Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid13 Bab 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== [Sunting] (...Intuisi seorang penyihir huh.) Memegang ijin yang ditandatangani, Kamito kembali ke permukaan tanah, mengambil napas dalam-dalam dari udara segar. (...Oh yah, itu tidak ada hubungannya denganku, aku kira.) Bagi Kamito, bagaimana masalah-masalah politik antar negara pada akhirnya tidak ada hubungannya dengan dia. Namun, jika itu terkait dengan mencari Restia, maka itu akan menjadi masalah yang berbeda— Membungkukkan tubuhnya sedikit, Kamito berjalan ke jalanan perbelanjaan. Bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya bisa dibeli di sini. Bahkan, siswa di Akademi hampir tidak pernah datang ke sini untuk berbelanja. Sebagian besar konsumen disini adalah penduduk dari Kota Akademi. Tapi untuk Kamito yang bukan seorang bangsawan, ini adalah sebuah tempat yang penting untuk membeli makanan murah. Untungnya, karena itu cukup jauh dari jantung Kota Akademi dan tidak ada instalasi militer di dekatnya, serangan beberapa hari sebelumnya tidak mempengaruhi tempat ini. Kamito datang ke sini untuk membeli hadiah untuk mengunjungi Ellis. Karena dia meninggalkan Akademi untuk sementara, itu wajar baginya untuk memberitahu Ellis yang adalah rekan setimnya serta kapten dari «Sylphid Knight» yang dia adalah seorang anggotanya. Setelah membeli melon favorit Ellis di sebuah toko pangan, Kamito berjalan ke fasilitas dimana dia dirawat. «Saint Sairaelle Hospital»— fasilitas ini dinamai seorang «Ratu» yang telah melayani Holy Lord Alexandros beberapa abad yang lalu. Meskipun rumah sakit Akademi Roh Areishia juga memiliki standar tinggi, itu masih kalah jauh dengan Rumah Sakit Sairaelle. Kamito pergi melalui pintu depan untuk masuk ke pusat bangunan. Gadis di resepsi sangat ketakutan dan dia tersentak. "...R-Raja binatang nafsu!" Ini sudah keempat kalinya dia mengunjungi Ellis. Penampilan Kamito rupanya berkomitmen tegas pada ingatan sekarang. (...Jika memungkinkan, bisa tolong ingat namaku juga?) Merasa sangat terluka, Kamito selesai menangani prosedur mengunjungi kemudian berjalan ke ruangan Ellis. Mengetuk ringan di pintu, Kamito bertanya lembut: "Ellis, kamu masih terjaga?" "...Ya. K-Kamito!? Oh, ya. Aku terjaga!" Setelah dentingan suara, jawaban paniknya terdengar. "Oke, kalau begitu aku masuk—" Membuka pintu, Kamito melihat Ellis berbaring di ranjangnya. "...Kamito!" Bibir merah mudanya terbuka sedikit, mengenakan gaun putih longgar, ponytailnya tidak terikat, Ellis tampak sangat berbeda dari biasanya, hampir seperti sebuah adegan dari fantasi. "Ellis, bagaimana kesehatanmu?" "B-Baik-baik saja. Aku hampir pulih... aku harusnya bisa kembali ke tugasku di Ksatria segera." "Benarkah?... Itu bagus." Kamito duduk di kursi di samping ranjang. Wajah Ellis tampak sedikit merah. "Aku membawa favoritmu, Ellis, melon. Aku akan memotongnya untukmu segera." "...O-Oke. Aku merasa sangat menyesal untuk merepotkan kamu sepanjang waktu." "Ellis, itu berkat kamu bahwa aku masih berdiri disini. Jadi serahkan saja hal-hal ini padaku." Kamito mengeluarkan pisau dari saku kemejanya dan mengiris melon menjadi potongan-potongan kecil, mengatur mereka di piring dengan cara yang berpengalaman. "Omong-omong, apa yang kamu lakukan sekarang? "...Huh?" "Sebelum aku memasuki ruangan, aku pikir aku mendengar dentingan suara. Jika aku mengganggumu, aku akan minta maaf—" "...~! Itu, u-umm... Bukan apa-apa yang aku lakukan, tidak ada sama sekali, jujur!" Ellis merah padam karena malu, berputar di sisinya di tempat tidur. Pada saat ini, sesuatu jatuh dari bajunya. "...?" Ellis dengan panik mengambil mereka... Tapi sudah terlambat. Tatapan Kamito berhenti pada buku-buku yang jatuh di tempat tidur. "...«Nectar Menetes di Malam Hari»?" Kamito sepertinya ingat melihat Claire membaca novel ini beberapa hari yang lalu. "I-Ini, ini bukan apa yang kamu pikirkan!" Ellis dengan panik mengambil buku tersebut dan memasukan mereka di bawah bajunya. "I-Ini, umm... buku-buku yang disita oleh Ksatria, aku hanya, umm, memeriksa mereka! ..." "A-Aku mengerti." Dipelototi oleh Ellis, Kamito terus mengangguk-angguk. "N-Ngomong-ngomong, makanlah beberapa melon." "..." Ellis menatap piring yang membawa irisan melon...... Rupanya kehilangan kata-kata, dia bertindak sangat canggung. "...? Apa yang terjadi, tidak nafsu makan?" "Tidak, umm, tanganku... tidak bisa bergerak dengan baik." Ellis tiba-tiba mengatakan itu. "...? Bukankah kamu baik-baik saja barusan?" "I-Itu tiba-tiba mulai sakit!" Ellis cemberut. "Jadi, umm, pada dasarnya... umm..." "Hmm?" "K-Kamu bisa... menyuapi aku, kan?" "...!" Ellis menunduk dan melihat ke mata Kamito. Sekilas samar belahan dadanya berkelebat keluar dan masuk dari pandangan, menarik tatapan Kamito secara paksa. "...K-Kamu menolak...?" Dengan ekspresi gelisah, Ellis menggigit keras bibirnya. Melihat dia meminta dengan cara ini, bagaimana mungkin Kamito bisa menolak— "...A-Aku mengerti, oke." Kamito mengangkat bahu tak berdaya dan digunakan garpu untuk mengambil sepotong melon. "...ini, buka mulut." "Hmm, kamu memerintah aku?" Ellis cemberut tapi dia benar-benar tampak agak senang. "Hmm, nada perintah tersebut tidak terasa buruk, benar-benar..." ...Ah~ "...Mmmmmm~♪" Menelan melon, Ellis menempelkan tangannya ke pipinya dalam kebahagiaan. "L-Lagi..." Seperti burung kecil yang menunggu untuk diberi makan, dia membuka bibirnya yang menggemaskan. "...Aku menyerah. ini~" ...Ah~ [[Image:STnBD V13 044.jpg|thumb]] "...Huah~♪" Ellis membuat suara manis yang lain. "...Sepertinya kamu benar-benar menyukai makan melon." "T-Tidak persis. Apa yang saya sukai bukanlah melon tapi..." Ahem~ Karena terlalu malu, Ellis berdeham dengan sengaja. Kamito meletakkan garpu dan berkata: "Umm, Ellis. Aku punya sesuatu untuk dikatakan padamu—" "A-Apa itu?" "Aku akan meninggalkan Akademi untuk sementara waktu." "...Eh?" Ellis melebar mata coklat gelapnya, begitu terkejut bahwa dia tidak bisa berbicara. Menghadapi Ellis, Kamito menceritakan apa yang telah terjadi pagi ini. "...Karena itu, aku harus mengunjungi Laurenfrost untuk mencari Restia. Adapun untuk kapan aku akan kembali, aku masih belum tahu?" "...A-Aku mengerti." Setelah mendengarkan Kamito, Ellis mengangguk patuh. "Jika memungkinkan, aku ingin pergi bersamamu—" "O-Oh~ aku sangat senang bahwa kamu ingin melakukan itu, tetapi mengingat kondisi kesehatanmu saat ini, aku tidak berpikir kamu harus memaksakan diri sendiri sebanyak itu." Mengatakan itu, Kamito mengelus kepala Ellis. "...~!" Wajah Ellis tampaknya mngeluarkan uap. "Kalau begitu aku akan—" "T-Tunggu, Kamito—" Ellis meraih tangan Kamito saat dia bangkit untuk pergi. "...Ellis?" "Umm, jika kamu akan melakukan perjalanan panjang, akan lebih mudah untuk memiliki «Perlindungan Angin»." "...Oh, itu akan bagus jika kamu bisa, tapi..." Di antara semua jenis berkah roh, «Perlindungan Angin» adalah salah satu yang paling dihargai oleh para penjelajah. Menjadikan angin disekeliling menjadi sekutu seseorang, hal itu juga akan meningkatkan kecepatan gerakan. "Tapi apakah itu benar-benar baik-baik saja?" Di antara berbagai jenis sihir roh, sihir yang berlangsung selama jangka waktu yang panjang juga mengkonsumsi sejumlah besar divine power. Oleh karena itu, Kamito tidak bisa membiarkan Ellis untuk memaksakan dirinya dalam keadaan dia dirawat di rumah sakit. "Jangan khawatir. Kesampingkan tubuh fisikku, energiku sudah pulih sepenuhnya berkat para princess maiden." Ellis mengangguk dan akhirnya melepaskan tangan Kamito itu. "...Silakan tutup matamu sejenak." "Oh tentu..." Kamito menutup matanya dengan patuh. Dia bisa mendengar suara Ellis mulai melantunkan doa di dekat telinganya. "O angin yang menyapu tanah, limpahkan perlindungan-mu pada penjelajah ini—" Angin sepoi-sepoi bertiup di dalam ruangan, membelai wajah Kamito. Seluruh tubuhnya diselimuti angin ringan— ciuman~ "...Huh?" Tiba-tiba merasakan sensasi lembut dari bibirnya, Kamito membuka mata lebar-lebar karena terkejut. "...~!" Dia bisa melihat Ellis, wajahnya memerah— "...E-Ellis?" Kamito berkedip-kedip— "K-Kamu memiliki jenis konstitusi yang membuat sihir tidak efektif kecuali ini selesai, kan?" Ellis malu-malu mengalihkan tatapannya menjauh dan berkata. "Itu... benar, tapi..." "H-Hmph... «Perlindungan Angin» diberikan kepadamu tanpa gagal sekarang!" Mengabaikan Kamito yang benar-benar bingung, Ellis dengan panik membenamkan wajahnya di pakaiannya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information