpaling dariku. “…Itu sebenarnya benar-benar merepotkan jadi aku rasa mungkin aku benar-benar sebaiknya jangan merepotkan Hayama-senpai dengan hal itu.” Jadi kamu tidak masalah dengan merepotkanku saja…? Yah, terserahlah. Namun, baginya untuk mengatakan sesuatu yang mengagumkan seperti tidak mau merepotkan seseorang, Isshiki Iroha memang benar-benar gadis yang sedang jatuh cinta, huh? Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak terkesan. Tapi persis setelah aku terkesan, Isshiki terkekeh dengan senyuman bengis. “Lagipula, bukankah itu akan lebih imut jika aku entah dimana mengacaukan sesuatu yang mudah, seperti membuat kesalahan yang konyol dan semacamnya? Meminta bantuan untuk segunung pekerjaan itu hanya akan membuatku dianggap menjengkelkan<!--anime, cek editan kyakka nanti-->, kamu tahuuu?” “Aah, Begitu ya…” Hnnnn, gadis ini benar-benar ”memang” memiliki kepribadian yang mengagumkan bukan…? Kembalikan itu! Kembalikan rasa kekagumanku! Daripada setan, dia itu iblis sempurna<!--full blown-->. Monster! Iblis! Editor!<!--ogre--> Si iblis kecil i r o h a sama sekali tidak menghiraukan diriku yang suasana hatinya hancur selagi dia segera melompat ke dalam masalahnya. “Oke, senpai, ayo kita bertemu di pintu gerbang setelah ini. Aku akan segera ke sebelah sana<!--right over there-->.” “Eh, kita harus mulai hari ini…?” Ketika aku mengatakan itu, Isshiki membuat tampang bersalah. “Maafkan aku, sudah tidak ada banyak waktu lagi…” Untuk itu tidak ada banyak waktu lagi berarti rencananya pastilah sudah membuat cukup banyak kemajuan jadi Isshiki sudah berusaha sebisanya dari awal. Pada akhirnya, dia memang memutuskan untuk datang padaku untuk meminta bantuan, tapi dia sudah pasti melakukan apa yang dia bisa dengan kekuatannya sendiri. Tidak mungkin aku bisa mengkritiknya karena itu. “…Tidak, tidak apa-apa. Tapi ganti tempat kita bertemu. Itu sedikit memalukan untuk mendapat rumor melayang-layang tentang kita berjalan pulang bersama-sama di antara teman-teman kita…” “Huh?” Isshiki membuat ekspresi serius. Umm, aku rasa karena dia berada pada generasi yang berbeda sehingga itu tidak dapat dia mengerti<!--getting through-->, huh? Dia tidak membuat tampang yang berkata “senpai, tidak mungkin kamu ada teeeman” tapi malah suatu tampang yang serius. Dia kemudian membuat helaan tercengang. “Yah, itu tidak masalah… Apa kamu tahu dimana pusat komunitas di dekat stasiun itu? Itu tempat mereka menggelar rapatnya. Kita bisa bertemu di sana.” “Aah, di sebelah sana, huh?” Aku sudah sering sekali melintasi tempat itu pada jalanku menuju stasiun sebelumnya. Aku ingat di sana ada taman penitipan anak. Oh, begitu. Jadi “untuk wilayah ini” berarti itu akan menampung orang-orang tua dan anak-anak kecil di sekitar sana. Kemungkinan pada hari acaranya, akan diselenggarakan di sana. Yah, aku akan memastikan detail-detail lain tentang ini itu nanti. Untuk sekarang, mari kita meninggalkan sekolah. “Mengerti. Aku akan bersiap-siap dan kemudian menuju ke sana.” “Oke. Dengan demikian, aku akan berada dalam bantuanmu.” Isshiki menyeringai dan membungkuk. Itu apa yang kumaksud dengan bersikap licik. Astaga. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information